Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PUISI

1. PUISI : AKU KANGEN

“AKU KANGEN”
Karya : W.S. Rendra

Lunglai – ganas karena bahagia dan sedih,

indah dan gigih cinta kita didunia yang fana.

Nyawamu dan nyawaku dijodohkan di langit,

dan anak kita akan lahir di cakrawala.

Adapun mata kita akan terus bertatapan hingga berabad-

Abad lamanya.

Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandanan

Untukmu hidupku terbuka

Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan

Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku

Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu

Aku bergerak menulis pamplet, mempertahankan kehidupan.

Jakarta, Kotabumi, 24 Maret 1978

1. TEMA

Tema : Dari puisi diatas dengan membaca judulnya saja sudah sudah dapat menjelaskan tema
yang terkandung di dalam puisi WS Rendra yang satu ini adalah tentang kerinduan terhadap
kekasih hati, perhatikan bagian terakhir puisi ini. Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan
penaku. Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu. Aku bergerak menulis pamplet,
mempertahankan kehidupan.  Bagian ini menjelaskan bahwa si aku sedang menulis sebuah surat,
dan ketika sedang dalam penulisan si aku terasa begitu bahagianya, kemudian si aku
mempertegas kembali bahwa ia benar-benar dalam keadaan rindu, tercermin dalam baris Aku
bergerak menulis pamplet, mempertahankan kehidupan.
2. DIKSI

Diksi : Pada puisi diatas dapat kita temukan beberapa pilihan kata yang khas yang sudah dipilih
penyair dan tidak dapat diganti dengan kata lain walaupun kata tersebut mempunyai makna
denotatif yang sama, diantarannya kata, lunglai, ganas, indah, gigih, dijodohkan, di cakrawala,
juwitaku, cakap, berpendar-pendar, dan pamplet

Apabila kata cakap diganti dengan cantik, mungkin baris yang berkata cakap bunyinya akan
seperti ini

Juwitaku yang cantik meskipun tanpa dandanan

Begitupun dengan kata berpendar-pendar diganti dengan bercahaya, mungkin baris yang berkata
berpendar-pendar bunyinya kan seperti ini

Warna-warna kehidupan bercahaya menakjubkan

Bila kata-kata tersebut dirubah maka rasa yang ditimbulkannyapun akan ikut berubah.

3. GAYA BAHASA :

Gaya Bahasa : Dari puisi diatas gaya bahasa yang di gunakan adalah personifikasi yaitu
menggambarkan benda mati atau hal gaib/abstrak seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Perhatikan bait ke-1 disana di tulis bahwa cinta mereka indah dan gigih, sedangkan gigih adalah
penggambaran untuk sifat manusia yang bersemangat dan pantang menyerah :

4. RASA

Rasa : Dari puisi diatas dapat di temukan rasa yang timbul adalah rasa cinta. Seseorang yang
lemah dan bersemangat karena cinta, tengah menahan kerinduan terhadap juwitanya, yang
kemudian ia tumpahkan dalam sebuah surat.

5. NADA :

Nada : Pada puisi di atas penyair memandang objek yaitu kekasih yang sedang dirindunya
dengan kelembutan cinta, dan dalam puisi Nota Bene : Aku Kangen, penyair hanya sekedar
memberi tahu pembaca saja bahwa ia pada saat itu sedang dalam kerinduan. Coba perhatikan
tiap baris dari kedua bait tersebut tidak ditemukan nada mengajak, menyarankan, ataupun
menasehati. Semuanya bernada biasa dan hanya memberi tahu para pembaca saja.

6. ORKESTRASI BUNYI

Orkestrasi Bunyi : Pada puisi di atas menggunakan bunyi Asonansi karena terjadi pengulangan
bunyi vokal dalam kata yang menimbulkan kesan dan bayangan tertentu.
7. CITRAAN

Citraan : Dari puisi diatas citraan yang dapat terlihat digunakan penyair adalah citraan taktil dan
visual. Perhatikan bait ke-1 yang menggunakan citraan taktil, karena makna yang terkandung
didalamnya tidak dapat dibayangkan, namun dapat dirasakan. Kita tidak bisa membayangkan
seorang anak terlahir di langit atau dalam hal ini dicakrawala, ataupun kata nyawaku dan
nyawamu yang bersifat abstrak. Kemudian perhatikan bari pertama pada bait ke-2 yang
menggunakan citraan visual, karena mampu kita bayangkan seperti apa sosok wanita cantik
walaupun tanpa dandanan.

8. TIPOGRAFI :

Tipografi : Pada puisi diatas tipografi atau penampangnya dapat dilihat dalam pemakaian huruf
kapital, tanda baca, dan penempatan baris. Perhatikan bait ke-1 yang memakai huruf kapital pada
awal baris di sebagian baris dan sebagiannya tidak, lalu pemakaian tanda baca titik (.), koma (,)
maupun pada pemenggalan kata, kemudian penempatan baris yang bisa dilihat pada baris akhir
yang sedikit menjorok ke dalam.

9. AMANAT :

Amanat : Dalam puisi “Aku Kangen” karya WS Rendra ini tidak menyampaikan pesan atau
amanat terhadap pembaca hanya sekedar memberi tahu kepada pembaca bahwa pada saat itu ia
atau si aku dalam puisinya tengah merindukan kekasihnya.

2. PUISI “BERLAGU HATIKU”

“BERLAGU HATIKU”
karya: Amir Hamzah

Bertangkai bunga kusunting


kujunjung kupuja, kurenung
berlagu hatiku bagai seruling
kukira sekalini menyecap untung.

Dalam hatiku kuikat istana


kusemayamkan tuan digeta kencana
kuhamburkan kusuma cempaka mulia
kan hamparan turun dewi kakanda...

Tetapi engkau orang biasa


merana sahaja tiada berguna
malu bertalu kerana aku
ganjil terpencil berpaut kedahulu.
1. TEMA
·    
Tema : kegelisahan perasaan.            
Karena dalam bait pertama menjelaskan bagaimana rasa kegelisahaan pada seseorang yang di
puja dan memandang bunga lama-lama dalam kegelisahaan nya seperti mengalir dalam seruling
ke dalam hati .

2. DIKSI

Pilihan kata dari puisi tersebut adalah “berlagu hatiku “ artinya dengan lagu jadi dengan lagu
merasakan kenikmatan rasa yang berbeda ,dengan menceritakan perasaan yang di alami oleh
pengarang.

3. GAYA BAHASA

-Gaya bahasa personifikasi jenis gaya bahasa ini dapat di jumpai pada baris ketiga, bait pertama
yakni pada “berlagu hatiku”hati yang merupakan organ tubuh dan benda mati di ibaratkan
sebagai benda hidup karena dianggap dapat berlagu atau bernyanyi. Bahkan dianggap dengan
merdu bagaikan suara seruling, hal ini dapat dilihat pada bait pertama barisan ketiga “berlagu
hatiku bagai seruling”.

-gaya bahasa aferesis: dapat dilihat pada bait pertama dan kedua, yakni, pada ka kusunting ,
kujungjung, kupuja, kurenung, kukira, kuikat,kusemayamkan ,kuhamburkan.

4. RASA

Rasa : Kangen sedih,gelisah,senang


Karena dalam puisi tersebut perasaan penyair campur aduk dalam perasaan tersebut di ibaratkan
bunyi seruling dan terdapat dalam bait ke dua dan ketiga.

Dalam hatiku kuikat istana


kusemayamkan tuan digeta kencana
kuhamburkan kusuma cempaka mulia
kan hamparan turun dewi kakanda...

Tetapi engkau orang biasa


merana sahaja tiada berguna
malu bertalu kerana aku
ganjil terpencil berpaut kedahulu
5. NADA

Nada : Sikap penyair terhadap pembaca yaitu memberitahu kegelisahaan hatinya pada pembaca
dan terhadap objek nya yaitu kepada perempuan terdapat dalam kutipan “beritangkai bunga
kusunting ‘’

6. ORKESTRASI BUNYI

Orkestrasi Bunyi : Puisi dengan judul Berlagu Hatiku terdiri dari tiga bait dengan empat baris di
masing-masing baitnya. Amir Hamzah menggambarkan suasana hati dengan indah dalam kata
kata yang kaya dengan perulangan bunyi konsonan dan vokal.

7. CITRAAN

Citraan : imajinasi verbal dan visual karena terdapat oleh kata kata-katadalam pikiran
manusiadan proses didalam otak terdapat dalam bait pertama yang menggambarkan imajinasi
verbal.

8. TIPOGRAFI

Tipografi : Rata kiri karena dalam tiap baitnya penulisan di sebelah kiri.

9. AMANAT
 
Amanat : Ingin memberitahu bagaimana isi hatinya yang sedang penuh perasaan
sedih,gelisah,senang terhadap pujaan hatinya

Anda mungkin juga menyukai