KEBUDAYAAN NUSANTARA
DAN HINDU-BUDHA
SEJARAH INDONESIA
KELAS X
SEMESTER GANJIL
NI LUH PUTU LAKSMI AMARAYANI SAWITRI, S.PD
Penyebaran agama dan kebudayaan Hindu dan Budha
berlangsung sangat lama, yaitu sejak abad 5 hingga abad 15,
yang dimulai dari Kerajaan Kutai dengan berakhirnya
Kerajaan Majapahit. Hal ini tentu menjadikan pengaruh
Hindu Budha sangat kuat tertanam dalam kehidupan
masyarakat Nusantara. Oleh karena itu banyak ditemukan
peninggalan kebudayaan Hindu Budha di Nusantara,
peninggalan sejarah Hindu dan Budha di Nusantara tidak
hanya terbatas pada tinggalan yang berwujud benda (fisik),
tetapi juga nilai budaya (nonfisik.
Akulturasi Kebudayaan
Bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia bisa dilihat dari segi bangunan, seni rupa
atau ukir, seni petunjukan, seni sastra atau aksara, sistem kepercayaan, Bahasa,
sistem pemerintahan, dan sistem kelander
Bahasa dan Tulisan
Budaya Bahasa dna tullisan yang menggunakan Bahasa Sansekerta denga huruf
pallawa, yaitu sejenis tulisan yang ditemukan di wilayah India bagian Selatan. Dalam
perkembangannya huruf pallawa menjadi dasar huruf-huruf di Indonesia, yaitu huruf
Kawi, Jawa Kuno, Bali Kuno, Batak, Lampung dll. Sedangkan Bahasa snsekerta
perkembnagannya tidak seperti huruf pallawa, Bahasa sansekerta digunakan hanya
dilingkungan terbatas di lingkungan istana dan oleh para brahmana dalam upacara
keagaman.
Jejak sejarah berupa tulisan dapat dilihat dari berbagai prasasti, kitab dan manuskrip
(naskah).
Seni Bangunan
Bentuk akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu budha di Indonesia dari segi
seni bangunan berupa candi dan stupa.
Pada awalnya betuk candi pada masa praaksara berupa punden berundak-undak,
setelah hindu budha masuk seni bangunan bangunan berupa punden berundak-
undak mulai berkembang menjadi candi seperti sekarang ini, ada candi
Borobudur, candi prambanan dll.
Bentuk akulturasi kebudayaan nusantara dan hindu budha di Indonesia dari segi
seni rupa dan seni ukir berupa hiasan relief yang ada pada dinding candi.
Pada awalnya bentuk seni rupa dan seni ukir pada masa praaksara berupa gambar-
gambar yang ada di dinding gua tempat tinggal manusia purba, setelah Hindu-
Budha masuk ke Nusantara mulailah berkembang menjadi hiasan relif pada
dinding candi.