Anda di halaman 1dari 6

Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No.

2, September 2011 119

Signifikansi Kajian Bahasa Semit dalam Linguistik Arab


Abdul Muta’ali

Program Studi Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,


Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 16424

E-mail: moeta_aly@yahoo.com

Abstrak - Bahasa Semit adalah cabang bahasa have four language parts, there are Accady,
Afro-Asiatik yang paling besar, selain Can'an, Aromy, and Janiby. The study of this
merupakan yang terluas dalam rumpun bahasa tongue bring us to more comprehenshif studies
ini bahasa semit juga bahasa yang paling awal about the various of this family language, one of
yang sampai secara tulisan kepada kita. Tidak them is Arabic language.
ada kesepakatan yang pasti diantara para ahli
bahasa dan ahli sejarah tentang tempat dimana Keywords - Semith, Accady, Can'an, Aromy, Janiby
bahasa Afro-Asiatik bermula. Ada yang
mengatakan bahasa ini bermula dari Ethiopia,
ada juga yang mengatakan bermula dari daerah I. PENDAHULUAN
Levant, bahkan ada juga yang mengatakan
berasal dari Kenya. Para penutur cabang
bahasa ini seringkali menganggap bahwa
mereka adalah anak keturunan Sem, salah
R umpun bahasa Afro-Asia secara genealogi
rumpun bahasa di dunia, merupakan rumpun
bahasa terluas. Mencakup beberapa macam bahasa:
seorang putra Nabi Nuh, karena itulah nama Semit, Mesir Kuno, Barbar, Kushitik dan Tashadi.1
cabang ini disebut sebagai bahasa Semit. Di Rumpun menempati peringkat ke-6 dalam jumlah
antara bahasa-bahasa Semit sendiri, bahasa banyaknya bahasa dalam satu rumpun, yakni
mereka ini mempunyai warna yang unik. yang berjumlah 374 bahasa. Bahasa Afro-Asiatik yang
secara pengucapan dan ejaan disebut sebagai terbesar adalah bahasa Arab yang menempati
Tri-Literal atau menggunakan konsonan urutan ke-5 dalam banyaknya penutur asli,
sebagai dasar arti. Bahasa semit memiliki empat sejumlah 221 juta lebih penutur asli.2 Saat ini,
cabang bahasa yang terbagi dalam akkadi, istilah ‘Bangsa-bangsa Semit’ (Samiyyin) ditujukan
kan’an, aromi dan janibi. Studi tentang bahasa untuk bangsa Aramaic (Aramiyyah), Phoenicia
Semit ini akan mengantarkan kita kepada studi (Finiqiya), Hebrew (‘Ibriyya), Babylonian-
yang lebih komprehensif rumpun-rumpun Assyrian (Babiloniyya-Asyuriyya), bangsa Arab,
bahasa ini, salah satunya adalah bahasa Arab. dan Yaman. Artinya, bahasa-bahasa Semit adalah
bahasa yang terbentang di negara-negara Asia dan
Afrika. Bahasa Semit merupakan bahasa tertua di
Abstract - The Semith language is the most Afro- dunia yang termodifikasi.
Asiatic language and the larges language area
came us have writing and the faster. Discourse
about it until now, no there are one opinion
between linguistics scholars and histories
1
scholars where the first place of semit growing. Muhammad Fahmi Hijazi, Mudkhal ila Ilmi lughiah,
Many scholars says that Ethiopia and Levant its (ad-Dar al-Misriah as-Saudiah), 2006. hal.207
2
the first place. The others Scholars says it's Dalam rumpun bahasa Afro-Asiatik sendiri, terdapat
Kenya. Speakers of this tongue has claim that sejumlah bahasa yang dikenal sebagai bahasa yang
they are is the Sam family, he is one of a prophet dipakai sebagai bahasa Klasik keagamaan, antara lain,
Nuh's son. So, it was inspired to give this brand dan bahasa Ibrani (Hebrew) yang dipakai sebagai
bahasa klasik agama Yahudi dan Kristen, dimana
of language as Semit Language. In its self, there
kedua bahasa tersebut sama-sama merupakan cabang
are many colours and uniqies; like verbalition dari bahasa Semit. Walaupun demikian, rumpun
and aplhabetic, so Tri-Literal called. Or use bahasa Afro-Asiatik didominasi oleh bahasa Arab
consonan as basic meaning. The Semit language sebagai bahasa klasik dan modern paling utama.
120 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 2, September 2011

Schlozer dan Eichorn,3 merupakan orang pertama Semit Barat Laut terdiri dari dua bahasa, yaitu
yang menggunakan istilah Semit pada permulaan bahasa Kan’an dan bahasa Aramiyyah.9 Sedangkan
akhir abad kedelapan belas, tepatnya pada tahun yang termasuk ke dalam bahasa Semit Timur
1781 M.4 Pada abad IV, 7 abad sebelum Schlozer, adalah bahasa Akadiyyah dengan dua cabang
Ibnu Hazm dalam Al-Ihkam fi Ushul Al-Ahkam bahasanya; yaitu Babiliyyah dan Asyuriyyah.
telah menjelaskan adanya korelasi yang sangat kuat
antara bahasa Arab dengan bahasa-bahasa Semit
yang lain. Dalam karyanya tersebut Ibnu Hazm II. KERANGKA TEORI / TINJAUAN
mengatakan “kita sangat yakin bahwa bahasa PUSTAKA
Suryani, Ibrani, dan bahasa Arab, yang merupakan
bahasa kabilah Mudhar adalah satu bahasa. Penulis menggunakan dua teori untuk menganalisa
Perubahan terjadi karena proses urbanisasi, terkait kajian semit ini. Pertama teori Ali Abdul
perbedaan negeri, dan pengaruh budaya lain. Wahid Wafi yang tertuang pada karya besarnya,
Barang siapa yang mencermati ketiga bahasa Fiqh Lughah. Karya inilah yang dikemudian hari
tersebut secara seksama, ia akan sangat yakin menjadi ‘buku wajib’ pada sarjana yang concern
bahwa bahasa-bahasa tersebut pada mulanya adalah pada kajian linguistik dan philology Arab. Teori
satu bahasa.5 Penamaan itu sendiri berangkat dan kedua penulis menggunakan teori Ramadhan Abd
terpengaruh dari salah satu bab dalam Taurat Thawwab yang tertuang pada Fushul fi Fiqh
tentang bagan silsilah tiga orang putra Nuh, Lughah al-Arabiyyah.
diantaranya “Sam, Ham, dan Yaputs” dan
keturunan yang lahir dari ketiganya. Hasil Menurut Ali Abdul Wahid Wafi, bahasa-bahasa
penelitian itu menyebutkan, bahwa keturunan yang Semit yang beraneka ragam berasal dari one of
berasal dari Sam diantaranya, ‘Ilam, Asyur, lanzirah language species (fashilah wahidah).
Arfiksyad, Lud, dan Aram. Selanjutnya lahirlah Dengan demikian, menurut Wafi tidak diragukan
dari keturunan Arfiksyad; Syilasy, Syilasy Abir lagi komunitas atau bangsa-bangsa semit yang
sebagai bapak dari keturunan Hebrew (‘Ibriyya).6 tersebar di belahan dunia berasal pula dari satu
tempat atau negeri.10 Para ahli bahasa dan
Pembagian dan penjelasan tentang keturunan Nuh sejarawan sejalan dengan Wafi. Namun, di negeri
menurut penelitian di atas, nampaknya lebih mana yang pertama lahirnya komunitas Semit? Hal
didasarkan kepada hubungan politik, budaya, dan ini yang menjadi kontroversi. Ramadhan
geografis, bukan berdasarkan hubungan Abduttawwab dalam Fushul fi Fiqh al-Arabiyyah
kekerabatan dan kewargaan. Sehingga, Lydiens mengatakan ada empat mazhab mengenai
(Lidiyyin) dan Elymeen (‘Ilamiyyin) dianggap komunitas Semit berasal; Mazhab Afrika (yang
sebagai bangsa Semit, hanya karena alasan afiliasi mengatakan bahwa komunitas Semit berasal dari
dan kepatuhan politik mereka kepada kalangan benua Afrika), Mazhab Armenia (yang mengatakan
Assyrian. Padahal, mereka adalah pihak asing bagi bahwa komunitas Semit berasal dari negeri
bangsa Semit.7 Bahasa-bahasa yang termasuk perbatasan Armenia dan Kurdistan), Mazhab
dalam keluarga bahasa Semit diantaranya, bahasa Babilonia (yang mengatakan bahwa komunitas
Akadiyah (Babylonian-Assyrian), Aramiyyah, Semit berasal dari negeri Furat), dan Mazhab Arab
Kan’aniyyah (Phoenicia dan Ibriyya), bahasa Arab, (yang mengatakan bahwa komunitas Semit berasal
Yaman klasik, dan Habasyah (Abyssinia).8 dari jazirah Arab). 11
Mahmud Ukasyah dalam ’Ilm Lughah membagi
bahasa Semit secara umum pada dua kelompok; Jika dirangkum dari beberapa pendapat, paling
Semit Timur dan Semit Barat. Semit Barat terbagi tidak terdapat enam pendapat mengenai negeri
kepada Semit Barat Laut dan Semit Barat Daya. tempat lahirnya komunitas Semit.
1) Pendapat pertama, mengatakan bahwa
3
komunitas Semit berawal dari negeri Habasyah.
Keduanya adalah ahli bahasa berkebangsaan Jerman. Kemudian komunitas ini migrasi ke selatan
4
A. Walfinsen, Tarikh Lughat al-Samiyyah, hal. 9.
5
Ibnu Hazm, Al-Ihkam fi Ushul Al-Ahkam, hal 49.
6 9
Lihat bab Safar al-Takwin (Penelitian tentang Mahmud Ukasyah, ‘Ilm Lughah; Madkhal Nazhariy fi
pembentukan komunitas dalam Kitab Kejadian). al-Lughah al-Arabiyyah, hal. 242.
7
Ramadhan Abd Tawwab, Fushul fi Fiqh al- 10
Ali Abdul Wahid Wafi, Fiqh Lughah, hal. 8-9.
‘Arabiyyah, hal. 26. lihat juga Ali Abdul Wahid Wafi, 11
Ramadhan Abduttawwab, Fushul fi Fiqh al-
Fiqh Lughah, hal.6-7. Arabiyyah, Maktabah Khanji, Kairo, 1999, cet. 6, hal.
8
Ali Abdul Wahid Wafi, Ilm Lughah, hal. 201. 38-42.
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 2, September 2011 121

Arab melalui jalan pintu Mandab. Dari Mandab bangsa Semit ke Habsyah dimulai dari negeri
inilah mereka menyebar ke seantero Jazirah Yaman.15
Arab.
2) Pendapat kedua, berpendapat bahwa mereka
berasal dari Afrika utara. Dari situ, menyebar III. METODE PENELITIAN
ke Asia melalui terusan Suez.
3) Pendapat ketiga, mengatakan asal bangsa Semit Kajian tentang tema ini menggunakan pendekatan
dari negeri Armenia dekat dengan Kurdistan.12 studi kepustakaan dengan metode penelitian
4) Menurut Guidi, komunitas Semit berasal dari kualitatif. Data-data diperoleh dari literatur-literatur
negeri Selatan Iraq. Pendapat ini didasarkan linguistik, philologi, dan sejarah. Karena itu,
dengan adanya beberapa kosakata serapan penelitian tentang kajian ini juga sedikit banyak
antara keduanya yang berkaitan dengan menggunakan tipe historical method.
kehidupan, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
5) Sebagian para ahli sejarah mengatakan bahwa Terdapat dua kajian penelitian mengenai bahasa-
negeri Kan’an merupakan daerah asli bahasa Semit. Pertama, mengenai penelitian umum
komunitas Semit. Argumen ini didasari karena berkenaan dengan sejarah, pertumbuhan, dan
masyarakat Semit banyak tersebar di negeri perkembangannya. Kedua, kajian khusus mengenai
Suria dahulu kala dan tidak diketahui fonologi, kaidah kebahasaan, struktur kalimat, dan
peradaban lain sebelum peradaban negeri ini. kosakatanya. Ahli bahasa yang paling populer
6) Para orientalis termasuk Renan -seorang ahli meneliti tentang sejarah, pertumbuhan, dan
bahasa berkebangsaan Prancis- dan perkembangan bahasa Semit diantaranya seorang
Brockelmann -linguis berkebangsaan Jerman- linguis Perancis, Renan dengan karyanya Histoire
cenderung berpendapat bahwa komunitas Semit Generale et systeme compare des langues
berawal dari Barat daya negeri-negeri Arab, semetiques yang ditulis pada pertengahan abad ke
seperti Hijaz, Nejd, dan Yaman. 19 M dan seorang linguis berkebangsaan Jerman,
Noldeke. Sedangkan ahli bahasa yang concern
Ali Abdul Wahid Wafi mengatakan bahwa dalam penelitian fonologi, kaidah kebahasaan,
pendapat Renan dan Brockelmann ini mendekati struktur kalimat, dan kosakata bahasa Semit
kebenaran dan lebih relevan dengan peninggalan- diantaranya Wright dengan bukunya Lectures on
peninggalan dan dokumentasi sejarah.13 Karena the Comparative Grammer of The Semitic
negeri-negeri Hijaz, Nejd, dan Yaman adalah Languages (1890), Zimmern dalam Vergleichende
tempat tujuan pertama Migrasi pada zaman pra- Grammatik der semitischen Sprachen (1898).
sejarah dan masa-masa sejarah sampai ke utara dan Adapun yang meneliti dua kajian itu sekaligus
timur Suria, Iraq, dan sekitarnya.14 Bukan hanya adalah Brokelmann dalam beberapa karyanya,
Wafi, Caetani de Teano pun menguatkan pendapat
Renan dan Brockelmann. Menurut Teano negeri-
15
negeri tersebut pada masa pra-sejarah adalah negeri Tidak ada kesepakatan diantara para ahli bahasa dan
yang padat penduduknya, subur tanahnya, ahli sejarah tentang tempat dimana bahasa Afro-
melimpah ruah hasil buminya, dan dilalui oleh tiga Asiatik bermula. ada yang mengatakan bahasa ini
sungai besar. Masa-masa selanjutnya, musim bermula dari Ethiopia, ada juga yang mengatakan
kemarau melanda negeri ini dan sungai-sungai pun bermula dari daerah Levant, bahan ada juga yang
mengatakan berasal dari Kenya. Bahasa Semit
kering. Akhirnya, komunitas Semit pun hijrah ke
mempunyai warna yang unik. yang secara pengucapan
negeri lain yang lebih bisa menjamin dan ejaan disebut sebagai Tri-Literal/menggunakan
keberlangsungan hidup mereka. Argumen Teano ini konsonan sebagai dasar arti. Bahasa semit memiliki
didukung beberapa penelitian Geologi terhadap empat cabang bahasa yang terbagi dalam akkadi,
negeri ini. Jika kita amati seluruh pendapat dan kan’an, aromi dan janibi. Dalam referensi lain, bahasa
argument di atas, nampak bahwa migrasi pertama Semit (secara umum) terbagi menjadi dua bagian
yaitu: Syarqiah (Timur) dan Ghorbiah (Barat). Semit
Barat terbagi lagi menjadi Barat Utara dan Barat
Selatan. Adapun Semit Timur mencakup Akadiah
dengan cabang Babilonia dan Asyuriah, yang sampai
12
Ketiga pendapat tersebut sangat lemah. Karena tidak pada kita dengan beberapa tulisan, menggunakan
memiliki argumen yang jelas. tulisan Musmar. Sedang Semit Utara terbagi menjadi
13
Ali Abdul Wahid Wafi, Fiqh Lughah, hal. 10. dua bahasa, yaitu bahasa Kan’an dan bahasa Aromiah.
14
Untuk lebih luasnya baca Ali Abdul Wahid Wafi, Fiqh Bahasa Kan’an terbagi lagi Kan’an Utara dan Kan’an
Lughah, hal. 10. Selatan.
122 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 2, September 2011

seperti Grundrissder vergleichen den Grammatik Menurut hemat penulis, bahwa para linguis Arab
der Semitischen Sprachen (1908), Kurzgefasste klasik bukan tidak tahu atau tidak memberikan
vergleichende Grammatik (1908), dan Semitisch perhatian khusus kepada bahasa Semit. Bahkan
Sprachwissenschaft (1906). mereka dalam beberapa literature ditemukan sangat
tahu akan adanya korelasi antara bahasa Arab
dengan bahasa-bahasa Semit ini.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hal tersebut dapat dilihat pada beberapa hasil
4.1 Bahasa Semit Pertama temuan riset, diantaranya:
1) Khalil bin Ahmad Al-Farahidi (w. 175 H)
Bukan hanya mengenai negeri pertama mana dalam Al-‘Ain mengatakan, “Kan’an bin Sam
komunitas Semit berasal, para sejarawan dan pakar bin Nuh, sebagai nenek moyang bangsa Kan’an
bahasa pun berselisih pendapat mengenai bahasa dan mereka berbicara dengan bahasa yang tidak
pertama yang digunakan oleh komunitas Semit. jauh berbeda dengan bahasa Arab.”17
Sebagian peneliti mengatakan bahwa para pendeta 2) Abu Ubaid Qasim bin Salam seperti yang
Yahudi pada masa klasik mempunyai keyakinan dikutip oleh Ramadhan Abd. Tawwab
bahasa Ibrani adalah bahasa manusia yang tertua. mengatakan adanya korelasi yang kuat antara
Para ahli sejarah juga ada yang mengatakan bahwa bahasa Arab dengan bahasa Suryani. Dalam
bahasa Semit yang pertama adalah bahasa pernyataannya Abu Ubaid Qasim bin Salam
Babylonian-Assyrian. Beberapa sejarawan dan ahli menyimpulkan, ”bahasa Arab memiliki
bahasa modern seperti Olshausen berpendapat beberapa ciri yang tidak dimiliki oleh bahasa
bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang paling bangsa lain di dunia seperti yang kami ketahui,
mirip dengan bahasa Semit yang pertama. diantaranya: adanya Alif dan Lam )‫ (ال‬di awal
kata benda seperti )‫ (الطور‬yang dalam aturan
Ketiga pendapat di atas tidak memiliki argumen I’rab bisa dalam kedudukan rafa’ (baca:
yang kuat. Hal tersebut karena seluruh bahasa singular and broken plural (’u’), double form
Semit telah mengalami beberapa fase (aa-n) (alif+nun), male plural (uu-n)), nashab
perkembangan. Masing-masing bahasa tersebut (baca: singular and broken plural (’a’), double
semakin lama semakin jauh dari titik awal form (ai-n) (alif+ya), male plural (ii-n)), khafdh
perkembangan induk bahasa Semit. Ada juga (baca: singular and broken plural (’i’), double
sebagian ahli bahasa yang berpendapat dengan form (ai-n) (alif+ya), male plural (ii-n)). Dalam
meneliti persamaan-persamaan kosakata dan bahasa Suryani adaka kata mirip dengan kata
grammer antara bahasa Semit yang ada dalam
Arab tersebut yaitu )‫ (طورا‬tanpa menggunakan
menentukan bahasa Semit pertama. Pendapat
inipun tidak beralasan. Pasalnya, persamaan- Alif dan Lam di awal kata dan menambahkan
persamaan kebahasaan yang ada antara bahasa- alif di akhirnya. Dalam bahasa Suryani, Thuura
bahasa Semit tidaklah menggambarkan mayoritas ini dalam posisi I’rab bagaimana pun, baik
persamaan yang ada. Karena bahasa Semit telah rafa’, nashb, dan khafdh hanya dibaca satu
melalui beberapa fase perkembangan. Yang sudah bentuk saja yaitu Thuura. Sedangkan dalam
barang tentu persamaan tersebut tidak bisa bahasa Arab, ’At-Thuur’ bisa dibaca At-Thuuru
disimpulkan sebagai bentuk bahasa Semit pertama. dengan dhammah, At-Thuura dengan fathah,
Namun, sebagian para orientalis berasumsi bahwa dan At-Thuuri dengan kasrah. Sama halnya
bahasa Arab merupakan satu-satunya bahasa yang dengan kata )‫(اليم‬
ّ dalam bahasa Arab dan )‫(ميّا‬
paling banyak terjaga kosakata dan kaidah-kaidah dalam bahasa Suryani. Dalam bahasa Arab
bahasa Semit klasiknya. Hal ini disebabkan karena bisa dibaca Al-yammu, Al-yamma, dan Al-
bahasa Arab tumbuh dan berkembang di negeri yammi. Sedangkan dalam bahasa Suryani
pertama komunitas Semit berada. Bahkan, dalam posisi apapun harus dibaca Yamma. 18
Muhammad Ahmad Muzhar berpendapat bahwa
bahasa Arab adalah induk bahasa manusia di
dunia.16

16 17
Muhammad Ahmad Muzhar, Majalah Diyanat, India, Khalil bin Ahmad al-Farahidi, Al-‘Ain (Beirut: Dar
vol. Februari-Oktober 1960 and vol. November- Fikr, t.thn), juz 1, hal. 232.
18
Desember 1960. Ramadhan Abduttawwab, Ibid, hal. 43.
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 2, September 2011 123

2) Dilihat dari segi nominal, bentuk kalimat dalam


4.2 Karakteristik Bahasa Semit bahasa-bahasa Semit terbagi menjadi mufrad
(singular), mutsanna (double form), dan Jamak
Terdapat beberapa karakteristik umum (khasha’ish (plural).
musytarakah) yang sama dalam bahasa-bahasa 3) Bahasa Semit memiliki tiga perubahan posisi
Semit, baik dalam karakteristik bunyi, pada kata benda (ism); marfu’, manshub, dan
morfosintaksis, ataupun arti (dilalah). Karakteristik majrur.
umum yang nampak pada seluruh rumpun bahasa
Semit tersebut membuktikan bahwa dahulu bahasa- 4.5 Karakteristik Semantik
bahasa Semit adalah satu, atau yang biasa disebut
dengan bahasa Arab klasik.19 1) Nominal dasar terhitung dari dua sampai
sepuluh.
4.3 Karakteristik Bunyi 2) Preposisi jarr diantaranya: min, fi, dan, ’ala.
3) Bahasa Semit memiliki banyak kosakata,
Karakteristik bunyi ini diantaranya: khususnya kosakata tentang anatomi tubuh,
1) Dalam bahasa-bahasa Semit terdapat beberapa kata ganti (pronoun), dan hubungan
kelompok bunyi halq (pharyngal), seperti kekerabatan.
Hamzah, Ha, ’Ain, ha, ghin, dan kha. Menurut
Mahmud Ukasyah, bahasa Arab mampu
menjaga kelestarian bunyi-bunyi halq V. KESIMPULAN
(pharyngal) tersebut.20
2) Bunyi huruf konsonan mempunyai peran Studi tentang bahasa Semit sangat penting karena
penting dibanding bunyi layyin dalam tiga hal; kajian tentang bahasa ini baik itu peradabannya,
makna, pengucapan, dan penulisan.21 agamanya, adat dan kebudayaan akan menjadi
3) Bahasa Semit memiliki bunyi muthbaqah bahan perbandingan khususnya bagi para
seperti Shad, Dlod, Tha, dan Zha. Huruf-huruf pemerhati, peneliti, dan pakar bahasa Arab.
ini masih terjaga dalam bahasa Arab. Mengingat penelitian pada satu bahasa bukan
4) Secara umum kata dasar dalam bahasa Semit berarti hanya terfokus pada bahasa itu, tanpa
terdiri dari tiga huruf konsonan yang berbeda melakukan kajian komparatif. Dalam hal ini, para
(qa-ta-la), (dlo-wa-ba), (ra-ja-‘a), dan lain peneliti Barat ketika meneliti dan mengkaji bahasa
sebagainya. Arab, banyak temuan yang baru yang mereka
5) Hampir tidak ditemukan kata atau kosakata dapatkan. Karena mereka meneliti bahasa Arab
dalam bahasa Semit berasal lebih dari satu akar bukan dalam frame bahasa Arab, melainkan dalam
suku kata. Hal ini berbeda dengan bahasa India kerangka Semit Studies. Coba perhatikan firman
dan Eropa. Setiap kata pada jenis bahasa ini Allah SWT:
menunjukkan arti majemuk sesuai arti dasar
ٍِ
ُ ‫َّصِ َِب َعلَ َى طَ َع ٍام َواحد فَ ْاد‬ ِ
yang terkandung dari suku kata tersebut.
6) Sebagian besar dalam bahasa Semit hanya ‫ك ُُيْر ِْج‬ َ َّ‫ع لَنَا َرب‬ ْ ‫وسى لَن ن‬ َ ‫َوإ ْذ قُ ْلتُ ْم يَا ُم‬
‫صلِ َها‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫لَنَا ِِمَّا تُنبِت األَر‬
َ َ‫ض من بَ ْقل َها َوقثَّآئ َها َوفُوم َها َو َع َدس َها َوب‬
memiliki dua kata kerja atau vearb, yaitu fi’l
madli (kata kerja lampau) dan fi’l mudhari’ ُ ْ ُ
ِ ِ ِ ِ
(kata kerja sekarang). ‫صراً فَِإ َّن‬ْ ‫ال أَتَ ْستَْبدلُو َن الَّذي ُه َو أ َْد َن بِالَّذي ُه َو َخْي ٌر ْاهبِطُواْ م‬ َ َ‫ق‬
ٍ‫ض‬ َ َ‫آؤْواْ بِغ‬ ِّ ‫ت َعلَْي ِهم‬
ُ َ‫الذلَّةُ َوالْ َم ْس َكنَةُ َوب‬ ْ َ‫ض ِرب‬
7) Untuk men-ta’nits-kan noun (kata benda) atau
adjective (kata sifat) dengan memberikan ‫ب ِّم َن‬ ُ ُ ‫لَ ُكم َّما َسأَلْتُ ْم َو‬
ِ ِ ِ
akhiran ta’ pada kata tersebut. ‫ني بِغَ ِْْي‬َ ِّ‫ك بِأَن َُّه ْم َكانُواْ يَ ْك ُفُرو َن بِآيَات اللَّه َويَ ْقتُلُو َن النَّبِي‬ َ ‫اللَّ ِه ذَل‬
‫صواْ َّوَكانُواْ يَ ْعتَ ُدو َن‬ ِ َ ِ‫اْل ِّق ذَل‬
َ ‫ك ِبَا َع‬ َْ
22
4.4 Karakteristik Sintaksis

1) Bentuk kalimat pada bahasa-bahasa Semit ِ ُ‫ف‬, Ibnu Mas’ud membacanya ‫وثومها‬
Pada kata ‫وم َها‬
terbagi menjadi mudzakkar (maskulin) dan
mu’annats (feminin). menggunakan Tsa )‫(ث‬, berdasarkan riwayat dari
Ibnu Abbas. Pertanyaannya, kata tersebut dalam
19
bahasa Arab apakah aslinya menggunakan Tsa’
Mahmud Fahmi Hijazi, ‘Ilm Lughah al-Arabiyyah,
atau Fa’ ? Dalam kajian bahasa Semit, Syin )‫(ش‬
hal. 139-150.
20
Mahmud Ukasyah, ‘Ilm Lughah, hal. 286.
21 22
Ali Abdul Wahid Wafi, Fiqh Lughah, hal. 79. Al-Baqarah: ayat 61.
124 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol . 1, No. 2, September 2011

dalam bahasa Ibrani yang sepadan dengan Ta’


dalam bahasa Aramaic, padanan bunyinya dalam
bahasa Arab adalah Tsa’. Contoh kata Syuur )‫(شور‬
dalam bahasa Ibrani, sepadan dengan Tawra )‫(تورا‬
dalam bahasa Aramaic dan Tsaur )‫ (ثور‬dalam bahasa DAFTAR ACUAN / PUSTAKA
Arab. Begitu juga kata Syum )‫ (شوم‬Ibrani, sama
[1] Abd Tawwab, Ramadhan. Fushul fi Fiqh al-
dengan Tawma )‫ (توما‬Aramaic dan Tsum )‫ (ثوم‬dalam
‘Arabiyyah (Kairo: Maktabah Khanji, 1999)
bahasa Arab. [2] Fahmi Hijazi, Muhammad. Mudkhal ila Ilmi
lughiah, (Riyadh: Dar Misriah Saudiah, 2006)
Dengan demikian kata asli ‫وم َها‬ ِ ُ‫ وف‬adalah [3] Hazm, Ibnu. Al-Ihkam fi Ushul Al-Ahkam (Beirut:
َ
Dar Fikr Arabiy, 2000)
menggunakan Tsa’ sedangkan Fa’ adalah
[4] Muzhar, Muhammad Ahmad. Majalah Diyanat,
perkembangan bunyi dari Tsa’. Bukan hanya kata India, vol. Februari-Oktober 1960 and vol.
ِ ُ‫ وف‬saja. Contoh lain kata Litsam )‫ (اللثام‬dan Lifam
‫وم َها‬ َ November-Desember 1960
)‫(اللفام‬, alfa’ru )‫ (الفأر‬dan al-tsa’ru )‫(الثأر‬. Menurut [5] Ukasyah, Mahmud. ‘Ilm Lughah; Madkhal
Nazhariy fi al-Lughah al-Arabiyyah (Kairo: Alam
Ramadhan Abd. Tawwab,23 jika kaidah tersebut Kutub, 2001)
kita aplikasikan ke dalam kata kerja misalnya, [6] Wafi, Ali Abdul Wahid. Fiqh Lughah (Kairo: Dar
Tsaaba )‫ (ثاب‬artinya kembali. Dalam bahasa Arab Kutub El-Mishriyyah, 1995)
terdapat kata yang searti dengan Tsaaba yaitu [7] Wafi, Ali Abdul Wahid. Ilm Lughah (Kairo: Dar
Taaba )‫ (تاب‬artinya kembali dari dosa yang Kutub El-Mishriyyah, 1994)
[8] Walfinsen, A. Tarikh Lughat al-Samiyyah (Kairo:
merupakan kata serapan dari bahasa Aramaic yang Dar Angola El-Mishriyyah, 2004
diambil dari teks-teks keagamaan. Juga kata
Syaaba )‫ (شاب‬Ibrani dan Taaba )‫(تاب‬, searti dengan
Tsaaba )‫ (ثاب‬.

23
Contoh-contoh ini bisa dilihat dalam Ramadhan Abd
Tawwab, Fushul fi Fiqh al-‘Arabiyyah, hal. 37-38.

Anda mungkin juga menyukai