Makalah
Disusun Oleh :
DESKA ALPIANSAH
PRITY RANA MARIAM
MARLINA FATIHA
TRI UNENGSIH
LIA APRILIA
KELAS : 9B
Seni budaya lokal artinya adalah bentuk seni atau tradisi yang ada pada
daerah tertentu, mengakar dan menjadi pola hidup di masyarakat tersebut.
Budaya ini berkembang secara turun temurun dan terus dilestarikan oleh
generasi selanjutnya.
Karena setiap suku memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda-beda.
Dan memberikan identitas dan corak yang jelas bagi daerahnya.
Karya seni Islam dalam segala bentuk manifestasinya, apakah seni suara,
musik, gerak, sastra atau seni pandang, seperti lukis, kaligrafi dan arsitektur
adalah merupakan bagian dari ekspresi keimanan tauhid berdasarkan ajaran
Nabi Muhammad SAW.
Dalam karya seni Islam terdapat beberapa lahan kesenian yang kurang
digunakan. Yaitu seni tari serta representasi figure manusia dan hewan
termasuk sedikit sekali yang dikembangkan dalam karya seni Islam.
Sebenarnya tidak ada dalil qot’i yang mendiskreditkan kreasi demikian.
Tetapi corak aqidah Islam yang tauhid mendorong timbulnya kecurigaan
terhadap representasi figural yang mengarah kepada kemusyrikan. Dalam
hal ini sangat dominan.
Anehnya musik yang telah popular sejak nabi Muhammad SAW hijrah ke
Madinah pada tahun 622 kurang berkembang dalam Islam. Akibat negative
yang sering timbul dari pagelaran musik mempengaruhi para ulama untuk
menjauhi dari musik bahkan menetangnya.
Dari sini kita memahami kenapa musik bercorak keagamaan sangat
sederhana dan kurang berkembang. Tetapi disamping itu timbul musik
sekuler yang tidak diakui pihak ulama.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa tradisi Islam adalah hasil
karya/seni orang Islam yang bersumber dari agama Islam.
Seni budaya lokal yang bernuansa Islam lebih diartikan sebagai kesenian
daerah yang diilhami oleh Agama Islam. Dengan kata lain kesenian
Nusantara yang telah berbaur dengan tradisi Islam. Dalam beberapa hal
didaerah kita terdapat kesenian daerah yang dilhami/berbaur denga agama
Islam antara lain:
Debus
Debus adalah kesenian asli masyarakat Banten, muncul pertama kali pada
abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasannudin (1532-
1570). Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682) debus
difokuskan untuk membangkitkan semangat pejuang dalam melawan
Belanda.
Kesenian ini merupakan bentuk kombinasi dari seni tari, seni suara, seni
kebatinan yang bernuansa megis. Pertunjukkan ini dimulai dengan
pembukaan (membaca) salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Zikir
selama 10 menit yang diiringi musik.
Wayang
Wayang kulit dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk mengimbangi seni wayang
yang ada saat itu. Dibuat demikian agar tidak menyerupai wujud manusia.
Hal itu dibuat karena pada masa itu menggambar, melukis manusia bisa
menimbulkan syirik. Asal mula cerita wayang berasal dari lakon
Mahabarata yang ada pada zaman kerajaan Hidu-Budha.
Dalam setiap lakon pementasan selalu berpinsip abadi, bahwa yang benar
pasti menang dan yang salah pasti kalah. Itulah arti dakwah para walisongo
yang dipetik dari QS al Isra (17): 81.
Salah satu sarana wayang adalah ”kelir” menurut bahasa berasal dari kata
hadir. Yang kemudian dianalogikan tempat kehadiran wayang. Menurut
istilah kelir adalah tempat bermain para wayang untuk melakonkan unsur
kebaikan dan kejahatan.
Bunyi-bunyian gamelan, neng, ning, nung diartikan: neng kana, ning kene,
nung kono (di sana, di sini, di situ). Kemudian kempul yang beruasa pul ...
pul ... pul ... dan kedang berbunyi ndang ... ndang ... tak ndang. Lalu diakhiri
dengan genjur yang berbunyi ghur ...
Bila dibunyikan bersama maka mempunyai arti: yang nang kana, ya neng
kene, yang nung kono, ayo podo kumpul, ndang, ndang kabeh wae pada
njegur. (ya di sana, ya disini, ya di situ, ayo semuanya cepat datang lalu
terjun masuk Islam). Disinilah fungsi gamelan yang mempunyai arti penting
dalam mengajak masyarakat untuk memasuki ajaran agama Islam.
Tari Saman
Berasal dari Aceh, dari dataran tinggi Gayo. Dahulunya tari saman
disampaikan untuk merayakan peristiwa penting dalam adat Aceh, juga
pada perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kata saman berasal
dari salah satu nama ulama besar Aceh yaitu Syekh Saman.
Tari saman tidak diiringi musik, menggunakan suara dari para penari dan
tepuk tangan. Tarian ini dipandu yang lazim disebut Syekh. Biasanya terdiri
dari delapan penari dan dua pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
Hadrah
Rebana adalah sejenis alat kesenian tradisional yang terbuat dari kayu,
dibuat dalam bentuk lingkaran dan di tengah-tenganya dilobangi, kemudian
di tempat yang dilobangi itu ditempati kulit binatang (biasanya kulit
kambing) yang telah dibersihkan bulu-bulunya.
Kasidah
Yaitu suatu jenis seni suara yang bernafaskan Islam. Syair lagunya
mengandung dakwah Islamiyah dan nasihat yang baik. Fungsi rebana
pertama kali sebagai instrumen dalam nyanyian lagu-lagu keagamaan
berupa pujian kepada Allah SWT dan rasulNya. Rebana berasal dari kata
rabbana yang artinya wahai Tuhan kami. (suatu do’a dan pujian terhadap
Tuhan). Ketika rasul hijrah ke Madinah belai disambut dengan rebana di
pinggir jalan oleh masyarakat Madinah.
Fungsi utama kasidah adalah sebagai media dakwah Islam dan sebagai
hiburan dalam acara peringatan hari besar Islam. Karena pesatnya
perkembangan kasidah antara lain karena ditopang oleh adanya kesepakatan
pandangan ulama (termasuk pakar hukum Islam) bahwa menurut hukum
Islam seni rebana dan kasidah itu boleh (mubah).
Suluk
Menurut bahasa suluk artinya jalan atau cara. Menurut istilah suluk artinya
jalan yang mengacu pada hidup dengan cara sufi atau mengikuti aturan sufi.
Suluk disebut juga sebagai ajaran spiritual Islam Jawa yang ditulis dalam
bentuk puisi. Suluk berupa puisi pertama kali diciptakan oleh kaum priyayi
terpelajar. Berisi filfasat atau ajaran mengenai kebijaksanaan hidup.
Awal mulanya sulu merupakan aliran pemikiran dan prinsip hidup yang
berkembang di istana (khusus disukai priyayi saja) Hindu Budha. Setelah
Islam datang menyebar di Jawa dan sudah diberi nilai keislaman.
Suluk tidak hanya dikenal di Jawa saja, di Sumatera suluk yang ditulis oleh
Hamzah Fansuri (berjudul Syair si burung Pingai) dan Syamsuddin. Kalau
di Jawa suluk ditulis oleh Sunan Bonang.
Kesustraan Islami
Kesusastraan Islami (budaya melayu kalsik) terdapat di sebagian wilayah
pesisir Sumatra dan Semenanjung Melayu (daerah Aceh). Hal ini karena
didukung sepenuhnya oleh keberadaan kerajaan di Aceh. Bentuk sastra yang
berkembang adalah hikayat, pantun, syair yang menekankan pesoalan
keagamaan.
Selamatan
Ada upacara lain yang sering dilakukan masyarakat sekitar kita, yaitu
upacara kematian, yaitu saur tanah, satu hari, tiga hari, tujuh hari, empat
puluh hari, seratus hari, seribu hari, nguwis-uwisi kematian seseorang.
Acara selamatan selalu diisi dengan kenduri (membagi-bagi makanan)
sesuai tema selamatan yang sedang dilakukan.
Nama aslinya adalah Peutron Aneuk U Tanoh atau turun tanah. Artinya
orang tua menurunkan bayi ke tanah setelah bayi berusia 44 hari.
Sebelumnya seorang ibu melakukan pantangan dengan tujuan agar bayi
sehat dan baik.
Upacara dipimpin oleh ketua adat dengan menggendong bayi menuju tangga
rumah sambil membaca do’a-do’a dari ayat Al Qur’an. Kemudian menuruni
tangga rumah dengan bayi tetap digendongnya.
Ketua ada melanjutkan acara membawa masuk bayi ke dalam nimah yang
disambut oleh seluruh hadirin dan keluarga. Dimeriahkan dengan rebana,
tari-tarian, pencak silat, permainan kesenian lainnya. Disajikan pula
berbagai makanan.
Sekaten
Pada tahun 1939 tahun saka atau 1477 M, Raden Patah dengan dukungan
para wali mendirikan masjid Demak. Berdasarkan kesepakatan digelar siar
Islam selama 7 hari menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dibunyikan dua perangkat gamelan karya Sunan Giri yang membawakan
gending karya Sunan Kalijaga.
Saat kerajaan Islam dari Demak pindah ke Mataram perayaan sekaten tetap
digelar. Begitu juga setelah Mataram terbagi menjadi dua Kasultanan
Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Mulai tahun 1960 sekaten sebagai pasar rakyat. Pasar malam perayaan
sekaten berlangsung selama 39 hari. Menurut penanggalan Jawa selain
Grebeg Mulud ada juga grebeg syawal yang diadakan hari pertama syawal
(bulan jawa). Grebeg besar diadakan pada hari ke 10 bulan Jawa yang
dihubungkan dengan hari raya umat Muslim (qurban, idul adha).
Tradisi penikahan Aceh banyak diwarnai oleh tradisi Islam, hal bisa dilihat
dari beberapa tahapan-tahapan pernikahan:
Melamar
Persiapan perkawinan
Upacara pernikahan
Setelah itu pihak pengantin pria menyerahkan jeunameu atau mas kawin
berupa sekapur sirih, seperangkat kain adat, emas puan. Emas yang
digunakan adalah uang mas kuno seberat 100 gram. Sebelum kedua
mempelai dipersandingkan di pelaminan keluarga mengadakan upacara
menginjak telur yang dilakukan oleh pengatin pria.
Pakaian Pengantin
Pengatin pria celana panjang yang (cekak musang), kain sarung (pendua),
serta kemeja belanga pakai bis benang emas, memakai kopiah (makutup),
sebilah rencong terselip di depan perut. Pengantin perempuan memakai
celana panjang (cekak musang) baju kurung sampai pinggul, kain sarung.
Perhiasan berupa kalung yang disebut kula, pending, gelang tangan, gelang
kaki.
Ziarah Kubur
Setelah Islam datang tujuan ziarah diarahkan untuk mendo’akan yang telah
meninggal agar diampuni dosa-dosanya juga sebagai media kontemplasi
bagi seseorang agar selalu mengingat kematian.
Islam yang khas indonesia. Islam ini sebagai perwujudan dari "islam
rahmatan lil alamin". Islam sebagai nilai dan pola pikir. Bukan wadagnya.
Maka nilai-nilai dalam tradisi islam nusantara adalah (1) adaptif, (2)
keberagaman, (3) toleransi, (4) menghargai tradisi dan adat istiadat yang
berlaku dll.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
bahwa Seni budaya lokal artinya adalah bentuk seni atau tradisi yang ada
pada daerah tertentu, mengakar dan menjadi pola hidup di masyarakat
tersebut. Budaya ini berkembang secara turun temurun dan terus
dilestarikan oleh generasi selanjutnya
Karena setiap suku memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda-beda.
Dan memberikan identitas dan corak yang jelas bagi daerahnya.
2. Penutup
Tugas makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas 9 SMPN 2 Jatisari. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.