PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa bayi merupakan fondasi dari kehidupan mendatang yaitu fondasi
dari berbagai pola prilaku, sikap dan emosinya. Masa neonates juga
merupakan usia yang sangat rapuh baik untuk fisik, penyakit maupun
kecelakaan (Rena Akbar, 2011) termasuk yang sering dialami oleh bayi
adalah diaper dermatitis atau ruam popok yang menyebabkan sakit dan
perasaan tidak nyaman pada bayi. Ini bias disebabkan oleh sikap orang tua
yang kurang memperhatian dalam mencegah terjadinya ruam popok
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar ruam popok
2. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan untuk penyakit
ruam popok
3. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Integrumen
C. Rumusan Masalah
1. Apa definisi ruam popok?
2. Apa penyebab dari ruam popok?
3. Apa tanda dari ruam popok?
A. Definisi
Diaper rash (Ruam popok) dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area
popok. Pada kasus ringan kulit menjadi merah, dan pada kasus-kasus yang
lebih berat mungkin terdapat rasa sakit. Biasanya ruam terlihat pada sekitar
perut, kemaluan, dan di dalam lipatan kulit paha da pantat. Kasus ringan
dapat menghilang dalam 3-4 hari tanpa pengobatan. Ini bisa terjadi jika ia
popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap
keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema.
Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang
ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada
bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini
akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi
lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok
beberapa waktu.
Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada
bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan,
terutama pada kisaran usia 8 – 10 bulan.
B. Etiologi
` Ruam disebabkan oleh roseola dan erythema infectiosum (penyakit fith)
adalah tidak berbahaya dan biasanya mereda tanpa pengobatan. Ruam
disebabkan campak, rubella, dan cacar air menjadi tidak umum karena anak
mendapatkan vaksin.
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok( diaper rash, diaper
dermatitis,napkin dermatitis ) antara lain:
Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
Faktor kelembaban.
C. Gejala Klinis
Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerah yang
ditutupi popok. Selain itu, bayi biasanya terlihat rewel, terutama saat
penggantian popok. Bayi juga mungkin menangis saat kulit di daerah yang
ditutupi popok dicuci atau disentuh. Terdapat bercak-bercak kemerahan pada
daerah pantat karena iritasi popok.
D. Patofisiologi
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian
popok. Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan,
maupun paha. Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda
terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini
sangat tidak menyenangkan buat si kecil.
Kulit lembab
Ph kulit Enzym pada
meningkat feses
Kulit mengalami :
- Permeabillity
- Friction
- Abrassion
- Microbial growth
- iritasion
Kerusakn
Ganggua integritas
n rasa kulit
nyaman
1. gantilah popok segera setelah anak BAK atau BAB. Hal ini mencegah
lembab pada kulit, jadi janganlah memakai popok dengan ketat kususnya
sepanjang malam hari. Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian
yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan
dengan lembut dengan lembut daerah ruam popok dengan air tidak perlu
menggunakan sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali buang air
besar (bayi yang mendapatASI dapat BAB sebanyak 8kali sehari).
2. Jangan menggunakan bedak bayi atau talak karena dapat menyebabkan
poripori tertutup oleh bedak hindari terjadinya kelembaban agar tidak
menimbulkan ruam popok.
G. Penatalaksaaan
Bila terjadi ruam popok ualaupun telah berusaha menvegahnya cobalah
langkag sebagai berikut:
1. Gunakan air bersih menggunakan air bersih untuk membersihkan areal
popok setiap kali mengganti popok
2. Tepuk menggunakan handuk hingga kering tetapi jangan menggosok
3. Gunakan krim pelindung (mengandung zink ixid atau petrolatum) untuk
membentuk lapisan pelindung pada kulit
4. Konsultasikan pada dokter bila ruam melepuh atau terdapat nanah atau
tidak hilang dalam waktu 2-3 hari, dan menjadi lebih berat.
A. Pengkajian
1. Aktivitas/ istrahat
Gejala : kelemahan umum
Tanda : penurunan aktifitas
2. Sirkulasi.
Gejala : baik
3. Eliminasi.
Gejala : oliguri
Tanda : penurunan frekuensi BAK akibat bayi menahan keinginanya untuk
BAK akibat nyeri yang di rasakan
4. Makanan/cairan.
Gejala : ada keinginan untuk makan
Tanda : tidak ada penurunan BB
5. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : nyeri pada area pemakaian popok, Nampak kemerahan dan iritasi,
lecet
Tanda : Tingkah laku gelisah dan rewel
6. Pernapasan
Gejala : pernapasan baik
B. Analisa data
No. Data Etiologi Masalah
keperawatan
1. Ds : Alergi bahan popok,factor Nyeri
Ibu klien mengatakan kelembaban
anaknya rewel dan
sering menangis dan gangguan kelenjar
Do : keringat
-Klien Nampak
rewel,gelisah Pemakaian popok pada bayi
-Area pemakain
popok Nampak Popok yang kasar,iritasi
kemerahan,lecet karena air seni
Bercak-bercak kemerahan
Intoleransi aktivitas
C. Diagnose Keperawatan
1. nyeri berhubungan dengan lecet, perlukaan pada area pemakaian popok di
tandai dengan kulit bercak-barcak kemerahan
2. gangguan integritas kulit berhubungan dengan destruksi jaringan,
kerusakan permukaan kulit di tandai dengan kulit Nampak melepuh
3. Gangguan mobilitas fisik,berhubungan dengan kerusakan
D. Intervensi
nyeri berhubungan dengan lecet, perlukaan pada area pemakaian popok di
tandai dengan kulit bercak-barcak kemerahan
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan nyeri dapat
KH:
intervensi Rasional
Pastikan ibu mengganti popoknya supaya permukaan tidak dalam keadaan
secara rutin lembab/ basah
Berikan tempat tidur ayunan secara peninggian linen dari luka membantu
indikasi menurunkan nyeri
Membasuh pantat bayi dan Untuk mencegah terjadinya iritasi pada
mengeringkanya kulit bayi
Melepas ppopok dan membiarkan Mempercepat penyembuhan ruam
kulitnya terkena angin popok
KH:
Intervnsi Rasional
Berikan perawatan ruam popok menyiapkan jaringan baru dan
dengan tepat dan tindakan control menurunkan infeksi
infeksi
Tinggikan area graft bila mungkin menurunkan pembengkakan /
mengatasiresiko pemisahan graft
Pantau kondisi luka yang terjadi akibat memberikan informasi dasar tentang
ruam popok. keb penanaman kulit
Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci kulit graft baru dan sisi donor yang
dan minyai dengan krim. sembuh memerlukan perawatan khusus
Setelah dilakukan tindakan kep selama 2×24 jam diharapkan masalah dapat
teratasi.
KH:
Intervensi rasional
Pertahankan posisi tubuh tepat dan meningkatkan fungsional pada
dukungan ekstremitas
Lakukan rehabilitasi pada penerima akan lebih mudah membuat partisipasi
Bersihkan daerah luka dengan cepat eksisi dinidiket untuk menurunkan
jaringan parut serta resiko infeksi.
E. Implementasi
A. Kesimpulan
Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi
Ibu, namun biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi pada
bayi dengan kulit yang lebih sensitive.Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan
oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas
popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu
menyembuhkan.