Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN STUDI KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN MASA PRA KONSEPSI DAN PERENCANAAN


KEHAMILAN SEHAT FISIOLOGIS KUNJUNGAN AWAL DI
PUSKESMAS GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT
TANGGAL 17 SEPTEMBER 2022

Untuk memenuhi persyaratan Stase Holistik Masa Pra Konsepsi dan


Perencanan Kehamilan sehat

Oleh :
INNA AMALIA
NIM P07124222018

POLITEHNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus Asuhan Kebidanan Masa pra Konsepsi Fisiologis
Kunjungan Awal ( catin ) di Puskesmas Kediri Kabupaten Lombok Barat telah
diperiksa dan disahkan pada tanggal :

Mataram, 2 Mei 2023

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

Hj. Haerun Fahni, SST Syajaratuddur Faiqah, SSi.T.,M.Kes


NIP.196903181993022003 NIP.197608032003122002

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus Komprehensif
Stase Holistik Prakonsepsi dan Perencanaan Hehamilan Sehat ini tepat pada
waktunya.
Dalam Laporan Studi Kasus Komprehensif ini, serangkaian pelaksanaan
Asuhan Kebidanan telah dilakukan pada Ny. “S” mulai dari pemeriksaan tanda-
tanda vital, pemeriksaan antropometri dan konseling yang saya laksanakan di
UPT Puskesmas Gunung Sari.
Dalam penyusunan laporan ini saya banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. H. Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Mataram
2. Syajaratuddur Faiqah, S.Si.T.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram dan selaku pembimbing
pendidikan
3. Bq. Iin Rumintang, SST.,M.Keb selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
4. Ns.H.L.Wirawan Srigede, S.Kep selaku Kepala UPT Puskesmas Gunung Sari
5. Hj. Haerun Fahni, SST selaku Bidan Koordinator dan pembimbing lahan
UPT BLUD Puskesmas Gunung Sari
6. Fitra Arsy Nur Coriah, SST.,M.Keb selaku pembimbing pendidikan
7. Seluruh Dosen Politeknik Kesehatan Mataram yang turut membimbing dalam
menyelesaikan kasus ini
8. Ibu-ibu pembimbing di lahan praktek di UPT Puskesmas Gunung Sari
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan laporan kasus komprehensif ini
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

3
Saya menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna, untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih semoga laporan ini bermanfaat
bagi saya khususnya serta pembaca pada umumnya.Dan semoga kebaikan semua
pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini mendapatkan imbalan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Mataram,17 September 2022

Penyusun

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................3
C. Manfaat...................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................4


A. Tinjauan Umum TentangPra Konsepsi.............................................5
1. Pengertian Pra Konsepsi...................................................................5
2. Tujuan Pra Konsepsi........................................................................6
3. Manfaat Screening Pranikah............................................................7
4. Asuhan Wanita Prakonsepsi.............................................................8
5. Kebutuhan Gizi Wanita Prakonsepsi................................................9
B. Konsep Manajemen Kebidanan..........................................................16

BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................................18


A. Identitas..................................................................................................18
B. Pengakajian............................................................................................18
1. Data Subyektif..................................................................................18
2. Data Obyektif...................................................................................20
C. Analisa Data...........................................................................................21
D. Penatalaksanaan......................................................................................21

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................22

BAB V PENUTUP............................................................................................25

A. Kesimpulan.............................................................................................25

5
B. Saran.......................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................26

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prakonsepsi berasal dari dua kata yakni pra dan konsepsi.Pra artinya
sebelum (2017).Konsepsi atau pembuahan adalah bertemunya sel telur (ovum)
dengan sperma (spermatozoa) (Purwandri, 2011).Prakonsepsi adalah masa
sebelum kehamilan terjadi.Sehingga prakonsepsi merupakan masa sebelum
hamil. Perempuan prakonsepsi diasumsikan sebagai perempuan dewasa atau
perempuan usia subur yang siap menjadi seorang ibu (Nisa, 2018).
Masa prakonsepsi merupakan periode kritis dalam mencapai hidup yang
sehat, terutama bagi pasangan yang akan membangun rumah tangga.
Prakonsepsi terdiri atas dua kata, yairu pra dan konsepsi.Pra berarti sebelum
dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dan sel sprerma sehingga terjadi
pembuahan.Secara harfiah prakonsepsi adalah periode sebelum terjadinya
pembuahan yaitu pertemuan sel sperma dengan ovum.Periode prakonsepsi
memiliki rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi,
tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu 100
hari sebelum konsepsi. Status gizi dalam kurun waktu tiga samapai enam
bulan pada masa prakonsepsi merupakan penentu bagi kondisi bayi yang akan
dilahirkan. Wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau
wanita usia subur (WUS) yang sudah siap menjadi seorang ibu. Pada masa
prakonsepsi kebutuhan gizi pada WUS tentunya berbeda dengan kelompok
remaja, anak-anak maupun lansia.Persyaratan gizi sempusna pada masa
prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat (Simotupang,
2018).
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014, adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang ditujukan pada perempuan saat remaja remaja hingga sebelum

7
hamil dalam rangka menyiapkan perempuan dalam menjalai kehamilan,
persalinan, dan melahirkan bayi yang sehat.
Kegiatann juga ditujukan pada laki-laki juga dapat mempengaruhi kesehatan
reproduksi perempuan (Kementrian Republik Indonesia, 2014).
Pelayanan kesehatan prakonsepsi merupakan strategi kesehatan
masyarakat untuk memperbaiki status kesehatan dan gizi serta menurunkan
angka kematian ibu dan anak. Hal ini menjadu penting karena status gizi
wanita sebelum konsepsi dapat mempengaruhi proses perkembangan kritis
pada masa kehamilan dan anak yang dilahirkannya. Kekurangin gizi pada ibu
khususnya zat gizi mikro seperti zat besi, seng, magnesium, tembaga, asam
folat, yodium mengakibatkan keguguran, cacat bawaan, hipertensi kehamilan,
ketuban pecah dini, terlepasnya plasenta, kelahiran premature, bayi lahir mati,
berat badan lahir rendah (BBLR), gangguan pertumbuhan dan perkembangan
anak, serta menyebabkan penyakit seperti penyakit jantung coroner,
hipertensi, dan diabetes mellitus tipe 2 di usia dewasa (Thaha, 2017).
Mempromosikan kesehatan keluarga prakonsepsi merupakan strategi
yang penting untuk meningkatkan kualitas anak yang akan dilahirkan
sekaliguas dapat membantu pada upaya penurunan kesakitan dan kematian ibu
dan bayi.konseling prakonsepsi adalah komponen penting dalam pelayanan
kesehatan pra konsepsi. Melalui konseling, pemberi pelayanan mendidik dan
merekomendasikan strategi-strategi meningkatkan kesehatan ibu dan janin.
Program yang dikembangkan pemerintah saat ini sebagian besar dimulai
setelah pasangan tersebut menjalani kehamilan misalnya program nutrisi
seribu hari pertama kehidupan, program P4K (Perencanaa Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi) maupun program keluarga berencana yang
seluruhnya subjek sasarannya pada ibu yang telah menjalani kehamilan dan
program kesehatan ibu anak lainnya. Adapun program Kesehatan Reproduksi
Remaja menjadi salah satu program yang kembangkan pada perempuan yang
belum hail. Namun secara analisis sosial dan psikologis terkait persiapan dan
perencanaan kehamilan, sasaran remaja menjadi sulit karena berhadapan
dengan nila budaya bahwa remaja belum disiapkan mendiskusikan tentang

8
perencanaan kehamilan.Program pemerintah saat ini yang terkait perencanaan
kehamilan baru pada seputar mencegah kehamilan tidak diinginkan melalui
program Keluarga Berencana dan kelas calon pengantin (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan dengan pendekatan Asuhan
Kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subyektifdengan benar pada
Ny.“S” dengan prakonsepsi.
b. Mampu melakukan pengkajian data obyektif dengan benar pada Ny.
“S” dengan prakonsepsi.
c. Mampu mengidentifikasi atau menganalisa serta memberikan
penanganan pada Ny. “S” dengan prakonsepsi.
d. Mampu merencanakan tindakan asuhan sampai dengan mengevaluasi
hasil tindakanpadaNy. “S” dengan prakonsepsi.

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Menambah pengalaman nyata dalam mengaplikasikan teori dan evidence
based practice pada pemberian asuhan kebidanan Pra Konsepsi.
2. Bagi lahan praktik
Manfaat asuhan ini bagi lahan praktik sebagai bahan untuk memberikan
gambaran dan masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di lahan praktik
dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. Bagi Masyarakat/Klien
Mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan yang bermutu sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan dan evidence based practice.

9
10
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Umum Tentang Pra Konsepsi


1. Definisi Pra Konsepsi
Masa prakonsepsi merupakan masa sebalum hamil atau masa
sebalum terjadnya pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita
pra konsepsi diasumsiakn sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur
yanh siap menjadi seorang ibu. Kebutuhan gizi pada masa ini berbeda
dengan masa anak anak, remaja, ataupun lansia.Perbaikan kesehatan
prakonsepsi berdampak pada peningkatan kesehatan reproduksi dan dapat
menurunkan resiko pengeluaran biaya yang mungkin muncul karena
masalah kesehatan reproduksi. Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagi
komponen utama pelayanan kesehatan wanita usia subur (Dieny, dkk.,
2019)

Prakonsepsi merupakan penggabungan dua kata, yaitu pra


yangberarti sebelum, konsepsi yang berarti pertemuan sel telur wanita dan
selsperma pria. Prakonsepsi adalah masa sebelum terjadi pertemuan sel
teluratau diasumsikan sebagai wanita usia subur yang siap menjadi
seorangibu.

Lebih lanjut Wanita usia subur (WUS) adalah wanita yang berada
dalam peralihan masa remaja akhir hingga usia dewasa awal.
KarakteristikWUS yang paling utama adalah ditandai dengan peristiwa
fisiologis,seperti menstruasi dan tercapainya puncak kesuburan dengan
fungsi organreproduksi yang sudah berkembang dengan baik.WUS
diasumsikansebagai wanita dewasa yang siap menjadi seorang ibu.

Masa pranikah dapat dikaitkan dengan masa prakonsepsi,


karenasetelah menikah wanita akan segera menjalani proses konsepsi.
Masaprakonsepsi merupakan masa sebelum kehamilan.Periode
prakonsepsiadalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun

11
sebelum konsepsidan idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan
sperma matur, yaitusekitar 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi wanita
usia subur selama
tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi merupakan kunci
kelahiranbayi normal dan sehat.

Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen


utamapelayanan kesehatan pada wanita usia subur. Tujuan
pelayananprakonsepsi adalah menyediakan sarana promosi, skrining, dan
intervensipada wanita usia subur dalam rangka menurunkan faktor resiko
yangmempengaruhi kehamilan yang akan datang.Wanita usia subur adalah
wanita yang berada dalam peralihan masaremaja akhir hingga usia dewasa
awal. Karakteristik wanita usia suburyang paling utama adalah di tandai
dengan peristiwa fisiologis, sepertimenstruasi dan tercapainya puncak
kesuburan dengan fungsi organ
reproduksi yang sudah berkembang dengan baik. Wanita usia
suburdiasumsikan sebagai wanita dewasa yang siap menjadi seorang
ibu.Kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak,
remaja,ataupun lanjut usia. Kebutuhan zat gizi pada masa ini menjadi
penting karena merupakan masa dalam mempersiapkan kehamilan dan
menyusui
(Dieny, dkk., 2019).

2. Tujuan Wanita Prakonsepsi

Penelitian (Yulizawati, dkk., 2016) tujuan pemberian


perawatanpada masa prakonsepsi antara lain:

a. Mengurangi angka kematian ibu dan anak


b. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
c. Mencegah komplikasi selama kehamilan dan persalinan
d. Mencegah bayi lahir mati, lahir premature, dan berat bayi lahir rendah
e. Mencegah bayi lahir cacat

12
f. Mencegah infeksi neonatal
g. Mencegah berat badan rendah dan stunting
h. Mencegah penularan vertikal HIV/IMS
i. Menurunkan resiko beberapa bentuk kangker pada anak
j. Menurunkan resiko diabetes tipe 2 dan kardiovaskuler
penyakitdikemudian hari.
Penelitian (Yulizawati, dkk., 2016) skrining pranikah atau disebut
jugaperawatan prakonsepsi adalah serangkaian intervensi yang
bertujuanmengidentifikasi dan memodifikasi resiko biomedis, perilaku,
dan socialyang berkaitan dengan kesehatan wanita serta hasil kehamilan
nantinya.Skrining prakonsepsi dilakukan sebagai langkah pertama
untukmemastikan kesehatan calon ibu serta calon anak sedini mungkin,
bahkansebelum proses pembuahan terjadi. yang termasuk dalam
perawatan masa prakonsepsi yaitu pada masa sebelum prakonsepsi dan
masa antarakonsepsi yang dapat dimulai dalam jangka waktu dua tahun
sebelumkonsepsi.

3. Manfaat Skreening Pranikah

a. Bagi seorang wanita, skrining pranikah tidak hanya sekedar


untukmerencanakan kehamilan, tetapi untuk, menjaga dan
memilihkebiasaan untuk hidup sehat

b. Bagi seorang laki-laki, skrining pranikah berguna untuk memilih


untukmenjaga tetap sehat dan membantu orang lain untuk melakukan
halyang sama, dan sebagai mitra wanita berarti mendorong
danmendukung kesehatan pasanganya dan jika menjadi seorang ayah,
iaakan melindungi anak-anaknya. Jadi kesehatan prakonsepsi
yaitutentang menyediakan diri sendiri dan orang yang anda cintai
denganmasa depan yang cerah dan sehat.

c. Bagi bayi. Skrining pranikah akan membuat orang tua


melaksanakanhidup sehat sebelum dan selama kehamilan sehingga

13
akan melahirkanbayi tanpa cacat atau keadaan yang tidak normal
lainya dan memberkesempatan pada bayi untuk memenuhi
kehidupanya dengan sehat.

d. Bagi keluarga. Skrining pranikah akan menciptakan keluarga


yangsehat dan akan menciptakan kualitas keluarga yang lebih baik
dimasayang akan datang.

4. Asuhan Wanita Prakonsepsi

Penelitian (Anggraeny dan Dian, 2017) asuhan


kesehatanprakonsepsi merupakan asuhan kesehatan bagi laki-laki dan
perempuanyang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan profesional
lainya yangfokusnya pada upaya untuk memiliki anak yang sehat dimana
denganasuhan tersebut dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian
pada ibu
dan bayi (WHO, 2014).Penelitian (Yulizawati, dkk., 2016) mengeluarkan
beberaparekomendasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
prakonsepsi yaitu:
a. Kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan secara teratur (terjadwal)
b. Pemberian edukasi terkait kesehatan prakonsepsi dan kehamilanseperti
skrining berat badan, vaksinasi, status zat besi dan asam
folat,pengkajian konsumsi alkohol, dan riwayat penyakit.
c. Pemberian konseling terkait modifikasi kebiasaan individu
skriningkesehatan prakonsepsi dapat dilakukan dengan menggunakan
formuliruntuk mempermudah mendapatkan data. Point-point yang
dapatdicantumkan dalam formulir tersebut antara lain riwayat diet,
aktivitasfisik, pola hidup, riwayat kesehatan individu dan keluarga,
obat-obatanyang dikonsumsi, riwayat kesehatan seperti pola
menstruasi, factorgenetik, dan lingkungan. Berbagai faktor juga harus
dikaji melalui
pemeriksaan fisik secara rutin. Pengkajian meliputi komposisimakanan
(diet) seimbang, aktivitas fisik, antropometri (berat badan,tinggi badan,

14
indeks masa tubuh), anemia, dan resiko defisiensi zat gizi(asam folat,
zat besi, seng, kalsium, yodium, vitamin). Petugaskesehatan yang ikut
berperan dalam suplementasi zat besi maupunasam folat.
5. Kebutuhan Gizi Wanita Prakonsepsi

Penelitian (Winarsih, 2018) dijelaskan bahwa gizi adalah


rangkaianproses secara organik makanan yang dicerna oleh tubuh untuk
memenuhikebutuhan pertumbuhan dan fungsi normal organ, serta
mempertahankankehidupan seseorang. Gizi berasal dari bahasa arab
“ghidza”, yangmemiliki arti sebagai makanan. Di indonesia, gizi berkaitan
erat dengan
pangan, yaitu segala bahan yang dapat digunakan sebagai makanan.

Makanan adalah bahan yang mengandung zat-zat gizi dan unsure


unsur ikatan kimia yang dapat direaksikan oleh tubuh menjadi zat
gizisehingga berguna bagi tubuh.Zat gizi atau nutrients adalah ikatan
kimiayang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi, membangun
danmemelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan.Berkaitandengan asupan gizi seseorang, setidaknya kondisi
seseorang akibatmengonsumsi makanan dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu gizi buruk,baik, dan lebih (Winarsih, 2018).

Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu


giziadalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan
dalamhubunganya dengan kesehatan optimal.Ilmu gizi juga bisa
didefinisikansebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalamhubunganya dengan kesehatan optimal (Winarsih, 2018).

Energi dibutuhkan supaya metabolisme tubuh berjalan denganbaik.


Kecukupan yang dianjurkan dibedakan sesuai dengan usia dan
jeniskelamin. Kebutuhan energi pada laki-laki lebih kurang 2600-2750
Kkal,sedangkan pada wanita 2100-2250 Kkal. Energi tersebut paling

15
banyakdiperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein (Dieny, dkk.,
2019)Kebutuhan yang diperlukan pada masa prakonsepsi yaitu:

a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh.Setiap 1


gramkarbohidrat yang dikonsumsi menghasilkan energi sebesar 4
Kkal.Contoh bahan makanan sumber karbohidrat adalah nasi,
kentang,jagung, singkong, ubi, roti, dan mie.Konsumsi karbohidrat
dianjurkansebesar 55-70% dari kebutuhan energi sehari.

b. Protein

Kebutuhan protein pada masa prakonsepsi sebesar 10-30%


darikebutuhan energi sehari.Protein berfungsi sebagai zat
pembangun,pengatur, serta perbaikan jaringan dan sel-sel yang
rusak.Fungsiutama protein bukanlah sebagai sumber energi, tetapi
protein dapatmenjadi sumber energi dengan menyediakan 4 Kkal per
gram.
Kebutuhan protein dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi
bahanmakanan sumber protein hewani, seperti ikan, telur, daging,
dagingayam, susu, serta bahan makanan sumber protein nabati,
sepertikacang-kacangan, tahu dan tempe.

c. Lemak

Lemak merupakan seumber energi terbesar dibandingkan


dengankarbohidrat dan protein.Satu gram lemak menghasilkan 9
Kkal,anjuran asupan lemak per hari adalah 20-30%. Lemak berperan
dalampenyerapan vitamin A,D,E, dan K. Asupan lemak akan
memengaruhijumlah lemak tubuh yang berhubungan dengan
produksihormon, baikpada wanita maupun pria, sel lemak yang
menjaga ketersediaan
hormon dalam tubuh akan memengaruhi siklus menstruasi pada
wanitadan produksi serta kematangan sperma pada pria. Sumber

16
makananyang mengandung lemak banyak ditemukan pada daging
merah, ayam,ikan, udang, susu, keju, dan minyak. N

d. Serat

Serat merupakan komponen yang sangat penting pada asupansetiap


orang. Asupan serat yang kurang dapat mengakibatkan susahbuang air
besar (sambelit/konstipasi), hemmoroid (ambeien), danobesitas.
Untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan, tiapindividu harus
mengkonsumsi serat dalam jumlah cukup untukmembantu menjaga
kesehatan sistem pencernaan.Kebutuhan seratpada masa prakonsepsi
untuk pria adalah 37-38 gram dan wanitasebesar 30-32 gram.Sumber
serat yang baik adalah sayuran, buahbuah, dan kacang-kacangan.

e. Cairan

Kebutuhan cairan pada setiap orang dapat berbeda, tergantung


dariusia, jenis kelamin, suhu lingkungan, jenis makanan yang
dikonsumsi,dan jenis aktivitasnya. Rekomendasi asupan cairan adalah
1,5-2 literair/hari atau setara dengan 8 gelas air/hari. Kebutuhan
cairan dapatdipenuhi dari air minum dan air dalam makanan.Air putih
lebihdisarankan daripada kopi, teh, muniman bersoda, atau sirup.

f. Vitamin A

Vitamin A berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh,


fungsipenglihatan, dan sebagai sumber antioksida.Angka kecukupan
Gizi(AKG) vitamin A pada pria dimasa prakonsepsi adalah 600
mcg,sedangkan pada wanita adalah sebesar 500 mcg. Bahan
makanansumber vitamin A, antara lain daging, kuning telur, susu,
mentega,wortel, tomat, kacang panjang, dan bayam.

g. Vitamin D

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan berperandalam


mengoptimalkan kesehatan tulang serta fungsi otot.Vitamin Dterdapat

17
dalam bahan makanan seperti hati, telur, dan ikan. Selain
itu,konsumsi bahan makanan yang berasal dari hewan ataupun
tumbuhanyang mengandung provitamin D akan berubah menjadi
vitamin D bilaterkena sinar matahari. Kebutuhan vitamin D menurut
AKG 2013untuk pria dan wanita pada masa prakonsepsi sebanyak 15
mcg.

h. Vitamin E

Vitamin E berperan sebagai antioksida dan berfungsi dalam


systemkekebalan tubuh.Vitamin E ditemukan secara alami dalam
beberapamakanan dan suplemen makan.Sumber utama vitamin E
adalahminyak nabati (seperti minyak, jagung, minyak bunga
matahari, danminyak zaitun), kacang-kacangan dan biji-bijian (seprti
biji bungamatahari, kacang kenari), serta alpukat.Angka kecukupan
gizi (AKG)vitamin E pria dan wanita pada masa prakonsepsi adalah
15 mg/hari.

i. Vitamin K

Vitamin K merupakan vitamin larut lemak yang berfungsi


dalamproses pembekuan darah. Kebutuhan vitamin K berdasarkan
AKG2013 untuk pria dan wanita pada masa prakonsespsi adalah 1,3-
1,4 mg/hari. Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin
K,diantaranya alpukat, minyak kedelai, sayuran hijau, dan pisang.

j. Vitamin C

Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air.Di dalamtubuh,


vitamin C Berperan penting dalam membantu absorbsi zat
besi,metabolisme asam folat, sebagai antioksidan, dan
meningkatkankekebalan tubuh. Kebutuhan vitamin C berdasarkan

18
AKG adalah 90mg/hari pada pria dan wanita 75 mg/hari pada wanita.
Sumber utamavitamin C adalah buah dan sayuran segar.

k. Asam folat

Folat merupakan bagian dari beberapa vitamin B kompleks


yangsecara alami terdapat pada bahan makanan atau dalam
suplemen.Asam folat berperan untuk memperoduksi sel darah merah
bersamavitamin B12, metabolisme asam amino, menjaga sistem
kekebalantubuh, dan berperan penting dalam sistem otak serta
saraf.Mengonsumsi folat diketahui dapat menurunkan kejadian
ovulasiinfertil pada wanita. Selain itu, asupan asam folat yang cukup
jugaberkaitan dengan berkurangnya sperma abnormal pada
pria.Asupan folat harus dijaga kecukupanya hingga masa
kehamilanuntuk menghindari kelainan perkembangan janin diawal
kehamilan.Angka kecukupan gizi (AKG) folat pada pria dan wanita
saat masa
prakonsepsi adalah 400 mcg/hari.Asam folat terdapat pada
berbagaibahan makanan, seperti daging, buah-buahan, sayuran
terutamasparagus, kacang-kacangan, wijen, dan serelia (biji-bijian).

l. Zat besi

Zat besi diperlukan tubuh untuk pembentukan hemoglobin


danmioglobin yang dibutuhkan dalam proses metabolisme
tubuh.Kekurangan asupan zat besi dapat menyebabkan anemia dan
gangguanovulasi pada perempuan.Kebutuhan asupan zat besi
meningkat saatkehamilan. Untuk mencegah kekurangan zat besi saat
kehamilan,simpanan zat besi dapat dikaitkan pada masa prakonsepsi,
angkakecukupan gizi (AKG ) zat besi pada pria sebesar
13-15mg/hari,sedangkan pada wanita sebesar 26 mg/hari, zat besi
dapat diperolehdari daging, ikan, dan unggas.
Bahan makanan tersebut mengandung zat besi heme yang

19
tinggi.Sumber zat besi non-home adalah dari nabati, seperti
kacangkacangan, sayuran warna hijau, dan rumput laut.Ketersediaan
zat besidari bahan makanan nabati (zat besi non-heme) lebih
rendahdibandingkan yang terdapat dalam zat besi yang berasal dari
bahanmakanan hewani (zat besi heme).

m. Selenium

Selenium mempunyai peranan yang sangat penting sebagaikekebalan


tubuh dan antioksidan.Suplementasi selenium dan vitaminE diketahui
dapat meningkatkan kualitas sperma.Angka kecukupangizi (AKG)
selenium pria dan wanita pada masa prakonsepsi adalah 30mcg/hari.
Selenium banyak terdapat dalam daging, ikan, telur, kerang,biji-
bijian, dan padi-padian

n. Seng (Zinc)

Seng berperan penting untuk fungsi kekebalan, antioksida,


sertareproduksi.Angka kecukupan gizi (AKG) seng pada pria saat
masaprakonsepsi adalah 13-17 mg/hari.Sementara itu, pada
wanitakebutuhan seng sebesar 10 mg/hari.Kekurangan seng pada
priamenyebabkan rendahnya kualitas sperma.Seng banyak terdapat
dalam
bahan makanan seperti ikan, kerang, daging, serta kacang-kacangan.
(Dieny, dkk., 2019).

Defisiensi asupan zat gizi makro,vitamin dan mineral berhubungan


dengankejadian anemia karena salingmempengaruhi dalam sintesis Hb.
Zat gizimakro yang berperan dalam sintesis Hbadalah energi dan protein.
Tubuhmembutuhkan energi untukberlangsungnya proses fisiologis dan
sintesis Hb. Kekurangan energymenyebabkan kapasitas kerja
tubuhterganggu dan terjadi pembongkarancadangan protein. Protein
berperan dalamtransport besi, penyimpanan dankomponen hemoglobin,
serta berperandalam absorbsi besi. Vitamin sepertivitamin A, vitamin C,

20
vitamin B2, vitaminB6, vitamin B12 juga memiliki peran padaHb.
Vitamin C membantu penyerapan besidi usus halus dengan mereduksi besi
ferrimenjadi ferro.12 Vitamin A berperanpenting dalam proses
eritropoiesis.Vitamin B6 yang berperan untuk sintesisheme adalah bentuk
vitamin B6 aktif, yaitupyridoxal phosphate (PLP) yang diaktifkanoleh
vitamin B2.Vitamin B12 dapatmengubah asam folat menjadi
bentukaktifnya, dan asam folat diperlukan untukpematangan eritrosit.

B. Tinjauan Teori Asuhan


Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh
bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan khususnya
dalam bidang persalinan.
Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian yang dapat
mengkomunikasikan kepada orang lain mengenai asuhan yang telah diberikan
pada seorang klien, yang didalamnya tersirat proses berfikir yang sistematis
seorang bidan dalam menghadapi seorang klien sesuai langkah-langkah dalam
proses menajemen kebidanan.
Menurut Hellen Varney, alur berpikir saat menghadapi klien meliputi 7
langkah. Untuk orang lain mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang
bidan melalui proses berpikir sistematis, didokumentasikan dalam bentuk
SOAP yaitu :
1. Subjektif (S)
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa sebagai langkah I Varney.

2. Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil laboratorium, dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah I Varney.
3. Analisa (A)
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data
subjektif dan data objektif dalam suatu identifikasi :

21
a. Diagnosa/masalah
b. Antisipasi diagnosa/masalah potensial
c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi
dan atau rujukan sebagai langkah 2, 3, 4 Varney.
4. Penatalaksanaan (P)
Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan 1 dan evaluasi
perencanaan (E) berdasarkan Assesment sebagai langkah 5, 6, 7 Varney.
Beberapa alasan penggunaan SOAP dalam pendokumentasian :
a. Pembuatan grafik metode SOAP merupakan perkembangan informasi
yang sistematis yang mengorganisasi penemuan dan konklusi anda
menjadi suatu rencana.
b. Metode ini merupakan intisari dari proses pelaksanaan kebidanan
untuk tujuan mengadakan pendokumentasian

22
BAB III
TINJAUAN KASUS
LAPORAN STUDI KOMPREHENSIF
ASUHAN KEBIDANAN MASA PRA KONSEPSI DAN
PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT FISIOLOGIS
KUNJUNGAN AWAL DI PUSKESMAS GUNUNG SARI KABUPATEN
LOMBOK BARAT
TANGGAL 17 SEPTEMBER 2022

 Tanggal / waktu pengumpulan data : 17 September 2022 / 10.00 Wita


 Nomor register pasien :-
 Tempat pengumpulan data : Ruang Poli KIA

I. SUBJEKTIF
1. Biodata/Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Pekerjaan Suami : Buruh
Alamat : Wedon, Gunung Sari Kab. Lombok Barat
No Telp :-
2. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin merencanakan kehamilan
3. Riwayat Menstruasi
a. Siklus : 30 hari
b. Lamanya : 6-7 hari
c. Banyaknya : Normal
d. Warna : Kemerahan
e. Konsistensi : cair

23
f. Fluor albus :-
g. Dismenorhea :-
4. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat terutama pada penyakit menular,
menurun, dan sistemik yang dapat berpengaruh pada keadaan ibu dan
janin (HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung, hipertensi, Diabetes
Mellitus)
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak memiliki riwayat terutama pada
penyakit menular, menurun, dan sistemik yang dapat berpengaruh pada
keadaan ibu dan janin (HIV, sifilis, Hep.B, malaria, kelainan jantung,
hipertensi, Diabetes Mellitus)
6. Riwayat Psikososial
 Perkawinan ke :1
 Lama perkawinan : 2 tahun
 Penerimaan keluarga : Baik
 Budaya yang mempengaruhi kehamilan : Tidak ada masalah yang
berarti

7. Pola Fungsional Kesehatan


 Pola Nutrisi :
Ibu mengatakan makan 3x sehari dengan komposisi menu seimbang
(sudah mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air)
Ibu mengatakan minum 6-8 gelas perhari
 Pola Eliminasi
- BAK : Ibu mengatakan frekuensi BAK 4-5x perhari, tidak
ada masalah saat BAK, warna urin terkadang
bening atau kuning ringan dan tidak pekat
- BAB : Ibu mengatakan lebih sering BAB pagi hari, tidak
ada
masalah saat BAB

24
 Pola Istirahat : Ibu mengatakan tidur 6-8 jam pada malam hari dan
1-
2jam di siang hari
 Pola Aktivitas : Aktivitas normal, dirasa tidak berlebihan
 Aktivitas Seksual : -
 Pola Kebiasaan : Tidak memiliki kebiasaanmerokok dan narkoba.
Tidak mengonsumsi jamu, alkohol, dan tidak
memiliki
binatang peliharaan
II. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Tekanan Darah : 110/80 mmHg
 Denyut Nadi : 82 x/menit
 Pernapasan : 22 x/menit
 Suhu : 36,8 0C
 Berat Badan : 61 kg
 Tinggi Badan : 155 cm
 Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan Fisik
 Muka : Simetris, tidak terlihat oedema
 Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus
 Mulut : Tidak ada karies gigi
 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, kelenjar
limfe,
maupun bendungan vena jugularis
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

25
III. ANALISIS
Diagnosa (Aktual) : Ny.S Usia 27 tahun dengan prakonsepsi dan
Kehamilan sehat
Masalah : Tidak ada

IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu
pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi Tekanan Darah : 110/80 mmHg,
Nadi : 82 x/menit, Respirasi : 22 x/menit, Suhu : 36,8 0C
Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Mendiskusikan atau melakukan informed consent bersama keluarga
khususnya pasangan (suami) tentang keputusan merencanakan kehamilan
agar kehamilan diterima dan mendapat support yang baik dari lingkungan
sekitar serta meminimalisir kehamilan yang tidak diinginkan
Informed consent sudah dilakukan
3. Meningkatkan kesiapan pasien untuk kehamilan dan menjadi orang tua
dan membantu klien mengingat dan waspada faktor resiko yang bisa
terjadi setelah menjadi orangtua
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
4. Melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
pranikahyang meliputi: kesehatan reproduksi, dan persiapan yang perlu
dilakukan dalam perencanaan kehamilan, meliputi: suplementasi asam
folat pada ibu, kontrol IMT, dan kontrol kadar glukosa dalam darah,
makanan seimbang dengan berbagai vitamin, mineral, serat dan protein
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
5. KIE tentang pola hidup sehat pada ibu prakonsepsi dalam mengupayakan
keadaan ibu dan bayi sehat
a. Nutrisi
Mempersiapkan nutrisi yang adekuat untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin.Konseling kebutuhan gizi prakonsepsi bertujuan
agar keluarga sehat, keturunan berkualitas, penanggulangan KEK,

26
pencegahan stunting, pencegahan anemia defisiensi Fe dan asam
folat, konsumsi gizi seimbang, perbanyak minum.
b. Mengupayakan dan menjaga kesehatan mental
6. Mendiskusikan jadwal kunjungan selanjutnya dalam rangka memberikan
asuhan yang berkesinambungan

27
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pembahasan kasus ini penulis mengurakan tentang proses asuhan


kebidanan ibu gangguan reproduksi pada Ny. “S” umur 27 tahun dengan
Prakonsepsi di UPT Puskesmas Kediri menggunakan pendokumentasian SOAP.
Pembahasan ini dimaksudkan agar diambil suatu kesimpulan dan pemecahan
masalah dari kesenjangan yang ada, sehingga dapat digunakan sebagai tinda lanjut
dalam penerapan asuhan kebidanan yang tepat, efektif dan efisien.
Pengkajian
Langkah pertama dikumpulkan semua informasi (data) yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
memperoleh data dilakukan dengan cara anamnesa dan pemeriksaan fisik
(Soepardan, 2008).
Berdasarkan hasil anamnesa/ pengkajian serta pemeriksaan yang dilakukan
kepada Ny.”S” yang dilakukan pada tanggal 17 September 2022 pukul 10.00
WITA di Poli KIA didapatkan hasil pemeriksaan yaitu ibu datang mengatakan
inginmerencanakan kehamilan , ibu mengatakan ia tidak memiliki keluhan
apapun. Ibu mengatakan sudah menikah±10 tahun.Setelah dilakukan anamnesa
ibu tidak memiliki riwayat penyakit baik riwayat penyakit yang pernah diderita
ibu maupun riwayat penyakit keluarga. Ibu mengatakan umurnya 27 tahun, hal ini
dalam teori (Manuaba,1998) yaitu Usia yang paling aman atau bisa dikatakan
waktu reproduksi sehat adalah antara umur 20 tahun sampai umur 30 tahun.
(Manuaba, 1998). Kementerian Kesehatan RI (2010)mendefinisikan bahwa
Wanita Usia Subur(WUS) adalah wanita yang berada dalamperiode umur antara
15-49 tahun.
Data objektif adalah data yang sesungguhnya dapat diobservasi dan dilihat
oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2008). Hasil pemeriksaan yang dilakukan yaitu
pemeriksaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital ibu serta hasil pemeriksaan
fisik ibu masih dalam keadaan baik dan normal. Hasil pemeriksaan Lila : 24 cm
dan IMT ibu berdasarkan berat badan dan tinggi badan yaitu25,4kg/m2.

28
Diagnosa Kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkungan
praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang
dikemukakan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa (Varney,
2007).Menurut teori diagnosa yang dapat ditegakkan pada Ny. “S” umur 27 tahun
dengan Prakonsepsi.
Menurut (Susilowati, 2016) menyatakan bahwa periode prakonsepsi
adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan
idealnya harus mencakup waktu saat ovum dansperma matur, yaitu sekitar 100
harisebelum konsepsi. Status gizi WUS atau wanita pranikah selama tiga sampai
enambulan pada masa prakonsepsi akanmenentukan kondisi bayi yang
dilahirkan.Prasayarat gizi sempurna pada masaprakonsepsi merupakan kunci
kelahiranbayi normal dan sehat.
Konseling yang dibutuhkan ibuyaitu konseling mengenai persiapan
kehamilan sehat, nutrisi dan gizi seimbang, kebutuhan istirahat dan pola hidup
sehat serta hubungan seksual dan memberitahukan ibu mengenai jadwal
kunjungan ulang.
Menurut Saptawati (2012) mengungkapkanbahwa pengetahuan
mengenaipentingnya gizi bagi calon ibu dapatmeningkatkan kesadaran
akanpemenuhan gizi sebelum ia hamil. Hal inisejalan dengan hasil penelitian
Fauziyah(2012) di Kota Tegal yang menunjukkanada pengaruh pendidikan
Kesehatantentang nutrisi prakonsepsi dimanaterdapat kenaikan skor pengetahuan
dansikap sebelum dan sesudah intervensi.
Gizi yangmemengaruhi prakonsepsi adalah karbohidrat, lemak,protein,
asam folat,vitaminA,E,danB12,mineralzinc,besi,kalsium,dan omega-3.Pasangan
yang akan melangsungkan pernikahan sebaiknya mulai mengubah pola makan
menjadi teratur dan baik selambat-lambatnya enam bulan sebulan sebelum
kehamilan.Hal ini dapat membantu memperbaiki tingkat kecukupan gizi
pasangan(Susilowati,2016).

29
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penulis telah mampu menerapkan menajemen SOAP yaitu :
1. Mampu melakukan pengumpulan data subyektif pada Ny. S dengan
Pra Konsepsi
2. Mampu melakukan pengumpulan data obyektif pada Ny. S dengan Pra
Konsepsi
3. Mampu melakukan analisa data pada Ny. S dengan Pra Konsepsi
4. Mampu melakukan pengumpulan pada Ny. S dengan Pra Konsepsi

B. Saran
Setelah melakukan asuhan kebidanan Pra Konsepsipada Ny. S adapun
saran yang ingin disampaikan oleh penulis, yaitu:
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat lebih mengerti dan mengetahui mengenai
petugas serta pelayanan kesehatan dalam asuhan Pra Konsepsi.
Sehingga masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya pelayanan
kesehatan di petugas kesehatan
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan
manfaatuntuk institusi agar dapat meningkatkan kualitas
mahasiswanya, menambah bahan bacaan agar dapat menjadi acuan
untuk mahasiswa.
3. Bagi Institusi Pelayanan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan agar dapat lebih
meningkatkan pelayanan kebidanan khusunya asuhan pada Pra
Konsepsi
4. Bagi Klien

30
Diharapkan kepada klien untuk mencari informasi lebih awal
tentang Pra Konsepsi dengan datang ketenaga kesehatan sehingga
dapat memperoleh ilmu untuk mempersiapkan diri sebelum menikah.

31
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Rahayu, M. A., & Marlina, R. (2019). Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Infertilitas Pada Wanita Di Rumah Sakit Karawang,
Health Science Growth Journal, 4(2), 62-73

Halimah, A. N., & Winarni, S. (2018). Paparan Rokok, Status Gizi, Beban Kerja
Dan Infeksi Organ Reproduksi Pria Wanita Dengan Masalah Fertilitas RSI
Sultan Agung Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat(e-Journal), 6(5),
202-208.

Harni, A. J., & Anita.(2017). Pedoman Lama Waktu Kembali Haid pada KB
suntik 1 Bulan dengan KB Suntik 3 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Daya Murni Kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung.Junal Kesehatan,
8(3), 429.

Nurfulaini, 2021,Menejemen Asuhan Kebidanan Pada Pra Konsepsi dengan


Kekurangan Energi Kronik, Universitas Islam Negri Alauddin. Makasar

Mantika, A.I., Mulyati T. HubunganAsupan Energi, Protein, Zat Besi Dan


Aktivitas Fisik Dengan KadarHemoglobin Tenaga Kerja Wanita DiPabrik
Pengolahan Rambut Pt. Won JinIndonesia. Journal of Nutrition Collage.
2014;3(4):848-854.

Wieringa F, Marjoleine D. NutritionalAnemia in Developing Countries.


Nutripass. 2010. 151-170.

Kathleen L, Escott-Stum S. Krause’s,Food and Nutrition Therapy. Saunders


Elsevier. Canada: Elsevier Ltd; 2008.114-120 p

Paul L, Selhub J. Interaction betweenexcess folate and low vitamin B12


status. Molecular Aspects of Medicine.2017;53:43–7.

Balarajan Y, Ozaltin E, Shankar A,Subramanian S. Anaemia in low-income


and middle-income countries. Lancet .2011;37:2123–35.

32

Anda mungkin juga menyukai