PENDAHULUAN
Sebuah ilmu tidaklah muncul sekaligus sempurna dalam satu masa. Ilmu
mengalami fase sejarah dimana ia muncul, berkembang, dan maju, hingga bisa jadi
mengalami kepunahan. Ilmu balaghah sebagai salah satu cabang ilmu dalam bahasa
Arab pun mengalami fase kemunculan, perkembangan, dan seterusnya. Ilmu bahasa
Arab yang memiliki tiga cabang ini, yaitu ilmu maani, bayan, dan badi tidaklah ada
dari awal sistematika seperti yang kita kenal sekarang ini. Dahulu, sama sekali tak
dikenal istilah balaghah sebagai sebuah ilmu.
Kitab yang pertama kali disusun dalam bidang balaghah adalah tentang ilmu
bayan, yaitu kitab Majazul Quran karangan Abu Ubaidah Mamar bin al-Mutsanna
(w. 208 H), murid al-Khalil (w. 170 H). Sedangkan ilmu maani, tidak diketahui pasti
orang yang pertama kali menyusun tentang ilmu tersebut. Namun, ilmu ini sangat
kental dalam pembicaraan para ulama, terutama al-Jahidz (w. 255 H) dalam Ijazul
Qurannya. Adapun penyususun kitab tentang ilmu badi pada masa awal, yang
dianggap sebagai pelopor adalah Abdullah ibn al-Mutaz (w. 296 H) dan Qudamah
bin Jafar dan al-Jahizh dipandang sebagai tokoh yang sangat berjasa dalam sejarah
perkembangan ilmu balaghah secara umum dan ilmu bayan secara khusus, lewat
karya tulisnya yang berjudul al-Bayan wa al-Tabyin.
Ilmu balaghah terus mengalami perkembangan sehingga mencapai banyak
kemajuan ditandai dengan semakin utuhnya kajian-kajian didalamnya yang tertuang
dalam dua kitab yang disusun oleh Imam Abdul Qohir al-Jurjani. Kedua kitab
tersebut adalah: pertama, kitab asrarul balaghah, yang berisi ilmu maani yang
merupakan bagian dari ilmu balaghah. Kedua, kitab Ijazul Quran, yang berisi
tentang keindahan susunan kata dan konteksnya, dengan keindahan makna yang
merupakan keistimewaan uslub al-Quran yang menunjukkan kemukjizatannya.
Kemudian disusul dengan kemunculan Imam al-Sakkakiy yang semakin
mematangkan keberadaan ilmu balaghah sebagai disiplin ilmu. Beliau menyusun
sebuah karya besar yang menguraikan ilmu tersebut disamping ilmu-ilmu
pengetahuan bahasa Arab lainnya. Kitab tersebut dikenal dengan nama Miftahul
Ulum. Sedangkan pembagian ilmu balaghah kedalam tiga istilah (Ilmu maani,
bayan, dan badi) seperti yang dikenal sekarang dilakukan oleh al-Khatib al-
Qozwainiy (w. 729 H) pada abad ke- VII H dalam karyanya yang bernama Talkhisul
Miftah yang merupakan ringkasan dari kitab Miftahul Ulum karya al-Sakkakiy.
Dalam makalah ini akan sedikit menerangkan tentang biografi dari Imam al-
Sakkakiy.
III. PEMBAHASAN
A. Latar belakang Imam As-Sakkakiy
1. Kelahirannya
Imam As-Sakakiy mempunyai nama lengkap yaitu, Siraj al-Din Abu Yaqub
Yusuf bin Abi Bakar bin Muhammad bin Ali al-Khawarizmi al-Sakkakiy
{
Hanafi.
} di lahirkan di Khuwarizm( Republik Uzbekistan)
pada tahun 555 H / 1160 M. Pada masa yang sama kerajaan tersebut dipimpin
oleh sultannya yang ke-4, yaitu Ail Arsalan bin Ataz. Beliau dinamakan Al-
Sakkakiy karena keluargannya bekerja sebagai pembuat Sakkak (alat pembajak
tanah). Ada yang mengatakan bahan yang dibuat dari besi yang digunakan untuk
membuat dirham, ada juga yang mengatakan Sakkak adalah nama sebuah
kampung dimana Al-Sakkakiy dilahirkan, maka beliau diberi nama Al-Sakkakiy.1
Banyak pendapat tentang tahun meninggalnya al-Sakkakiy, ada yang
mengatakan, beliau meninggal pada tahun 623 H / 1226 M, ada yang mengatakan
pada tahun 626 H / 1229 M, ada yang berpendapat pada tahun 627 H / 1230 M,2
dan ada juga yang berpendapat pada tahun 629 H / 1232 M. Walau bagaimanapun
pendapat yang mengatakan beliau meninggal pada tahun 626 H / 1229 M adalah
yang muktamad karena banyak rujukan yang berpendapat demikian.3 Dan beliau
dimakamkan di sebuah kampung benama Atun Nam 4"
Di bawah ini merupakan peta republik Uzbekistan, yang mana imam al-
Sakkakiy dilahirkan.
1
Syawqi Dayf, al-Balaghat Tatawwur Wa Tarikh, hlm. 286-287
2
Ibid, hlm. 287
3
Al-Sakkakiy, Miftah al-Ulum, (Ed): Akram Uthman Yusuf, hlm. 18
4
Mahmud al-Sayyid al-Daghim, Majlis Ihtimam al-Arab Wa al-Mustarabin Bi Kitab Miftah al-Ulum, Li al-
Sakkakiy (http://www.daralhayat.com/society/10-2007/Item-2007) t.hlm.
5
Syawqi Dayf, al-Balaghat Tatawwur Wa Tarikh, hlm .287
6
Al-Sakkakiy, Miftah al-Ulum, (Ed): Abd. Al-Hamid Handawiy, hlm. 16
7
Mahmud al-Sayyid al-Daghim, Majlis Ihtimam al-Arab Wa al-Mustarabin Bi Kitab Miftah al-Ulum, Li al-
Sakkakiy (http://www.daralhayat.com/society/10-2007/Item-2007) t.hlm.
8
Badawiy Tabanat, al-Bayan al-Arabiy, hlm. 338
IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Imam As-Sakakiy mempunyai nama lengkap yaitu, Siraj al-Din Abu
Yaqub Yusuf bin Abi Bakar bin Muhammad bin Ali al-Khawarizmi al-Sakkakiy
Hanafi. Beliau di lahirkan di Khuwarizm( Republik Uzbekistan) pada tahun 555
H/ 1160 M, meninggal pada tahun 626 H / 1229 M, dan dimakamkan di sebuah
kampung benama Atun Nam .
Al-Sakkakiy adalah seorang ahli bahasa dari kaum Khuwarizm. Beliau
menuntut ilmu di masjid Khuwarizm, dimana pada masa itu masjid Khuwarizm
merupakan pusat pendidikan bagi penduduk sekitar. Beliau bermadzhab
Mutazilah dalam bidang akidah dan bermadzhab Hanafi dalam bidang fiqih.
Menurut rujukan yang ada al-Sakakkiy mendadapatkan ilmu dari Sadid al-
Din al-Khaiyatiy, Ibn Said al-Haritiy, Muhammad bin Abd al-Karim al-
Turkistaniy.
9
Ibid, hlm. 18
10
Umar Khallat, Mujam al-Muallifin , jil. 13, hlm. 282
11
Al-Sakkakiy, Miftah al-Ulum, (Ed): Abd. Al-Hamid Handawiy, hlm. 17
Pengikutnya:
a. Badr al-Din bin Malik (686 H / 1287 M), beliau menamai karyanya al-
Misbah Fi Ikhtyisar al-miftah.
b. Abu AbdiLlah Muhammad bin Abd Rahman al-Khatib al-Qazwiniy
(739 H / 1338 M), dengan karyanya Talkhis al-Miftah.
c. Abd al-Rahman Azz al-Din al-Ijiy al-Sairaziy (756 H /1355 M),
menamai ikhtisarnya al-Fawaid al-ghiyasiyyat Fi Ulum al-Maani
Wa al-Bayan Wa al-Badi.
d. Kutb al-Din Muhammad bin Masud bin Maslah al-Syairaziy (810 H /
1310 M), dengan uraiannya Miftah al-Miftah.
DAFTAR PUSTAKA