Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tarian merupakan salah satu contoh dari kekayaan budaya Indonesia, karena setiap
daerah mempunyai tarian tradisional yang berbeda. Tarian tradisional Sumatera Barat akan
menjadi fokus utama pada artikel ini. Selain seni tari, terdapat berbagai jenis seni lainnya di
Indonesia yang kaya akan budaya.

Sebelumnya telah pengertian seni tari secara mendasar telah dijelaskan. Penjelasan yang
diberikan mencakup mengenai pengertian dasar seni tari, gerakan, irama, perasaan, dan wujud
seni tari. Keempat hal tersebut akan menjadi dasar yang akan diterapkan di setiap tarian
tradisional Indonesia. Jika kamu ingin membaca lebih dalam mengenai dasar seni tari, langsung
telusuri saja ke unsur-unsur keindahan seni tari. Sekarang saatnya berlanjut ke topik yang lebih
mendalam, tarian tradisional Sumatera Barat

Seperti halnya kesenian yang lain, seni tari juga memiliki unsur-unsur yang harus
dipenuhi agar pertujukan dapat dibawakan dengan baik. Dalam seni tari ada empat unsur yang
harus dipenuhi yaitu wiraga, wirama, wiras, dan wirupa, keempat unsur ini biasanya disebut
unsur-unsur keindahan dalam seni tari.

Seni tari merupakan seni pertujukan yang menggunakan gerakan tubuh sebagai media
seni yang secara berirama dan dinamis dilakukan dengan diiringi alunan musik untuk mengatur
gerakan penari agar pesan yang disampaikan dalam tarian bisa dinikmati oleh para penonton,
gerakan dalam seni tari memiliki bentuk yang beraneka ragam dan berkembang secara terus-
menerus menghasilkan kreasi. Seperti halnya seni musik, seni teater dan seni drama, seni tari
biasanya berupa sebuah pertunjukan diatas panggung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dari seni tari kreasi?
2. Apakah yang dimaksud dari seni tari tradisi?
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Tari Yang ada Diindonesia Khususnya Padang

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para
pembaca bahwa begitu banyaknya keunika-keunikan kesenian di Indonesia seperti seni tari ini
yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak
hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga di Indonesia

1
BAB II
DASAR TEORI

1.1 Pengertian Tari Kreasi

Mengetahui pengertian tari kreasi tentu sangat penting bagi kita yang baru belajar tentang
tarian baik itu bersifat tradisional maupun modern. Bagi teman-teman yang sedang mencari
mengenai pengertian yang dimaksud di bawah ini akan kami gambarkan secara singkat tentang
tari kreasi baru.

Tari kreasi adalah jenis tarian yang diinovasi dengan menyesuaikan gerakan, alat
pengiring, atau properti yang digunakan dalam tarian tersebut agar terlihat modern serta dapat
diterima oleh masyarakat Indonesia seiring perkembangan zaman.

Dari pengertian tari kreasi di atas tentu saja dapat kita simpulkan bahwa jenis tarian ini
terbentuk dari jenis tari tradisional yang kemudian diberikan sentuhan inovasi baik pada
gerakannya, alat pengiring, maupun properti yang dikenakan oleh para penari.

Pengertian tari kreasi,- Tari adalah gerak tubuh seseorang secara birama yang dilakukan
di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud dan
pikiran.Sebuah tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa unsur, yaitu wiraga (raga),
wirama (irama), dan wirasa (rasa). Ketiga unsur ini melebur menjadi bentuk tarian yang
harmonis dan unsur yang paling utama dan membangun sebuah tarian adalah gerak.

Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari
tradisional kerakyatan dengan tari tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau
berbagai daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busanannya juga
merupakan hasil modifikasi tari tradisi.

Bentuk tari yang lebih baru lagi misalnya tari pantomin (gerak patah-patah penuh
tebakan), operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan,
terlihat tak beraturan tapi berkonsep).

Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tari kreasi
berpolakan tradisi dan tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi). Berikut
penjelasannya.

a. Tari kreasi berpolakan tradisi


Merupakan kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam
koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada
pengembangan tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.

2
b. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi)
Merupakan tari yang garapanya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal
koreografi, musik, rias dan busana maupun tata teknik pentasnya. Nah itulah pengerian mengenai
tari kreasi beserta penjelasan dan contohnya, demikian artikel mengenai tari kreasi dan semoga
bermanfaat.

2.2 Pengertian Tari Tradisi


Tari tradisi adalah sebuah tata cara yang berlaku disebuah lingkungan etnik tertentu yang
bersifat turun – temurun. Tari tradisi diartikan sebagai sebuah tata cara menari atau
menyelenggarakan tarian yang dilakukan oleh sebuah komunitas etnik secara turun – temurun
dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Karena aspek berkelanjutan tersebut, maka terciptalah
konveksi berikutnya diyakini sebagai tata aturan yang bersifat mengikat (baku).
Pengertian tari tradisional adalah sebuah tarian yang tumbuh dan berkembang di daerah
tertentu dan diwariskan secara turun temurun serta berpedoman luas dan berpijak pada adat
istiadat setempat.
Selain itu tari tradisional juga diartikan sebagai tarian yang terdapat pada masyarakat
tertentu dan menjadi budaya masyarakat dan bernilai magis. Kita sangat beruntung tinggal di
Indonesia, negara yang kaya akan budaya dan keberagamannya. Jadi kita memiliki banyak sekali
tari tradisional dari berbagai daerah.

Dimakalah ini kita Akan Membahas tentang Jenis Tari Kreasi dan Tari Tradisi didaerah
Padang:

1.2 Jenis Tari Tradisi Daerah Padang

1. Tari Alang Babega Minangkabau

Tari yang berasal dari kata “tuturan alang


bebaga” merupakan tarian tradisional Sumatera Barat
Khas minangkabau yang dipengaruhi oleh suku
Mentawai. Tarian ini melambangkan burung elang
yang hidup di pohon lalu terbang tinggi menaungi
langit dengan mengepakkan sayapnya untuk mencari
mangsa, kemudian menukik tajam, dan membunuh
mangsa.

2. Tari Ambek-Ambek Koto Anau

Tari Ambek-Ambek koto anau adalah tari


yang berasal dari daerah Koto Anau, Lembang Jaya,
Solok, Sumatera Barat. Tarian tersebut merupakan
mimik dari anak-anak ketika mereka bermain,
bergelut atau bercanda, pura-pura berkelahi. Tarian
dilengkapi dengan menggunakan gerakan pencak
silat, atau merupakan olah gerak dan rasa sebaai satu

3
bentuk materi permainan anak nagari minang.

3. Tari Barabah

Merupakan tarian tradisional Sumatera Barat


yang menggunakan gerakan pencak silat dengan
iringan drum atau talempong. Tari barabah minimal
dilakukan oleh dua orang yaitu laki-laki dan
perempuan. Peralatan yang diperlukan untuk tari
barabah adalah pakaian adat dan belati.

4. Tari Gelombang
Tarian yang dilakukan oleh kelompok laki-laki
Minang pada upacara penyambutan tamu khusus
seperti Ketua adat atau Penghulu, Guru Silat, dan
Penganten.

Dalam bentuk dua baris vertikal, tarian dilakukan


oleh puluhan lelaki. Posisi tarian ada yang
menghadap kepada tamu saja, dan ada pula yang dua
arah. Tari Gelombong mempunyai beberapa istilah
seperti:

 Bagalombang (menarikan galombang),


 galombang duo baleh (Tari yang dilakukan 12 orang),
 galombang manyongsong (satu arah menghadap tamu),
 dan galombang balawanan (posisi hadap dua arah, dari pihak tuan rumah dan dari pihak
tetamu).

5. Tari Indang Badindin / Minangkabau


Tarian Indang Badindin atau disebut Indang
Minangkabau dipercaya sudah ada sejak abad ke 14
pada jaman penyebaran agama Islam di Sumatera
Barat. Gerakan para penari dengan membungkukkan
badan sambil berlutut bersamaan menjadi ciri khas
tari Indang. Tari Indang Badindin dilakukan sebagai
penghormatan kepada Allah dan terkenal di daerah
Padang Pariama. Tarian tradisional ini menggunakan rebana sebagai alat musik pengiringnya.

Tari Indang umumnya dimainkan oleh 14 orang, 13 penari dan 1 orang sebagai tukang
dzikir. Tujuh penari diantaranya adalah laki-laki, yang kemudian disebut sebagai ‘anak indang‘.
Anak indang akan dibimbing oleh guru yang disebut tukang dzikir sebelumnya. Tari Indang
berdurasi cukup pendek yaitu sekitar 30 menit.

6. Tari Kain Paisia Selatan / Selendang Minang


Nama tari Kain Paisia Selatan berasal dari nama
lokasi tari tersebut yaitu di Salido Ketek, Kabupaten

4
Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Sebenarnya asal usul asli dari tari ini adalah dari daerah Darek,
namun lebih populer di pesisir selatan. Tari ini dapat dilakukan oleh dua orang, yaitu penari dan
pemusik. Tarian tradisional sumatera barat ini diiringi oleh musik gendang. Alat yang digunakan
adalah kain khusus yang berbentuk seperti selendang. Penari menggunakan kain tersebut dan
memainkannya selama menari.

7. Tari Kiek Gadih Minang


Merupakan kreasi dari tarian tradisional sumatera
barat yang mengangkat unsur-unsur gerakan tarian tradisi
Minang lainnya. Tarian yang dilakukan kelompok ini
menceritakan akan kesibukkan gadis-gadis Minang pada
waktu pagi hari ketika bersiap-siap melakukan aktifitas
dan menuju masjid.

8. Tari Lilin

Tari lilin merupakan sebuah tarian dimana penari


membawa lilin lalu menari dengan iringan musik yang
diberikan oleh pemusik. Tarian ini sangat identik dengan
cerita rakyat Minang yang menjadi asal usul dari tari
lilin. Ceritanya mengisahkan seorang gadis yang
mengalami permasalahan ketik ditinggal oleh
kekasihnya, ia kehilangan cincin tunangannya. Gadis
tersebut menggunakan lilin yang ditempatkan pada piring untuk mencari cincin tersebut.
Gerakannya yang gemulai dan indah ketika mencari cincin menjadi sumber asal-usul tari lilin.

9. Tari Paten

Tarian yang dilakukan masyarakat Minang untuk


menyambut panen padi. Gerakan-gerakan dalam tarian ini
adalah gerakan yang dilakukan para petani ketka mereka
mencangkul, membajak dan memanen padi mereka.

10. Tari Pasambahan Minang

Tarian tradisional ini dilakukan khusus sebagai


suatu acara penyambutan kepada tamu yang penting yang
berasal dari jauh. Contoh situasi lainnya dimana tari
dilakukan adalah ketika pengantin pria datang ke rumah
pengantin wanita. Keunikan dari tarian tradisional

5
pasambahan adalah alat yang digunakan dalam tariannya. Alat beranama Carano adalah alat
yang terbuat dari tembaga yang dibentuk menyerepuai sebuah mangkuk. Carano akan
menampung berbagai macam sesajian. Contohnya adalah sirih, rokok, dan barang lainnya yang
akan diberikan kepada tamu, yaitu pengantin pria dan keluarganya.

Tarian tradisional pasambahan tidak hanya dilakukan untuk menyambut tamu, tapi juga
ditampilkan pada ajang seperti petas seni.

11. Tari Payung

Tarian tradisional dari Sumatera Barat yang


dilakukan sebagai ungkapan kasih sayang kepada
seorang kekasih. Payung dalam tari payung menjad
lambang perlindungan terhadap kekasihnya. Tari
payung sering dilakukan secara berpasang-pasangan
karena unsurnya yang romantis. Alat lain selain
payung adalah selendang yang dapat dipakai wanita,
sedangkan payung dipakai pria. Tari payung pada umumnya dibawakan dengan musik dinamis
untuk memeriahkan acara seperti pesta, pameran, dan lain sebagainya.

12. Tari Piring

Tarian yang paling sering dijumpai di pentas


bertaraf nasional dan internasional ini berasal dari
budaya Minangkabau. Eksis dari sekitar 800 tahun
yang lalu, tari ini terus berkembang hingga sekarang.
Tari Piring pada awalnya dilakukan dengan tujuan
sebagai ungkapan rasa syukur rakyat kepada dewa-
dewa dengan hidangan berupa makanan lezat yang
diberikan oleh gadis-gadis cantik. Setelah berkembangnya jaman, Tari Piring lebih sering
digunakan untuk sebagai sambutan kepada petinggi atau pejabat dan acara pelaminan.

13. Tari Piring Kubu Durian Padang

Tari piring kubu durian padang mempunyai


sedikit perbedaan dengan tari piring pada umumnya.
Tari piring kubu durian padang berasal dari padang,
Sumatera Barat. Tarian ini diiringi oleh alat musik
khas yaitu Talempong, sebuah alat musik mirip gong.
Perbedaan Talempong dan Gong adalah ukurannya
yang kecil dan diletakan diatas wadahnya.

6
1.3 Jenis Tari Kreasi Daerah Padang

Tari Kreasi Maumere

Tari dendang Besamo

Tari kreasi minang "parintang

Tari Piring Klasik

Tari Kreasi Piriang

Tari Kreasi Pasambahan

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi
Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni
terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi). Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan
manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi.
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup
lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya
bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam.
Jenis Tari Tradisional ada dua : Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan
kerajaan dan bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian tradisional.

3.2 Saran

Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Semoga seluruh masyarakat Indonesia
dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk
mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Seni Budaya untuk SMA. Solo: CV. HK MJ


http://id.wikipedia.org/wiki/Tari
http://zulfikart.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-tari.html
http://buratna.blogspot.com/2012/08/fungsi-dan-peranan-tari.html
http://www.eastjava.com/tourism/banyuwangi/ina/damarwulan-dance.htm

Anda mungkin juga menyukai