Anda di halaman 1dari 8

Kunci Sukses Menuntut Ilmu

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sukses merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai sesuatu. Tentunya hal ini menjadi
dambaan setiap orang dalam mencapai cita-citanya. Sukses tidak hanya dalam satu hal saja,
missal hanya dalam memperoleh kekayaan, tapi sukses itu dalam berbagai bidang, berprestasi
dalam belajar, dan sebagainya.
Dalam menggapai kesuksesan tentunya ada proses yang harus ditempuh. Dan ini pada umumnya
proses yang ditempuh masing-masing orang berbeda dalam mencapai sesuatu yang dicita-
citakan.
Berawal dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan
judul “KUNCI SUKSES KEBERHASILAN SANTRI DALAM MENCARI ILMU AGAMA
ISLAM DI PONDOK PESANTREN SIROJUTH THOLIBIIN” sebagai tugas mata kuliah
Hadits semester V STIT AL-MUSLIHUUN Tlogo Kanigoro Blitar.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti akan merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana kunci sukses dalam mencari ilmu agama di Pesantren?
2.      Manakah dalil yang mendasari kesuksesan tersebut?
C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk mengetahui kunci sukses dalam mencari ilmu agama islam di Pondok Pesantren.
2.      Untuk mengetahui dalil yang mendasari kunci kesuksesan mencari ilmu agama di Pondok
Pesantren.
D.    METODE PENELITIAN
Dalam menggali informasi, peneliti menggunakan sistem wawancara. Yang mana informasi
didapat dari narasumber yang sekaligus obyek penelitian. Yang menjadi narasumber atau obyek
penelitian dalam hal ii adalah alumni Pondok Pesantren Sirojuth Tholibiin yang menurut
pandangan peneliti tergolong orang yang sukses.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.    KAJIAN TENTANG KUNCI SUKSES SANTRI
1.      Definisi Sukses
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sukses memiliki arti yang sederhana tapi mendalam.
Kata "sukses" didefinisikan sebagai berhasil atau beruntung. Sehingga kesuksesan berarti
keberhasilan atau keberuntungan. Dalam kamus Bahasa Inggris success berarti keberhasilan dan
hasil baik. Jadi, kesuksesan itu merupakan keberhasilan seseorang dalam mencapai sesuatu.
2.      Kunci Sukses Santri
Kitab Ta’lim al-Muta’alim yang merupakan pedoman santri untuk meraih kesuksesan dalam
mencari. Dintara cara-cara untuk meraih ilmu adalah sebagi berikut: Kecerdasan, semangat,
kesungguhan, biaya, petunjuk dari guru, dan waktu yang panjang.
Dalam kitab Ta’lim al-Muta’alim pula disebutkan adab atau tata krama mencari ilmu yang
merupakan kunci kesuksesan seorang pelajar agar ia benar-benar berhasil dalam mencari ilmu.
Diantaranya:
a.       Mengagungkan ilmu
Seorang pelajar tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat
bermanfaat, selain jika mau mengagungkan ilmu itu sendiri, ahli ilmu, dan menghormati
keagungan gurunya.
b.      Mengagungkan Guru
Termasuk arti mengagungkan ilmu, yaitu menghormati pada sang guru
c.       Memulyakan Kitab
Termasuk arti mengagungkan ilmu, yaitu memulyakan kitab, karena itu, sebaiknya pelajar jika
mengambil kitabnya itu selalu dalam keadaan suci.
d.      Menghormati Teman
Termasuk makna mengagungkan ilmu pula, yaitu menghormati teman belajar dan guru pengajar.
e.       Sikap Selalu Hormat Dan Khidmah
Hendaknya penuntut ilmu memperhatikan segala ilmu dan hikmah atas dasar selalu
mengagungkan dan menghormati, sekalipun masalah yang itu-itu saja telah ia dengar seribu kali.
f.       Jangan Memilih Ilmu Sendiri
Hendaklah sang murid jangan menentukan pilihan sendiri terhadap ilmu yang akan dipelajari..
g.      Jangan Duduk Terlalu Dekat Dengan Guru
Diwaktu belajar, hendaklah jangan duduk terlalu mendekati gurunya, selain bila terpaksa
h.      Menyingkiri Akhlak Tercela
Pelajar selalu memnjaga dirinya daripada akhlak-akhlak yang tercela. Karena akhlak buruk itu
ibarat anjing.
3.      Ukuran Kesuksesan Santri
Seorang santri dikatakan berhasil dalam mencari ilmu agama islam adalah apabila sudah mampu
meneladai Ulama’ yang mana menjadi pewaris para Nabi baik dalam perkataan maupun
perbuatan.
Imam Nawawi al-Bantani menjelaskan kriteria ulama pewaris para nabi ini. Menurut beliau
mereka adalah hamba Allah yang beriman, menguasai ilmu syariah secara mendalam dan
memiliki pengabdian yang tinggi semata-mata  karena mencari keridhaan Allah SWT; bukan
keridhaan manusia. Dengan ilmunya, mereka mengembangkan dan menyebarkan agama yang
haq, baik dalam masalah ibadah maupun muamalah. Menurut beliau, beberapa ciri-ciri ulama
pewaris nabi antara lain:
a.       Memiliki keimanan yang kokoh, ketakwaan yang tinggi, berjiwa istiqamah dan konsisten
terhadap kebenaran.
b.      Memiliki sifat-sifat kerasulan: jujur (shiddiq), amanat (amanah), cerdas (fathanah) dan
menyampaikan (tablig)
c.       Faqih fi ad-Din sampai rasikhun fi al-Ilm’
d.      Mengenal situasi dan kondisi masyarakat
e.       Mengabdikan seluruh hidupnya untuk memperjuangkan dan menegakkan ajaran Allah SWT.

B.     KAJIAN TENTANG ILMU AGAMA ISLAM


1.      Definisi Ilmu Agama Islam atau Ilmu Syariah
Yaitu ilmu tentang aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan
manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan
alam semesta.
2.      Pembagian Ilmu Agama Islam
Pada dasarnya, wajib kita pelajari sendi Islam yaitu (Iman, Islam, Ikhsan) atau yang dikenal
dengan llmu Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf.
BAB III
PEMBAHASAN
A.    TENTANG NARASUMBER
1.      Ustadz Miftahul Huda
Beliau adalah alumni Pondok Pesantren Sirojuth Tholibiin yang ke-3, dia lahir tanggal 07 Mei
1967 di Bacem Sutojayan Blitar. Beliau kini aktif sebagai tenaga pengajar di Madrasah Diniyah
Sirojuth Tholibiin dan juga sebagai wakil tanfidziyah NU ranting Bacem.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren adalah “istiqomah, tekun, dan disiplin”.
2.      Ustadz Sumadi
Beliau adalah Ustadz Madrasah Diniyah Sirojuth Tholibiin sekaligus keamanan luar pondok
pesantren. Beliau lahir 12 Desember 1970 di Bacem Sutojayan Blitar. Beliau memulai nyantri di
Pondok Pesantren Sirojuth Tholibiin mulai tahun 1987 sanpai 1992 M.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren adalah ” taat kepada ustadz maupun orang tua, tekun dan istiqomah”.
3.      Ustadz Ihwan Syahuddin
Beliau adalah laki-laki kelahiran Lampung 24 September 1978 yang saat ini tinggal di Sumberjo
Sutojayan Blitar. Beliau memulai studinya di pondok pesantren mulai tahun 1994 sanpai dengan
2006. Saat ini beliau aktif sebagai Ustadz Madin Sirojuth Tholibiin, Wakil Ketua Anshor, dan
Banser.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren ” taat pada Kyai”.
4.      Ustadz Ahmad Makhrus S, Pdi
Beliau adalah laki-laki dengan kelahiran 19 Juli 1977 di Bacem Sutojayan Blitar. Beliau mulai
nyantri di pondok pesantren Sirojuth Tholibiin mulai tahun 1994 sanpai 2003. Saat ini belau aktif
sebagai Wakil Kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda Bacem dan juga sebagai Ustadz
Madrasah Diniyah Sirojuth Tholibiin.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren adalah“istiqomah, belajar dari kegagalan, dan sungguh-sungguh”.
5.      Ustadz Karor
Beliau termasuk santri pertama di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibiin, beliau mulai nyantri
tahun 1983 sampai 1992 yang saat ini tinggal di Desa Bacem Sutojayan Blitar. Beliau lahir 26
Juni 1965, yang saat ini aktif sebagai Ustadz di Madrasah Diniyah Sirojuth Tholibiin.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren adalah “taat kepada Kyai, wira’i, istiqomah, dan berakhlaq al karimah’”
6.      Ustadz Suko Wiyono
Beliau adalah laki-laki kelahiran 07 Agustus 1968 Kalitengah Panggungrejo Blitar. Beliau mulai
nyantri di pondok pesantren mulai tahun 1994 sampai 2003. Saat ini beliau aktif sebagai Ketua
NU ranting Kalitengah, Ustadz Madin Miftahul Huda, dan Kepala Dusun Bejirejo.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren adalah “Istiqomah dan taat pada Guru”
7.      Ustadzah Siti Rofiah
Beliau adalah perempuan kelahiran 12 September 1974 di Desa Caren Wonotirto Blitar. Beliau
mulai nyantri di pondok pesantren mulai tahun 1989 sampai 1994. Saat ini beliau aktif sebagai
Ustadzah di Madin Al-Muttaqin yang santrinya mencapai 80-an.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren adalah “Cinta ilmu dan taat kepada guru”.
8.      Umi Mahmudah
Beliau adalah perempuan kelahiran Jember tanggal 15 Mei 1971. Saat ini beliau tinggal di
Mundurejo Umbulsari Jember. Beliau mulai nyantri di pondok pesantren tahun 1988 hingga
1922. Saat ini beliau aktif sebagai Guru TK “Dewi Masyithoh 18” , sekretaris LKMD setempat,
dan ketua PKK setempat.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren adalah “mencari ridho Guru dan menggunakan waktu sebaik-baiknya”
9.      Ustadz Sumitro Koby
Beliau saat ini berusia 47 tahun dan bertempat tinggal di desa Bacem Sutojayan Blitar. Beliau
mulai nyantri ketika masih umur 17 tahun hingga beliau umur 30 tahun. Beliau saat ini aktif
sebagai Ustadz di Madin Sirojuth Tholibiin dan Muadzin di masjid Ar-Rohman.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren adalah “taat pada kyai dan berusaha mencatat ilmu yang ia peroleh”.
10.  Ustadz Nur Kholis
Beliau adalah laki-laki dengan kelahiran di Pandanarum Sutojayan Blitar tanggal 22 Oktober
1970. Beliau mulai nyantri di pondok pesantren sirojuth tholibiin mulai tahun 1985 sampai 1994.
Beliau saat ini aktif sebagai Ketua Madrasah Diniyah Al Muttaqin di desa Caren Wonotirto
Blitar.
Dari hasil wawancara penulis, bahwa kunci kesuksesan beliau dalam menuntut ilmu di Pondok
Pesantren adalah “taat pada kyai dan bersungguh-sungguh”

B.     TEMUAN PENELITIAN
Dari hasil beberapa wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kunci sukses yang dilalui oleh
para alumni Pondok Pesantren Sirojuth Tholibiin tidak lepas dari petunjuk Nabi yang
diisyaratkan melalui hadits-haditsnya.
Diantara hadits-hadits yang merupakan pegangan bagi para santri untuk meraih kesuksesan
dalam menuntut ilmu di Pondok Pesantren adalah:
1.      Istiqomah
َ َ‫ ق‬، - ‫ رضي هللا عنه‬- ‫ أبي عَمرة سفيان بن عبد هللا‬: ‫ وقيل‬، ‫وعن أبي عمرو‬ :
‫ال‬
)) ‫ ثُ َّم استَقِ ْم‬، ِ‫ت بِاهلل‬ َ َ‫ ق‬. َ‫ْالم قَوالً الَ أسْأ َ ُل َع ْنهُ أَ َحداً َغي َْرك‬
ُ ‫ آ َم ْن‬: ْ‫ (( قُل‬: ‫ال‬ ُ ‫قُ ْل‬
ِ ‫ قُلْ لي في اإلس‬، ‫ هللا‬w‫ يَا َرسُول‬: ‫ت‬
‫رواه مسلم‬
Artinya:
Nabi SAW bersabda: “katakanlah, “Saya beriman kepada Allah”, kemudian istiqomahlah.”
‫ هللا عنها هل كان رسول هللا صلع يخص من األيام شيئا قالت ال كان‬w‫حديث علقمة قال قلت لعائشة رضى‬
‫عمله ديمة‬
Artinya:
Dari hadits Alqomah berkata, saya bertanya kepada Aisyah RA. “ apakah beliau mengkhususkan
suatu amalan beberapa hari?”. Aisyah menjawab, “tidak, amalan beliau itu adalah rutin”.
2.      Sungguh-sungguh, tekun, dan disiplin
‫ فإن المنبت ال‬.‫ اال إن هذاالدين متين فـأوغلوا فيه برفق وال تبغض على نفسك عبادة هللا‬: ‫ هللا صلعم‬w‫قال رسول‬
‫ارضا قطع وال ظهرا ابقى‬
Artinya:
Rosulullah SAW bersabda: “Ingatlah, sesungguhnya agama islam itu agama yang kuat dan
kokoh. Maka dari itu, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan pelan-pelan. Janganlah engkau
merasa jengkel atau marah untuk mengerjakan ibadah kepada Allah SWT. Sebagaimana orang
yang terkilir kakinya, sehingga terputus kekuatannya untuk berjalan jauh, dan ia tidak dapat
memulihkan kembali (menjadi sehat).”
3.      Wira’i
‫ إما ان يميته في الشبابه أو‬:‫ من لم يتورع في تعلمه ابتاله هللا بأحد ثالثة أشياء‬:‫عت رسول هلل صلعم أنه قال‬
‫يوقعه في الرساتيق أو يبتليه بخدمة السلطان‬
Artinya:
Dari Rosul SAW , sesungguhnya beliau bersabda: “ Barang siapa yang tidak wira’i selama
belajar, maka Allah SWT memberi cobaan kepadanya salah satu dari tiga perkara: Mati dalam
keadaan muda, orang tersebut diletakkan dalam pedesaan, atau mendapat cobaan dari pegawai
pemerintah”.
4.      Taat pada orang tua dan guru
‫ ( رضا الرب في رضا‬:‫ هللا صلى هللا عليه وسلم‬w‫ قال رسول‬:‫وعن عبد هللا بن عمرو رضي هللا عنهما قال‬
‫ وسخطه في سخط الوالدين‬،‫الوالدين‬
Artinya:
Dari Abdillah bin Umar r.a., berkata: Rosulullah SAW pernah bersabda, “ridho Allah itu terletak
pada keridhoan orangtua dan kemurkaan Allah itu terletak pada kemurkaan orangtua”.
5.      Belajar dari kesalahan
)‫ال يلدغ المؤمن من حجر مرتين (رواه لبخاري‬
Artinya:
Seorang mukmin tidak akan terperosok kedalam satu lobang dua kali. (HR. Bukhory)
6.      Mencatat ilmu
‫ رأيت النبي صلعم يقول ألصحابه شيئا من العلم و الحكمة فقلت يا رسول هللا اعد لي ما‬:‫قال هالل بن يسار‬
‫ يا هالل ال تفارق المحبرة فإن‬:‫ فقال النبي صلعم‬.‫ هل معك محبرة؟ فقلت ما معي محبرة‬:‫ فقال لي‬.‫قلت لهم‬
‫الخير فيها و في اهلها الي يوم القيامة‬.
Artinya:
Sahabat Hilal bin Yasar berkata: Aku melihat Nabi SAW bersabda kepada sahabatnya,
menerangkan sesuatu dari ilmu dan hikmah. Kemudian aku berkata: “Wahai Rosul SAW, tolong
engkau ulangi keterangan yang engkau sampaikan kepada sahabat tadi.”
Kemudian Rosul SAW bersabda kepadaku: “Apakah engkau membawa pena?”. Aku menjawab:
“kami tidak membawa pena”. Kemudian Rosul SAW bersabda: “ Hai Bilal, jangan sampai kamu
terpisah dari pena. Karena kebaikan itu tidak dapat terlepas dari pena dan orang-orang yang
menggunakan pena, demikian itu sampai akhir kiamat”.
7.      Menggunakan waktu sebaik-baiknya
‫ْن إِ ْساَل ِم اَ ْل َمرْ ِء تَرْ ُكهُ َما اَل‬ َ َ‫ ق‬:‫ هللا عنه قَا َل‬w‫َوع َْن أَبِي ه َُري َْرةَ رضي‬
ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللَا ِ صلى هللا عليه وسلم ( ِم ْن ُحس‬
‫ َر َواهُ اَلتِّرْ ِم ِذيُّ َوقَا َل َح َس ٌن‬  ) ‫يَ ْعنِي ِه‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: Termasuk baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan apa yang tidak berguna
baginya. Riwayat Tirmidzi. Ia berkata: Hadits hasan
8.      Akhlak yang baik
‫ رواه أحمد‬.‫أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا‬
Artinya:
Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya.
(HR. Ahmad)
9.      Do’a dengan khuyu’
)‫ (رواه الترمذي والحاكم‬.‫ واعلموا ان هللا ال يستجب دعاء من قلب غافل اله‬.‫ادعواهللا وأنتم موقنون باإلجابة‬
Artinya:
Berdoalah kepada Allah SWT dengan keyakinan doa itu akan dikabulkan. Ketahuilah, Allah
tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya hampa dan tidak sungguh-sungguh. (HR.
Tirmidzi dan Hakim)
10.  Tawakal
‫ بطانا‬w‫ تغدو خماصا وتروح‬، ‫ كما يرزق الطير‬w‫ لرزكم‬، ‫لو أنكم كنتم توكلون على هَّللا حق توكله‬
Artinya:
Seandainya kalian betul-betul bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian
rizki sebagaimana burung mendapat rizki. Burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan
kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang. (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim)
BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kunci kesuksesan seorang santri dalam
menuntut ilmu di Pondok Pesantren adalah dengan memperhatikan beberapa hal
diantaranya: istiqomah, sungguh-sungguh, tekun, dan disiplin, wira’i, taat pada orangtua dan
guru, belajar dari kesalahan, mencatat ilmu yang telah didapat, menggunakan waktu sebaik-
baiknya, akhlak yang baik, do’a dengan khusyu’ dan tawakal. Demikian itu merupakan kunci
kesuksesan santri dalam mencari ilmu yang sebagaimana Rosulullah SAW ajarkan.
B.     SARAN
Mengingat banyaknya pelajar saat ini yang mencari ilmu namun masih jauh dari kesuksesan.
Maka penulis menyarankan agar pelajar maupun santri memperhatikan cara dan adab mencari
ilmu dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Mundziri, Imam. 2003. Ringkasan Shahih Muslim. Ter. Achmad Zaidun. Cet. II.
Jakarta: Pustaka Amani.
M. Said, 2005. Hadits Budi Luhur. : Putra AlMa’arif
Zahruji, Pedoman Belajar Pelajar Dan Santri. Ter. Noor Aufa Shiddiq Al-Qudsy.
Surabaya: Al-Hidayah
Maktabah Syamilah.

Anda mungkin juga menyukai