AYAH
Judul
: Ayah
Nama pengarang
: Andrea Hirata
: Bentang pustaka
Jumlah halaman
: 396 halaman
Jumlah lampiran
: 8 halaman
Tebal buku
:412 halaman + xx
Ukuran
Genre
Agustus 2015
: 13 x 20,5 cm
: Sosial & Roman
Sinopsis :
Seorang lelaki bernama Sabari tak henti-hentinya berusaha untuk mengejar perempuan bernama
Marlena. Meski ditolak Marlena berkali-kali ia tak gentar dan tetap mencari cara untuk
mendapatkan pujaan hatinya. Dibantu Ukun, Tamat, Toharun, serta sahabat lainnya, Sabari
konsisten untuk mencuri hati Marlena. Sementara di belahan bumi lain, seorang anak bernama
Amiru begitu mengagumi ayahnya yg amat mencintai radio kesayangannya. Suatu hari, radio
kesayangan ayah Amiru harus digadaikan untuk membiayai pengobatan ibu Amiru. Akankah
Amiru berhasil mewujudkan impiannya untuk menebus radio ayahnya? Lalu bagaimana
kelanjutan kisan cinta Sabari dan Marlena?
Kampung Nira
sepanjang pengetahuan Amiru, ayahnya, Amirza, tak pernah ke warung kopi seperti kebanyakan
28)
Kawasan Pasar Ikan
Maka, segera Amirza membawa radio itu ke kios reparasi Gaya Baru di kawasan pasar ikan.
(halaman 22)
Kampung Belantik
Di kampung lain, Belantik, Sabari juga gelisah menuggu hasil ujian itu, bukan hanya karena....
(halaman 30)
Tanjong Pandan
Tanjong Pandan, ibu kota kabupaten, adalah babak baru hidup Sabari. (halaman 112)
Muara Sungai Lenggang
Pulang kerja, dia senang karena kembali ke kebiasaan lama, yaitu mendorong kursi roda
ayahnya, keliling kampung, saling berkisah, menyitir puisi sambil memandangi matahri
Alur
Latar
Deskripsi
.
1
Pengenalan
Suasana :
tenang
Pengembangan
Konflik
Suasana :
sedikit
tempramen ,
puitis ,
syahdu.(halaman110)
Romantis
Suasana :
tegang
Klimaks
Suasana : sedih,
namaku. (halaman58)
Namun, pertengkaran sore itu
tegang
Resolusi
dipertaruhkan.(halaman 167)
Amiru memeluk ayahnya erat
erat. Dia mencium bau yang
selalu menjadi misteri baginya,
bau yang selalu menyayangi dan
melindunginya. Kini dia tahu,
bau itu adalah bau ayahnya.
Dipeluknya ayahnya semakin
erat. Air mata anak dan ayah itu
Nama
Sabari
Watak
Pekerja keras
Ambisius
Bersungguh-sungguh
Gigih dalam
menggapai impian
Tidak mudah putus
asa
Cinta tanah air
Keras kepala
Penyabar
Deskripsi
Datangkan seribu
serdadu
untuk membekukku !
Bidikkan seribu senapan, tepat
ke ulu hatiku!
Langit menjadi saksi bahwa
aku di sini, untuk mencintaimu!
(halaman8)
Karena sikap Sabari yang
keras kepala, Ukun dan Tamat
jengkel. (paragraf 4) (halaman128)
Bogel jengkel karena Sabari
tak pernah terpancing. Ditariknya
kerah baju Sabari, ditantangnya
berkelahi. Sabari tak melawan,
hanya
Amirza
(ayah Amiru)
Sederhana
Puitis
Penuh kasih sayang
tersenyum,
karena
takkan
merendahkan
sendiri
dengan
dia
dirinya
menggunakan
dan
ketelatenan
14)
Seiring usia aku semakin dekat
dengan Ayah, dan Ayah tetaplah
3
Amiru
Pintar
Pantang Menyerah
Kerja keras
Patuh kepada Orang
tua
Penyayang
kenal
lelah.
(paragraf
4)
(halaman.89)
Oleh karena itu, dia, selaku
anak tertua, juga rajin merawat
ibunya.
Jika
keadaan
ibunya,
diciuminya
menerima
pendapat
yang
Markoni
Keras
Disiplin
Baik
Keras kepala
Markoni
Marlena
Tegas
Mandiri
Baik
Tidak suka ambil
pusing
Keras kepala
si
bungsu
seakan
menyabotase
dirinya
sendiri.
Mungkin
bentuk
protes
itu
Ukun
Tulus
Baik
Amanah
Tamat
Tulus
Baik
Ramah
Rela berkorban
ini
hadiah
untukmu.
Begitu
Insyafi
Penyanyang , puitis
demi
menidurkannya.
karena
Sabari
melainkan
ayahnya
Izmi
Tekun
Optimis
lainnya.
(halaman 299)
Saban malam ayahnya bercerita
untuk
sahabat
Bukan
merengek,
memang
senang
karena
bercerita.
(paragraf 1)
(halaman62)
Waktu dikejar
Waktu menunggu
Waktu berlari
Waktu bersembunyi
Biarkan aku mencintaimu
Dan biarkan waktu menguji
(halaman64)
Namun, dia tetap optimis.
Untuk
sementara
dia
menjadi
Manikam
Pendiam
Teiliti
sistematis
tekun
untuk
menjadi
pegawai
(halaman 193)
negeri
sipil.
sistematis.
kepribadian
11
Bogel
Jahat
Tidak pernah puas
menyakiti orang lain
Dia
memiliki
seorang
penerjun
korek
gas
Zippo,
12
13
John pijarelli
Zorro
Ekspresif
Mudah tersinggung
Pintar
Baik budi
Mudah menyesuaikan kepada bocah tampan yang pintar
diri
sengaja
kawan
dan
guru
gurunya.
(halaman 272)
3. Sudut Pandang
Dalam novel ini penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu
4. Tema
Tema dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata adalah perjuangan seorang anak untuk
membahagiakan orang tuanya terutama untuk seorang ayah dan perjuangan hidup yang harus
dilewati untuk hidup mandiri sembari memperjuangkan hati untuk orang yang dicintainya.
5. Amanat
Senantiasa kita untuk selalu berbakti kepada orang tua
Hidup yang kita tempuh selalu penuh dengan perjuangan , tetaplah bekerja keras dan gigih
untuk melaksanakannya niscaya kita akan memetik hasil yang terbaik dari buah kerja keras kita.
Buah kesabaran, tulus, serta ikhlas akan menghasilkan kebahagiaan
Cinta mampu mengubah rasa , tingkah laku manusia untuk meraihnya
Pantang menyerah demi suatu cita cita
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan sangat menarik dan mempunyai makna yang dalam yang
dibungkus dengan kata kata sederhana dan dipadukan dengan sedikit permainan majas dalm
puisi puisi yang buat ala Andrea Hirata.
B. Analisis Unsur Ekstrinsik
"Merayu Awan"
Wahai awan
Kalau bersedih
Jangan menangis
Jangan turunkan hujan
Karena aku mau pulang
Untukmu awan
Kan kuterbangkan layang-layang
(Novel Ayah, Hal: 63)
Masih banyak puisi indah yang ada didalam buku ini, diantaranya:
Cinta adalah mahkota puisi
Musim adalah giwang puisi
Hujan adalah kalung puisi
Bulan adalah gelang puisi
Cincin adalah perhiasan
(Novel Ayah, Hal: 37)
Kemudian ada puisi paling indah menurut saya dari Ayah Sabari sebagai pesan untuknya, yaitu:
Waktu dikejar
Waktu menunggu
Waktu berlari
Waktu bersembunyi
Biarkan aku mencintaimu
Dan biarkan waktu menguji
(Novel Ayah, Hal: 64)
Puisi di atas adalah sepenggal puisi yang ditulis oleh Sabari, tokoh utama novel Ayah karya
Andrea Hirata.
Ayahnya juga berfilosofi:
"Segala hal dalam hidup ini terjadi tiga kali, Boi. Pertama lahir, kedua hidup, ketiga mati.
Pertama lapar, kedua kenyang, ketiga mati. Pertama jahat, kedua baik, ketiga mati. Pertama
benci, kedua cinta, ketiga mati. Jangan lupa mati, Boi." (Novel Ayah, hal: 65)
Novel Ayah adalah karya yang unik karena untuk mendapatkan seluruh impresi secara utuh
dari karya ini dan disertai puisi puisi indah yang menjadi penyela sehingga menimbulkan ciri
khas tersendiri.Para tokohnyabahkantetap kurang
mampudantidakberpendidikantinggihinggaakhircerita.TapikisahSabari yang
sangattulusmencintaianaknya (yang bukankandung), kesetiakawananparasahabatnya, dan humor
Nilai Moral
Sebagai seorang wanita sudah hakekat para perempuan untuk menjaga kehormatannya, dan lebih
hati hati bergaul dengan lawan jenis karena jika terlena, dampak buruk seperti hal hal yang
tidak dinginkan mungkin saja bisa terjadi. Contohnya hamil diluar nikah.
Nilai Perjuangan
Perjuangan Amiru untuk mendapatkan uang tidaklah mudah, meski belum cukup usia Amiru
tetap ingin bekerja untuk menebus radio kesayangan ayahnya yang digadaikan oleh Amirza
untuk melakukan pengobatan terhadap ibu Amiru patut diacungi jempol. Tak kenal lelah Amiru
Ayah
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun
Jumlah Halaman
: Ayah
: Andrea Hirata
: Bentang Pustaka
: Cetakan keempat , Agustus 2015
: 396 halaman
Novel karya Andrea Hiratadengan tebal 396 halaman mengangkat kehidupan penduduk
Pulau Belitong. Novel Ayah bercerita tentang perjuangan seorang ayah demi anaknya, juga
perjuangan seorang anak untuk ayahnya. Di dalamnya terpadu kisah cinta, yang menurut Andrea
adalah kisah cinta paling romantis di dunia.
Andrea Hirata, novelis Indonesia paling fenomenal. Untuk menulis buku ini Andrea Hirata
hanya menghabiskan waktu tiga minggu karena dia hanya menggunakan waktu untuk menulis 10
persen dan 90 persen riset, tidak seperti halnya penulis yang lain lebih banyak untuk menulis.
Nilai Buku
Novel ini sangat cocok untuk kalangan pelajar dan orang dewasa, karena nilai yang terkandung
sangatlah tepat untuk dijadikan motivasi untuk kehidupan kita, pesan dalam novel ini
disampaikan dengan cara yang indah, melalui bahasa melayu yang khas dan tersirat didalam
puisi puisi yang indah.
Kelebihan:
Tidak mudah membuat orang tertawa lewat bukutak ada suara, tak ada gambar bergerak, atau
sekadar nada bicara. Tapi, ternyata itu bukanlah hal sulit untuk Andrea Hirata. Banyak lelucon
segar yang ditaburkan di buku ini.
Bisa dikatakan bahwa, Andrea Hirata adalah seseorang yang mempunyai kelebihan dalam bidang
analogi. Buku ini penuh dengan analogi yang konyol, hingga yang masuk akal. Tak ayal
pembaca bakal dibuat terpingkal lantaran analogi yang digunakan oleh penulis. Atau, paling
tidak pembaca akan berkata, benar juga ya, di dalam hatinya.
Jika ingin dimasukkan sebagai buku sastra, sebenarnya sah-sah saja. Penulis banyak
menggunakan pilihan kata yang sudah jarang digunakan. Namun, kata itu ditempatkan dalam
susunan kalimat yang rapih dan mudah dimengerti. Sehingga pembaca menjadi mengerti arti
kata itumeski sebelumnya belum pernah mendengar atau membacanya. Oh, jadi kata ini
mempunyai arti ini.
Namun, jika dimasukkan ke dalam kelompok sastra, sebenarnya banyak juga penggunaan kata
yang tidak sesuai KBBI dan EYD. Andrea banyak menggunakan kata yang dan tidak semestinya.
Tapi, jika dinalar sebenarnya kata itu sangat mewakili kondisi yang ingin diceritakan. Pokoknya
Andrea ini sangat jago mempermainkan kata. Mungkin karena itu, Andrea Hirata disebut sebagai
pembuat narasi gila. Yang jelas, buku ini amatlah berwarna.
Dalam novel ini, Andrea kembali mempromosikan hobi lama yang mungkin mulai (atau bahkan
sudah) ditinggalkan. Selain menggalakkan berpuisi, Andrea juga mengangkat kembali hobi
sahabat pena. Andrea dengan eksplisit menuturkan berbagai keuntungan memiliki sahabat pena
melalui salah satu tokohnya.
Hal terbaik dari buku ini adalah akhir yang luar biasa. Tatkala perjuangan mencapai
puncaknya. Ketika pengorbanan mengharu biru. Bersama dengan itu satu persatu tokoh
mulai menemukan takdirnya. Benang merah pun terlihat jelas. Di bagian akhir ini pula,
untuk pertama kalinya dalam hidup, pembaca bisa menangis sambil tertawa lantaran
membaca buku.
Kelemahan:
Buku ini hampir sempurna. Pembaca hanya menemukan satu buah salah ketik di buku Ayah
(cetakan keempat). Selain itu, pembaca juga menemukan (satu) kesalahandalam menulis nama.
Nama tokoh yang seharusnya Yuyun tiba-tiba berubah menjadi Nuraini, sehingga sempat
membuat bingung.
Menjelang akhir , buku ini sempat terasa membosankan. Jumlah lelucon turun drastis dibanding
bagian tengah dan awal. Namun, kondisi ini tak berlangsung lama. Begitu masuk bagian akhir,
emosi pembaca kembali disatukan dalam sebuah rasa, dicampuradukkan, oleh kisah perjuangan
dan pengorbanan yang begitu luar biasa.
Saran
Dalam menyampaikan isi dan menggambarkan serta menjelaskan apa yang terjadi dalam babak
cerita sudah sangat baik sekali, namun untuk kalangan murid yang belum menguasai bahasa
yang mendalam akan kesulitan membaca buku ini karena bahasanya yang kental melayu dan
banyak menggunakan kata kata yang mempunyai makna yang tinggi, sehingga menyulitkan
pembaca untuk mengerti jalan cerita dalam novel tersebut.
Bagi Penerbit
Jika menerbitkan buku, pilihlah novel yang berkualitas, dan memberikan pengetahuan serta nilai
Bagi Penulis
Membuat buku/ novel yang memberikan pengetahuan dan nilai moral bagi pembaca.
Membuat novel yang cocok bagi semua kalangan pembaca.
Membuat novel yang memberikan kesan atau pengalaman berbeda bagi pembacanya.
Bagi Pembaca
Selektif dalam memilih novel yang akan dibaca. Usahakan yang memberi pengetahuan dan
Novel tersebut merupakan karya ke-9 Andrea Hirata yang dilakukan bertepatan dengan
10 tahun Andrea Hirata berkarya di dunia tulis menulis. Peluncuran buku juga
dari
kisah
dari
novel
tersebut.
Novel setebal 432 halaman itu bercerita tentang kasih seorang ayah bernama
Sabari kepada anaknya Zorro. Kisah hangat tersebut masih dibalut latar belakang
budaya Melayu yang khas dan tutur bahasa yang santun. Novel terbaru dari penulis
tetralogi Laskar Pelangi ini berjudul Ayah. Novel ini merupakan novel ke-9 yang
berhasil dirilis oleh Andrea Hirata. Peluncuran novel ini juga bertepatan dengan
perayaan 10 tahun Laskar Pelangi yang rilis di tahun 2005 lalu lho Loopers. Wah
nggak kerasa banget ya. Oh ya, katanya nih, novel berjudul Ayah ini adalah novel
yang masa pengerjaannya paling lama lho Loopers. Penulis Andrea Hirata butuh
waktu 6 tahun buat menyelesaikan karya terbarunya ini.
Novel Ayah ini bercerita tentang sosok Ayah bernama Sabari yang sangat menyayangi anaknya
Zorro. Sabari ini ingin memeluk anaknya sepanjang waktu. Kalau malam, Sabari selalu susah
tidur karena selalu membayangkan bermacam-macam rencana yang akan dilakukannya bersama
buah hatinya itu. Dia inign mengajak Zorro untuk melihat pawai 17 Agustus, mengunjungi pasar
malam, membelikannya mianan, menggandeng ke masjid, mengajari berpuasa dan mengaji, dan
masih banyak kegiatan lainnya.
Sebenarnya tokoh di dalam novel ini nggak hanya Sabari dan Zorro aja Loopers, tapi banyak
banget. Dan memang salah satu tokoh yang menonjol adalah Sabari dan Zorro.
Kejanggalan lainnya adalah saat Andrea mempertemukan tokohtokoh cerita yang berbeda fragmen dan berbeda nama pada bab
yang sama. Meskipun tokoh-tokohnya adalah orang yang sama,
namun Andrea sepertinya tidak mau bersusah payah
menjelaskan fakta tersebut. Bahkan dengan gampangnya
menyebutkan nama mereka yang berbeda itu pada adegan yang
sama.
Terlepas dari beberapa kejanggalan di atas, novel ini cukup
mengembalikan kekuatan dan ciri khas Andrea Hirata yang