Anda di halaman 1dari 10

Nama : Syifa Deana P

NPM : 180210170012

Rangkuman Leksikografi

BAB I

LEKSIKOLOGI DAN LEKSIKOGRAFI

1. Pengertian
Istilah leksikologi dan leksikografi berasal dari kata Yunani leksikon, yang
berarti ucapan, kata, atau berbicara. Menilik tugasnya, leksikologi merupakan ilmu
bahasa yang bersifat teoritis, sedankan leksikografi merupakan ilmu ilmu bahasa
bersifat terapan. Denan demikian, leksikoloi merupakan bidang ilmu bahasa yang
mempelajari kosa kata yang menjadi landasan teoritis bagi leksikografi, yakni ilmu
tentang cara penyusunan kamus.
Leksikologi termasuk kedalam ilmu bahasa interdisipliner, karena leksikologi
memerlukan ilmu lain sebagai penunjang atau ilmu bantunya, seperti fonologi,
morfologi, sintaksis, semantik, dan lain-lain.
2. Kesulitan – kesulitan leksikografi
a. Lexical meaning, yaitu yang berkaitan dengan masalah leksikal suatu bahasa yang
sangat luas yang terbuka terhadap pengaru bahasa lain.
b. Tatabahasa, meskipun leksikografi berada diluar linguistic tetapi tetap harus
memperhatikan masalah tatabahasa
c. Penyeleksian, yaitu berkaitan dengan banyaknya kata-kata baru atau banyak kata-
kata yang diasosiakan berbeda-beda dalam masyarakat, sehingga para leksikolog
harus dapat menyeleksi. Leksikografi merupakan penerapan dari leksikoloi,
karena leksikografi mempunyai tugas praktis, salahsatu hasil konkrit dari padanya
ialah berupa “ kamus”.
Sebagaimana yang telah dikatakan mahaguru belanda bahwa, “ kalau ada yang
seorang penjahat ulung, janganlah dijatuhi hukuman mati atau kerja paksa, akan
tetapi berilah dia hukuman dengan cara disuruh menyusun kamus, karena segala
siksaan dan penderitaan akan dirasakan dala tugas ini.”
3. Leksikografi sebagai ilmu Muskil
a. Seorang leksikolog harus memiliki pengetahuan yang luas. Teori leksikografi
berhubungan dengan semua bidang yang mempelajari system kata, seperti,
semantic, tatabahasa, stilistika, morfologi, dan sintaksis.
b. Kenyataan bahwa untuk menetapkan makna kata yang tepat, seorang leksikolog
selalu akan menghadapi kesulitan.
c. Tugas seorang leksikolog termasuk kedalam tugas ilmiah.
4. Objek kajian leksikografi
Pokok bahasan leksikogi maupun leksikografi adalah leksikon atau kosa kata.
Adapun yang dimaksud dengan kosa kata dasar adalah kata-kata yang merupakan
pembendaharaan dasar sesuatu bahasa. Pembahasan leksikografi dan leksikologi juga
tidak terlepas dari masalah makna kata yang merupakan bidang kajian semantik (
telaah makna )
Ragam makna menurut Charles Carpenter Fries terbagi atas makna linguistik dan
makna social. Makna linguistic terbagi lagi menjadi makna leksikal dan makna
struktural.
Makna menurut heatherington dapat juga dibagi atas makna leksikal ( denotative dan
konotatif ) dan makna leksikostruktural . atau makna juga dapat dibedakan atas makna
literal dan makna figuratif.
Jika ditinjau dari segi kebebasan dan keterkaitan, dari segi kemandirian atau
ketergantungan pada konteks, maka makna dapat dibedakan antara context-free
meanings ( makna bebas konteks ) yang disbut juga makna semantik. Dan context-
dependent meaning ( makna terkait konteks ) yang disebut juga makna pragmatik.

BAB II

KAMUS DAN GLOSARI

1 Pengertian

Kamus merupakan karya acuan yang berisi kosakata suatu bahas atau pengetahuan
tentang segala sesuatu yang berada di sekitar kita, disusun secara alfhabetis dan bersifat
praktis. Dalam beberapa hal, kamus berupaya menyimpan pengalaman-pengalaman manusia
yang telah diberi nama. Kamus juga diartikan sebagai referensi yang memuat daftar kata atau
gabungan kata dengan keterangan mengenai berbagai segi maknanya dan penggunaannya
dalam bahasa; biasanya disusun menurut urutan abjad.
Ladislav Zgusta, seorang ahli perkamusan mengemukakan bahwa salah satu dari
batasan-batasan yang terbaik mengenai istilah “ kamus “ adalah sebagaimana diberikan oleh
C.C. Berg, yang berbunyi : “kamus adalah daftar bentuk-bentuk linguistik yang telah
disosialisasikan yang tersusun secara bersistem, yang dihimpun dari kebiasaan-kebiasaan
bahasa suatu masyarakat bahasa tertentu dan yang dikomentari oleh sang pengarang.

2 Informasi dan Kegunaan Kamus

Kegunaan kamus bukan hanya terbatas untuk bidang bahasa saja, tetapi juga
mencakup bidang kebudayaan secara umum. Sedangkan yang dimaksud dengan glosari
adalah daftar kata-kata atau daftar istilah-istilah dalam suatu bidang ilmu.

Kamus merupakan hasil konkrit dari leksikografi. Wujud berupa sebuah buku yang
berisi daftar kata-kata yang disertai dengan informasi yang lengkap dan disusun secara
alfabetis. Dengan demikian, melalui kamus kita dapat memperoleh berbagai informasi
mengenai kata.

Hal ini dengan sendirinya akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi pemakai
kamus. Sebuah kamus bahasa yang lengkap, dapat berfungsi sebagai berikut:

1. Buku petunjuk ejaan tentang cara pemenggalan suku kata, kata mana yang harus
ditulis dengan huruf dan lain-lain;
2. Tentang makna kata
3. Buku petunjuk tentang ucapan kata
4. Buku tata bahasa dalam bentuk sederhana
5. Buku etimologi
6. Buku petunjuk mengenai pemakaian kata dalam kalimat; cara pemakaian kata dalam
kalimat pada tingkat, bidang, atau daerah mana sebuah kata tidak boleh dipakai
7. Buku sumber kata yang dapat dipilih dan dimanfaatkan
8. Kamus sinonim dan antonim
9. kamus frase,ungkapan,dan peribahasa
10. kamus istilah
11. buku sumber ilmu pengetahuan sederhana
Banyak informasi dari kamus yang diberikan kepada para pemakainya, antara lain;
a. kata kepala atau entri
b. bentuk kata
c. ucapan dan ejaan
d. jenis kata
e. sinonim
f. tingkat-tingkat pemakaian
g. definisi atau batasan
h. catatan-catatan pemakaian kata
i. ilustrasi penjelas definisi
j. derivasi kata
k. contoh-contoh pemakaian kata
l. frase-frase
m. kutipan-kutipan
n. kata-kata asing

BAB III

RAGAM KAMUS

A. Kamus bias dibedakan atas beberapa macam kamus seperti;


1. kamus Bahasa baku,
2. kamus baku,
3. kamus besar,
4. kamus dwibahasa,
5. kamus ekabahasa,
6. kamus istilah,
7. kamus kantong,
8. kamus kecil,
9. kamus mini,
10. kamus multibahasa,
11. kamus pelajar,
12. kamus saku,
13. kamus sinonim,
14. kamus standar dan,
15. kamus umum.
Menurut Malkiel (dalam Suryani, 2000), kamus dapat diklasifikasikan berdasarkan;
1. Jajaran atau barisannya (range):
a. Kepadatan kata kepala atau entri
b. Jumlah Bahasa yang tercakup
c. Taraf konsentrasi pada data leksikal secara tegas, pada pemakaian realia, nama
diri, dan sebagainya
2. Perspektifnya (perspective)
a. Dimensi fundamental (diakronisme x sinkronisme)
b. Dimensi susunan dasar entri (secara konvensional bersifat alfabetis, semantis,
arbitrer)
c. Dimensi tingkatan nada (objektif, perspektif, dan komentar komentar lucu)
3. Penyajiannya (presentation)
a. Definisi atau Batasan
b. Dokumentasi verbal
c. Ilustrasi grafik
d. Adanya ciri khusus (lokalisasi, transkripsi fonetik, dan lain-lain)

B. Jenis-jenis Kamus
1. Kamus Ensiklopedik adalah kamus yang paling besar.
2. Kamus Diakronik memusatkan pada sejarah dengan perkembangan kata-kata.
3. Kamus Historis memusatkan perhatian pada perubahan-perubahan yang terjadi
baik dalam bentuk maupun dalam makna suatu kata.
4. Kamus Etimologis memusatkan perhatian pada asal-usul kata.
5. Kamus Sinkronik, mempunyai tujuan utama untuk menggarap persediaan
leksikal suatu Bahasa pada suatu masa tertentu.
6. Kamus Umum, yang berisi segala kata dalam suatu Bahasa beserta maknanya.
7. Kamus Khusus, yang garapannya terbatas pada suatu bidang tertentu saja.
8. Kamus Kata-kata Asing, semacam kamus khusus yang menangani kata-kata
pungut atau kata-kata pinjaman yang berasal dari Bahasa asing.
9. Kamus Singkatan, adalah semacam kamus khusus yang memutuskan perhatian
pada kata-kata teleskopis akronim, dan singkatan-singkatan yang lazim
dipakai dalam suatu Bahasa.
10. Kamus Ideologi atau Kamus Sinonim, sejenis kamus terbatas yang
memusatkan perhatian pada kata-kata yang sama atau hamper sama
maknanya.
11. Kamus Sistematik, memusatkan pada kata-kata yang berhubungan secara
semantis dalam kelompok-kelompok yang berdasarkan bidang-bidang
onomasiologis.
12. Kamus Deskriptif Standar, kamus deskriptif Bahasa nasional baku seperti
yang dipakai pada batas waktu saat kamus itu disusun, dan berharap dapat
dipakai untuk beberapa lama setelah kamus tersebut diterbitkan.
13. Kamus Ekabahasa atau Kamus Monolingual, kamus yang menyajikan satu
Bahasa saja.
14. Kamus Dwibahasa atau Kamus Bilingual, kamus yang menyajikan dua
Bahasa, maksud utamanya adalah untuk menerjemahkan satu Bahasa ke
Bahasa yang lain.
15. Kamus Aneka Bahasa atau Kamus Multilingual, kamus yang menyajikan lebih
dari satu Bahasa, misalnya kamus tiga atau empat Bahasa.
16. Kamus Besar atau Tesaurus, adalah kamus yang memuat lebih dari 200.000
kata kepala atau entri.
17. Kamus Sedang, adalah kamus yang memuat tidak kurang dari 40.000 kata
kepala atau entri.
18. Kamus Kecil, adalah kamus yang memuat tidak kurang dari 10.000 kata
kepala atau entri.
BAB II

KAMUS DAN GLOSARI

1 Pengertian

Kamus merupakan karya acuan yang berisi kosakata suatu bahas atau pengetahuan tentang
segala sesuatu yang berada di sekitar kita, disusun secara alfhabetis dan bersifat praktis. Dalam
beberapa hal, kamus berupaya menyimpan pengalaman-pengalaman manusia yang telah diberi
nama. Kamus juga diartikan sebagai referensi yang memuat daftar kata atau gabungan kata dengan
keterangan mengenai berbagai segi maknanya dan penggunaannya dalam bahasa; biasanya disusun
menurut urutan abjad.

Ladislav Zgusta, seorang ahli perkamusan mengemukakan bahwa salah satu dari batasan-
batasan yang terbaik mengenai istilah “ kamus “ adalah sebagaimana diberikan oleh C.C. Berg, yang
berbunyi : “kamus adalah daftar bentuk-bentuk linguistik yang telah disosialisasikan yang tersusun
secara bersistem, yang dihimpun dari kebiasaan-kebiasaan bahasa suatu masyarakat bahasa
tertentu dan yang dikomentari oleh sang pengarang.

2 Informasi dan Kegunaan Kamus

Kegunaan kamus bukan hanya terbatas untuk bidang bahasa saja, tetapi juga mencakup
bidang kebudayaan secara umum. Sedangkan yang dimaksud dengan glosari adalah daftar kata-kata
atau daftar istilah-istilah dalam suatu bidang ilmu.

Kamus merupakan hasil konkrit dari leksikografi. Wujud berupa sebuah buku yang berisi
daftar kata-kata yang disertai dengan informasi yang lengkap dan disusun secara alfabetis. Dengan
demikian, melalui kamus kita dapat memperoleh berbagai informasi mengenai kata.

Hal ini dengan sendirinya akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi pemakai kamus.
Sebuah kamus bahasa yang lengkap, dapat berfungsi sebagai berikut:

12. Buku petunjuk ejaan tentang cara pemenggalan suku kata, kata mana yang harus ditulis
dengan huruf dan lain-lain;
13. Tentang makna kata
14. Buku petunjuk tentang ucapan kata
15. Buku tata bahasa dalam bentuk sederhana
16. Buku etimologi
17. Buku petunjuk mengenai pemakaian kata dalam kalimat; cara pemakaian kata dalam kalimat
pada tingkat, bidang, atau daerah mana sebuah kata tidak boleh dipakai
18. Buku sumber kata yang dapat dipilih dan dimanfaatkan
19. Kamus sinonim dan antonim
20. kamus frase,ungkapan,dan peribahasa
21. kamus istilah
22. buku sumber ilmu pengetahuan sederhana
Banyak informasi dari kamus yang diberikan kepada para pemakainya, antara lain;
o. kata kepala atau entri
p. bentuk kata
q. ucapan dan ejaan
r. jenis kata
s. sinonim
t. tingkat-tingkat pemakaian
u. definisi atau batasan
v. catatan-catatan pemakaian kata
w. ilustrasi penjelas definisi
x. derivasi kata
y. contoh-contoh pemakaian kata
z. frase-frase
aa. kutipan-kutipan
bb. kata-kata asing
BAB III

RAGAM KAMUS

C. Kamus bias dibedakan atas beberapa macam kamus seperti;


16. kamus Bahasa baku,
17. kamus baku,
18. kamus besar,
19. kamus dwibahasa,
20. kamus ekabahasa,
21. kamus istilah,
22. kamus kantong,
23. kamus kecil,
24. kamus mini,
25. kamus multibahasa,
26. kamus pelajar,
27. kamus saku,
28. kamus sinonim,
29. kamus standar dan,
30. kamus umum.

Menurut Malkiel (dalam Suryani, 2000), kamus dapat diklasifikasikan berdasarkan;


4. Jajaran atau barisannya (range):
d. Kepadatan kata kepala atau entri
e. Jumlah Bahasa yang tercakup
f. Taraf konsentrasi pada data leksikal secara tegas, pada pemakaian realia, nama
diri, dan sebagainya
5. Perspektifnya (perspective)
d. Dimensi fundamental (diakronisme x sinkronisme)
e. Dimensi susunan dasar entri (secara konvensional bersifat alfabetis, semantis,
arbitrer)
f. Dimensi tingkatan nada (objektif, perspektif, dan komentar komentar lucu)
6. Penyajiannya (presentation)
e. Definisi atau Batasan
f. Dokumentasi verbal
g. Ilustrasi grafik
h. Adanya ciri khusus (lokalisasi, transkripsi fonetik, dan lain-lain)

D. Jenis-jenis Kamus
19. Kamus Ensiklopedik adalah kamus yang paling besar.
20. Kamus Diakronik memusatkan pada sejarah dengan perkembangan kata-kata.
21. Kamus Historis memusatkan perhatian pada perubahan-perubahan yang terjadi
baik dalam bentuk maupun dalam makna suatu kata.
22. Kamus Etimologis memusatkan perhatian pada asal-usul kata.
23. Kamus Sinkronik, mempunyai tujuan utama untuk menggarap persediaan
leksikal suatu Bahasa pada suatu masa tertentu.
24. Kamus Umum, yang berisi segala kata dalam suatu Bahasa beserta maknanya.
25. Kamus Khusus, yang garapannya terbatas pada suatu bidang tertentu saja.
26. Kamus Kata-kata Asing, semacam kamus khusus yang menangani kata-kata
pungut atau kata-kata pinjaman yang berasal dari Bahasa asing.
27. Kamus Singkatan, adalah semacam kamus khusus yang memutuskan perhatian
pada kata-kata teleskopis akronim, dan singkatan-singkatan yang lazim
dipakai dalam suatu Bahasa.
28. Kamus Ideologi atau Kamus Sinonim, sejenis kamus terbatas yang
memusatkan perhatian pada kata-kata yang sama atau hamper sama
maknanya.
29. Kamus Sistematik, memusatkan pada kata-kata yang berhubungan secara
semantis dalam kelompok-kelompok yang berdasarkan bidang-bidang
onomasiologis.
30. Kamus Deskriptif Standar, kamus deskriptif Bahasa nasional baku seperti
yang dipakai pada batas waktu saat kamus itu disusun, dan berharap dapat
dipakai untuk beberapa lama setelah kamus tersebut diterbitkan.
31. Kamus Ekabahasa atau Kamus Monolingual, kamus yang menyajikan satu
Bahasa saja.
32. Kamus Dwibahasa atau Kamus Bilingual, kamus yang menyajikan dua
Bahasa, maksud utamanya adalah untuk menerjemahkan satu Bahasa ke
Bahasa yang lain.
33. Kamus Aneka Bahasa atau Kamus Multilingual, kamus yang menyajikan lebih
dari satu Bahasa, misalnya kamus tiga atau empat Bahasa.
34. Kamus Besar atau Tesaurus, adalah kamus yang memuat lebih dari 200.000
kata kepala atau entri.
35. Kamus Sedang, adalah kamus yang memuat tidak kurang dari 40.000 kata
kepala atau entri.
36. Kamus Kecil, adalah kamus yang memuat tidak kurang dari 10.000 kata
kepala atau entri.

Anda mungkin juga menyukai