Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG IMD

SATUAN ACARA PENYULUHAN


AKBID FARAMA MULYA JAKARTA

Pokok Bahasan : IMD dan ASI Ekslusif


Sasaran : Ibu hamil
Target : Ibu hamil trimester I, II dan III
Hari/tanggal : Rabu, 13-02-2019
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Nuri RSAU Dr Esnawan Antariksa
Penyuluh : Ajamila Haswita

A. Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman ibu tentang pentingnya memberikan ASI sedini
mungkin ( IMD ), sehingga tercapai pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
pertama dan berlanjut dengan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit tentang IMD diharapkan para
orangtua dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian IMD
2. Manfaat IMD
3. Langkah- Langkah IMD

C. Strategi Pelaksanaan:
1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jwab
2. Media : LCD
3. Alat : Lembar Balik, Materi SAP
4. Garis besar materi (penjelasan terlampir)
a. Pengertian tentang IMD
b. Langkah – langkah IMD
c. Manfaat IMD
D. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan ibu di KIA waktu
1 Pendahuluan
Salam Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Perkenalan diri Menyimak perkenalan
penyuluhan
Menjelaskan waktu diri 5 menit
Tujuan Penyuluhan penyuluhan dan strategi
Kontrak waktu dan Menyimak penyuluhan
penyuluhan
Strategi penyuluhan

2 Pelaksanaan
pengertian IMD Menjelaskan pengertian Menyimak penjelasan
manfaat IMD
IMD
Langkah-langkah
Menjelaskan manfaat
Menyimak penjelasan
IMD
IMD
Kerugian tidak Menjelaskan Langkah-
melakukan IMD Menyimak penjelasan
langkah IMD
Menjelaskan 10 menit
Menjelaskan kerugian Menyimak penjelasan
tidak melakukan IMD
Menyimak penjelasan

menyimak penjelasan

3 Penutup
Tanya jawab Memberikan Mengajukan pertanyaan 5 menit
kesempatan peserta
penyuluhan untuk
mengajukan
pertanyaan. Menjawab pertanyaan.
Memberikan Menjawab salam 5 menit
Evaluasi
pertanyaan.
Mengucapkan salam
Salam 2 menit

E. Evaluasi
a. Prosedur : Evaluasi dilakukan setelah penyuluhan
b. Waktu : 10 menit
c. Bentuk soal : 5 soal
d. Jenis soal : Lisan
e. Butir soal :
1) Jelaskan Pengertian IMD
2) Sebutkan manfaat IMD

F. Kriteria evaluasi :
1) Orangtua mampu menjelaskan pengertian IMD
2) Orangtua mampu menyebutkan manfaat IMD

G. Lampiran Materi

INISIASI MENYUSU DINI ( IMD )

A. Pengertian
1. Inisiasi menyusui dini (IMD)
Merupakan kemampuan bayi mulai menyusu sendiri segera setelah dia
dilahirkan. Cara melakukan IMD ini disebut pula breast crawl atau merangkak
untuk mencari puting ibu secara alamiah. Pada prinsipnya IMD merupakan kontak
langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkgrapkan di dada atau di perut
ibu selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan (bukan dimandikan),
kecuali pada telapak tangannya. Kedua telapak tangan bayi dibiarkan tetap terkena
air ketuban karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama dengan bau yang
dikeluarkan payudara ibu, dengan demikian ini menuntun bayi untuk menemukan
puting. Lemak (verniks) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya dibiarkan tetap
menempel. Kontak antarkulit ini bisa dilakukan sekitar satu jam sampai bayi
selesai menyusu.
Gupta (2017), menyatakan inisiasi menyusu ibu disebut sebagai tahap ke
empat persalinan yaitu tepat setelah persalinan sampai satu jam setelah persalinan,
meletakkan bayi baru lahir dengan posisi tengkurap setelah dikeringkan tubuhnya
namun belum dibersihkan, tidak dibungkus didada ibunya segera setelah
persalinan dan memastikan bayi mendapat kontak kulit dengan ibunya,
menemukan puting susu dan mendapatkan kolostrom atau ASI yang pertama kali
keluar.
Inisiasi menyusu dini adalah proses menyusu bukan menyusui yang
merupakan gambaran bahwa inisiasi menyusu dini bukan program ibu menyusui
bayi tetapi bayi yang harus aktif sendiri menemukan puting susu ibu (Alfian, M,
dkk, 2009). Setelah lahir bayi belum menunjukkan kesiapannya untuk menyusu
(Gupta, 2017). Reflek menghisap bayi timbul setelah 20-30 menit setelah lahir.
Roesli (2013), menyatakan bayi menunjukkan kesiapan untuk menyusu 30-40
menit setelah lahir.

B. Prinsip Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Prinsip dasar inisiasi menyusu dini adalah tanpa harus dibersihkan dulu,
bayi diletakkan di dada ibunya dengan posisi tengkurap dimana telinga dan tangan
bayi berada dalam satu garis (Markum, 1991), sehingga terjadi kontak kulit dan
secara alami bayi mencari payudara ibu dan mulai menyusu.
Prinsip dasar IMD adalah tanpa harus dibersihkan terlebih dahulu, bayi
diletakkan di dada ibunya dan secara naluriah bayi akan mencari payudara ibu,
kemudian mulai menyusu (Rosita, 2013).

C. Langkah-langkah Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)


Rosita (2013), menyatakan ada 10 langkah yang harus di lakukan untuk
terlaksananya IMD yaitu :
1. Ibu harus ditemani seseorang yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman saat
melahirkan, baik itu suami, ibu, teman atau saudara yang lainnya.
2. Membantu proses kelahiran dengan upaya-upaya di luar obat seperti pijatan,
aromaterapi dan lain-lain kecuali jika dokter sudah memutuskan untuk
menggunakan obat atau alat pemicu.
3. Memberikan posisi yang nyaman bagi ibu saat proses persalinan atau memberikan
posisi melahirkan sesuai keinginan ibu, karena tidak semua ibu merasa nyaman
dengan posisi terlentang.
4. Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk halus segera setelah lahir tanpa
diimandikan terlebih dahulu, biarkan cairan alami yang menyelimuti kulit bayi.
5. Meletakkan bayi di dada ibu dengan posisi tengkurap.
6. Memberikan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu hingga bayi menemukan
puting susu ibu kemudian menyusunya.
7. Memberikan bayi bergerak secara alami mencari payudara ibu jangan arahkan
menuju salah satu puting tetapi pastikan bayi dengan posisi nyaman untuk
mencari puting susu ibu.
8. Ibu yang melahirkan dengan secio caesar juga harus segera bersentuhan dengan
bayinya setelah melahirkan yang tentu prosesnya yang membutuhkan perjuangan
yang lebih.
9. Kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan bayi seperti menimbang
dan mengukur harus dilakukan setelah bayi bisa melakukan inisiasi menyusu dini.
10. Jangan memberikan cairan atau makanan lain pada bayi kecuali ada indikasi
medis.

D. Manfaat IMD
1. IMD
IMD memberi kesempatan kepada bayi untuk menyusu segera setelah
lahir. Bayi setelah lahir, baik melalui persalinan normal maupun Caesar, dibiarkan
berada di dada ibu selama 30-60 menit. Bayi akan secara refleks mencari puting
susu ibunya dan kemudian menyusu.
Ada lima tahapan yang dilalui bayi saat akan menyusu dini. Di 30 menit pertama,
ia akan beradaptasi dengan trauma kelahirannya. Ini merupakan tahap
menenangkan diri atau istirahat siaga.
1) Di menit ke-30 sampai 40, bayi akan mengeluarkan suara, melakukan gerakan
mengisap dan memasukkan tangan ke mulut. Setelah itu, bayi mengeluarkan air
liur dan kakinya menekan perut ibu untuk bergerak ke arah payudara.
2) Kemudian bayi mengecap kulit ibu dan mendapat bakteri baik yang ada di sana.
Bayi menyentuh puting dan tangannya menghentak-hendak ke dada ibu untuk
merangsang keluarnya ASI. Baru setelah itu, bayi akan menyusu.
3) Bayi yang diberi kesempatan mengisap puting ibu segera setelah lahir, memiliki
kemungkinan keberhasilan lebih besar dalam menyusu. Tak hanya itu, saat bayi
merangkak dan mencari puting susu ibu akan menjadi momen paling
membahagiakan bagi ibu.
4) Melalui IMD, ibu akan memberi kehangatan dan perlindungan yang baik bagi
bayi, selain mengurangi risiko kematian akibat hipotermi atau kedinginan. Hal ini,
ujar Dr. Utami, dikarenakan suhu tubuh ibu lebih hangat satu derajat dari
lingkungan sekitar, sehingga bayi merasa lebih nyaman dan aman.
5) Kulit ibu yang sangat ajaib ini dapat menyesuaikan diri dengan suhu yang
dibutuhkan bayi. Bila bayi kedinginan, suhu ibu akan naik dua derajat. Bila bayi
kepanasan, suhu tubuh ibu akan turun satu derajat Celsius
Selain menciptakan kontak kulit bayi dengan kulit ibu yang memberi
kehangatan bagi bayi, IMD juga membuat perdarahan pascakelahiran lebih
sedikit. Yang tak kalah penting, peran oksitosin terbaik adalah pada 45 menit
pertama saat bayi menyusu dini.
Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan
merangsang keluarnya oksitosin yang penting.

Bagi ibu :
1) Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan
mengurangi perdarahan ibu.

2) Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan
mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan
ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.
3) Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna
putih) dapat lebih cepat keluar.

DAFTAR PUSTAKA

Perawatan Kebidanan Jilid III. Jakarta: Bhatara Karya Aksara Elkin, Martha
Keene. 2011
Kesehatan Wanita Sebuah Perspektif Global. Yogyakarta: UGM Press Mustafa.
1998
Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Kuntoro. 2013
Mansyur, A., (2015). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:Media Aesculapius

Neville, Hacker (2011). Esensial Obstetri & Ginekologi Edisi 2.Jakarta:


Hipokrates

Anda mungkin juga menyukai