Anda di halaman 1dari 1

Nama : Efiza Nikmatul Afifah

NIM : 180211604505

Kritik Novel Azab dan Sengsara

Karya Merari Siregar

Pada kritik novel Azab dan Sengsara ini saya akan menyoroti masalah adat
istiadat yang penulis gambarkan sebagai alasan kesengsaraan hidup yang dialami tokoh-
tokoh dalam novel tersebut. Bagaimana penulis meyakinkan pembaca melalui karyanya
tersebut bahwa adat istiadat (seperti sistem perkawinan dengan cara paksa, kedudukan
marga, dan pengaturan harta warisan) itu tidak baik untuk tetap dilakukan.

Selain itu, saya juga akan membahas ketidakadilan yang dialami perempuan
ketika perempuan itu sudah menikah. Perempuan diperlakukan layaknya barang yang
diperjual belikan antara calon suami dan orang tua si perempuan. Karena di Batak,
untuk menikah dengan seorang perempuan, maka pihak laki-laki harus memberikan
sejumlah harta (berupa uang atau barang) kepada pihak perempuan. Ketika sudah
menikah, maka itu artinya si perempuan harus menyerahkan seluruh jiwa dan raganya
kepada sang suami. Ia dituntut untuk memperlakukan sang suami dengan sebaik
mungkin, walaupun kemungkinan besar suaminya itu tidak memperlakukannya dengan
baik serta tidak menaruh perasaan apapun kepadanya akibat pernikahan yang didasari
oleh perjodohan.

Dalam membuat kritik ini saya akan menggunakan teori mimetik. Sistem
pembahasan dengan teori mimetik pada novel Azab dan Sengsara karya Merari Siregar
ini akan saya susun sebagai berkut. Pertama, mengidentifikasi aspek sosial budaya
dalam novel Azab dan Sengsara. Kedua, menganalisis aspek sosial budaya yang ada
dalam novel Azab dan Sengsara. Ketiga, menganalisis dan membuktikan aspek sosial
budaya yang ada dalam novel Azab dan Sengsra tersebut sebagai bentuk peniruan dari
kehidupan nyata. Keempat, menghubungkan aspek sosial budaya yang ada dalam novel
Azab dan Sengsara dengan dunia nyata.

Anda mungkin juga menyukai