Anda di halaman 1dari 39

KUMPULAN SINOPSIS

DAN RESENSI NOVEL

PERPUSTAKAAN
MTs. YASIS AT-TAQWA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
AYAH..................................................................................................................... 3
MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH......................................................................6
PERAHU KERTAS................................................................................................. 8
NEGERI 5 MENARA.............................................................................................. 9
3600 Detik......................................................................................................... 15
SANG PEMIMPI.................................................................................................. 18
LASKAR PELANGI.............................................................................................. 23
MARIFAT CINTA................................................................................................. 26
LET GO................................................................................................................ 31
AKU TERLAHIR 500 GRAM DAN BUTA............................................................35

AYAH
Judul
Penulis
Genre
Jumlah halaman
Penerbit

: Ayah
: Andrea Hirata
: Novel Roman
: 396 halaman utama
: Bentang Pustaka

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

Tahun terbit

: Cetakan I, Mei 2015

Ayah Karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka


akhir Mei 2015 ini merupakan novel Fiksi Indonesia. Namun semua cerita
yang ditulis adalah kisah yang nyata yang diceritakan seorang sahabat
Andrea kepadanya. Novel yang menceritakan sosok ayah dalam suatu
keluarga. Cerita yang masih berlatar belakang di Belitung.
Kalau kau dapat melihat ke dalam jiwaku
Kau akan melihat sungai mengalir
Anak-anak sungai itu berhilir di mataku
Dan bermuara di hatiku
(Zorro, kelas 4 SD, dalam kerinduannya kepada ayahnya, Sabari.)
SINOPSIS
Novel ini mengisahkan sebuah cerita cinta yang tidak biasa. Kisah
cinta Sabari kepada Marlena, teman satu sekolahnya ketika SMA, yang
merupakan anak kampung tetangga. Sabari yang sebelumnya tidak
terlalu tertarik dengan kisah cinta dan wanita, mendadak berubah 180
derajat soal cinta, sejak Marlena memberikan sebatang pensil kepadanya
sebagai hadiah setelah Marlena merebut paksa kertas jawaban Bahasa
Indonesia Sabari pada saat ujian masuk SMA. Berikutnya, Sabari yang
lugu dan pandai berpuisi -yang diwarisi dari ayahnya- selalu membuatkan
puisi cinta untuk pujaan hatinya, Lena. Sebanyak dia membuatkan puisi
cinta, sebanyak itu pula Lena menolaknya, bahkan menghinanya. Namun
toh penolakan Lena tak membuat Sabari berkecil hati. Sabari melakukan
apa saja yang menurut Zuraida, temannya Lena, disukai oleh Lena.
Kesetiaan Sabari yang demikian tulus tak lantas membuat Marlena
luluh hatinya. Sabari sama sekali buka tipe pria idaman Lena. Jauh. Apa
yang diinginkan oleh Marlena tidak ada sedikitpun pada diri Sabari.
Sekeras-kerasnya Lena menolak dan menjauh, sekeras itu pula usaha
Sabari mendekati Marlena. Hal itu yang membuat Sabari memutuskan
untuk bekerja di perusahaan batako ayahnya Lena. Demi satu hal :
mendekati Lena. Usaha yang keras itu tampak tak membuahkan hasil
sama sekali. Yang ada Sabari semakin mengetahui bahwa Lena sering
bergonta-ganti pasangan, sering bertengkar dengan ayahnya, sering
pulang larut malam, dan masih banyak hal yang diketahuinya soal
Marlena.
Tapi rupanya, cinta Sabari kepada Lena adalah cinta yang tak pada
umumnya. Seburuk apapun citra Lena di masyarakat, Sabari tetap
merindukan kehadiran Marlena. Suatu hari, didengarnya pertengkaran
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

hebat antara Marlena dan ayahnya, Markoni. Konon, pertengkaran


tersebut disebabkan karena terjadi hal yang tak diinginkan dalam
pergaulan Lena yang berganti-ganti pasangan itu. Dianggap sebagai
penabur abu di wajah ayahnya, ayahnya berang. Sabari yang mengetahui
hal tersebut kemudian mengorbankan dirinya dengan menikahi Marlena.
Ayah Marlena setuju, mengingat Sabari adalah karyawan terbaik dua
tahun berturut-turut di perusahaan batako miliknya.
Zorro, adalah Amiru, adalah anak Lena dengan entah siapa, yang
sejak Lena menikah dengan Sabari menjadi anak laki-laki sabari yang
amat sangat dicintai oleh Sabari. Tindakan Lena yang tetap jarang pulang
setelah menikah dengan Sabari, membuat Sabari seorang diri
membesarkan Zorro. Zorro berparas tampan, mewarisi wajah ibunya yang
rupawan. Zorro dibesarkan oleh Sabari dengan puisi dan cerita-cerita.
Suatu hari, ketika Zorro yang belum genap berusia 3 tahun, sedang
bermain bersama Sabari di taman kota, dia diambil paksa oleh ibunya
sebagai konsekuensi atas keputusan sidang cerai yang diajukan Lena
kepada Sabari. Sejak saat itu, Sabari mulai -sedikit demi sedikitkehilangan semangatnya. Kecintaannya pada Zorro membuatnya tidak
siap menghadapi kehilangan yang begitu tiba-tiba.
Setelah bercerai dengan Sabari, Marlena menikah dengan
setidaknya laki-laki secara berturut-turut. Hal itu tidak terlalu sulit
dilakukan oleh Marlena, mengingat dirinya memang memiliki paras yang
cantik dan dia termasuk orang yang akan melakukan apa yang dia
inginkan. Selama Marlena berpindah-pindah dan menikah dengan
beberapa laki-laki, selama itu pula Zorro, anak pintar yang rupawan itu,
menemani ibundanya, termasuk merasakan memiliki ayah berganti ganti
dan saudara tiri berganti-ganti. Namun rupanya, kelembutan hati dan
kebesaran jiwa Sabari menurun kepada Zorro. Anak itu menguatkan
ibundanya ketika ibundanya merasa sedih, dan tetap berbuat sedemikian
baik kepada bapak tirinya, salah satunya Amirza.
Sepeninggal Lena dan Zorro dar rumahnya membuat Sabari
kehilangan banyak hal: istrinya, anaknya, semangatnya, hartanya, dan
pelan-pelan kesadarannya.
Saking putusasanya, Sabari pernah
menyangkutkan sebuah pesan di kaki penyu, yang kemudian penyu
tersebut ditemukan oleh seorang nelayan di Australia, 7 tahun kemudian.
Atau terkadang, Sabari sengaja mengambil layang-layang yang putus dan
menyambung talinya, lalu menerbangkannya dengan sebuah pesan, lalu
memutus talinya, dengan harapan, seseorang akan membaca pesannya,
dan akan mengembalikan Zorro jika dia menemukannya. Atau yang
terakhir, Sabari sudah ditemukan di pasar dengan pakaian kumal dan sulit
dikenali. Dia tertawa kalau orang lain sedih, atau sebaliknya, menangis
saat orang sedang tertawa menonton pertunjukan srimulat. Hal tersebut
membuat dua sahabatnya rela melemparkan diri mereka ke tempat baru,
Sumatera, demi mencari apa yang membuat Sabari sangat merasa
kehilangan : Zorro dan Lena.
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

Setelah hampir mengaduk-aduk Pulau Sumatera, dua sahabat


Sabari, Tamat dan Ukun, berhasil membawa Lena dan Zorro kepada
Sabari. Bukan main senangnya Sabari. Anaknya yang dulu diambil paksa
oleh ibunya, saat usianya belum genap 3 tahun, kini kembali kepadanya
setelah terpisah 8 tahun 20 hari.
UNSUR INTRINSIK
Tema

: Percintaan

Novel ini mengangkat kisah cinta antara laki-laki kepada


perempuan, dan sekaligus menitikberatkan kepada kisah cinta ayah
kepada anaknya, juga sebaliknya.
Alur

: Campuran

Andrea membuat kisah ini sangat mengalir penuh kejutan. Banyak


hal yang tak terduga muncul dari aliran-aliran ceritanya.
Setting
: Kisah ini mengambil latar di tanah Belitong, tanah
lahir Andrea, dan beberapa tempat lainya seperti Sumatera, dan sedikit di
Australia. Andrea mengambil latar waktu untuk kisah ini adalah sejak
tahun 1970an hingga awal 2013.
Penokohan : (1) Sabari, tokoh utama. (2) Marlena, kekasih Sabari.
(3) Zorro, alias Amiru, anak Sabari dan Marlena. (4) Markoni, ayah
Marlena. (5) Insyafi, ayah Sabari. (6) Tamat, Ukun, Tahurun, sahabat
Sabari. (7) Zuraida, sahabat Marlena. (8) Izmi, yang diam-diam terinspirasi
oleh Sabari. (9) Manikam, Jon, Amirza, para mantan suami Marlena. (10)
Bu Norma, Guru Bahasa Indonesia Sabari dkk. Dan masih ada lagi.
Amanat
: (1) Mencintai itu bukan soal menang atau kalah.
Mancintai saja cukup sudah. - terinspirasi dari perasaan cinta Sabari ke
Marlena dan Zorro. (2) Jangan sepelekan niat baik yang mungkin tidak
terlihat oleh manusia. Ingat, malaikat akan turun mencatat setiap niat-niat
baik -terinspirasi dari Insyafi, ayah Sabari yang selalu menasihati Sabari
dengan puisi. (3) Setia pada cinta yang searah mungkin sebuah
kebodohan, tetapi lihatlah, setiap benih niat baik akan berbuah manis.
-lagi-lagi terinspirasi dari kisah cintanya Sabari ke Marlena. (4) Yang
namanya sahabat tidak akan meninggalkan kita saat kita sedang di
bawah, jatuh tertimpa tangga dan bahkan hampir gila. -ini terinspirasi dari
si konyol Tamat dan Ukun, sahabatnya Sabari. (5) Berbahasa Indonesia lah
dengan baik dan benar, integritas seseorang dapat dilihat dari caranya
berbahasa. Dan lagi, dengan menggunakan Bahasa Indonesia, kau akan
temui banyak kawan. -ini terisnpirasi dari Bu Norma, Guru Bahasa
Indonesia yang membekali Tamat dan Ukun dengan sebuah Kamus
Bahasa Indonesia sebelum mereka merantau ke Sumatera.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH

Judul
Penulis
Penerbit
Cetakan
Tebal

: Moga Bunda Disayang Allah


: Tere Liye
: Republika
: XV, November 2012
: vi, 306 Halaman

Baginya hidup hanya gelap, hitam, tanpa warna. Baginya hidup


hanya senyap, kosong, tanpa suara. Adalah Melati, putri tunggal pasangan
Bunda HK dan Tuan HK, keluarga terkaya dan tersohor di kotanya. Melati,
siapapun yang belum mengenalnya pastilah akan menatapnya gemas,
ingin sekali mencubit pipi tembamnya, tapi tidak ketika tahu bagaimana
perangai Melati sejak peristiwa tiga tahun lalu itu. Melati sempurna
terputus dengan dunia, tidak bisa melihat indahnya dunia apalagi
mendengar sekitarnya, semua terasa gelap dan tak bersuara. Bahkan
Melati suka marah-marah dan sulit dikendalikan.Kebahagiaan keluarga HK
seketika musnah sudah.
Tetapi Bunda tidak pantang menyerah, selalu bersimpuh di
sepertiga malam di mana janji-janji itu ia percaya akan benar-benar jadi
kenyataan. Suatu saat Janji-Mu pasti akan tiba. Bukankah Engkau sendiri
yang menggurat kalimat itu dalam kitab suci? Sungguh! Dibalik kesulitan
pasti ada kemudahan. (h. 38) Entah karena firasat apa, Bunda gigih sekali
ingin Karang menjadi guru bagi buah hatinya, Melati. Tapi getaran itu
benar-benar ada, percaya bahwa Karang mampu mewujudkan semua
mimpi-mimpi bahagia itu.
Karang, pria yang sejak tiga tahun lalu bebas tadi tuduhan
pembunuh. Bukan perkara tuduhan tersebut, terlebih siapapun tahu
bahwa Karang tidak pernah bersalah akan meninggalnya 18 anak yang
dibawanya bermain menaiki perahu ke tengah laut. Sungguh, Karang
adalah pria yang tangannya lembut akan kasih sayang, pendiri belasan
taman bacaan dan sangat mencintai anak-anak, terlebih anak-anak
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

jalanan yang tak lagi memiliki orangtua. Mungkin karena begitulah


nasibnya dahulu sebelum diasuh oleh ayah dan ibunya sekarang.
Tuan HK, melihat perangai Karang yang tak memiliki sopan santun, tidak
memiliki tata krama yang baik, seketika tidak mengizinkan Karang untuk
menjadi guru bagi Melati. Namun lagi-lagi karena firasat dan keyakinan
Bunda pada Karang yang membuat Bunda tetap bertahan, terus
memohon pada Tuan HK agar mengizinkannya tinggal beberapa minggu
untuk menjadi guru bagi Melati.
Di dalam novel Tere Liye kali ini, banyak sekali teka-teki yang harus
dipecahkan sendiri oleh para pembacanya. Sedari awal, pembaca tidak
akan menemukan apa hubungan Karang dengan keluarga HK, kenapa
pula Bunda bersikeras agar Karang menjadi guru bagi Melati? Hanya
dengan kurun waktu 21 hari, apakah Melati akan bisa melakukan banyak
hal setelah Karang mengajarinya ini itu? Sama halnya dengan judul novel
ini Moga Bunda Disayang Allah Kalau di novel-novel lain kita bisa
menebak jalan cerita lewat judulnya, maka jangan harap pada novel ini,
kesesuaian judul dalam novel ini hanya akan ditemukan di akhir cerita.
Namun itu tidak menjadi masalah, perjalanan Melati mengenal dunia-nya
lah yang telah membuat novel ini mendapat gelar Best Seller dan
diangkat ke layar kaca. Haru, geram sekaligus terhanyut.
Ada Kinasih, dokter muda yang memendam rasa pada Karang.
Saling mengenal di taman bacaan yang mereka rintis sedari awal. Sejak
Karang menghilang, kemudian dipertemukan takdir dengan keterbatasan
yang ditakdirkan pada Melati. Bagaimana akhir kisah Karang dan Kinasih?
Tentunya berakhir sesuai janji-janji itu, seperti janji-janji yang dipercaya
Bunda, Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Lambat laun janji-janji itu
benar-benar dirasakan oleh Karang, masa lalu yang membuatnya terpuruk
bertahun-tahun, janji-janji itu benar-benar terwujud pada mereka yang
mempercayainya.
Percaya soal keajaiban, buku ini membuat seluruh manusia semakin
percaya bahwa Tuhan tidak pernah tidur, tidak pernah menelantarkan
umatnya, tidak pernah memberikan cobaan dari batas kemampuan
umatnya. Sesulit apapun masa-masa sulit, kita tetap punya Tuhan, dan
Tuhan tidak pernah mengingkari janji-janjinya. Tetaplah optimis akan
semua keterbatasan yang kita miliki, karena Melati saja yang tidak bisa
melihat dan tidak bisa mendengar, akhirnya bisa merasakan indahnya
dunia lewat semangat dan dukungan orang-orang sekitarnya.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

PERAHU KERTAS

Judul
: PERAHU KERTAS
Penulis
: Dee (Dewi Lestari)
Penerbit
: Bentang Pustaka, Trudee
Pustaka Sejati
Tahun Terbit
: Februari, 2010
Jumlah Halaman : 444 halaman

Kugy dan Keenan. Dua manusia yang dapat diibaratkan seperti bumi
dan langit. Kugy memiliki penampilan berantakan namun ia memiliki
imaginasi yang tinggi. Sedangkan Keenan, merupakan sosok yang cerdas
dan pelukis hebat nan artistik. Saat keduanya bertemu, keduanya menjadi
semakin dekat. Namun, apa daya? Kugy telah memiliki seorang cowok
yang tidak mudah ia tinggalkan. Dalam hati Keenan, terbersit rasa cinta
itu namun ia juga berusaha untuk menampiknya. Wanda dan Keenan
seperti sosok yang senasib. Keduanya berbakat menjadi pelukis namun
kedua orang tua mereka jugalah yang tidak setuju karena orang tua
mereka berpendapat bahwa lukisan tidak bisa menghasilkan uang untuk
hidup.
Karena merasa senasib, hubungan keduanya semakin dekta.
Namun, saat Kugy melihat hal itu, ia seperti cemburu namun ia juga
berusaha untuk menampiknya. Toh, dia juga sudah punya cowok. Entah
apa yang ada dibenak Wanda hingga ia mau melakukan apa saja demi
menunjukkan rasa cintanya pada Keenan. Ia memang berhasil! Ia
memang berhasil membuat Keenan menjadi kekasihnya sekarang. Saat
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

mendengar bahwa Wanda dan Keenan sudah menjadi sepasang kekasih,


Kugy seakan ditombak peluru tepat pada dadanya. Kugy tak tahu apa
yang ia rasakan. Kugy bingung dengan perasaannya sendiri. Disatu sisi, ia
memiliki Ojos kekasihnya, namun disatu sisi ia merasa ada special feeling
buat Keenan. Ojos mulai merasakan perubahan sikap pada Kugy. Ia
merasa Kugy sudah tak peduli lagi padanya.
Hingga akhirnya, hubungan mereka kandas. Sementara itu,
hubungan Wanda dan Keenan juga jauh dari kata harmonis. Wanda
berfikir, Keenan tak sepenuhnya mencintainya hingga mereka berdua
menghadapi konflik besar dan akhirnya mereka kandas juga. Saat dua
pasang kekasih itu tak lagi menjalin cinta. Kugy memutuskan untuk
mengambil mata kuliah sebanyak-banyaknya guna menyibukkan diri.
Alhasil, ia bisa lulus lebig cepat tapi tetap dengan nilai yang memuaskan
A+. Sedangkan Keenan, malah memutuskan untuk hidup sendiri jauh dari
keluarganya yakni di Ubud, Bali. Ia mengambil keputusan besar untuk
hidup sendiri dan dengan uang hasil keringatnya sendiri melalui melukis.
Awal pahit sempat ia kecap namun tak lama karena kurang lebih satu
tahun kemudian, ia bisa dibilang telah sukses menjalankan usaha
melukisnya. Setelah lulus, Kugy langsung mendapatkan pekerjaan dan
parahnya lagi ia juga mendapatkan pacar baru, yakni atasannya dia
sendiri Pak Remi namanya. Sedangkan, Keenan juga tak mau kalah! Ia
menemukan pengganti Wanda, Luhde.
Saat usaha lukis Keenan semakin sukses serta hubungan cintanya
dengan Luhde sedang manis-manisnya. Keenan terpaksa harus kembali ke
Jakarta karena mendapat kabar bahwa ayahnya terkena stroke.
Sedangkan, Kugy yang telah mendapatkan pekerjaan yang nyaman
memilih untuk mengundurkan diri karena ia merasa pekerjaan yang
dilakukannya bukan jiwanya. Walaupun Keenan melakukan longdistance dengan Luhde dan Kugy tidak bisa selalu bertemu tiap hari
dengan Remi, hubungan cinta mereka baik-baik saja. Mereka merasa telah
menemukan cinta masing-masing. Namun, hal tersebut tak bertahan
lama. Luhde merasa hati Keenan tak sepenuhnya untuk dirinya dan Remipun juga merasa seperti itu. Daan pada akhirnya lukisan dan dongeng itu
bersatu serta hati dan impian mereka bertemu. Keenan dan Kugy

NEGERI 5 MENARA
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

Judul Buku
Nama Pengarang
Tahun Terbit
Nama Penerbit
Pustaka Utama
Tempat Terbit
Tebal Buku

:
:
:
:

Negeri 5 Menara
Ahmad Fuadi
2009
PT. Gramedia

: Jakarta
: 423 Halaman

Alif Fikri berasal dari Maninjau, Bukittinggi, Sumatra barat, adalah


seorang anak laki-laki desa yang sangat pintar. Ia dan teman baiknya
Randai memiliki mimpi yang sama yaitu masuk ke SMA terbaik di
Bukittinggi dan melanjutkan studi di ITB, universitas yang bergengsi itu.
Selama ini Alif bersekolah di madrasah atau sekolah agama Islam. Alif
merasa sudah cukup menerima ajaran Islam dan ingin menikmati
Masa remajanya seperti anak-anak remaja lainnya di SMA. Dengan
berbekal nilai ujian yang lumayan bagus membuatnya merasa akan
terbuka kesempatan untuk Amak (ibu) memperbolehkannya untuk masuk
sekolah umum. Namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas,
karena Amak tidak mengijinkan. Beliau menginginkan anaknya mewarisi
keulamaan Buya Hamka, ulama yang terkenal di tanah kelahiran Alif.
Dengan keputusan setengah hati Alif menuruti keinginan Amak. Namun
Alif ingin bersekolah di Pondok Madani yang di Jawa Timur sesuai saran
yang di tuliskan melalui surat oleh pamannya Pak Etek Gondo yang
sedang berkuliah di Kairo. Dengan keterpaksaan kedua orang tuanya
memperbolehkan Alif untuk melanjutkan sekolahnya di Pondok Madani,
Gontor, Jawa Timur.
Besok pagi Alif di antar ayahnya ke Jawa dengan menaiki bus.
Sebelum meninggalkan rumah, Alif mencium tangan Amak sambil
meminta doa dan minta ampun atas kesalahannya. Selama tiga hari
dalam perjalanan ke Jawa akhirnya sampai juga di terminal Ponorogo. Di
terminal tersebut mereka telah disambut oleh panitia penerimaan siswa
baru di Pondok Madani. Kemudian mereka langsung diajak menaiki bus
untuk berangkat ke Pondok Madani yang tidak jauh dari terminal tersebut.
Sampainya di pondok, Alif mengisi folmulir sebagai calon siswa. Setelah
seluruh calon siswa mengisi folmulir, mereka diajak oleh panitia untuk
berkeliling di Pondok Madani. Di hari H Alif dan calon siswa lainnya
melaksanakan ujian tulis. Hanya satu hari setelah ujian, tepat tengah
malam, sepuluh papan pengumuman hasil ujian berjejer di kantor panitia.
Alif dan ayahnya merasa sangat senang karena Alif lulus ujian tulis di
Pondok Madani.
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

10

Man Jadda Wajada. Pada hari pertama di Pondok Madani, ustad


Salman sebagai wali kelas Alif meneriakkan sebuah kalimat mutiara
sederhana dan kuat yakni Siapa yang bersungguh-sungguh akan
behasil. Di kelas 1 A Alif bersahabat akrab dengan Atang berasal dari
Bandung, Raja berasal dari Medan, Dulmajid berasal dari Madura, Said
berasal dari Surabaya, dan Baso berasal dari Sulawesi. Sahibul Menara
sebuah sebutan penghuni Pondok Madani terhadap Alif dan kelima
sahabatnya yang selalu berkumpul di bawah menara tertinggi di Pondok
Madani saat menunggu shalat magrib berjamaah atau hanya
menghabiskan waktu senggangnya untuk belajar bersama-sama,
mendiskusikan tentang impian mereka, mengagumi kisah-kisah islami,
semuanya dilakukan di tempat yang sama yaitu menara. Suatu ketika
Sahibul Menara menunggu maghrib sambil menatap awan berarak pulang
ke ufuk. Di mata mereka awan-awan itu menjelma menjadi negara dan
benua impian masing-masing. Kemana impian membawa mereka? Mereka
tidak tahu. Yang mereka tahu adalah Jangan pernah meremehkan impian
walau setinggi langit. Sesungguhnya Tuhan Maha Mendengar.
Sehabis isya, siswa-siswa berbondong-bondong memenuhi aula.
Untuk menghadiri Pekan Perkenalan Siswa Pondok Madani. Kiai Rais
selaku pemimpin Pondok Madani memberikan sambutan dan semangat
kepada siswa baru di Pondok Madani. Setelah itu, acara tersebut
ditutupnya dengan doa.
Al-Barq nama asrama dimana tempat Alif beristirahat. Sebelum tidur
Kak Is membacakan Qanun (aturan tidak tertulis yang tidak boleh
dilanggar). Bila aturan dilanggar ganjarannya tidak main-main. Bila tidak
digunduli, sekurang-kurangnya dapat jeweran berantai. Bahkan, bila
pelanggarannya berat santri bisa dipulangkan. Pagi harinya Sahibul
Menara bersama-sama belanja kebutuhan siswa baru di Pondok Madani.
Saat jam menunjukkan 16.50, mereka masih bingung memilih lemari.
Lonceng waktu ke mesjid sudah berbunyi mereka kebingungan mencari
cara supaya cepat membawa lemari mereka di asrama. Tiba-tiba datang
seorang dari bagian keamanan yang menghentikan langkah mereka.
Sahibul Menara terkena hukuman jewer berantai karena terlambat lima
menit ke mesjid untuk melaksanakan shalat maghrib berjamaah. Setelah
melakukan shalat maghrib Kak Sofyan mengumumkan siswa yang
mendapatkan wesel (kiriman dari keluarga atau orang yang dikenalnya)l
dan siswa yang harus menghadap ke mahkamah keamanan (orang yang
melakukan kesalahan dan dihukum sesuai kesalahannya). Said
merupakan siswa yang beruntung mendapatkan wesel pada hari itu.
Namun, Alif dan Sahibul menara lainnya termasuk Said juga mendapatkan
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

11

panggilan untuk menghadap ke mahkamah keamanan karena kesalahan


tadi sore.
Setiap Sahibul Menara mendapat hukuman menjadi jasus (matamata) dan diberikannya 1 kartujasus untuk 2 kesalahan siswa. Dalam
waktu 24 jam di mulai saat itu mereka harus mencari siswa lain yang
melanggar aturan di Pondok madani serta mencatat namanya (semua
siswa di PM memakai identitas diri mereka masing-masing sesuai
ketentuan). Apabila mereka tidak mendapatkan siswa yang melanggar
aturan dalam waktu 24 jam ke depan maka akan ditambahkan 2 kartu
jasus kepada mereka. Waktu tersisa 3 jam, kartu jasus Sahibul Menara
terisi semua dan mereka terbebas dari hukuman tersebut.
Surat dari seberang pulau, Alif menerima surat dari Randai yang
menceritakan masa-masa perkenalan di SMA bukittinggi. Kedatangan
surat dari Randai itu membuat Alif jadi bersedih dan malas bicara. Alif
membayangkan keindahan masa-masa berseragam putih abu-abu. Said
dan Raja Mencoba menghibur Alif tapi tidak ada hasilnya. Malam harinya
ada tambahan kelas malam. Malam ini kita akan menghabiskan waktu
keliling dunia kata ustad Salman saat masuk di dalam kelas 1 A. Beliau
membacakan potongan mutiara dari tokoh-tokoh ini, BJ Habibie, Mutiara
dari Timur , Bung Hatta, Pribadinya dalam Kenangan, Marthin Luther
King, Jr: Stride Toward Freedom, dan Mohammed, The Man of Allah
yang membuat Alif cukup terhibur.
Pelajaran wajib yang selalu ada setiap hari, enam kali dalam
seminggu adalah lughah Arabiah (bahasa Arab) yang diajarkan oleh ustad
Salman. Alif dan teman yang lain, pelajaran yang paling ditunggu adalah
taarikh (sejarah dunia) yang diajarkan oleh ustad Surur. Mata pelajaran AlQuran dan Hadits juga dibawakan amat menarik oleh ustad Faris.
Alif sangat menyukai pelajaran Khatul Arabi (kaligrafi Arab) yang
diajarkan oleh ustad Jamil. Pelajaran yang Alif suka tapi selalu berkeringat
dingin saat menghadapinya adalah Mahfuzhat yang diajarkan oleh ustad
Badil. Tapi dari semua pelajaran, bahasa Inggris adalah favorit Alif yang
diajarkan oleh ustad Karim. Selain kelas pagi sampai jam 6, mereka juga
mengikuti tambahan kelas sore untuk mendalami pelajaran pokok,
khususnya bahasa Arab dan bahasa Inggris. Tambahan kelas malam yang
dibimbing oleh wali kelas. Sementara kamis sore tidak ada pelajaran, tapi
diisi dengan pelatihan pramuka. Tapi dari semua hari, hari yang paling
mulia bagi kami dalah hari jumat. Sebab, hari mulia ini adalah hari libur
mingguan kami di Pondok Madani. Jumat artinya bebas melakukan

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

12

berbagai aktivitas yang tidak menyalahi aturan. Hari jumat juga mereka
boleh keluar dari Pondok Madani asal bisa kembali pada hari itu juga.
Hari jumat ini, Said mengajak Sahibul Menara ke Ponorogo. Dengan
berbagai macam alasan satu-persatu dari Sahibul Menara mendapatkan
izin dari ustad Torik yang sedang piket saat itu. Mereka menyewa sepeda
ontel dari rumah penduduk. Setelah keluar dari Pondok Madani, pertama
yang mereka lakukan yaitu ingin memperbaiki gizi dan makan sate di
warung Cak Tohir, membeli berbagai kebutuhan sekolah di pasar
Ponorogo. Kedua, ingin melewati Ar-Rasyidah pesantren khusus putri yang
terkenal. Yang ketiga agak beresiko, melewati bioskop. Said ingin melihat
spanduk film yang di perankan oleh idolanya Arnold Schwarzenegger.
Hujan turun sangat lebat, membuat Sahibul Menara terlambat 5 menit
dari waktu yang ditentukan yakni jam 17.00. Karena keadaan tersebut
mereka terbebas dari hukuman.
Begitu pula siasat Dulmajid yang memengaruhi ustad Torik agar
boleh izin nonton bareng pertandingan final bulu tangkis di lingkungan
Pondok Madani, padahal qanun (aturan pondok) menegaskan santri
Pondok Madani di larang menonton TV. Ustad, lob antum itu mirip sekali
dengan Icuk dan smash atum mirip Liem Swie King. Kalau nggak percaya,
kita nonton siaran langsung besok malam. Kata Dulmajid. Ustad Torik
langsung takhluk dan terjadilah peristiwa bersejarah itu : TV masuk
Pondok Madani.
Dalam waktu 3 bulan, siswa tahun pertama Pondok Madani masih
boleh menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah mereka
sendiri. Namun setelah itu mereka harus menguasai bahasa resmi di
Pondok Madani yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris. Itu merupakan
tantangan terbesar buat mereka. Setiap selesai shalat subuh seorang
kakak penggerak bahasa masuk ke setiap kamar dengan membawa
papan tulis kecil. Mereka diminta mengulangi bersama-sama dan satu
persatu apa yang kakak tersebut katakan. Setelah itu diberikan sebuah
kalimat sempurna dengan menggunakan kosa kata yang telah mereka
ucapkan bersama-sama tadi. Lalu, giliran mereka membuat kalimat lain
dengan menggunakan kosa kata ini.
Sebelum di tutup, mereka disuruh meneriakkan kembali kosa kata
tadi bersama-sama. Dan mereka diberikan tugas untuk menyalin kosa
kata tadi dan membuat 3 contoh penggunaanya dalam kalimat. Itu semua
dilakukan setiap hari, 7 kali seminggu. Sebuah metode sederhana yang
sangat kuat dan mampu melekatkan bahasa baru ke dalam alam bawah
sadar untuk tidak lepas lagi selamanya.
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

13

Sementara 2 kali seminggu, setelah shalat subuh, mereka membuat


2 barisan panjang di lapangan dan melakukan percakapan dengan teman
yang ada di depannya menggunakan suara yang keras. Kakak para
penggerak bahasa akan mondar-mandir
mendengar, mengoreksi,
memberi kalimat yang baik. Mereka diajarkan untuk berani mencoba dan
tidak takut salah. Sampai pada suatu jumat, jam 4 subuh. Kak Is
menggelitik ujung-ujung sajadah ke hidung Alif, tapi yang keluar dari
mulut Alif secara otomatis ucapan : Maaziltu anas kak, ayyatu saaatin
haaza?(masih ngantuk banget kak, jam berapa sih?). Ajaib, dalam posisi
setengah sadar Alif menggunakan kalimat lengkap berbahasa Arab. Sejak
saat itu Alif dan kawan-kawannya yang lain merasakan perubahan yang
sama. Pesan Kiai Rais Pasang niat kuat, berusaha keras dan berdoa
khusyuk, lambat laun, apa yang kalian perjuangkan akan berhasil. Ini
sanatullah-hukum Tuhan.
Sudah beberapa bulan Alif sengaja tidak menghubungi Amak
sebagai protes tidak boleh masuk SMA. Cerita Kiai Rais berputar di
kepalanya tentang susahnya menjadi seorang ibu. Karena Alif tidak mau
menjadi seperti Malin Kundang maka Alif memohon ampun kepada Allah
SWT. Malam itu juga, Alif menuliskan surat untuk mengabari keadaannya
di Pondok Madani kedapa Amak. Sejak itulah Alif teratur menulis surat ke
Amak. Satu sampai dua kali sebulan.
Berbagai macam aktivitas dilakukan oleh Alif dan Sahibul Menara lainnya,
Sampailah saatnya mereka melaksanakan ujian. Bertempelan dimanamana spanduk yang bertuliskan Maan najah (Semoga sukses dalam
ujian). Pembukaan ujian oleh Kiai Rais seakan-akan ujian adalah sebuah
hari besar keramat ketiga setelah Idul Fitri dan Idul Adha. Dan dari
kejauhan, bunyi lonceng besar berdentang keras. Menandakan 15 hari
ujian berakhir.
Alhamdulillah. . . . . . Tiga tahun kemudian, hari pertama imtihan
nihai datang juga. Warga Pondok Madani Menyebutnya ujian di atas
ujian. Berbeda dengan ujian selama ini, untuk ujian kelas enam kami
harus berpakaian rapi layaknya seorang penguji. Di awali dengan ujian
lisan selama sepuluh hari, kemudian siswa diberikan waktu istirahat
beberapa hari untuk mempersiapkan diri untuk ujian tulis. Selang
beberapa hari kemudian, mereka masuk ke babak akhir perjuangan
thalabul ilmi mereka di Pondok Madani : ujian tulis. Malam hari, mereka
berkumpul di aula. Kebiasaan di Pondok Madani, sebuah ujian dibuka dan
ditutup dengan pertemuan yang dipimpin oleh Kiai Rais. Inilah Malam
Syukuran Ujian Akhir.
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

14

Sudah dua minggu berlalu sejak mereka merayakan selesainya


ujian. Tiba saatnya, Pengumuman kelulusan kita sudah ada, bisa di lihat
di aula seru Said sebagai ketua angkatan mereka berteriak-teriak setelah
subuh.Alhamdulillah, Alif serta Sahibul Menara dan teman lainnya LULUS.
Menurut pengumuman, hanya kurang dari sepuluh orang yang tidak lulus
dan mereka dapat kesempatan untuk mengulang setahun lagi. Malamnya,
diadakan yudisium dan khutbatul wada (Khutbah perpisahan) yang
dipimpin oleh Kiai Rais. Kemudian siswa kelas enam berjabat tangan
dengan Kiai Rais dan para guru. Selanjutnya, giliran adik kelas mereka
memberikan selamat dan jabat tangan. Esok paginya, para alumni sudah
siap dengan koper masing-masing. Beberapa bus dengan tujuan masingmasing sudah menunggu di depan aula. Ditengah kabut yang tipis,
mereka sekali lagi bersalaman dan berangkulan dan berjanji akan saling
berkirim surat. Entah kapan Alif akan melihat Sahibul Menara lainnya
sebagai kawan-kawan terbaiknya lagi.
Setelah 15 tahun masa-masa sulit di Pondok Madani berlalu. Alif
(Washington DC), Atang (Kairo), dan Raja (London) dipertemukan kembali
di London setelan 11 tahun dipisahkan. Keberadaan Sahibul Menara yang
lain yakni : Said meneruskan bisnis batik keluarga Jufri d Pasar Ampel,
Surabaya. Sesuai cita-cita mereka dulu, Said dan Dulmajid mendirikan
sebuah pondok dengan Semangat PM di Surabaya. Baso yang brilian ini
kuliah di Mekkah dengan modal hapal luar kepala segenap isi Al-Quran,
dia mendapat beasiswa penuh dari pemerintah Arab Saudi. Sedangkan,
Atang telah delapan tahun menuntut ilmu di Kairo dan sekarang menjadi
mahasiswa program doktoral untuk ilmu hadits di Universitas Al-Azhar.
Sementara Raja telah 1 tahun tinggal di London, setelah menyelesaikan
hukum Islam dengan gelar License di Madinah. Dia akan berada di London
selama 2 tahun memenuhi undangan komunitas Muslim Indonesia di kota
ini untuk menjadi pembina agama. Alif sebagai wartawan di Independence
Avenue.
Dulu mereka melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas
membumbung tinggi. Mereka tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga
mereka tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini.
Setelah mereka mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan
doa, Tuhan mengirim benua impian ke pelukkan masing-masing. Mereka
berenam teral berada di lima negara yang berbeda. Di lima menara
impian mereka. Jangan pernah meremehkan impian, walau setinggi
apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Man Jadda wajada, siapa yang
bersungguh-sungguh akan berhasil.
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

15

3600 Detik
Judul
: 3600 Detik
Penulis
: Charon
Desain dan Ilustrasi sampul : Yustisea Satyalim
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama
: Mei 2008
Tebal
: 208 halaman
Kategori
: Romance

Latar Belakang Pengarang


Charon, pernah menempuh pendidikan di Jurusan Sistem informasi
di Universitas Bina Nusantara, angkatan 2002. Sekarang tinggal di
Sukabumi bersama orang tuanya.Selain novel 3600 detik ini, Charon juga
menulis novel lain yaitu 7 hari menembus waktu. Tapi sekarang belum
berniat untuk menulis novel lagi karena kesibukan bekerjanya yang
sangat menyita waktu.
Sinopsis
Sandra yang hidupnya sangat berantakan akibat perceraian kedua
orang tuanya. Dan hatinya semakin sakit ketika ayahnya memutuskan
agar ia tinggal bersama ibunya, yang selama ini tidak pernah dekat
dengannya. Itulah yang membuat hidupnya berantakan. Ia menjadi
remaja yang bandel, urakan, dan tidak sopan. Berulang kali ia dikeluarkan
dari sekolah karena kenakalannya, berulang kali pula ia pindah sekolah.
Walau dengan sikap dingin yang ditunjukkan pada ibunya, sang ibu
tetap sayang padanya. Ibunya memutuskan untuk pindah kota. Menurut
ibunya, mungkin suasana dan lingkungan baru akan mengubah perilaku
putrinya. Namun di sekolahnya yang baru, Sandra sudah bertekad untuk
membuat dirinya dikeluarkan lagi. Sandra beranggapan semua ini ia
lakukan untuk membalas rasa sakitnya pada kedua orang tuanya. Ia
bertekad akan membuat ulah agar para guru tak tahan terhadapnya.
Ternyata perkiraannya meleset. Pak Donny, sangat sabar menghadapinya.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

16

Wali kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra berarti menuruti


keinginannya.
Di sekolah barunya itu, Sandra bertemu dengan seorang lelaki yang
bernama Leon. Dia tetap saja bersifat sinis kepada siapapun. Seringkali
Sandra berbuat ulah di sekolahnya seperti, merokok yang dapat
menyebabkan ruang olahraga terbakar, membuat contekan, mencuri
serta mencaci maki gurunya namun Leonlah yang menasehati Sandra.
Tapi Sandra tetap tidak mau berteman dengan Leon. Leon seringkali
pingsan di sekolahnya. Itu yang membuat Sandra bertanya-tanya ada apa
dengan Leon. Dan ternyata Leon menceritakan semuanya kepada Sandra
karena ia menganggap Sandralah pembangkit semangat hidupnya. Leon
terkena penyakit jantung stadium akhir dan ia telah divonis dokter
beberapa bulan lagi. Leon juga sering keluar masuk rumah sakit.
Mendengar cerita Leon, Sandra semakin tersentuh hatinya. Mungkin ia
merasa ada seseorang yang hidupnya lebih kelam dari dirinya.
Entah kenapa Sandra berhasil bertahan lebih dari sebulan di sekolah
barunya itu. Lambat laun sifatnya pun berubah. Orang tua maupun
gurunya heran. Ternyata perubahan Sandra dikarenakan adanya Leon di
sekolah itu. Leon adalah anak rumahan yang manis, bintang pelajar,
sopan, tekun, pianis, dan berhasil merubah sikap Sandra. Walau Leon dan
Sandra berbeda seratus delapan puluh derajat, mereka berteman sangat
akrab.
Tidak hanya hidup Sandra yang berubah, Leon pun turut berubah
semenjak mengenal Sandra. Hidupnya lebih berwarna dengan kehadiran
Sandra yang berbeda dari lainnya. Leon yang menderita penyakit jantung
merasa hidupnya kembali normal ketika berada di dekat Sandra.
Di malam kesenian di sekolahnya, Leon mengajak Sandra untuk
melihat dirinya bermain piano yang mengiringi suatu adegan drama. Saat
pertunjukan dimulai, lagi-lagi Leon pingsan dan harus dibawa ke rumah
sakit. Akhirnya Sandra ikut membawa Leon ke rumah sakit. Sesampainya
di rumah sakit, Sandra mendapati sebuah nama di papan daftar pasien.
Dan disana tertulis Ny Widia. Ya Widia adalah ibu kandung Sandra yang
selama ini sering ia sakiti. Pikiran Sandra tak karuan. Akhirnya ia
memutuskan untuk menjenguk ibunya di kamar pasien. Ibunya pun
senang dan tersenyum karena Sandra menyempatkan waktu untuk
menjenguk ibunya.
Namun, Sandra tetap berlaku kasar kepada ibunya. Ia bilang kalau
ia kesini hanya untuk mengantarkan temannya yang sedang sakit, bukan
untuk menjenguk ibunya. Dug.hati ibunya merasa disakiti lagi. Lalu
Sandra meninggalkan kamar tersebut dan bertabrakan dengan seorang
suster yang membawa tas ibunya. Isi tas tersebut berantakan. Sandra
tidak sengaja melihat banyak fotonya di dompet ibunya yang sedang
terbuka. Air mata Sandra pun mulai menetes. Tiba-tiba Leon yang dari
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

17

tadi pingsan, menghampiri Sandra di kamar ibunya. Leon memberi


pengertian terhadap Sandra bahwa tidak ada seorang ibu di dunia ini
yang tega membenci anaknya. Akhirnya Sandra berbalik badan dan
berpelukan dengan ibunya. Ibu dan anak itu berlinangan air mata.
Keesokan harinya, Sandra akan mengantar Leon ke rumah sakit
untuk operasi. Namun, Sandra bukanlah dibawa Leon ke rumah sakit,
melainkan dibawa ke taman rekreasi. Sandra pun semakin bingung
terhadap sikap Leon. Leon mengutarakan keinginannya, yaitu ingin hidup
normal seperti Sandra. Akhirnya Sandra memberi kesempatan untuk
merasakan kehidupan normal selama 3600 detik di taman rekreasi ini.
Disana mereka bersenang-senang dan berfoto-foto. Tak lama kemudian,
Leon mendesah kesakitan. Sandra pun menggenggam tangan Leon.
Lalu Sandra membawanya ke rumah sakit untuk menemani Leon
menjalankan operasi. Setiba di rumah sakit, Leon langsung dibawa ke
ruang operasi.
Tidak sampai lima menit, dokter pun menyatakan bahwa Leon
sudah tiada. Sandra tidak percaya Leon sudah tiada padahal 3600 detik
yang lalu, mereka bersenang-senang di taman rekreasi layaknya tanpa
beban apapun.
Tiga hari kemudian, Sandra menghadiri upacara pemakaman leon.
Ia juga diberi selembar surat dari papa Leon yang berisi :
Sandra, temanku yang paling baik
Saat ini aku sedang mengingat pertemuan pertama kita di ruang
musik. Saat kau masuk dengan rambut merahmu itu, aku tahu bahwa
hidupku tidak akan lama lagi. Banyak sekali hal yang aku alami
bersamamu. Menemanimu menjalani hukuman. Taruhan denganmu.
Dansa pertama yang payah di hari ulang tahunku. Menjadi tertawaan
orang-orang ketika aku mengenakan jaket merahmu yang konyol. Aku
menyukai setiap detiknya. Dan aku juga menyadari satu hal lagi. Bukan
perjalanan ke taman rekreasi ini yang membuat hidupku menjadi normal,
tetapi kaulah yang membuat diriku menjadi orang normal. Aku bisa
tertawa bersamamu setiap waktu. Terima kasih Sandra, karena telah
menjadi temanku dan telah menyediakan 3600detik waktumu ini untukku.
Aku tidak akan melupakannya seumur hidupku. Berjanjilah kau akan
selalu kuat walaupun aku tidak berada di sampingmu lagi. Kali ini aku
minta agar kau percaya padaku bahwa apapun yang terjadi, aku akan
selalu berada di sampingmu.
Leon.
Seusai membaca surat itu, air mata Sandra jatuh tak tertahankan. Ia
pun berpelukan dengan ibunya di pemakaman Leon
Setahun kemudian, Sandra mengunjungi makam Leon. Ia mau
membuktikan bahwa dirinya sudah berubah. Sandra kembali mengecat
rambutnya menjadi hitam. Ia mulai bercerita bahwa dirinya sekarang
sudah resmi menjadi mahasiswi kedokteran. Bayangkan saja, Sandra yang
sangat bodoh, bandel dan sering tidak lulus ujian bisa menjadi mahasiswi
kedokteran di universitas ternama di Indonesia.
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

18

Analisis Unsur Intrinsik


Tema
: Percintaan
Latar
: Sekolah, tempat main billiard, Rumah sakit, Pasar
Malam.
Alur
: Maju
Tokoh
: Sandra, Leon, Pak Donny, Ibu
Perwatakan
: Sandra orang yang urakan, kasar, cepat marah.
Leon orang yang baik, sabar, pengertian.
Pak Donny orang yang baik, sabar, dan pengertian.
Ibu orang yang sibuk, jarang ada untuk Sandra.
Sudut Pandang : Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Amanat
: Jangan membenci seseorang hingga terlalu benci. Hal
itu tidak baik
untuk di lakukan.
Analisis Unsur Ekstrinsik
Nilai Moral : menjadi diri sendiri akan lebih baik dan tidak
menjadikan kita menjadi orang
yang berkelakuan buruk.
kita tidak boleh terlarut-larut dalam kesedihan
Nilai Sosial : Semua teman itu sama, jangan menjauhi teman karena
dia nakal, yang harus di lakukan adalah membuatnya baik.
menghargai keluarga, memendam rasa kecewa, marah, dan sakit
hati.

SANG PEMIMPI
Judul
Penulis
Penerbit
Halaman
Cetakan

:
:
:
:
:

Sang Pemimpi
Andrea Hirata
PT Bentang Pustaka
x + 292 Halaman
ke-14, januari 2008

Novel ini menceritakan tiga orang pemimpi yang setelah tamat SMP
melanjutkan ke SMA Bukan Main. Disinilah perjuangan dan mimpi ketiga
pemberani ini dimulai. Ikal, salah satu dari anggota laskar pelangi, Arai
saudara sepupu ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal dirumah
Ikal, sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh ayah dan ibu Ikal dan
Jimbron, anak angkat seorang pendeta yang diangkat karena yatim piatu
sejak kecil. Namun pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

19

keyakinan kepada Jimbron, ia malah mengantarkan jimbron menjadi


muslim yang taat.
Arai dan Ikal begitu pintar disekolahnya, sedangkan Jimbron sang
penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki peringkat 78 dari
160 siswa. Sedangkan Arai dan Ikal selalu berada diurutan terdepan.
Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti mereka
tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Arai dan ikal mempunyai mimpi
yang tinggi yaitu mereka ingin melanjutkan study ke Sarbonne, Perancis.
Mereka terpukau dengan cerita pak Belia, guru seninya yang selalu
menyebut-nyebut keindahan kota itu. Kerja keras menjadi kuli mulai
pukul 2 sampai pukul 7 pagi dan dilanjutkan dengan menuntut ilmu di
SMA bukan main. Itulah perjuangan ketiga sang pemimpi itu. Ketiganya
mati-matian menabung untuk mewujudkan cita-citanya. Meskipun kalau
dipikir dengan logika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk mencapai
kesana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terpatahkan serta kerja kerasnya
yang dilakukan dengan sepenuh hati.
Setelah selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa. Sedangkan
Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong.
Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi
tabungannya selama ini, kepada Ikal dan Arai.
Dia yakin bahwa Arai dan Ikal akan sampai ke Perancis, maka jiwa
Jimbron akan selalu bersama mereka. Berbulan-bulan Arai dan Ikal
luntang-lantung di Bogor mencari pekerjaan untuk bertahan hidup.
Akhirnya setelah banyak pekerjaan yang tidak menerimanya, Ikal diterima
menjadi tukang sortir ( tukang pos ) dan Arai memutuskan untuk
merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal berhasil kuliah di fakultas
ekonomi UI, dan setelah lulus ia mengikuti seleksi beasiswa S2 ke Eropa
dan beribu-ribu pesaing lainnya berhasil ia singkirkan, dan akhirnya
sampai pada tahap seleksi 15 besar.
Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor penguji begitu
terpukau dengan proposal riset yang diajukan oleh Ikal. Meskipun hanya
berlatar belakang sarjana ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang
sortir, proposalnya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai,
siapa yang sangka Ikal pun mengikuti dan berhasil masuk 15 besar dalam
memperebutkan beasiswa S2 ke Eropa. Bertahun-tahun tanpa kabar,
akhirnya mereka berdua dipertemukan kembali dalam suatu forum yang
begitu hebat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini
sudah direncanakannya bertahun-tahun. Ternyata Arai kuliah di
Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tak kalah dengan
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

20

Ikal, proposal risetnya juga begitu hebat, dan membuat sang penguji
terkejut karena menghasilkan teori baru.
Sambil menunggu surat keputusan beasiswa itu, mereka pulang ke
kampungnya di Belitong. Dan setelah berbulan-bulan menunggu, akhirnya
surat hasil keputusan beasiswa itu pun tiba, mereka berdebar-debar
membuka isi surat tersebut. Tetapi Arai juga merasa sedih karena dia
sangat merindukan orang tuanya. Ia sangat ingin membuka surat itu
bersama kedua orang tuanya. Kegelisahan dimulai, akhirnya surat itu
menyatakan bahwa Arai dan Ikal berhasil lulus mendapatkan apa yang
dicita-citakan yaitu beasiswa ke Eropa tepatnya dikota impian mereka,
Sarbonne. Ternyata inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka selama ini.
Kedua sang pemimpi ini di terima di universitas yang sama. Tapi ini bukan
akhir dari segala mimpi-mimpi mereka. Disinilah perjuangan dari mimpimimpi mereka itu dimulai.
1) Unsur Intrinsik
Tema
Tema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini adalah
persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta
kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi
atau pengharapan.
Tokoh Utama
1. Ikal adalah anak kampung yang miskin, sahabat Arai sekaligus
saudara jauh Arai. Ia adalah sprinter di SMAnya, ia menampilkan
kebolehannya ketika ia dikejar oleh Pak Mustar dkk.
2. Arai adalah tokoh sentral dalam buku ini. Menjadi saudara angkat
Ikal ketika kelas 3 SD saat ayahnya (satu-satunya anggota keluarga
yang tersisa) meninggal dunia. Seseorang yang mampu melihat
keindahan di balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat
suatu peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai adalah sosok yang
begitu spontan dan jenaka, seolah tak ada sesuatupun di dunia ini
yang akan membuatnya sedih dan patah semangat.
3. Jimbron, anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur Katolik
(pendeta) bernama Geovanny.Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh
subur ini sangat polos. Segala hal tentang kuda adalah obsesinya,
dan gagapnya berhubungan dengan sebuah peristiwa tragis yang
memilukan yang dia alami ketika masih SD , dulu ayahnya sekarat
di depan matanya maka ia membawa ayahnya dengan sepeda
yang lajunya lama, sampai di puskesmas ayahnya meninggal di
depan matanya dan waktu ditanyai orang-orang di sudah terlanjur
gagap karena terlalu banyak menangis sampai tersendat-sendat ia
selalu berfikir jika saja waktu itu dia menaiki kuda pasti ayahnya
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

21

tertolong. Jimbron adalah penyeimbang di antara Arai dan Ikal,


kepolosan dan ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih
sayang dalam diri keduanya untuk menjaga dan melindunginya.
Tokoh Lain
1. Pendeta Geovanny, ia adalah seorang Katolik yang mengasuh
Jimbron selepas kepergian kedua orangtua Jimbron. Meskipun
berbeda agama dengan Jimbron, beliau tidak memaksakan
Jimbron untuk turut menjadi umat Katolik. Bahkan beliau tidak
pernah terlambat mengantar Jimbron pergi ke mesjid untuk
mengaji. Meski disebut Pendeta, Geovanny yang berdarah Italia
ini adalah seorang Pastor.
2. Pak Mustar M. Djai'din. BA. adalah salah satu pendiri SMA Negeri
Manggar. Ia adalah wakil kepala sekolah SMA Negeri Manggar,
seorang yang baik dan cukup sabar namun berubah menjadi
tangan besi ketika anaknya sendiri justru tidak diterima masuk
ke SMA tersebut karena NEMnya kurang 0,25 dari batas minimal.
Terkenal dengan aturan-aturannya yang disiplin dan hukuman
yang sangat berat. Namun sebenarnya beliau adalah pribadi
yang sangat baik dan patut dicontoh.
3. Pak Drs. Julian Ichsan Balia; Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar.
Laki-laki muda, tampan, lulusan IKIP Bandung yang masih
memegang teguh idealisme. Ia mengajar di bidang seni.
4. Nurmala; Zakiah Nurmala binti Berahim Mantarum,gadis pujaan
Arai sejak pertama kali Arai melihatnya. Nurmala adalah gadis
yang pandai, selalu menyandang ranking 1. Ia juga penggemar
Ray Charles dengan lagunya "I Can't Stop Loving You" dan Nat
King Cole dengan lagunya When I Fall in Love.
5. Laksmi; gadis pujaan Jimbron. Telah kehilangan kedua
orangtuanya dan tinggal serta bekerja di sebuah pabrik cincau.
Semenjak kepergian orangtuanya ia tidak pernah lagi
tersenyum, walaupun senyumnya amat manis. Ia baru dapat
tersenyum ketika Jimbron datang mengendarai sebuah kuda
putih milik Capo.
6. Capo Lam Nyet Pho; Seorang yang menjadikankan berbagai hal
sebagai objek untuk bisnisnya. Bahkan ketika PN Timah
terancam kolaps, ia melakukan ide untuk membuka peternakan
kuda meskipun kuda adalah hewan yang asing bagi komunitas
Melayu.
7. Taikong Hamim; Guru mengaji di masjid di kampung Gantung.
Dikenal
sebagai
sosok
nonkompromis
dan
sering

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

22

memberlakukan hukuman fisik kepada anak-anak yang


melakukan kesalahan.
8. Bang Zaitun; Seniman musik pemimpin sebuah kelompok Orkes
Melayu. Dikenal sebagai orang yang pernah mempunyai banyak
pacar dan hampir memiliki 5 istri. Sebenarnya kunci
keberhasilannya dalam percintaan adalah sebuah gitar. Ia pun
mengajarkan hal tersebut pada Arai yang sedang mabuk cinta
dengan Nurmala.
9. A Kiun; Gadis Hokian penjaga loket bioskop.
10. Nurmi; Berbakat memainkan biola, mewarisi biola dan bakat dari
kakeknya yang ketua kelompok gambus di Gantung. Nurmi
adalah tetangga Arai dan Ikal, seumuran, dan dia adalah gadis
yang sangat mencintai biola.
11. Pak Cik Basman; Seorang tukang sobek karcis di sebuah bioskop
di Belitong.
12. A Siong; Pemilik toko kelontong tempat Ikal dan Arai berselisih
tentang penggunaaan uang tabungan
13. Deborah Wong; Istri A Siong dan ibu dari Mei Mei. Perempuan
asal Hongkong yang tambun dan berkulit putih.
14. Mei Mei; Gadis kecil anak Deborah Wong.

Latar
Dalam novel ini disebutkan latarmya yaitu di Pulau Magai Balitong,
los pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop,di sekolah SMA
Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau Kalimantan. Waktu yang
digunakan pagi, siang, sore, dan malam. Latar nuansanya lebih berbau
melayu dan gejolak remaja yang diselimuti impian-impian.
Alur
Dalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan
mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil
sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan peristiwa waktu
kecil pada saat sekarang/dewasa.

Amanat
Amanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah jangan
berhenti bermimpi. Hal itu sangat jelas pada tiap-tiap sub bab-nya. Karena
sesungguhnya manusia memiliki kemampuan untuk menggapai mimpinya
itu,namun terhalang oleh keterbataasan. Akan tetapi selagi kita memiliki
kemauan dan semangat untuk menggapai mimpi itu maka Allah SWT juga
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

23

akan memberikan titik terang (jalan) untuk mencapainya. Selain itu,


dijelaskan mengenai toleransi dalam hal kepercayaan (agama) yang
digambarkan oleh Jimron (muslim) dan ayah angkatnya yang beragama
Katolik.
Sudut Pandang
Sudut pandang novel ini yaitu orang pertama (aku). Dimana
penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.

2) Unsur Ekstrinsik
Nilai Moral
Nilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang tergambar
menunjukkan rasa kemanusiaan yang terang dalam diri seorang
remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya kehidupan dan
mempunyai perangai yang baik dan rasa setia kawan yang tinggi.
Nilai Sosial
Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal
itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal,
Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling mendukung dan membantu
antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian
mereka.
Nilai Adat istiadat
Nilai adat di sini juga begitu kental terasa. Adat kebiasaan pada
sekolah tradisional yang masih mengharuskan siswanya mencium
tangan kepada gurunya, ataupun mata pencaharian warga yang
sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang timah.
Nilai Agama
Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambar. Terutama
pada bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar dalam sebuah
pondok pesantren. Serta nilai toleransi juga dijelaskan dalam novel
ini, yang digambarkan oleh tokoh Jimbron dan Ayah angkatnya.

LASKAR PELANGI
Judul
Penulis

: Laskar Pelangi
: Andrea Hirata

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

24

Penerbit
: Benteng, Yogyakarta
Tahun Terbit : 2008
Tebal
: XVIII + 534 Halaman

Ini adalah kisah heroic (perjuangan gagah berani), kenangan 11 anak


Belitong yang tergabung dalam "Laskar Pelangi": Syahdan, Lintang, Kucai,
Samson, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Mahar, Flo dan sang penutur cerita
Ikal. Andrea Hirata, yang tak lain adalah Ikal, dengan cerdas mengajak pembaca
mengikuti tamasya nostalgia masa kanak-kanak di pedalaman Belitong yang
berada dalam kehidupan kontras: kaya dengan tambang timah, tapi rakyatnya
tetap miskin dalam kesehariannya.
Ini adalah cerita tentang semangat juang menyala-nyala dari anak-anak
kampung Belitong untuk mengubah nasib melalui sekolah, yang harus mereka
dapat dengan terengah-engah. Sebagian besar orang tua mereka lebih suka
melihat anak-anaknya bekerja membantu orang tua di ladang, atau bekerja
menjadi buruh kasar di PN Timah, daripada sekolah yang tak jelas masa
depannya.
Derita sekolah itu tergambar jelas ketika SD Muhammadiyah di kampung
miskin itu terancam tutup kalau murid baru sekolah itu tidak mencapai 10 orang.
kesebelas anak itulah yang telah menyelamatkan masa depan suar pendidikan
yang hampir redup digilas ekonomi.
Kesebalas anak itu memiliki keunikan masing-masing. Diantara 11 anak
Laskar Pelangi itu, Lintang dan Mahar adalah 2 diantara yang paling menonjol.
Lintang jenius dalam bidang eksakta, Mahar ahli di bidang seni budaya. Mereka
seolah mewakili otak kanan dan otak kiri manusia. Lintang memiliki semangat
juang yang tiada tara dalam belajar. Dia rela menempuh perjalanan dengan
kereta angin sejauh 80 km pergi pulang demi dapat memuaskan dahaga ilmu
pegetahuan. Saking semangatnya hingga akan tercium karet terbakar dari
sepatunya yang aus digerus pedal sepeda. Jika ada aral melintang di jalan dan
terlambat sampai sekolah, tiada masalah baginya, asal dapat menyanyikan lagu
"Padamu Negeri" pada akhir jam pelajaran.
Novel Laskar Pelangi penuh dengan taburan wawasan yang luas bak
samudra dari penulisnya yang paham betul tentang ilmu eksakta, seni budaya,
dan humaniora. Kita akan dibuat tersenyum geli dari humor kecil yang
dilontarkannya, terharu dan bahkan menangis ketika membaca kisah heroik
kesebelas anak Laskar Pelangi.
Filicium adalah pohon yang menjadi saksi seluruh drama kehidupan Laskar
Pelangi. Pohon itu menaungi sekolah mereka yang hampir roboh. Pohon itu
menjadi markas setiap pertemuan mereka: membicarakan soal-soal di sekolah,
merancang karya untuk festival 17 Agustus, atau tempat Lintang memberi kuliah
tentang ilmu fisika. Pohon itu pulalah yang menjadi saksi kerinduan Ikal pada
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

25

gadis manis keturunan cina, anak pemillik toko Sinar Harapan yang memiliki jari
lentik dan kuku cantik.
Anak-anak Laskar Pelangi itu hidup dalam kebahagiaan masa kecil dan
menyimpan mimpi masing-masing untuk hari esok. Tapi siapa yang sanggup
melawan sang nasib? Dua belas tahun kemudian, Ikal menyaksikan perubahan
nasib teman-temannya yang sungguh diluar dugaan. Sang nasib sungguh
menjadi sebuah misteri yang maha gelap. Anak-anak Laskar Pelangi itu boleh
punya cita-cita setinggi langit, tapi nasib jualah yang menentukan episode
kehidupan mereka selanjutnya. Sang nasib bisa jadi adalah ketiadaan kepedulian
pemerintah akan bibit-bibit unggul mutiara anak bangsa yang harus terhempas
oleh himpitan ekonomi. Mereka adalah anak-anak harapan bangsa yang terpaksa
harus tunduk oleh gilasan nasib yang semestinya bisa diupayakan oleh
pemerintah yang punya amanah dan kuasa untuk memajukan pendidikan.
Lintang, sang jenius itu misalnya kini harus terpuruk jadi sopir tronton
karena harus menjadi tulang punggung keluarga, menjadi pengganti ayahnya.
Tapi Lintang punya jawaban, " jangan sedih Ikal, paling tidak aku telah
memenuhi harapan ayahku agar tidak jadi nelayan." Bagi Ikal, kata-kata itu
semakin menghancurkan hatinya, ia marah, kecewa pada kenyataan begitu
banyak anak pintar yang harus berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Ia
mengutuki orang-orang bodoh sok pintar yang menyombongkan diri, dan anakanak orang kaya yang menyia-nyiakan kesempatan pendidikan.
Tokoh-tokoh yang muncul dalam Laskar Pelangi: Laskar Pelangi
1) Ikal : Tokoh aku dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua
memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar
dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya
yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang
ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar
Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh
jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
2) Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja
sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung
kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar
untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif
didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar
biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa
peralatan sekolahnya. Cita- citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat
bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya
meninggal.
3) Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah
gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia
adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A
Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air
dalam termosnya.
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

26

4) Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada
seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya
untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang
menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa,
Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke
manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik
menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan
anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan
akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.
5) A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar
sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria
kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan
baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski
mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu
sama lain.
6) Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apaapa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain
sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih
banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal
bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada
A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh
Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirna
dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti
tuyul atau jin Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia
berhasil menjadi network designer.

7) Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita


rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat,
sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang
memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus
dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD
Belitong.
8) Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki
macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.
9) Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya.
Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya
ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak
mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita- cita menjadi guru ini
akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap
ibunya.
10) Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah
dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita
tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

27

masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang
sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3
buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
Tokoh-tokoh Lain
1) Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A. Musimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul
Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah
pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga
bagi mereka.
2) Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein
Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang
sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
3) Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari
keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan
sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal
pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan
mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa
tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan
tak mau didebat.
4) A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling
yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus
menemani bibinya yang tinggal sendiri.

MARIFAT CINTA

Judul
: Makrifat Cinta
Penulis
: Taufiqurrahman al-azizy
Penerbit
: Diva Press
Tanggal terbit
: Oktober - 2009
Kategori
: Romance

Setelah genap 3 tahun Iqbal Maulana meninggalkan Pondok Tegal Jadin,


dia kemudiannya telah kembali ke pusat pengajian tersebut sebagaimana yang
telah dijanjikannya dengan Kiai Sepoh sewaktu dia diarahkan untuk keluar dari
pondok tersebut 3 tahun lalu.
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

28

Iqbal yang diiringi bersama kumpulan Ashabul Kahfi, penyanyi jalanan


yang telah mendapat hidayah Allah s.w.t ditemani oleh Tuan Burhan, Puan Lela,
makcik Jamilah, Fatiman, Firman dan Indri meninggalkan Banjarnegara demi
memenuhi janji Iqbal serta menyatukan jiwa diatas nama cinta Tuhan.
Ketibaan Iqbal ke pondok Tegal Jadin bersama rombongannya telah
memberikan kejutan kepada Kiai Subadar, Kiai Sepoh dan seluruh isi pondok
tersebut. Namun Iqbal juga turut menerima kejutan apabila diberitahu oleh Ihsan
bahawa Rakhmat menderita sakit yang tidak diketahui sebabnya semenjak Iqbal
meninggalkan pondok tersebut 3 tahun yang lalu.
Ihsan memberitahu, Rahkmat menderita sakit akibat penyesalan terhadap
perbuatannya kepada Iqbal 3 tahun dulu yang menyebabkan Iqbal diarah
meninggalkan pusat pengajian tersebut. Iqbal turut bersedih melihat keadaan
Rahkmat, seorang yang dihormati suatu ketika dahulu kini terlantar kurus
dipembaringan. Namun begitu Rakhmat sempat mendengar sendiri perkataan
maaf dari Iqbal sebagai membuktikan Iqbal telah memaafkannya. Rakhmat
kemudiannya menghembuskan nafas terakhir dalam pelukan Iqbal sambil
mendengar bacaan ayat-ayat suci dari Iqbal.
Bukan sekadar pemergian Rakhmat yang mendukacitakan Iqbal, namun
wasiatnya supaya Iqbal menjaga A'isyah puteri Kiai Subadar juga turut
membebankan fikirannya. Sebelum ini Kiai Sepoh telah menyarankan supaya
Iqbal mengahwini tiga orang gadis serentak iaitu Zaenab, Priscilla dan Khaura.
Wasiat Rakhmat itu menjadi salah satu penyebab pernikahan Iqbal dengan
ketiga-tiga gadis itu tertangguh kerana mencari jalan penyelesaian terhadap
wasiat tersebut. Sehinggalah perbincangannya dengan Irsyad, pemuda yang
bertanggungjawab membimbingnya ke jalan mencari Tuhan yang telah lama
ditinggalkannya. Bagi Irsyad, menjaga A'isyah sebagaimana wasiat Rahkmat
tidak bererti menikahinya tapi ia juga membawa maksud menjaga imannya dan
akhlaknya. Bagi Irsyad, mencari lelaki untuk menggantikan Rahkmat sebagai
cinta hati A'isyah juga termasuk dalam menjaga A'isyah.
Setelah mendapat jawapan tersebut, perasaan Iqbal menjadi sedikit
tenang kerana satu dari masalahnya telah selesai. Namun begitu, timbul
masalah lain pula iaitu mengenai siapakah lelaki yang layak menggantikan
Rahkmat di hati A'isyah. Tapi persoalan itu tidak lama menghantui fikirannya bila
tiba-tiba dia teringatkan Ihsan, satu-satunya pemuda yang bersimpati
dengannya dalam kejadian 3 tahun yang lalu. Baginya, Ihsan hampir-hampir
menyamai sifat dan sikap yang ada pada Rahkmat dan dia memang layak untuk
mendiami hati A'isyah.
Jiwa dan perasaan Iqbal terus menjadi nanar untuk membuat pilihan
diantara ketiga-tiga gadis tersebut. Mestikah dia menikahi ketiga-tiga gadis itu
serentak ataupun memilih salah seorang dari mereka itu? Sehinggalah dia
menyerahkan urusan tersebut kepada Kiai Sepoh untuk memilih calon isteri dari
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

29

kalangan ketiga-tiga gadis tersebut. Manakala Kiai Sepoh telah memberikan


tempoh selama dua hari kepada Iqbal untuk mencari mahar bagi pernikahannya
nanti.
Akhirnya setelah mendapat restu, Iqbal telah selamat dinikahkan dengan
Fatimah Priscilla Zahra dengan mahar kahwinnya surah ar-Rahman bersaksikan
semua pelajar Pondok Tegal Jadin.

SEBELAS PATRIOT
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Pustaka,Yogyakarta
Tahun
Pertama
Jumlah Halaman

: Sebelas Patriot
: Andrea Hirata
: Bentang
: 2011,Cetakan
: 112 halaman

Di kepulauan Belitong tinggal keluarga sederhana. Seorang anak


laki-laki yang bernama Ikal menemukan sebuah foto album di bawah
tumpukan pakaian bekas di rumahnya. Tetapi ibunya melarang dan
melontarkan peringatan yang membuat Ikal semakin ingin melihat foto
album itu. Ia mencari-cari album yang disembunyikan ibunya dan
menemukannya kembali di atas sebuah almari. Dan dalam album
terdapat seseorang yang sedang memegang sesuatu, dalam hati Ikal
bertanya-tanya tentang seseorang itu. Karena foto itu sudah bertahuntahun maka seseorang dalam foto itu tidak bisa dikenalinya karena pada
foto bagian wajahnya tak jelas. Ia pun semakin bingung kenapa pula
ibunya melarangnya untuk menyentuh album tersebut. Akhirnya ia pergi
menemui Pemburu Tua yaitu Pak Cik yang merupakan teman orang
tuanya. Pak Cik pun terkejut ketika melihat foto itu, ia mengatakan pada
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

30

Ikal bahwa seseorang itu adalah Ayah Ikal. Pemburu Tua pun menceritakan
kisah lama tentang Ayah Ikal dengan mata berkaca-kaca.
Pemburu pun mengawali ceritanya, dengan menceritakan tiga
bersaudara yang masing-masing berusia 13, 15, dan 16 tahun yang
dipaksa kerja rodi menggantikan ayah mereka untuk bekerja di Parit
Tambang waktu penjajahan Belanda. Tetapi di tengah Olahraga yang telah
dipolitisi dan tekanan batin Olahragawan Lokal, tiga saudara itu berhasil
mengangkat pamor unit tambang dalam bidang Distric Beheerdeer.
Mereka hebat dan lihai bermain sepak bola. Padahal unit Parit Tambang
adalah unit yang paling terhinakan dalam segala seginya. Unit itu
merupakan tempat buangan bagi orang yang tak terpakai di unit-unit lain
pada masa penjajahan Belanda. Tak ada yang dimanfaatkan dari mereka
selain tenaganya. Mereka diperlakukan penjajah bak kuda beban. Tak ada
rasa hormat kemanusiaan dan penghargaan harkat manusia disana. Kuli
Parit Tambang adalah pekerja kasta terendah.
Kabar soal kehebatan tiga bersaudara itu pun akhirnya sampai
ketelinga Van Holden (pemimpin Distric Beheerder) yang membawahi
wilayah ekonomi pulau Bangka dan Belitong. Ia lebih kejam dari tentaratentara Belanda itu sendiri. Dalam peringatan hari ulang tahun Ratu
Belanda tahun berikutnya, Van Holden sengaja datang ke lapangan sepak
bola untuk menyaksikan anak-anak muda itu bermain. Van Holden
terpanah. Si sulung bertindak selaku gelandang. Adik tengahnya melesat
di posisi kanan luar, dan si bungsu yang berusia 14 tahun amat gemilang
sebagai pemain sayap kiri. Dengan pelatih Amin sebagai pelatih tiga
saudara itu yang juga merupakan kuli Parit Tambang. Tiga saudara itu
amat kompak bahu-membahu membentuk segitiga serangan maut
dilapangan hijau. Van Holden bergidik. Tiga saudara yang simpatik, baik
penampilan maupun sportivitasnya, dan kisah hidupnya yang memilukan
telah menjadi buah bibir. Mereka adalah hiburan, kekuatan, dan inspirasi
bagi rakyat jelata untuk menahankan derita penjajahan yang tak
berkesudahan.
Van Holden menyaksikan sendiri bahwa anak-anak muda itu
melesat bak bintang kejora dimata rakyat dan segera dirasakannya
sebagai ancaman yang tidak main-main. Van Holden bukanlah sekadar
utusan VOC, namun politisi utusan Ratu Belanda. Baginya, setiap aspek
termasuk sepak bola adalah politik dan dia akan menggunakannya untuk
satu tujuan yaitu melanggengkan pendudukan Belanda. Lebih dari itu, tim
sepak bola gabungan Belanda tak pernah dapat dikalahkan tim mana pun.
Maka tiga saudara itu telah mengancamnya dari dua penjuru, yaitu
simpati pada mereka perlahan-lahan berkembang menjadi lambang
pemberontakan dan anak-anak muda itu terang-terangan mengancam
kejayaan tim sepak bola Belanda.
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

31

Pada pertandingan-pertandingan selanjutnya, tiga saudara dilarang


tampil dalam setiap pertandingan. Posisi tim Parit yang telah berada di
ambang kemenangan kompetisi menjadi kritis. Tetapi dalam sebuah
pertandingan, mereka nekat tampil. Mereka tak menghiraukan bahaya
yang bahkan dapat mengancam jiwa. Karena mereka tahu bahwa sepak
bola sangat berarti bagi rakyat jelata yang mendukung mereka. Lapangan
bola adalah medan pertempuran untuk melawan penjajah.
Esoknya, pelatih Amin dan tiga saudara keluar dari tangsi dalam
keadaan babak belur. Sejak itu pelatih Amin dilarang terlibat dalam sepak
bola. Karena dianggap bertanggungjawab pada adik-adiknya, si sulung
dibuang kerja paksa kesebuah pulau untuk membangun dermaga
bersama si saudara tengah yang telah mencetak gol dalam pertandingan.
Si bungsu, dia kembali bekerja rodi di Parit Tambang. Lalu terdengar kabar
bahwa si bungsu dipanggil Van Holden untuk memperkuat tim Belanda
dalam sebuah pertandingan persahabatan sesama orang Belanda. Tetapi
pada hari yang telah ditentukan si bungsu tidak hadir dan menolak
bergabung dengan tim penjajah kaumnya. Dengan membangkangnya si
bungsu itu mengakibatkan dia di angkut ke tangsi. Beberapa hari
kemudian tentara mencampakkannya keluar gerbang tangsi dalam
keadaan luka parah. Lalu seperti kedua abangnya, dia dibuang bersama
para narapidana kesebuah pulau di barat Belitong untuk membangun
mercusuar.
Rakyat putus harapan. Sulit mengharapkan tiga saudara itu
kembali kekampung dalam keadaan hidup. Si bungsu yang diseret ke Parit
Tambang sejak berusia 13 tahun, seorang pemain sepak bola sayap kiri
berbakat alam luar biasa, yang berlari sederas menjangan, yang mampu
melewati tiga pemain belakang lalu menendang bola sekuat kanon
dengan kaki kirinya, yang dibuang Belanda bersama narapidana kepulau
terpencil karena membangkang, yang menolak untuk takluk, adalah
ayahmu, kata si pemburu kepada Alkil.
Pemburu mengusap-usap foto itu sambil bersedih dan tercenung.
Ia pun berkata, Pelatih Amin, Ayahmu, dan abang-abangnya, mereka
dikurung selama seminggu. Ayahmu pulang dengan tempurung kaki kiri
yang hancur. Dia takkan pernah bisa bermain sepak bola lagi. Alkil
tertegun dengan tangan yang bergetar memegang foto ayahnya itu. Ia
pun mengerti dan paham mengapa ibunya melarangnya untuk
menyentuh foto album itu, dan mengapa ayahnya mempunyai banyak
luka di punggungnya serta kenapa ayahnya kalau berjalan terpincangpincang. Alkil bergegas pulang untuk menemui ayahnya. Sesampai
dirumahnya, ia melihat ayahnya berada di pekarangan sedang
membenahi sepeda. Alkil berlari memeluk erat ayahnya dari belakang. Ia
menangis tanpa penjelasan lebih kepada ayahnya. Dirinya mengerti
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

32

mengapa ayahnya juga sering mengajaknya menonton sepak bola


terutama kalau PSSI sedang bertanding. Waktu menonton, sepanjang
pertandingan ayahnya tak berkedip disertai dengan kaki kiri yang
bergerak-gerak. Dalam hati, Alkil ingin menggantikan ayahnya, dia ingin
menjadi pemain junior PSSI.
Pada musim penerimaan pemain baru di kampungnya, Alkil
mendaftarkan diri menjadi pemain junior yang dibina oleh pelatih Toharun.
Dalam sebuah pertandingan, ia berhasil mencetak gol setelah beberapa
kali klubnya terkalahkan dan hampir tersingkir dari kompetisi. Gol itu ia
persembahkan kepada ayah tercintanya selain untuk klubnya. Dua
langkah lagi untuknya bisa menjadi pemain junior PSSI. Akhirnya ia
berhasil menjadi pemain junior Provinsi Sumatera Selatan. Dia sangat
senang. Tetapi ia gagal dalam seleksi selanjutnya, dia tidak bisa menjadi
pemain junior PSSI. Ia patah semangat tetapi ayahnya selalu
membangkitkan semangatnya kembali walau dirinya harus absen dulu
dalam bermain sepak bola.
Alkil kian dewasa dan ayahnya kian tua. Usai SMA Alkil merantau
dan terakhir ia berada dalam sebuah kelas di Universitas Sarbonne,
Prancis. Musim panas, ia dan sepupunya akan menghabiskan waktunya di
Eropa dan Afrika dengan tujuan utama adalah Madrid karena ia ingin
membelikan ayahnya sebuah kaos bertuliskan Luis Figo klub kegemaran
ayahnya yang kedua setelah PSSI yaitu Real Madrid. Karena uang yang
tidak mencukupi, ia harus bekerja keras dengan menjadi pengamen,
menjadi tukang cat, tukang angkat-angkat furniture, dan menjadi
pemungut bola sampai akhirnya ia bisa membeli kaus untuk ayahnya.
Alkil mengirimnya serta mengirim surat untuk ayah tercinta yang sangat
ia rindukan.

LET GO

Judul Novel
Pengarang
Jumlah Halaman
Penerbit

: Let Go
: Windhy Puspitadewi
: 242 halaman.
: Gagas Media

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

33

Caraka merupakan anak yang kelas X yang dipanggil dengan nama


Raka, selama 4 bulan menjadi siswa SMA dia sudah berkelahi selama 2
kali. Raka merupakan anak yatim, ayahnya meninggal karena sakit. Dia
tinggal bersama ibunya. Dahulu saat ayahnya hidup Ibunya Raka hanya
sebagai ibu rumah tangga, tetapi setelah setelah ayahnya meninggal,
Ibunya Raka kemballi bekerja sampai larut malam. Setiap hari Raka selalu
menyiapkan makan malam untuk dia dan ibunya.
Suatu hari Bu Ratna wali kelas Raka mengetahui bahwa Raka
kembali berkelahi sehingga membuat teman temannya babak belur. Bu
Ratna sudah cape untuk menghukum Raka dengan memberikan skorsing,
untuk perkelahiannya yang ke-2, Raka dihukum untuk masuk redaksi
sekolah Veritas. Sebenarnya dia tidak suka tapi karena hukuman yang
harus dijalankan akhirnya dia megikutinya.Redaksi sekolah veritas itu
beranggotakan Sarah sebagai ketuanya, Nadya, Nathan dan Bu Ratna
sebagai pembinannya. Anggota veritas memiliki karakter yang berbeda
beda. Sarah yang sangat penakut dan pendiam, Nathan yang penuh teka
teki dalam hidupnya, dan Nadya orang yang paling sibuk yang pernah
ditemui Raka. Sebenarnya Nathan dan Nadya bukanlah anggota Veritas,
mereka menjadi anggota Veritas karena Nathan yang pintar dan Nadya
yang aktif sedangkan Sarah ketiban sial yang menjadi ketua redaksi
majalah sekolah akibat kakak kakak seniornya yang tak acuh.
Saat pulang sekolah Raka melihat Nathan sedang dikerumuni
banyak senior laki laki, Nathan yang kurus kering membuat Raka
membantunya dan senior itu merasa ketekutan melihat Raka karena
terkenal dengan kekuatannya yang bias mengalahkan lima orang sekligus
dan akhirnya mereka pergi. Setelah senior itu pergi, Nathan tidak
mengucapkan terima kasih tapi malah berbicara sinis terhhadap Raka dan
Raka sanngat jengkel terhadap Nathan. Sebenarnya Nathan sangan jago
dalam berkelahi, olahraga tapi selama dia sekolah dia tidak menunjukan
hal itu. Nathan anak yang sangat pintar, dia selalu juara dikelasnya tetapi
dia sangat sinis. Raka juga sering melihat Nathan membuat perempuan
nangis karena Nathan menolak cinta para perempuan itu dan hal itu
membuat Raka merasa penasaran.
Beberapa hari menjadi anggota Veritas, Raka semakin bosan
dengan suasana veritas yang sibuk dengan kegiatan masing masing.
Nathan yang selalu bicara seperlunya dan sinis, Sarah yang pendiam,
penakut dan tulisannya yang bagus seedangkan Nadya yang sibuk
dengan urusan OSIS dan organisasi lainnya.
Saat dikelas Nadya mengumumkan bahwa dia lupa
memberitahukan bahwa minggu lalu Pak Anung guru matematika
memberikan tugas dan 3 hari lagi tugas itu harus dikumpulkan sedangka
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

34

soalnya 100 soal. Anak anak kelas sangat jengkel padanya. Nadya
meminta maaf karena dia lupa dan sibuk dengan urusan urusannya.
Nathan akhirnya berbicara kepadda Nadya Kalau sibuk jangan so jadi
ketua kelas, kasihan kita kita yang menjdai korban kesibukanmu..
Nadya hanya terdiam tidak bisa membalas kata kata dari Nathan. Jam
pelajaran pun berlanjut, saatnya pelajaran Fisika. Pada saat pelajaran
Fisika Bu Nunun mengumumkan bahwa tugasnya harus di dikerjakan
secara kelompok dan Bu Nunun yang membagi kelompok. Raka berharap
tidak sekelompok dengan Nathan yang penuh dengan misteri itu, tetapi
dia sekelompok dengan Nathan untuk mengerjakan tugas itu.
Hari ini sepulang sekolah Veritas diharuskan kumpul untuk
membicarakan hal apa yang hrus ditampilkan di mading sekolah dan
ulang tahun sekolah. Bel sekolah pun berbunyi saatnya anak sekolah
pulang ke rumahanya masing masing. Raka buru buru keruangan
redaksi tetapi dia hanya melihat sarah yang sedang duduk di mejanya
sambil mengetik sesuatu. Raka menanyakan Nadya dan Nathan dengan
pelan ke Sarah karena dia tahu bahwa Sarah sangat takut padanya. Sarah
pun menjawabnya dan meberitahukan kepada Raka bahwa Nadya izin
sebentar untuk menyelsaikan urusannnya di OSIS sedengkan Nathan izin
keluar untuk menyelsaikan urusannya. Tiba tiba Sarah dipanggil oleh Bu
Ratna dan menemuinya dikantor. Sarah pun meninggalkan Raka sendirian
diruangan. Raka merasa bosan dan dia membaca artikel yang di buat oleh
Sarah tentang lingkungan dan Raka pun teringat tulisan Sarah yang
dipangpang di Mading sekolah. Raka memmuji tulisan Sarah. Saatsarah
kembali Raka berbicara pada Sarah bahwa tulisannya bagus dan
menyuruhnya ikutan lomba dan menyuruhnya untuk menunjukan kepada
Nathan atau Bu Ratna. Tapi Sarah tidak percaya diri dan takut kalah, Raka
mengetahui karena Sarah seseorang yang penakut tapi Raka terus
mendukung Sarah dan akhirnya Sarah mempertimbangkan pandapat
Raka.Tak lama Nadya dan Nathan datang, mereka pun memulai
pekerjaannya.Setelah selsai, Nathan berbicara pada Raka besok kerja
kelompok di rumah Raka. Setelah mereka pun pulang dan Raka menemui
teman teman bolanya yaitu Dhihan, Toni, Virger, Leo, Pupung, dan Alfi.
Mereka membicaran latihan band untuk acara ulang tahun sekolah dan
besok latihan band jam 7 malam. Karena ada yang ketinggalan Raka
kembali keruangan redaksi, Raka melihat Nadya masih diruagan itu
sedang mengetik data data yang setumpuk. Raka pun membatu Nadya
walaupun pada awalnya Nadya menolak. Raka mengatakan kepada Nadya
bahwa dia itu tidak hidup sendiri dan dia bisa meminta tolong kepada
orang orang dan dia tidak bisa mengerjakan semuanya sendirian.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

35

Keesokan harinya Nadya meminta tolong kepadda Dhihan untuk


mengkoordinator kelas dalam acara ulang tahun sekolah dan Raka pun
tersenyum mengetahui hal tersebut. Sepulang sekolah Nathan dan Raka
pergi ke rumah Raka untuk mengerjakan tugas tetapi di tengah jalan
motor Raka mogok dan harus dibawa ke bengkel. Akhirnya Raka dan
Nathan berjalan kaki, tetapi Natha terlihat kelelahan dan mukanya pucat
sekali dan akhirnya Nathan pingsan. Raka pun menggendongnya sampe
ke rumah. Setibanya di rumah Nathan diistirahatkan di kamar Raka.
Setelah sadar Nathan berbincang bincang dan Raka menanyakan
mengapa ia selalu berbuat sinis terhadap orang orang terutama
perempuan. Akhirnya Nathan mengungkapkan alasannya. Nathan
mengidap penyakit kanker otak dan dia tidak bermaksud menyakiti hati
para perempuan. Nathan takut lebih menyakiti hati para perrempuan. Jam
menunjukan 19.00 seharusnya Raka layihan band bersama teman
temannya tapi hal itu tidak memungkinkan karena Nathan masih terlihat
pucat. Mama Raka datang dan menyuruh Raka untuk membeli sate dan di
tempat sate itu Raka bertemu dengan Nadya dan mereka berbincang
bincang dengan topik film.Sesampainya dirumah Nathan sudah d jemput
dan akhirnya Nathan pulang.
Raka sudah mengira teman temannya marah kerena kemaren
malam dia tidak ikut serta dalam latihan band. Semua teman teman
bandnya marah kepada Raka tetapi teman temannya memberikan
kesempatan lagi besok malam pukul 20.00 latihan di studio. Sepulang
sekolah veritas mengadakan rapat, tetapi Nathan berbicara sinis kepada
Sarah karena dia tidak jadi mengikuti lomba dan hal itu membuat Nathan
dan Raka kecewa. Setalah diselidiki oleh Raka, akhirnya Raka mengethaui
bahwa Sarah takut kepada senior karena senior melarangnya untuk
mengikuti lomba. Raka pun menasehati Sarah untuk kembali mengikuti
lomba itu dan akhirnya dia mengikuti lomba itu. Anak anak kelas
mengetahui hal tersebut akhirnya Raka menjadi bahan gossip dan Sarah
memiliki rasa suka terhadap Raka.
Keesokan harinya, Nathan tergeletak dan dibawa ke UKS dan
dokter yang jaga UKS tidak ada, akhirnya Raka menunggunya sampe
Nathan sadar, setelah sadar Nathan tetap berbicara sinis. Nathan
membahas gossip yang sedang panas panasnya dan menasehati Raka
untuk tegas dalam bersikap. Raka hanya terdiam, dia menyadari itu dan
dia sangat tidak enak terhadap Nadya karena Nadya perempuan yang dia
sukai. Tiba tiba Nadya datang dan mengingatkan bahwa tugas
matematika harus dikumpulkan besok, sedangkan hari ini dia ada latihan
band. Nathan mengetahui bahwa Raka ada latihan band sedangkan tugas
matematika Raka belum mengerkajannya dan Nathan menawarinya untuk
mengerjakan tugasnya karena Nathan merasa bersalah telah mengacakau
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

36

jadwal latihan band Raka dengan mengerjakan tugas fisika tetapi Raka
menolaknya, dia akan membuktikan bahwa dia juga bisa.
Malam harinya Raka dan teman temannya latihan sampe larut
malam karena Alfi sangat marah tapi Raka hanya bisa menurut apa
katanya karena itu kesalahannya. Malam harinya Raka mencoba
menyelsaikan tugas Matematikanya hingga jam malam dan pagi harinya
Raka sangat mengantuk.
Saat pelajaran matematika Raka tertidur dan Pak Anung sangat
marah dan menghina Raka karena Raka tidak pintar pelajaran eksak,
bodoh dan percuma hanya pintar pelajaran sejarah. Nathan pun membela
Raka dan akhirnya Raka dan Nathan dihukum mengerjakan 100 soal dan
harus selsai hari itu juga. Nathan sudah selsai selsai sejak beberapa jam
yang lalu sedangkan Raka baru menyelsaikan 5 nomor. Nathan menuungu
Raka menyelsaikan tugasnnya dan jam 9 malam dia baru selsai. Setelah
selsai teman teman band meminta maaf terhadap Raka karena gara
gara meraka Raka dihukum. Akhirnya Nathan membantu Raka untuk
menjadi pintar dan membuktikan kepada Pak Anung bahwa Raka juga
mampu. Teman teman pun mengetahui hal itu dan mereka meminta
diajarkan juga. Dan saat berrtemu dengan Sarah Raka mengatakan hal
yang sebenarnya bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya.
Ulang tahun sekolah pun tiba, disaat itulah Raka mengungkapkan
persaannnya pada Nadya. Akhirnya mereka menjadi seorang pasangan
kekasih. Di saat itu juga Raka mengetahui bahwa Nathan tidak mengikuti
acara sekolah. Raka mencari tahu dan akhirnya Raka mengetahui bahwa
Nathan ada di rumah sakit dan dia tidak mau di oprasi. Raka pun
membujuk Nathan akhirnya Nathan mau untuk dioprasi walaupun awalnya
Nathan menolak karean Nathan beranggapan bahwa percuma saja, ujung
ujjungnya mati. Setahun kemudian Nathan pun meninggal dunia dan
Raka merasa kehilangan.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

37

AKU TERLAHIR 500 GRAM DAN BUTA


Judul
Buta
Penulis
Jumlah

: Aku Terlahir 500 Gram dan


: Miyuki Inoue
: 183 halaman (5 bab)

Saat lahir ke dunia ini, sepertinya aku menggantikan ayah yang


telah meninggal dunia , mendahuluiku. pada musim panas tahun 1984,
ayah meninggal karena kecelakaan lalu lintas saat perjalanan ke
Hiroshima. Ayah seorang pegawai di sebuah perusahaan besar. Dia sangat
pintar dan luas pengetahuannya tentang sejarah tempat yang mereka
kunjungi.
ayah adalah orang yang tenang dan teliti. Akan tetapi, keluarga
ayah menentang hubungannya dengan ibu dan tidak ingin mereka
menikah. Padahal aku sudah ada dalam kandungan ibu. Syok karena
ditinggal ayah secara mendadak dan perasaan sedih karena tidak dapat
menghadiri upacara pemakaman ternyata membuat tubuh ibu menjadi
rentan.
Pada saat itu, ibu merasa perutnya sangat sakit tiba-tiba ibu
merasa ada yang mengalir hangat di selangkangnya. Ternyata air ketuban
ibu pecah dan ibu segera dilarikan ke rumah sakit Universitas Kurume.
Tanggal 21 Agustus malam, aku lahir dalam keadaan koma. Aku sama
sekali tidak menangis berat badanku hanya 500 gram, seperenam dari
berat bayi pada umumnya. Ibu anak ini mungkin akan bertahan paling
lama dua atau tiga hari saja. Ibu berkata tidak anakku tidak akan mati.
Aku diberi nama Miyuki, supaya aku bisa hidup dengan bebas. Sekarang
Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

38

usiaku 15 tahun, diriku yang telah remaja. Namun tubuhku tidak sebesar
remaja seusiaku. Tapi aku tidak patah semangat aku berjanji pada ibu
untuk belajar lebih giat agar aku diterima masuk SMA. Saat itu aku belajar
mati-matian agar aku bisa masuk SMA.
Rasanya setelah semua perjuanganku masuk SMA selesai, aku jadi
malas belajar lagi dan aku lebih suka nonton televisi dan mendengarkan
radio. Ibu sangat marah dengan tingkah lakuku yang tidak menepati
janjiku, hari itu aku dan ibu bertengkar hebat sampai-sampai ibu
menamparku dan menendangku, kemarahanku pun hampir sama dengan
ibu. Setan ! setan ! teriakku menghindari murka ibu. Saat itu, ingin
rasanya aku kabur dari rumah. Tapi aku tidak mau keluar dengan cara
seperti ini. Aku sadar bahwa aku tidak bisa hidup tanpa ibu, maafkan aku,
maafkan aku, bu!. Aku tau bahwa semua yang ibu katakan itu benar, dan
aku tahu karena aku cacat aku harus berusaha lebih keras daripada orang
lain. Pada suatu hari di sekolahku diadakan lomba mengarang tingkat SMP.
Aku sangat tertarik dan ingin ikut, lalu aku mengarang cerita tentang
pengalaman hidupku bersama ibu. sungguh tak pernah kuduga, ternyata
karyaku menjuarai lomba mengarang tingkat nasional. Aku sangat senang
dan ibu juga sangat bangga padaku.
Di sekolahku saat itu sedang diadakan latihan berjalan seorang diri.
Kami harus latihan berjalan, naik bus, dan pulang sampai ke rumah
sendiri. Tiba-tiba sakit lambungku kambuh dan aku terpaksa
menghentikan latihan itu. Aku di larikan ke rumah sakit aku terdiam
binggung, sampai kapan sakit ini berakhir. Aku tidak mau sakit lagi.
Sakitku semangkin parah setelah pulang ke rumah. Ibu tidak ada di rumah
bekerja. Aku sendirian di rumah menahan rasa sakit dan penderitaan yang
menyarang. Aku harus minum tujuh obat, jika aku minum obat dengan
teratur aku percaya sakitku bisa sembuh. Sakit lambungku menghilang
ketika mengetahui bahwa Yuko meninggal. Pada saat yang sama, jumlah
trombositku menjadi normal. Dokter Inadah memang benar waktu berkata
kalau kesehatan kita tergantung keadaan mental kita saat itu. Sekarang
aku ingin ibu bisa mengalirkan air mata bahagia, air mata bahagia yang
terus mengalir tidak bisa berhenti. Akan tiba saatnya waktu impianku bisa
tercapai dan impian ibu adalah melihatku berkeluarga dan bahagia.
Sampai saat itu tiba ibu tidak akan berhenti bekerja sampaisaat itu tiba,
kita berdua akan berjuang bersama-sama.

Tim Kreatif Perpustakaan MTs. Yasis At-taqwa

39

Anda mungkin juga menyukai