Anda di halaman 1dari 14

IBU HAMIL DENGAN MUAL MUNTAH

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

AKADEMI KEBIDANAN DARUL HUSADA SIGLI


2018/2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin,puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan nikmatNya yang tiada terkira

besarnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Ibu Hamil dengan Mual

Muntah”.

Dengan membuat tugas makalah ini kami diharapkan mampu untuk lebih

mengenal dan mampu menanggulanginya masalah baik itu penyakit maupun masalah

yang terjadi pada ibu hamil.

Harapan kami,semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi

semuanya,terima kasih.Wassalamualaikum.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................... 2

BAB II : IBU HAMIL DENGAN MUAL MUNTAH............................ 3


A. Definisi.................................................................................. 3
B. Penyebab Mual Muntah Pada Ibu Hamil............................... 5
C. Penanganan Mual Muntah Pada Ibu Hamil........................... 6
D. PerhatikanMakanan............................................................... 8

BAB III : KESIMPULAN.......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biasanya mual dan muntah dialami oleh ibu ibu hamil pada bulan 0
sampai 4 bulan. Ada yang tidak mengalaminya sama sekali namun ada juga ada
yang sampai terganggu dengannya. Mual dan muntah dapat mengganggu aktivitas
sehari hari dan mengganggu pemandangan orang di sekitar kita. Orang lain
mungkin terganggu denagn kehadiran kita yang sibuk bolak balik ke kamar mandi
membuang muntah atau membawa kantong plastik untuk membuang muntah.
Oleh sebab itu usahakan agar mual dan muntah ini dapat berkurang.
Untuk mengatasi mual dan muntah usaha lahiriah yang dapat dilakukan
antara lain:
1. Menghindari benda benda yang berbau tajam yang dapat menimbulkan
rasa mual
2. Jaga adab makan antara lain: makan secukupnya, kunyah pelan pelan,
duduk, dll
3. Kurangi rasa mual dengan beberapa alternative makanan atau minuman
seperti air jahe, air jeruk nipis, rujak, balado, atau apa saja sesuai denagn
selera anda.
4. Beberapa mungkin lebih memilih buah buahan dan sayur saja, sedangkan
beberapa orang lebih menyukai makanan denagn cabai.
5. Atur menu agar pola makan seimbang.
6. Jangan terlalu banyak makan karena itu pun dapat menyebabkan mual.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana definisi mual dan muntah pada ibu hamil?
2. Bagaimana penyebab mual dan muntah pada ibu hamil?
3. Bagaimana penanganan mual dan muntah pada ibu hamil?
4. Bagaimana perhatikan makanan?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi mual dan muntah pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui penyebab mual dan muntah pada ibu hamil
3. Untuk mengetahui penanganan mual dan muntah pada ibu hamil
4. Untuk mengetahui perhatikan makanan

2
BAB II
IBU HAMIL DENGAN MUAL MUNTAH

A. Definisi
Mual muntah memang merupakan salah satu tanda kehamilan. Sekitar
70% wanita hamil akan mengalaminya. Yang terpenting, justru mencegahnya
jangan sampai terjadi dehidrasi karena selain membahayakan ibu, juga akan
membahayakan janin.
Yang perlu digarisbawahi, mual-muntah, yang dalam istilah medisnya
disebut emesis gravidarum, merupakan sesuatu yang wajar jika dialami pada usia
kehamilan 8 hingga 12 minggu. Pada keadaan normal, mual-muntah berangsur
membaik saat usia kehamilan 16 minggu. Tapi sekitar 12 % ibu hamil masih
mengalami mual hingga 9 bulan kehamilannya.
Mual muntah yang berlebihan sehingga tidak ada makanan atau minuman
yang masuk ke tubuh, disebut hiperemesis gravidarum. Keadaan ini dibagi 3
tingkatan. Tingkat 1, muntah terjadi terus menerus hingga ibu hamil merasa
lemas, tidak nafsu makan, BB turun, dan nyeri ulu hati. Tingkat 2, keadaan ibu
semakin lemah, apatis, kulit keriput, mata cekung, bau aseton pada napas.
Sedangkan tingkat 3, kesadaran ibu bisa menurun bahkan bisa sampai koma.
Peristiwa hiperemesis gravidarum ini sudah tak wajar karena bisa membuat ibu
kekurangan cairan yang juga tak menguntungkan janin. Akibat dehidrasi, maka
aliran darah ke janin pun ikut berkurang.
Pada awal kehamilan, hidup janin layaknya parasit. Ia memperoleh asupan
dari cadangan lemak di tubuh ibu. Bila cadangan tersebut berkurang akibat mual-
muntah yang berlebihan, maka asupan bagi janin pun akan berkurang sehingga
bisa terjadi gangguan pertumbuhan.
Kasus mual muntah tingkat 3 dimana ibu sampai kehilangan kesadaran
akibat mual muntah pada saat ini jarang terjadi. Jika dokter sudah menegakkan
diagnosa hiper-emesis maka terapi yang dilakukan adalah pengobatan dengan
cairan. Sistem tubuh ibu hamil pun akan normal kembali, sehingga tidak sampai
mengakibatkan gangguan kesadaran.

3
Kehamilan merupakan salah satu anugerah terindah dalam hidup seorang
wanita. Masa kehamilan sembilan bulan ini menjadi penantian yang menarik,
cukup menegangkan, dan sekaligus membahagiakan. Berbagai perasaan
bercampur menjadi satu. Wanita menjadi lebih sensitif terhadap berbagai
perubahan yang terjadi baik pada tubuhnya maupun respon lingkungan sekitarnya.
Ini dipengaruhi juga oleh faktor hormon yang berubah ketika wanita memasuki
masa kehamilan. Perubahan-perubahan ini berdampak pada timbulnya berbagai
keluhan-keluhan fisiologis yaitu keluhan yang wajar terjadi dan masih dalam
batas normal. Wanita yang sedang hamil – apalagi hamil pertama- sering kali
harap-harap cemas terhadap kehamilannya. Tiga bulan pertama masa kehamilan
atau yang lebih dikenal sebagai trimester I kehamilan oleh sebagian wanita
dirasakan sebagai momok. Ini disebabakan adanya perubahan yang cukup
signifikan pada tubuh wanita hamil.
Hormon yang berperan pada masa kehamilan ini antara lain hormon
estrogen, progesteron, human Chorionic Gonadotropin (hCG), human
somatomammotropin, prolaktin, dsb. Perubahan hormonal ini berakibat pada
perubahan anatomi dan fisiologi (bentuk dan fungsi) sistem reproduksi, sistem
perkemihan, sistem peredaran darah, sistem metabolisme tubuh, sistem
persarafan, peredaran darah, dan sistem pernafasan. Pada artikel kali ini, kita akan
membahas salah satu dampak perubahan metabolisme bagi tubuh dan
penanganannya, sedangkan dampak lainnya akan dibahas pada artikel berikutnya.
Peningkatan kadar hormon estrogen dan hCG mengakibatkan perubahan
peristaltik sehingga terjadi peningkatan asam lambung. Umumnya, gejala yang
sering terjadi yaitu kembung, konstipasi (susah buang air besar), lebih sering lapar
atau nafsu makan meningkat, menginginkan makanan tertentu (menigidam), dan
mual dan muntah-muntah.
Pada kehamilan trimester I mual (nausea) dan muntah (emesis
gravidarum) merupakan kejadian fisiologis yang sering terjadi. Pada 60 -80%
wanita primi gravida (hamil pertama) dan 40-60% multigravida (hamil kedua dan
seterusnya) terjadi mual muntah pada trimester awal. Mual muntah ini terjadi pada
pagi hari sehingga dinamakan morning sickness. Pada beberapa wanita hamil,

4
mual muntah ini justru terjadi pada malam hari menjelang tidur. Mual muntah ini
timbul pada minggu ke-6 dan berakhir kira-kira pada minggu ke-16 kehamilan.

B. Penyebab Mual Muntah Pada Ibu Hamil


Mengapa bisa terjadi mual-muntah pada ibu hamil? Mual atau nausea,
pada bulan-bulan pertama kehamilan disebabkan meningkatnya produksi hormon
estrogen yang memancing peningkatan keasaman lambung. Jika frekuensi mual
muntah lebih sering di pagi hari, itu karena jarak antara waktu makan malam
dengan makan pagi cukup panjang. Akibatnya, perut kosong mengeluarkan asam
lambung yang membuat ibu merasa lebih mual.
Ada juga teori yang mengatakan, biang keladi mual-muntah tak lain adalah
faktor HCG (Human chorionic gonodotropin). Hormon ini dihasilkan plasenta
(ari-ari) selama awal kehamilan. Perubahan dalam tubuh ibu yang dipicu hormon
ini kemudian menimbulkan rasa mual. Fungsi plasenta sebagai sirkulasi dan
pemberi makanan pada janin akan tumbuh maksimal ketika kehamilan menginjak
usia 12-14 minggu. Pada saat ini biasanya mual-muntah akan berhenti.
Teori lain mengatakan, sel-sel plasenta (villi korialis) yang menempel
pada dinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap sebagai benda
asing. Reaksi imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual.
Perubahan metabolisme glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai
penyebab mual-muntah. Namun, setelah terjadi penyesuaian terhadap sel-sel
plasenta dan terjadi kompensasi metabolisme glikogen di dalam tubuh, maka rasa
mual itu akan lenyap.
Faktor terakhir yang juga kerap menentukan adalah faktor psikologis ibu
hamil.Contoh, ibu hamil yang mengalami stres akibat kehamilan tak diinginkan
bisa mengalami mual dan muntah, Dalam tubuhnya terjadi penolakan. Akhirnya
timbul rasa mual.
Namun begitu, penyebab hiperemesis gravidarum sampai kini belum
diketahui pasti. Salah satu kemungkinannya, yaitu hormon HCG yang berlebihan.
Mungkin juga karena adaptasi ibu hamil pada hormon-hormon yang timbul
selama kehamilan kurang baik. Kemampuan beradaptasi ibu hamil, nyatanya

5
memang sangat idiviudal seperti halnya reaksi alergi. Ibaratnya kalau makan
udang, ada orang yang makan sedikit saja sudah alergi, tapi ada juga yang bisa
makan banyak tanpa reaksi apa pun pada tubuhnya.
Gangguan enzim juga diperkirakan sebagai penyebab mual-muntah
berlebihan. Sakit mag, misalnya, dapat memperberat kondisi mual-muntah pada
kehamilan. Hal ini mungkin agak bertolak belakang dengan teori yang
menyatakan bila ibu penderita mag, maka selama hamil sakitnya itu akan hilang.
Asumsinya, kehamilan membuat gerak usus melambat hingga
pengosongan lambung pun jadi ikut melambat. Keadaan seperti ini pada beberapa
ibu dapat membuat sakit magnya tidak kambuh semasa hamil, tapi ada juga yang
tetap sakit mag. Ini dikarenakan pola makannya yang salah. Contohnya, ibu hamil
yang kerap menyantap rujak saat perutnya kosong. Akibatnya, asam lambung
meningkat dan menimbulkan luka pada lambung atau sakit mag.

C. Penanganan Mual Muntah Pada Ibu Hamil


Jika setiap kali makan bahkan minum selalu disertai muntah, frekuensi
berkemih berkurang, dan jumlah urin sedikit, maka dengan indikasi hiperemisis
gravidarum seperti itu ibu hamil perlu dirawat. Pada kasus yang lebih parah
biasanya suami akan melaporkan kalau istrinya bertambah lemas dan mukanya
pucat . Kalau badan sudah lemas terus-menerus artinya ibu sudah mengalami
dehidrasi.
Untuk memperoleh kepastian diagnosa, ibu harus melalui pemeriksaan
urin di laboratorium. Jika air seninya mengandung zat keton berarti ibu hamil
positif harus masuk rumah sakit. Selama perawatan awal, biasanya semua intake
makanan dan minuman harus melalui cairan infus. Pasien umumnya akan
dipuasakan selama 6-8 jam agar lambungnya dapat beristirahat. Setelah itu
pemberian makan akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari makanan cair,
makanan semipadat hingga makanan biasa.
Selama itu, ibu pun akan mendapat obat antimual. Bahkan bila sampai
mengalami luka lambung karena intake yang kurang, maka dokter akan

6
mengobatinya dengan obat antimag. Pada umumnya, dalam 24 jam gejala mual
akan menghilang.
Petumbuhan janin juga dipantau melalui USG. Namun ibu tetap
merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dalam pengobatan. Dengan
asumsi jika asupan kalori ibu hamil tercukupi, maka janin pun akan memperoleh
makanan yang cukup melalui plasenta. Lama perawatan di rumah sakit tergantung
pada kondisi ibu, tapi rata-rata 2-3 hari. Jangan lupa, dukungan moril dari
keluarga untuk menenangkan jiwa ibu hamil sangat diperlukan. Selesaikan
masalah yang membebani selama ini. Intinya, lepaskan diri dari segala macam
stres.
Bilamana wanita hamil mengalami mual muntah pada trimester awal,
penanganan yang dapat dilakukan di rumah untuk mengatasinya antara lain:
1. Apabila mual muntah terkadi pada pagi hari, pastikan ketika bangun tidur
di pagi hari, posisi bangun dimulai dari miring kiri. Posisi ini ada
mambantu ibu hamil keseimbangan saraf pusat sehingga mual dapat
dikurangi
2. Sediakan cemilan atau roti kering dan air hangat di sebelah tempat tidur.
Sebelum beranjak dari tempat tidur, usahakan ibu hamil makan sedikit
cemilan dan minum air putih hangat. Kondisi perut yang kosong dapat
memicu mual muntah
3. Setelah muntah, biasanya ibu hamil merasa lebih baik dan lebih segar.
Pada saat ini sebaiknya ibu hamil mulai minum minuman hangat dan
segera makan
4. Mual juga dapat dicegah maupun diatasi dengan air jahe, wedang jahe,
manisan jahe, asinan jahe. Senyawa bioaktif yang terdapat ada jahe dapat
membantu mengatasi mual muntah.  Olahan jahe ini dapat diminum
sebelum maupun setelah makan
5. Kurangi mengkonsumsi makanan-makanan dengan lemak berlebih,
misalnya gorengan, olahan lemak daging, dan masakan berminyak lainnya
6. Kurangi makanan yang merangsang, seperti masakan yang terlalu pedas,
terlalu asam, dan menggunakan banyak bahan penyedap rasa

7
7. Kurangi minuman bersoda. Minuman bersoda dapat memicu peningkatan
asam lambung sehingga meningkatkan rasa mual
8. Kurangi mengkonsumsi minuman dingin. Minuman dingin ketika masuk
ke dalam tubuh harus dihangatkan terlebih dahulu di dalam tubuh sebelum
digunakan dalam proses pencernaan, sehingga tubuh bekerja lebih keras. 
Sebaiknya minun minuman hangat karena minuman hangat lebih mudah
diterima oleh tubuh dibandingkan minuman dingin.
9. Sebaiknya makan sayur dan buah lebih banyak. Dianjurkan agar konsumsi
buah dan sayur dalam satu hari mencapai 1/2 kg sehari. Tidak usah
khawatir, 1/2 kg sehari itu tidak banyak. Hanya butuh sebuah
apel/pisang/jeruk atau sepotong melon/pepaya/ dan semangkuk kecil sayur
setiap kali makan. Sayur dan buah ini membantu proses metabolisme
tubuh sehingga dapat mengatasi mual muntah
10. Porsi makan sedikit tetapi sering. Ibu hamil tidak harus makan tiga kali
sehari. Ibu hamil dapat makan 5-6 kali sehari dengan porsi kecil, sehingga
tidak terjadi sensasi penuh pada lambung seperti ketika makan dengan
porsi sedang
11. Vitamin B6 dapat mengatasi mual muntah. Silakan konsultasikan dengan
bidan atau dokter kandungan untuk dosis dan penggunaannya
12. Relaksasi dan tenangkan diri. Yakinkan pada diri sendiri bahwa mual
muntah ini akan segera berakhir dan ibu hamil akan menikmati hari-hari
berikutnya dengan kehamilan yang sehat

D. Perhatikan Makanan
Setelah lepas dari perawatan rumah sakit, bukan berati masalah selesai
begitu saja. Bagaimanpun, ibu hamil yang mengalami mual-muntah berlebihan
mesti cermat dalam pengaturan makan. Berikut beberapa kiat pengaturan
makanan:
1. Pada prinsipnya gangguan perut dapat diatasi dengan tidak
membiarkannya kosong. Jadi makanlah dalam porsi kecil tapi sering.

8
2. Sajikan makanan dan minuman dalam keadaan hangat karena bisa
membuat lambung yang terasa perih seperti terelaksasi.
3. Setiap bangun pagi jangan lupa sarapan. Bila nafsu makan belum ada,
nikmati saja biskuit dengan teh hangat misalnya.
4. Makanlah makanan berkarbohidrat tinggi. Mual-muntah mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak dipakai oleh tubuh untuk mengganti
energi yang hilang.
5. Hindari makanan yang dapat membuat kembung karena perut akan terasa
penuh tapi masih tetap lapar. Keadaan ini akan memperparah karena setiap
kali perut diisi, muntah akan terjadi lagi. Kacang tanah merupakan contoh
makanan yang dapat membuat kembung. Biasanya kacang tanah
digunakan sebagai bumbu pada gado-gado, asinan, siomay, sate, dan
ketoprak.
6. Macam makanan lain yang perlu dibatasi adalah, ketan, nangka, sayur
nangka, sayur asem, buah-buahan yang asam atau yang dapat mengiritasi
lambung.
7. Makanan yang mengandung banyak santan, seperti masakan padang pun
perlu dibatasi karena santan membuat kerja lambung menjadi lebih berat.
8. Waspadai juga cuka dan kopi.

9
BAB III
KESIMPULAN

Mual dan muntah dialami oleh ibu ibu hamil pada bulan 0 sampai 4 bulan.
Ada yang tidak mengalaminya sama sekali namun ada juga ada yang sampai
terganggu dengannya. Mual dan muntah dapat mengganggu aktivitas sehari hari
dan mengganggu pemandangan orang di sekitar kita.
Untuk mengatasi mual dan muntah dapat dilakukan antara lain:
1. Menghindari benda benda yang berbau tajam yang dapat menimbulkan
rasa mual
2. Jaga adab makan antara lain: makan secukupnya, kunyah pelan pelan,
duduk, dll
3. Kurangi rasa mual dengan beberapa alternative makanan atau minuman
seperti air jahe, air jeruk nipis, rujak, balado, atau apa saja sesuai denagn
selera anda.
4. Beberapa mungkin lebih memilih buah buahan dan sayur saja, sedangkan
beberapa orang lebih menyukai makanan denagn cabai.
5. Atur menu agar pola makan seimbang.
6. Jangan terlalu banyak makan karena itu pun dapat menyebabkan mual.

10
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, eko. Anggraeni, dewi. 2002. Pengantar Epidemiologi. EGC : Jakarta

Bustan, M. Najib. 2012. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta : Jakarta

Ditjen PPM & PL Depkes RI. Data Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. 2010

Avaiable from : http://www.aidsindonesia.or.id/repo/LT1Menkes2010.pdf ( 9

November 2014)

Noor. 1997. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Rineka Cipta : Jakarta

Notoatmojo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar. Rineka

Cipta : Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai