Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

SUNAN GUNUNG
DJATI

BANDUNG

Jl. A. H. Nasution 105 Cibiru, Bandung 40614; Telp. (022) 7810790, Fax.: (022) 7803936;
E-mail: adhum-uinsgd@telkom.net

SOAL DAN JAWABAN UAS


Mata Kuliah : Arkeologi Islam
Smt : V/SPI/ ABCD
T.A. : 2021
Nama Mhs. : Lilis Sobariyah
NIM : 1195010077
Bacalah Asma Allah sebelum menjawab soal di bawah ini, pilihlah soal yang Anda ketahui
dengan pasti jawabannya. Pusatkan pikiran Anda dalam menjawab soal-soal ini dengan
seksama. Insya Allah semoga Anda menjawab jawaban yang diharapkan. Selamat
menjawab.

1. Jelaskan dengan singkat apa objek kajian arkeologi Islam, berikut peta
wilayah sebaran situsnya di Indonesia?

Objek arkeologi Islam merupakan semua tinggalan Islam di masa lalu yang masih
dapat kita temukan sampai saat ini. Berdasarkan periodenya objek studi arkeologi Islam
seperti: nisan, masjid, benteng Islam, makam, situs keraton, situs kota islam, situs
pemukiman, situs pesantren, situs pasar, kerajinan dan lain sebagainya.
Objek penelitian arkeologi Islam diantaranya berupa masjid. Beberapa wilayah
penelitian terdapat masjid dengan keunikan masing-masing. Masjid Kauman di Situs Pleret
misalnya. Masjid ini merupakan peninggalan Mataram Islam telah diekskavasi sejak tahun
2008. Penelitian di Situs ini merupakan kerja sama dengan Dinas Kebudayaan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Komponen Masjid Kauman Pleret yang diketahui dari ekskavasi
berupa bagian mihrab, umpak, dan sisa-sisa struktur. Masjid lain yang tidak kalah uniknya
yaitu Masjid di daerah Semarang, yaitu masjid wakaf di Lajur 33 Semarang. Masjid ini
memiliki keunikan pada bagian menara, yaitu terdapat 1 menara tinggi di dekat pintu
gerbang. Beranjak ke Surabaya, terdapat Masjid Agung Sunan Ampel yang memiliki tiang-
tiang kayu dan umpak di dalam ruang utama masjid.
Terakhir, Sebuah mushola bernama Ridwanullah di dekat kampung arab di Sidoarjo
yang memiliki tahun pendirian sebagai penanda khas di kampung tersebut. Angka tahun
tertulis 1921 di dinding luar sisi atas bangunan sekaligus menjadi ornamen bangunan
tersebut.
Pada dasarnya ada tiga aspek utama dalam kajian arkeologi Islam sebagai ilmu
kepurbakalaan, yaitu Artefak, Ekofak, dan Fitur. Kajian arkeologi Islam tersebut mempelajari
pendekatan sejarah melalui sumber-sumber primer seperti budaya material dan kondisi
lingkungan dari peradaban sebelumnya. Menurut (Mundardjito, 1983), awalnya data
arkeologi terdiri atas artefak, ekofak, dan fitur. Akan tetapi selaras dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, cakupan data arkeologi semakin bertambah, yaitu bukan hanya
meliputi artefak, fitur, dan ekofak, tetapi sifat data pada akhirnya berkembang sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga serbuk sari (pollen) dan penginderaan jarak
jauh juga merupakan data arkeologi (Tanudirdjo DA,1993). Bentuk data arkeologi menjadi
acuan utama untuk mengungkapkan sejarah kebudayaan masa lampau baik sejak masa
prasejarah maupun sejak masa sejarah. Data arkeologi tersebut dibagi kedalam lima bagian;
artefak, ekofak, fitur, situs dan kawasan arkeologis. Kelima jenis data tersebut menjadi
kajian arkeolog untuk mengungkapkan kebudayaan manusia masa lalu (Soemarno, 2014).

Peta wilayah sebaran situs arkeologi Islam di Indonesia meliputi Jawa Barat, Jawa Timur,
Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan dan Banten.

2. Proses itu menentukan hasilnya, kalau prosesnya tidak benar, hasilnya pun
tidak benar. Untuk lebih meyakinkan. Coba saudara uraikan hakekat kerja
arkeologi?

Tanudirdjo (2004), Telah dinyatakan bahwa kerja arkeologi mirip dengan mengais-
ngais. Pernyataan ini berbeda dengan pandangan MB Schiffer (1976; 1985) tentang proses
transisi budaya. Ada dua konteks dasar yang dapat menjelaskan keberadaan materi budaya
dalam kerangka berpikir ini: konteks sistemik dan konteks arkeologis. Pengaturan sistem
adalah lingkungan budaya yang masih berkembang. Sumber daya budaya terus memainkan
peran aktif dalam pengaturan ini, dan masyarakat memanfaatkannya. Konteks arkeologis
mengacu pada lingkungan di mana empat sumber daya budaya (baik berwujud dan tidak
berwujud) tidak lagi digunakan, oleh karena itu lebih tepat disebut sebagai sumber daya
arkeologi (Tanudirjo, 2004). Untuk dapat menguraikan pentingnya sumber daya arkeologi
saat ini,.1

3. Deskripsikan dengan jelas apa saja yang oleh para ahli di teoritisikan
sebagai peninggalan budaya material Islam di Indonesia?

Peninggalan kebudayaan adalah benda fisik maupun tak berwujud (intangible) dari
suatu kelompok atau masyarakat. Dalam peninggalan terdapat dua jenis yaitu yang bersifat
fisik/material dan tidak terwujud.  Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai
kebudayaan material yang dimiliki Indonesia:
1. Masjid merupakan wujud seni bangun hasil Islamisasi yang bersifat sakral (Soedjono
& Lerissa, 2010:200). Masjid sendiri adalah dipergunakan dalam prosesi melakukan
sembahyang bagi umat Islam (Sugimun, 1988:73). berikut ini adalah contoh-contoh
dari hasil kebudayaan material berupa masjid di Indonesia:
● Masjid Agung Surakarta, Masjid ini adalah salah satu peninggalan Kerajaan
Mataram Islam di Surakarta. Masjid Agung dibangun oleh Sunan Pakubuwono
III pada 1763 dan selesai pada 1768.
● Masjid Agung Demak, masjid ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan
islam terbesar di Indonesia, yakni kerajaan Demak. Didirikan oleh Raden
Patah pada tahun ke-15 Masehi ini masih dipercaya sebagai tempat kumpul
Wali Songo sebagai penyebar Agama Islam di Pulau Jawa
● Masjid Agung Banten, Masjid Agung Banten diperkirakan dibangun pada 8
Oktober 1526, dan pada saat itu jugalah Ibukota Kesultanan Agung didirikan.
b. Makam, di Indonesia, Makam-makam yang dijadikan lokasi penelitian merupakan
makam raja-raja atau anggota keluarga kerajaan, ulama, dan sedikit masyarakat
kebanyakan. Bahan yang digunakan untuk pembuatan nisan dan jirat makam ada
empat jenis, yaitu kayu, yang terdiri atas kayu ulin dan kayu biasa; batu, baik
marmer, granit maupun batu alam yang tidak diolah; bata; dan logam. Terdapat
berbagai penemuan makam-makam yang menunjukkan telah dipengaruhi oleh
budaya Islam, berikut beberapa diantaranya:
● Makam Tralaya, Makam Tralaya menjadi bukti bahwa terdapat komunitas
muslim kala Kerajaan Majapahit menguasai Nusantara. Bukti tersebut
didukung oleh sumber tertulis berupa Kidung Sunda yang menjelaskan
tentang pasukan Sunda yang akan mengantar Puteri Raja Sunda sebagai
calon pengantin Raja Hayam Wuruk.
● Makam Malikus Saleh, Makam Malikussaleh atau Malikussaleh adalah
makam peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, dengan memiliki bentuk yang
unik.2
c. Keraton, keraton juga termasuk sebagai hasil budaya material. Di Jawa, terdapat
keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Keraton Mangkunegaran, Keraton
Pakualaman, Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman yang sebagian besar masih

1
Syahruddin Mansyur, “Sumbangan Penelitian Arkeologi Bagi Pembangunan Daerah Maluku”, Balai Arkeologi
Ambon, 2007.
2
 Alfain Nur Mustawhisin, Rully Putri Nirmala Puji dan Wiwin Hartanto, “Sejarah Kebudayaan: Hasil Budaya
Material Dan Non Material Akibat Adanya Pengaruh Islam Di Nusantara”., Jurnal Bakaba, Vol. 8, No. 1, 2019.
digunakan untuk tempat tinggal, pusat kebudayaan, atau museum. Di Sulawesi
Selatan dan Tenggara, terdapat istana atau bekas istana seperti Istana Raja Gowa,
Istana Raja Luwu’, Istana Raja Bone, Istana Sultan Buton dan istana-istana lainnya. Di
Sumatera terdapat Istana Sultan Deli atau lebih dikenal dengan Istana Maimun, dan
Istana Pagaruyung, istana Pagaruyung pada saat ini difungsikan sebagai museum. Di
Maluku memiliki Istana Sultan Ternate dan di Nusa Tenggara Barat terdapat Istana
Sultan Bima. Di Kalimantan Timur terdapat Istana Sultan Kutai, di Kalimantan Barat
terdapat Istana Sultan Pontianak.
4. Berikan salah satu contoh bangunan Islam berupa ornamen konstruksi dan
ornamen dekoratif serta bagaimana perbedaannya?

Ornamen konstruksi yang pembuatannya dengan mengikuti aturan-aturan tertentu


secara objektif. Diantara aturannya adalah ukuran, skala, volume, bayangan, dan komposisi.
ornamen konstruktif ada yang bisa diukur secara matematis ( teknik) dan ada yang terukur
secara logika (perspektif dengan titik ukur terjauh di luar bidang bangunan yang biasa
dipergunakan adalah dengan cara perspektif, isometri, dan aksonometri.

contoh bangunan Islam berupa ornamen konstruksi

Masjid Demak yang merupakan peninggalan bersejarah kerajaan Islam Demak ini,


tetap berdiri kokoh di Jl Sultan Patah, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jateng. Masjid
kebanggaan warga 'Bintoro Sebutan tlatah Demak ini memiliki ciri arsitektur yang khas.
Pengaruh akulturasi menjadikan masjid yang berdiri di atas lahan seluas 11.220 meter
persegi ini memiliki perbedaan mencolok dengan tempat ibadah Muslim di Tanah Air pada
umumnya.

Sebagai salah satu bangunan masjid tertua di negeri ini, Masjid Agung Demak
dibangun dengan gaya khas Majapahit, yang membawa corak kebudayaan Bali. Gaya ini
berpadu harmonis dengan langgam rumah tradisional Jawa Tengah.Persinggungan
arsitektur Masjid Agung Demak dengan bangunan Majapahit bisa dilihat dari bentuk
atapnya. Namun, kubah melengkung yang identik dengan ciri masjid sebagai bangunan
Islam, malah tak tampak. Sebaliknya, yang terlihat justru adaptasi dari bangunan
peribadatan agama Hindu.

Bentuk ini diyakini merupakan bentuk akulturasi dan toleransi masjid sebagai sarana
penyebaran agama Islam di tengah masyarakat Hindu. Kecuali mustoko (mahkota--Red)
yang berhias asma Allah dan menara masjid yang sudah mengadopsi gaya menara masjid
Melayu.

Contoh bangunan Islam berupa ornamen dekoratif

Seni dekoratif adalah seni yang seringkali disebut dengan seni ornamen, dimana seni
ini biasanya diaplikasikan dalam berbagai hal termasuk media dua dimensi. Dalam
Encyclopaedia Britannica, Seni dekoratif diartikan sebagai salah satu jenis seni rupa yang
berkaitan dengan desain serta dekorasi benda. Sedangkan dalam menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), dekoratif adalah sesuatu yang berkenaan dengan dekorasi. Dengan
demikian dapat disimpulkan secara sederhana bahwa gambar dekoratif adalah gambar yang
digunakan untuk menghias.

Biasanya gambar dekoratif berasal dari objek yang ada di alam sekitar kita, misalnya
mengambil model tentang hewan dan tumbuhan atau objek alam lain. Seni dekoratif ini
pada umumnya dibuat untuk menciptakan keanggunan dan gerakan anti tradisional.
Gerakan tersebut biasanya akan melambangkan kekayaan dan kemewahan.

Dekorasi Islam, yang cenderung menghindari gambar-gambar figuratif,


menyebabkan seringnya penggunaan pola geometri yang telah berkembang selama
berabad-abad.Desain geometri dalam seni Islam kerap kali dibentuk dari perpaduan
pengulangan bentuk persegi dan lingkaran, yang saling menjalin dan meliputi sebagaimana
arabesque (dengan kerapkali memadukan kedua pola itu), menjadi bentuk pola yang rumit
dan kompleks, termasuk sebuah luasnya ragam mosaik.

5. Berikan salah satu contoh tinggalan budaya material yang dibangun di atas dasar
budaya dan peradaban Islam, berikut fungsi idiofak, sosiofak dan teknofak.

a) Ideofak, yaitu artefak yang berhubungan dengan pemikiran terhadap hal-hal religius/
supernatural/ idea/ abstrak. Misalnya: benda-benda pusaka, arca dewa, alat-alat
upacara dll. Atau dapat diartikan juga dengan objek material yang berkaitan dengan
ideologi dan keagamaan.
Contoh:  menurut KH. Agus Sunyoto yang merupakan seorang Sejarawan Islam
Nusantara bahwa ideofak itu bisa dalam bentuk shalawat, adzan, shalat. Sementara
artefaknya adalah makam Nabi Muhammad SAW.
b) Sociofact: adalah artefak yang berhubungan dengan kehidupan sosial
kemasyarakatan. misalnya: sarkofagus, prasasti, singgasana, pakaian kebesaran,
hiasan kebesaran seorang kepala suku dll. 
c) Teknopak, yaitu Artefak yang berhubungan dengan teknologi pencarian makanan dan
mempertahankan hidup. Misalnya: alat berburu, alat pertanian, alat pengamanan, alat
transformasi, peralatan rumah tangga, dll.
Selamat mengutarakan jawabannya dengan gamblang.

Anda mungkin juga menyukai