Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS NOVEL

AYAH
Judul

: Ayah

Nama pengarang

: Andrea Hirata

Tanggal / tahun terbit : 29 mei 2015 , cetakan kelima,


Penerbit

: Bentang pustaka

Jumlah halaman

: 396 halaman

Jumlah lampiran

: 8 halaman

Tebal buku

:412 halaman + xx

Ukuran
Genre

Agustus 2015

: 13 x 20,5 cm
: Sosial & Roman

Sinopsis :
Seorang lelaki bernama Sabari tak henti-hentinya berusaha untuk mengejar perempuan bernama
Marlena. Meski ditolak Marlena berkali-kali ia tak gentar dan tetap mencari cara untuk
mendapatkan pujaan hatinya. Dibantu Ukun, Tamat, Toharun, serta sahabat lainnya, Sabari
konsisten untuk mencuri hati Marlena. Sementara di belahan bumi lain, seorang anak bernama
Amiru begitu mengagumi ayahnya yg amat mencintai radio kesayangannya. Suatu hari, radio
kesayangan ayah Amiru harus digadaikan untuk membiayai pengobatan ibu Amiru. Akankah
Amiru berhasil mewujudkan impiannya untuk menebus radio ayahnya? Lalu bagaimana
kelanjutan kisan cinta Sabari dan Marlena?

A. Analisis Unsur Intrinsik


1. Alur dan Latar
Novel ini menggunakan alur maju - mundur maju
Setting / latar tempat

Latar utama : Kepulauan Belitong , Indonesia


My name is Sabari, from Belitong Island, Indonesia. (halaman 43)

Kampung Nira
sepanjang pengetahuan Amiru, ayahnya, Amirza, tak pernah ke warung kopi seperti kebanyakan

lelaki di Kampung Nira. (halaman 6)


Desa Kelumbi
.... lagi pula, perjodohan masih sangat biasa di Kelumbi (tempat Marlena tinggal) . (halaman

28)
Kawasan Pasar Ikan
Maka, segera Amirza membawa radio itu ke kios reparasi Gaya Baru di kawasan pasar ikan.

(halaman 22)
Kampung Belantik
Di kampung lain, Belantik, Sabari juga gelisah menuggu hasil ujian itu, bukan hanya karena....

(halaman 30)
Tanjong Pandan
Tanjong Pandan, ibu kota kabupaten, adalah babak baru hidup Sabari. (halaman 112)
Muara Sungai Lenggang
Pulang kerja, dia senang karena kembali ke kebiasaan lama, yaitu mendorong kursi roda
ayahnya, keliling kampung, saling berkisah, menyitir puisi sambil memandangi matahri

terbenam di muara Sungai Lenggang. (halaman 152)


Medan
Siap siap, Boi, kita akan berangkat ke medan. (halaman 249)
Indragiri Hulu
Setelah beberapa waktu tinggal di Indragiri Huku, Zorro yang terlanjur jatuh hati pada kota nan
elok itu harus pindah lagi ke Bagansiapiapi. (halaman 271)
No

Alur

Latar

Deskripsi

.
1

Pengenalan

Suasana :
tenang

Malam senyap, tak ada suara


kecuali kafilah kafilah ngin
berembus dari selatan, menampar
nampar atap rumbia,
menyelisik daun delima,
menjatuhkan buah kenari,
menepis permukaan Danau
Merantik, menyapu padang, lalu
terlontar jauh, jauh ke utara.
Sesekali burung burung pipit
yang tidur di gulma terbangun,
bercuit cuit berebut tempat

Pengembangan

Konflik

Suasana :

tidur, lalu senyap lagi.


(halaman1)
Tiba tiba Sabari diam,

sedikit

suasana senyap, sepi, hening,

tempramen ,

Sabari menutup puisinya dengan

puitis ,

syahdu.(halaman110)

Romantis
Suasana :
tegang

Hari pengumuman yang


ditunggu-tunggu itu tiba. Ratusan
anak dikumpulkan di dalam
sebuah ruangan. Nama yang
terpilih dipanggil satu per satu.

Setiap ada nama yang mirip


dengan namaku dipanggil,
tubuhku gemetar. Namun sampai
jumlah pemain yang diperlukan
terpenuhi, aku tak mendengar
4

Klimaks

Suasana : sedih,

namaku. (halaman58)
Namun, pertengkaran sore itu

tegang

berbeda, yakni disertai bunyi


benda benda pecah. Hal itu tak
pernah terjadi sebelumnya.
.... lantaran Lena dengan
segala jambalaya asmaraya
akhirnya mengalami semacam
peristiwa di luar rencana dan
situasi itu harus segera diatasi
sebab nama baik Markoni

Resolusi

dipertaruhkan.(halaman 167)
Amiru memeluk ayahnya erat
erat. Dia mencium bau yang
selalu menjadi misteri baginya,
bau yang selalu menyayangi dan
melindunginya. Kini dia tahu,
bau itu adalah bau ayahnya.
Dipeluknya ayahnya semakin
erat. Air mata anak dan ayah itu

berlinang linang. (halaman 380


- 381)
2. Penokohan
No.
1

Nama
Sabari

Watak
Pekerja keras
Ambisius
Bersungguh-sungguh
Gigih dalam

menggapai impian
Tidak mudah putus

asa
Cinta tanah air
Keras kepala
Penyabar

Deskripsi
Datangkan seribu

serdadu

untuk membekukku !
Bidikkan seribu senapan, tepat
ke ulu hatiku!
Langit menjadi saksi bahwa
aku di sini, untuk mencintaimu!
(halaman8)
Karena sikap Sabari yang
keras kepala, Ukun dan Tamat
jengkel. (paragraf 4) (halaman128)
Bogel jengkel karena Sabari
tak pernah terpancing. Ditariknya
kerah baju Sabari, ditantangnya
berkelahi. Sabari tak melawan,
hanya

Amirza

(ayah Amiru)

Sederhana
Puitis
Penuh kasih sayang

tersenyum,

karena

takkan

merendahkan

sendiri

dengan

dia

dirinya

menggunakan

tangannya untuk memukul.


(halaman 80)
Paragraf 6 (halaman131, 133)
Amiru kagum akan rasa sayang,
kesabaran,

dan

ketelatenan

ayahnya merawat ibunya. (halaman

14)
Seiring usia aku semakin dekat
dengan Ayah, dan Ayah tetaplah
3

Amiru

Pintar
Pantang Menyerah
Kerja keras
Patuh kepada Orang

tua
Penyayang

Ayah yang pendiam. (halaman9)


Setiap hari Amiru berlatih keras,
tak

kenal

lelah.

(paragraf

4)

(halaman.89)
Oleh karena itu, dia, selaku
anak tertua, juga rajin merawat
ibunya.

Jika

keadaan

mencemaskan, Amiru berbaring di


samping

ibunya,

diciuminya

tangan ibunya sambil berdoa agar


ibunya lekas sembuh.
(halaman.14)
Tentu saja Amiru yang cerdas tak
bisa

menerima

pendapat

yang

sembarangan itu. (halaman.46)


Pulang dari kios Gaya Baru, Amiru
belajar dengan tekun. Dia mau
segera masuk SMP. (halaman.47)
Amiru tak mau menyerah demi
ayah dan ibunya. Dia meminta
pekerjaan apa saja, dari siapa
4

Markoni

Keras
Disiplin
Baik
Keras kepala

saja,... (halaman 129)


AYAH yang keras, begitu semua
menganggap Markoni.

Markoni

sadar akan hal itu, tetapi tidak


5

Marlena

Tegas
Mandiri
Baik
Tidak suka ambil

pusing
Keras kepala

dapat mengubahnya. (halaman.17)


Namun, karena wataknya yang
keras,

si

bungsu

seakan

menyabotase

dirinya

sendiri.

Mungkin

bentuk

protes

itu

terselubung kepada ayahnya yang


otoriter. ( halaman 28)
Kepribadian Lena yang tidak
suka ambil pusing membuatnya
mudah saja memutuskan bercerai
dan oleh karena itu Markoni
muntab luar biasa. (halaman 234)
Tetapi, Lena adalah perempuan
besi dengan pendirian yang lebih
tegak dari pada tiang bendera di
6

Ukun

Tulus
Baik
Amanah

lapangan merdeka. (halaman 266)


baiklah, dan Sabari ingin
mempersembahkan
hadiah

Tamat

Tulus
Baik
Ramah
Rela berkorban

ini

hadiah

untukmu.

Begitu

amanahnya. (halaman 119)


tolong jangan gila dulu.
Biarlah kami mencari Lena dan
Zorro dulu, tak ada keberatan
dariku dan tamat sebagai kawan
kawanmu. (halaman 299)mereka

datang bersimpati pada dua sahabat


yang pergi mencari Lena dan
Zorro,
8

Insyafi

Penyanyang , puitis

demi

menidurkannya.

karena

Sabari

melainkan
ayahnya

Izmi

Tekun
Optimis

lainnya.

(halaman 299)
Saban malam ayahnya bercerita
untuk

sahabat

Bukan

merengek,

memang
senang

karena
bercerita.

(paragraf 1)
(halaman62)
Waktu dikejar
Waktu menunggu
Waktu berlari
Waktu bersembunyi
Biarkan aku mencintaimu
Dan biarkan waktu menguji
(halaman64)
Namun, dia tetap optimis.
Untuk

sementara

dia

menjadi

tukang jahit. Sabari terus menerus


menjadi inspirasinya. Dia belajar
dengan
10

Manikam

Pendiam
Teiliti
sistematis

tekun

untuk

menjadi

penjahit jempolan. (halaman 148)


Manikam
pendiam,
selalu
menyembunyikan perasaannya dan
merupakan seorang yang berbakat
menjadi

pegawai

(halaman 193)

negeri

sipil.

GEGABAH, bukanlah tipikal


Manikam. Dia itu teliti, metodikal,
dan

sistematis.

kepribadian
11

Bogel

Jahat
Tidak pernah puas
menyakiti orang lain

Dia

memiliki

seorang

penerjun

payung. (halaman 231)


Bogel sering mengejek puisi
puisi Sabari, sambil memain
mainkan

korek

gas

Zippo,

dipanggilnya Sabari majenun alias


gila.
Pernah Bogel menggemboskan
ban sepedanya sehingga dia harus

12
13

John pijarelli
Zorro

Ekspresif
Mudah tersinggung

pulang menuntun sepeda itu, ...


(halaman 80)
..... ekspresif, dan gitaris kelas
satu. Jarinya cepat. (halaman 193)
........ siapa yang tak jatuh hati

Pintar
Baik budi
Mudah menyesuaikan kepada bocah tampan yang pintar
diri

itu? (halaman 254)


Kata Zorro dua

sengaja

menurunkan nilainya, sengaja tak


menjawab beberapa soal dalam
ujiannkarena kasihan pada Imelda
yang sangat ingin menjadi juara
pertama. (halaman 258)
Zorro gampang menyesuaikan
diri dan selalu disukai kawan

kawan

dan

guru

gurunya.

(halaman 272)

3. Sudut Pandang
Dalam novel ini penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu
4. Tema
Tema dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata adalah perjuangan seorang anak untuk
membahagiakan orang tuanya terutama untuk seorang ayah dan perjuangan hidup yang harus
dilewati untuk hidup mandiri sembari memperjuangkan hati untuk orang yang dicintainya.
5. Amanat
Senantiasa kita untuk selalu berbakti kepada orang tua
Hidup yang kita tempuh selalu penuh dengan perjuangan , tetaplah bekerja keras dan gigih
untuk melaksanakannya niscaya kita akan memetik hasil yang terbaik dari buah kerja keras kita.
Buah kesabaran, tulus, serta ikhlas akan menghasilkan kebahagiaan
Cinta mampu mengubah rasa , tingkah laku manusia untuk meraihnya
Pantang menyerah demi suatu cita cita
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan sangat menarik dan mempunyai makna yang dalam yang
dibungkus dengan kata kata sederhana dan dipadukan dengan sedikit permainan majas dalm
puisi puisi yang buat ala Andrea Hirata.
B. Analisis Unsur Ekstrinsik
"Merayu Awan"
Wahai awan
Kalau bersedih
Jangan menangis
Jangan turunkan hujan
Karena aku mau pulang

Untukmu awan
Kan kuterbangkan layang-layang
(Novel Ayah, Hal: 63)
Masih banyak puisi indah yang ada didalam buku ini, diantaranya:
Cinta adalah mahkota puisi
Musim adalah giwang puisi
Hujan adalah kalung puisi
Bulan adalah gelang puisi
Cincin adalah perhiasan
(Novel Ayah, Hal: 37)
Kemudian ada puisi paling indah menurut saya dari Ayah Sabari sebagai pesan untuknya, yaitu:
Waktu dikejar
Waktu menunggu
Waktu berlari
Waktu bersembunyi
Biarkan aku mencintaimu
Dan biarkan waktu menguji
(Novel Ayah, Hal: 64)
Puisi di atas adalah sepenggal puisi yang ditulis oleh Sabari, tokoh utama novel Ayah karya
Andrea Hirata.
Ayahnya juga berfilosofi:

"Segala hal dalam hidup ini terjadi tiga kali, Boi. Pertama lahir, kedua hidup, ketiga mati.
Pertama lapar, kedua kenyang, ketiga mati. Pertama jahat, kedua baik, ketiga mati. Pertama
benci, kedua cinta, ketiga mati. Jangan lupa mati, Boi." (Novel Ayah, hal: 65)
Novel Ayah adalah karya yang unik karena untuk mendapatkan seluruh impresi secara utuh
dari karya ini dan disertai puisi puisi indah yang menjadi penyela sehingga menimbulkan ciri
khas tersendiri.Para tokohnyabahkantetap kurang
mampudantidakberpendidikantinggihinggaakhircerita.TapikisahSabari yang
sangattulusmencintaianaknya (yang bukankandung), kesetiakawananparasahabatnya, dan humor

rasa Melayunyamenjadi magnet kuatdalamAyah.


Nilai nilai yang terkandung
Nilai kehidupan
Hidup ini memang dipenuhi orang orang yang kita inginkan, tetapi tak menginginkan kita, dan
sebaliknnya, (halaman 165)
Tuhan selalu menghitung, dan suatu ketika, tuhan akan berhenti menghitung. (halaman 168)
Sekuat apapun halangan, setiingggi apa pun tembok menjulang, tak ada yang dapat diluruhkan
seorang anak. (halaman 260)
ingat Boi, dalam hidup ini semuanya terjadi tiga kali. Pertama aku mencintai ibumu, kedua
aku mencintai ibumu, ketiga aku mencintai ibumu. Kutipan sabari. (halaman 394)

Nilai Moral
Sebagai seorang wanita sudah hakekat para perempuan untuk menjaga kehormatannya, dan lebih
hati hati bergaul dengan lawan jenis karena jika terlena, dampak buruk seperti hal hal yang

tidak dinginkan mungkin saja bisa terjadi. Contohnya hamil diluar nikah.
Nilai Perjuangan
Perjuangan Amiru untuk mendapatkan uang tidaklah mudah, meski belum cukup usia Amiru
tetap ingin bekerja untuk menebus radio kesayangan ayahnya yang digadaikan oleh Amirza
untuk melakukan pengobatan terhadap ibu Amiru patut diacungi jempol. Tak kenal lelah Amiru

terus berusaha karena dia menyanyangi orang tuanya.


Nilai Adat Istiadat

Tradisi perjodohan masih ada di daerah Belitong, tepatnya di Desa Kelumbi.


C. Resensi

Ayah
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun
Jumlah Halaman

: Ayah
: Andrea Hirata
: Bentang Pustaka
: Cetakan keempat , Agustus 2015
: 396 halaman

Novel karya Andrea Hiratadengan tebal 396 halaman mengangkat kehidupan penduduk
Pulau Belitong. Novel Ayah bercerita tentang perjuangan seorang ayah demi anaknya, juga
perjuangan seorang anak untuk ayahnya. Di dalamnya terpadu kisah cinta, yang menurut Andrea
adalah kisah cinta paling romantis di dunia.
Andrea Hirata, novelis Indonesia paling fenomenal. Untuk menulis buku ini Andrea Hirata
hanya menghabiskan waktu tiga minggu karena dia hanya menggunakan waktu untuk menulis 10
persen dan 90 persen riset, tidak seperti halnya penulis yang lain lebih banyak untuk menulis.
Nilai Buku
Novel ini sangat cocok untuk kalangan pelajar dan orang dewasa, karena nilai yang terkandung
sangatlah tepat untuk dijadikan motivasi untuk kehidupan kita, pesan dalam novel ini
disampaikan dengan cara yang indah, melalui bahasa melayu yang khas dan tersirat didalam
puisi puisi yang indah.
Kelebihan:
Tidak mudah membuat orang tertawa lewat bukutak ada suara, tak ada gambar bergerak, atau
sekadar nada bicara. Tapi, ternyata itu bukanlah hal sulit untuk Andrea Hirata. Banyak lelucon
segar yang ditaburkan di buku ini.
Bisa dikatakan bahwa, Andrea Hirata adalah seseorang yang mempunyai kelebihan dalam bidang
analogi. Buku ini penuh dengan analogi yang konyol, hingga yang masuk akal. Tak ayal

pembaca bakal dibuat terpingkal lantaran analogi yang digunakan oleh penulis. Atau, paling
tidak pembaca akan berkata, benar juga ya, di dalam hatinya.
Jika ingin dimasukkan sebagai buku sastra, sebenarnya sah-sah saja. Penulis banyak
menggunakan pilihan kata yang sudah jarang digunakan. Namun, kata itu ditempatkan dalam
susunan kalimat yang rapih dan mudah dimengerti. Sehingga pembaca menjadi mengerti arti
kata itumeski sebelumnya belum pernah mendengar atau membacanya. Oh, jadi kata ini
mempunyai arti ini.
Namun, jika dimasukkan ke dalam kelompok sastra, sebenarnya banyak juga penggunaan kata
yang tidak sesuai KBBI dan EYD. Andrea banyak menggunakan kata yang dan tidak semestinya.
Tapi, jika dinalar sebenarnya kata itu sangat mewakili kondisi yang ingin diceritakan. Pokoknya
Andrea ini sangat jago mempermainkan kata. Mungkin karena itu, Andrea Hirata disebut sebagai
pembuat narasi gila. Yang jelas, buku ini amatlah berwarna.
Dalam novel ini, Andrea kembali mempromosikan hobi lama yang mungkin mulai (atau bahkan
sudah) ditinggalkan. Selain menggalakkan berpuisi, Andrea juga mengangkat kembali hobi
sahabat pena. Andrea dengan eksplisit menuturkan berbagai keuntungan memiliki sahabat pena
melalui salah satu tokohnya.
Hal terbaik dari buku ini adalah akhir yang luar biasa. Tatkala perjuangan mencapai
puncaknya. Ketika pengorbanan mengharu biru. Bersama dengan itu satu persatu tokoh
mulai menemukan takdirnya. Benang merah pun terlihat jelas. Di bagian akhir ini pula,
untuk pertama kalinya dalam hidup, pembaca bisa menangis sambil tertawa lantaran
membaca buku.
Kelemahan:

Buku ini hampir sempurna. Pembaca hanya menemukan satu buah salah ketik di buku Ayah
(cetakan keempat). Selain itu, pembaca juga menemukan (satu) kesalahandalam menulis nama.
Nama tokoh yang seharusnya Yuyun tiba-tiba berubah menjadi Nuraini, sehingga sempat
membuat bingung.
Menjelang akhir , buku ini sempat terasa membosankan. Jumlah lelucon turun drastis dibanding
bagian tengah dan awal. Namun, kondisi ini tak berlangsung lama. Begitu masuk bagian akhir,
emosi pembaca kembali disatukan dalam sebuah rasa, dicampuradukkan, oleh kisah perjuangan
dan pengorbanan yang begitu luar biasa.
Saran

Dalam menyampaikan isi dan menggambarkan serta menjelaskan apa yang terjadi dalam babak
cerita sudah sangat baik sekali, namun untuk kalangan murid yang belum menguasai bahasa
yang mendalam akan kesulitan membaca buku ini karena bahasanya yang kental melayu dan
banyak menggunakan kata kata yang mempunyai makna yang tinggi, sehingga menyulitkan
pembaca untuk mengerti jalan cerita dalam novel tersebut.

Bagi Penerbit
Jika menerbitkan buku, pilihlah novel yang berkualitas, dan memberikan pengetahuan serta nilai

moral bagi pembaca.


Selektif dalam memilih novel yang akan diterbitkan. Apabila ada kata-kata ataupun hal-hal yang

menyimpang, tidak perlu diterbitkan.


Sebelum diterbitkan, harus di edit dengan cermat dan teliti.

Bagi Penulis
Membuat buku/ novel yang memberikan pengetahuan dan nilai moral bagi pembaca.
Membuat novel yang cocok bagi semua kalangan pembaca.
Membuat novel yang memberikan kesan atau pengalaman berbeda bagi pembacanya.
Bagi Pembaca

Selektif dalam memilih novel yang akan dibaca. Usahakan yang memberi pengetahuan dan

terdapat nilai moralnya.


Memilih novel sesuai dengan umur kita.
Banyak-banyaklah membaca novel, karena dengan membaca novel kita akan mendapat
pengalaman yang berbeda dan di dalam novel juga ada nilai moralnya. Selain itu membaca novel
juga meningkatkan imajinasi kita.
Pertama, Kisahnya sederhana tetapi seperti nyata. Tentang kekonyolan,
kebodohan, kesetiakawanan, kesetiaan, pengkhianatan.
Kedua, alur campuran membuat novel ini selalu memberi kejutan-kejutan
dalam aliran ceritanya.
Ketiga, bahasa yang digunakan sderhana tetapi menarik dan mudah
dipahami. Kombinasi puisi semakin membuat novel ini bernilai sastra tinggi.
Keempat, memiliki tokoh yang bermacam-macam karakternya, tetapi tetap
dapat fokus pada satu kisah utama.
Kelima, ketebalan novel ini terhitung sedang, artinya, tidak terlalu tebal
sehingga orang mudah bosan membaca, atau terlalu tipis sehingga tidak
terlalu berkesan.
Keenam, dipenuhi nilai-nilai dan budaya Indonesia yang patut
diperjuangkan dan dipertahankan.
Kekurangan Novel Ayah Karya Andrea Hirata:
Pertama, cerita ini sebenarnya cerita yang menyedihkan, tetapi
pembawaan karakter dari para tokoh dan gaya penulisan cerita terkadang
membuat bingung pembaca, antara mau menangis atau tertawa.
Kedua, terdapat beberapa deskripsi yang terkesan lebay. Misalkan, ucapan
terima kasih Sabari setelah berhasil menyanyikan sebuah lagu di sebuah
radio, itu sampai membutuhkan sekitar dua halaman.
Dalam kenyataannya, masa sih, penyiar radio akan membiarkan sosok
'songong memberikan ucapan terima kasih yang sangat konyol itu. Kadangkadang, hal ini membuat alur cerita kehilangan kelogisannya.

Novel tersebut merupakan karya ke-9 Andrea Hirata yang dilakukan bertepatan dengan
10 tahun Andrea Hirata berkarya di dunia tulis menulis. Peluncuran buku juga

dimeriahkan dengan penampilan Meda yang membawakan lagu "Ayah" yang


terinspirasi

dari

kisah

dari

novel

tersebut.

Novel setebal 432 halaman itu bercerita tentang kasih seorang ayah bernama
Sabari kepada anaknya Zorro. Kisah hangat tersebut masih dibalut latar belakang
budaya Melayu yang khas dan tutur bahasa yang santun. Novel terbaru dari penulis
tetralogi Laskar Pelangi ini berjudul Ayah. Novel ini merupakan novel ke-9 yang
berhasil dirilis oleh Andrea Hirata. Peluncuran novel ini juga bertepatan dengan
perayaan 10 tahun Laskar Pelangi yang rilis di tahun 2005 lalu lho Loopers. Wah
nggak kerasa banget ya. Oh ya, katanya nih, novel berjudul Ayah ini adalah novel
yang masa pengerjaannya paling lama lho Loopers. Penulis Andrea Hirata butuh
waktu 6 tahun buat menyelesaikan karya terbarunya ini.

Novel Ayah ini bercerita tentang sosok Ayah bernama Sabari yang sangat menyayangi anaknya
Zorro. Sabari ini ingin memeluk anaknya sepanjang waktu. Kalau malam, Sabari selalu susah
tidur karena selalu membayangkan bermacam-macam rencana yang akan dilakukannya bersama
buah hatinya itu. Dia inign mengajak Zorro untuk melihat pawai 17 Agustus, mengunjungi pasar
malam, membelikannya mianan, menggandeng ke masjid, mengajari berpuasa dan mengaji, dan
masih banyak kegiatan lainnya.
Sebenarnya tokoh di dalam novel ini nggak hanya Sabari dan Zorro aja Loopers, tapi banyak
banget. Dan memang salah satu tokoh yang menonjol adalah Sabari dan Zorro.

Kejanggalan lainnya adalah saat Andrea mempertemukan tokohtokoh cerita yang berbeda fragmen dan berbeda nama pada bab
yang sama. Meskipun tokoh-tokohnya adalah orang yang sama,
namun Andrea sepertinya tidak mau bersusah payah
menjelaskan fakta tersebut. Bahkan dengan gampangnya
menyebutkan nama mereka yang berbeda itu pada adegan yang
sama.
Terlepas dari beberapa kejanggalan di atas, novel ini cukup
mengembalikan kekuatan dan ciri khas Andrea Hirata yang

(menurut saya) sempat memakudar pada novel-novel pasca


Edensor. Novel ini juga memiliki pesan yang kuat akan cinta,
persahabatan dan kasih sayang tanpa pamrih, yang disampaikan
dengan cara yang unik lagi menghibur. Bagi teman-teman
penggemar karya Andrea, atau yang belum sama sekali pernah
membacanya, novel ini layak kalian koleksi.

Anda mungkin juga menyukai