PENDAHULUAN
yang bisa dicapai oleh bangsa Indonesia di era transisi yang sedang
suatu daerah maka di pilih dan di angkat seorang kepala daerah di masing-
1
Koreksi ini semakin nampak dengan diimplementasikannya payung
hasil dialektis dan masukan berbagai elemen masyarakat (dalam hal ini
kembang dalam masyarakat desa yang terkesan tradisional ini, ternyata dalam
tataran realita mampu berperan sebagai sarana yang potensial dan efektif
desa secara mandiri. Tokoh tokoh adat merupakan bagian dari sistem
masyarakat adat atau bahkan tokoh masyarakat yang merupakan bagian dari
hadir dari peradaban masyarakat dalam sebuah kelompok adat yang di warisi
secara turun temurun, tokoh adat hadir sebagai tokoh yang dituahkan bahkan
2
menjadi panutan dalam kelompok adat tersebut. Tokoh adat hadir sebagai
hal ini tokoh adat hadir dengan berbagai kebudayaan sebagai pemersatu.
pada masa orde baru sebagian besar dibatasi pada tingkat nasional, seperti
struktur birokrasi nasional yang seragam dan pada masa orde baru juga,
terasing.
Eksistensi tokoh adat pada masa reformasi berbeda dengan pada masa
orde baru. Pada masa ini kebangkitan adat baru sanggup berpencar dalam
sisi lain adat yang selama ini direpresi, yaitu klaim-klaim untuk menyediakan
suatu landasan normatif komunitas politik lokal yang tidak bergantung pada
negara.
3
ortodoksi keagamaan. Era reformasi menyusul kejatuhan Soeharto pada Mei
1998.
kini berani menuntut kembali tanahnya atau meminta kompensasi atau tanah
tersebut, atas nama hukum adat dan bukannya hukum negara. Muncul pula
reaksi yang tertunda atas penindasan terhadap adat itu sendiri di bawah
sejak 1965 sampai 1998, yang sudah membawa kematian bagi lembaga-
Davodson,dkk 2010:18)
kembali mendapat pengakuan secara formal dan lebih tegas setelah adanya
undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan dalam Undang
4
Undang No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah, Desa adalah desa
dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
usul, danhak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
tokoh adat, hal itu dapat dilakukan hanya bila masyarakat desa diberi ruang
yang luas untuk berpartisipasi aktif dan diakui sebagai mitra sejajar oleh
1945. Aktif mengembangkan nilai dan adat istiadat setempat yang tidak
5
4) Memiliki skretariat yang bersifat tetap
nilai/norma yang diwariskan secara turun temurun. Selain itu lembaga adat
juga mempunyai peranan yang besar dalam bidang politik, lembaga adat
dengan pilihan lembaga adat itu sendiri. Hal ini juga berlangsung seperti
halnya pada kelembagaan adat di Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat,
Kabupaten Malaka.
Tokoh adat di Desa Oan Mane berperan penting sebagai suatu bentuk
anggota adat yang terikat di dalamnya. Lembaga adat di desa Oan Mane
“clan-clan” dimana mereka bisa mengetahui asal-usul mereka dan dari clan
terbentuklah tokoh tokoh adat. Lembaga adat di desa Oan Mane dipimpin oleh
tua adat, atau seringkali disebut sebagai “Fukun”. Fukun mempunyai peranan
jika dalam suau pertemuan adat terjadi perselisihan dan sebagai penunjuk
6
jalan kepada masyarakat dalam penyelesaian masalah. Fukun memiliki andil
dalam pilkada yang sesuai dengan pilihan fukun. Sama halnya fenomena ini
terjadi pada pemilukada kabupaten malaka tahun 2015. Para calon kepala
visi misi yang di usung setiap bakal calon. Dari ketiga calon yang
masyarakat dari desa oan mane melalui pendekatannya dengan kepala suku
yang ada di desa tersebut. Kemudian selain tertarik dengan visi misi calon
kepala daerah tersebut, hubungan tali persaudaraan antara setiap suku di desa
oan mane dengan salah satu calon kepala daerah masih memiliki kedekatan.
Atas dasar hal itu, kepala suku dari desa oan mane yang berjumlah enam
orang sesuai jumlah rumah adat yang ada, mengajak semua anggota sukunya
untuk ikut memilih paket calon kepala daerah yang telah mendapat simpati
dari kepala suku di desa oan mane. Hal ini dibuktikan dengan perolehan suara
dari ketiga calon kepala daerah tersebut 80 persennya jatuh pada salah satu
paket yang awalnya telah mendapat dukungan dari ke enam kepala suku.
mengenai adat akan tetapi di masa sekarang tokoh adat juga eksis dalam
ranah politik. Eksistensi tokoh adat dalam ranah politik sangat populer dengan
mentransfer visi-misi dan progam kerja, bahkan tokoh adat mampu merespon
7
isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat. Sesuai uraian di atas pengamatan
kemauan kepalah suku. Hal tersebut di atas dipengaruhi karena faktor etnisitas
ataupun kekerabatan yang masih amat kental saat penentuan pilihan oleh
pemuka adat dan tokoh masyarakat, yang mengakibatkan masyarakat juga ikut
berpengaruh pada pilihan tersebut. Jika hal itu masih tetap berlangsung maka
Kabupaten Malaka).
8
1.2 Rumusan Masalah
adalah:
Kabupaten Malaka.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
berasal dari bahasa Inggris yaitu excitence; dari bahasa latin existere yang
berarti muncu, ada, timbul, memilih keberadaan aktual. Dari kata ex berarti
keluar dan sistere yang berarti muncul atau timbul. Beberapa pengertian secara
terminologi, yaitu pertama, apa yang ada, kedua, apa yang memiliki aktualitas
(ada), dan ketiga adalah segala sesuatu (apa saja) yang di dalam menekankan
bahwa sesuatu itu ada. Berbeda dengan esensi yang menekankan kealpaan
definisi dari eksistensi. Tapi, secara garis besar, dapat ditarik benang merah,
berada manusia, bukan lagi apa yang ada, tapi, apa yang memiliki aktualisasi
Bendabenda tidak sadar akan keberadaannya, tak ada hubungan antara benda
10
yang satu dengan benda yang lainnya, meskipun mereka saling berdampingan.
berarti. Cara berada benda-benda berbeda dengan cara berada manusia. Dalam
manusia lebih apa yang dikatakan “berada”, bukan sebatas ada, tetapi
mengerti akan arti hidupnya. Artinya, manusia adalah subjek, yang menyadari,
yang sadar akan keberadaan dirinya. Dan barang-barang atau benda yang
ada disekitarnya.
keberdaan dirinya di dunia ini dan mendorong dirinya untuk selalu beraktifitas
sesuai dengan pilihan dirinya dalam mengambil jalan hidup di dunia. Dengan
sekitarnya. Yang mana Desain terdiri dari dua kata, da : di sana dan sein :
berada, berada disana yaitu di tempat. Manusia selalu berinteraksi dan terlibat
11
dalam alam sekitarnya. Namun, manusia tidak sama dengan dunia sekitarnya,
manusia sadar akan keberadaan dirinya. Manusia adalah makhluk yang sadar
akan dirinya, maka ia tak dapat dilepaskan dari dirinya. Manusia harus
atau alternative yang dia punyai. Bagi Jasper dan Hiedegger, situasi itu
kemungkinan tersebut.
yang ada. Karena memang sudah ada, tak pernah ada persoalan. Tetapi
bagaimana segala yang ada berada dan untuk apa berada. Konsep adadalam
12
Dengan cara demikian manusia bergantung jawab atas dirinya yang
tidak diciptakan sendiri itu. Jadi, di satu pihak manusia tidak mampu
pada hadirnya subjek yang selalu berproses. Begitu juga dunia yang
menampakan diri, bukan dunia tertutup, terbatas dan membatasi manusia. Jadi,
ada dalam dunia itu tidak menunjuk pada beradanya manusia di dalam dunia
seperti berada karung atau baju dalam almari, melainkan mewujud dalam
tentang “berada” ini hanya dapat dijawab melalui ontologi, dalam artian; jika
persoalan ini dihubungkan dengan manusia dan dicari artinya dalam hubungan
manusia, jika di pandang pada dirinya sendiri, terpisah dari yang lain, hanya
berdiri sendiri. Benda-benda hanya sekedar ada, hanya terletak begitu saja di
dan memeliharanya. Maka dengan itu benda-benda baru memiliki arti dalam
13
hubungan itu. Sedangkan manusia juga berdiri sendiri, namun ia berada di
tempat di antara dunia sekitarnya. Manusia tidak termasuk dalam istilah “yang
tempat.
Sehingga manusia memang harus keluar dari dirinya sendiri dan berada
dalam berbagai system, yang berbeda satu sama lain. Namun, ada beberapa
subtansi atau hal yang sama diantaranya sehingga bisa dikatakan sebagai
berada. Pusat perhatian terletak pada manusia. Oleh karena itu bersifat
humanistik.
14
merencanakan. Setiap saat manusia menjadi lebih atau kurang dari
keadaannya semula.
Manusia adalah realitas yang belum selesai, yang masih harus dibentuk.
masyarakat industri”.
15
Menurut Abidin Zaenal (2007:16) :“Eksistensi adalah suatu proses yang
dinamis, menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu
sendiri, yakin eksistere yang artinya keluar dari, melampaui atau mengatasi.
Jadi esksitensi tidak bersifat kaku atau terhenti, melainkan lentur atau kenyal
Menurut Nadia Juli Indrani (2010:29) eksistensi bisa kita kenal juga
adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. Istilah buka “
yang luas dan dapat berubah-ubah karena istilah itu dapat berkonotasi dengan
bidang yang cukup luas. Istilah tersebut tidak hanya digunakan dalam bidang
hukum, tetapi juga dalam istilah sehari-hari seperti di bidang moral, agama
“tradisi”, dan mengandung konotasi tata tertib yang terteram dan konsensus.
suatu masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki nilai dan dijunjung
Adat atau kebiasaan dapat diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang
terus menerus dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar
16
2. Dilakukan terus-menerus
sedikit banyak terumus dan jelas, yang menganut supaya hubungan antara
manusia harus memenuhi syarat tertentu dan syarat itu pula umumnya ditaati.
Di samping itu adat juga melibatkan kaidah dan peraturan yang terikat.
tertulis, akan tetapi ditaati dan dijunjung tinggi dan barang siapa yang
Selain itu, adat bukan saja terbentuk dari nilai, norma dan peraturan
yang dibuat oleh masyarakat. Pada hakekatnya adat terbentuk atas kehendak
sang pencipta. Sesuai dengan hal tersebut Anwar (1997:56) mengatakan yang
yang selalu abdi dan tidak berubah-ubah, jadi merupakan hukum kodrat.
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adat atau kebiasaan
17
demikian tujuan adat adalah terciptanya kelangsungan hidup suatu masyarakat
yang harmonis.
kebiasaan yang sedang eksis di desa oan mane yaitu “lia mate” adalah ritual
kedukaan anggota suku, “lia moris” adalah ritual kelahiran yang menyangkut
pemimpin atau penegendali hukum adat dalam kehidupan sosial tokoh adat
daerah mereka, menganggap diri mereka beda dengan komunitas lain yang
sekarang berada di daerah mereka atau bukan bagian dari komunitas tersebut.
dan identitas etnik mereka kepada generasi selanjutnya; sebagai dasar bagi
18
kelangsungan keberadaan mereka sebagai suatu suku bangsa, sesuai dengan
berbeda;
Kongres I Tahun 1999 dan masih dipakai sampai saat ini adalah: “komunitas-
atas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan
alam, kehidupan sosial budaya yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat
wujud dan keadaan, bentuk dalam arti jenis badan, perawakan, orang yang
19
kepemimpinan yang menjadi acuan bagi masyarakat dalam mewujudkan
tidak bisa dilepaskan dari sifat kepemimpinan yang tercermin didalam diri
sebab pengaruh pemimpin bersifat sementara. Dalam hal ini ada dua penyebab.
kharismatik tidak dapat di wariskan. Pemimpin tidak hanya yang masih hidup
dapat berfungsi sebagai symbol persatuan bangsa, tetapi juga yang sudah menjadi
20
Pada pihak lain tidak hanya di Negara-negara berkembang seorang
Indonesia
masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin societas, yang berarti hubungan
persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang
berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial.
bersama.
21
tersebut maka secara esensial pendekatan secara sosiologis ini mengkaji
bagian yang saling berhubungan dan tergantung satu sama lain, serta setiap
Setiap bagian dari suatu masyarakat eksis karena bagian tersebut memiliki
keseluruhan.
atau stabilitas
22
tinggi terhadap hal-hal tertentu, akan menempatkan hal tersebut pada
kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal Selama dalam suatu masyarakat ada
sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang
dihargai, sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya system
lapisan dalam masyarakat itu. Sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat dapat
berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu
terhormat. Hal inilah yang menjadi salah Satu faktor timbulnya pelapisan dalam
tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan harta
masyarakat itu sendiri merupakan instrumen politik yang sangat erat kaitannya
pada lingkungan pedesaan. Peran ini kemudian menjadi factor yang signifikan
yang besar dalam suatu kelompok masyarakat dan memiliki kekuasaan yaitu
23
dalam hubungan-hubungan sosial maupun dalam ranah politik yang bertalian
dengan pengambilan kebijakan pada aras desa. Sementara itu, apa yang
disebut dengan elit desa setidaknya dapat dipilah menjadi beberapa jenis elit,
diantaranya elit pemerintahan, elit agama, elit ekonomi, elit ormas, elit
intelektual, dan elit adat sebagai para stakeholders dengan fungsi dan peranan
yang berbeda-beda.
dusun, sekretaris desa, dan perangkat desa lainnya. Elit agama adalah tokoh
panutan dalam agama seperti kyai, ustadz, pendeta, romo, dan tokoh agama
lainnya. Elit ekonomi adalah golongan yang kaya secara ekonomi di desa
termasuk para pemilik lahan. Elit Ormas merupakan tokoh dalam organisasi
sedangkan elit adat merupakan tokoh yang sangat dihormati dalam tradisi-
tradisi atau adat setempat yang masih hidup dalam keseharian masyarakat
pedesaan.
mereka menyandang lebih dari 1 (satu) jenis elit, misalnya seorang kepala desa
selain elite pemerintahan juga sebagai elit ekonomi dan elit agama, begitu pula
kehidupan praktisnya.
24
Kecenderungan seseorang untuk ditokohkan ialah karena berbagai
(2013) adalah suatu cara untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain,
bawahan atau kelompok untuk saling bekerja sama dalam upaya mencapai
25
3. Dasar Tokoh Masyarakat
Nomor 8 Tahun 1987 pasal 1 ayat 6 Tentang Protokol bahwa tokoh masyarakat
memahami dengan baik, siapa dan apa yang menyebabkan seseorang disebut
sebagai tokoh masyarakat paling tidak disebabkan oleh lima hal yaitu:
masyarakat mulai dari ketua RT, ketua RW, ketua organisasi kepemudaan,
tokoh dari suatu kawasan, tokoh keturunan darah biru, tokoh pekerja,
mencalonkan diri dan dicalonkan oleh partai politik untuk menjadi calon
26
b. Memiliki kedudukan formal di pemerintahan seperti Lurah/Wakil Lurah,
semacam ini, pada suatu waktu bisa disebut tokoh masyarakat, apakah masih
kedudukan formal.
c. Mempunyai ilmu yang tinggi dalam bidang tertentu atau dalan berbagai
menolong masyarakat diminta atau tidak. Ketua partai politik seperti ini,
masyarakat.
Nomor 8 Tahun 1987 Tentang Protokol). Tokoh Masyarakat (2) ialah pimpinan
27
informal masyarakat yang telah terbukti menaruh perhatian terhadap kepolisian.
Indonesia).
pendirian, lembaga, adat dan kebiasaan. Dari pengertian literal ini, lembaga
dapat diartikan sebagai sebuah istilah yang menunjukan kepada pola perilaku
manusia yang mapan terdiri dari interaksi sosial yang memiliki struktur dalam
suatu kerangka nilai yang relevan. Sesuai dengan hal tersebut Duverger
perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam
dua unsur dasar. Pertama, unsur struktural, mengacu pada sistem hubungan
Soekanto (1990:189) mengartikan lembaga adat sebagai suatu tata cara atau
prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang
28
Dari beberapa definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
pola-pola kebudayaan berupa tindakan, ide dan sikap serta segala aktivitas
dan mengontrol nilai dan norma sosial yang ada di dalam masyarakat.
seni, adat istiadat, sistem kepercayaan (religi) dan juga sistem nilai budayanya.
biasanya masih ada yang relatif tidak berubah karena merupakan inti dari
kebudayaan tersebut. Dalam hal ini, biasanya adalah sistem nilai budaya yang
berlaku pada masyarakat tersebut secara turun temurun. Sistem nilai budaya,
merupakan tingkat yang paling tinggi dan paling abstrak dari adat istiadat.
Hal itu disebabkan karena nilai -nilai budaya itu merupakan konsep-
konsep mengenai segala sesuatu yang dinilai berharga dan penting oleh suatu
(Koentjaraningrat, 1979; 204). Unit atau kesatuan sosial yang biasanya tetap
29
atau komunitas adat itu masih memelihara sistem nilai budaya yang
yang telah diwarisi turun temurun, serta adanya suatu institusi atau pranata
Hal tersebut berwujud dalam bentuk suatu kelembagaan adat yang biasa
disebut dengan lembaga adat. 2 Lembaga adat, dilihat dari padanan katanya,
berasal dari gabungan antara kata “lembaga” dan kata “adat”. Kata lembaga
lembaga, adat dan kebiasaan, sedangkan adat merujuk pada kebiasaan pada
dibentuk maupun yang secara wajar telah tumbuh berkembang didalam sejarah
tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam wilayah
hukum adat tersebut. 1, Menurut ilmu budaya, lembaga adat diartikan sebagai
suatu bentuk organisasi adat yang tersusun relatif tetap atas pola-pola kelakuan,
adat adalah suatu organisasi kemasyarakatan adat yang dibentuk oleh suatu
30
masyarakat hukum adat tertentu, mempunyai wilayah tertentu dan harta
kekayaan sendiri serta berhak dan berwenang untuk mengatur dan mengurus
serta menyelesaikan hal- hal yang berkaitan dengan adat. Peraturan Mendagri
atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan
hak atas harta kekayaan di dalam wilayah hukum adat tersebut yang berhak dan
kehidupan yang berkaitan dengan adat istiadat dan hukum adat setempat
Keberadaan lembaga adat pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan
adat dalam setiap masyarakat pada prinsipnya selalu dijaga dan diberdayakan,
tetap terjaga dan lestari. Hal itu disebabkan karena lembaga adat sebagai
31
diwarisi dari generasi sebelumnya, dan akan memberikan sanksi bagi warga
dahulu yang tugas dan fungsinya antara lain menjaga, menyelenggarakan dan
dengan tokoh adat setempat dibuat kelembagaan adat baru yang tujuannya agar
pelestariannya.
yang sudah ada dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sekarang ini.
Pada hakikatnya fungsi lembaga adat itu sama dengan kelembagaan adat yang
sudah ada sebelumnya. Tugas dan fungsi kelembagaan adat tersebut pada
untuk mengatur dan mengurus serta menyelesaikan hal- hal yang berkaitan
dengan adat. Aneka kelembagaan adat yang yang terdapat di Indonesia dengan
32
keragaman budaya, melainkan juga keragaman kelembagaan adat setiap
masyarakatnya dalam hal adat yang di warisi secara turun temurun. Dalam hal
ini posisi tokoh adat sangat berperan penting karena merupakan tokoh yang
dipercayai penuh dalam segala ritual, seperti di desa Ona Mane tokoh adat
sebagai perantara antara masyarakat adat dalam ritual “lia moris” atau pun “lia
mate” dalam ritual adat posisi tokoh adat sangat penting sebgai perangkul
masyarakat kelompok adat untuk turut ambil bagian dalam ritual adat seperti
mentransfer progam kerja dalam ritual adat , tokoh adat mampu merespon
masalah-masalah yang terjadi dan tokoh adat juga sebagai tempat bertukar
berjalannya waktu posisi tokoh adat sangat eksis dalam ruang politik yakni
adat. Kepentingan politik menumpangi ritual adat melalui tokoh adat untuk
kerja dari partai dan calon kepala daerah, serta merespon setiap isu-isu dalam
33
2.2.5 Pemilhan Umum Kepala Daerah
Budiardjo, 2010:461)
Undang Nomor 8 tahun 2012 pasal 1 ayat (1) yang dimaksud Pemilihan Umum
34
diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
yang dapat mewakili aspirasinya yang tata cara pelaksanaanya diatur dalam
dilakukan oleh wakil wakil rakyatnya melalui lembaga legislatif atau parlemen.
badan badan perwakilan rakyat melalui wakil wakil yang terpilih atau
terjamin.
35
wakil rakyat tersebut akan menentukan siapa yang akan memegang
tampuk pemerintahan.
kualitas pemilu, semakin baik pula kualitas para wakil rakyat yang
36
dengan kepentingan rakyat. Kontestan yang menang karena didukung
Dari berbagai pendapat para ahli mengenai tujuan pemilu diatas dapat
diketahui bahwa tujuan dari pemilu adalah untuk menyeleksi para pemimpin
suku, ras, jenis kelamin, golongan, pekerjaan, kedaerahan, dan status sosial
yang lain.
37
c) Bebas Bebas, berarti seluruh warga negara yang memenuhi persyaratan
sebagai pemilih pada pemilihan umum, bebas menentukan siapa saja yang
akan dicoblos untuk membawa aspirasinya tanpa ada tekanan dan paksaan
dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya
diberikan.
e) Jujur Jujur, berarti semua pihak yang terkait dengan pemilu harus
f) Adil Adil, berarti dalam pelaksanaan pemilu, setiap pemilih dan peserta
38
terbanyak. Sistem Distrik bisa dimaknai bahwa satu dapil memilih satu
1. First past the post : sistem yang menerapkan single memberdistrict dan
2. The two round system : sistem ini menggunakan putaran kedua sebagai
3. The alternative vote : sama dengan first past the post bedanya adalah
calon yang terdapat dalam daftar calon tanpa melihat afiliasi partai dari
daerah kecil, karena itu wakil terpilih dapat dikenali dengan baik oleh
di parlemen.
39
Jumlah partai yang terbatas membuat stabilitas politik mudah diciptakan
b. Partai kecil dan minoritas merugi karena sistem ini membuat banyak suara
terbuang.
pluralis.
peserta pemilih. Sistem proporsional dapat dimaknai bahwa satu dapil memilih
multi member constituenty. ada dua jenis sistem di dalam sistem proporsional,
yaitu ;
pemilih cukup memilih partai. alokasi kursi partai didasarkan pada daftar
40
Pemenangnya didasarkan atas penggunaan kuota yang sudah diatur
1. Dipandang lebih mewakili suara rakyat sebab perolehan suara partai sama
2. Setiap suara dihitung & tidak ada yang terbuang, hingga partai kecil dan
Sistem Proporsional:
2. Wakil rakyat kurang dekat dengan pemilihnya, tapi lebih dekat dengan
partainya. Hal ini memberikan kedudukan kuat pada pimpinan partai untuk
eksistensi dari tokoh adat masyarakat di desa Oan Mane, dalam ranah dan
politik, komunikasi politik dan rekrutmen politik. tokoh adat memberikan efek
41
Gambar 2.1
Skema Kerangka Perpikir Penelitian
Adat istiadat
Aturan- aturan
Eksistensi Tokoh
Adat Suku Oan
Mane
Sosialisasi Partisipasi
Komunikasi
Politik Politik
Politik
Demokrasi Lokal
42
Peran penting dalam mengambil kebijakan, fukun juga berfungsi
sebagai mediator jika dalam suatu pertemuan adat terjadi perselisihan dan
fukun.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
terhadap masyarakat dalam situasi tertentu. peneliti akan melihat sejauh mana
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka penelitian ini pada dasarnya
kualitatif.(Maleong, 1998: 3). Jadi dengan metode ini dihasilkan data deskriptif
yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari fenomena sosial atau orang-orang
relevan.
1. Definisi konseptual
44
Melalui penjelasan konseptual diharapkan membantu peneliti untuk
a. Mayarakat adat
b. Tokoh Adat
kehidupan masyarkat.
45
d. Eksistensi Tokoh adat dalam pemilihan kepalah Daerah di Kabupaten
Malaka.
fukun juga berfungsi sebagai mediator jika dalam suatu pertemuan adat
memilih pemimpin daerah dalam hal ini kepalah daerah yang memiliki
2. Definisi operasional
46
d. Kemampuan tokoh adat merespon isu yang dihadapi
3. Pemetaan Informan
sumber data di lihat dari kapasitas dan posisi strategis pada masalah
tua tua adat (fukun) dengan demikian yang menjadi informan dalam
tertentu.
47
3.2 Teknik Pengumpulan Data
a. Pengamatan (Observasi)
deskripsi permasalahan.
b. Wawancara
terkait adalah tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pihak
riset.
c. Studi Literatur
mengkaji berbagai informasi dari berbagai data yang diperoleh pada saat
48
1. Kategorisasi
kemudian diinterpretasikan.
2. Interpretasi
3. Induktif
49
BAB IV
Nusa Tenggara Timur Indonesia .yang ibu kotanya Betun ,dan Malaka
merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Belu yang di sah kan dalam
126⁰ bujur Timur. Luas Kabupaten Malaka adalah 1160,62 km2. Secara
Selatan berbatasan dengan Laut Timor, dan sebelah barat berbatasan dengan
1. Desa Oan Mane Merupakan salah satu Desa dari enam belas Desa
2,99 km2.
50
2. Kependudukan
Katolik : 10.98
Protestan : 24
Islam :-
Hindu :-
Budha :-
b. Jumlah Kk : 315 kk
3. Pendidikan
51
Jumlah Murid Perempuan :30
Jumlah Guru Laki- Laki :9 dan Jumlah Guru Perempuan :8
d. Pertanian
Luas Lahan
Luas Lahan Basa : -
Luas Lahan Kering :280
Luas Lahan Tidur :140
Nama Mantri Tani :Paulus Nahak Seran S.pt
Nama - Nama Kelompok Tani :
I. We’Knamon
52
Sejarah terbentuknya Desa Oan Mane, Awalnya Desa Oan Mane
merupakan salah satu wilayah dari Desa Sikun, Dan pemekaran sendiri pada
Tanggal 14 Oktober 2003.Dari Desa induk yaitu Desa Sikun untuk menjadi
desa persiapan yang di beri nama Oan Mane yang artinya Oan:anak dan
Mane artinya Laki Laki, jadi Oan Mane di artikan sebagai( Anak laki -laki)
terpilih perdana pada Desa OAN Mane, dengan masa jabatan dari, 2003-
Maromak Oan yang menguasai hampir seluruh Pulau Timor) dengan tradisi
kuat Sabete Saladi yang dihidupi oleh sebagian besar masyarakat Malaka
penting sebagai Tokoh Adat dalam pemilihan umum kepala daerah dengan
53
wilayah adat Wesey – Wehali Karena Setiap ada kunjungan raja, Pejabat
berikut:
1. KEPALA DESA
bersama BPD
54
g) Mengordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
undangan; dan
undangan.
2. SEKRETARIS DESA
a) Tugas Pokok :
b) Fungsi :
sementara
55
3. KEPALA URUSAN (KAUR) UMUM
1. Tugas Pokok :
2. Fungsi :
4. KAUR KEUANGAN
1. Tugas Pokok :
2. Fungsi :
56
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.
5. KAUR PEMERINTAHAN
1. Tugas Pokok :
2. Fungsi :
57
o Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi warga Desa
Kartu ini dapat digunakan oleh satu keluarga yang diwakili oleh
1. Tugas Pokok :
58
2. Fungsi :
ekonomi masyarakat
1. Tugas Pokok :
kemasyarakatan.
2. Fungsi :
beragama
Tugas :
59
2. Melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan gotong
royong masyarakat
masyarakat
Fungsi :
Tugas :
60
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan
aspirasi masyarakat
Hak :
peraturan perundang-undangan
pemerintahan desa
masyarakat
dan golongan
setempat
61
10. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
kemasyarakatan.
Feto Hitu
Sumber: Suku – suku Oan Mane Tahun 2019
1. Fukun
masyarakat lebih pintar dan bijak dalam memilih pemimpin yang baik
menjelang pemilukada,
pemilukada.
2. Ferik Fukun.
62
Bersama fukun dan pemangku adat lainnya dalam penyambutan raja atau
pejabat yang berkunjung di desa, ferik fukun menyajikan siri pinang atau
KEPALA DESA
LUKAS LEKI
SEKRETARIS DESA
AGUSTINUS SERAN
KAUR TANI KAUR KESRA KAUR PEMERINTAHAN KAUR KEUANGAN KAUR PEMBANGUNAN
MARIA BRIA YAKOBUS SERAN ANTONIUS SERAN TITUS GABRIEL SALOMON LEKI
BRIA
KEPALA DUSUN 01 KEPALA DUSUN 02 KEPALA DUSUN 03 KEPALA DUSUN 04 KEPALA DUSUN 05
ANASTASYA HOAR IMANUEL NAHAK PELIPUS SERAN FERDI FAHIK PATRISIUS SERAN
1) VISI
2) MISI
63
c) Meningkatkan kelembagaan desa untuk menunjang
pemberdayaan desa
4.2.1 Eksistensi Tokoh Adat dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Desa
Oan Mane Kecamatan Malaka Barat Kabupaten Malaka yang santun dan
cara melibatkan tokoh-tokoh adat We Sei- We Hali, karena sampai saat ini
tokoh adat masih sangat berperan penting dalam Pilkada dan memiliki
eksistensi yang sangat kuat dan masih di dengar baik oleh masyarakat adat
setempat. Eksistensi tokoh adat sangat penting karena merupakan tokoh yang
dipercayai penuh dalam segala ritual, seperti di Desa Oan Mane tokoh adat
sebagai perantara antara masyarakat adat dalam ritual “lia moris” atau pun “lia
mate” dalam ritual adat posisi tokoh adat sangat penting sebagai perangkul
masyarakat kelompok adat untuk turut ambil bagian dalam ritual adat seperti
mentransfer progam kerja dalam ritual adat tokoh adat mampu merespon
masalah-masalah yang terjadi dan tokoh adat juga sebagai tempat bertukar
berjalannya waktu posisi tokoh adat sangat eksis dalam ruang politik yakni
64
dipergunakan sebagai perantara para calon kepala daerah dengan masyarakat
adat. Kepentingan politik menumpangi ritual adat melalui tokoh adat untuk
progam kerja dari partai dan calon kepala daerah, serta merespon setiap isu-isu
masyarakat adat dalam ritual adat” lia maten” atau” lia moris” lia maten
artinya acara kematian lia moris acara pesta,ketika kedua peristiwa tersebut
65
“Menurut Bapak/Ibu bagaimana cara mempengaruhi kelompok anggota
suku ataupun pengikut yang dilakukan setiap Tim Sukses dalam upaya
Terhadap pertanyaan ini salah satu kepala suku di Desa Oan Mane
atas nama Blasius Seran (kepala suku ferik feto hitu) mengatakan bahwa:
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Agustinus Seran selaku kepala
Seperti yang dikatakan oleh kepala suku uma Laeatua diatas, bapak
Stanislaus klau Nahak selaku kepala suku manu oan mengatakan bahwa:
“Dalam hal mempengaruhi setiap anggota suku di desa ini, kami selaku
fukun atau kepala suku dalam hal ini yang berperan sebagai tokoh adat
yang memiliki legitimasi dari setiap anggota suku, kami memberikan
penjabaran yang jelas berkaitan dengan program dari visi misi dari
calon kepala daerah yang di dukung pada masa itu. Semua penjabaran
terkait visi misi tersebut sosialisasikan kepada semua anggota suku
sekalian meyakinkan mereka tentang pilihan kami para tokoh adat ini”.
(Wawancara di Rumah tanggal 15 Oktober 2019)
66
Kemudian peneliti juga mewawancarai bapak Fransiskus Kwaik
selaku kepala suku atau tokoh adat dari suku Uma Lo’o dan beliau
mengatakan bahwa:
“cara yang dilakukan oleh tim pemenangan dari setiap bakal calon
kepala daerah adalah dengan melakukan diskusi bersama para tetua adat
yang ada, dalam proses itu yang mereka lakukan pendekatan dengan
kekeluargaan sesuai adat istiadat yang kami anut. Kemudian mereka
memberikan penjelasan mengenai setiap visi misi dari calon kepala
daerah tersebut”. (Wawancara di Rumah tanggal 15 Oktober 2019).
bahwa:
67
Untuk lebih jelas lagi peneliti melakukan wawancara bersama
bahwa:
“Cara para tim sukses mempengaruhi pemilih di Desa ini adalah dengan
mendekati tokoh-tokoh adat dan masyarakat yang ada kemudian setelah
mendapatkan hati dari mereka, para tokoh adat dan tokoh masyarakat
ini mulai menyakinkan kami tentang calon kepala daerah mana yang
akan kami dukung. Namun di lain sisi pilihan tetap berada di tangan
setiap anggoa suku yang memilih. Tetapi pada saat pemilihan salah satu
paket yang di dukung mendapatkan suara hampir 80 persen di desa ini”.
(hasil wawancara di rumah tanggal 13 Oktober 2019).
kepala daerah dari setiap paket untuk memimpin kabupaten Malaka adalah
lembaga adat Desa dan menyampaikan visi misi dan program kerja serta
kepribadian atau sifat sang calon Bupati Malaka itu. Dilain sisi
pemanfaatan posisi dari tokoh adat dan tokoh masyarakat adalah langkah
yang selalu digunakan. Sebagai buktinya dari eksistensi tokoh adat adalah
68
dengan terpilihnya salah satu paket calon kepala daerah yang berhasil
secara verbal maupun non verbal baik melalui perilaku, bahasa tubuh, raut
69
muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan dan tanda-tanda lain
respon terhadap suatu masalah dan masih ada dalam diri seseorang.
dengan konteks. Dalam hal ini tersirat hubungan antara orang yang
70
Strategi yang digunakan oleh Tim Pemenangan dari setiap calon
Malaka”?
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Nikolas Seran yang juga salah
71
“salah satu strategi yang kita gunakan adalah bekerja keras dan keluar
masuk rumah (dor to dor) untuk mengajak masyarakat memenangkan
paket kami sebagai Bupati Malaka”. (hasil wawancara di rumah tanggal
14 Oktober 2019)
mengatakan bahwa:
“Para tim sukses bapak Stefanus Bria Seran kerja keras dengan
melakukan “dor to dor” (masuk keluar rumah) untuk mengajak
masyarakat mendukung Bapak Stefanus Bria Seran sebagai Bupati
Malaka” (hasil wawancara di rumah tanggal 14 Oktober 2019)
yang tidak bisa dipisahkan dalam dalam pemenangan kepala daerah Bupati
Malaka.
atau relawan, masuk melalui kepalah Desa , tokoh tokoh adat ,,dan kepalah
desa dan tokoh adat ikut membantu menyampaikan /mentransfer visi misi
72
pemuda pemudi, dan masyarakat lainnya, dengan menyampaikan visi-
misi dan program kerja yang ada dan yang sesuai dengan kebutuhan
Visi- misi dan program kerja merupakan salah satu produk politik
sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang/salah satu paket yang
“apa sajakah visi-misi dan program kerja yang ditawarkan oleh calon
Bupati Malaka”?
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Yakobus Taek, yang juga adalah
73
pemilukada tahun 2015-2020 kepada masyarakat cukup berhasil dimana
Selain itu juga, Dari pendapat di atas jelas bahwa pemimpin daerah
dan masyarakat adat Desa Oan Mane saling mendukung dan saling
bantu dengan traktor pacul gratis. Pemerintah dan masyarakat Desa Oan
Mane sangat berharap agar kelangsungan hidup saat ini dapat mereka
membangun Rai Malaka lebih baik dan dapat dikenal diwilayah luar atau
wilayah tetangga.
74
dimainkan oleh para aktor, karena sebagai seorang politisi dituntut untuk
sudah ada.
Terhadap pertanyaan ini salah ibu Martina Hoar Seran salah satu
Hal senada juga diungkapkan oleh salah Paulus klau selaku salah satu
bahwa:
75
perlu di ketahui sebagai wilayah yang masuk dalam kategori 3 T,
kabupaten Malaka juga memiliki persoalan kehidupan masyarakat yang
begitu kompleks dan harus segera diatasi. Pada umumnya pada isu
kualitas pendidikan, pertanian, perkebunan, kesehatan dan pemerataan
serta peningkatan kualitas infrastruktur. Hal hal ini lah yang mejadi
senjata bagi setiap calon kepala daerah agar menarik simpati
masyarakat. Untuk urusan agar masyarakat merasa tertarik dengan isu
yang di bangun adalah pada tingkat pengaplikasian program yang
merepresentasi kepentingan rakyat kedalam visi misi mereka. Cukup
bagus kemampuan mereka dalam merespon isu (hasil wawancara di
rumah tanggal 19 Oktober 2019)
“kemampuan setiap calon kepala daerah yang maju untuk bertanding itu
memiliki semangat yang tinggi. Dari ketiga paket tersebut kita lihat
memiliki keinginan yang begitu besar menyelesaikan persoalan sosial
ekonomi, kesehatan, pendidikan serta infrastruktur dan pengembangan
potensi wisata yang nantinya akan meningkatkan kualitas hidup rakyat
malaka dan pemberdayaan SDM dalam segala bidang,” (hasil
wawancara di rumah tanggal 20 Oktober 2019)
4.3 Pembahasan
Eksistensi tokoh adat adalah hadir dan aktifnya tokoh adat dalam
masyarakatnya dalam hal adat yang di warisi secara turun temurun. Dalam hal
ini posisi tokoh adat sangat berperan penting karena merupakan tokoh yang
dipercayai penuh dalam segala ritual, seperti di desa Ona Mane tokoh adat
76
sebagai perantara antara masyarakat adat dalam ritual “lia moris” atau pun “lia
mate” dalam ritual adat posisi tokoh adat sangat penting sebgai perangkul
masyarakat kelompok adat untuk turut ambil bagian dalam ritual adat seperti
mentransfer progam kerja dalam ritual adat , tokoh adat mampu merespon
masalah-masalah yang terjadi dan tokoh adat juga sebagai tempat bertukar
seiring berjalannya waktu posisi tokoh adat sangat eksis dalam ruang politik
serta progam kerja dari partai dan calon kepala daerah, serta merespon setiap
77
Sesuai dengan hasil wawancara dari penulis dengan beberapa nara
sumber terdapat beberapa cara dan strategi yang digunakan oleh para Tim
pikiran dan perasaan dari hasil interaksi yang diutarakan secara lisan
merupakan respon terhadap suatu masalah yang ada dalam diri seseorang.
78
atau ide merupakan salah satu bagian terpenting dalam berbagai proses
pemilihan.
benar berpihak pada kita dan bekerja keras dan keluar masuk rumah (dor
pemungutan suara agar paket yang terbaik dapat terpilih sebagai Bupati
atau relawan, masuk melalui kepalah Desa , tokoh tokoh adat ,,dan kepalah
desa dan tokoh adat ikut membantu menyampaikan /mentransfer visi misi
79
misi dan program kerja yang ada dan yang sesuai dengan kebutuhan
Visi misi dan program kerja merupakan salah satu produk politik
sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang/salah satu paket yang
Untuk itu, tim pemenangan dari setiap calon kepala daerah selalu
daerah, para tokoh adat dan tokoh masyarakat melakukan dialog bersama
kepada setiap anggota suku yang ada dengan teknik komunikasi yang baik
80
Selain itu juga, Dari pendapat di atas jelas bahwa pemimpin daerah
dan masyarakat adat Desa Oan Mane saling mendukung dan saling
Desa Oan Mane sangat berharap agar kelangsungan hidup saat ini dapat
dimainkan oleh para aktor, karena sebagai seorang politisi dituntut untuk
81
kabupaten malaka periode 2015-2020, isu-isu strategis yang nantinya
dijadikan sebagai senjata politik para calon adalah dari segi ekonomi,
kompetisi. Sama halnya pada tahap ini dapat dilihat pada kemampuan
khususnya pada desa oan mane di mana dapat dibuktikan dengan hampir
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mane untuk memilih dan mendukung pejabat politik yang mereka yakini
yang terjadi di Desa Oan Mane. Misalkan pada Pemilukada Tahun 2016
Bupati terpilih Stefanus Bria Seran meraih perolehan suara terbanyak di Desa
hak suara berdasarkan apa yang menjadi Visi Misi pejabat politik dan
masyarakat Desa Oan Mane. Adanya sikap saling percaya dan saling
mendukung antara pejabat politik dan para tokoh adat ini sangat memberikan
dampak yang sangat positif bagi kedua pihak. Dimanapejabat politik merasa
bahwa tujuan dan visi misinya didukung penuh dan masyarakat adatpun
menjadi salah satu bagian yang sangat dibutuhkan dalam beberapa kalangan
83
5.2 Saran
Sangat diharapkan agar keadaan seperti ini masih terus dijaga dan
ataupun petinggi adat lainnya yang ada di Desa Oan Mane harus tetap
masyarakat adatnya tanpa ada konflik politik yang justru bisa menimbulkan
memanfaatkan kekuasaan.
84
DAFTAR PUSTAKA
Buku Teks
Anwar, Carul. 1997. Hukum adat indonesia (menuju hukum adat minangkabau).
Rineke Cipta, Jakarta.
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra.
Bandung : Rosda Karya, 2006.
Ali Maksum, Pengantar Filsafat, Jakarta : Ar-Ruzz Media, 2008.
Ali maksum, 218-220. Harun Hadiwijiono, Sari Sejarah Filsafat.
Erich From, Konsep Manusia Menurut Marx. Trjm Agung Prihantono.
Yogyakarta: Pusataka Pelajar, 2004.
Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-dasar Ilmu Politik. PT Ikrar Mandiri Abadi,
Jakarta.
Duverger, Maurice.2010. Sosiologi Politik. Rajawali Press, Jakarta.
Duverger, 2010:147. Sosiologi Politik. Raja Grapindo Persada: Jakarta.
Harun Hadiwijiono, Sari Sejarah Filsafat, Yogyakarta : Kanisius, 1980.
Harun Hadiwijiono, Sari Sejarah Filsafat.
Harun Hadiwijiono, Sari Sejarah Filsafat.
Hari Hammersma, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern Jakarta : Gramedia, 1984.
Hanley, David. Davidson, Jamie. 2010. Adat Dalam Politik Indonesia,Yayasan
Pustaka Obor Indonesia: Jakarta.
Ihromi T,O. 1993. Antropologi Hukum.Yayasan Obor Indonesia: Jakarata.
Lorens Bagus, Kamus Filsafat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Kartono, Kartini, Bimbingan dan Dasar-DasarPelaksanaannya; Tekhnik
Bimbingan Praktis, Jakarta : Rajawali, 1994.
Muzairi, Eksistensialisme Jean Paul Sartre,Yogyakarta : Pusataka Pelajar, 2002.
Maran, Rafael Raga.2001.Pengantar Sosiologi Politik:Rineka Cita: jakarta
Munandar, Aris. 2019. Pohon Impian Masyarakat Adat. Uwais Inspirasi
Indonesia: Ponorogo.
Loekisno Choiril Warsito, Paham Ketuhanan Modern; Sejarah dan Pokok-Pokok
Ajarannya Surabaya : eLKAF.
Philipus Ng. Nurul Aini, , Sosiologi dan Politik, PT.Raja Grafindo Persada,
Jakarta 2006
85
Soerjono soekanto, SOSIOLOGI Suatu Pengantar,PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2007Ibid, 199. Blog at Wordpress.com, diakses pada tanggal 7 Mei
2009
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar ilmu politik,PT. Gramedia Pustaka, Jakarta,
1972,10. Artikel oleh Agus Supriyadi, di akses pada tanggal 30 maret 2009.
Wutun, Rufus dkk, 2010.Lemabaga Adat di TTS; Psikologi Terapan, Kupang.
Soekanto 1990 .sosiologi suatu pengantar: PT Raja Gravindo Persada. Jakarta
Syaifuddin Iskandar. Eksistensi Lembaga Adat sebagai Mitra Kerja Pemerintah
Daerah.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 sebagaimana perubahannya dalam undang-
undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah.
Undang –undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
Internet
http//mega.subhanagung.net/revitalisasi-kepemimpinan-masyarakat-asli/Indran
Nadian Juli http//infosulawesitengah.wordpress.com/2010/08/kulawihttp://
nadzzukamu.wordpress.com/2010/07/29/Eksistensi/kemal,yuma.
Hlm 5. 4 Irwan. http://www.ireyogya.org/adat/peranan.htm.Peranan Lembaga
Adat dalam Era.Otonomi Luas.5http://muslikhatun
antropologi.blogspot.com/2010/11/pewarisanbudaya.html Lembaga Ada Loekisno
Choiril Warsito, 104.http://id.wikipedia.org, diakses pada tanggal 26 april
2009 pukul3:46 Surbakti Memahami ilmu politik,PT.Grasindo,Jakarta 1992.
45.http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
86