Anda di halaman 1dari 37

EKSISTENSI TOKOH ADAT DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH (Studi

Penelitian Pada Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Malaka Di Desa Oan
Mane, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka)
Oleh :
Yeni Loasana
21150023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakutas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Timor
Abstrak
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan peran tokoh adat dalam Pemilihan Kepala Daerah pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Di Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat Kabupaten Malaka. Adapun permasalahan dalam penelitian ini ialah bagaimana peran tokoh
adat dalam menyukseskan pilkada serentak di desa oan mane? Untuk menjawab permasalah tersebut maka di tunjang dengan berbagai macam
teori dari para ahli dan peraturan perundang-undangan yang mempunyyai relevansi dengan variabel penelitian. Tujuan dari penellitian ini adalah
untuk memperoleh gambaran tentang peran dan eksistensi para tokoh adat yang berpartisipasi dalam pilkada serentak tersebut. sedangkan
kegunaan nya ialah memberikan pengtahuan dan pemahaman kepada peneliti dan khalayak umum terhadap masalah yang diteliti sehubungan
dengan pesta demokrasi dan keikut sertaan tokoh adat di desa oan mane. Metode penelitian yang digunakan yakni observasi dan wawancara
dengan menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan para tokoh adat memegangg peranan penting dalam
memobilisasi masa untuk menyukseskan pilkada. Konsolidasi untuk menyatukan seluruh elemen massyarakat dilakukan dengan cara
meyakinkan masyarakat yaitu dengan mengundang masyarakat, kepala suku, dan lembaga adat desa untuk menyampaikan visi-misi, program
kerja serta kepribadian dan sifat dari bakal calon bupati dan wakil bupati. Dalam usaha memenangkan calon bupati dan wakil bupati para
aktor menggunakan berbagai strategi yang dapat dijelaskan sebagai berikut; melakukan pendataan dan pemetaan basis pendukung maupun
melakukan sosiaisasi dengan prisip “ dor to dor”. Jadi peran tokoh adat menjadi hal yang sangat tidak bisa di pisahkan dalam proses pilkada
dalam menjaring dukungan yang banyak dari para anggota sukunya.
Kata kunci:Eksistensi, Tokoh Adat, Pemilihan Kepala Daerah

1
Pendahuluan seorang kepala daerah di masing- masing daerah sesuai dengan
Pilkada secara langsung dinilai banyak pihak sebagai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
kemajuan penting yang bisa dicapai oleh bangsa Indonesia di era Koreksi ini semakin nampak dengan diimplementasikannya
transisi yang sedang berlangsung. Makna terpenting dari pemilihan payung hukum pelaksanaan pemilukada secara langsung, yakni
langsung tersebut antara lain: pertama, merupakan pengakuan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 sebagaimana perubahannya
konstitusional atas hak rakyat sebagai pemegang kedaulatan rakyat. dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan
Kedua, pelembagaan politik peran substansial rakyat sebagai subjek Daerah. Lahirnya Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang
hukum dan ketiga, diharapkan terciptanya keseimbangan politik pemerintahan daerah ini merupakan perkembangan dari hasil
makro dan mikro dalam kehidupan ketatanegaraan, khususnya dialektis dan masukan berbagai elemen masyarakat (dalam hal ini
antara eksekutif dan legislatif. Organisasi Non-Pemerintahan/Lembaga Swadaya Masyarakat).
Peran Tokoh Adat dalam pemilukada merupakan koreksi Menguatnya institusi lokal tradisional (lembaga adat) dalam
terhadap pelaksanaan pemilukada melalui perwakilan (oleh DPRD) berbagai aspek kehidupan masyarakat akhir-akhir ini merupakan
sebagaimana pernah diamanatkan Undang-Undang No. 22 Tahun sebuah fenomena yang sangat menarik untuk dicermati. masyarakat
1999 tentang Pemerintahan daerah. Dimana untuk memimpin adat yang bertumbuh kembang dalam masyarakat desa yang
jalannya pemerintahan di suatu daerah maka di pilih dan di angkat terkesan tradisional ini, ternyata dalam tataran realita mampu

berperan sebagai sarana yang potensial dan efektif dalam

2
pelaksanaan pembangunan demokrasi di desa. Hal ini dibuktikan hal ini tokoh adat hadir dengan berbagai kebudayaan sebagai

dengan berbagai aktifitas pembangunan yang telah dilakukan baik pemersatu.

berupa pembangunan demokrasi serta pembangunan sarana maupun Menurut Jamie Davidson dan David Hanley (2010:13),

prasarana fisik desa secara mandiri. Tokoh tokoh adat merupakan lembaga adat pada masa orde baru sebagian besar dibatasi pada

bagian dari sistem pemerintahan dimana dalam pemerintahan desa tingkat nasional, seperti yang dilihat pada ideal-ideal tradisional

maupun kecamatan terdapat masyarakat adat atau bahkan tokoh tentang keselarasan (harmony) dan solidaritas dimanipulasi dalam

masyarakat yang merupakan bagian dari masyarakat adat itu sendiri. propaganda, yang dirancang untuk mempromosikan kesatuan bangsa

Dalam perkembangannya eksistensi tokoh tokoh adat telah dan melegitimasi penindasan terhadap unsur yang dianggap

mengalami banyak perubahan/pergeseran dari masa ke masa. Pada membahayakan kesatuan tersebut dan bekerja dalam sebuah struktur

awalnya tokoh adat hadir dari peradaban masyarakat dalam sebuah birokrasi nasional yang seragam dan pada masa orde baru juga,

kelompok adat yang di warisi secara turun temurun, tokoh adat hadir komunitas-komunitas masyarakat adat umumnya dikenal sebagai

sebagai tokoh yang dituahkan bahkan menjadi panutan dalam masyarakat terasing.

kelompok adat tersebut. Tokoh adat hadir sebagai jembatan atas Eksistensi tokoh adat pada masa reformasi berbeda dengan

perselisihan pendapat, permusyawaratan dan mufakat, bahkan dalam pada masa orde baru. Pada masa ini kebangkitan adat baru sanggup

menyelesaikan konflik antar anggota kelompok adat tersebut. Dalam berpencar dalam suasana kebebasan politik baru. Menurut Bowen

sebagaimana Jamie Davidson,dkk (2010:20) era reformasi telah

3
membuka jalan bagi kembalinya sisi lain adat yang selama ini terhadap bentuk modernitas yang dipromosikan oleh kebijakan

direpresi, yaitu klaim-klaim untuk menyediakan suatu landasan negara sejak 1965 sampai 1998, yang sudah membawa kematian

normatif komunitas politik lokal yang tidak bergantung pada negara. bagi lembaga-lembaga adat (institusi nasional lokal) dan sangat

Maribeth Erb sebagaimana Jamie Davidson, dkk dihormati di daerah-daerah. Sementara itu, orang-orang secara adat

(2010:269) pada era reformasi juga kebangkitan politik dari adat memang memenuhi syarat untuk menduduki posisi dalam

sejajar dengan kebangkitan praktik-praktik kepercayaan kepemimpinan lembaga tradisional (Jamie Davodson,dkk 2010:18)

tradisional yang sudah ditindas demi kepentingan ortodoksi Menurut Rufus Patty Wutun, dkk (2010:8), eksistensi lembaga

keagamaan. Era reformasi menyusul kejatuhan Soeharto pada adat kembali mendapat pengakuan secara formal dan lebih tegas

Mei 1998. setelah adanya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang

Para petani yang kehilangan tanah untuk kepentingan Pemerintahan Daerah, secara khusus dalam bidang pemerintahan

pertambangan, perusahaan penebangan kayu dan berbagai bentuk desa. Pasal 100 huruf e menegaskan bahwa “Pemerintah provinsi

“pembangunan” lainnya, kini berani menuntut kembali tanahnya wajib memfasilitasi keberadaan kesatuan masyarakat hukum adat,

atau meminta kompensasi atau tanah tersebut, atas nama hukum adat nilai-nilai adat, lembaga adat serta hak-hak tradisionalnya dalam

dan bukannya hukum negara. Muncul pula reaksi yang tertunda atas pelaksanaan Pemerintah Desa “ Eksistensi lembaga adat bertambah

penindasan terhadap adat itu sendiri di bawah pemerintahan kuat lagi secara formal bersamaan dengan ditetapkannya Undang-

soeharto, sebuah penolakan terhadap modernitas atau paling tidak undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan dalam

4
Undang Undang No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah, memelihara kesatuan sosial sebagai sebagian dari ketahanan

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, nasional serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek

selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang pembangunan.

memiliki batas wilayah yangberwenang untuk mengatur dan Tokoh adat mempunyai peranan besar dalam bidang

mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat kebudayaan, ini dikarenakan tokoh adat merupakan kelompok yang

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional terorganisir untuk menjaga adat-istiadat, nilai/norma yang

yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara diwariskan secara turun temurun. Selain itu lembaga adat juga

Kesatuan Republik Indonesia. mempunyai peranan yang besar dalam bidang politik, lembaga adat

Sesuai dengan amanat Undang-undang tersebut maka sudah mampu memengaruhi masyarakatnya dalam penentuan pilihan yang

menjadi suatu keharusan untuk lebih menghidupkan kembali fungsi sesuai dengan pilihan lembaga adat itu sendiri. Tokoh adat di Desa

dan eksistensi tokoh adat, hal itu dapat dilakukan hanya bila Oan Mane berperan penting sebagai suatu bentuk kekuatan

masyarakat desa diberi ruang yang luas untuk berpartisipasi aktif masyarakat untuk dapat menjadi mediator sekaligus wadah

dan diakui sebagai mitra sejajar oleh pemerintah formal. Seperti permusyawaratan dan permufakatan oleh para tokoh adat dan

yang diamanatkan dalam undang –undang No. 6 Tahun 2014 anggota-anggota adat yang terikat di dalamnya. Lembaga adat di

ditegaskan untuk meningkatakan ketahanan sosial budaya desa Oan Mane memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan

masyarakat desa guna mewujutkan masyarakat desa yang mampu demokrasi di desa dalam proses pemilukada. Di setiap kelompok

5
dalam persekutuan adat mempunyai “clan-clan” dimana mereka bisa tersebut. Kemudian selain tertarik dengan visi misi calon kepala

mengetahui asal-usul mereka dan dari clan terbentuklah tokoh tokoh daerah tersebut, hubungan tali persaudaraan antara setiap suku di

adat. Lembaga adat di desa Oan Mane dipimpin oleh tua adat, atau desa oan mane dengan salah satu calon kepala daerah masih

seringkali disebut sebagai “Fukun”. Fukun mempunyai peranan memiliki kedekatan. Atas dasar hal itu, kepala suku dari desa oan

penting dalam mengambil kebijakan, fukun juga berfungsi sebagai mane yang berjumlah enam orang sesuai jumlah rumah adat yang

mediator jika dalam suau pertemuan adat terjadi perselisihan dan ada, mengajak semua anggota sukunya untuk ikut memilih paket

sebagai penunjuk jalan kepada masyarakat dalam penyelesaian calon kepala daerah yang telah mendapat simpati dari kepala suku di

masalah. Fukun memiliki andil dalam mempengaruhi pilihan desa oan mane. Hal ini dibuktikan dengan perolehan suara dari

masyarakat dalam menentukan pilihan politik dalam pilkada yang ketiga calon kepala daerah tersebut 80 persennya jatuh pada salah

sesuai dengan pilihan fukun. Sama halnya fenomena ini terjadi pada satu paket yang awalnya telah mendapat dukungan dari ke enam

pemilukada kabupaten malaka tahun 2015. Para calon kepala daerah kepala suku.

mendatangi kepala suku di desa oan mane untuk Eksistensi tokoh adat pada awalnya sebatas urusan antar

mengkempanyekan visi misi yang di usung setiap bakal calon. Dari masyarakat mengenai adat akan tetapi di masa sekarang tokoh adat

ketiga calon yang berkompetisi di kabupaten malaka, salah satu juga eksis dalam ranah politik. Eksistensi tokoh adat dalam ranah

calon berhasil mengambil hati masyarakat dari desa oan mane politik sangat populer dengan menjadikan lembaga adat sebagai

melalui pendekatannya dengan kepala suku yang ada di desa perantara dalam menyampaikan pendapat, mentransfer visi-misi dan

6
progam kerja, bahkan tokoh adat mampu merespon isu-isu yang menghambat pembangunan dan memperhambat proses

sedang terjadi di masyarakat. Sesuai uraian di atas pengamatan dari demokratisasi yang diharapkan mampu membawa perubahan untuk

penyusun menemukan beberapa permasalahan sebagai berikut: kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Keterlibatan tokoh adat atau fukun pada pilkada di LANDASAN TEORI

Kabupaten Malaka memberikan kesan bahwa pilihan rasional dalam 2.1 Pengertian Eksistensi

memilih pemimpinnya cendrung dikesampingkan. Hal ini berakibat Secara etimologi, eksistensialisme berasal dari kata

masyarakat memilih bukan berdasarkan pilihan yang ideal, eksistensi, eksistensi berasal dari bahasa Inggris yaitu excitence; dari

masyarakat pada saat mencoblos masih didasarkan pada bahasa latin existere yang berarti muncu, ada, timbul, memilih

pertimbangan yang bersiat subyektif emosional, memilih hanya keberadaan aktual. Dari kata ex berarti keluar dan sistere yang

karna masih adanya ikatan kekeluargaan, kekerabatan dan berarti muncul atau timbul. Beberapa pengertian secara terminologi,

persahabatan.Selanjutnya masyarakat pemilu lebih mengikuti yaitu pertama, apa yang ada, kedua, apa yang memiliki aktualitas

kemauan kepalah suku. Hal tersebut di atas dipengaruhi karena (ada), dan ketiga adalah segala sesuatu (apa saja) yang di dalam

faktor etnisitas ataupun kekerabatan yang masih amat kental saat menekankan bahwa sesuatu itu ada. Berbeda dengan esensi yang

penentuan pilihan oleh pemuka adat dan tokoh masyarakat, yang menekankan kealpaan sesuatu (apa sebenarnya sesuatu itu seseuatu

mengakibatkan masyarakat juga ikut berpengaruh pada pilihan dengan kodrat inherennya). Sedangakan eksistensialisme sendiri

tersebut. Jika hal itu masih tetap berlangsung maka akan adalah gerakan filsafat yang menentang esensialisme, pusat

7
perhatiannya adalah situasi manusia. Memahami eksistensialisme, sedangkan manusia lebih apa yang dikatakan “berada”, bukan

memang bukan hal yang mudah. Banyak pendapat perihal definisi sebatas ada, tetapi “bereksistensi”. Hal inilah yang menunjukan

dari eksistensi. Tapi, secara garis besar, dapat ditarik benang merah, bahwa manusia sadar akan keberadaanya di dunia, berada di dunia,

diantara beberapa perbedaan devinisi tersebut. Bahwa, para dan mengalami keberadaanya berada di dunia. Manusia menghadapi

eksistensialis dalam mendefinisikan eksistensialisme, merujuk pada dunia, mengerti apa yang dihadapinya, dan mengerti akan arti

sentral kajiannya yaitu cara wujud manusia. Pemahaman secara hidupnya. Artinya, manusia adalah subjek, yang menyadari, yang

umum, eksistensi berarti keberadaan. Akan tetapi, eksistensi dalam sadar akan keberadaan dirinya.

kalangan filsafat eksistensialisme memiliki arti sebagai cara berada 2.1. 1 Eksistensi Adat

manusia, bukan lagi apa yang ada, tapi, apa yang memiliki Eksistensi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah

aktualisasi (ada). Cara manusia berada di dunia berbeda dengan cara keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Menurut

benda-benda. Bendabenda tidak sadar akan keberadaannya, tak ada Abidin Zaenal (2007:16) :“Eksistensi adalah suatu proses yang

hubungan antara benda yang satu dengan benda yang lainnya, dinamis, menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata

meskipun mereka saling berdampingan. Keberadaan manusia di eksistensi itu sendiri, yakin eksistere yang artinya keluar dari,

antara benda-benda itulah yang membuat manusia berarti. Cara melampaui atau mengatasi. Jadi esksitensi tidak bersifat kaku atau

berada benda-benda berbeda dengan cara berada manusia. Dalam terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami

filsafat eksistensialisme, bahwa benda hanya sebatas “berada”,

8
perkembangan atau sebaliknya mengalami kemunduran, tergantung laku seseorang yang terus menerus dilakukan dengan cara tertentu

pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya”. dan diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang lama. Unsur-

Menurut Nadia Juli Indrani (2010:29) eksistensi bisa kita kenal juga unsur terciptanya adat adalah:

dengan satu kata yaitu keberadaan. Dimana keberadaan yang di 1. Adanya tingkah laku seseorang

maksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. 2. Dilakukan terus-menerus

Istilah buka “ hukuman” merupakan istilah umum atau konfensional 3. Adanya dimensi waktu

yang mempunyai arti yang luas dan dapat berubah-ubah karena 4. Diikuti oleh orang lain/masyarakat.

istilah itu dapat berkonotasi dengan bidang yang cukup luas. Istilah Sesuai dengan hal tersebut menurut Kantoroweiz

tersebut tidak hanya digunakan dalam bidang hukum, tetapi juga sebagaimana Ihromi (1993:56) mendefinisikan adat (kebiasaan)

dalam istilah sehari-hari seperti di bidang moral, agama dan lain adalah seperangkat aturan yang sedikit banyak terumus dan jelas,

sebagainnya. Istilah “adat” dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang menganut supaya hubungan antara manusia harus memenuhi

“kebiasaan” atau “tradisi”, dan mengandung konotasi tata tertib syarat tertentu dan syarat itu pula umumnya ditaati. Di samping itu

yang terteram dan konsensus. Adat adalah aturan, kebiasaan- adat juga melibatkan kaidah dan peraturan yang terikat. Oleh karena

kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau itu Riwu Kaho (2000:90) mengungkapkan bahwa adat-istiadat

daerah yang dianggap memiliki nilai dan dijunjung serta dipatuhi adalah sistem nilai yang sudah menjelma menjadi norma-norma

masyarakatnya. Adat atau kebiasaan dapat diartikan sebagai tingkah (kaidah-kaidah) atau peraturan hidup yang bermasyarakat yang

9
meskipun tidak tertulis, akan tetapi ditaati dan dijunjung tinggi dan yang sedang eksis di desa oan mane yaitu “lia mate” adalah ritual

barang siapa yang melanggarnya akan terkena sanksi. Selain itu, kedukaan anggota suku, “lia moris” adalah ritual kelahiran yang

adat bukan saja terbentuk dari nilai, norma dan peraturan yang menyangkut perkawinan dan kelahiran anggota suku.

dibuat oleh masyarakat. Pada hakekatnya adat terbentuk atas 2.2 Tokoh Adat

kehendak sang pencipta. Sesuai dengan hal tersebut Anwar Pada dasarnya suatu hukum adat itu memiliki tokoh yang

(1997:56) mengatakan yang dimaksud dengan adat-istiadat adalah mengakomodir pelaksanaannya ,salah satunya ialah adanya tokoh

segalah sesuatu yang demikian terjadi menurut Kehendak Allah, adat selaku pemimpin atau penegendali hukum adat dalam

jadi yang telah merupakan undang-undang alam, yang selalu abdi kehidupan sosial tokoh adat ini mempunyai peranan yang sangat

dan tidak berubah-ubah, jadi merupakan hukum kodrat. besar seperti menyelesaikan sengketa adat, menegakan sanksi

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adat adat,menjamin berjalannya fungsi hukum adat,serta sebagai

atau kebiasaan merupakan seperangkat aturan yang harus ditaati penyambung aspirasi masyarakat hukum adat.terkait problematika

oleh manusia dalam berperilaku guna mempertahankan keutuhan yang di hadapinya (Munandar,2019)

serta tujuan hidup. Dengan demikian tujuan adat adalah terciptanya 2.2.1 Masyarakat adat

kelangsungan hidup suatu masyarakat yang harmonis. Dari uraian Masyarakat adat adalah sekelompok orang yang memiliki

diatas penulis mengartikan eksistensi adat adalah kebiasaan/adat jejak sejarah dengan masyarakat sebelum masa invasi dan

masyarakat yang semakin eksis dilingkungan masyarakat, kebiasaan penjajahan, yang berkembang di daerah mereka, menganggap diri

10
mereka beda dengan komunitas lain yang sekarang berada di daerah 2. Pengalaman historis dalam hubungan dengan kerentanan

mereka atau bukan bagian dari komunitas tersebut. Mereka bukan kondisi kehidupan mereka terhadap gangguan, dislokasi, dan

merupakan bagian yang dominan dari masyarakat yang bertekad eksploitasi;

untuk memelihara, mengembangkan, dan mewariskan daerah leluhur 3. Memiliki hubungan yang panjang dengan wilayah yang

dan identitas etnik mereka kepada generasi selanjutnya; sebagai didiaminya; dan

dasar bagi kelangsungan keberadaan mereka sebagai suatu suku 4. Berkeinginan mempertahankan ideologi yang berbeda.

bangsa, sesuai dengan pola budaya, lembaga sosial dan sistem 2.2.2 Tokoh Masyarakat

hukum mereka. 1. Pengertian Tokoh Masyarakat

Menurut Kingsbury sebagaimana Jamie Davidson dkk, Dalam kamus umum bahasa Indonesia, tokoh diartikan

(2010:348) memberikan ciri untuk mengenali kelompok-kelompok sebagai rupa, wujud dan keadaan, bentuk dalam arti jenis badan,

yang disebut masyarakat adat (indigenous people) memiliki perawakan, orang yang terkemuka atau kenamaan didalam lapangan

karakteristik pokok, yaitu: politik suatu masyarakat. Tokoh masyarakat, tentunya merupakan

1. Mengidentifikasi dirinya secara otonom sebagai kelompok representasi dari adanya sifat-sifat kepemimpinan yang menjadi

suku yang berbeda; acuan bagi masyarakat dalam mewujudkan harapan serta keinginan-

keinginan masyarakat sehingga tokoh masyarakat, tidak bisa

dilepaskan dari sifat kepemimpinan yang tercermin didalam diri

11
tokoh masyarakat tersebut. Kepemimpinan ini kemudian menjadi yaitu mekanisme yang dapat merekatkannya menjadi satu.

panutan, sebab warga masyarakat mengidentifikasikan diri kepada Mekanisme ini adalah komitmen para anggota masyarakat kepada

sang pemimpin, dan ia dianggap sebagai penyambung lidah serangkaian kepercayaann dan nilai yang sama.

masyarakat. 3. Dasar Tokoh Masyarakat

2. Relasi Tokoh dengan masyarakat Tokoh masyarakat adalah mereka yang memiliki kedudukan

Dapat kita telaah korelasi hubungan antara ketokohan sosial dan dihormati di lingkungannya. Mereka disebut tokoh

didalam masyarakat, dengan masyarakat itu sendiri. Dari sejumlah masyarakat karena memiliki kedudukan serta pengaruh dan diakui

asumsi dasar tersebut maka secara esensial pendekatan secara oleh masyarakat. Menurut UU Nomor 8 Tahun 1987 pasal 1 ayat 6

sosiologis ini mengkaji kehidupan sosial manusia sebagai berikut: Tentang Protokol bahwa tokoh masyarakat adalah seseorang yang

Masyarakat merupakan sistem yang kompleks yang terdiri karena kedudukan sosialnya menerima kehormatan dari masyarakat

dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan tergantung satu dan/atau Pemerintah. Sedang pengertian tokoh masyarakat menurut

sama lain, serta setiap bagian tersebut berpengaruh secara signifikan UU Nomor 2 Tahun 2002 pasal 39 ayat 2 Tentang Kepolisian

terhadap bagian-bagian lainnya. Setiap bagian dari suatu masyarakat Negara Republik Indonesia) bahwa bahwa tokoh masyarakat ialah

eksis karena bagian tersebut memiliki fungsi dalam memelihara pimpinan informal masyarakat yang telah terbukti menaruh

eksistensi dan stabilitas masyarakat secara keseluruhan. Semua perhatian terhadap kepolisian.

masyarakat mempunyai mekanisme untuk mengintegrasikan dirinya


2.2.3 Lembaga Adat

12
Kata lembaga dalam bahasa Inggris disebut institution yang 2.2.4 Eksistensi Tokoh Adat

bermakna pendirian, lembaga, adat dan kebiasaan. Dari pengertian Eksistensi tokoh adat adalah hadir dan aktifnya tokoh adat

literal ini, lembaga dapat diartikan sebagai sebuah istilah yang dalamMasyarakat. Awalnya eksistensi tokoh adat sebagai perantara

menunjukan kepada pola perilaku manusia yang mapan terdiri dari antar masyarakatnya dalam hal adat yang di warisi secara turun

interaksi sosial yang memiliki struktur dalam suatu kerangka nilai temurun. Dalam hal ini posisi tokoh adat sangat berperan penting

yang relevan. Sesuai dengan hal tersebut Duverger (2010:147) karena merupakan tokoh yang dipercayai penuh dalam segala ritual,

menyebutkan bahwa konsep “lembaga” yakni sebagai model seperti di desa Ona Mane tokoh adat sebagai perantara antara

hubungan manusia darimana hubungan-hubungan individu masyarakat adat dalam ritual “lia moris” atau pun “lia mate” dalam

mengambil polanya, dengan itu mendapatkan stabilitas, ritual adat posisi tokoh adat sangat penting sebgai perangkul

kelangsungan, dan kekohesifan. Menurut Maran (2001:48) lembaga masyarakat kelompok adat untuk turut ambil bagian dalam ritual

bisa didefinisikan sebagai pola perilaku manusia yang mapan, terdiri adat seperti mentransfer progam kerja dalam ritual adat , tokoh adat

atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang mampu merespon masalah-masalah yang terjadi dan tokoh adat juga

relevan. Keberadaan lembaga-lembaga dibatasi oleh dua unsur sebagai tempat bertukar pendapat/aspirasi diselesaikan secara

dasar. Pertama, unsur struktural, mengacu pada sistem hubungan hukum adat. Posisi tokoh adat sangat penting di tataran masyarakat

yang diatur suatu lembaga. Lembaga pendidikan misalnya mengatur adat, seiring berjalannya waktu posisi tokoh adat sangat eksis dalam

hubungan yang bersifat intelektual dan sebagainya.

13
ruang politik yakni dipergunakan sebagai perantara para calon Pemilihan umum yang diselenggarakan untuk memilih anggota

kepala daerah dengan masyarakat adat. DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota disebut pemilihan

2.2.5 Pemilhan Umum Kepala Daerah umum legislatif. Tujuan Pemilihan Umum Menurut Prihatmoko

Setelah sukses bangsa Indonesia menyelenggarakan pemilu (2003:19) pemilu dalam pelaksanaanya memiliki tiga tujuan yakni:

2004 secara langsung, dan disusul dengan pemilihan di tingkat lokal, a) sebagai mekanisme untuk menyeleksi para pemimpin

yakni pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) secara langsung. pemerintahan dan alternatif kebijakan umum (public policy).

Pemilihan umum Banyak para ahli yang menjelaskan tentang b) pemilu sebagai pemindahan konflik kepentingan dari

pengertian pemilu, antara lain dikemukakan oleh Ramlan Surbakti masyarakat kepada badan badan perwakilan rakyat melalui

(1992:181) Pemilu diartikan sebagai mekanisme penyeleksi dan wakil wakil yang terpilih atau partai yang memenangkan

pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai kursi sehingga integrasi masyarakat tetap terjamin.

yang dipercayai, tetapi penulis menetapkan pengertian pemilu c) pemilu sebagai sarana memobilisasi, menggerakan atau

sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun menggalang dukungan rakyat terhadap Negara dan

2012 pasal 1 ayat (1) yang dimaksud Pemilihan Umum (Pemilu) pemerintahan dengan jalan ikut serta dalam proses politik.

adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Selanjutnya Menurut Humtingthon (2001:18) pemilu dalam

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan pelaksanaanya memiliki lima tujuan yakni:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

14
1. Pemilu sebagai implementasi perwujudan kedaulatan untuk mewujudkan reformasi pemerintahan. Melalui

rakyat. Asumsi demokrasi adalah kedaulatan terletak di pemilu, pemerintahan yang aspiratif akan dipercaya

tangan rakyat. Karena rakyat yang berdaulat itu tidak bisa rakyat untuk memimpin kembali dan sebaliknya jika

memerintah secara langsung maka melalui pemilu rakyat rakyat tidak percaya maka pemerintahan itu akan

dapat menentukan wakil-wakilnya dan para wakil rakyat berakhir dan diganti dengan pemerintahan baru yang

tersebut akan menentukan siapa yang akan memegang didukung oleh rakyat.

tampuk pemerintahan. 4. Pemilu sebagai sarana bagi pemimpin politik untuk

2. Pemilu sebagai sarana untuk membentuk perwakilan memperoleh legitimasi. Pemberian suara para pemilih

politik. Melalui pemilu, rakyat dapat memilih wakil- dalam pemilu pada dasarnya merupakan pemberian

wakilnya yang dipercaya dapat mengartikulasikan mandat rakyat kepada pemimpin yang dipilih untuk

aspirasi dan kepentingannya. Semakin tinggi kualitas menjalankan roda pemerintahan. Pemimpin politik yang

pemilu, semakin baik pula kualitas para wakil rakyat terpilih berarti mendapatkan legitimasi (keabsahan)

yang bisa terpilih dalam lembaga perwakilan rakyat. politik dari rakyat.

3. Pemilu sebagai sarana untuk melakukan penggantian 5. Pemilu sebagai sarana partisipasi politik masyarakat

pemimpin secara konstitusional. Pemilu bisa untuk turut serta menetapkan kebijakan publik. Melalui

mengukuhkan pemerintahan yang sedang berjalan atau pemilu rakyat secara langsung dapat menetapkan

15
kebijakan publik melalui dukungannya kepada kontestan pemerintahan yang demokratis, kuat dan memperoleh dukungan

yang memiliki program-program yang dinilai aspiratif rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagai mana

dengan kepentingan rakyat. Kontestan yang menang diamanatkan dalam UUD 1945.

karena didukung rakyat harus merealisasikan janji- METODE PENELITIAN

janjinya itu ketika telah memegang tampuk


3.1 Jenis Penelitian
pemerintahan. Selanjutnya tujuan pemilu dalam
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam rangka
pelaksanaanya berdasarkan Undang-Undang Nomor 8
menjawab permasalahan adalah bersifat kualitatif dengan
tahun 2012 pasal 3 yakni pemilu diselenggarakan untuk
memberikan fokus penelitian pada peranan tokoh adat dalam
memilih anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
pemilukada dengan menggunakan pendekatan fenomenalogi yaitu
Kabupaten/Kota dalam Negara 12 Kesatuan Republik
berusaha memahami peristiwa pemilihan dan kaitannya terhadap
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
masyarakat dalam situasi tertentu. peneliti akan melihat sejauh
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
mana eksistensi tokoh adat dalam pemilukada. Selanjutnya peneliti
Dari berbagai pendapat para ahli mengenai tujuan pemilu
akan melihat masalah urgensi terhadap peranan tokoh adat dalam
diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari pemilu adalah untuk
pemilukada. Jadi dengan metode ini dihasilkan data deskriptif yang
menyeleksi para pemimpin pemerintahan baik di eksekutif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari fenomena sosial atau orang-
(pemerintah) maupun legislatif, serta untuk membentuk

16
orang yang diamati, baik melalui observasi,wawancara maupun d. Kemampuan tokoh adat merespon isu yang dihadapi

dokumentasi yang relevan. 3. Pemetaan Informan

1. Definisi konseptual kriteria yang di pakai dalam pemilihan informan adalah

Penjelasan konseptual adalah berisi istilah-istilah dari kelompok orang atau individu yang terlibat langsung dalam

konsep-konsep yang digunakan, tujuannya untuk menjelaskan atau mengimplementasikan serta mengetahui permasalahan antara lain:

paling tidak mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan Tokoh adat, tokoh masyarakat, tua tua adat (fukun) dengan demikian

masalah yang dikaji. yang menjadi informan dalam penelitian yang yang di telitih adalah:

2. Definisi operasional tokoh adat 4 orang, tokoh masyarkat 3 orang, masyarakat orang dan

Sesuai dengan defenisi konsepsioner yang di uraikan di atas tim pemenangan sebanyak 3 orang dengan jumlah total : 12 orang

maka yang menjadi operasionalisasi konsep dalam penelitian ini sehingga teknik penentuan informan ini adalah menggunakan teknik

dapat di ukur dengan beberapa indikator sebagai berikut: purposive sampling, dimana dalam penentuana informan di dasarkan

a. Kemampuan tokoh adat dalam mempengaruhi kelompok pada pertimbangan – petimbangan tertentu.

b. Kemampuan tokoh adat dalam menyampaikan pendapat 3.2 Teknik Pengumpulan Data

atau ide Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang

c. Kemampuan tokoh adat mentransfer visi-misi dan digunakan adalah:

program kerja a. Pengamatan (Observasi)

17
Penelitian ini juga melakukan pengamatan langsung dilokasi Adalah proses analisis data, dimana data-data yang telah

penelitian, untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian dan dikmpulkan kemudian dikategorikan secara sistematis selain itu

deskripsi permasalahan. data-data tersebut kemudian diinterpretasikan.

b. Wawancara 2. Interpretasi

Wawancara yaitu teknik yang digunakan melalui penetuan Adalah proses pemberian makna terhadap pola-pola atau

informasi dilakukan secara purposive sampling atau melalui kontak keteraturan-keteraturan yang ditemukan dalam sebuah penelitian.

hubungan pribadi antara peneliti dengan sumber data (informan). 3. Induktif

Pihak-pihak yang terkait adalah tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh Adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari

pemuda, dan pihak yang diteliti (informan) diharapkan dapat pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat K

memberi arah dalam berjalannya riset.

c. Studi Literatur

Data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian

dicari dalam dokumen atau bahan pustaka.

3.3 Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data menggunakan tiga cara yaitu:

1. Kategorisasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

18
1.1 Hasil Penelitian ambil bagian dalam ritual adat seperti mentransfer progam kerja

1.1.1 Eksistensi Tokoh Adat dalam Pemilihan Umum Kepala dalam ritual adat tokoh adat mampu merespon masalah-masalah

Daerah di Desa Oan Mane Kecamatan Malaka Barat yang terjadi dan tokoh adat juga sebagai tempat bertukar

Kabupaten Malaka. pendapat/aspirasi diselesaikan secara hukum adat.

Dalam upaya menyukseskan Pemilihan Umum Kepala Posisi tokoh adat sangat penting di tataran masyarakat adat,

Daerah di Desa Oan Mane Kecamatan Malaka Barat Kabupaten seiring berjalannya waktu posisi tokoh adat sangat eksis dalam

Malaka yang santun dan penuh perdamaian antara masyarakat dan ruang politik yakni dipergunakan sebagai perantara para calon

pemerintah salah satunya dengan cara melibatkan tokoh-tokoh adat kepala daerah dengan masyarakat adat. Kepentingan politik

We Sei- We Hali, karena sampai saat ini tokoh adat masih sangat menumpangi ritual adat melalui tokoh adat untuk merangkul

berperan penting dalam Pilkada dan memiliki eksistensi yang sangat kelompok adat serta menyampaikan aspirasi, visi-misi serta progam

kuat dan masih di dengar baik oleh masyarakat adat setempat. kerja dari partai dan calon kepala daerah, serta merespon setiap isu-

Eksistensi tokoh adat sangat penting karena merupakan tokoh yang isu dalam kelompok masyarakat adat. Dengan demikian eksistensi

dipercayai penuh dalam segala ritual, seperti di Desa Oan Mane tokoh adat dalam ranah politik sangat menonjol di kalangan

tokoh adat sebagai perantara antara masyarakat adat dalam ritual “lia masyarakat adat.

moris” atau pun “lia mate” dalam ritual adat posisi tokoh adat sangat

penting sebagai perangkul masyarakat kelompok adat untuk turut

19
Seperti di Desa Oan Mane tokoh adat sebagai perantara Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang indikator

antara masyarakat adat dalam ritual adat” lia maten” atau” lia tersebut maka Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan

moris” lia maten artinya acara kematian lia moris acara pesta,ketika pertanyaan: “Menurut Bapak/Ibu bagaimana cara mempengaruhi

kedua peristiwa tersebut terjadi tokoh adatlah yang sebagai kelompok anggota suku ataupun pengikut yang dilakukan setiap Tim

pemandu dimana peranannya sangat dibutukan untunk melakukan Sukses dalam upaya memenangkan setiap paket calon kepala

ritual adat,sehingga parah kandidat politik mengambil kesempatan daerah di desa oan mane?

untuk mendaptkan dukungan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini Terhadap pertanyaan ini salah satu kepala suku di Desa Oan

penyusun dapat menyajikan data penelitian dengan mengacu pada Mane atas nama Blasius Seran (kepala suku ferik feto hitu)

indikator-indikator sebagai berikut: mengatakan bahwa:

1. Kemampuan Mempengaruhi Kelompok Atau Pengikut “Yang dilakukan untuk mempengaruhi kelompok atau
pengikut adalah dengan meyakinkan setiap pemilih yang
Kemampuan untuk mempengaruhi kelompok atau pengikut ada di suku ini mengenai cara kerja calon Bupati Malaka
(figur) yang kita usung, tentang kejujurannya, wibawa,
merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menyatukan semua atau kepribadiannya, serta semua program kerja yang akan
dikerjakan selama 5 tahun ke depan, akan lebih baik dan
elemen dalam suatu kelompok masyarakat guna memperkuat memihak kepada masyarakat. Hal hal itu kita ketahui
melalui rekam jejak hidup dari calon kepala daerah yang
kedudukan politik dalam memperjuangkan suatu tujuan yang hendak kita dukung”. (hasil wawancara di rumah tanggal 12
Oktober 2019)
dicapai dan berusaha dengan berbagai cara untuk meyakinkan
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Agustinus Seran
masyarakat pemilih dengan menyampaikan kepribadian sang figur.
selaku kepala suku uma Laeatua, ia mengatakan bahwa:

20
“Kita Melakukannya dengan berbagai cara untuk menarik “cara yang dilakukan oleh tim pemenangan dari setiap
minat masyarakat (anggota suku) untuk mendukung calon bakal calon kepala daerah adalah dengan melakukan
Bupati Malaka yang disenangi dengan menawarkan diskusi bersama para tetua adat yang ada, dalam proses itu
berbagai macam program unggulan calon Bupati Malaka yang mereka lakukan pendekatan dengan kekeluargaan
kepada seluruh masyarakat secara keseluruhan terkhusus sesuai adat istiadat yang kami anut. Kemudian mereka
lagi mengadakan pendekatan disetiap kepala suku lainnya memberikan penjelasan mengenai setiap visi misi dari
dan stakeholder – stakeholder yang ada di desa Oan calon kepala daerah tersebut”. (Wawancara di Rumah
Mane”. (hasil wawancara di rumah tanggal 12 Oktober tanggal 15 Oktober 2019).
2019)
Selanjutnya dengan pertanyaan yang sama Penulis
Seperti yang dikatakan oleh kepala suku uma Laeatua diatas,
mengajukan pertanyaan kepada Bapak Stefanus Nahak selaku
bapak Stanislaus klau Nahak selaku kepala suku manu oan
Tokoh masyarakat dalam pemilihan Bupati Malaka, ia mengatakan
mengatakan bahwa:
bahwa:
“Dalam hal mempengaruhi setiap anggota suku di desa ini,
kami selaku fukun atau kepala suku dalam hal ini yang “Para Tim pemenangan dari setiap calon kepala daerah
berperan sebagai tokoh adat yang memiliki legitimasi dari tersebut mendatangi maupun mengundang masyarakat dan
setiap anggota suku, kami memberikan penjabaran yang lembaga-lembaga adat dalam desa Oan Mane dan
jelas berkaitan dengan program dari visi misi dari calon menyampaikan visi misi dan program kerjanya calon
kepala daerah yang di dukung pada masa itu. Semua Bupati Malaka”. (hasil wawancara di rumah tanggal 13
penjabaran terkait visi misi tersebut sosialisasikan kepada Oktober 2019).
semua anggota suku sekalian meyakinkan mereka tentang
pilihan kami para tokoh adat ini”. (Wawancara di Rumah Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan kepada salah satu
tanggal 15 Oktober 2019)
masyarakat pemilih atas nama Robertus Bria selaku tokoh
Kemudian peneliti juga mewawancarai bapak Fransiskus
masyarakat dalam pemilihan kepala daerah kabupaten malaka,
Kwaik selaku kepala suku atau tokoh adat dari suku Uma Lo’o dan
beliau mengatakan bahwa:
beliau mengatakan bahwa:

21
“Tim pemenangan dari setiap calon kepala daerah Sama hal nya dengan jawaban salah satu masyarakat ketika
memberikan sosialisasi di kampung ini dihadiri oleh
sebagian besar tokoh adat, tokoh masyarakat dan sebagian di wawancarai oleh peneliti atas nama paulus klau, ia mengatakan
anggota suku dengan status sebagai daftar pemilih tetap
kemudian berdiskusi besama dan saling meyakinkan bahwa:
masyarakat terkait visi misi dan juga status kekeluargaan
melalui hubungan kekerabatan antara suku di Desa ini “para tim sukses ini mendatangi kami untuk menberikan
dengan suku dari setiap calon kepala daerah”. (hasil sosialisasi terkait program kerja calon kepala daerah. Hal
wawancara di rumah tanggal 13 Oktober 2019). yang mereka lakukan adalah mengambil hati dari kepala
suku dan tokoh masyarakat di Desa Oan Mane ini.
Kemudian program kerja dari calon mana yang berhasil
Untuk lebih jelas lagi peneliti melakukan wawancara menarik minat tetua adat sesuai dengan fenomena yang
ada akan mendapat dukungan dari kami semua”. (hasil
bersama masyarakat pemilih atas nama ibu Martina Hoar Seran, ia wawancara di rumah tanggal 13 Oktober 2019).

mengatakan bahwa: Dari beberapa penyataan di atas, Penulis menyimpulkan

“Cara para tim sukses mempengaruhi pemilih di Desa ini bahwa demi menyatukan seluruh elemen masyarakat untuk
adalah dengan mendekati tokoh-tokoh adat dan
masyarakat yang ada kemudian setelah mendapatkan hati memenangkan calon kepala daerah dari setiap paket untuk
dari mereka, para tokoh adat dan tokoh masyarakat ini
mulai menyakinkan kami tentang calon kepala daerah memimpin kabupaten Malaka adalah para Tim Pemenangan
mana yang akan kami dukung. Namun di lain sisi pilihan
tetap berada di tangan setiap anggoa suku yang memilih. melakukan berbagai cara untuk meyakinkan masyarakat yaitu
Tetapi pada saat pemilihan salah satu paket yang di
dukung mendapatkan suara hampir 80 persen di desa ini”. dengan mengundang masyarakat, para kepala suku dan lembaga adat
(hasil wawancara di rumah tanggal 13 Oktober 2019).
Desa dan menyampaikan visi misi dan program kerja serta

kepribadian atau sifat sang calon Bupati Malaka itu. Dilain sisi

pemanfaatan posisi dari tokoh adat dan tokoh masyarakat adalah

22
langkah yang selalu digunakan. Sebagai buktinya dari eksistensi beberapa definisi tentang kemampuan di atas dapat ditarik

tokoh adat adalah dengan terpilihnya salah satu paket calon kepala kesimpulan bahwa kemampuan merupakan kesanggupan,

daerah yang berhasil mendulang suara sekitar 80 persen lebih. kecakapan, 13 kekuatan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan

2. Kemampuan Menyampaikan Pendapat Atau Ide atau pekerjaan.

Mengemukakan pendapat merupakan suatu bentuk Pendapat adalah suatu hasil pemikiran manusia yang

komunikasi yang dilakukan oleh seseorang.. Menurut Donald dalam diekspresikan atau diungkapkan dengan kata-kata sebagai suatu

(Sardiman A.M., 2009: 73-74) mengemukakan kemampuan adalah respon dalam menanggapi suatu permasalahan (Henrika Dewi

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan Anindawati, 2013: 11). Tommy Suprapto (2011: 11) mengemukakan

munculnya pikiran dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya bahwa opini atau pendapat merupakan sebuah aktualisasi yang telah

tujuan. Spencer and Spencer (dalam Hamzah B. Uno, dkk. 2010: 62) diekspresikan atau dinyatakan secara verbal maupun non verbal baik

mendefinisikan kemampuan sebagai karakteristik yang menonjol melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis,

dari seseorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif pakaian yang dikenakan dan tanda-tanda lain melalui referensi,

dan/superior dalam suatu pekerjaan atau situasi. Poerwadarminta nilai-nilai, sikap, pandangan dan sebagainya.

(2007: 742) mempunyai pendapat lain tentang kemampuan yaitu Menurut Cutlip dan Center (dalam Tommy Suprapto, 2011:

mampu artinya kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan 44) bahwa opini atau pendapat merupakan kecenderungan untuk

kemampuan artinya kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Dari memberikan respon terhadap suatu masalah dan masih ada dalam

23
diri seseorang. Sedangkan Parera (1987: 185) menjelaskan bahwa pikiran dan perasaan dari hasil interaksi yang diutarakan secara lisan

mengemukakan pendapat adalah kemampuan mengutarakan dengan menggunakan bahasa yang baik, tepat dan seksama serta

pendapat mempergunakan bahasa dengan baik, tepat dan seksama merupakan respon terhadap suatu masalah yang ada dalam diri

dan kemampuan mengutarakan pendapat secara analitis, logis dan seseorang.

kreatif. Eka Puspita (2014: 4) mengungkapkan bahwa Strategi yang digunakan oleh Tim Pemenangan dari setiap

mengemukakan pendapat adalah suatu 14 keterampilan yang calon kepala daerah untuk menyampaikan pendapat atau ide di

dimiliki oleh seseorang untuk dapat mengusulkan, menganjurkan hadapan masyarakat banyak tentu sudah di bahas bersama

atau menganjukan pesan berupa isi pikiran melalui bahasa lisan sebelumnya, terutama hal penting yang harus diperhatikan saat

untuk dapat merundingkan atau mendiskusikan sesuatu. Lebih lanjut mengemukakan pendapat di masyarakat. Jadi, Penentuan strategi

menurut Heli Handono (2015:1) mengemukakan pendapat pada penyampaian pendapat atau ide merupakan salah satu bagian

hakikatnya berarti menyampaikan gagasan atau pikiran secara logis terpenting dalam berbagai proses pemilihan.

sesuai dengan konteks. Dalam hal ini tersirat hubungan antara orang Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang indikator tersebut

yang menyampaikan gagasan dengan orang yang diajak maka Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan

berkomunikasi mengenai persoalan yang sedang dibahas. pertanyaan: “menurut bapak/ibu bagaimana cara menyampaikan

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapat atau ide di hadapan masyarakat banyak agar bisa

mengemukakan pendapat adalah suatu bentuk pengekspresian

24
mempengaruhi masyarakat untuk memenangkan salah satu paket Bupati Malaka”. (hasil wawancara di rumah tanggal 14
Oktober 2019)
calon kepala daerah sebagai Bupati Malaka”?
Terkait dengan Kemampuan Menyampaikan Pendapat Atau
Terhadap pertanyaan ini salah satu Tim Pemenangan paket
Ide Penulis mengajukan pertanyaan yang sama kepada masyarakat
SBS-DA, Bapak Paulus Fahik mengatakan bahwa:
pemilih pendukung paket SBS-DA yaitu Bapak Silvester Klau
“Kami sebagai tim pemenang Bapak Stefanus Bria Seran
selalu berusaha untuk menyampaikan pendapat dengan Taek, ia mengatakan bahwa:
baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain,” (hasil
wawancara di rumah tanggal 14 Oktober 2019) “Para tim sukses bapak Stefanus Bria Seran kerja keras
dengan melakukan “dor to dor” (masuk keluar rumah)
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Nikolas Seran untuk mengajak masyarakat mendukung Bapak Stefanus
Bria Seran sebagai Bupati Malaka” (hasil wawancara di
yang juga salah satu Tim Pemenangan paket TABE, ia mengatakan rumah tanggal 14 Oktober 2019)

bahwa: Dari beberapa pernyataan di atas, Penulis menyimpulkan

“Kita selalu berusaha memberikan solusi pada setiap bahwa dalam upaya pemenangan setiap calon kepala daerah para
pertemuan dalam membahas setiap persoalan sehingga
masyarakat benar-benar berpihak pada kita” (hasil aktor menggunakan berbagai strategi dalam upaya memenangkan
wawancara di rumah tanggal 14 Oktober 2019)
paket sebagai Bupati Malaka yaitu mulai dari pola komunikasi,
Selanjutnya Bapak Mikhael Taek Seran sebagai salah satu
mengemukakan pendapatan di muka umum hingga pola “dor to
Tim Pemenangan Paket TULUS juga mengatakan bahwa:
dor” untuk mengajak masyarakat. Bahkan, Tim pemenang juga
“salah satu strategi yang kita gunakan adalah bekerja
keras dan keluar masuk rumah (dor to dor) untuk mendengar, menerima dan mempertimbangkan aspirasi dari
mengajak masyarakat memenangkan paket kami sebagai

25
masyarakat. Jadi peran aktor menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang indikator

dalam dalam pemenangan kepala daerah Bupati Malaka. tersebut maka Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan

3. Kemampuan mentransferkan visi-misi dan program pertanyaan: “apa sajakah visi-misi dan program kerja yang

kerja ditawarkan oleh calon Bupati Malaka”?

Ketika menyampaikan Visi –Misi Dan Program kerja, Tim Terkait pertanyaan ini salah satu Tim Pemenangan SBS-DA

Sukses atau relawan, masuk melalui kepalah Desa , tokoh tokoh adat Bapak Yohanes Klau Seran mengatakan bahwa:

,,dan kepalah desa dan tokoh adat ikut membantu “visi-misi dan program kerja yang ditawarkan Stefanus
Bria Seran selaku calon Bupati Malaka adalah yang
menyampaikan /mentransfer visi misi kepada msayarakat, dengan pertama: pembiayaan setiap siswa yang berprestasi dan
pengobatan gratis serta melanjutkan program revolusi
megumpulkan kelompok kelompok tani, pemuda pemudi, dan pertanian Malaka”. (hasil wawancara di rumah tanggal 15
Oktober 2019)
masyarakat lainnya, dengan menyampaikan visi- misi dan program Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Yakobus Taek,

kerja yang ada dan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa yang juga adalah salah satu Tim Pemenangan SBS-DA, ia

Oan Mane. mengatakan bahwa:

Visi- misi dan program kerja merupakan salah satu produk “visi-misi yang ditawarkan oleh calon Bupati Malaka
yaitu bapak Stefanus Bria Seran itu adalah membangun
politik sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang/salah satu infrastruktur di setiap desa untuk membuka akses
masyarakat”. (hasil wawancara di rumah tanggal 15
paket yang akan mencalonkan diri dalam memperebutkan suatu Oktober 2019)

jabatan / kedudukan dalam kehidupan sosial masyarakat.

26
Sesuai dengan beberapa peryataan di atas, Penulis dalam menjabat terlebih memberikan suara dan aspirasi yang besar

menyimpulkan bahwa peran Tim Sukses dalam mensosialisasikan dari masyarakat.

visi-misi, program kerja maupun kepribadian setiap calon kepala Saat ini pembangunan di Kabupaten Malaka semakin

daerah kabupaten malaka pada pemilukada tahun 2015-2020 kepada membaik, seperti yang dilihat Adanya pengerjaan infrastruktur yang

masyarakat cukup berhasil dimana masyarakat menganggap berjalan lancar, baik itu jalan raya aspal ataupun pemabangunan

Stefanus Bria Seran lebih pantas untuk memimpin Kabupaten tanggul,parah petani di bantu dengan traktor pacul gratis.

Malaka karena menawarkan berbagai program yang bersentuhan Pemerintah dan masyarakat Desa Oan Mane sangat berharap agar

langsung dengan masyarakat. kelangsungan hidup saat ini dapat mereka pertahankan bahkan lebih

Selain itu juga, Dari pendapat di atas jelas bahwa pemimpin berkembang membaik agar dapat bersama-sama membangun Rai

daerah dan masyarakat adat Desa Oan Mane saling mendukung dan Malaka lebih baik dan dapat dikenal diwilayah luar atau wilayah

saling membutuhkan pihak masing-masing. Dimana jelas bahwa tetangga.

masyarakat mendukung penuh karena ada harapan penuh kebutuhan 4. Kemampuan merespon issu yang dihadapi

hidup mereka akan diperhatikan oleh orang yang mereka Salah satu cara untuk memperluas dukungan sampai

percayakan, sebaliknya demikian pemerintah sangat membutuhkan menembus lapisan masyarakat adalah dengan memainkan isu-isu

masyarakat desa oan mane untuk mendukung segalah urusannya politik yang dimainkan oleh para aktor, karena sebagai seorang

politisi dituntut untuk mencari, mengelola atau memainkan isu yang

27
tujuannya adalah untuk memperluas arus dukungan maupun “Respon politik dari setiap calon yang berkompetisi dalam
merebut kekuasaan di kabupaten Malaka ini cukup di
mempertahankan dukungan basis sudah ada. bilang bagus. Sebab hampir semua paket yang maju dalam
pilkada ini memiliki visi -misi yang jika di telaah
Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang indikator mendalam akan memiliki konektivitas satu sama lainnya”.
(hasil wawancara di rumah tanggal 19 Oktober 2019)
tersebut maka Penulis melakukan wawancara dengan mengajukan
Selanjut Penulis mengajukan pertanyaan yang sama
pertanyaan: “Menurut bapak/ibu bagaimana kemampuan dari setiap
kepada tokoh masyarakat di Desa Oan Mane atas nama
kandidat calon kepala daerah Kabupaten Malaka dalam merespon
Stevanus Nahak, ia mengatakan bahwa:
isu yang di hadapi dalam kehidupan masyarakat Malaka?
perlu di ketahui sebagai wilayah yang masuk dalam
Terhadap pertanyaan ini salah ibu Martina Hoar Seran kategori 3 T, kabupaten Malaka juga memiliki persoalan
kehidupan masyarakat yang begitu kompleks dan harus
salah satu masyarakat Desa Oan Mane mengatakan bahwa: segera diatasi. Pada umumnya pada isu kualitas
pendidikan, pertanian, perkebunan, kesehatan dan
“Setiap calon kepala daerah yang bertarung dalam pemerataan serta peningkatan kualitas infrastruktur. Hal
pemilihan kepala daerah kabupaten Malaka ini semua nya hal ini lah yang mejadi senjata bagi setiap calon kepala
hampir sama. Dimana semua paket dapat mengidentifikasi daerah agar menarik simpati masyarakat. Untuk urusan
semua fenomena sosial yang ada pada kehidupan agar masyarakat merasa tertarik dengan isu yang di
masyarakat kemudian di ramu dalam program kerja serta bangun adalah pada tingkat pengaplikasian program yang
visi- misi mereka yang nantinya akan digunakan saat merepresentasi kepentingan rakyat kedalam visi misi
kempanye dan sebagai solusi dari problematika kehidupan mereka. Cukup bagus kemampuan mereka dalam
di tanah Malaka ini” (hasil wawancara di rumah tanggal merespon isu (hasil wawancara di rumah tanggal 19
19 Oktober 2019) Oktober 2019)

Hal senada juga diungkapkan oleh salah Paulus klau selaku salah Kemudian bapak Blasius Seran juga mengungkapkan

satu masyarakat Desa Oan Mane juga, ia mengatakan bahwa: bahwa:

28
“kemampuan setiap calon kepala daerah yang maju untuk temurun. Dalam hal ini posisi tokoh adat sangat berperan penting
bertanding itu memiliki semangat yang tinggi. Dari ketiga
paket tersebut kita lihat memiliki keinginan yang begitu karena merupakan tokoh yang dipercayai penuh dalam segala ritual,
besar menyelesaikan persoalan sosial ekonomi, kesehatan,
pendidikan serta infrastruktur dan pengembangan potensi seperti di desa Ona Mane tokoh adat sebagai perantara antara
wisata yang nantinya akan meningkatkan kualitas hidup
rakyat malaka dan pemberdayaan SDM dalam segala masyarakat adat dalam ritual “lia moris” atau pun “lia mate” dalam
bidang,” (hasil wawancara di rumah tanggal 20 Oktober
2019) ritual adat posisi tokoh adat sangat penting sebgai perangkul

Jadi dari beberapa pernyataan di atas, Penulis menyimpulkan masyarakat kelompok adat untuk turut ambil bagian dalam ritual

bahwa kemampuan dari setiap calon kepala daerah kabupaten adat seperti mentransfer progam kerja dalam ritual adat , tokoh adat

malaka yang berkompetisi cukup baik dalam hal merespon isu mampu merespon masalah-masalah yang terjadi dan tokoh adat juga

sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, transportasi, budaya yang sebagai tempat bertukar pendapat/aspirasi diselesaikan secara

dirasakan sebagai masalah yang perlu di atasi oleh pemerintah demi hukum adat.

kepentingan dan peningkatan kualitas hidup menuju kesejahtraan Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan beberapa

rakyat kabupaten malaka. tokoh diatas mengungkapkan, Posisi tokoh adat sangat penting di

tataran masyarakat adat, seiring berjalannya waktu posisi tokoh adat


1.2 Pembahasan
sangat eksis dalam ruang politik yakni dipergunakan sebagai
Eksistensi tokoh adat adalah hadir dan aktifnya tokoh adat
perantara para calon kepala daerah dengan masyarakat adat.
dalam Masyarakat. Awalnya eksistensi tokoh adat sebagai perantara
Kepentingan politik menumpangi ritual adat melalui tokoh adat
antar masyarakatnya dalam hal adat yang di warisi secara turun

29
untuk merangkul kelompok adat serta menyampaikan aspirasi, visi- Terutama, mengenalkan cara kerja dari calon bupati malaka kepada

misi serta progam kerja dari partai dan calon kepala daerah, serta masyarakat dan memperkenalkan pula tentang kepribadian dari figur

merespon setiap isu-isu dalam kelompok masyarakat adat. Dengan tersebut.

demikian eksistensi tokoh adat dalam ranah politik sangat menonjol Pada indikator ini, Peran tokoh adat untuk mempengaruhi

di kalangan masyarakat adat. kelompok maupun pengikut sangat penting. Pasalnya, di Desa Oan

A. Kemampuan Mempengaruhi Kelompok Atau Pengikut Mane, Kecamatan Malaka Barat masyarakat lebih mendengar tokoh

Kemampuan untuk mempengaruhi kelompok atau pengikut adat ketimbang tokoh Pemerintahan sehingga sebagian besar publik

merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menyatukan semua figur menggunakan kesempatan itu dengan melakukan pendekatan

elemen dalam suatu kelompok masyarakat guna memperkuat dengan para tokoh adat untuk mendapatkan dukungan yang

kedudukan politik dalam memperjuangkan suatu tujuan yang hendak maksimal.

dicapai dan berusaha dengan berbagai cara untuk meyakinkan B. Kemampuan Menyampaikan Pendapat Atau Ide

masyarakat pemilih dengan menyampaikan kepribadian sang figur. Mengemukakan pendapat merupakan suatu bentuk

Sesuai dengan hasil wawancara dari penulis dengan beberapa nara pengekspresian pikiran dan perasaan dari hasil interaksi yang

sumber terdapat beberapa cara dan strategi yang digunakan oleh diutarakan secara lisan dengan menggunakan bahasa yang baik,

para Tim Sukses untuk memenangkan calon Bupati Malaka, tepat dan seksama serta merupakan respon terhadap suatu masalah

Stefanus Bria Seran di Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat. yang ada dalam diri seseorang.

30
Strategi yang digunakan setiap calon kandidat kepala daerah agar paket yang terbaik dapat terpilih sebagai Bupati Malaka.

pada pemiluada kabupaten malaka untuk menyampaikan pendapat Bahkan, Tim pemenang juga mendengar, menerima dan

atau ide di hadapan masyarakat banyak tentu sudah di bahas mempertimbangkan aspirasi dari masyarakat. Jadi kemampuan yang

bersama sebelumnya, terutama hal penting yang harus diperhatikan dimiliki oleh setiap aktor politik yang mengikuti kompetisi

saat mengemukakan pendapat di masyarakat. Jadi, Penentuan pemilihan umum kepala daerah tersebut memiliki kemampuan yang

strategi penyampaian pendapat atau ide merupakan salah satu bagian baik dalam mempengaruhi pilihan masyarakat.

terpenting dalam berbagai proses pemilihan. C. Kemampuan mentransferkan visi-misi dan program

Terdapat beberapa pola yang digunakan oleh para Tim kerja

Pemenang dalam menyampaikan pendapat atau ide agar bisa Ketika menyampaikan Visi –Misi Dan Program kerja, Tim

mempengaruhi masyarakat untuk memenangkan setiap paket calon Sukses atau relawan, masuk melalui kepalah Desa , tokoh tokoh adat

kepala daerah yang diusung seperti, menyampaikan pendapat ,,dan kepalah desa dan tokoh adat ikut membantu

dengan baik dan tidak menyinggung perasaan orang menyampaikan /mentransfer visi misi kepada msayarakat, dengan

lain,memberikan solusi pada setiap pertemuan dalam membahas megumpulkan kelompok kelompok tani,pemuda pemudi,dan

setiap persoalan sehingga masyarakat benar-benar berpihak pada masayarakt lainnya,dengan menyampaikan visi- misi dan program

kita dan bekerja keras dan keluar masuk rumah (dor to dor) untuk kerja yang ada dan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa

mengajak masyarakat hadir dan mengikuti proses pemungutan suara Oan Mane.

31
Untuk itu, tim pemenangan dari setiap calon kepala daerah

Dengan visi “Terwujutnya Malaka Sebagai Kawasan selalu menyampaikan keunggulan dari visi-misi serta program kerja

Perbatasan Yang “Berbudaya”, Profesional ,Demokratis Dan yang ditawarkan. Kemampuan mentrasnfer visi misi dari setiap

Sejahtera” dan misi Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia calon kepala daerah, para tokoh adat dan tokoh masyarakat

melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan, Meningkatkan melakukan dialog bersama tim pemenangan dari ketiga paket

Infrastruktur berbasis tata ruang dan lingkungan hidup, tersebut kemudian mensosialisasikan kepada setiap anggota suku

Meningkatkan perlindungan Hak hidup masyarkat melalui yang ada dengan teknik komunikasi yang baik serta dengan

pengembangan ekonomi,penenuhan kebutuahan hidup,penegakan legitimasi yang dimiliki.

hukum dan keadilan,serta kehidupan berdemokrasi dan Selain itu juga, Dari pendapat di atas jelas bahwa pemimpin

Meningkatkan kwalitas kehidupan masyarkat malaka yang beraklak daerah dan masyarakat adat Desa Oan Mane saling mendukung dan

mulia dan berbudaya dengan memperhatikan penegembangan ilmu saling membutuhkan pihak masing-masing. Dimana jelas bahwa

pengetahuan dan teknologi .Visi misi dan program kerja merupakan masyarakat mendukung penuh karena ada harapan penuh kebutuhan

salah satu produk politik sangat penting yang harus dimiliki oleh hidup mereka akan diperhatikan oleh orang yang mereka

seorang/salah satu paket yang akan mencalonkan diri dalam percayakan, sebaliknya demikian pemerintah sangat membutuhkan

memperebutkan suatu jabatan / kedudukan dalam kehidupan sosial masyarakat desa oan mane untuk mendukung segalah urusannya

masyarakat. dalam menjabat terlebih memberikan suara dan aspirasi yang besar

32
dari masyarakat. Saat ini pembangunan di kabupaten malaka pertarungan politik pada pemilukada kabupaten malaka periode

semakin membaik, seperti yang dilihat Adanya pengerjaan 2015-2020, isu-isu strategis yang nantinya dijadikan sebagai senjata

infrastruktur yang berjalan lancar, baik itu jalan raya aspal ataupun politik para calon adalah dari segi ekonomi, pendidikan,

pemabangunan tanggul,parah petani di bantu dengan traktor pacul transportasi, kesehatan dan kebudayaan. Dalam pertarungan politik,

gratis. Pemerintah dan masyarakat Desa Oan Mane sangat berharap paket yang berhasil mengkaji dan mempu mengolah setiap persoalan

agar kelangsungan hidup saat ini dapat mereka pertahankan bahkan hidup rakyatnya kemudian mengaplikasikan kedalam program kerja

lebih berkembang membaik agar dapat bersama-sama membangun pemerintah maka paket tersebutlah yang nantinya memenangkan

Rai Malaka lebih baik dan dapat dikenal diwilayah luar atau kompetisi. Sama halnya pada tahap ini dapat dilihat pada

wilayah tetangga. kemampuan calon kepala daerah dari paket SBS-DA mampu

D. Kemampuan merespon issu yang dihadapi menberikan penjabaran yang rinci terkait isu-isu tersebut demi

Salah satu cara untuk memperluas dukungan sampai menarik simpati masyarakat, khususnya pada desa oan mane di

menembus lapisan masyarakat adalah dengan memainkan isu-isu mana dapat dibuktikan dengan hampir 80 persen diperoleh dari desa

politik yang dimainkan oleh para aktor, karena sebagai seorang oan mane pada waktu itu.

politisi dituntut untuk mencari, mengelola atau memainkan isu yang

tujuannya adalah untuk memperluas arus dukungan maupun

mempertahankan dukungan basis yang sudah ada. Dalam proses

33
34
PENUTUP kekurangan masyarakat Desa Oan Mane. Adanya sikap saling

5.1 Kesimpulan percaya dan saling mendukung antara pejabat politik dan para tokoh

Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis dapat adat ini sangat memberikan dampak yang sangat positif bagi kedua

menyimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut: Eksistensi tokoh pihak. Dimanapejabat politik merasa bahwa tujuan dan visi misinya

adat Desa Oan Mane dalam kehidupan Pemilukada di Kabupaten didukung penuh dan masyarakat adatpun merasa bahwa

Malaka terwujud dengan baik dimana Raja/fukun/tokoh adat eksistensinya masih sangat diharapkan dan dihargai serta menjadi

mempengaruhi atau mengajak dan menginstruksikan masyarakat salah satu bagian yang sangat dibutuhkan dalam beberapa kalangan

Desa Oan Mane untuk memilih dan mendukung pejabat politik yang terkhususnya dalam Pemilu dan Pemilukada di Kabupaten Malaka.

mereka yakini dapat memerhatikan segalah kebutuhan dan 5.2 Saran

melengkapi segalah kekurangan yang terjadi di Desa Oan Mane. Adapun saran yang disampaikan:

Misalkan pada Pemilukada Tahun 2016 Bupati terpilih Stefanus Bria Eksistensi masyarakat adat Desa Oan Mane dalam

Seran meraih perolehan suara terbanyak di Desa Oan Mane dan Pemilukada yang sudah berlangsung bertahun-tahun hingga saat ini

memenangkan Pemilukada Kabupaten Malaka tersebut. Masyarakat masih tetap di pertahankan. Sangat diharapkan agar keadaan seperti

adat Desa Oan Mane mengakui bahwa mereka memberikan hak ini masih terus dijaga dan dipertahankan, oleh karena itu peran dari

suara berdasarkan apa yang menjadi Visi Misi pejabat politik dan fukun/ferik fukun/tokoh adat ataupun petinggi adat lainnya yang ada

memiliki kesinambungan terhadap segalah kebutuhan dan di Desa Oan Mane harus tetap berpedoman pada hak dan wewenang

35
aslinya yaitu dengan membawahi masyarakat adatnya tanpa ada DAFTAR PUSTAKA

konflik politik yang justru bisa menimbulkan perpecahan atau Buku Teks

bahkan mengekang hak individu masyarakat dalam memanfaatkan Anwar, Carul. 1997. Hukum adat indonesia (menuju hukum adat
minangkabau). Rineke Cipta, Jakarta.
kekuasaan.
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai
Capra. Bandung : Rosda Karya, 2006.
Ali Maksum, Pengantar Filsafat, Jakarta : Ar-Ruzz Media, 2008.
Ali maksum, 218-220. Harun Hadiwijiono, Sari Sejarah Filsafat.
Erich From, Konsep Manusia Menurut Marx. Trjm Agung
Prihantono. Yogyakarta: Pusataka Pelajar, 2004.
Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-dasar Ilmu Politik. PT Ikrar
Mandiri Abadi, Jakarta.
Duverger, Maurice.2010. Sosiologi Politik. Rajawali Press, Jakarta.
Duverger, 2010:147. Sosiologi Politik. Raja Grapindo Persada:
Jakarta.
Harun Hadiwijiono, Sari Sejarah Filsafat, Yogyakarta : Kanisius,
1980.
Harun Hadiwijiono, Sari Sejarah Filsafat.
Harun Hadiwijiono, Sari Sejarah Filsafat.
Hari Hammersma, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern Jakarta :
Gramedia, 1984.
Hanley, David. Davidson, Jamie. 2010. Adat Dalam Politik
Indonesia,Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta.

36
Ihromi T,O. 1993. Antropologi Hukum.Yayasan Obor Indonesia: Syaifuddin Iskandar. Eksistensi Lembaga Adat sebagai Mitra Kerja
Jakarata. Pemerintah Daerah.
Lorens Bagus, Kamus Filsafat Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
Peraturan Perundang-undangan
2005.
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Kartono, Kartini, Bimbingan dan Dasar-DasarPelaksanaannya;
Tekhnik Bimbingan Praktis, Jakarta : Rajawali, 1994. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 sebagaimana perubahannya
dalam undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah
Muzairi, Eksistensialisme Jean Paul Sartre,Yogyakarta : Pusataka
Daerah.
Pelajar, 2002.
Undang –undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
Maran, Rafael Raga.2001.Pengantar Sosiologi Politik:Rineka Cita:
jakarta
Internet
Munandar, Aris. 2019. Pohon Impian Masyarakat Adat. Uwais
http//mega.subhanagung.net/revitalisasi-kepemimpinan-masyarakat-
Inspirasi Indonesia: Ponorogo.
asli/Indran Nadian Juli
Loekisno Choiril Warsito, Paham Ketuhanan Modern; Sejarah dan http//infosulawesitengah.wordpress.com/2010/08/kulawihttp://
Pokok-Pokok Ajarannya Surabaya : eLKAF. nadzzukamu.wordpress.com/2010/07/29/Eksistensi/kemal,yuma
.
Philipus Ng. Nurul Aini, , Sosiologi dan Politik, PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta 2006 Hlm 5. 4 Irwan. http://www.ireyogya.org/adat/peranan.htm.Peranan
Lembaga Adat dalam Era.Otonomi Luas.5http://muslikhatun
Soerjono soekanto, SOSIOLOGI Suatu Pengantar,PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2007Ibid, 199. Blog at antropologi.blogspot.com/2010/11/pewarisanbudaya.html Lembaga
Wordpress.com, diakses pada tanggal 7 Mei 2009 Ada Loekisno Choiril Warsito, 104.http://id.wikipedia.org,
diakses pada tanggal 26 april 2009 pukul3:46 Surbakti
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar ilmu politik,PT. Gramedia Pustaka,
Memahami ilmu politik,PT.Grasindo,Jakarta 1992.
Jakarta, 1972,10. Artikel oleh Agus Supriyadi, di akses pada
45.http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
tanggal 30 maret 2009.
Wutun, Rufus dkk, 2010.Lemabaga Adat di TTS; Psikologi Terapan,
Kupang.
Soekanto 1990 .sosiologi suatu pengantar: PT Raja Gravindo
Persada. Jakarta

37

Anda mungkin juga menyukai