Anda di halaman 1dari 7

A.

Macam-macam Kamus
Ada beberapa macam kamus yang dapat kita bedakan dari jenisnya. Diantara macam-
macam kamus adalah sebagai berikut:
1. Kamus Bahasa
Adalah kamus yang secara khusus membahas lafal atau kata-kata dari sebuah
bahasa yang dilengkapi dengan pemakaian kata tersebut. Contohnya:
- Kamus al-Munjid (Arab-Arab)
- Kamus Mukhtar ash-Shihah(Arab-Arab)
- Kamus Lengkap Inggris-Inggris, dan lain sebagainya.
2. Kamus Terjemah
Adalah kamus yang memadukan dua bahasa untuk menentukan titik temu makna
dari kosakata.
Contohnya:
- Kamus Al-Munawir (Indonesia-Arab)
- Kamus Al-Munawir (Arab-Indonesia)
- Kamus Mahmud Yunus (Arab-Indonesia)
3. Kamus Tematik
Adalah kamus yang menghimpun kata-kata yang disusun secara tematik (makna),
berdasarkan topik-topik tertentu yang memiliki makna sebidang.
Contoh:
- Kamus Al-Mukhashshash karya Ali Ibn Ismail/Ibn Sidah (1007-1066 M).
- Kamus Kitab al-Fadz Al-Kitabiyah karya Al-Hamzani.
- Kamus Populer Arab-Indonesia oleh Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU)
Mesir.
- Kamus Bahasa Dunia Islam karya Hasan Baharun.
4. Kamus Derivatif
Adalah kamus yang membahas asal-usul sebuah kata, sehingga kamus
derivatif/etimologis berfungsi untuk menginformasikan kata. Dalam arti, apakah kata
tersebut berasal dari bahasa Arab, Persi, Yunani atau lainnya.
Contoh:
- Software Polyglot 3000
- Kamus Al-Munjid
5. Kamus Evolutif
Adalah kamus yang lebih memperioritaskan sejarah perkembangan makna dari
sebuah kata, bukan lafalnya. Kamus Evolutif memberikan informasi tentang perluasan
makna, perubahannya, sebab-sebab perubahan makna, dan lain sebagainya.
Contoh:
- Afiliasi dalam Ensiklopedi.
- Afiliasi buku-buku Sejarah.
6. Kamus Spesialis
Adalah kamus yang hanya menghimpun kata-kata yang ada dalam satu
bidang/disiplin ilmu tertentu. Misalnya, kamus kedokteran, kamus pertanian dan lain
sebagainya.
Contoh:
- Kamus at-Tadzkirah karya Dawud al-Anthaqi al-Darir yang khusus berisi tentang nama-
nama tumbuhan dan serangga.
- Kamus Hayatul Hayawan al-Kubra (kehidupan binatang) karya ad-Damiri (1341-1405 M)
yang khusus membahas nama-nama binatang ternak, burung, serangga, dan
sebagainya.
7. Kamus Informatif (Ensiklopedia)
Adalah kamus yang mencakup segala hal termasuk sejarah pengguna bahasa,
tokoh-tokohnya dan sebagainya.
Contoh:
- Ensiklopedi karya Bitrisy al-Bustani (1819-1883 M).
- Ensiklopedi karya Fuad Afram al-Bustani.
8. Kamus Visual
Adalah kamus yang dalam menjelaskan makna kata lebih menonjolkan gambar-
gambar dari kata yang dimaksud daripada sebuah istilah yang definitif.
Contoh:
- Kamus Al-Munjid (1908 M)
- Kamus Mahmud Yunus
- Aplikasi software dala Komputer dan Handphone.
9. Kamus Buku
Adalah kamus yang dibuat khusus untuk memahami makna dari kosakata yang
termuat dalam sebuah buku. Umumnya jenis buku yang memiliki kamus adalah buku-buku
teks pelajaran.
Contoh:
- Kamus Mu’jam al-‘Arabiyah Baina Yadaika dari buku al-‘Arabiyah Baina Yadaika.
- Glosarium
10. Kamus Digital
Adalah kamus yang berupa perangkat lunak (software) yang memuat program
terjemah atau kamus bahasa yang bisa dijalankan melalui media elektronik seperti
komputer, handphone, PDA dan perangkat lainnya.
Contoh:
- Software Kamus al-Mawrid al-Quareeb (Arab-Inggris, Inggris-Arab) berukuran 40 MB.
- Kamus Mufid 1.0 (Indonesia-Arab, Arab-Indonesia) berukuran 865 KB.
- Kamus Golden al-Wafi Arabic Translator (Arab-Inggris, Inggris-Arab).
11. Kamus On-Line
Adalah sejumlah program kamus yang bisa diakses melalui jaringan internet.
Contoh:
- Google Translate

B. Tujuan Penyusunan Kamus


Setiap kamus bilingual (dwi bahasa) yang disusun memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Berikut ini klasifikasi kamus ditinjau dari segi tujuan yang ingin direalisasikannya.

1. Kamus Lughah Matan – Lughah Syarah


Kamus Lughah Matan adalah tujuan penyusunan kamus yang misalnya, Kamus
Arab – Arab. Kamus Arab-Arab merupakan kamus yang menerangkan kosakata bahasa
dengan penjelasan Arab. Penyusunan kamus ini sangat jelas diperuntukkan bagi orang Arab
sebagai penutur asli.
Kebalikan dari Kamus ini adalah Kamus Lughah Syarah, yakni kamus yang bertujuan
menjelaskan makna kata bagi penutur asing/pemakai bahasa sasaran (lughah
syarah/lughah terjemah). Misalnya, Kamus Arab-Indonesia (kamus yang ditujukan untuk
orang Indonesia sebagai penutur asing) bagi Bahasa Arab yangmenjadi bahasa sumber dan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa terjemah.

2. Kamus Lughah Kitabah – Lughah Lisan


Kamus Lughah Kitabah disebut juga Kamus Fushah, yaitu kamus yang bertujuan
menjelaskan bahasa tulis yang biasa digunakan sebagai bahasa resmi, bahasa baku dan
sebagainya.
Sedangkan lawannya adalah Kamus Lughah Lisan (Kamus ‘Amiyah) yang bertujuan
untuk menjelaskan kata-kata atau ungkapan yang biasa digunakan sebagai bahasa
komunikasi verbal.

3. Kamus Qari’ – Kamus Mutarjim


Kamus Qari’ adalah kamus yang ditujukan untuk para pembaca bahasa asing.
Sedangkan Kamus Mutarjim merupakan kamus yang diperuntukkan bagi para penerjemah
bahasa asing.

4. Kamus Ta’bir – Kamus Isti’ab


Kamus Ta’bir adalah disusun dengan tujuan sebagai pedoman bagi
pengguna/pembaca yang ingin menguasai skill kalam yang benar, sehingga ungkapn-
ungkapannya dapat dipahami oleh oleh pendengar. Sedangkan kamus Isti’ab adalah kamus
yang berfungsi sebagai pedoman untuk menguasai bahasa.

5. Kamus Tarikhi – Kamus Washfi


Kamus Tarikhi adalah kamus yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena kata
yang disusun secara kronologis dengan penambahan informasi lain yang terkait dengan
kata tersenut.
Sedangkan kamus Washfi adalah kamus yang bertujuan untuk menyuguhkan
makna kata secara deskriptif tanpa ada catatan dan informasi lain di luar makna kosakata.
Oleh karena itu, kamus Tarikhi lebih lengkap dari Kamus Washfi.

6. Kamus ‘Aam – Kamus Khas


Kamus ‘Aam adalah kamus yang ditujukan untuk kalangan umum. Sedangkan
Kamus Khash adalah kamus yang yang ditujukan untuk kalangan tertentu.

7. Kamus Lughah – Kamus Mausu’ah


Kamus Lughah adalah kamus yang secara spesifik hanya membahas tentang
kebahasaan yang meliputi makna kosakata, tata bahasa, struktur morfologis dan sintaksis,
serta contoh-contoh.
Sedangkan Kamus Mausu’ah adalah kamus yang memuat berbagai macam
informasi yang berhubungan dengan kata yang dibahas dan bukan hanya tentang
kebahasaan, seperti halnya biografi tokoh, kronologi sejarah, cabang ilmu pengetahuan.
C. Klasifikasi Kamus
Berbagai jenis kamus yang ada bila kita klasifikasikan hanya terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu:

1. Kamus Ekabahasa (Uhadiyatul-Lughah)


Yang dimaksud kamus Ekabahasa adalah kamus yang hanya menggunakan satu
bahasa. Dalam arti, penjelasan yang digunakan dalam kamus juga berupa bahasa yang
sama.
Contoh Kamus Ekabahasa:
- Kamus Al-Munjid
- Kamus Al-Mu’jam al-Wajiz
- Kamus Dewan
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
- Dan sebagainya.

2. Kamus Dwibahasa (Tsunaiyatul-Lughah)


Yang dimaksud kamus Dwibahasa yaitu adalah kamus yang menggunakan dua
bahasa. Dalam arti kamus tersebut terdiri dari dua bahasa.
Cotohnya:
- Kamus Al-Mawrid (Inggris-Arab)
- Kamus Lengkap Al-Munawir (Arab-Indonesia)
- Kamus Kontemporer Arab-Indonesia
- Kamus As-Sayuti Istilah Ilmiah Populer
- Kamus Mahmud Yunus (Arab-Indonesia)
- Kamus Al-Bisri (Arab-Indonesia)
- Kamus Al-Qalam (Arab-Indonesia, Indonesia-Arab)
- Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggris-Melayu, Melayu-Inggris)

3. Kamus Multibahasa
Yang dimaksud Kamus Multibahasa adalah kamus yang sekurang-kurangnya
menggunakan tiga bahasa atau lebih. Misalnya, Bahasa Melayu, Bahasa Inggris dan Bahasa
Cina secara bersamaan. Misalnya, Kamus Melayu-Cina-Inggris Pelangi karya Yuen Boon
Chan pada tahun 2004.
Menurut Bo Sevensen, klasifikasi kamus dapat dibedakan menjadi 4 berdasarkan
bentuk atau ukurannya, yaitu:
a. Kamus Saku
Adalah kamus yang memuat kosakata/entri antara 5.000 hingga 15. 000 kata.
b. Kamus Ringkas
Adalah kamus yang mengandung kosakata/entri kurang lebih 30.000 kata.
c. Kamus Sedang
Adalah kamus yang mengandung kosakata/entri 35.000 hingga 60.000 kata.
d. Kamus Besar
Adalah kamus yang mengandung kosakata/entri lebih dari 60.000 kata.

D. Komponen Kamus
Isi kamus yang lengkap memuat tiga komponen penting yang mesti ada. Komponen-
komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagian Awal
a. Tujuan penyusun kamus
b. Sumber yang digunakan
c. Latar belakang penyusunan kamus
d. Petunjuk penggunaan kamus
e. Pedoman tata bahasa
f. Jumlah materi/kata dalam kamus
g. Keterangan singkata
h. Makna simbol atau gambar
i. Kaidah transliterasi
j. Informasi lainnya

2. Bagian Utama
a. Font (khat) yang digunakan
b. Model kolom
c. Informasi fonetik (ashwat)
d. Informasi morfologis (sharaf)
e. Informasi sintaksis (nahwu)
f. Informasi semantik (dalalah)
g. Contoh pemakaian kata
h. Dalil atau syawahid (bukti pemaknaan)
i. Gambar-gambar
j. Informasi derivasi kata

3. Bagian Akhir
a. Lampiran
b. Tabel
c. Peta
d. Kronologi sejarah
e. Rumus-rumus
f. Dsb.

Anda mungkin juga menyukai