Anda di halaman 1dari 8

PUISI LAMA

1. Mantra
Mantra adalah puisi lama yang umumnya digunakan dalam upacara adat atau
keagamaan. Mantra biasanya mengandung nilai atau kekuatan magis sehingga dapat
menimbulkan efek atau kesan tertentu jika dibaca atau diucapkan.
Contoh mantra:
1. Sihir lontar pinang lontar
Terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang tua
Aku sapa tidak berbunyi

2. Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama peninggalan sastra Melayu lama. Pantun merupakan salah
satu puisi lama asli masyarakat Melayu yang sangat populer. Sekarang penggunaan pantun dapat
diselaraskan sesuai dengan jenis pantun.
Contoh pantun:
1. Burung merpati burung dara
Terbang menuju angkasa luas
Hati siapa takkan gembira
Karena aku telah naik kelas.

3. Karmina
Karmina disebut juga pantun kilat yaitu pantun yang terdiri atas dua baris dan biasanya
digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung. Pantun kilat
banyak digunakan oleh kalangan remaja yang bertujuan sebagai pencair suasana.
Contoh karmina:
1. Burung perkutut terbang melayang
Abang kentut tidak bilang-bilang

4. Gurindam
Gurindam merupakan salah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari 2 baris
kalimat dengan irama akhir yang sama yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Contoh gurindam:
1. Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Apabila tangan tidak terikat rapat.
Hilanglah semua akal sehat.
Apabila kaki tidak menapak.
Larilah semua orang serempak

5. Syair
Syair merupakan salah satu puisi lama, syair berasal dari bahasa Arab
yaitu syi’ir atau Syu’ur yang artinya perasaan yang mendalam. Awal mula syair berasal dari
Persia dan masuk ke Indonesia bersama dengan penyebaran Agama Islam.
Contoh syair:
1. Pada zaman dahulu kala
Tersebutlah sebuah cerita
Sebuah kerajaan yang aman sentosa
Dipimpin sang raja nan bijaksana

6. Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik berisikan pepatah maupun perumpamaan
yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan. Ciri-ciri seloka biasanya ditulis dalam
empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis
lebih dari 4 baris.
Contoh seloka :
1. Sudah bertemu kasih sayang
Duduk termangu malam siang
Hingga setampak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang

7. Talibun
Talibun adalah salah satu bentuk puisi lama yang berbentuk seperti pantun. Talibun
biasanya memiliki baris genap seperti 6 baris, 8 baris, 10 baris, dan seterusnya. Talibun 8 baris
adalah jenis talibun yang paling populer.
contoh Talibun
1. Penakik pisau seraut
Ambil alah batang lintabung
Selodang ambilkan niru
Yang setetes jadikan laut
Alam terkembang jadikan gunung
PUISI BARU

Puisi berdasarkan isi dan contoh nya:

1. Balada

Jenis puisi baru ini merupakan puisi yang berisi kisah atau cerita tentang seseorang atau sesuatu.
Contoh:

Marsinah buruh pabrik arloji,


mengurus presisi:
merakit jarum, sekrup, dan roda gigi;
waktu memang tak pernah kompromi,
ia sangat cermat dan pasti,

Marsinah itu arloji


tak lelah berdetak
memintal kefanaan
yang abadi:
“kami tak punya banyak kehendak
sekadar hidup layak
sebutir nasi.”

(Nukilan puisi Dongeng Marsinah, Sapardi Djoko Damono)

2. Himne

Merupakan jenis puisi baru yang berisi pujian kepada Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
contoh :

Aku lemas
tapi tak berdaya
Aku tak sambat rasa sakit
atau gatal

Aku pengin makan tajin


Aku tidak pernah sesak nafas
tapi tubuhku tida pernah memuaskan
untuk punya posisi ideal dan wajar

Aku pengin membersihkan tubuhku


dari racun kimiawi

Aku ingin ke jalan alam


Aku ingin meningkatkan pengabdianku kepada Allah

Tuhan, aku cinta kepada-Mu

(Tuhan, Aku Cinta Pada-Mu, WS Rendra)

3. Ode

Merupakan puisi baru yang berisi pujian kepada orang-orang yang berjasa.Selain itu, ode juga
dapat berisi pujian kepada negara, bangsa, ataupun sesuatu yang mulia. Oleh karena itu, ode
juga sering disebut sebagai puisi puji-pujian.
Contoh:

Muhammad tak seperti itu.


Tidak gambarmu, tidak gambarku.
Dia hidup damai dalam kalbu
meski dihina dari segala penjuru.
Dialah Muhammad yang kurindu
dan dibela tanpa membencimu

(Nukilan puisi Kanjeng Nabi, Candra Malik)

4. Epigram

Adalah salah satu jenis puisi modern yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.
Contoh:

Anak-anak tumbuh mendewasa


akankah aku hanya tumbuh menua? Sebagai orang tua, sebagai teman,
Kelak mereka butuh lawan bicara, sampai batas waktu yang ditentukan.
apakah kala itu aku kakek pelupa?
Tidak baik jika mereka di sini saja,
Anak-Anak tidak selamanya bayi, hangat dipeluk rumah dan keluarga.
mereka butuh tak hanya dimengerti. Kehidupan itu pengembaraan jiwa,
Mereka punya mata, punya hati, dan mereka pengelana berikutnya.
tidak cukup harta diwarisi.
Jika tumbuh dewasa ada ujungnya,
Sampai kapan usiaku dilahirkan, jangan sampai hanya menua sia-sia.
sampai batas itulah aku dihadirkan. Dalam perjalananku menyusuri usia,
setidaknya harus pernah bijaksana.
(Perjalanan Usia, Candra Malik)

5. Romansa

Adalah puisi baru yang berisi luapan cinta kasih dan sayang.
Contoh:

Cinta kita berdua,


adalah istana dari proselen.
Angin telah membawa kedamaian
membelitkan kita dalam pelukan

Bumi telah memberi kekuatan,


kerna kita telah melangkah
dengan ketegasan.

Muraiku,
hati kita berdua
adalah pelangi selusin warna.

(Optimisme, WS Rendra)

6. Elegi

Kebalikan dari romansa, elegi adalah puisi yang berisi kesedihan atau ratapan.
Contohnya:
Satu rasa dua kematian
Satu kasih dua kesetiaan
Antara benua dan benua
Tertunggu rindu samudra

Dua kota satu kekosongan


Dua alamat satu kehilangan
Antara nyiur dan salju
Merentang ketidakpedulian tuju

Semoga kekasih tahu jalan kembali


Pada pintu yang membuka dinihari
Ke mana angin membawa diri

Kekasih, semoga kau


Dapat kepenuhan cinta dalam aku tiada
Terpecah dua benua, suatu kelupaan di
…Sisik samudra

(The Tale of Two Continent, Sitor Situmorang)

7. Satir

Jenis puisi baru yang terakhir ini adalah puisi yang berisi sindiran atau kritikan.
Contoh:

Sedikit baca,
banyak bicara,
apakah itu logika?

Sedikit menulis,
banyak analisis,
apakah itu logis?

Tapi itulah kita:


menua belaka,
tak mendewasa.

Ya, itulah kita:


merasa bisa,
sok bijaksana

(Itukah Kita?, Candra Malik)

Puisi berdasarkan bentuknya adalah sebagai berikut.

1. Distikon

Merupakan jenis-jenis puisi yang bentuknya dua seuntai atau puisi yang setiap baitnya terdiri
atas dua baris. Misalnya:

Hutan Karet
Karya: Joko Pinurbo

-In Memoriam: Sukabumi


Daun-daun berserakan.
Berserakan di hamparan waktu.

Suara monyet di dahan-dahan.


Suara kalong menghalau petang.

Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan.


Berloncatan di semak-semak rindu.

Dan sebuah jalan melingkar-lingkar.


memebelit kenangan terjal.

Sesaat sebelum surya berlalu


masih kudengar suara beduk bertalu-talu

(1990)

2. Terzina

Adalah salah satu jenis-jenis puisi baru yang setiap baitnya terdiri atas tiga baris. Misalnya:

Aku Ingin
Karya: Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:


dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:


dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

(1989)

3. Kuatrain

Adalah puisi baru yang setiap baitnya terdiri atas empat baris. Contoh:

Pada Suatu Hari Nanti


Karya: Sapardi djoko Damono

pada suatu hari nanti


jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri

paada suatu hari nanti


suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati

pada suatau hari nanti


impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari

(1991)
4. Kuint

Adalah puisi yang setiap baitnya terdiri atas 5 baris. Contoh:

Mampir
Karya: Joko Pinurbo

Tadi aku mampir ke tubuhmu


tapi tubuhmu sedang sepi
dan aku tak beranimengetuk pintunya.
Jendela di luka lambungmu masih terbuka
dan aku tak berani melongoknya

(2002)

5. Sektet

Adalah puisi yang setiap baitnya terdiri atas 6 baris. Misal:

Puasa
Karya: Joko Pinurbo

– untuk Hasan Aspahani

Saya sedang mencuci celana yang pernah


saya pakai untuk mencekik leher saya sendiri.
Saya sedang mencuci kata-kata
dengaan keringat yang saya tabung setiap hari.
Dari kamar mandi yang jauh dan sunyi
saya uapkan selamat menunaikan Ibadah Puisi.

(2007)

6. Septima

Merupakan puisi yang setiap baitnya berisi 7 bait. Contoh:

Indonesia Tumpah Darahku (Nukilan)


Karya: M Yamin

Duduk di pantai tanah yang permai


empat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung-gunung bagus rupanya
Dilingkari air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya

Lihatlah kelapa melambai-lambai


Berdesir bunyinya sesayup sampai
Tumbuh di pantai bercerai-cerai
Memagar daratan aman kelihatan
Dengarlah ombak datang berlagu
Mengejar bui ayah dan ibu
Indonesia namanya. Tanah airku

Pasundan, 26 Oktober 1926


7. Stanza/Oktaf

Adalah puisi baru yang setiap baitnya terdiri atas 8 baris. Misal:

Kolam (Nukilan)
Karya: Rustam Effendi

Di tengah
kolam yang endah
tenang,
berenang
seekor gangsa.
Sayapnya putih
bulunya jernih,
jernih biji matanya

Bak pulai
leher semampai
junjang
memandang
bercermin air.
Renagnya hening
airnya hening,
hening
tidak berdesir

8. Soneta

Adalah puisi baru yang terdiri atas dua bait awal yang berisi 8 baris, dan dua bait akhir yang
berisi 6 baris. Bila dijumlahkan, maka total baris pada puisi ini adalah 14 baris. Puisi ini
sebetulnya berasal dari Italia yang kemudian dibawa oleh sejumlah sastrawan Indonesia.
Contoh:

Pagi-Pagi
Karya: M Yamin

Teja dan cerawat masih gemilang,


Memuramkan bintang mulia raya;
Menjadi pudar pdam cahaya,
Timbul tenggelam berulang-ulang.

Fajar di timur datang menjelang,


Membawa permata ke atas dunia;
Seri-berseri sepantun mulia,
Berbagai warna, bersilang-silang.

Lambat laun serta berdandan,


Timbul matahari dengan perlahan;
Menyinari bumi dengan keindahan.

Segala bunga harumkan pandan,


Kembang terbuka, bagus gubahan;
Dibasahi embung, titik di dahan.

Anda mungkin juga menyukai