ARTIKEL
17091101014
Sastra Indonesia
Ketua Jurusan
MANADO
2023
ABSTRAK
Penelitian yang terdapat dalam skripsi ini membahas nilai-nilai moral dari novel Pijaki
Langit Mengetuk Pintu Surga karya Novelyzius. Nilai-nilai moral yang dianalisis adalah nilai
moral yang berhubungan dengan Tuhan, nilai moral yang berhubungan dengan dirinya sendiri,
nilai moral yang berhubungan dengan sesama, dan nilai moral yang berhubungan dengan
lingkungan. Selain itu juga, penelitian ini mendeskripsikan resepsi pembaca berkaitan dengan
nilai moral dalam novel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan langkah-langkah yaitu pengumpulan data, analisis data serta penyajian hasil analisis.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai moral yang berhubungan
dengan Tuhan terdiri atas 5 kutipan data, nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri
yang terdiri atas 7 kutipan data, nilai moral yang berhubungan dengan sesama yang terdiri atas
4 kutipan data, dan nilai moral yang berhubungan dengan lingkungan yang terdiri atas 1
kutipan data. Resepsi pembaca terhadap novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga yaitu para
Kata Kunci : Nilai-nilai moral, metode deskriptif kualitatif, novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu
Surga.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Emzir dan Rohman (2015), karya sastra merupakan karya seni yang
menggunakan unsur bahasa sebagai unsur medianya dan karya sastra juga difungsikan
sebagai media untuk merenungkan nilai-nilai terdalam dari pembaca. Karya sastra berisi
untuk memperoleh sari pati yang diinginkan. Karya sastra lahir karena adanya sesuatu
yang menjadikan jiwa seorang pencipta atau pengarang mempunyai rasa yang berkaitan
dengan batin terhadap suatu persoalan atau peristiwa, baik dari yang dialaminya dari
persoalan dalam masyarakat maupun dari diri pengarang itu sendiri. Persoalan-persoalan
tersebut memberikan ide bagi pencipta atau pengarang karya sastra kemudian dituangkan
ke dalam bentuk suatu karya sastra itu. Salah satu bentuk karya sastra itu sendiri yaitu
novel.
Novel dalam bahasa Jerman disebut novella dan dalam bahasa Inggris disebut novel,
kemudian diartikan sebagai cerita pendek yang berbentuk prosa. Novel adalah karangan
prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seorang tokoh dengan tokoh
disekelilingnya dan menonjolkan watak setiap tokoh tersebut. Novel adalah karangan
prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di
sekelilingnya, dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (Amalia dan
Fadhilasari, 2022). Novel dibangun oleh dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Sedangkan
unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu dari luar yang
memuat berbagai nilai- nilai kehidupan manusia. Nilai yang dimuat dalam novel
Nilai moral dalam karya sastra yang berupa novel biasanya mencerminkan
pandangan hidup pengarang yang bersangkutan tentang nilai-nilai moral. Nilai moral
merupakan suatu aturan yang berlaku dalam masyarakat, baik ucapan, perbuatan maupun
tingkahlaku seseorang yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, maupun orang lain
(Subur, 2015). Penyampaian moral dalam karya sastra oleh pengarang dapat dilakukan
melalui aktivitas
tokoh ataupun penutur langsung pengarang. Dalam penuturan langsung, pengarang
memberikan penjelasan tentang hal yang baik ataupun hal yang tidak baik secara
dialog, tingkah laku, dan pikiran tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut.
Dalam novel ini, penulis menemukan banyak nilai moral yang dapat dipelajari di
pengorbanan dan persahabatan. Selain itu juga, sikap seperti pengorbanan selalu di
ajarkan dalam menjalani kehidupan. Novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga
diceritakan tentang seorang Rhe yang merupakan laki-laki yang disukai banyak wanita,
meskipun wajahnya tidak terlalu ganteng, cukup rupawan dan berkharisma, tetapi
sikapnya baik dan pembawaannya memancarkan pesona. Hal ini menjadi kelebihan
sekaligus kekurangan Rhe. Rhe bertemu dengan seorang yang bernama Uttara yang
sikapnya cenderung dingin dan tertutup. Dalam perkenalan singkat, Rhe meminta Uttara
menuliskan cerita hidupnya yang membawa dirinya pada sebuah pengalaman yang tak
pernah ia sangka. Novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga karya Novelyzius memiliki
satu tokoh utama yaitu Rhe dan beberapa tokoh tambahan, yaitu Ayah Rhe yang sangat
bertanggung jawab terhadap keluarganya, Ibu Rhe yang memiliki sikap mengasihi, Anggi
yang memiliki sifat kejujuran, Mia yang memiliki sifat kesetiaan, Kayla yang sangat jujur
dan sabar, Tio pekerja keras dan gigih, Adisty yang memiliki sifat ketulusan, Randy dan
Galih yang sangat bersahabat, Angga yang selalu setia dan tulus, Dudung yang memiliki
sifat jujur serta Uttara yang memiliki sifat gigih, semangat hidup dan kerja keras. Sifat-
sifat ini mengarah pada nilai- nilai moral yang mereka miliki.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu:
1. Jenis nilai moral apasaja yang terdapat dalam novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu
Surga
karya Novelyzius?
2. Bagaimana resepsi pembaca berkaitan dengan nilai moral dalam novel Pijaki Langit
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah, dapat diuraikan tujuan penelitian sebagai berikut:
2. Mendeskripsikan resepsi pembaca berkaitan dengan nilai moral dalam novel Pijaki
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai nilai-nilai moral dalam bidang karya sastra novel dan salah
satunya dalam novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga karya Novelyzius.
2. Manfaat Praktis
yang terdapat dalam novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga karya Novelyzius,
sehingga mempermudah untuk menganalisis setiap karya sastra dalam bentuk novel.
E. Tinjauan Pustaka
1. Elyna Setyawati (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Nilai Moral dalam
Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar (Pendekatan Pragmatik)”.
2. Ariya Sudrajat (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Nilai Moral dalam Novel
Surga Cinta Vanesa karya Miftahul Asror Malik dan Relevansinya dengan
3. Selvi Oktaviani (2018) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Nilai Moral dalam
Nilai Sosial dalam Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere
5. Rita Saputri (2020) dalam skripsinya yang berjudul “Nilai-nilai Moral dalam Novel
6. Selfiana Herman (2020) dalam skripsinya yang berjudul “Nilai Moral dalam Novel
7. Ritanto Ilahi (2021) dalam skripsinya yang berjudul “Nilai Moral dalam Novel 3600
8. Hatimah Khusnul (2019) dalam jurnalnya yang berjudul “Nilai Moral dalam Novel
9. Eriyan (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Nilai Moral dalam Novel Mars karya
10. Rismayanti, dkk (2020) dalam jurnalnya yang berjudul “Kajian Sosiologi Sastra dalam
F. Landasan Teori
Landasan teori yang penulis ambil untuk membangun penelitian ini adalah landasan
teori mengenai nilai moral. Nilai adalah sesuatu sifat atau hal penting dan berguna bagi
kemanusiaan. Nilai dapat berupa konsep, prinsip, cara berpikir, perilaku dan sikap
seseorang (Fitriani, dkk, 2017). Kandungan nilai dalam karya tidak hanya mengungkapkan
keindahan saja, tetapi memiliki juga titik identifikasi dengan pengarang dan lingkungan.
Ciri-ciri nilai moral dibandingkan dengan nilai-nilai non-moral yaitu berkaitan dengan
tanggung jawab, berkaitan dengan hati nurani, mewajibkan, dan bersifat formal (Sibarani,
2021). Nurgiyantoro dalam Satinem (2019) menjelaskan jenis-jenis nilai moral yang
terdapat pada karya sastra, yaitu nilai moral yang berhubungan dengan Tuhan, nilai moral
yang berhubungan dengan diri sendiri, nilai moral yang berhubungan dengan sesama, dan
nilai moral yang berhubungan dengan lingkungan. Nilai moral dapat disampaiakan secara
Resepsi berasal dari bahasa Latin yaitu recipire yang diartikan sebagai penerimaan
atau penyambutan pembaca. Dalam arti luas resepsi diartikan sebagai pengolahan teks,
terhadapnya. Respon yang dimaksudkan tidak dilakukan antara karya dengan seorang
pembaca melainkan pembaca sebagai proses sejarah, pembaca dalam periode tertentu.
Resepsi sastra merupakan aliran sastra yang meneliti teks sastra dengan
memberikan sambutan dan tanggapan tentunya dipengaruhi oleh faktor ruang, waktu, dan
G. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang akan penulis gunakan yaitu metode deskriptif kualitatif.
objek, fenomena, atau setting sosial yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat
naratif. Arti dalam penulisannya data dan fakta yang digimpun berbentuk kata atau gambar
dari pada angka. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap penelitian yaitu
a. Kemudian, Tio menghitung uang hasil ngamen hari ini. Sepertinya hasil hari ini cukup
banyak.
“Berapa, Yo?”
“Alhamdulillah. Seratus dua puluh dua ribu.” Tio girang. “Banyak banget Mas.”
“Syukur, deh.” (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 22).
c. “Bro, mending sekarang lo cuci muka. Atau yang paling bagus lo sholat. Sekalian
sholat tahajud.”
“Sholat?” tanyaku.
“Coba lo inget, kapan terakhir kali lo sholat?”
Aku tersentak. Kata-kata Dudung seperti menamparku.
Sudah sebegitu jauhkah aku dari Tuhan? batinku.
“Insyaallah lo bakal lebih tenang setelah sholat, bro.”
Aku setuju dengan pendapat Dudung. Aku pun menyucikan diriku menghadap
kepada- Nya. Diatas sajadah aku tafakur. Menyebut nama-Nya dengan khusyuk.
Setiap kali aku menyebut nama-Nya jiwaku bergetar. Getaran yang sangat kurindukan.
Getaran yang menenangkan. Aku pun menangis. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga,
2020 : 83).
d. “Gua harap kalian sadar apa yang telah kalian lakukan. Keadaan Rhe saat ini sangat
kritis. Benturan di kepalanya sangat parah. Dari pada bertengkar, baiknya kita sama-
sama berdoa buat Rhe. Cuma itu yang bisa kita lakukan, Doa yang tulus, dan itu pun
jika kalian benar-benar mencintai Rhe.” Angga angkat bicara. Ia yang sedari tadi diam
akhirnya ikut bersuara. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 119).
1. Rhe pun hanya bisa mengalah. Masuk kamar mandi, mencuci muka, dan menggosok
gigi.
Keluar dari kamar mandi, muka sudah bersih, gigi kembali putih dan napas yang
segar. Saatnya sarapan sepiring nasi goreng yang masih hangat dan secangkir teh.
Pasti enak. Tanpa harus menunggu lebih lama, ia nikmati hidangan pagi itu. (Pijaki
Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 4).
2. Mulai dari lagu-lagu klasik, jazz sampai blues mereka mainkan. Jujur, empat jempol
buat Tio. Hanya berbekal dari buku dan kaset yang Rhe pinjamkan kemampuannya
sudah sangat maju. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 20).
3. Rhe membuka kap mesin mobil. Sesaat ia periksa air radiator, oli, dan minyak rem.
Semuannya sempurna. Mesin pun dihidupkan. Lalu menyiapkan peralatan tempur.
Selang, ember, spon, shampoo mobil, semir ban, kuas, vacum, dan kanebo. Rhe akan
mencuci mobilnya. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 27).
6. Siang itu mereka berada di taman belakang kampus. Angin membelai tiap lembaran
rambut Adisty. Rhe hanya terpaku.
”Aku sayang kamu Rhe”
Rhe terdiam. Lidahnya serasa kelu. Tubuhnya bergetar Adisty pun menangis. Yang
bisa dilakukan Rhe adalah memeluk Adisty. Menenangkannya dalam pelukan. (Pijaki
Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 77).
7. “Gua mau nanya sama lo Rhe, dan jawab dengan jujur. Di antara Mia, Kanya, dan
Adisty siapa yang lo cintai?”
Rhe memandangku sejenak. Lalu, ia menatap langit.
Aku menunggu jawaban dari Rhe.
“Aku mencintai mereka,” jawab Rhe. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 :
102).
1. direpotkan, tapi Rhe dan Papa juga kena getahnya. Ada saja yang ia pinjam dari Rhe.
Juga Papa yang harus mengantar dia ke sekolah. Tak jarang Papa telat masuk kantor
karena harus mengantarkan Anggi terlebih dahulu. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu
Surga, 2020 : 1).
4. “Lo gak boleh gitu. Emang gua yang dulu ngajarin lo. Tapi, kan lo yang
bermetamorfosis sendiri. Gua Cuma bantu lo dikit kok. Keren lo!” Kekaguman Rhe
tak jua tuntas. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 22).
5. “Tio, Tio. Cinta itu pun bukan hal yang hina. Itu hal yang wajar. Itu tandanya lo masih
punya hati dan jiwa. Karena lo masih bisa ngerasain keindahan cinta. Cinta pun bukan
cuma milik kasta atau golongan tertentu.” (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 :
55).
a. Kemudian, Tio menghitung uang hasil ngamen hari ini. Sepertinya hasil hari ini
cukup banyak.
“Berapa, Yo?”
“Alhamdulillah. Seratus dua puluh dua ribu.” Tio girang. “Banyak banget Mas.”
“Syukur, deh.” (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 22).
Kutipan dari data pertama ini menjelaskan bahwa Tio merasa bersyukur meskipun
dia hanya seorang pengamen tetapi bisa mnghasilkan uang yang cukup untuk
memenuhi kehidupannya sehari-hari. Hal ini termasuk dalam jenis nilai moral
yang berhubungan dengan Tuhan karena terdapat kata bersyukur yang merupakan
salah satu gambaran dari nilai moral tersebut. Rasa syukur muncul seperti sebuah
akan membuat hidup menjadi lebih tenang dan damai. Syukur adalah salah satu
bentuk terima kasih kepada Tuhan atas segala bentuk nikmat, rahmat dan hidayah.
“Pasangan yang serasi, kan! Nah sekarang kalo kita ngeliat seorang asisten rumah
tangga yang berduaan dengan kekasihnya yang misalnya, cuma tukang becak atau
buruh bangunan. Maka kita akan selalu saja memandang rendah mereka. Padahal
Tuhan menciptakan cinta untuk semua makhluknya. Tuhan nggak pernah
bersabda bahwa cinta itu diciptakan hanya untuk yang berparas rupawan saja.
Atau yang memiliki harta. Kita semua berhak merasakan cinta itu.”
Tio mengangguk mulai mengerti. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 :
55). Kutipan dari data kedua ini menjelaskan bahwa bagaimana Rhe mengajarkan
kepada Tio untuk menghargai ciptaan Tuhan sang pemilik kehidupan apapun latar
bagi manusia.
c. “Bro, mending sekarang lo cuci muka. Atau yang paling bagus lo sholat. Sekalian
sholat tahajud.”
“Sholat?” tanyaku.
“Coba lo inget, kapan terakhir kali lo sholat?”
Aku tersentak. Kata-kata Dudung seperti menamparku.
Sudah sebegitu jauhkah aku dari Tuhan? batinku.
“Insyaallah lo bakal lebih tenang setelah sholat, bro.”
Aku setuju dengan pendapat Dudung. Aku pun menyucikan diriku menghadap
kepada-Nya. Diatas sajadah aku tafakur. Menyebut nama-Nya dengan khusyuk.
Setiap kali aku menyebut nama-Nya jiwaku bergetar. Getaran yang sangat
kurindukan. Getaran yang menenangkan. Aku pun menangis. (Pijaki Langit
Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 83).
Kutipan dari data ketiga menjelaskan bahwa ibadah dapat memberikan rasa
damai, aman dan tenang. Ibadah merupakan salah satu cara untuk lebih
d. “Gua harap kalian sadar apa yang telah kalian lakukan. Keadaan Rhe saat ini
sangat kritis. Benturan di kepalanya sangat parah. Dari pada bertengkar, baiknya
kita sama-sama berdoa buat Rhe. Cuma itu yang bisa kita lakukan, Doa yang
tulus, dan itu pun jika kalian benar-benar mencintai Rhe.” Angga angkat bicara. Ia
yang sedari tadi diam akhirnya ikut bersuara. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu
Surga, 2020 : 119).
Kutipan dari data keempat menjelaskan bahwa doa merupakan permintaan atau
permohonan kepada Pencipta. Selain mendoakan diri sendiri, manusia juga dapat
mendoakan sesamanya sehingga semakin besar mengalir rasa kasih sayang dan
Berdoa berarti memohon kepada Tuhan disertai dengan kerendahan hati untuk
Kutipan dari data kelima menjelaskan mengenai hubungan manusia dengan Tuhan
melalui Sholat atau berdoa kepada Tuhan. Melakukan Sholat atau memanjatkan
a. Rhe pun hanya bisa mengalah. Masuk kamar mandi, mencuci muka, dan
menggosok gigi.
Keluar dari kamar mandi, muka sudah bersih, gigi kembali putih dan napas yang
segar. Saatnya sarapan sepiring nasi goreng yang masih hangat dan secangkir teh.
Pasti enak. Tanpa harus menunggu lebih lama, ia nikmati hidangan pagi itu.
(Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 4).
Kutipan dari data pertama menjelaskan bahwa dimana Rhe merupakan sosok yang
memiliki gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat merupakan suatu tindakan manusia
untuk menjaga atau melakukan beberpa hal agar mampu mendukung fungsi tubuh,
b. Mulai dari lagu-lagu klasik, jazz sampai blues mereka mainkan. Jujur, empat
jempol buat Tio. Hanya berbekal dari buku dan kaset yang Rhe pinjamkan
kemampuannya sudah sangat maju. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 :
20).
Kutipan dari data kedua ini menjelaskan adanya upaya atau kerja keras dari Tio.
Melalui kerja keras atau usaha, manusia dapat mengembangkan potensi dalam
dirinya dimana sikap serta perilaku seseorang untuk dapat membuat keputusan
sesuai dengan kemampuannya mengenal bakat, minat, prestasi yang unik dalam
c. Rhe membuka kap mesin mobil. Sesaat ia periksa air radiator, oli, dan minyak
rem. Semuannya sempurna. Mesin pun dihidupkan. Lalu menyiapkan peralatan
tempur. Selang, ember, spon, shampoo mobil, semir ban, kuas, vacum, dan
kanebo. Rhe akan mencuci mobilnya. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020
: 27).
Kutipan dari data ketiga ini menjelaskan bahwa Rhe memiliki rasa tanggung
jawab terhadap tugasnya. Rasa tanggung jawab adalah suatu bentuk dari sikap dan
Kutipan dari data keempat ini menjelaskan bahwa setiap orang memiliki cara yang
kerja dan belajar adalah sikap dan perilaku sebagai cerminan dari semangat,
Kutipan dari data kelima ini menjelaskan bahwa adanya disiplin diri yang tumbuh
dalam diri Uttara. Tumbuhnya disiplin diri adalah sikap dan perilaku sebagai
teratur sesuai dengan waktu dan tempatnya, serta dikerjakan dengan penuh
f. Siang itu mereka berada di taman belakang kampus. Angin membelai tiap
lembaran rambut Adisty. Rhe hanya terpaku.
”Aku sayang kamu Rhe”
Rhe terdiam. Lidahnya serasa kelu. Tubuhnya bergetar Adisty pun menangis.
Yang bisa dilakukan Rhe adalah memeluk Adisty. Menenangkannya dalam
pelukan. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 77).
Kutipan dari data keenam berhubungan dengan perasaan manusia tentang kasih
sayang yang merupakan bentuk perasaan yang menarik untuk dibahas. Kasih
sayang adalah sebuah ucapan atau perbuatan yang diberikan seseorang kepada
orang lain. Kasih sayang adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya
g. “Gua mau nanya sama lo Rhe, dan jawab dengan jujur. Di antara Mia, Kanya, dan
Adisty siapa yang lo cintai?”
Rhe memandangku sejenak. Lalu, ia menatap langit.
Aku menunggu jawaban dari Rhe.
“Aku mencintai mereka,” jawab Rhe. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 :
102).
Kutipan dari data ketujuh menjelaskan adanya sikap kejujuran serta rasa cinta
yang dimiliki oleh Rhe. Jujur adalah sebuah kata yang indah di dengar, tetapi
kata-kata atau perbuatan) bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara
menipu orang lain untuk keuntungan dirinya. Melalui kejujuran kita dapat
a. Semua orang ikut repot. Bukan hanya Mama dan Mbok Nah yang direpotkan, tapi
Rhe dan Papa juga kena getahnya. Ada saja yang ia pinjam dari Rhe. Juga Papa
yang harus mengantar dia ke sekolah. Tak jarang Papa telat masuk kantor karena
harus mengantarkan Anggi terlebih dahulu. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga,
2020 : 1).
Kutipan dari data pertama ini menjelaskan bahwa adanya kesadaran dari Ayah
Anggi dan Rhe akan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai orang tua.
Sebagai Ayah, dia rela mengutamakan kepentingan dari anak-anaknya. Hal ini
didasarkan karena adanya faktor kasih sayang yang berperan penting untuk
kehidupan anak.
Kasih sayang tidak akan dirasakan oleh anak apabila dalam kehidupannya
Kutipan dari data kedua ini menggambarkan pengorbanan seorang ibu sekaligus
diperlukan oleh anak-anaknya. Semuanya itu dia lakukan dengan penuh cinta dan
tanpa paksaan. Selain itu juga, data tersebut menggambarkan kisah kasih sayang
dari keluarga Rhe dimana setiap anggota keluarga memiliki caranya masing-
Kutipan dari data ketiga menjelaskan bahwa Rhe sangat menghargai karya dan
prestasi dari ibunya. Dari sikap menghargai akan timbul rasa hormat kepada orang
lain. Menghargai pekerjaan atau prestasi orang lain merupakan salah satu cara
yang bisa dilakukan untuk memberikan kesan positif bagi orang lain agar mereka
termotivasi dan memiliki semangat tinggi dalam melakukan kinerja atau prestasi
terbaiknya.
d. “Lo gak boleh gitu. Emang gua yang dulu ngajarin lo. Tapi, kan lo yang
bermetamorfosis sendiri. Gua Cuma bantu lo dikit kok. Keren lo!” Kekaguman
Rhe tak jua tuntas. (Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga, 2020 : 22).
“Tio, Tio. Cinta itu pun bukan hal yang hina. Itu hal yang wajar. Itu tandanya lo
masih punya hati dan jiwa. Karena lo masih bisa ngerasain keindahan cinta. Cinta
pun bukan cuma milik kasta atau golongan tertentu.” (Pijaki Langit Mengetuk
Pintu Surga, 2020 : 55).
Kutipan dari data kelima ini menjelaskan bahwa adanya sikap saling membantu
yang dimiliki oleh Rhe. Memiliki rasa tolong-menolong atau kebersamaan adalah
pamrih.
Kutipan dari data tersebut menggambarkan salah satu hubungan manusia dengan
alam. Dimana manusia harus memiliki kencintaan kepada alam atau lingkungan.
Selain itu, manusia dituntut untuk menyadari kekuatan dan keindahan alam yang
maha dahsyat. Relasi atau hubungan manusia dengan alam muncul karena
kesadaran bahwa diri manusia hanya merupakan bagian terkecil dari alam
semesta. Segala sesuatu yang ada di alam atau lingkungan dapat dimanfaatkan
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, kondisi alam dapat
berubah dengan adanya campur tangan manusia dengan segala aktifitasnya yang
tempat tinggal semua makhluk hidup. Jika tidak ada lingkungan maka makhluk
B. Analisis Resepsi Pembaca tentang Novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga karya
Novelyzius
Setelah membaca novel yang berjudul Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga karya
Novelyzius, melalui analisis pendekatan resepsi yang penulis temukan dalam cerita ini
antara lain; novel ini dapat dikatakan novel pembangun jiwa yang memiliki nilai-nilai
moral di dalamnya menceritakan kisah cinta, baik cinta kepada keluarga, sahabat, maupun
pasangan. Selain itu juga, dari novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga karya Novelyzius
ini diajarkan artinya bersyukur, ikhlas, tabah, pengorbanan, dan tulus dalam menjalani
kehidupan apapun kondisinya, sehingga kita bisa menikmati setiap keindahan dalam
IV. PENUTUP
A. Simpulan
Dari penelitian yang penulis lakukan yaitu mengenai nilai-nilai moral yang terdapat
dalam novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga karya Novelyzius, dapat disimpulkan
bahwa ada 4 jenis nilai moral yang terdapat dalam novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu
Surga karya Novelyzius yaitu, nilai moral yang berhubungan dengan Tuhan terdiri atas 5
kutipan data, nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri yang terdiri atas 7 kutipan
data, nilai moral yang berhubungan dengan sesama yang terdiri atas 4 kutipan data, dan
nilai moral yang berhubungan dengan lingkungan yang terdiri atas 1 kutipan data. Resepsi
pembaca terhadap novel Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga yaitu para pembaca
Al-Ma’ruf, Ali Imron dan Farida Nugrahani. 2017. Pengkajian Sastra Teori dan Aplikasi.
Surakarta: Djiwa Amarta Press.
Amalia, Arisni Kholifatu dan Icha Fadhilasari. 2022. Sastra Indonesia untuk Pelajar dan
Umum. Bandung: Indonesia Emas Group.
Anggito, Albi dan Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi:
CV Jejak.
Azwardi. 2018. Metode Penelitian: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Banda
Aceh: Syiah Kuala University Press.
Emzir dan Saifur Rohman. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Grafindo
Model, Teori,
dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS (Centre for Academic Publishing Service).
Eriyan. 2017. “Nilai Moral dalam Novel Mars karya Aishworo Ang (Pendekatan
Sosiologi Sastra). Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Fitriani, Rani Siti, dkk. (2017). Ensiklopedia Bahasa dan Sastra: Macam-macam Karya
Sastra Klasik. Bandung: Talenta Buana.
https://edukasi.okezone.com/read/2018/12/05/65/1987099/hilangnya-sopan-santun-siswa,
08 Desember 2018
https://news.okezone.com/read/2020/08/13/340/2261628/akibat-pergaulan-bebas-ratusan-
remaja-terpaksa-menikah, 13 Agustus 2020
Huliyah, Muhiyatul. 2021. Strategi Pengembangan Moral dan Karakter Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Jejak Pustaka.
Ismayani, Ade. 2019. Metodologi Penelitian. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Khusnul, Hatimah. 2019. “Nilai Moral dalam Novel Menari di Atas Awan karya Maia A.
Sardjono Tinjauan Sosiologi Sastra”. Pontianak: Penerbit Universitas Tanjungpura.
Kurniadi. T, Alusius. 2019. “Analisis Nilai Moral dan Nilai Sosial dalam Novel Daun
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye dan Implementasinya”.
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Masruro, Ita, dkk. 2021. Menggagas Pembelajaran Sastra Indonesia pada Era
Kelimpahan. Malang: Unisma Press
Mawikere, F. R, dkk. 2018. Pedoman Akademik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam
Ratulangi Manado. Manado: Tim Penyusun Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam
Ratulangi.
Novelyzius. 2020. Pijaki Langit Mengetuk Pintu Surga. Jakarta: PT Grasindo.
Oktaviani, Selvi. 2018. “Analisis Nilai Moral dalam Novel Beauty and Sadness karya
Yasunari Kawabata”. Medan: Penerbit Universitas Sumatera Utara.
Ritanto, Ilahi. 2021. “Nilai Moral dalam Novel 3600 Detik karya Charon: Kajian
Pragmatik Sastra”. Bengkulu: Penerbit Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Rismayanti, dkk. “Kajian Sosiologi Sastra dalam Novel Puzzle Mimpi karya Anna
Farida”. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal terhadap
Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saputri, Rita. 2020. “Nilai-nilai Moral dalam Novel Dua Garis Biru karya Gina S. Noer”.
Jambi: Penerbit Universitas Batanghari.
Satinem. 2019. Apresiasi Prosa Fiksi: Teori, Metode, dan Penerapannya. Yogyakarta:
Deepublish.
Selfiana, Herman. 2020. “Nilai Moral dalam Novel Selembar itu Berarti karya Suryaman
Amipriono”. Makasar: Penerbit Universitas Muhammadiyah Makassar.
Setyawati, Elina. 2013. “Analisis Nilai Moral dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan
karya Agnes Davonar (Pendekatan Pragmatik)”. Yogyakarta: Lumbung Pustaka
Universitas Yogyakarta.
Sibarani, Apriani Magdalena. 2021. Etika dan Ajaran Moral: Bahan Ajar untuk Perguruan
Tinggi. Surabaya: Global Aksara Pres.
Sudrajat, Ariya. 2015. “Nilai Moral dalam Novel Surga Cinta Vanesa karya Miftahul
Asror Malik dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMA”. Jakarta:
Penerbit Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.