Anda di halaman 1dari 19

BAB VI

SYAIKH ABDUL RAUF AS-SINGKILI


DAN SYAIKH MUHAMMAD
ARSYAD AL-BANJARI

Oleh : Moh. Najib Ali Bastoni, M. Pd. I


KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Menganalisis dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR
1.6. Menghayati nilai-nilai positif dari tokoh
penyebar Islam di berbagai wilayah Indonesia
dalam berdakwah
2.6. Mengamalkan sikap tanggung jawab, santun
dan peduli
3.6. Menganalisis biografi tokoh penyebar Islam di
berbagai wilayah Indonesia
4.6. Menyimpulkan peran tokoh penyebar Islam di
berbagai wilayah Indonesia
 
PETA KONSEP
Gambar 1 merupakan ilustrasi Syaikh Abdur Rauf as-Singkili yang mempunyai
peranan penting dalam proses penyebaran Islam di nusantara. Dari ilustrasi
tersebut, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasikan peran beliau
dalam pengembangan Islam di Indonesia.
Wawasanku!
• Nama aslinya adalah Abdur Rauf al-Fansuri yang lahir di
kota Singkil. Beliau adalah orang pertama kali yang
mengembangkan Tarekat Syattariyah di Indonesia.
• Sekitar tahun 1640, beliau berangkat ke tanah Arab untuk
mempelajari ilmu-ilmu keislaman. Abdur Rauf as-Singkili
pernah bermukim di Mekah dan Madinah.
• Ia mempelajari Tarekat Syattariyah dari gurunya yang
bernama Ahmad Qusasi dan Ibrahim al-Qur’ani.
• Kemudian, Abdur Rauf as-Singkili pernah menjadi Mufti
Kerajaan Aceh ketika diperintah oleh Sultanah Safiatuddin
Tajul Alam.
Abdur Rauf as-Singkili memiliki sekitar 21 karya dalam
bentuk kitab-kitab tafsir, hadits, fiqh, dan tasawuf.
Beberpa karyanya antara lain sebagai berikut:
• Kitab Tafsir yang berjudul Turjuman al Mustafid (Terjemah Pemberi
Faedah), yakni merupakan kitab tafsir pertama yang dihasilkan di
Indonesia.
• Umdat al Muhtajin, yaitu karya terpenting yang ditulis oleh Abdur
Rauf as- Singkili. Buku ini terdiri dari 7 bab yang memuat tentang
dzikir, sifat Allah dan Rasul-Nya, serta asal-usul ajaran mistik. Pada
pembahasan di bab terakhir, beliau menceritakan tentang riwayat
hidupnya dan gurunya.
• Mir’at at-Tullab fi Tahsil Ma’rifah Ahkam asy-Syar’iyah li al-Malik al-
Wahab (Cermin bagi Penuntut Ilmu Fikih untuk Memudahkan
Mengenal Segala Hukum Syariat). Kitab ini memuat berbagai
masalah Madzhab Syafi’i yang merupakan panduan bagi para qadhi.
Gambar 2 merupakan ilustrasi Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari yang
mempunyai peranan penting dalam proses penyebaran Islam di nusantara.
Dari ilustrasi tersebut, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasikan
peran beliau dalam pengembangan Islam di Indonesia.
Wawasanku!
• Muhammad Arsyad al-Banjari lahir di Lok Gabang, Martapura,
Kalimantan Selatan pada tahun 1710. Beliau lahir dari pasangan
Abdullah dan Siti Aminah. Setelah wafat, beliau dikenal dengan
sebutan Datuk Kalampayan karena dimakamkan di Desa Kalampayan.
• Ketika masih kanak-anak, beliau diadopsi oleh Sultan Tahlilullah untuk
dididik secara tuntas. Bahkan, beliau dikirim ke Mekah dan Madinah
untuk belajar di sana selama lebih kurang 30 tahun.
• Sebelum berangkat ke tanah suci, beliau dinikahkan dengan seorang
putri yang bernama Bajut sebagai sarana untuk mengikat perasaan
dengan keluarga di tanah air. Di antara gurunya yang sangat
berpengaruh adalah Syekh ‘Athaillah yang pernah memberikan izin
kepada Muhammad Arsyad al-Banjari untuk mengajar dan memberi
fatwa di Masjidil Haram.
Selama belajar di tanah Suci ia berteman dengan para
ulama, di antaranya sebagai berikut.

• Syaikh Abdus Samad al-Palimbani.


• Abdul Wahab Bugis dari Makassar yang kemudian
menjadi menantunya (dinikahkan dengan Syarifah
binti Muhammad Arsyad al-Banjari).
• Syaikh Abdurrahman Masri dari Jakarta.
• Langkah pertama yang dilakukan Syaikh Muhammad
Arsyad al-Banjari sekembalinya dari belajar di tanah suci
adalah membina kader-kader ulama. Ia meminta kepada
Sultan Tamjidillah sebidang tanah untuk dijadikan sebagai
pusat pendidikan. Di tempat itu, dibangun rumah tinggal,
ruang belajar, perpustakaan, serta asrama bagi para
santri.
• Berkat perjuangan keras beliau dengan dibantu
menantunya akhirnya pusat pendidikan tersebut ramai
dikunjungi para santri dari berbagai daerah. Tempat
tersebut hingga
• saat ini dikenal dengan nama “Kampung dalam Pagar”.
Sebab, para santri yang belajar
• dilarang meninggalkan tempat tersebut tanpa izin.
• Muhammad Arsyad al-Banjari juga aktif
menulis buku. Di antara karyanya yang
terbesar adalah kitab yang berjudul Sabilul
Muhtadin (Jalan Orang yang Mendapat
Petunjuk). Karena keilmuan beliau yang luar
biasa, Muhammad Arsyad al-Banjari
mendapat julukan “Matahari Agama” dari
Banjar.
Wassalmualaikum Wr WB
REFLEKSI
• Setelah kalian mempelajari kisah Syaikh Abdur Rauf as-Singkili dan Syaikh
Muhammad Arsyad al-Banjari, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
• Apa yang kalian ketahui dari kepribadian Syaikh Abdur Rauf as-Singkili sebagai
salah seorang tokoh yang berperan dalam mensyiarkan Islam di Indonesia ?
• Apa yang kalian ketahui dari kepribadian Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari
sebagai salah seorang tokoh yang berperan dalam mensyiarkan Islam di
Indonesia?
• Keteladanan apa yang dapat kalian ambil dari Syaikh Abdur Rauf as-Singkili
dalam mendakwahkan ajaran Islam di Indonesia?
• Keteladanan apa yang dapat kalian ambil dari Syaikh Muhammad Arsyad al-
Banjari dalam mendakwahkan ajaran Islam di Indonesia?
• Syaikh Abdur Rauf as-Singkili dan Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari
tergolong sosok ulama yang mempunyai jasa besar dalam penyebaran Islam di
Indonesia. Bagaimana wujud apresiasi kalian terhadap dua tokoh tersebut?
Aktivitasku
• Cari cuplikan kisah biografi salah satu tokoh
yang memiliki keteladanan dan sumbangsih
dalam perkembangan Islam di Indonesia dari
berbagai sumber selain dari kedua tokoh di
atas!
• Contoh : KH. Hasyim Ashari, Cari di internet
• Simpulkan keteladanan yang bisa diambil dari
seorang tokoh yang kalian tuliskan!
Aturan
• Kalian dibagi menjadi 5 kelompok
• Kelompok daring ini anggotanya terdiri dari :
• Nomer abs 1 – 6 kel 1, no abs 7 – 12 kel 2 dst
• Nomer setelah 30 gabung ke kel 1, 31 ke kel 2
dst
• Diketik setiap kel 1 saja. Dan kirim ke WA
group. Japri saja. Biar tidak di copy paste.
Contoh !
• Semua jawaban dari Refleksi
Contoh 2
• Aktifitasku
• Kelompok ku memilih KH Ahmad Dahlan
• Ambil dr internet biografi ahmad dahlan dan
apa sumbangsih nya terhadap Isslam di
Inodnesia
• Yang kalian kirim ke wa saya. Nomor adalah
contoh 1 dan 2.
• Yang ada tulisan nama kelompok. Nama dan
no absen kelas
• Yg tdiak kerja centang saja
• Makanya saya suruh japri. Biara saya bisa
mmebedakan nilainya
• Kurang paham japri saya

Anda mungkin juga menyukai