Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

AMENORHEA SEKUNDER

DISUSUN OLEH :

1. ANITA PUTRI (13200084)


2. ARDELIA GESTINARWATI (13200084)
3. ARMANDO ANTOK W. (13200084)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyusun SAP ini dengan baik dan tepat pada waktunya. SAP ini membahas
tentang “Amenorhea Sekunder”.
SAP ini dibuat dari berbagai sumber untuk membantu menyelesaikan tugas ini. Oleh karena
itu, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang ada pada tugas ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran serta kritik
yang dapat membangun.

Bandar Lampung, Juni 2015

Penyusun
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
AMENORHEA

Topik : Gangguan Menstruasi


Sub Topik : Amenorhea Sekunder
Hari/Tanggal : Senin, 29 Juli 2015
Waktu / Jam : 20 Menit / 08.00 – 08.20 WIB
Tempat : Balai Desa Klaten, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu
Peserta : Ibu – ibu akseptor KB suntik yang mengalami amenorhea

1. Latar Belakang

Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus Menstruasi normal yang
terjadi secara periodik. Wanita akan merasa terganggu bila hidupnya mengalami
perubahan, terutama bila menstruasi menjadi lebih lama dan atau banyak, tidak teratur,
lebih sering atau tidak menstruasi sama sekali, bahkan bisa disertai nyeri. Diharapkan
semua wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur, namun hampir semua wanita
pernah mengalami gangguan Menstruasi selama masa hidupnya. Gangguan ini dapat
berupa kelainan siklus atau perdarahan. Masalah ini dihadapi oleh wanita remaja,
reproduksi dan klimakterium. (Manuaba,dkk. 2010).

Saat umur wanita di atas umur 16 tahun belum mengalami menstruasi ataupun pada
wanita yang sudah mengalami menstruasi tetapi setelah itu tidak mengalami menstruasi
kembali, maka kemungkinan wanita tersebut mengalami Amenorrhea.

2. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan warga Klaten dapat
mengerti tentang amenorrhea sekunder.

3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan warga Klaten dapat
mengerti dan memahami tentang:
a) Pengertian amenorrhea sekunder.
b) Penyebab amenorrhea sekunder.
c) Tanda dan gejala amenorrhea sekunder.
d) Penanganan amenorrhea.
e) Pencegahan amenorrhea.

4. Sasaran
Ibu – ibu akseptor KB suntik yang mengalami amenorea

5. Materi
a) Pengertian amenorrhea sekunder.
b) Penyebab amenorrhea sekunder.
c) Tanda dan gejala amenorrhea sekunder.
d) Penanganan amenorrhea.
e) Pencegahan amenorrhea.

6. Metode
a) Ceramah
b) Tanya Jawab

7. Media
a) Materi SAP
b) Powerpoint
c) Leaflet
8. Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 3 menit Pembukaan:
a) Memberi salam Menjawab salam
b) Perkenalan Mendengarkan dan
c) Menjelaskan tujuan penyuluhan Memperhatiakan
d) Menyebutkan materi / pokok bahasan materi yang
yang akan disampaikan disampaikan
2 10 menit Pelaksanaan / penyampaian materi:
a) Pengertian amenorrhea sekunder. Menyimak dan
b) Penyebab amenorrhea sekunder. memperhatikan
c) Tanda dan gejala amenorrhea sekunder.
d) Penanganan amenorrhea.
e) Pencegahan amenorrhea.

3 5 menit Evaluasi:
a) Memberi kesempatan kepada peserta Peserta bertanya
untuk bertanya mengenai masalah
b) Memberi pertanyaan kepada peserta: yang belum dipahami
Pengertian amenorrhea sekunder, Peserta menjawab
penyebab amenorrhea sekunder dan pertanyaan
pencegahan amenorhea.

4 2 menit Penutup:
a) Menyimpulkan materi yang telah Peserta menjawab
disampaikan salam
b) Mengakhiri pertemuan dengan
mengucapkan terimakasih dan salam
9. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan di Balai Desa Klaten, Kecamatan Gadingrejo,
Kabupaten Pringsewu
c. Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta penyuluhan
diseleksi.

2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui pengertian amenorrhea sekunder.
b. Peserta mengetahui penyebab amenorrhea sekunder.
c. Peserta mengetahui tanda dan gejala amenorrhea sekunder.
d. Peserta mengetahui penanganan amenorrhea.
e. Peserta mengetahui pencegahan amenorrhea
Lampiran Materi
AMENORHEA SEKUNDER

A. Pengertian Amenorrhea Sekunder

Amenorrhea adalah gangguan dalam sistem reproduksi wanita, dimana penderitanya tidak
mengalami menstruasi secara rutin setiap bulannya. Amenorrhea bukanlah penyakit,
melainkan hanya gejala atau tanda dari adanya ketidaknormalan lain dalam tubuh seorang
wanita. Ketidaknormalan tersebut pun tidak selalu merujuk pada suatu penyakit. Seorang
wanita hamil atau wanita menopause yang tidak mengalami haid pun bisa disebut
mengalami amenorrhea.

Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya haid setelah menarche atau pernah
mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan (pada kasus oligomenorea ),
atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa selama 6
bulan atau lebih pada wanita yang sudah pernah mengalami haid dan bukan
pada wanita yang tidak hamil, menyusui atau menopause dengan angka kejadian berkisar
antara 1 – 5% adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang
timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme,
tumor, dan penyakit infeksi.

Jadi, Amenorrhea Sekunder terjadi pada wanita yang sebelumnya pernah mengalami
menstruasi, tetapi kemudian siklus tersebut berhenti tanpa alasan yang diketahuinya.

B. Penyebab Amenorrhea Sekunder

 Penyebab Amenorrhea Sekunder, yaitu :


- Kecemasan akan kehamilan
- Penurunan berat badan yang drastis
- Olah raga yang berlebihan
- Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme
- Mengkonsumsi hormon tambahan
- Menopause
- Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah
besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)
- Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid)
- Prosedur dilatasi dan kuretase
- Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom
Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau
pembedahan)
- Kehamilan. Selama kehamilan, kaum wanita tidak akan mendapat haid. Ini
merupakan penyebab terbanyak dari amenorea sekunder
- Penggunaan pil kontrasepsi. Beberapa jenis alat kontrasepsi seperti pil KB bisa
membuat siklus menstruasi terganggu. Menstruasi bisa kembali normal jika
penggunaan pil KB dihentikan.
- Masa menyusui. Ibu yang sedang dalam masa pemberian ASI eksklusif seringkali
tidak mendapat haid, meski sudah melahirkan. Kehamilan bisa berdampak
panjang terhadap siklus menstruasi.
- Beban pikiran atau stres. Beban pikiran yang terlampau berat bisa berpengaruh
terhadap kelenjar hipotalamus yang mengatur keseimbangan hormon tubuh. Jika
hormon tubuh terganggu, siklus haid dan pembuahan bisa terhenti sementara.
Menstruasi akan datang kembali jika si perempuan sudah tidak stres.
- Pengaruh obat. Beberapa jenis obat bisa berpengaruh pada siklus menstruasi.
Misalnya obat jenis antidepresi, antipsikotik, dan obat kemoterapi.
- Gangguan keseimbangan hormon tubuh.
- Kelebihan atau kekurangan berat badan. Kelebihan ataupun kekurangan berat
badan bisa mengganggu fungsi hormonal tubuh. Perempuan yang memiliki
kelainan pada makanan seperti anoreksia atau bulimia seringkali mengalami
amenorea.
- Olahraga yang terlalu berat. Wanita yang gemar berolahraga berat bisa mengalami
gangguan siklus haid.
- Gangguan pada kelenjar tiroid. Gangguan pada kelenjar ini bisa menyebabkan
produksi prolaktin, hormon yang bertanggungjawab pada kesuburan wanita,
terganggu. Akibatnya siklus menstruasi ikut terganggu.
- Konsumsi obat-obatan (bisulfan, klorambusil, siklofosfamid, fenotiazin,
pil kontrasepsi,hormon terapi).
C. Tanda dan Gejala Amenorhea Sekunder

Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :


- Tidak terjadi haid
- Produksi hormon estrogen dan progesteron menurun.
- Nyeri kepala
- Badan lemah
- Jika penyebanya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness (mual dan
muntah) dan pembesaran perut.
- Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah
denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore :

- Sakit kepala
- Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang
menyusui )
- Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa )
- Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
- Vagina yang kering
- Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria ),
perubahan suara dan perubahan ukuran payudara.

D. Penanganan Amenorrhea

Penanganan amenorrhea sangat ditentukan oleh penyebab amenorrhea tersebut.

- Jika penyebabnya adalah hormonal, maka dianjurkan untuk melakukan pola hidup
sehat, menjaga berat badan ideal, berolahraga sewajarnya, dsb. Terkadang terapi
hormon juga diperlukan.
- Jika penyebabnya adalah tekanan mental/stress, dokter akan menganjurkan untuk
refreshing atau setidaknya memberikan tips untuk mengelola stres.
- Jika penyebabnya adalah kelainan anatomi, dokter dapat merekomendasikan untuk
operasi.
- Jika penyebabnya adalah menopause, dokter mungkin tidak akan melakukan apa-apa
karena merupakan kondisi yang wajar.
E. Pencegahan Amenorrhea

1) Pertahankan dan pelihara berat badan yang sehat sesuai dengan body mass index
(indek massa tubuh) dengan diet sehat.
2) Olahraga teratur dan tidak terlalu berat. Cukup 30 menit jogging sehari sudah baik
untuk memelihara kondisi Anda.
3) Jangan terlalu banyak memendam stres. Kurangi jumlah kegiatan yang harus
dikerjakan, jangan sampai Anda terlalu dibebani oleh pekerjaan kantor dan pekerjaan
rumah. Sering-seringlah bergaul dan berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman,
karena mereka adalah pelipur lara yang sangat baik dan dapat memberi Anda bantuan
apabila diperlukan. Rekreasi secara teratur sangat dianjurkan untuk menghilangkan
kejenuhan setelah menjalani kehidupan yang rumit.
4) Jangan lupa untuk beristirahat yang cukup. Seorang manusia sebaiknya tidur antara 7-
8 jam sehari.
5) Temukanlah jika ada dalam anggota keluarga Anda mempunyai masalah sejenis.
Anda harus berhati-hati jika ada kemungkinan bahwa Anda juga mewarisi
amenorrhea.
6) Konsultasikan dengan dokter yang kompeten jika anda mengalami kejadian tidak
menstruasi selama 3 kali atau lebih secara berturut-turut. Jika kemungkinannya adalah
karena kehamilan, lakukan tes kehamilan yang dapat anda lakukan di rumah atau ke
tempat pelayanan kesehatan.
7) Apabila masa atau siklus menstruasi anda tidak selalu sama tiap bulannya, catatlah
kapan mulainya dan berapa lama berlangsungnya. Kemudian berikan informasi-
informasi tersebut kepada dokter.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul. 2003. Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Kumala. 2005. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Soetjiningsih. 2002. Tumbuh Kembang. Jakarta : EGC.

Winknjosastro. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP.

Anda mungkin juga menyukai