Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Tari Tiban Asal Tulungagung


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Tari

Dosen Pengampu :
Bpk. Albert Muhammad Wisang, M.Pd

Penyusun :
1. Intan Nur Azizah (42419096)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2022
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya Kami dapat menyusun makalah yang berjudul Tari
Tiban. Makalah ini dibuat dengan maksud dan tujuan agar pembaca mengetahui
Beragam Kesenian Tari .
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan mendukung Kami dalam pembuatan dan
penyusunan makalah ini . Terutama kepada Bpk. Albert Muhammad Wisang, M.Pd
sebagai dosen yang telah membimbing dan memberi arahan kepada kami.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian
makalah ini masih minim dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
senantiasa mengharapkan masukan dari para pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah Kami di masa yang akan datang .

Sidoarjo, Oktober 2022

Penyusun,
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertan Seni Tari
B. Tujuan Seni Tari
C. Fungsi Seni Tari
D. Unsur-unsur Seni Tari
E. Klasifikasi Seni Tari
F. Ragam Gerak Tari Jawa Timur Daerah Setempat
BAB III PENUTUP
A. Foto dan Sumber
B. Kesimpulan
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seni tari bisa dikatakan sebagai bagian dari kebudayaan yang ada pada
setiap negara atau daerah termasuk negara Indonesia. Seni tari yang ada di
Indonesia sangatlah banyak dan merupakan setiap gerakan tari merupakan ciptaan
dari masyarakat Indonesia yang di mana di dalam setiap gerakan tari memiliki
filosofinya masing-masing. Seni tari akan selalu mengalami perkembangan seiring
dengan berkembangnya zaman. Maka dari itu, bagi sebagian orang mengatakan
bahwa seni tari sudah ada sejak lama.
Dengan banyaknya seni tari yang ada di Indonesia menandakan bahwa
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bagi
setiap masyarakat Indonesia terutama generasi muda perlu melestarikan seni tari
Indonesia. Jika, seni tari terus menerus dilestarikan, maka kemungkinan besar seni
tari Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat dunia.
Ketika melihat seni tari pasti selalu identik dengan gerakan karena seni tari
itu sendiri merupakan suatu kegiatan seni yang sangat fokus terhadap setiap gerakan
tubuh. Gerakan tubuh yang ada pada seni tari selalu berirama dan berpola, baik itu
diiringi dengan musik atau tanpa iringan musik. Namun, pada umumnya, seni tari
yang ada di Indonesia selalu diiringi dengan musik ketika melakukan pementasan.
Selain itu, seni tari yang ada di Indonesia bukan hanya berfungsi sebagai
sarana untuk mengekspresikan diri, pementasa, atau media hiburan saja, tetapi seni
tari juga dipertunjukkan pada upacara keagamaan atau penyambutan. Setiap tarian
pasti diciptakan oleh manusia dan seseorang yang menciptakan suatu gerakan tarian
disebut sebagai koreografer dan yang melakukan gerak seni tari dikenal sebagai
penari.
Jadi, untuk mendalami suatu tarian, sebaiknya kenali terlebih dahulu
pengertian hingga unsur-unsur yang ada di dalam seni tari. Kemudian, pelajari
gerakan seni tari yang ingin dipelajari dan cari tahu dari sejarahnya. Hal ini perlu
dilakukan agar seni tari yang dipentaskan dapat membuat penonton tersentuh ketika
melihat setiap gerakan tari yang dimainkan oleh penari.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Seni Tari ?
2. Apa Tujuan Seni Tari ?
3. Apa fungsi Seni Tari?
4. Apa saja unsur-unsur dalam Seni Tari ?
5. Bagaimana Klasifikasi Seni Tari berdasarkan Jenis dan Jumlah Penari ?
6. Gerak Tari Tiban Asal Tulungagung

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi Seni Tari
2. Untuk mengetahui Tujuan Seni Tari
3. Untuk mengetahui Fungsi Seni Tari
4. Untuk memahami apa saja unsur-unsur dalam Seni Tari
5. Untuk memahami klasifikasi Jenis dan Jumlah Penari
6. Untuk mengetahui Ragam Gerak Tari Tiban yang berasal dari Tulungagung
Jawa timur
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah suatu kesenian dengan media ungkap berupa gerakan.
Berdasarkan kutipan dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang mempunyai
media ungkap atau substansi gerak melalui gerakan manusia.
Pengertian Seni Tari Menurut para ahli, Menurut Corrie Hartong, seni tari
adalah sebuah perasaan mendesak yang ada di dalam diri manusia, sehingga
mendorong dirinya untuk menuangkan ungkapan yang bentuknya berupa gerakan
yang ritmis. Menurut Soedarsono mengatakan bahwa tari adalah suatu ungkapan
yang berasal dari dalam jiwa setiap manusia yang kemudian diekspresikan melalui
gerakan ritmis sekaligus ritmis.
Menurut Bagong Sudito, seni tari adalah sebuah seni yang berbentuk suatu
gerakan yang ritmis sekaligus sebagai media ekspresi manusia. Judith Lynne Hanna
mengatakan bahwa sebut tari adalah seni plastis yang berasal dari gerak visual yang
terlihat sepintas. Menurut Yulianti Parani, tari adalah suatu gerakan ritmis yang
muncul dari beberapa bagian tubuh atau seluruh tubuh yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok serta diikuti dengan ekspresi tertentu.
Jadi menurut saya, seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau
hanya sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu tertentu untuk
mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan dengan iringan musik atau tanpa iringan
musik. Dalam hal ini, penari yang menggunakan iringan musik, maka gerakannya
akan mengikuti irama dari musik yang dibawakan. Dengan kata lain, pengiring
penari yang memainkan musik akan mengatur setiap gerakan penari supaya makna
dan tujuan dari tarian yang dibawakan tersampaikan kepada penonton tari-tarian.
Gerakan-gerakan yang ada di dalam seni tari berbeda dengan gerakan yang
dilakukan setiap hari, seperti berjalan, berlari, dan sebagainya. Gerakan pada seni
tari ini bisa dikatakan sebagai gerakan yang yang sangat elastis ekspresif. Selain
itu, pada seni tari, setiap gerakannya juga berpola sangat ritmis.
B. Tujuan Seni Tari
Seni tari bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk:
1. Meningkatkan multi kecerdasan, khususnya kinestetik sebagai ungkapan
ekspresi, melalui gagasan, perasaan, kreativitas, dan imajinasi yang
memiliki nilai estetis dan artistik, kehalusan budi sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan diri.
2. Mengolah tubuh untuk mengembangkan fleksibilitas, keseimbangan, dan
kesadaran diri yang mengasah kreatifitas dan imajinasi untuk diungkapkan
melalui gerak tari sebagai bentuk komunikasi yang memiliki keindahan dan
artistik.
3. Meningkatkan kepekaan rasa dan nilai estetis, seni, dan budaya tari dalam
konteks masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
4. Memahami budaya Indonesia meliputi sejarah, dan tari tradisi melalui
berbagai sumber daya dan aktivitas seni yang bermakna sebagai
pembentukan identitas diri dan bangsa dalam menghargai keberagaman,
serta pelestarian budaya seni tari Indonesia.
5. Mengembangkan tari tradisi Indonesia dan menyebarluaskannya sebagai
usaha menjalin interaksi sosial, serta komunikasi antar budaya dalam
konteks global.
6. Menjawab tantangan perkembangan dan perubahan di abad 21.

C. Fungsi Seni Tari


Seni tari yang dikenal oleh banyak orang memiliki beberapa fungsi, di
antaranya:
1. Pertunjukan Kesenian
Seni tari sangat berfungsi sebagai pertunjukkan dari pagelaran
kesenian terutama kesenian daerah. Dengan adanya pentas tari membuat
masyarakat mengetahui keindahan dari setiap gerakan tari. Terlebih lagi,
gerakan yang tari yang sudah terkonsep dengan matang akan meningkatkan
daya tarik bagi banyak orang, sehingga penonton akan tersentuh ketika
melihatnya. Pertunjukkan kesenian tari ini bisa meningkatkan pariwisata
pada daerah tersebut.
2. Sarana Upacara Adat
Fungsi dari seni tari berikutnya adalah sarana upacara adat. Di
Indonesia, sudah banyak taria-tarian yang dipentaskan ketika sedang
melakukan upacara adat. Tidak hanya itu, seni tari terkadang dipentaskan
pada ritual keagamaan tertentu. Seni tari yang dilakukan pada saat upacara
adat atau ritual keagamaan biasanya bertujuan untuk memohon hasil panen
agar lancer, memohon hujan, dan sebagainya.
3. Hiburan
Penonton dari suatu pementasan seni tari pasti ingin mendapatkan
makna dari tarian sekaligus membuat dirinya terhibur. Maka dari itu, seni
tari berfungsi sebagai sarana hiburan, baik itu oleh para pencinta seni tari
atau masyarakat awam. Semakin menarik suatu pementasan seni tari, maka
penonton akan semakin terhibur.
4. Pergaulan
Fungsi terakhir dari seni tari adalah sebagai pergaulan antar individu yang
satu dengan individu lainnya. Dengan kata lain, seni tari dapat
meningkatkan hubungan sosial, baik itu dengan sesama penari atau orang-
orang yang membantu kesuksesan dalam suatu pementasan tarian.

D. Unsur-Unsur Seni Tari


Setiap gerakan seni tari ini merupakan gerakan-gerakan kombinasi yang
berasal dari unsur-unsur tari itu sendiri. Unsur tari terbagi menjadi tiga yaitu, unsur
wiraga (raga), unsur wirama (irama), dan unsur wirasa (rasa). Oleh sebab itu, ketika
kita sedang menonton dan menikmati suatu tarian yang dibawakan oleh seorang
penari atau sekelompok penari pasti akan merasakan sebuah “rasa” atau “makna”
melalui gerakan-gerakan yang beririama yang dibawakan oleh penari.

Unsur -Unsur Pendukung Seni Tari


Selain unsur utama, seni tari juga terdapat unsur-unsur pendukung. Unsur-
unsur pendukung pada suatu tarian merupakan unsur yang dapat membuat banyak
orang tertarik untuk melihat tarian yang penuh dengan gerakan-gerakan ritmis.

Unsur-unsur pendukung seni tari sebagai berikut :


1. Iringan
Seni tari yang diiringi dengan musik akan membuat setiap gerakan tari yang
dibawakan oleh penari menjadi berirama dan ritmis. Perpaduan gerakan dengan
iringan musik inilah yang dapat mendukung seni tari menjadi banyak dilihat oleh
banyak orang karena memiliki daya Tarik yang cukup memikat.
Akan tetapi, seni tari bukan hanya bisa diriingi dengan musik saja, tetapi iringan ini
bisa berasal dari penari itu sendiri, seperti teriakan, hentakan tepukan, dan
sebagainya. Iringan yang berasal dari penari itu sendiri akan meningkatkan
keindahan dari sebuah seni tari yang sedang dibawakan.
2. Kostum
Kostum menjadi unsur pendukung dari suatu seni tari, setiap kostum harus
disesuaikan dengan suasana dan jenis tari yang akan dibawakan. Selain itu, seni tari
yang berasal dari suatu daerah akan menggunakan kostum darimana seni tari
tersebut berasal. Dengan dukungan dari kostum daerah yang dikenakan oleh penari,
maka suasana kedaerahan akan tersampaikan kepada orang-orang yang melihat seni
tari.
3. Tata Rias
Selain kostum, tata rias merupakan unsur dukungan dari seni tari. Jika,
penari tidak dirias dengan maksimal, maka ekspresi penari kurang maksimal,
sehingga pesan dan suasana pada tarian yang dibawakan kurang tersampaikan
kepada penonton. Dengan kata lain, tata rias harus sesuai dengan tarian yang akan
ditampilkan. Tata rias dalam seni tari bisa dilakukan sendiri oleh penari atau bisa
juga dilakukan oleh penata rias yang sudah dipersiapkan oleh panitia pelaksana.
4. Pola Lantai atau Blocking
Seni tari yang sangat memfokuskan pada gerakan yang ritmis akan
membuat penari tidak hanya berdiam diri saja, tetapi akan pindah dari tempat yang
satu ke tempat lainnya. Oleh sebab itu, penari harus pandai untuk menguasai
panggung agar setiap gerakan yang ditampilkan bisa memikat daya tarik para
penonton.
Penguasaan panggung ini bisa dilakukan dengan cara melakukan latihan
sebelum tampil, posisi dari para penonton, dan ukuran dari panggung atau tempat.
Penguasaan panggung yang sudah dimiliki oleh penari bisa membuat tarian yang
ditampilkan akan terlihat lebih istimewa. Apabila suatu tarian dibawakan dengan
cara berkelompok, maka penguasaan panggung harus lebih teliti agar sesama penari
bisa melakukan gerak tari dengan maksimal.
5. Gerakan
Dalam unsur pendukung gerakan tarian, penari bisa mengombanisikan
gerakan tarian dengan beberapa gerakan tambahan, seperti tepukan, hentakan, dan
lain-lain. Selain itu, gerakan bukan hanya berasal dari kaki atau tangan saja, tetapi
ekspresi wajah harus diperhatikan juga. Suatu tarian yang diberikan gerakan
tambahan sekaligus ekspresi wajah, maka bisa meningkatkan nilai estetika dalam
tarian tersebut.

E. Klasifikasi Seni Tari (Berdasarkan Jenis dan Jumlah Penari)

Jenis seni tari dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari yang berdasarkan jumlah
penarinya dan tari yang berdasarkan genre.

Tari yang Berdasarkan Pada Jumlah Penari yaitu :


1. Tari Tunggal (Solo)
Tari tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan
oleh satu orang penari saja. Dalam pementasan tari tunggal bisa dilakukan oleh
seorang laki-laki atau perempuan. Salah satu contoh tari tunggal asal tari Gatot
Kaca yang berasal dari Jawa Tengah.
2. Tari Berpasangan (Duet)
Tari berpasangan (duet) adalah seni tari yang dilakukan oleh dua orang
penari. Tari berpasangan ini bisa dibawakan oleh laki-laki dengan laki,
perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Salah satu
contoh dari tari berpasangan adalah tari Topeng yang asalnya dari Jawa Barat.
3. Tari Berkelompok (Group)
Tari berkelompok (group) adalah seni tari yang dilakukan oleh banyak
orang atau berkelompok. Tarian yang dilakukan secara berkelompok bisa
dibawakan oleh siapa saja, bai itu laki-laki semua, perempuan semua, atau laki-
laki campur dengan laki-laki. Kamu bisa melihat tarian berkelompok pada
tarian khas Aceh yaitu tari Saman.
Tari yang Berdasarkan Genre yaitu :
1. Tari Tradisional
Tari tradisional adalah seni tari yang sudah ada sejak lama pada suatu daerah
serta diturunkan atau diwariskan dari generasi sebelumnya kepada generasi
sekarang, sehingga menciptakan suatu kebudayaan kesenian. Tari tradisional
umumnya memiliki nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai filosofis, dan lain-lain.
Contoh, tari Jaipong dari Jawa Barat, tari Lilin dari Sumatera Barat, dan sebagainya.
2. Tari Kreasi Baru
Tari kreasi baru adalah seni tari yang bisa dibilang mengikuti perkembangan
zaman karena diciptakan oleh koreografer. Beberapa tari kreasi baru merupakan
perkembangan dari tradisional yang dikembangkan mengikuti perkembangan
zaman, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Misalnya, tari Rapai yang di
mana setiap gerakannya kombinasi antara tari daerah Aceh dengan Semenanjung
Malaya.
3. Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah seni tari yang memakai gerakan simbolik,
memiliki keunikan, serta mengandung makna-makna tertentu didalamnya. Pada
umumnya, gerakan yang ada pada tarian modern lebih mengarah kepada jenis
musik modern.

F. Ragam Gerak Tari

TARI TIBAN
Tiban atau Tari Tiban merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat untuk
meminta hujan. Tari Tiban berasal dari Desa Wajak, Kecamatan Boyolangu,
Kabupaten Tulungagung. Meski demikian, Ritual Tiban juga berkembang di pesisir
selatan Jawa Timur lain seperti Trenggalek, Blitar, hingga Kediri. Karena
diselenggarakan dengan maksud meminta hujan, maka tradisi Tiban biasanya
digelar pada musim kemarau. Tiban dilakukan dalam bentuk adu kekuatan antara
dua kelompok yang masing-masing membawa senjata berupa cambuk dari lidi daun
aren. Kata Tiban sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu “tiba” yang artinya jatuh,
atau sesuatu yang tiba-tiba jatuh.
Dalam konteks kesenian Tiban ini, yang jatuh atau tiba-tiba jatuh adalah air
hujan sebagai hasil dari ritual Tiban itu sendiri. Sejarah Tari Tiban Ada beberapa
versi yang menjelaskan terkait sejarah Tiban ini. Versi sejarah itu tergantung pada
klaim dari mana tradisi ini bermula. Bagi yang meyakini Tiban berasal dari Kediri,
misalnya. Maka sejarah Tiban akan berkaitan dengan Kerajaan Kediri. Namun
demikian, masyarakat di Desa Wajak, Tulungagung meyakini bahwa Tiban
merupakan kebudayaan asli mereka.
Disebutkan bahwa Tiban muncul pada masa Adipati Nilo Suwarno atau
Surontani II di Katumenggungan Wajak. Surontani II ini merupakan cucu dari Ki
Juru Mertani, sebagai salah satu yang turut mendirikan kesultanan Mataram Islam
dengan Panembahan Senopati sebagai penguasa pertamanya. Pengangkatan
Surontani II sebagai penguasa di Katumenggungan Wajak digelar secara besar-
besaran dengan dihadiri Panembahan Senopati. Namun penobatan itu diwarnai isu
yang kurang sedap dan tidak diketahui kebenarannya. Isu itu berasal dari Dewi Roro
Pilang, putri Surontani II yang mengaku dihamili oleh Panembahan Senopati.
Surontani yang murka lantah mengirim utusan untuk menyusul
Panembahan Senopati ke Mataram. Selain itu, Surontani juga menggelar
pertunjukan adu kekuatan yang dikemudian hari disebut Tiban. Pertunjukan itu
bertujuan untuk hiburan rakyat sekaligus siasat Surontani untuk mencari bibit
unggul untuk membentuk prajurit. Saat pertunjukan itu, daerah wajak sedang didera
kemarau panjang. Saat menyaksikan pertunjukan, warga juga berdoa dan berharap
hujan turun. Benar saja, di akhir pertunjukan adu kekuatan itu hujan deras pun
turun. Sejak saat itu, Tiban biasa digelar saat terjadi kemarau.
Gerakan dalam Tari Tiban ini tidak jauh dari pola gerakan dua orang yang
sedang bertarung. Secara umum, gerakan Tari Tiban dapat digolongkan dalam
beberapa unsur, yaitu: - Gerak Mlaku Gerak mlaku atau gerak berjalan, yaitu
berjalan untuk mendekati lawan sambil menikmati suara gendhing yang
mengiringi. Selama gerak mlaku ini, para penari tiban atau peniban harus selalu
waspada terhadap serangan lawan. - Gerak Mecut Tiban dilakukan dalam bentuk
mencambuk atau mecut lawan dengan menggunakan lidi aren yang diikat atau
disatukan. Sehingga, gerak mecut dalam hal ini adalah gerakan peniban saat
mencambukkan cambuk yang dipegang ke arah lawan. - Gerak Ancang-ancang
Ancang-ancang dalam bahasa Indonesia berarti bersedia atau persiapan.
Dalam gerakan ini, peniban akan bersiap untuk menangkis cambukan
lawan. Posisinya berupa kaki yang pasng kuda-kuda dengan tubuh yang condong
ke depan. Tangannya memegang cambuk, yang nanti bisa digunakan menangkis
cambukan lawan. - Ngece Ngece merupakan bahasa keseharian masyarakat Wajak,
Tulungagung, yang artinya mengejek. Dalam Tiban, peniban akan melakukan
gerakan atau mimik wajah ejekan untuk memanas-manasi lawan. Selain gerakan-
gerakan, itu, Tiban juga memiliki gerakan lain seperti mbabat dan petrukan.
Gerakan mbabat sama seperti petani yang sedang memangkas rumput, sedangkan
petrukan merupakan gerakan menirukan petruk dalam tokoh pewayangan.
Tari Tiban biasanya juga dilengkapi dengan sesaji, dengan jenang dawet
sebagai sajian utamanya. Minuman jenang dawet tiban diminum sebelum prosesi,
dengan maksud agar tidak menimbulkan rasa sakit pada para peniban.
BAB III
PENUTUP

A. Foto dan Sumber


Kesenian Tari Tiban

Sumber : Dua pria saling cambuk dalam pertunjukan kesenian tiban di lapangan Desa Kerjo,
Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (13/10/2019). Tiban juga berkembang di
daerah lain selain Tulungagung, salah satunya Trenggalek.(Tribunnews.com)

Ilustrasi jenang dawet, yang menjadi sajian wajib saat pelaksanaan Tiban.(Shutterstock/Ketut Mahendri)

B. Kesimpulan
Pengertian Seni Tari Menurut para ahli, Menurut Corrie Hartong, seni tari
adalah sebuah perasaan mendesak yang ada di dalam diri manusia, sehingga
mendorong dirinya untuk menuangkan ungkapan yang bentuknya berupa gerakan
yang ritmis. Jadi menurut saya, seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh
atau hanya sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu tertentu
untuk mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan dengan iringan musik atau tanpa
iringan musik.
Oleh sebab itu, ketika kita sedang menonton dan menikmati suatu tarian
yang dibawakan oleh seorang penari atau sekelompok penari pasti akan
merasakan sebuah “rasa” atau “makna” melalui gerakan-gerakan yang beririama
yang dibawakan oleh penari. Iringan Seni tari yang diiringi dengan musik akan
membuat setiap gerakan tari yang dibawakan oleh penari menjadi berirama dan
ritmis.
Tari Tunggal (Solo) Tari tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang
dilakukan atau dibawakan oleh satu orang penari saja.Tari Tunggal (Solo) Tari
tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan oleh satu
orang penari saja. Tari Berpasangan (Duet) Tari berpasangan (duet) adalah seni
tari yang dilakukan oleh dua orang penari. Tari Berkelompok (Group) Tari
berkelompok (group) adalah seni tari yang dilakukan oleh banyak orang atau
berkelompok.
Tiban atau Tari Tiban merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat untuk
meminta hujan. Kata Tiban sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu “tiba” yang
artinya jatuh, atau sesuatu yang tiba-tiba jatuh. Dalam konteks kesenian Tiban ini,
yang jatuh atau tiba-tiba jatuh adalah air hujan sebagai hasil dari ritual Tiban itu
sendiri. Sejarah Tari Tiban Ada beberapa versi yang menjelaskan terkait sejarah
Tiban ini. Gerakan dalam Tari Tiban ini tidak jauh dari pola gerakan dua orang
yang sedang bertarung.

C. Saran
Kesenian di Jawa Timur Perlu dikenalkan lagi terutama pada peserta didik
agar mengetahui bahwa di Jawa Timur ini Terdapat Kesenian terutama seni tari
yang beragam .
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/seni-tari/
https://rimbakita.com/seni-tari/
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/referensi-penerapan/capaian-pembelajaran/sd-
sma/seni-tari/
https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/26/162619478/tari-tiban-tradisi-
masyarakat-tulungagung-meminta-hujan?page=all.
Sumber: ISI-SKA.ac.id UM.ac.id

Anda mungkin juga menyukai