Anda di halaman 1dari 17

ISLAM

DAN
SENI BUDAYA
Kelompok 5 :

1. Juwita Dwi Ayu (2017-079)


2. Guffron Ibnu M. (2017-095)
3. Nur Ismi Amalia (2017-103)
4. Tiya Septiana (2017-098)
5. Sebrian Sahrul R (2017-123)
PENGERTIAN
SENI DAN BUDAYA
SENI DAN BUDAYA
Seni budaya artinya adalah bentuk seni atau tradisi yang ada pada
daerah tertentu, mengakar dan menjadi pola hidup di masyarakat
tersebut. Budaya ini berkembang secara turun temurun dan terus
dilestarikan oleh generasi selanjutnya.

Semakin banyak suku di Indonesia semakin memperkaya khazanah kebudayaan


Nusantara.
Karena setiap suku memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda-beda. Dan
memberikan identitas dan corak yang jelas bagi daerahnya.
Beberapa kesenian dan budaya lokal kemudian berakulturasi dengan Islam, namun
keduanya tidak kehilangan ciri khasnya. Melalui akulturasi tersebut, Islam
menggunakan budaya lokal sebagai media dakwah.
Kebudayaan Menurut Islam
Arti kebudayaan adalah hasil karya cipta manusia. Sedang kebudayaan dalam pandangan Islam adalah sebuah
tata nilai dan tradisi yang berkembang dari ajaran Islam. Tata nilai tersebut mernupakan penerjemahan/untuk
merealisir pokok-pokok ajaran al Qur’an dan Hadis dalam kehidupan nyata.
Dari berbagai kelompok masyarakat di dunia termasuk Indoneisa telah menghasilkan sebuah kebudayaan yang
disebut kebudayaan Islam. Tertu saja sudah beradaptasi dengan budaya lokal Nusantara. Hasilnya lahirlah
beragam budaya lokal yang bercorak Islam.

Seni Budaya Yang Bernuansa Islam

Seni budaya yang bernuansa Islam lebih diartikan


sebagai kesenian daerah yang diilhami oleh Agama
Islam. Dengan kata lain kesenian Nusantara yang telah
berbaur dengan tradisi Islam. Dalam beberapa hal
didaerah kita terdapat kesenian daerah yang
dilhami/berbaur denga agama Islam antara lain:
PANDANGAN ISLAM TENTANG
SENI DAN BUDAYA
• Seni Merupakan Ekspresi Keindahan. Dan Keindahan Menjadi Salah Satu Sifat Yang Dilekatkan Allah
Pada Penciptaan Jagat Raya Ini.Allah Melalui Kalamnya Di Al-Qur’an Mengajak Manusia
Memandang Seluruh Jagat Raya Dengan Segala Keserasian Dan Keindahannya.Allah Berfirman:
‫وج‬ ِ ‫َاه َاو َمال ََه‬
ٍ ‫امن ْ ُف ُر‬ َ ّ ‫او َزيَّن‬
َ ‫اه‬ َّ ‫أ َ َفل َْميَن ْ ُظ ُروا ِإل‬
َ َ ‫َىالس َما ِء َف ْو َق ُه ْمك َيْ َفبَنَيْن‬
“Maka Apakah Mereka Tidak Melihat Ke Langit Yang Ada Di Atas Mereka, Bagaimana Kami
Meninggikannya Dan Menghiasinya, Dan Tiada Baginya Sedikit Pun Retak-Retak?” [QS 50: 6].

• Agama Islam mendukung kesenian selama tidak melenceng dari nilai-nilai agama.

• Muhammadiyah berpandangan bahwa pada dasarnya seni itu hukumnya mubah (boleh).

• Tetapi jika dalam budaya tersebut ada hal-hal lain yang mengarah atau menyebabkan pelanggaran
terhadap norma-norma Islam baik berupa kerusakan (fasad), kedurhakaan kepada Allah, maka
hukumnya menjadi haram.
PRINSIP-PRINSIP ISLAM DALAM
MELAKUKAN AKTIFITAS SENI DAN BUDAYA

1. Islam adalah agama fitrah, yaitu agama yang berisi ajaran yang tidak bertentangan
dengan fitrah manusia, Islam bahkan menyalurkan, mengatur, dan mengarahkan fitrah
manusia itu untuk kemuliaan dan kehormatan manusia sebagai makhluq Allah.

2. Rasa seni sebagai penjelmaan rasa keindahan dalam diri manusia merupakan salah satu
fitrah yang dianugerahkan Allah SWT yang harus dipelihara dan disalurkan dengan baik
dan benar sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

3. Berdasarkan keputusan Munas Tarjih ke-22 tahun 1995 bahwa karya seni hukumnya
mubah (boleh) selama tidak mengarah atau mengakibatkan fasad (kerusakan), dlarar
(bahaya), isyyan (kedurhakaan), dan ba'id `anillah (terjauhkan dari Allah)
4. Seni rupa yang objeknya makhluq bemyawa seperti patung hukumnya mubah bila untuk
kepentingan sarana pengajaran, ilmu pengetahuan, dan sejarah; serta menjadi haram bila
mengandung unsur yang membawa `isyyan (kedurhakaan) dan kemusyrikan.

5. Seni suara baik seni vokal maupun instrumental, seni sastra, dan seni pertunjukan pada
dasarnya mubah (boleh) serta menjadi terlarang manakala seni dan ekspresinya baik
dalam wujud penandaan tekstual maupun visual tersebut menjurus pada pelanggaran
norma-norma agama.

6. Dapat menumbuhkan perasaan halus dan keindahan juga menjadikan seni dan budaya
sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai media atau sarana da'wah
untuk membangun kehidupan yang berkeadaban.

7. Menghidupkan sastra Islam sebagai bagian dari strategi membangun peradaban dan
kebudayaan muslim.
SENI
SEBAGAI MEDIA DAKWAH

• Dakwah pada hakekatnya mempunyai arti ajakan.

• Sebagai media atau metode, seni & budaya mempunyai proyeksi


yang mengarah pada pencapaian kesadaran kualitas keberagamaan
Islam yang pada gilirannya mampu mernbentuk sikap dan perilaku
Islami yang tidak menimbulkan gejolak sosial, tetapi justru makin
memantapkan perkembangan sosial.
PERKEMBANGAN
DAKWAH MELALUI METODE KESENIAN

a. Era Lampau
Dakwah pada masa lampau juga sering disebut dengan Dakwah
Kultural karena dakwah dilakukan dengan cara mengikuti budaya-
budaya kultur masyarakat setempat dengan tujuan agar dakwahnya
dapat diterima di lingkungan masyarakat setempat.
Contoh :
1. Dakwah mengunakan sastra ( puisi pada era rumi)
2. Dakwah mengunakan karya seni baru ( wayang pada era
wali songo )
Seni budaya lokal yang bernuansa Islam lebih diartikan sebagai kesenian daerah yang diilhami oleh Agama Islam. Dengan
kata lain kesenian Nusantara yang telah berbaur dengan tradisi Islam. Dalam beberapa hal didaerah kita terdapat kesenian
daerah yang dilhami/berbaur denga agama Islam antara lain:

Debus

Debus adalah kesenian asli masyarakat Banten, muncul pertama kali pada abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan
Maulana Hasannudin (1532-1570). Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682) debus difokuskan untuk
membangkitkan semangat pejuang dalam melawan Belanda.

Kesenian ini merupakan bentuk kombinasi dari seni tari, seni suara, seni kebatinan yang bernuansa megis. Pertunjukkan ini
dimulai dengan pembukaan (membaca) salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Zikir selama 10 menit yang diiringi musik.

Bersamaan dengan “beluk” (nyanyian zikir dengan suara keras) atraksi kekebalan tubuh sesuai permintaan penontonnya.
Misalnya menusuk perut, mengisi anggota badan dengan golok dan sejenisnya.
Wayang
Wayang merupakan kesenial tradisional yang sangat dikenal. Juga merupakan media dakwah di Jawa yang dilakukan oleh
Walisongo.
Wayang kulit dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk mengimbangi seni wayang yang ada saat itu. Dibuat demikian agar tidak
menyerupai wujud manusia. Hal itu dibuat karena pada masa itu menggambar, melukis manusia bisa menimbulkan syirik.
Asal mula cerita wayang berasal dari lakon Mahabarata yang ada pada zaman kerajaan Hidu-Budha.

Selain wayang diartikan sebagai bayangan, juga diartikan sebagai bayangan angan-angan. Karena itu segala bentuk karakter
tokohnya ada kaitannya dengan manusia. Misalnya tokoh Pandawa Lima yang selalu menunduk sebagai lambang tawaduk.
Dasamuka dan Kumbakarna yang bermulut besar merupakan lambang orang yang jahat, sombong dan rakus.

Pagelaran wayang dipimpin oleh seorang dalang. Secara bahasa dalang berasal dari kata ”dalla” artinya menunjukkan. Fungsi
dalang adalah menunjukkan jalan kebaikan sebagaimana yang dilakukan oleh Sunan Kudus, Sunan Kalijaga.
b. Era Sekarang
Dakwah pada masa sekarang ini juga disebut sebagai Dakwah
Kontemporer karena Dakwah yang dilakukan dengan cara
menggunakan teknologi yang sedang berkembang.
Contoh :
1.  Berbagai macam pendekatan melalui musik ( Musik
nasyid, pop, dll)
2.  Dakwah melalui media perfilman (Sang Pencerah)
3.  Dakwah melalui media televisi. (Para Pencari Tuhan
(PPT), Islam ktp)
4.  Dakwah melalui metode kaligrafi, seni lukis.
Mempelajari Tradisi Dan Upacara Adat Kesukuan Yang Bernuasna Islami.

Tradisi merupakan kebudayaan masa lampau yang diwariskan dalam bentuk sikap, perilaku sosial,
kepercayaan, prinsip-prinsi, dan sekepakatan perilaku. Hal ini berasal dari pengalaman di masa lampau
yang membentuk perilaku masa kini.
Di Indonesia terdapat berbagai macam tradisi yang masih dijaga dengan baik oleh pengikutnya. Bisa
dalam bentuk adat istiadat, ritual, upacara keagamaan. Dalam pelaksanaannya
tergantung/terpengaruh oleh lingkungan setempat.

Selamatan .
Setiap ada peristiwa yang menakutkan, atau yang menyenangkan atau adanya harapan, seperti perkawinan,
sakit, panen padi, menanam padi selalu mengadakan upacara selamatan. Selamatan dilakukan sebagai rasa
syukur, dengan permohonan agar selalu mendapatkan keselamatan.

Setelah Islam datang selamatan dikemas Islami, seperti dengan tahlilan, pengajian. Sebelum Islam datang diisi
dengan bacaan mantra-mantra.
Ziarah Kubur

Yaitu kebiasaan mengunjungi makam dan meletakkan bunga di atas kuburan seseorang. Sampai saat ini masih
dipertahankan. Tujuan awalnya adalah untuk memohon restu dan mendapat berkah dari orang yang sudah meninggal.
Tradisi ini dipengaruhi budaha Hindu-Budha yakni pemujaan terhadap arwah nenenk moyang.

Setelah Islam datang tujuan ziarah diarahkan untuk mendo’akan yang telah meninggal agar diampuni dosa-dosanya juga
sebagai media kontemplasi bagi seseorang agar selalu mengingat kematian.
Biasanya yang dikunjungi makam para wali. Setelah berkembang juga makan sanak keluarga. Waktu ziarah menjelang
bulan Ramadhan dan hari raya idul fitri. Saat ziarah diisi dengan bacaan tahlil, tahmid, surah pendek dalam al Qur’an
Ritual upacara bersih desa dan tolak bala

Bersih deso adalah bentuk slametan bercorak Jawa kuno. Ritual ini berbeda-beda di tiap kampung, namun
memiliki tujuan sama seperti slametan. Menurut pandangan orang Jawa, bersih deso merupakan ritual
Jawa yang bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Esa dari pengaruh mistis.
Pengaruh mistis yang dimaksudkan adalah kekuatan makhluk halus yang bersifat negatif (membahayakan
atau mengganggu ketentraman desa). Oleh sebab itu, masyarakat percaya bahwa dengan melakukan ritual
bersih deso mereka akan terbebas dari malapetaka yang disebabkan makhluk halus.
Dalam pelaksanaan ritual bersih deso, selalu dibarengi dengan kendhuren. Kegiatan tersebut biasanya
dilakukan di rumah kepala desa. Kendhuren dilangsungkan untuk tujuan syukuran atas limpahan anugerah
yang diberikan kepada desa. Masyarakat Jawa yang mayoritas beragama Islam hingga sekarang belum
bisa meninggalkan tradisi dan budaya Jawanya. Di antara tradisi dan budaya ini terkadang bertentangan
dengan ajaran-ajaran Islam.
Makam yang dikeramatkan
Makam bagi sebagian masyarakat yang mempercayainya bukan hanya sekedar tempat penyimpanan mayat,
akan tetapi adalah tempat yang sangat dikeramatkan karena disitu dikuburkan jasad orang yang sangat
penting atau seorang tokoh yang sangat disegani dan dihormati.

Islam melarang umatnya melakukan sesuatu yang mengarah kepada mengkeramatkan kuburan, karena
mengkeramatkan kuburan akan menyeret kepada kesyirikan. Makanya Rasulullah melarang kita membuat
bangunan di atas kuburan, menembok kuburan, menjadikan kuburan sebagai tempat perayaan (haul).
penutup
Sebagai catatan penutup perlu ditegaskan bahwa Islam tidak sama sekali menolak tradisi atau
budaya yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dalam penetapan hukum Islam dikenal
salah satu cara melakukan ijtihad yang disebut ‘urf, yakni penetapan hukum dengan mendasarkan
pada tradisi yang berkembang dalam masyarakat. Dengan cara ini berarti tradisi dapat dijadikan
dasar penetapan hukum Islam dengan syarat tidak bertentangan dengan ajaran Islam yang tertuang
dalam al-Quran dan hadis Nabi Saw. Di Indonesia banyak berkembang tradisi di kalangan umat Islam
yang terus berlaku hingga sekarang, seperti tradisi lamaran, sumbangan mantenan, peringatan hari-
hari besar keagamaan, dan lain sebagainya. Selama ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam
maka tradisi-tradisi seperti itu dapat dilakukan dan dikembangkan. Sebaliknya, jika bertentangan
dengan ajaran Islam, maka tradisi-tradisi itu harus ditinggalkan dan tidak boleh dikembangkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai