DIAPERS
Oleh:
MARIYANI GABRIELA LOE (61190007)
ELFRIDA MEA ( 611900013)
A. PENGERTIAN
Diapers merupakan alat yang berupa popok sekali pakai berdaya serap tinggi yang
terbuat dari plastik dan campuran bahan kimia untuk menampung sisa-sisa
metabolisme seperti air seni dan feses (Diena,2009).
Masalah yang sering muncul saat menggunakan diapers adalah Ruam popok/diapers
rash.
Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi di daerah pantat. Ini bisa terjadi jika ia
popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat,
infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok merupakan masalah kulit
pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit,
biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi.
Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan
diolesi lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok
beberapa waktu. Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan
pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama
pada kisaran usia 8 - 10 bulan
B. ETIOLOGI/PENYEBAB
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash,),
antara lain:
1. Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
2. Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu
lama tidak segera diganti setelah pipis atau BAB (feces).
3. Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
4. Alergi bahan popok.
5. Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
6. Kebersihan kulit yang tidak terjaga.
7. Jarang ganti popok setelah bayi/anak kencing.
8. Udara/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab
9. Akibat mencret
10. Reaksi kontak terhadap karet, plastik, detergen
D. Manifestasi Klinis
2. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha,
selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan handuk bersih.
Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras daerah tersebut.
3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa
saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan bersih.
4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat
merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yang lebih
cocok.
5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok
kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari memakai
pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak tertinggal di dalam
popok.
CARA MENGATASI RUAM POPOK
Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka
hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu
menyembuhkan.
Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan
mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim
khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok.
Berikut tips untuk menghindari ruam popok:· gunakan popok kain dari bahan
katun yang lembut.
· Jangan terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
· Bila diaper penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti
dengan yang baru.
· Hindari pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
· Jangan ada sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang tidak
bersih sangat mudah mengalami ruam popok.
· Jangan menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan kasar.
· Jika ruam belum hilang, konsultasi dengan dokter
ASUHAN KEPERAWATAN
DIAPER RASH
A. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Idetitas Keluarga
3. Pola sensori
4. Pemeriksaan fisik (status kesehatan umum,
pemeriksaan head to toe, pemeriksaan penunjang)
5. Pemeriksaan tanda-tanda fital dan riwayat
penggunaan obat-obatan.
B. DIAGNOSE KEPERAWATAN