Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH LEKKOGRAFI

“JENIS KAMUS”

Dosen pengampu : Dr. Firman Saleh, S.S.,M.Hum

KELOMPOK III

ANGGOTA :

1. NUR AMALIAH RAMADANI_F021211045


2. LILIS SURYANI_F021201042
3. FATMAWATI_F021201028
4. MUH. NUR ALBASIR_F021211018

SASTRA DAERAH BUGIS MAKASSAR

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar bahasa asing ataupun bukan pastinya memerlukan alat penunjang yang
antara lain adalah kamus. Barangkali kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam
pembelajaran bahasa asing dalam masalah kebahasaan dapat diatasi dengan bantuan
kamus.

Sebagai mahasiswa, dosen bahkan penulis pasti membutuhkan kamus, apalagi


di jaman sekarang kamus sudah bisa di akses melalui internet. Biasanya orang mencari
kamus untuk menemukan makna kata. Kamus bahasa indonesia memiliki isi yang
bermacam-macam.

Sering kali kita sendiri masih sering salah dalam menggunakan kata yang tepat
sehingga biasanya menggunakan kamus dengan mudahnya melalui internet. Tetapi
jarang sekali sekarang orang yang membeli kamus karena tanpa membeli buku
kamuspun sudah bisa membacanya di internet.

Kamus adalah sebuah buku berisi kata- kata dari sebuah bahasa, biasanya
disusun secara alfabetis, disertai keterangan akan artinya, ucapannya, ejaannya dan
sebagainya (American Every Dictionary dalam Chaer 2007: 179).

Penyusunan kamus merupakan proses yang panjang. Setiap tahap dalam


proses itu merupakan kumulasi dari penelitian dan analisis bahasa serta kegunaan
praktis kamus hasil proses sebelumnya. Sejarah leksikografi (perihal penyusunan
kamus) di Indonesia dimulai dari daftar kata atau glosarium ke kamus-kamus
dwibahasa kemudian ke kamus-kamus ekabahasa.
Menurut catatan, karya leksikografi tertua dalam sejarah studi bahasa di
Indonesia ialah daftar kata Cina-Melayu pada permulaan abad ke-15, yang berisi 500
lema (entri).

Sejarah perkamusan dinegeri ini terus berkembang dari masa kemasa. Saat ini
terdapat berbagai ragam karya leksikografi yang berkembang di Indonesia, baik itu
termasuk kamus eka bahasa maupun dwibahasa untuk menjelaskan makna bahasa
asing kedalam bahasa Indonesia.

Banyak ditemukan di toko-toko buku berbagai ragam kamus seperti, Jepang,


Perancis, Italia, Mandarin, Inggris, Arab, Spanyol dll. Dengan begitu banyaknya ragam
kamus, sehingga tidak memungkinkan bagi penulis untuk membahasnya secara
keseluruhan dan terinci, maka dalam makalah ini akan dibahas secara garis besar saja.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Leksikografi (Perkamusan)?
2. Apa Jenis-jenis kamus?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Leksikografi (Perkamusan)
2. Mengetahui Jenis-jenis kamus.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Leksikografi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Leksikografi adalah cabang ilmu bahasa
mengenai teknik penyusunan kamus dan perihal penyusunan kamus. Kamus adalah
sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Ia berfungsi untuk
membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata,
kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu
perkataan dan juga contoh penggunaan bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas
kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus. Biasanya hal ini terdapat dalam
kamus bahasa Perancis.

Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus (‫)ق اموس‬, dengan bentuk jamaknya
qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani Ωκεανός (okeanos) yang berarti
'samudra'. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam
kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak
terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat
perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.

B. Jenis Kamus

Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk mneyebut mana jenis kamus,
diantaranya berdasarkan bahasa sasaran, ukuran tebal-tipis kamus, sifat kamus, dan isi
kamus. Disini perlu dijelaskan dulu definisi bahasa sasaran adalah bahasa yang
digunakan untuk menjelaskan makna kata-kata yang dikamuskan. Sedangkan bahasa
yang dikamuskan disebut bahasa sumber.

1.1 Berdasarkan Bahasa Sasaran


Berdasarkan bahasa sassarannya dapat dibedakan adanya kamus ekabahasa
(monolingual), kamus dwibahasa (bilingual), dan kamus aneka bahasa (multilingual).
 Kamus Ekabahasa
kamus ekabahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya sama dengan bahasa
sasarannya. Atau dengan kata lain, kata-kata yang dikamuskan dijelaskan maknanya
dengan kata-kata dari bahasa yang sama.

 Kamus Dwibahasa
Kamus dwibahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya tidak sama dengan bahasa
sasarannya. dengan kata lain, kata-kata dari bahasa yang dikamuskan dijelaskan
dengan kata-kata dari bahasa lain.

 Kamus Aneka Bahasa


kamus aneka bahasa adalah kamus yang kata-kata bahasa sumber dijelaskan dengan
padanannya dalam tiga bahasa atau lebih.

1.2 Berdasarkan Ukurannya


Berdasarkan dengan ukuran di sini adalah tebal-tipisnya sebuah kamus. Tebal-
tipisnya tentu berkaitan dengan banyaknya lema yang disajikan dan banyak sedikitnya
informasi yang diberikan.

 Kamus Besar
Kamus besar adalah kamus yang memuat semua kosakata, termasuk gabungan kata,
idiom, ungkapan, pribahasa, akronim, singkatan, dan semua bentuk gramatika dari
bahasa tersebut, baik yang masih digunakan maupun yang sudah arkais.

 Kamus Terbatas
Kalau dalam kamus besar semua kata yang ada dalam suatu bahasa didaftarkan
sebagai lema, maka dalam kamus terbatas ini jumlah kata yang dimasukkan sebagai
lema dibatasi, begitu juga dengan makna dan keterangan-keterangan lain dibatasi.
Banyaknya kata yang dijadikan lema tergantung dari tujuan kamus itu. Kedalam
kelompok kamus terbatas ini adalah:
1. Kamus saku
Disebut kamus saku atau kamus kantong karena ukurannya yang kecil dan tidak tebal
sehingga dapat dimasukkan ke dalam saku baju.

2. Kamus Pelajar
Kamus pelajar juga merupakan kamus terbatas, yang jumlah lemanya ditentukan oleh
tingkat pendidikan dimana kamus itu digunakan.

1.3 Berdasarkan Isinya


Berikut akan diuraikan kamus-kamus berdasarkan isinya tersebut
 Kamus Lafal
Kamus lafal adalah kamus berisi lema-lema yang disusun dari A sampai Z disertai cara
mengucapkan lema-lema tersebut dan tidak ada keterangan lain.

 Kamus Ejaan
Kamus ejaan adalah kamus yang mendaftarkan lema dengan ejaan yang benar, sesuai
dengan pedoman ejaan, serta pemenggalan kata atas suku katanya.

Kamus Sinonim
Kamus sinonim adalah kamus yang penjelasan makna lemanya hanya berupa sinonim
dari kata-kata tersebut baik dalam bentuk sebuah kata maupun dalam bentuk gabungan
kata.

 Kamus Antonim
Kamus antonim adalah kamus yang penjelasan lemanya dalam bentuk kata yang
merupakan kebalikannya, lawannya, atau kontrasnya.

 Kamus Homonim
Kamus homonim adalah kamus yang mendaftar bentuk-bentuk yang berhomonim
beserta dengan makna atau penjelasan konsepnya. Bentuk-bentuk kata yang
berhononim bukanlah sebuah kata, melainkan dua buah kata atau lebih.
 Kamus Ungkapan/Idiom
Kamus ungkapan atau kamus idiom adalah kamus yang memuat satuan-satuan bahasa
berupa kata atau gabungan kata yang maknanya tidak dapat diprediksi dari unsur-unsur
pembentuknya, baik secara leksikal, maupun gramatikal.

 Kamus Ungkapan/Akronim
Kamus singkatan atau kamus akronim adalah kamus yang hanya memuat singkatan
kata dan ada dalam satu bahasa. Setiap lema yang berupa singkatan atau akronim itu
hanya dijelaskan dengan kepanjanganya saja.

 Kamus Etimologi
Kamus etimologi adalah kamus yang penjelasan lemanya bukan mengenai makna,
melainkan mengenai asal-usul kata itu, serta perubahan-perubahan bentuknya.

 Kamus Istilah
Kamus istilah adalah kamus yang hanya memuat kata-kata atau gabungan kata yang
menjadi istilah dalam suatu bidang ilmu atau kegiatan tertentu.

1.4 Kamus Yang Ideal


Meskipun dikatakan tidak akan ada kamus yang sempurna, namun apabila hal-hal
berikut ada dalam sebuah kamus, maka dapat dikatakan bahwa kamus tersebut adalah
kamus yang baik, yang ideal, atau yang bisa diharapkan.
1. Kelengkapan Lema
Kelengkapan lema adalah semua kata suatu bahasa, baik yang monomorfemis,
maupun yang polimorfemis, didaftarkan sebagai lema di dalam sebuah kamus baik
kamus ekabahasa maupun kamus dwibahasa.

2. Sistematika Susunan Lema


Sistematika susunan lema mudah diikuti. Lema dalam setiap kamus biasanya, dan
sudah seharusnya, disusun menurut abjad.
3. Glossnya Lengkap, Tepat dan Jelas
Gloss adalah makna atau penjelasan terhadap suatu lema atau sublema. Oleh karena
itu, informasi makna yang disajikan harus mudah dipahami, tepat sesuai dengan
konsepnya, dan lengkap menyangkut semua kemungkinan makna polisemi, kias, dan
asosiasi yang di miliki sebuah kata.

4. Petunjuk Lafal dan Ejaan


Kamus yang baik harus memberi informasi mengenai lafal atau cara mengucapkan
sebuah kata. Sejalan dengan petunjuk lafal juga harus ada petunjuk mengenai ejaan
yang baku, dan ejaan yang tidak baku.

5. Informasi Kategori Kata


Di dalam kamus yang ideal, perlu adanya informasi mengenai kategori kata, baik pada
lema pokok maupun pada sublema.

6. Informasi Variasi Kata


Dalam praktik berbahasa, banyak kata yang mempunyai variasi bentuk di lihat dari segi
ucapan, ejaan.

7. Informasi Asal-usul Kata


Asal-usul kata juga harus diinformasikan di dalam sebuah kamus yang ideal, terutama
mengenai kata serapan.

8. Informasi Bidang Pemakaian


Kata-kata, terutama yang masih bersifat istilah, perlu di beri informasi bidang
penggunaannya.

9. Informasi Wilayah Pemakaian


Banyak kata bersinonim yang berbeda wilayah atau daerah pemakaiannya, sehingga
perlu diinformasikan dareah pemakaiannya.
10. Informasi Kelas Sosial
Ada sejumlah kata bersinonim yang digunakan dalam kelas sosial masyarakat yang
berbeda. Ini pun harus diinformasikan agar orang tidak salah menggunakannya.

11. Informasi Kata-kata Baku


Baku dan tidaknya sebuah kata bisa berkenaan dengan lafal, ejaan, atau kedaerahan.
Baku dan tidaknya sebuah kata perlu diinformasikan agar orang tidak salah
menggunakannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Leksikografi adalah cabang ilmu bahasa mengenai teknik penyusunan dan


perihal penyusunannya. Penyununan kamus merupakan pekerjaan yang tidak mudah,
karena melalui banyak proses atau tahapan yaitu perancangan, pembinaan data
korpus, pengisian dan pengabjadan data, pengolahan data, dan pemberian makna.
Jenis kamus terbagi menjadi 3 yaitu : Berdasakan bahasa sasaran, berdasarkan
ukurannya, berdasarkan isinya dan berdasarkan kamus yang ideal. Menurut catatan
karya leksikografi tertua dalam sejarah studi bahasa di Indonesia adalah daftar kata
Tionghoa-Melayu pada awal abad ke-15, dan diikuti karya-karya Leksikografi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sujarno. 2016. “Leksikografi Indonesia: Konsep Dasar, Fungsi, Isi, Dan Jenis Kamus.”
Dalam Jurnal Inovasi, Volume XVIII, Nomor 1, Januari.

Anda mungkin juga menyukai