Anda di halaman 1dari 4

PEMENGGALAN KATA

• Pada kajian Bahasa Indonesia, untuk proses pemenggalan kata diatur di dalam
peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pemenggalan kata pada kata
dasar dilakukan dengan menggunakan aturan berikut ini:
1. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara
kedua huruf vokal itu. Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah
2. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan-huruf konsonan, di
antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan.
Misalnya: ba-pak
3. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan
di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan huruf konsonan tidak pernah
diceraikan. Misalnya: man-di
PEMENGGALAN KATA
4. Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan di antara huruf
konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya: in-stru-men.
5. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta
partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.
Misalnya: makan-an.

Catatan:
• Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal. Misalnya: bang-krut.
• Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan di antara bentuk dasar dan unsur pembentuknya.
Misalnya: ber-jalan.
• Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan sebagai berikut. Misalnya: te-lun-juk.
• Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf di awal atau akhir baris tidak dilakukan.
Misalnya: Beberapa pendapat mengenai masalah itu
• Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung dengan
unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal
seperti pada kata dasar. Misalnya: biografi bio-grafi bi-o-gra-fi
PENULISAN HURUF KAPITAL/HURUF BESAR
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Contoh: Ita pergi ke
sekolah.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: Lia bertanya, “Di mana letak
kota itu?”.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan
dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Allah, Yang Mahakuasa.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang. Contoh: Sultan Hasanudin.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh:
Mantan Wakil Presiden Adam Malik.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contoh: Taufik Ismail.
7. . Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Contoh: bangsa Indonesia.
PENULISAN HURUF KAPITAL/HURUF BESAR
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah. Contoh: bulan Desember hari Natal.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Asia Tenggara.
10. Huruf kapital dipakai sebagai nama buku, majalah, surat kabar, judul karangan kecuali partikel
di, ke, dari, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Hikayat Hang Tuah.
11. Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Contoh: Dr. = Doktor.
12. Huruf kapital dipakai sebagai penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik,
dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan langsung.
Contoh: Kapan Ibu pergi?
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan
dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Contoh: Majelis
Permusyawaratan Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai