A. Latar Belakang
Seni yaitu penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia,
dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat
ditangkap oleh indera pendengar (seni suara), penglihatan (seni lukis), atau
dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama).1 Islam memandang seni
sebagai suatu hal yang bisa diukur halal, haram ataupun mubah. Islam melalui
sumbernya utama yakni al Quran sangat menghargai seni. Al Quran menuntun
manusia menganal Allah mengajak untuk memandang keseluruhan alam yang
diciptakan-Nya dengan serasi dan indah. Seni yang Islami adalah seni yang
menggambarkan wujud dengan bahasa yang indah serta sesuai dengan fitrah. Seni
Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan Islam tentang
alam, hidup dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara
kebenaran dan keindahan. Keindahan adalah salah satu sebab tumbuh dan
kokhnya keimanan, sehingga keindahan itu menjadi jalan mencapai kebahagiaan
dalam kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Seni?
2. Bagaimana proses sejarah Seni Islam?
3. Bagaimana Seni Islam serta apa saja yang ada pada Seni Islam?
4. Seperti apa kesenian tari Badui dalam Islam?
1
Van Hoeve, Ensiklopedi Indonesia, ( Jakarta: PT. Ikhtiar Baru), h. 3080 - 3081
PEMBAHASAN
A. Seni
Seni adalah hasil dan bakat manusia, manusia dan kesenian tidak dapat
dipisahkan, sebab kesenian merupakan perwujudan dari gagasan dan perasaan
seseorang yang tidak pernah lepas dari masyarakat dan dibesarkan melalui
kebudayaan.2 Bahkan sebelum manusia mengenal tulisan, seni telah menjadi
salah satu bagian dalam kehidupan mereka.3
Seni yaitu penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia,
dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat
ditangkap oleh indera pendengar (seni suara), penglihatan (seni lukis), atau
dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama).4 Seni merupakan wujud
yang terindra, dimana seni adalah sebuah benda atau artefak yang dapat dirasa,
dilihat dan didengar, seperti seni tari, seni musik dan seni yang lain. Seni yang
didengar adalah bidang seni yang menggunakan suara (vokal maupun
instrumental) sebagai medium pengutaraan, baik dengan alat-alat tunggal (biola,
piano dan lain-lain) maupun dengan alat majemuk seperti orkes simponi, band,
juga lirik puisi berirama atau prosa yang tidak berirama. Seni yang dilihat seperti
seni lukis adalah bidang seni yang yang menggunakan alat seperti kanvas,
beragam warna-warni dan memiliki objek tertentu untuk di lukis.
2
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi Budaya (Jakarta: Aksara Baru, 1985), h. 204
3
Dick Hartoko. Manusia dan Seni (Yogyakarta: Kanisius, 1984), h. 21
4
Van Hoeve, Ensiklopedi Indonesia, h. 3080 - 3081
yang lengkap, dimana akal dan anggota tubuh bisa menghasilkan bentuk-bentuk
yang menyenangkan yang bersifat estetika yaitu seni.5
Islam hakikatnya mengedepankan dalam mengajarkan menghidupkan
rasa keindahan. Keindahan termasuk bagian dari seni. Hal ini bermakna Islam
tidak menolak kesenian. Al Quran sendiri menerima kesenian manusia kepada
keindahan dan kesenian sebagai salah satu fitrah manusia semula menjadi
anugerah Allah kepada manusia. Seni membawa makna yang halus, indah dan
permai. Islam pun mendukung dengan adanya kesenian tetapi dengan syarat-
syarat tertentu, yakni jika kesenian membawa perbaikan, tidak merusak dan
menghancurkan tetapi membangun.
Islam juga menaruh perhatian besar pada seni sastra, terutama oleh
bangsa Arab. Mereka berkarya dengan apa yang mereka pelajari dari bangsa-
bangsa lain. Kemudian al Quran ada dan memberi nilai sastrawi. Misalnya,
membaca dan mendengarkan al Quran bagi orang yang mengrerti dan berfikir
merupakan santapan ruhani dan makanan jiwa yang tidak dapat dibandingkan
dengan santapan yang lain. Disini bukan karena kandungannya saja, tetapi juga
karena metode penyajiannya, termasuk lagu, tajwid, dan aspek estetik yang
menyertainya hingga menyebabkan telinga mendengarkan dan hati bergetar,
terutama jika yang membacanya adalah orang yang memiliki suara yang indah.6
C. Seni Islam
Seni Islam merupakan hasil dari pengejewantahan keesaan dalam bidang
keanekaragaman dan harus merefleksikan kandungan prinsip keesaan Ilahi. Seni
Islam harus mewujudkan, dalam taraf fisik yang secara langsung dapat dipahami
oleh fikiran yang sehat, realitas-realitas dasar dan perbuatan-perbuatan sebagai
tangga bagi pendakian jiwa dari yang dapat dilihat dan didengar menuju yang
5
Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, (Jakarta : Gema Insani Press),
h. 13-14
6
Yusuf Al-Qardhawi, Islam dan Seni, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2000), h. 11-12
ghaib. Kesenian dalam Islam bukan hanya sekedar mengajarkan moral, tetapi
harus mengandung moral. Artinya, untuk menyampaikan pesan-pesan moral
melalui kesenian, harus tetap dalam koridor moral. Ada beberapa norma yang
harus dipegang dalam kesenian menurut Islam, yaitu:
1. Dilarang melukis lukisan yang bersifat pornografi, serta melukis hal-hal yang
bernyawa.
2. Dilarang menciptakan hikayat yang menceritakan dewa-dewa, kebiasaan
pengarang yang mengkritik Tuhan.
3. Dilarang menyanyikan lagu-lagu yang berisikan kata-kata yang tidak sopan.
4. Dilarang memainkan musik yang merangsang kepada gerakangerakan
sensual.
5. Dilarang berpeluk-pelukan antara laki-laki dan perempuan atas nama tarian.
6. Dilarang menampilkan drama dan film yang melukiskan kekerasan,
kebencian, dan kekejaman.
7. Dilarang memakai pakaian yang memamerkan aurat.7
Ada berbagai macam bentuk seni yakni, seni tari, seni rupa, seni lukis,
dan lain-lain. Seni tari dianggap bersifat Islami apabila pada kandungan pesan
yang disampaikan saat menari mengandung unsur-unsur Islam. Dengan demikian
unsur keislamannya bukan hanya semata-mata pada gaya atau tekniknya saja
tetapi lebih pada pesan yang disampaikan pada tari Badui.8 Jadi, seni Islam
adalah seni yang mengandung unsur-unsur keislaman yang terkandung didalam
al-Qur’an dan al-Hadits.
Seni merupakan hal yang sangat penting bagi manusia karena
berhubungan dengan hati dan perasaan manusia. Seni sebagai alat untuk
mencapai tujuan setiap diri manusia. Keterkaitan seni dengan perasaan-perasaan
manusia sangatlah bergantung. Sehingga ketika setiap manusia menginginkan
7
M. Asy'ari. “Islam dan Seni” Jurnal Hunafa (STAIN Palu) Vol. 4, No. 2 (Juni 2007), h. 171-
172
Saudi Berlian & Jabrohim. Islam dan Kesenian, (Yogyakarta: MKM UAD Lembaga Litbang
8
12
Mahmud Ahmad Cheema, Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, (Jemaat Ahmadiyah
Indonesia, 1988), h. 1
KESIMPULAN
Islam melalui sumbernya utama Al Quran sangat menghargai seni. Al Quran
menuntun manusia mengenal Allah mengajak untuk memandang keseluruhan alam yang
diciptakan-Nya dengan serasi dan indah. Menikmati keindahan jagad raya ini, kita bisa
membuktikan bahwa Allah sangat mencintai keindahan, menciptakan alam raya ini
dengan indah tanpa kurang apapun. Ini lah bukti kebesaran Allah yang patut kita rasakan
dan kita nikmati. Seni yang Islami adalah seni yang menggambarkan wujud dengan
bahasa yang indah serta sesuai dengan fitrah. Seni Islam adalah ekspresi tentang
keindahan wujud dari sisi pandangan Islam tentang alam, hidup dan manusia yang
mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan. Keindahan
adalah salah satu sebab tumbuh dan kokohnya keimanan, sehingga keindahan itu
menjadi sarana mencapai kebahagiaan dalam kehidupan. Salah satu media dakwah
dalam Islam adalah seni Islam, dan tari merupakan cabang seni Islam. tari Badui
merupakan media dakwah Islam. Sebab, kehadiran kesenian ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan keislaman bagi masyarakat. Karena memang seni tari
Badui ini merupakan seni yang bernafaskan Islam, jika dilihat dari syair-syair
yang dinyanyikan di saat pertunjukan.