Dosen Pengampu :
Bpk. Albert Muhammad Wisang, M.Pd
Penyusun :
1. Intan Nur Azizah (42419096)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya Kami dapat menyusun makalah yang berjudul Tari
Tiban. Makalah ini dibuat dengan maksud dan tujuan agar pembaca mengetahui
Beragam Kesenian Tari .
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan mendukung Kami dalam pembuatan dan
penyusunan makalah ini . Terutama kepada Bpk. Albert Muhammad Wisang, M.Pd
sebagai dosen yang telah membimbing dan memberi arahan kepada kami.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian
makalah ini masih minim dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
senantiasa mengharapkan masukan dari para pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah Kami di masa yang akan datang .
Penyusun,
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertan Seni Tari
B. Tujuan Seni Tari
C. Fungsi Seni Tari
D. Unsur-unsur Seni Tari
E. Klasifikasi Seni Tari
F. Ragam Gerak Tari Jawa Timur Daerah Setempat
BAB III PENUTUP
A. Foto dan Sumber
B. Kesimpulan
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seni tari bisa dikatakan sebagai bagian dari kebudayaan yang ada pada
setiap negara atau daerah termasuk negara Indonesia. Seni tari yang ada di
Indonesia sangatlah banyak dan merupakan setiap gerakan tari merupakan ciptaan
dari masyarakat Indonesia yang di mana di dalam setiap gerakan tari memiliki
filosofinya masing-masing. Seni tari akan selalu mengalami perkembangan seiring
dengan berkembangnya zaman. Maka dari itu, bagi sebagian orang mengatakan
bahwa seni tari sudah ada sejak lama.
Dengan banyaknya seni tari yang ada di Indonesia menandakan bahwa
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bagi
setiap masyarakat Indonesia terutama generasi muda perlu melestarikan seni tari
Indonesia. Jika, seni tari terus menerus dilestarikan, maka kemungkinan besar seni
tari Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat dunia.
Ketika melihat seni tari pasti selalu identik dengan gerakan karena seni tari
itu sendiri merupakan suatu kegiatan seni yang sangat fokus terhadap setiap gerakan
tubuh. Gerakan tubuh yang ada pada seni tari selalu berirama dan berpola, baik itu
diiringi dengan musik atau tanpa iringan musik. Namun, pada umumnya, seni tari
yang ada di Indonesia selalu diiringi dengan musik ketika melakukan pementasan.
Selain itu, seni tari yang ada di Indonesia bukan hanya berfungsi sebagai
sarana untuk mengekspresikan diri, pementasa, atau media hiburan saja, tetapi seni
tari juga dipertunjukkan pada upacara keagamaan atau penyambutan. Setiap tarian
pasti diciptakan oleh manusia dan seseorang yang menciptakan suatu gerakan tarian
disebut sebagai koreografer dan yang melakukan gerak seni tari dikenal sebagai
penari.
Jadi, untuk mendalami suatu tarian, sebaiknya kenali terlebih dahulu
pengertian hingga unsur-unsur yang ada di dalam seni tari. Kemudian, pelajari
gerakan seni tari yang ingin dipelajari dan cari tahu dari sejarahnya. Hal ini perlu
dilakukan agar seni tari yang dipentaskan dapat membuat penonton tersentuh ketika
melihat setiap gerakan tari yang dimainkan oleh penari.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Seni Tari ?
2. Apa Tujuan Seni Tari ?
3. Apa fungsi Seni Tari?
4. Apa saja unsur-unsur dalam Seni Tari ?
5. Bagaimana Klasifikasi Seni Tari berdasarkan Jenis dan Jumlah Penari ?
6. Gerak Tari Tiban Asal Tulungagung
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi Seni Tari
2. Untuk mengetahui Tujuan Seni Tari
3. Untuk mengetahui Fungsi Seni Tari
4. Untuk memahami apa saja unsur-unsur dalam Seni Tari
5. Untuk memahami klasifikasi Jenis dan Jumlah Penari
6. Untuk mengetahui Ragam Gerak Tari Tiban yang berasal dari Tulungagung
Jawa timur
BAB II
PEMBAHASAN
Seni tari adalah suatu kesenian dengan media ungkap berupa gerakan.
Berdasarkan kutipan dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang mempunyai
media ungkap atau substansi gerak melalui gerakan manusia.
Pengertian Seni Tari Menurut para ahli, Menurut Corrie Hartong, seni tari
adalah sebuah perasaan mendesak yang ada di dalam diri manusia, sehingga
mendorong dirinya untuk menuangkan ungkapan yang bentuknya berupa gerakan
yang ritmis. Menurut Soedarsono mengatakan bahwa tari adalah suatu ungkapan
yang berasal dari dalam jiwa setiap manusia yang kemudian diekspresikan melalui
gerakan ritmis sekaligus ritmis.
Menurut Bagong Sudito, seni tari adalah sebuah seni yang berbentuk suatu
gerakan yang ritmis sekaligus sebagai media ekspresi manusia. Judith Lynne Hanna
mengatakan bahwa sebut tari adalah seni plastis yang berasal dari gerak visual yang
terlihat sepintas. Menurut Yulianti Parani, tari adalah suatu gerakan ritmis yang
muncul dari beberapa bagian tubuh atau seluruh tubuh yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok serta diikuti dengan ekspresi tertentu.
Jadi menurut saya, seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau
hanya sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu tertentu untuk
mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan dengan iringan musik atau tanpa iringan
musik. Dalam hal ini, penari yang menggunakan iringan musik, maka gerakannya
akan mengikuti irama dari musik yang dibawakan. Dengan kata lain, pengiring
penari yang memainkan musik akan mengatur setiap gerakan penari supaya makna
dan tujuan dari tarian yang dibawakan tersampaikan kepada penonton tari-tarian.
Gerakan-gerakan yang ada di dalam seni tari berbeda dengan gerakan yang
dilakukan setiap hari, seperti berjalan, berlari, dan sebagainya. Gerakan pada seni
tari ini bisa dikatakan sebagai gerakan yang yang sangat elastis ekspresif. Selain
itu, pada seni tari, setiap gerakannya juga berpola sangat ritmis.
B. Tujuan Seni Tari
Seni tari bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk:
1. Meningkatkan multi kecerdasan, khususnya kinestetik sebagai ungkapan
ekspresi, melalui gagasan, perasaan, kreativitas, dan imajinasi yang
memiliki nilai estetis dan artistik, kehalusan budi sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan diri.
2. Mengolah tubuh untuk mengembangkan fleksibilitas, keseimbangan, dan
kesadaran diri yang mengasah kreatifitas dan imajinasi untuk diungkapkan
melalui gerak tari sebagai bentuk komunikasi yang memiliki keindahan dan
artistik.
3. Meningkatkan kepekaan rasa dan nilai estetis, seni, dan budaya tari dalam
konteks masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
4. Memahami budaya Indonesia meliputi sejarah, dan tari tradisi melalui
berbagai sumber daya dan aktivitas seni yang bermakna sebagai
pembentukan identitas diri dan bangsa dalam menghargai keberagaman,
serta pelestarian budaya seni tari Indonesia.
5. Mengembangkan tari tradisi Indonesia dan menyebarluaskannya sebagai
usaha menjalin interaksi sosial, serta komunikasi antar budaya dalam
konteks global.
6. Menjawab tantangan perkembangan dan perubahan di abad 21.
Jenis seni tari dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari yang berdasarkan jumlah
penarinya dan tari yang berdasarkan genre.
TARI TIBAN
Tiban atau Tari Tiban merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat untuk
meminta hujan. Tari Tiban berasal dari Desa Wajak, Kecamatan Boyolangu,
Kabupaten Tulungagung. Meski demikian, Ritual Tiban juga berkembang di pesisir
selatan Jawa Timur lain seperti Trenggalek, Blitar, hingga Kediri. Karena
diselenggarakan dengan maksud meminta hujan, maka tradisi Tiban biasanya
digelar pada musim kemarau. Tiban dilakukan dalam bentuk adu kekuatan antara
dua kelompok yang masing-masing membawa senjata berupa cambuk dari lidi daun
aren. Kata Tiban sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu “tiba” yang artinya jatuh,
atau sesuatu yang tiba-tiba jatuh.
Dalam konteks kesenian Tiban ini, yang jatuh atau tiba-tiba jatuh adalah air
hujan sebagai hasil dari ritual Tiban itu sendiri. Sejarah Tari Tiban Ada beberapa
versi yang menjelaskan terkait sejarah Tiban ini. Versi sejarah itu tergantung pada
klaim dari mana tradisi ini bermula. Bagi yang meyakini Tiban berasal dari Kediri,
misalnya. Maka sejarah Tiban akan berkaitan dengan Kerajaan Kediri. Namun
demikian, masyarakat di Desa Wajak, Tulungagung meyakini bahwa Tiban
merupakan kebudayaan asli mereka.
Disebutkan bahwa Tiban muncul pada masa Adipati Nilo Suwarno atau
Surontani II di Katumenggungan Wajak. Surontani II ini merupakan cucu dari Ki
Juru Mertani, sebagai salah satu yang turut mendirikan kesultanan Mataram Islam
dengan Panembahan Senopati sebagai penguasa pertamanya. Pengangkatan
Surontani II sebagai penguasa di Katumenggungan Wajak digelar secara besar-
besaran dengan dihadiri Panembahan Senopati. Namun penobatan itu diwarnai isu
yang kurang sedap dan tidak diketahui kebenarannya. Isu itu berasal dari Dewi Roro
Pilang, putri Surontani II yang mengaku dihamili oleh Panembahan Senopati.
Surontani yang murka lantah mengirim utusan untuk menyusul
Panembahan Senopati ke Mataram. Selain itu, Surontani juga menggelar
pertunjukan adu kekuatan yang dikemudian hari disebut Tiban. Pertunjukan itu
bertujuan untuk hiburan rakyat sekaligus siasat Surontani untuk mencari bibit
unggul untuk membentuk prajurit. Saat pertunjukan itu, daerah wajak sedang didera
kemarau panjang. Saat menyaksikan pertunjukan, warga juga berdoa dan berharap
hujan turun. Benar saja, di akhir pertunjukan adu kekuatan itu hujan deras pun
turun. Sejak saat itu, Tiban biasa digelar saat terjadi kemarau.
Gerakan dalam Tari Tiban ini tidak jauh dari pola gerakan dua orang yang
sedang bertarung. Secara umum, gerakan Tari Tiban dapat digolongkan dalam
beberapa unsur, yaitu: - Gerak Mlaku Gerak mlaku atau gerak berjalan, yaitu
berjalan untuk mendekati lawan sambil menikmati suara gendhing yang
mengiringi. Selama gerak mlaku ini, para penari tiban atau peniban harus selalu
waspada terhadap serangan lawan. - Gerak Mecut Tiban dilakukan dalam bentuk
mencambuk atau mecut lawan dengan menggunakan lidi aren yang diikat atau
disatukan. Sehingga, gerak mecut dalam hal ini adalah gerakan peniban saat
mencambukkan cambuk yang dipegang ke arah lawan. - Gerak Ancang-ancang
Ancang-ancang dalam bahasa Indonesia berarti bersedia atau persiapan.
Dalam gerakan ini, peniban akan bersiap untuk menangkis cambukan
lawan. Posisinya berupa kaki yang pasng kuda-kuda dengan tubuh yang condong
ke depan. Tangannya memegang cambuk, yang nanti bisa digunakan menangkis
cambukan lawan. - Ngece Ngece merupakan bahasa keseharian masyarakat Wajak,
Tulungagung, yang artinya mengejek. Dalam Tiban, peniban akan melakukan
gerakan atau mimik wajah ejekan untuk memanas-manasi lawan. Selain gerakan-
gerakan, itu, Tiban juga memiliki gerakan lain seperti mbabat dan petrukan.
Gerakan mbabat sama seperti petani yang sedang memangkas rumput, sedangkan
petrukan merupakan gerakan menirukan petruk dalam tokoh pewayangan.
Tari Tiban biasanya juga dilengkapi dengan sesaji, dengan jenang dawet
sebagai sajian utamanya. Minuman jenang dawet tiban diminum sebelum prosesi,
dengan maksud agar tidak menimbulkan rasa sakit pada para peniban.
BAB III
PENUTUP
Sumber : Dua pria saling cambuk dalam pertunjukan kesenian tiban di lapangan Desa Kerjo,
Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (13/10/2019). Tiban juga berkembang di
daerah lain selain Tulungagung, salah satunya Trenggalek.(Tribunnews.com)
Ilustrasi jenang dawet, yang menjadi sajian wajib saat pelaksanaan Tiban.(Shutterstock/Ketut Mahendri)
B. Kesimpulan
Pengertian Seni Tari Menurut para ahli, Menurut Corrie Hartong, seni tari
adalah sebuah perasaan mendesak yang ada di dalam diri manusia, sehingga
mendorong dirinya untuk menuangkan ungkapan yang bentuknya berupa gerakan
yang ritmis. Jadi menurut saya, seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh
atau hanya sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu tertentu
untuk mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan dengan iringan musik atau tanpa
iringan musik.
Oleh sebab itu, ketika kita sedang menonton dan menikmati suatu tarian
yang dibawakan oleh seorang penari atau sekelompok penari pasti akan
merasakan sebuah “rasa” atau “makna” melalui gerakan-gerakan yang beririama
yang dibawakan oleh penari. Iringan Seni tari yang diiringi dengan musik akan
membuat setiap gerakan tari yang dibawakan oleh penari menjadi berirama dan
ritmis.
Tari Tunggal (Solo) Tari tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang
dilakukan atau dibawakan oleh satu orang penari saja.Tari Tunggal (Solo) Tari
tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan oleh satu
orang penari saja. Tari Berpasangan (Duet) Tari berpasangan (duet) adalah seni
tari yang dilakukan oleh dua orang penari. Tari Berkelompok (Group) Tari
berkelompok (group) adalah seni tari yang dilakukan oleh banyak orang atau
berkelompok.
Tiban atau Tari Tiban merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat untuk
meminta hujan. Kata Tiban sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu “tiba” yang
artinya jatuh, atau sesuatu yang tiba-tiba jatuh. Dalam konteks kesenian Tiban ini,
yang jatuh atau tiba-tiba jatuh adalah air hujan sebagai hasil dari ritual Tiban itu
sendiri. Sejarah Tari Tiban Ada beberapa versi yang menjelaskan terkait sejarah
Tiban ini. Gerakan dalam Tari Tiban ini tidak jauh dari pola gerakan dua orang
yang sedang bertarung.
C. Saran
Kesenian di Jawa Timur Perlu dikenalkan lagi terutama pada peserta didik
agar mengetahui bahwa di Jawa Timur ini Terdapat Kesenian terutama seni tari
yang beragam .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/seni-tari/
https://rimbakita.com/seni-tari/
https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/referensi-penerapan/capaian-pembelajaran/sd-
sma/seni-tari/
https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/26/162619478/tari-tiban-tradisi-
masyarakat-tulungagung-meminta-hujan?page=all.
Sumber: ISI-SKA.ac.id UM.ac.id