Anda di halaman 1dari 9

PERCAYAKAH KAU PADAKU?

SEPOTONG HATI YANG BARU

Tere Liye

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Titik Maslikatin, M.Hum

DISUSUN OLEH :

Ma’rifatul Hasanah (210110201029)

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITA JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya Makalah
yang berjudul “PERCAYAKAH KAU PADAKU? SEPOTONG HATI YANG BARU Tere
Liye” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tidak dipungkiri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang
dimiliki. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah “Pengantar Ilmu Sastra”, Dra. Titik
Maslikatin, M.Hum yang telah membimbing untuk belajar banyak. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca makalah ini. Amin.

Jember, 28 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1 LATAR BELAKANG

Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,
pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan,
yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dapat dilukiskan melalui kata-kata
dalam bentuk tulisan. Menurut AL-Ma’aruf (2009:1) karya sastra merupakan hasil kreasi
sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena
kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena kehidupan itu beraneka ragam baik
mengandung aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, kemanusian, keagamaan, moral maupun
jender.

Fananie (2002:73) memaparkan bahwa karya sastra merupakan sebuah fenomena dan
produk sosial sehingga yang terlihat dalam karya sastra adalah sebuah masyarakat yang
bergerak, baik entitas yang berkaitan dengan pola, struktur, fungsi, maupun aktivitas dan
kondisi sosial budaya sebagai latar belakang manusia pada saat karya sastra itu diciptakan.

Cerpen merupakan sebuah karya sastra fiksi. Cerpen bisa berupa cerita rekaan atau
kisah nyata yang dibungkus dengan imajinasi pengarang. Cerpen dapat dijadikan nilai
pendidikan, hiburan, kehidupan, pengalaman batin dan hiburan batin dalam menikmati nilai
sastra yang terdapat didalamnya. Cerpen juga mengungkapkan fenomena sosial dalam
kehidupan yang dapat dijadikan sarana berkomunikasi manusia dengan jamannya. Nilai
sosial yang kemudian diangkat menjadi sebuah karya sastra khususnya cerpen. Suatu cerita
diperoleh melalui suatu pemikiran yang dilihat, atau dialami oleh pengarang sendiri
kemudian direka-reka menjadi sebuah karya sastra yang bernilai.

Perkembangan cerpen di Indonesia cukup pesat, terbukti banyaknya cerpen baru telah
diterbitkan cerpen-cerpen tersebut mempunyai bermacammacam tema dan isi, antara lain
tentang masalah-masalah sosial yang terjadi dilingkungan masyarakat, termasuk yang
berhubungan dengan perempuan. Banyaknya kesenjangan antara kaum perempuan dengan
laki-laki menimbulkan gerakan-gerakan perempuan untuk memperoleh hak sama yaitu
kesetaraan jender.

Salah satu karya sastra yang menunjukan perspektif gender adalah kumpulan cerpen
Sepotong Hati yang Baru karya Tere Liye. Kelebihan kumpulan cerpen Sepotong Hati yang
Baru adalah menggambarkan kehidupan yang sebenarnya. Didalam cerpen ini mengandung
cerita yang berhubungan dengan kesetaraan dan ketidakadilan jender. Penulis menyajikan
sebuah cerita yang menarik sehingga pembaca dapat masuk dalam kumpulan cerita pendek
tersebut.

Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak


melahirkan ketidakadilan gender. Namun, yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan gender
telah melahirkan berbagai ketidakadilan, baik kaum laki-laki dan terutama terhadap kaum
perempuan. Ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur di mana baik kaum laki-laki
dan perempuan menjadi korban dari sistem tersebut (Fakih, 2012:12)

Karya sastra yang dipilih untuk diteliti dalam penelitian feminisme ini adalah sebuah
kumpulan cerpen karya Tere Liye yang berjudul Sepotong Hati yang Baru. Tere Liye
menyajikan sebuah perjalanan karya sastra yang khas untuk dinikmati pembacanya. Dalam
kumpulan cerpen terdiri atas 8 cerita berbeda ini mempunyai daya tarik tersendiri
dikarenakan Tere Liye selalu dapat merangkai kata yang indah disetiap penulisannya. Isi
Cerita dalam Kumpulan cerpen menggambarkan kenyataan yang ada dalam kehidupan
masyarakat.Perspektif jender dan ketidakadilan jender menjadi masalah menarik yang
diungkapkan pengarang melalui tokoh-tokoh dan peristiwa yang diceritakan.

Kumpulan cerpen Sepotong Hati yang Baru karya Tere Liye menarik untuk diteliti
karena karyanya menggambarkan sebuah perjuangan seorang kaum perempuan untuk
memperoleh hak-hak yang sama dengan kaum lakilaki. Kumpulan cerpen ini juga
menganalisis perspektif gender karena banyak mengandung kesetaraan jender dan
ketidakadilan gender, selain itu kumpulan cerpen ini sangat menarik untuk disajikan karena
isi cerita dan bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dijelaskan secara rinci alasan penelitian sebagai berikut.

1. Kumpulan cerpen Sepotong Hati yang Baru karya Tere Liye mengandung perspektif
gender yang menarik untuk dikaji tentang adanya kesetaraan gender dan ketidakadilan
gender. Kumpulan cepen Sepotong Hati yang Baru menyajikan sebuah cerita yang
memberikan nilai-nilai sosial yang baik bagi pembaca, sehingga dapat di terapkan
dalam kehidupan pembaca.
2. 2. Dari segi penelitian, peneliti belum menemukan peneliti yang menganalis
kumpulan cerpen Sepotong Hati yang Baru karya Tere Liye dengan judul yang sama
yaitu Perspektif Gender dalam Kumpulan cerpen Sepotong Hati yang Baru karya Tere
Liye Tinjauan: Sastra Feminisme dan Implementasi pembelajaran sastra Indonesia di
SMA.

2 RUMUSAN MASALAH

Analisis strukturalisme dinamik salah satu cerpen dalam buku Sepotong Hati Yang Baru
karya Tere Liye yang berjudul “Percayakah Kau Padaku?”

1. Bagaimana Judul salah satu cerpen dalam buku Sepotong Hati Yang Baru
2. Bagaimana Tema salah satu cerpen dalam buku Sepotong Hati Yang Baru
3. Bagaimana Penokohan salah satu cerpen dalam buku Sepotong Hati Yang Baru
4. Bagaimana Konflik salah satu cerpen dalam buku Sepotong Hati Yang Baru
3 TUJUAN dan MANFAAT

-Tujuan

Menganalisis dan mendeskripsikan judul, tema, penokohan, dan konflik dalam salah
satu cerpen yang ada dalam buku SEPOTONG HATI YANG BARU karya (Tere Liye) yang
berjudul “PERCAYAKAH KAU PADAKU?”

-Manfaat

Penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan sastra karena dapat memperkaya


sumber pustaka untuk penelitian menggunakan analisis strukturalisme.
BAB 2 PEMBAHASAN

1. JUDUL

Cerpen ketujuh berjudul “Percayakah Kau Padaku?” merupakan cerita yang terinspirasi dari
kisah Rama dan Shinta. Pada cerpen ini, Rama yang merupakan pasangan Shinta dikisahkan
merasa ragu akan kesucian Shinta yang telah diculik Rahwana. Tere Liye begitu pandai
merangkai alur demi alur yang membuat pembaca hanyut dalam kisah yang berakhir
menyedihkan ini.

2. TEMA

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah
satunya dalam membuat suatu tulisan. Pada setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema,
karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat.
Dalam menulis cerpen, puisi, novel, karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah
memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah pondasinya.
Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya
menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
Pada karya sastra tema adalah gagasan (makna) dasar umum yang menopang sebuah
karya sastra sebagai struktur semantis dan bersifat abstrak yang secara berulang-ulang
dimunculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implisit. Tema bisa berupa
persoalan moral, etika, agama, sosial budaya, teknologi, tradisi yang terkait erat dengan
masalah kehidupan. Tema juga bisa berupa pandangan pengarang, ide, atau keinginan
pengarang dalam menyiasati persoalan yang muncul.
Nurgiyantoro (1995:82-83) menyatakan bahwa tema ada dua jenis yaitu tema mayor
(tema utama) dan tema minor (tema tambahan). Tema mayor dan tema minor mempunyai
keterkaitan karena tema minor merupakan pendukung tema mayor. Nurgiyantoro (1995:82-83)
menjelaskan bahwa tema mayor adalah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan
dasar umum karya itu. Sedangkan tema minor adalah pelengkap atau bisa disebut sebagai cabang
dari pokok pikiran sebuah cerita. Tema mayor adalah gambaran umum tentang apa yang
diceritakan oleh sebuah karya. Cakupannya menyeluruh mulai dari halaman pertama sampai
terakhir.

1. Tema Mayor

3. PENOKOHAN

4. KONFLIK
BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai