Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Dialog

Makalah Ini Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Al-Masrohiyah

Dosen Pengampu : M. Kamal.M.Pd.I

Disusun oleh :

RIZKI RAMADHON

M. YUSUF

UMIYATI HIKMATUN

SUMARNI

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah dan tercurahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW

Makalah ini di susun agar pembaca dapat memahami tentang dialog. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Agar lebih memahami tentang pengertian dialog. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.

Jambi, 5 april 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dialog..................................................................................................2

2.2 Manfaat Dialog………………..............................................................................2

2.3Jenis-jenis Dialog……………... ………………………………………………....3

2.4 Contoh Dialog…………………............................................................................4

BAB III PENUTUP

3.A. Kesimpulan..........................................................................................................5

3.B. Saran…………………………………………………………………………….5

DAFTAR PUSTAKA……….............................................................................................6

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah lambang bunyi yang diucapkan.kenyataan inilah yang menempatkan
keterampilan berbicara itu sebagai keterampilan berbahasa yang utama. Para ahli linguistik
menempatkan keterampilan berbicara seorang anak (secara alamiah) menempatkan keterampilan
berbicara (speaking) pada urtan kedua.ini berarti, sebelum keterampilan membaca dan
keterampilan menulis anak terlebih dahulu harus dapat berbicara. Melalui keterampilan
berbicaralah manusia pertama dapat memenuhi keperluan untuk berkomunikasi dengan
lingkungan masyarakat tempat ia berada.
Hakekat berbicara merupakan pengetahuan yang sangat fungsional dalam memahami
seluk beluk berbicra. Bahasa adalah lambang bunyi yang diucapkan. kenyataan inilah yang
menempatkan keterampilan berbicara itu sebagai keterampilan berbahasa yang utama. Para ahli
linguistik menempatkan keterampilan berbicara seorang anak  (secara alamiah) menempatkan
keterampilan berbicara (speaking) pada urutan kedua.ini berarti, sebelum keterampilan membaca
dan keterampilan menulis anak terlebih dahulu harus dapat berbicara. Melalui keterampilan
berbicaralah manusia pertama dapat memenuhi keperluan untuk berkomunikasi dengan
lingkungan masyarakat tempat ia berada.
Komunikasi dapat berlangsung secara efektif dan efisien kalau menggunakan bahasa
verbal, karna hakekat bahasa adalah ucapan. Proses pengucapan / pelafalan bunyi bahasa untuk
berkomunikasi menyampaikan  informasi, keinginan, dan mengungkapkan gagasan dan perasan
itulah sesungguhnya  hakekat keterampilan berbicara

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan dialog


2. Bagaimana cara berdialog
3. Apsaja jenis dialog

C. Manfaat Penenulisan

Memberikan pengetahuan kepada pembaca supaya mengetahui dialog pada sebuah drama
beserta mengetahui cara, dialog yg benar dan pembagiannya, sehingga pembaca dapat
mengetahui apa itu dialog, bahagian dialog, dan manfaat dialog.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Dialog
Dialog adalah percakaapan antara dua orang atau lebih. Menulis dialog harus
memperhatikan isi cerita dan perannya. Isi cerita harus disesuaikan dengan tema. Berilah sebuah
permasalahan (konflik) pada cerita yang akan dibuat. Konflik dapat bersifat batin (perasaan),
atau bertentangan dengan seorang tokoh dengan lainnya. Pemilihan bahasa yang digunakan pada
saat dialog harus disesuaikan dengan situasi, misalnya dialog pada situasi formal harus
menggunakan bahasa baku, sedangkan situasi nonformal menggunakan bahasa tidak baku.
Pengertian umum, dialog adalah proses komunikasi antara 2 atau lebih agen, atau
percakapan  antara  dua  kelompok  atau lebih.  Dalam dialog makna harus dipertimbangkan agar
memenuhi kaidah semantis dan pragmatis.
Dialog merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal. Dialog berasal dari kata
Yunani dia yang berarti antara, diantara, dan legein yang berarti berbicara, bercakap-  ,
bertukar pemikiran dan gagasan. Maka, secara harafiah dialogs atau dialog adalah berbicara,
bercakap-cakap, bertukar pikiran dan gagasan bersama.
Dialog bukanlah transaksi tawar-menawar tentang sesuatu untuk mencapai kesepakatan.
Dialog juga bukan konfrontasi di mana pihak yang satu mempersoalkan sesuatu dan pihak lain
memberi pertanggungjawaban. Dialog juga bukan suatu adu pendapat untuk mencari keunggulan
pendapat sendiri dan mengalahkan pendapat lain. Dialog adalah "percakapan dengan maksud
untuk saling mengerti, memahami, menerima, hidup damai dan bekerja sama untuk mencapai
kesejateraan bersama".
Dalam dialog, pihak-pihak yang terlibat saling menyampaikan informasi, data, fakta,
pemikiran, gagasan, dan pendapat, serta saling berusaha mempertimbangkan, memahami, dan
menerima. Dalam dialog tidak ada monopoli pembicaraan dan kebenaran. Yang ada adalah
berbagi dan bertukar informasi dan gagasan. Dari dialog diharapkan terbentuk saling pengertian
dan pemahaman bersama yang lebih luas dan mendalam tentang hal yang menjadi bahan dialog.

D.    Manfaat Dialog
Dialog berperan penting karena menjadi pengarah lakon drama. Artinya jalan cerita
drama itu diketehui oleh penonton melalui dialog para pemainnya. Agar dialog itu tidak hambar,
pengucapannya harus di sertai penghayatan. Selain itu pelafalannya harus jelas sehingga dapat
didengar oleh semua pemua penonton.
Dialog yang dilakukan dengan baik dan diikuti oleh orang-orang yang memenuhi syarat
dapat membuahkan hasil yang banyak, diantaranya:
1.      Pada tingkat pribadi, dialog dapat meningkatkan sikap saling memahami dan menerima, serta
mengembangkan kebersamaan dan hidup yang damai saling menghormati dan saling percaya.
2.      Di tempat kerja, dialog dapat membantu kelancaran perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kerja.

2
3.      Dalam masyarakat, dialog dapat menjadi sarana untuk saling memahami, menerima dan kerja
sama antar berbagai kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang budaya, pendidikan,
tingkat ekonomi, ideologi, kepercayaan, dan agama.
4.      Dalam keseluruhan hidup bangsa, dialog dapat memecahkan masalah nasional, merencanakan
dan melaksanakan pembangunan bangsa, dan mengambil arah hidup bangsa menuju masa depan.

E.     Jenis-Jenis Dialog
1.      Monolog :
Monolog adalah percakapan seorang pemain drama dengan dirinya sendiri. Apa yang diucapkan
oleh pemain drama tersebut, tidak ditujukan kepada orang lain. Isinya, mungkin uangkapan rasa
senang, rencana yang akan dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian, ungkapan rasa sedih,
dan lain - lain.

2.      Dialog : 
Dialog adalah percakapan yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Hal ini, mungkin menjadi hal
yang penting dalam drama.

3.      Prolog 
Prolog adalah, bagian naskah yang ditulis pengarang pada awal cerita. Pada dasarnya prolog
merupakan pengantar naskah yang dapat berisi satu atau beberapa keterangan atau pendapat
pengarang tentang cerita yang akan disajikan

4.      Epilog
Epilog adalah, bagian penutup pada karya sastra yang fungsinya menyampaikan intisari cerita
atau menafsirkan maksud karya itu oleh seorang pemeran dalam suatu karya sastra pada akhir
cerita. Epilog lainnya adalah pidato singkat pada akhir drama yang memuat komentar tentang
apa yang di perankan.

3
F.     Contoh Dialog
Pak Bowo adalah seorang wirausahawan. Ia membuka Toko Buah di depan rumahnya.
Akan tetapi, Pak Bowo juga memiliki kegemaran berkebun. Jika ada waktu senggang, Pak Bowo
pergi ke kebun yang terletak di belakang rumah. Kebetulan waktu itu hari Minggu , pak Bowo
mengajak Erwan putranya untuk berkebun.
Erwan : “Hari ini kita mau mengerjakan apa, Pak?”
Pak Bowo : “Membersihkan kebun dan menanam bayam dan singkong.”
Erwan : “Lho…mengapa kita harus menanam bayam, kan kita bisa
membelimya di pasar, Pak!”
Pak Bowo : “Itu benar, Akan tetapi, alangkah baiknnya tanah yang kosong
dapat dimanfaatkan.”
Erwan : “Benar juga, Pak?”
Pak Bowo : “Ya. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memanfaatkan
lahan yang kosong.”
Erwan : “Misalnya apa, Pak?”
Pak Bowo : “Misalnya saja tanah kita ini. Meskipun tidak terlalu luas, tatapi
dapat dimanfaatkan dengan menanainya berbagai macam
tanaman. Ada tanaman ubi, jagung, papaya, pisang, dan cabai.”
Erwan : “Mengapa tanah tidak baik jika dibiarkan kosong, Pak?”
Pak Bowo : “Tanah yang kosong tanpa tanaman menjadi kurang subur.
Dengan ditanami, maka akan dilakukan pemupukan sehingga
tanah menjadi subur.”
Erwan : “Oo…begitu. Sekarang Erwan mengerti.”

4
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dialog adalah percakaapan antara dua orang atau lebih. Menulis dialog harus
memperhatikan isi cerita dan perannya. Isi cerita harus disesuaikan dengan tema. Berilah sebuah
permasalahan (konflik) pada cerita yang akan dibuat. Konflik dapat bersifat batin (perasaan),
atau bertentangan dengan seorang tokoh dengan lainnya. Pemilihan bahasa yang digunakan pada
saat dialog harus disesuaikan dengan situasi, misalnya dialog pada situasi formal harus
menggunakan bahasa baku, sedangkan situasi nonformal menggunakan bahasa tidak baku.
Pengertian umum, dialog adalah proses komunikasi antara 2 atau lebih agen, atau
percakapan  antara  dua  kelompok  atau lebih.  Dalam dialog makna harus dipertimbangkan agar
memenuhi kaidah semantis dan pragmatis.

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon
kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. http://adrianade.blogspot.com/2013/06/pengertian-dialog.html
2. http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-dialog-dan-contohnya-secara-jelas.html
3. http://kumpulantugassekolahdankuliah.blogspot.com/2014/12/dialog.html

Anda mungkin juga menyukai