Disusun Oleh :
Nama : Sri Fitria
NIM : PO.62.24.2.22.530
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing Institusi,
Mengetahui,
Erina Eka Hatini, SST., MPH Erina Eka Hatini, SST., MPH
NIP. 19800608 200112 2 001 NIP. 19800608 200112 2 001
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
penyusun dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul “Fisiologis
Holistik Pada Pra Nikah”. Laporan pendahuluan ini disusun untuk memenuhi
sebagian persyaratan tugas pada program studi pendidikan profesi bidan di Poltekkes
Kemenkes Palangka Raya.
Penyusun menyadari terwujudnya laporan pendahuluan ini tidak akan
terlaksana tanpa bantuan dan pengarahan dari semua pihak yang telah
membimbing.oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang terlibat.
Dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi mengevaluasi peningkatan laporan pendahuluan ini,
agar selanjutnya menjadi lebih baik. Harapan penyusun semoga laporan pendahuluan
ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
SRI FITRIA
iii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I Pendahuluan.................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan t..........................................................................................................2
D. Manfaat..........................................................................................................2
BAB II Teori Konsep Dasar Persiapan, Pemeriksaan dan Asuhan kebidanan
pada Pra Nikah.........................................................................................................4
A. Persiapan Pra Nikah.......................................................................................
B. Persiapan fisik................................................................................................
C. Persiapan Gizi Pra Nikah...............................................................................
D. Imunisasi TT..................................................................................................
E. Informasi tentang kehamilan, perencanaan persalinana dan kontrasepsi.......
F. Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah.................................................................
BAB III Evidence Based Midwifery Asuhan Kebidanan Holistik Pada
Pra Nikah..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iv
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akad janji nikah yang diucapkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa yang
merupakan awal dari kesefakatan bagi calon pengantin untuk saling memberi
ketenangan (sakinah) dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling cinta
dan kasih. Penyebutan nama Tuhan Yang Maha Esa dalam akad/janji pernikahan
berarti bahwa disamping saling bertanggungjawab isteri juga satu dengan yang
lain, suami antara bertanggungjawab pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
yang dilakukan dalam peran dan fungsi mereka sebagai suami isteri.
Didalam sebuah pernikahan tidak hanya didasari oleh adanya rasa cinta,
tetapi juga melibatkan kesiapan fisik dan mental dari masing-masing
pasangan.Kesiapan dalam sebuah pernikahan diperlukan baik dari segi kehidupan
sosial, ekonomi, fisiologi, maupun psikologi.
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental dari setiap
ibu.Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan sebelum masa kehamilan.
Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik, maka akan berdampak positif
pada kondisi janin dan adaptasi fisik dan psikologis dari ibu menjadi lebih baik
(Jurnal kebidanan, 2017).
Menjaga kecukupan gizi bagi wanita pranikah sebelum kehamilan
disebabkan karena gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat
reproduksi seperti lancarnya proses pematangan sel telur dengan kualitas baik
dan proses pembuahan yang sempurna (Susilowati dkk. 2016).
Program imunisasi TT merupakan salah satu program penting di sector
kesehatan tujuannya untuk menurunkannya angka kesakitan, kecacatan, ekmatian
dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.Imunisasi adalah
suatu program penting yang dianjurkan pemerintah karena imunisasi TT (tetanus
Toksoid) membangun kekebalan tubuh untuk mencegah infeksi tetanus.
1
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Pra Nikah ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan fisiologis holistic pada pra nikah
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui persiapan pra nikah
b) Untuk mengetahui persiapan fisik
c) Untuk mengetahui gizi pra nikah
d) Untuk mengetahui mengenai imunisasi TT
e) Untuk mengetahui informasi tentang kehamilan, perencanaan persalinan
dan kotrasepsi
f) Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan pra nikah
D. Manfaat
1. Klien
Manfaat yang didapatkan oleh pasangan pra nikah pada pembahasan tentang
pra nikah adalah pasangan pra nikah menambah pengetahuan tentang pra
nikah yaitu apa saja yang dipersiapkan pra nikah, pemeriksaan fisik pra nikah,
bagaimana persiapan gizi, imunisasi TT, dan informasi-informasi tentang
kehamilan, persiapan persalinan dan kontrasepsi, serta pemeriksaan kesehatan
pra nikah.
2. Mahasiswa
Diharapkan sebagai pengalaman yang berharga bagi mahasiswa serta
menambah pengetahuan terbaru tentang pra nikah dan juga asuhan kebidanan
yang akan diberikan.
3
3. Lahan Praktik
Materi tentang pra nikah dan juga asuhan kebidanan untuk pasangan pra nikah
ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pihak lahan praktik untuk
meningkatkan pelayanan pada pasangan pra nikah.
4
BAB II
TEORI KONSEP DASAR PESIAPAN PEMERIKSAAN DAN ASUHAN
KEBIDANAN PADA PRA NIKAH
A. PERSIAPAN FISIK
Dalam rangka mempersiapkan kesehatannya sebelum menikah, catin perlu
menjalani beberapa prosedur pemeriksaan, antara lain (Kemenkes, 2018) :
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital : suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah
2. Pemeriksaan status gizi
Berat Badan
a. Tinggi Badan
b. Lingkat Lengan Atas (Lila)
c. Tanda-Tanda Anemia
3. Pemeriksaan darah rutin : Hb, Golongan Darah dan rhesus
4. Pemeriksaan urin rutin
5. Pemeriksaan lain atas indikasi seperti : gula darah, IMS, HIV, Malaria,
Thalassemia, hepatitis B, TORCH (toksoplasmosis, rubella,
citomegalovirus, herpes simpleks) dsb.
Kehamilan yang sehat membutuhkan persiapan fisik dan mental dari
setiap ibu. Perencanaan kehamilan yang sehat harus dilakukan sebelum masa
kehamilan. Proses kehamilan yang direncanakan dengan baik, maka akan
berdampak positif pada kondisi janin dan adaptasi fisik dan psikologis dari
ibu menjadi lebih baik (jurnal kebidanan, 2017).
3
5
2. IMT merupakan proposal standar berat badan (BB) terhadap tinggi badan
(TB). Jika seseorang termasuk kategori :
Pada tahap ini menyatu dengan tahun pertama dan kedua masa remaja. Pada
tahap ini ciri - ciri seks sekunder sudah berkembang dengan baik dan organ-
organ seks juga berfungsi secara matang.
memiliki kebebasan untuk menetapkan kapan dan seberapa sering mereka ingin
bereproduksi.
Dalam pendidikan seksualitas materi yang diberikan adalah mengenai
kesehatan reproduksi remaja dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah
tersebut. Secara lebih rinci ada beberapa hal yang harus diketahui remaja adalah
pengenalan alat-alat reproduksi perempuan dan laki-laki, seks dan kehamilan,
perilaku seksual berisiko dan akibatnya. Materi tersebut secara lebih rinci
dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengenalan alat-alat reproduksi perempuan
Dalam memberikan pendidikan seksualitas sangat perlu disampaikan tentang
anatomi, fungsi dan proses alat-alat reproduksi. Berikut adalah uraian mengenai
organ reproduksi pada perempuan.
Vulva, yaitu organ seksual perempuan yang paling luar atau sering juga
disebut sebagai bukit kemaluan (mons veneris), tempat tumbuhnyarambut
kemaluan. Bibir Vagina terdiri dari labia mayora dan labia minora. Labia
mayora adalah bagian terluar dari mulut vagina yang ditumbuhi oleh bulu. Labia
minora terletak di belakang labia mayora yang banyak mengandung pembuluh
darah dan syaraf. Bagian atas labia minora bersatu membentuk klitoris dan
bagian bawah membentuk vestibulum (di mana terdapat lubang kencing). Bibir
atau mulut vagina merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar
tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara atau hymen.
Klitoris (kelentit), yaitu sebuah benjolan daging kecil yang paling peka dari
seluruh alat kelamin perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah
dan syaraf. Selaput dara (hymen) yaitu selaput tipis yang terdapat di muka liang
vagina. Selaput dara tidak mengandung pembuluh darah. Robeknya selaput dara
bisa terjadi karena hubungan seks yang pertama (masuknya alat kelamin laki-
laki ke dalam vagina), kecelakaan atau kegiatan olahraga yang berat misalnya
pada saat kecelakaan berkuda atau jatuh dari sepeda.
Mulut uretra adalah akhir dari saluran kencing/uretra. Mulut vagina yaitu
awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar
10
tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara. Vagina (lubang senggama)
yaitu sebuah saluran 2 berbentuk silinderdengan diameter dinding depan 6,5
cm dan dinding belakang 9 cm yang bersifat elastis dengan berlipat-lipat.
Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu bersenggama, tempat keluarnya
menstruasi dan bayi. Uterus (rahim) yaitu tempat calon bayi dibesarkan,
bentuknya serupa buah alpukat gepeng dengan beratnormalnya 30 sampai 50
gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam
kampung. Ovarium (indung telur) yaitu organ dua kiri dan kanan rahim di ujung
saluran fimbrae (umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul. Sebulan sekali
indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur (ovum).
Bila tidak dibuahi akan ikut keluar pada saat menstruasi. Ovarium ini
mengandung 400.000 sel telur namun hanya akan mengeluarkan 400 sel telur
sepanjang kehidupannya.
Sangat kompleksnya organ reproduksiperempuan maka perlu diberikan
informasi secara jelas kepada para remaja tentang apa yang mereka miliki yang
pada akhirnya diharapkan mereka dapat mengetahui, menjaga organ yang begitu
kompleks tersebut dengan baik.
b. Haid
Dalam masa pubertas ada peristiwayang dapat dikatakan sebagai sebuah
tanda awal dari bekerjanya organ reproduksi. Hal tersebut adalah menarche atau
menstruasi yang terjadi pertama kali pada perempuan dan mimpi basah pada
laki-laki.
Menstruasi merupakan peristiwa luruhnya lapisan dinding rahim yang
banyak mengandung pembuluh darah yang disebut dengan endometrium.
Lapisan ini terbentuk sebagai persiapan apabila sel telur berhasil dibuahi oleh sel
sperma. Apabila sel telur tidak dibuahi oleh sperma maka lapisan ini akan
meluruh.
Pada wanita, sepasang indung teluryang terletak dikanan dan kiri rahim akan
melepaskan sel telur yang matang. Bersama dengan itu akan terjadi penebalan
dinding rahim yang berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi
11
sperma. Apabila tidak dibuahi maka lapisan dinding rahim yang menebal
tersebut akan luruh dan dikeluarkan dalam bentukdarah haid.
Menstruasi dimulai saat pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui
dan akan berhenti saat menopause ketika seorang perempuan berumur sekitar 50
tahun. Menstruasi umumnya mulai terjadi pada usia 8-13 tahun. Individu yang
belum mengalami menstruasi diatas 17 tahun dikatakan adanya keterlambatan
menarche. Jarak satu haid ke haid berikutnya atau yang disebut dengan siklus
haid berbeda-beda pada setiap perempuan. Siklus haid biasanya terjadi 21-35
hari. Menstruasi dapat dipengaruhi oleh kondisi tertentu seperti stres,
pengobatan dan latihan olah raga. Pada awal haid biasanya belum teratur namun
dalam kurun waktu tertentu siklus akan menjadi teratur. Rata-rata pengeluaran
darahselama haid antara 50-150 milimeter. Darah haid tidak selalu cair tetapi
kadang berbentuk gumpalan kecil dari darah. Darah haid tidak berbau dan bebas
hama. Baru apabila darah haid terkena udara dapat menimbulkan bau yang tidak
enak.
Haid pertama kali disebut menarche terjadi pada usia 11-13 tahun. Namun
tidak tertutup kemungkinan ada pula remaja dibawah 11 tahun yang sudah
mengalami haid. Menurut penelitian dari Viyantimala tahun 2001 usia rata-rata
menarche berbeda antara perkotaan dan perdesaan. Dimana di perkotaan rata-
rata usia menarche adalah berumur 11,93 tahun sedangkandi pedesaan pasa usia
13,08. Usia menarche ini dipengaruhi oleh kemajuan dari keadaan lingkungan,
keadaan gizi yang semakin baik yangmempercepat pertumbuhan organ –organ
seksual manusia dan hubungan antar jenis yang permisif sehingga mempercepat
kematangan organ seksual.
Menjelang menstruasi remaja perempuan kadang mengalami rasa nyeri atau
disebut dengan dismenorrhea. Sifat dan derajat rasa nyeri ini bervariasi. Mulai
dari yang ringan sampai dengan berat. Gejala-gejala yang dapat menyertai
sebelum dan saat menstruasi adalah:
a. Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas serta merasa mudah lelah;
b. nafsu makan meningkat;
12
c. emosi menjadi labil, biasanya menjadi uring- uringan, sensitif dan perasaan
negatif lainnya;
d. mengalami nyeri perut;
e. mual dan sakit kepala;
f. pingsan;
g. berat badan bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang
banyak.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi nyeri saat menstruasi:
a. kompres dengan botol air panas tepat pada tempat yang terasa sakit (perut
atau pinggang);
b. mandi air hangat;
c. minum air hangat yang mengandung tinggi kalsium;
d. coba untuk berjalan;
e. menggosok perut atau pinggang yang sakit;
f. ambil posisi menungging agar posisi rahim menggantung sehingga lebih
relaks;
g. obat-obatan yang digunakan harus dengan pengawasan dokter atau petugas
kesehatan lainnya.
Keputihan dapat terjadi baik menjelang menstruasi, sesudah menstruasi
atau ditengah- tengah siklus. Keputihan yang tidak normal atau patologis
apabila jumlahnya sangat banyak, berwarna kuning, hijau atau merah coklat,
putih seperti susu, berbau amis atau busuk dan ada keluhan lain seperti gatal,
bengkak pada alat kemaluan, panas atau pedih ketika buang air kecil dan nyeri
perut bagian bawah. Gejala keputihan berlebihan juga terkait dengan cara kita
merawat organ reproduksi misalnya mencuci vagina dengan air kotor,
pemakaian pembilas vagina berlebihan, penggunaan celana yang tidak 4
menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, dan menggunaan
pembalut pada saat menstruasi yang terlalu lama tidak diganti paling tidak 2-3
kali sehari.
13
plasma secara lemah dan disimpan didalam hati. Tanpa adanya asupan
folat, persediaan folat biasanya akan habis kira-kira dalam waktu 4 bulan.
d. Tanda dan Akibat Anemia
1. Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni:
a. Lesu lemah letih lelah dan lalai (5L).
2. Akibat dari penyakit anemia pada remaja
a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
e. Dampak Anemia
Anemia dapat menyebabkan berbagai dampak buruk pada rematri dalam masa
usia subur diantaranya :
1. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga penderita anemia mudah terkena
penyakit infeksi
2. Menurunnya kebugaran dan ketangkasan berpikir karena kurangnya oksigen
ke sel otot dan sel otak.
3. Menurunnya prestasi belajar dan produktivitas kerja/kinerja.
f. Kriteria Anemia
Batasan yang umum dipengaruhi adalah kriteria WHO pada tahun 1968.
Dinyatakan sebagai anemia bila tedapat nilai dengan kriteria sebagai berikut:
g. Penanggulangan Anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain :
19
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang
cukup secara rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan,
unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C
(asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau
mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung
karbonat dan minum susu pada saat makan.
3. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah
dengan prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1
mg/KgBB/hari.
4. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi
bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat,
multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
5. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan
pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi.
h. Pengobatan Anemia
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya:
1. Anemia kekurangan zat besi.
Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi, yang mungkin Anda
harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab kekurangan zat
besi kehilangan darah - selain dari haid - sumber perdarahan harus diketahui
dan dihentikan. Hal ini mungkin melibatkan operasi.
2. Anemia kekurangan vitamin.
Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan - yang seringkali suntikan seumur
hidup - vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam folat diobati dengan
suplemen asam folat.
3. Anemia penyakit kronis.
Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini. Suplemen zat besi dan
vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini . Namun, jika gejala
20
Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak
ada gejala yang tampak setelah terjadi infeksi. Beberapa orang mengalami
gangguan kelenjar dengan efek seperti demam (disertai panas tinggi, gatal-gatal,
nyeri sendi, dan pembengkakan pada limpa), yang dapat terjadi antara enam
minggu dan tiga bulan setelah terjadinya infeksi. Kendati infeksi HIV tidak
disertai gejala awal, seseorang yang terinfeksi HIV sangat mudah menularkan
virus tersebut kepada orang lain. Satusatunya cara untuk menentukan apakah
22
aman, memadai dan berkualitas baik bagi semua pasien yang memerlukan
transfusi.
5. Pencegahan
Penularan HIV dapat dicegah dengan:
a. Berpantang seks, menghindari perilaku seks bebas dan tetap setia pada
pasangan/tidak berganti-ganti pasangan, atau melakukan seks secara
“aman”.
b. Apabila kita akan menjalani transfusi darah, pastikan bahwa darah dan alat-
alatnya steril dan telah melalui tes HIV dan standar keamanan darah.
a. NAPZA
Narkoba atau NAPZA adalah zat / bahan yang berbahaya yang mempengaruh
kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang, baik itu pikiran, prilaku ataupun
perasaan seseorang dimana efek samping dari penggunaan obat ini adalah
kecanduan atau menyebabkan ketergantungan terhadap zat atau bahan ini. Ada
beberapa yang termasuk narkoba atau NAPZA yaitu : Narkotika, Psikotropika,
dan Zat adiktif.
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan dari
tanaman baik itu sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan
penurunan dan perubahan kesadaran, mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri dari tiga
golongan, yaitu :
Golongan I : Narkotika yang hanya digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan tidak dipergunakan untuk terapi, serta memiliki potensi
ketergantungan sangat tinggi, contohnya: Cocain, Ganja, dan Heroin
24
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah ataupun sintesis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan prilaku dan perubahan khas pada
aktifitas mental dan di bagi menjadi beberapa golongan, yaitu :
a. Golongan I : yaitu psikotropika yang di pergunakan untuk pengembangn
ilmu pengetahuan dan tidak dipergunakan untuk terapi dan memiliki
sindrom ketergantungan kuat, contoh: Extasi
b. Golongan II : yaitu psikotropika yang dipergunakakn untuk pengobatan
dan dapat digunakan sebagai terapi serta untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan memiliki sindrom ketergantungan kuat, contoh :
Amphetamine
c. Golongan III : yaitu psikotropika yang digunakan sebagai obat dan banyak
digunakan sebagai terapi serta untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan memiliki sindrom ketrgantungan sedang, contoh :
Phenobarbital
d. Golongan IV : yaitu psikotropika yang dipergunakan sebagai pengobatan
dan dan banyak dipergunakan untuk terapi serta digunakan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan memilikisindroma ketergantungan
ringan, contoh : Diazepem, Nitrazepam
3. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar
narkotika dan psikotropika, meliputi :
25
b. EFEK NAPZA
Berdarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari penggunaan
NAPZA dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu :
1. Golongan depresan (Downer) : merupakan jenis NAPZA yang menyebabkan
mengurangi aktifitas fungsional tubuh, sehingga membuat penggunanya
menjadi tenang dan membuat tertidur bahkan bias tak sadarkan diri. Contoh:
Opioda (Morfin , Heroin, dan Codein), Sedative (penenang), Hipnotik (obat
tidur), dan Tanquilizer (anti cemas)
2. Golonagan stimulant (Upper) : merupakan golongan NAPZA yang merangsang
fungsi tubuh dan meningkatkan gairah kerja, pada golongan ini membuat
pengguna menjadi aktif, segar, dan beremangat. Contoh : Ampahetamine
(Shabu, Extasi) dan Cokain
3. Golongan halusinogen : adalah golongan NAPZA yang membuat penggunanya
berhalusinasi yang bersifat merubah perasaan, dan pikiran sehingga perasaan
dapat terganggu. Contoh : kanabis (Ganja)
c. BAHAYA NARKOBA
26
Dan pecandu harus bertahan dalam keadaan tidak ada asupan obat terlarang
ini dan dokter akan membantu memberikan obat untuk mengurangi masalah /
mengatasi rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh efek pemberhentian
penggunaan narkoba dan pencandun memerlukan cairan dan makanan yang
cukup untuk membantu memulihkan kondisi tubuh.
3. Stabilisasi
Merupakan cara ketiga yang dilakukan setelah 2 tahap sudah dilewati. Dokter
akan memberikan resep obat untuk pengobatan jangka panjang untuk.
Pemulihan ini juga mencakup rencana-rencana kehidupan anda pada jangka
panjang, serta kesetabilan mental pecandu.
4. Dukungan orang sekitar
Berkomunikasi dengan orang dekat tentang masa pemulihan dari penggunaan
narkoba dapat membantu ada dalam mengalihkan keinginan untuk kembali
terjerumus dalam penggunaan narkoba. Pilihlah seseorang yang dapat
dipercaya, seperti : keluarga dan teman dekat yang mungkin dapat membantu
anda dalam pemulihan.
e. UPAYA PENCEGAHAN
Narkoba sangat merugikan masyarakat dan penggunaannya yang luas
dimasyarakat menimbulkan kerugian bagi semua kalangan baik itu pelajar dan
anak-anak. Sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan bagi semua kalangan.
Adapun upaya pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu : berikut adalah upaya
pencegahan atau tips yang dapat dilakukan untuk mencegah penggunaan narkoba /
NAPZA yang dilansir dari website resmi Badan Narkotika Nasional, yaitu :
1. Jangan pernah unruk menggunakan narkoba.
2. Mengetahui berbagai dampak negatif dan bahaya penggunaan narkoba.
3. Memilih pergaulan yang baik dan menghindari pergaulan yang dapat
menjerumuskan kita pada penyalahgunaan narkoba / NAPZA.
28
BAB III
28
30
lebih signifikan dibandingkan kelompok kontrol. Oleh karena itu pemberian jus
wortel terbukti menurunkan tingkat dismenore primer. Untuk peneliti selanjutnya
diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama
dan jumlah sampel yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA