Oleh :
INNA AMALIA
NIM P07124222018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus Komprehensif
Stase Holistik Prakonsepsi dan Perencanaan Hehamilan Sehat ini tepat pada
waktunya.
Dalam Laporan Studi Kasus Komprehensif ini, serangkaian pelaksanaan
Asuhan Kebidanan telah dilakukan pada Ny. “S” mulai dari pemeriksaan tanda-
tanda vital, pemeriksaan antropometri dan konseling yang saya laksanakan di
UPT Puskesmas Gunung Sari.
Dalam penyusunan laporan ini saya banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Mataram
2. Syajaratuddur Faiqah, S.Si.T.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram dan selaku pembimbing
pendidikan
3. Bq. Iin Rumintang, SST.,M.Keb selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
4. Ns.H.L.Wirawan Srigede, S.Kep selaku Kepala UPT Puskesmas Gunung Sari
5. Hj. Haerun Fahni, SST selaku Bidan Koordinator dan pembimbing lahan
UPT BLUD Puskesmas Gunung Sari
6. Fitra Arsy Nur Coriah, SST.,M.Keb selaku pembimbing pendidikan
7. Seluruh Dosen Politeknik Kesehatan Mataram yang turut membimbing dalam
menyelesaikan kasus ini
8. Ibu-ibu pembimbing di lahan praktek di UPT Puskesmas Gunung Sari
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan laporan kasus komprehensif ini
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
3
Saya menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna, untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih semoga laporan ini bermanfaat
bagi saya khususnya serta pembaca pada umumnya.Dan semoga kebaikan semua
pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini mendapatkan imbalan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................3
C. Manfaat...................................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................22
BAB V PENUTUP............................................................................................25
A. Kesimpulan.............................................................................................25
5
B. Saran.......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................26
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prakonsepsi berasal dari dua kata yakni pra dan konsepsi.Pra artinya
sebelum (2017).Konsepsi atau pembuahan adalah bertemunya sel telur (ovum)
dengan sperma (spermatozoa) (Purwandri, 2011).Prakonsepsi adalah masa
sebelum kehamilan terjadi.Sehingga prakonsepsi merupakan masa sebelum
hamil. Perempuan prakonsepsi diasumsikan sebagai perempuan dewasa atau
perempuan usia subur yang siap menjadi seorang ibu (Nisa, 2018).
Masa prakonsepsi merupakan periode kritis dalam mencapai hidup yang
sehat, terutama bagi pasangan yang akan membangun rumah tangga.
Prakonsepsi terdiri atas dua kata, yairu pra dan konsepsi.Pra berarti sebelum
dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dan sel sprerma sehingga terjadi
pembuahan.Secara harfiah prakonsepsi adalah periode sebelum terjadinya
pembuahan yaitu pertemuan sel sperma dengan ovum.Periode prakonsepsi
memiliki rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi,
tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu 100
hari sebelum konsepsi. Status gizi dalam kurun waktu tiga samapai enam
bulan pada masa prakonsepsi merupakan penentu bagi kondisi bayi yang akan
dilahirkan. Wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau
wanita usia subur (WUS) yang sudah siap menjadi seorang ibu. Pada masa
prakonsepsi kebutuhan gizi pada WUS tentunya berbeda dengan kelompok
remaja, anak-anak maupun lansia.Persyaratan gizi sempusna pada masa
prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Simotupang,
2018).
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014, adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang ditujukan pada perempuan saat remaja remaja hingga sebelum
7
hamil dalam rangka menyiapkan perempuan dalam menjalai kehamilan,
persalinan, dan melahirkan bayi yang sehat.
Kegiatann juga ditujukan pada laki-laki juga dapat mempengaruhi kesehatan
reproduksi perempuan (Kementrian Republik Indonesia, 2014).
Pelayanan kesehatan prakonsepsi merupakan strategi kesehatan
masyarakat untuk memperbaiki status kesehatan dan gizi serta menurunkan
angka kematian ibu dan anak. Hal ini menjadu penting karena status gizi
wanita sebelum konsepsi dapat mempengaruhi proses perkembangan kritis
pada masa kehamilan dan anak yang dilahirkannya. Kekurangin gizi pada ibu
khususnya zat gizi mikro seperti zat besi, seng, magnesium, tembaga, asam
folat, yodium mengakibatkan keguguran, cacat bawaan, hipertensi kehamilan,
ketuban pecah dini, terlepasnya plasenta, kelahiran premature, bayi lahir mati,
berat badan lahir rendah (BBLR), gangguan pertumbuhan dan perkembangan
anak, serta menyebabkan penyakit seperti penyakit jantung coroner,
hipertensi, dan diabetes mellitus tipe 2 di usia dewasa (Thaha, 2017).
Mempromosikan kesehatan keluarga prakonsepsi merupakan strategi
yang penting untuk meningkatkan kualitas anak yang akan dilahirkan
sekaliguas dapat membantu pada upaya penurunan kesakitan dan kematian ibu
dan bayi.konseling prakonsepsi adalah komponen penting dalam pelayanan
kesehatan pra konsepsi. Melalui konseling, pemberi pelayanan mendidik dan
merekomendasikan strategi-strategi meningkatkan kesehatan ibu dan janin.
Program yang dikembangkan pemerintah saat ini sebagian besar dimulai
setelah pasangan tersebut menjalani kehamilan misalnya program nutrisi
seribu hari pertama kehidupan, program P4K (Perencanaa Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi) maupun program keluarga berencana yang
seluruhnya subjek sasarannya pada ibu yang telah menjalani kehamilan dan
program kesehatan ibu anak lainnya. Adapun program Kesehatan Reproduksi
Remaja menjadi salah satu program yang kembangkan pada perempuan yang
belum hail. Namun secara analisis sosial dan psikologis terkait persiapan dan
perencanaan kehamilan, sasaran remaja menjadi sulit karena berhadapan
dengan nila budaya bahwa remaja belum disiapkan mendiskusikan tentang
8
perencanaan kehamilan.Program pemerintah saat ini yang terkait perencanaan
kehamilan baru pada seputar mencegah kehamilan tidak diinginkan melalui
program Keluarga Berencana dan kelas calon pengantin (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2015).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan dengan pendekatan Asuhan
Kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subyektifdengan benar pada
Ny.“S” dengan prakonsepsi.
b. Mampu melakukan pengkajian data obyektif dengan benar pada Ny.
“S” dengan prakonsepsi.
c. Mampu mengidentifikasi atau menganalisa serta memberikan
penanganan pada Ny. “S” dengan prakonsepsi.
d. Mampu merencanakan tindakan asuhan sampai dengan mengevaluasi
hasil tindakanpadaNy. “S” dengan prakonsepsi.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Menambah pengalaman nyata dalam mengaplikasikan teori dan evidence
based practice pada pemberian asuhan kebidanan Pra Konsepsi.
2. Bagi lahan praktik
Manfaat asuhan ini bagi lahan praktik sebagai bahan untuk memberikan
gambaran dan masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di lahan praktik
dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. Bagi Masyarakat/Klien
Mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan yang bermutu sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan dan evidence based practice.
9
10
BAB II
TINJAUAN TEORI
Lebih lanjut Wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang berada
dalam peralihan masa remaja akhir hingga usia dewasa awal.
KarakteristikWUS yang paling utama adalah ditandai dengan peristiwa
fisiologis,seperti menstruasi dan tercapainya puncak kesuburan dengan
fungsi organreproduksi yang sudah berkembang dengan baik.WUS
diasumsikansebagai wanita dewasa yang siap menjadi seorang ibu.
11
sebelum konsepsidan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
sperma matur, yaitusekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi wanita
usia subur selama
tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi merupakan kunci
kelahiranbayi normal dan sehat.
12
f. Mencegah infeksi neonatal
g. Mencegah berat badan rendah dan stunting
h. Mencegah penularan vertikal HIV/IMS
i. Menurunkan resiko beberapa bentuk kangker pada anak
j. Menurunkan resiko diabetes tipe 2 dan kardiovaskuler
penyakitdikemudian hari.
Penelitian (Yulizawati, dkk., 2016) skrining pranikah atau disebut
jugaperawatan prakonsepsi adalah serangkaian intervensi yang
bertujuanmengidentifikasi dan memodifikasi resiko biomedis, perilaku,
dan socialyang berkaitan dengan kesehatan wanita serta hasil kehamilan
nantinya.Skrining prakonsepsi dilakukan sebagai langkah pertama
untukmemastikan kesehatan calon ibu serta calon anak sedini mungkin,
bahkansebelum proses pembuahan terjadi. yang termasuk dalam
perawatan masa prakonsepsi yaitu pada masa sebelum prakonsepsi dan
masa antarakonsepsi yang dapat dimulai dalam jangka waktu dua tahun
sebelumkonsepsi.
13
akan melahirkanbayi tanpa cacat atau keadaan yang tidak normal
lainya dan memberkesempatan pada bayi untuk memenuhi
kehidupanya dengan sehat.
14
indeks masa tubuh), anemia, dan resiko defisiensi zat gizi(asam folat,
zat besi, seng, kalsium, yodium, vitamin). Petugaskesehatan yang ikut
berperan dalam suplementasi zat besi maupunasam folat.
5. Kebutuhan Gizi Wanita Prakonsepsi
15
banyakdiperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein (Dieny, dkk.,
2019)Kebutuhan yang diperlukan pada masa prakonsepsi yaitu:
a. Karbohidrat
b. Protein
c. Lemak
16
makananyang mengandung lemak banyak ditemukan pada daging
merah, ayam,ikan, udang, susu, keju, dan minyak. N
d. Serat
e. Cairan
f. Vitamin A
g. Vitamin D
17
dalam bahan makanan seperti hati, telur, dan ikan. Selain
itu,konsumsi bahan makanan yang berasal dari hewan ataupun
tumbuhanyang mengandung provitamin D akan berubah menjadi
vitamin D bilaterkena sinar matahari. Kebutuhan vitamin D menurut
AKG 2013untuk pria dan wanita pada masa prakonsepsi sebanyak 15
mcg.
h. Vitamin E
i. Vitamin K
j. Vitamin C
18
AKG adalah 90mg/hari pada pria dan wanita 75 mg/hari pada wanita.
Sumber utamavitamin C adalah buah dan sayuran segar.
k. Asam folat
l. Zat besi
19
tinggi.Sumber zat besi non-home adalah dari nabati, seperti
kacangkacangan, sayuran warna hijau, dan rumput laut.Ketersediaan
zat besidari bahan makanan nabati (zat besi non-heme) lebih
rendahdibandingkan yang terdapat dalam zat besi yang berasal dari
bahanmakanan hewani (zat besi heme).
m. Selenium
n. Seng (Zinc)
20
vitamin B2, vitaminB6, vitamin B12 juga memiliki peran padaHb.
Vitamin C membantu penyerapan besidi usus halus dengan mereduksi besi
ferrimenjadi ferro.12 Vitamin A berperanpenting dalam proses
eritropoiesis.Vitamin B6 yang berperan untuk sintesisheme adalah bentuk
vitamin B6 aktif, yaitupyridoxal phosphate (PLP) yang diaktifkanoleh
vitamin B2.Vitamin B12 dapatmengubah asam folat menjadi
bentukaktifnya, dan asam folat diperlukan untukpematangan eritrosit.
2. Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil laboratorium, dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah I Varney.
3. Analisa (A)
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data
subjektif dan data objektif dalam suatu identifikasi :
21
a. Diagnosa/masalah
b. Antisipasi diagnosa/masalah potensial
c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi
dan atau rujukan sebagai langkah 2, 3, 4 Varney.
4. Penatalaksanaan (P)
Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan 1 dan evaluasi
perencanaan (E) berdasarkan Assesment sebagai langkah 5, 6, 7 Varney.
Beberapa alasan penggunaan SOAP dalam pendokumentasian :
a. Pembuatan grafik metode SOAP merupakan perkembangan informasi
yang sistematis yang mengorganisasi penemuan dan konklusi anda
menjadi suatu rencana.
b. Metode ini merupakan intisari dari proses pelaksanaan kebidanan
untuk tujuan mengadakan pendokumentasian
22
BAB III
TINJAUAN KASUS
LAPORAN STUDI KOMPREHENSIF
ASUHAN KEBIDANAN MASA PRA KONSEPSI DAN
PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT FISIOLOGIS
KUNJUNGAN AWAL DI PUSKESMAS GUNUNG SARI KABUPATEN
LOMBOK BARAT
TANGGAL 17 SEPTEMBER 2022
I. SUBJEKTIF
1. Biodata/Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Pekerjaan Suami : Buruh
Alamat : Wedon, Gunung Sari Kab. Lombok Barat
No Telp :-
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin merencanakan kehamilan
3. Riwayat Menstruasi
a. Siklus : 30 hari
b. Lamanya : 6-7 hari
c. Banyaknya : Normal
d. Warna : Kemerahan
e. Konsistensi : cair
23
f. Fluor albus :-
g. Dismenorhea :-
4. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat terutama pada penyakit menular,
menurun, dan sistemik yang dapat berpengaruh pada keadaan ibu dan
janin (HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung, hipertensi, Diabetes
Mellitus)
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak memiliki riwayat terutama pada
penyakit menular, menurun, dan sistemik yang dapat berpengaruh pada
keadaan ibu dan janin (HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi, Diabetes Mellitus)
6. Riwayat Psikososial
Perkawinan ke :1
Lama perkawinan : 2 tahun
Penerimaan keluarga : Baik
Budaya yang mempengaruhi kehamilan : Tidak ada masalah yang
berarti
24
Pola Istirahat : Ibu mengatakan tidur 6-8 jam pada malam hari dan
1-
2jam di siang hari
Pola Aktivitas : Aktivitas normal, dirasa tidak berlebihan
Aktivitas Seksual : -
Pola Kebiasaan : Tidak memiliki kebiasaanmerokok dan narkoba.
Tidak mengonsumsi jamu, alkohol, dan tidak
memiliki
binatang peliharaan
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Denyut Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,8 0C
Berat Badan : 61 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Muka : Simetris, tidak terlihat oedema
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus
Mulut : Tidak ada karies gigi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, kelenjar
limfe,
maupun bendungan vena jugularis
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
25
III. ANALISIS
Diagnosa (Aktual) : Ny.S Usia 27 tahun dengan prakonsepsi dan
Kehamilan sehat
Masalah : Tidak ada
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu
pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi Tekanan Darah : 110/80 mmHg,
Nadi : 82 x/menit, Respirasi : 22 x/menit, Suhu : 36,8 0C
Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Mendiskusikan atau melakukan informed consent bersama keluarga
khususnya pasangan (suami) tentang keputusan merencanakan kehamilan
agar kehamilan diterima dan mendapat support yang baik dari lingkungan
sekitar serta meminimalisir kehamilan yang tidak diinginkan
Informed consent sudah dilakukan
3. Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan menjadi orang tua
dan membantu klien mengingat dan waspada faktor resiko yang bisa
terjadi setelah menjadi orangtua
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
4. Melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
pranikahyang meliputi: kesehatan reproduksi, dan persiapan yang perlu
dilakukan dalam perencanaan kehamilan, meliputi: suplementasi asam
folat pada ibu, kontrol IMT, dan kontrol kadar glukosa dalam darah,
makanan seimbang dengan berbagai vitamin, mineral, serat dan protein
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
5. KIE tentang pola hidup sehat pada ibu prakonsepsi dalam mengupayakan
keadaan ibu dan bayi sehat
a. Nutrisi
Mempersiapkan nutrisi yang adekuat untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin.Konseling kebutuhan gizi prakonsepsi bertujuan
agar keluarga sehat, keturunan berkualitas, penanggulangan KEK,
26
pencegahan stunting, pencegahan anemia defisiensi Fe dan asam
folat, konsumsi gizi seimbang, perbanyak minum.
b. Mengupayakan dan menjaga kesehatan mental
6. Mendiskusikan jadwal kunjungan selanjutnya dalam rangka memberikan
asuhan yang berkesinambungan
27
BAB IV
PEMBAHASAN
28
Diagnosa Kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkungan
praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang
dikemukakan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa (Varney,
2007).Menurut teori diagnosa yang dapat ditegakkan pada Ny. “S” umur 27 tahun
dengan Prakonsepsi.
Menurut (Susilowati, 2016) menyatakan bahwa periode prakonsepsi
adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan
idealnya harus mencakup waktu saat ovum dansperma matur, yaitu sekitar 100
harisebelum konsepsi. Status gizi WUS atau wanita pranikah selama tiga sampai
enambulan pada masa prakonsepsi akanmenentukan kondisi bayi yang
dilahirkan.Prasayarat gizi sempurna pada masaprakonsepsi merupakan kunci
kelahiranbayi normal dan sehat.
Konseling yang dibutuhkan ibuyaitu konseling mengenai persiapan
kehamilan sehat, nutrisi dan gizi seimbang, kebutuhan istirahat dan pola hidup
sehat serta hubungan seksual dan memberitahukan ibu mengenai jadwal
kunjungan ulang.
Menurut Saptawati (2012) mengungkapkanbahwa pengetahuan
mengenaipentingnya gizi bagi calon ibu dapatmeningkatkan kesadaran
akanpemenuhan gizi sebelum ia hamil. Hal inisejalan dengan hasil penelitian
Fauziyah(2012) di Kota Tegal yang menunjukkanada pengaruh pendidikan
Kesehatantentang nutrisi prakonsepsi dimanaterdapat kenaikan skor pengetahuan
dansikap sebelum dan sesudah intervensi.
Gizi yangmemengaruhi prakonsepsi adalah karbohidrat, lemak,protein,
asam folat,vitaminA,E,danB12,mineralzinc,besi,kalsium,dan omega-3.Pasangan
yang akan melangsungkan pernikahan sebaiknya mulai mengubah pola makan
menjadi teratur dan baik selambat-lambatnya enam bulan sebulan sebelum
kehamilan.Hal ini dapat membantu memperbaiki tingkat kecukupan gizi
pasangan(Susilowati,2016).
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis telah mampu menerapkan menajemen SOAP yaitu :
1. Mampu melakukan pengumpulan data subyektif pada Ny. S dengan
Pra Konsepsi
2. Mampu melakukan pengumpulan data obyektif pada Ny. S dengan Pra
Konsepsi
3. Mampu melakukan analisa data pada Ny. S dengan Pra Konsepsi
4. Mampu melakukan pengumpulan pada Ny. S dengan Pra Konsepsi
B. Saran
Setelah melakukan asuhan kebidanan Pra Konsepsipada Ny. S adapun
saran yang ingin disampaikan oleh penulis, yaitu:
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat lebih mengerti dan mengetahui mengenai
petugas serta pelayanan kesehatan dalam asuhan Pra Konsepsi.
Sehingga masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya pelayanan
kesehatan di petugas kesehatan
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan
manfaatuntuk institusi agar dapat meningkatkan kualitas
mahasiswanya, menambah bahan bacaan agar dapat menjadi acuan
untuk mahasiswa.
3. Bagi Institusi Pelayanan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan agar dapat lebih
meningkatkan pelayanan kebidanan khusunya asuhan pada Pra
Konsepsi
4. Bagi Klien
30
Diharapkan kepada klien untuk mencari informasi lebih awal
tentang Pra Konsepsi dengan datang ketenaga kesehatan sehingga
dapat memperoleh ilmu untuk mempersiapkan diri sebelum menikah.
31
DAFTAR PUSTAKA
Halimah, A. N., & Winarni, S. (2018). Paparan Rokok, Status Gizi, Beban Kerja
Dan Infeksi Organ Reproduksi Pria Wanita Dengan Masalah Fertilitas RSI
Sultan Agung Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat(e-Journal), 6(5),
202-208.
Harni, A. J., & Anita.(2017). Pedoman Lama Waktu Kembali Haid pada KB
suntik 1 Bulan dengan KB Suntik 3 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Daya Murni Kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung.Junal Kesehatan,
8(3), 429.
32