PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diaper rash, atau yang sering disebut sebagai ruam popok yang sering terjadi
pada anak balita. Akibat dari iritasi pada bagian bokong bayi dan kebanyakan bayi
baru lahir memiliki iritasi kulit yang tak berbahaya yang biasanya akan hilang sendiri
di bulan-bulan pertama.
Ruam popok pernah dialami oleh hampir semua bayi. Hal ini umum terjadi
bila sang bayi mengalami diare yang dapat menyebabkan popok lembab atau basah
dan biasanya para ibu akan merasa cemas bila kulit bayinya menjadi berbintik-bintik
merah. Namun dengan perawatan popok yang baik maka masalah ini akan mudah dan
B. Tujuan Penulisan
2. Mengajakarkan kepada ibu untuk selalu menjaga kulit bayi agar tidak lembab.
4. Untuk memberi pengetahuan kepada ibu bahwa diaper rash merupakan hal
PEMBAHASAN
Diaper rash (Ruam popok )adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat
.Ruam popok dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area popok. Pada kasus ringan
kulit menjadi merah. Pada kasus-kasus yang lebih berat mungkin terdapat rasa sakit.
Biasanya ruam terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan di dalam lipatan kulit paha
dan pantat. Kasus ringan menghilang dalam 3 sampai 4 hari tanpa pengobatan. Bila
ruam menetap atau muncul lagi setelah pengobatan, berkonsultasilah dengan dokter.
a. Terlalu lembab
d. Infeksi jamur
e. Infeksi bakteri
Bila kulit basah terlalu lama, lapisan kulit yang melindungi kulit mulai rusak.
Bila kulit basah digosok, juga lebih mudah rusak. Lembab akibat popok yang sudah
penuh dapat berbahaya bagi kulit bayi dan membuat lebih mudah menjadi luka. Bila
hal ini terjadi, maka dapat timbul ruam popok. Selanjutnya gesekan antara lipatan
kulit yang lembab membuat ruam menjadi lebih berat. Hal inilah yang menyebabkan
ruam popok sering terbentuk di lipatan kulit leher dan paha atas.
Lebih dari separoh bayi berusia antara 4 bulan sampai 15 bulan terjadi ruam
popok sedikitnya satu kali dalam waktu 2 bulan. Ruam popok lebih sering terjadi
c. Jika bayi sering buang air besar, khususnya bila tinja tetap berada dalam
e. Bila bayi mengkonsumsi antibiotik atau bayi yang masih menyusui yang
Bayi yang mengkonsumsi antibiotik lebih mudah menderita ruam popok yang
disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur menginfeksi kulit yang lemah dan
a. Iritasi pada kulit yang kontak langsung dengan alergaen sehingga muncul
eritema.
dan ulserasi.
4. Penyebab
d. Akibat menceret
a. Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak. Hal ini mencegah
yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan
dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan
sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi
yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun
kulit. Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit
bayi.
d. Bila ruam popok muncul walaupun anda telah berusaha untuk
pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak
kerusakan kulit.
berbahaya.
6. Pencegahan
b. Jangan menunggu terlalu lama untuk mengganti popok yang sudah basah.
sabun dan tisu basah y ang mengiritasi. Pastikan bahwa anda mencuci
tangan dengan setelah mengganti popok dari anak yang mengalami ruam
popok yang terinfeksi dan pastikan bahwa hal yang sama dilakukan oleh