Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 3

1. Ridho Prasetyo ( Ketua )


2. Alif Mahdy ( Penyaji Materi )
3. Nisrina A. Syifa ( Penyaji Materi )
4. Syavia Ariij ( Penyaji Materi )
5. Rizka Amalia R. ( Notulen )
6. Muhammad Fadil ( Operator )
SINOPSIS
BUMI MANUSIA
&
DEAR NATHAN
BUMI MANUSIA
Minke, seorang pribumi asli, namun karena keturunan ningrat Jawa
diperbolehkan bersekolah di HBS Surabaya. Hanya dia pribumi totok yang
bersekolah disana. Selebihnya adalah warga negara kelas 1 (orang Eropa) dan
warga negara kelas 2 (Indo dan Tionghoa). Karena ajakan Robert Surhorf
(teman Minke di HBS), dia berkesempatan mengunjungi ke sebuah rumah
Tuan Belanda (Herman Mellema). Sebuah kunjungan yang merubah kehidupan
Minke selamanya. Tidak disangka, Annelies Mellema, putri sang tuan rumah jatuh cinta
pada Minke. Cinta sang putri mendapatkan dukungan dari sang bunda, Nyai
Ontosoroh. Minke memasuki kehidupan keluarga itu, bahkan dipersilahkan untuk tinggal serumah
dengan mereka. Sejak itulah, banyak pertentangan dan rintangan yang menghampiri hidupnya.
Tantangan pertama datang dari keluarganya sendiri yang tak sudi Minke tinggal dalam
rumah seorang Nyai. Oleh sebab itu, ayahnya tak mau mengakuinya sebagai anak lagi. Bencana
kedua datang dari pihak sekolah yang karena alasan moral memberhentikannya sebagai siswa.
Tetapi becana sesungguhnya datang dari sepucuk surat dari pengadilan Belanda. Seusai kematian
Herman Mellema yang misterius dirumah pelesiran Ah Tjong. Anak Mellema dari istri Belandanya
mengunggat harta kekayaan yang dengan susah payah dipelihara dan dikembangkan Nyai
Ontosoroh.
Bukan itu saja, Annelies yang telah dinikahi Minke secara sah, harus memenuhi panggilan
pengadilan untuk kembali ke tanah leluhurnya, Belanda. Sebuah tindakan yang jauh dari rasa
keadilan. Itulah yang disebabkan oleh para penjajah yaitu : perampasan kekayaan, pertentangan
kelas, dan penindasan.
DEAR NATHAN
Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama disekolah baru,
Salma Alvira bertemu dengan seorang laki – laki yang membantunya
menyelusup lewat gerbang samping. Selidik punya selidik, laki – laki itu
ternyata bernama Nathan Januar Prasetyo, murid yang nakal sering jadi
bahan gosip anak satu sekolah.
Beberapa rangkaian kejadian pun terjadi, yang justru mengantarkan
Salma untuk menjadi kian lebih dekat dengan Nathan. Dua kepribadian yang
saling bertolak belakang, seperti langit dan bumi, yang tidak bisa bersatu tapi
saling melengkapi.
Nathan baru sadar, jatuh cinta kepada gadis lugu yang belum pernah pacaran yang menjadi
hal yang menguras tenaganya. Awalnya, ia begitu menikmati pengejaran cintanya. Tetapi, Salma
yang tidak pernah pacaran dan pertama kalinya ia didekati laki – laki berandal, ia pun bersikap
cuek terus – menerus terhadap Nathan.
Tak hanya cinta yang memberi warna dalam kehidupan Nathan. Tapi, ada juga masalah
besar yang memang sudah lama dihadapinya, yaitu masalah keluarga yang sangat berat. Hingga
Nathan merasa berat menanggungnya.
UNSUR INTRINSIK
NOVEL
BUMI MANUSIA
TEMA NOVEL BUMI MANUSIA

Tema novel bumi manusia adalah


tentang kisah percintaan seorang
pemuda keturunan priyayi Jawa
dengan seorang gadis keturunan
Belanda dan perjuangannya
ditengah pergerakan Indonesia
diawal abad ke – 20.
ALUR NOVEL BUMI MANUSIA

Alur cerita ini menggunakan alur keras, yaitu akhir cerita


tidak dapat ditebak . Pada awal dan tengah cerita, mungkin
pembaca akan berpikir cerita akan berakhir bahagia dengan
pernikahan Minke dan Annelies, tetapi cerita ini diakhiri dengan
perpisahan Annelies dan Minke. Annelies harus pergi ke
negaranya (Belanda), sedangkan Minke tetap di Hindia sebagai
seorang pribumi.
Secara keseluruhan novel ini menggunakan alur maju
dan alur mundur, karena ditengah cerita terdapat kilas balik
yaitu :
“Agar ceritaku ini agak urut, biar kuutarakan dulu yang terjadi
atas diri Robert sepeninggalanku dari Wonokromo dibawa agen
polisi kelas satu ke Belanda …”
PENOKOHAN NOVEL BUMI MANUSIA

 Minke : Tokoh utama dalam novel ini, cerdas,


berjiwa pribumi, keturunan priyayi, siswa
HBS, baik, dan penyayang.
 Annelies : Putri dari orang Belanda & pribumi
(Herman Mellema & Nyai Ontosoroh),
pendiam, manja, dan labil.
 Nyai Ontosoroh : Istri simpanan dari Herman Mellema,
mandiri, tegas, bijaksana, pandai, dan
tegar.
 Herman Mellema : Kaku dan kasar
 Robert Mellema : Egois dan tidak bermoral
 Ayah Minke : Masih berpatokan dengan adat istiadat
Jawa, pemarah, dan keras dalam
mendidik Minke.
 Ibu Minke : Bijaksana dan penyayang
 Robert Surhorf : Pengecut
 Jean Marais : Ayah May Mirais dan penyayang
 May Marais : Manja
 Darsam : Orang Madura yang berwatak keras
dan patuh kepada orang tuanya
 Ah Tjong Maiko : Seorang pelacur dari Jepang, egois,
dan tidak jujur
 Amelia Hammers Mellema : Istri sah Herman Mellema dan
ambisius
 Insinyur Maurits Mellema : Ambisius
 Magda Petters : Baik
 Mevrow Telinga : Seorang yang penyayang
 Miriam de la Croix : Senior Minke di HBS
 Sarah de la Croix : Senior Minke di HBS
 Herbert de la Croix : Ayah Sarah dan Miriam
LATAR NOVEL BUMI MANUSIA

Tempat : Wonokromo
dekat Surabaya di
Jawa Timur
Waktu : Pagi
Suasana : Tegang dan Genting
SUDUT PANDANG BUMI MANUSIA

Dalam novel Bumi Manusia pengarang


menggunakan sudut pandang orang pertama
pelaku utama, seperti pada kutipan novel
dibawah ini
“Aku tunggu – tunggu meledaknya kemarahan
Nyai karena puji – pujian”.
GAYA BAHASA NOVEL BUMI MANUSIA

 Diksi
“Sinyo, ndoro, raden mas, kebon giro, mbedah praja mboyong putri,
wisma, wanita, turangga, kukila, curiga, dan lainnya ”
 Citraan Penglihatan
“Dipojokan berdiri seperangkat mejamakan dengan enam kursi.
Didekatnya terdapat tangga naik ke lonteng”
 Citraan Penciuman
“Bau susu sapi memenuhi ruangan”
 Citraan Pendengaran
“Terdengar suara sepatu berjalan menyeret pada lantai. Makin lama
makin jelas. Makin dekat”
 Citraan Taktil
“Darahku naik ke kepala mendengar itu. Bibirku menggeletar kering.
Aku melangkah perlahan mendekatinya dan sudah siap hendak
mencakar mukanya”
 Citraan Perabaan
“Tanganku diraih dan dipegangnya. Tangannya agak gemetar”
 Majas Personifikasi
“Ilmu pengetahuan telah memberikan padaku suatu restu yang tiada terhingga
indahnya. Jaringan jalan kereta api membelah – belah pulauku, Jawa. Pandang dua
pemuda itu terasa menusuk punggungku. Butir – butir air yang kelabu itu merajai
segalanya”
 Majas Asindeton
“Kereta api, kereta tanpa kuda, tanpa sapi, tanpa kerbau, … Pemandangan tambah
lama tambah membosankan, tanah gersang, kadang kelabu, kadang kuning keputihan”
 Majas Hiperbola
“Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan dewa nenek moyangku dalam
cerita wayang. Sekarang aku malu terpental – pental. Pikiranku mulai gila
bergerayangan. Ia terus menggerutu seakan sedang jadi pengawal langit jangan sampai
merobohi bumi”
 Majas Sinekdoke
“Jerman malah sudah membuat kereta digerakkan listrik”
 Majas Metafora
“Dikejauhan sana samar – samar nampak gunung – gunung berdiri tenang dalam
keangkuhan, seperti petapa berbaring membatu”
 Majas Simile
“Matanya bak sepasang kejora bersinar dilangit cerah”
 Majas Alegori
“Jantungku mendadak berdebaran ibarat laut yang diterjang angin
barat”
 Majas Simbolik
“Dia telah menjadi hewan yang tak tahu lagi baik daripada buruk”
 Majas Pleonasme
“Ia berkaca dan melihat dirinya sendiri”
 Majas Anti Klimaks
“Para lurah, wedana, mantri, polisi menyerbu pendopo”
 Majas Elipsis
“Darsam !”
 Majas Paradoks
“Nampaknya guru – guruku, dengan adanya benda mewah itu, lebih
banyak memperlakukan aku sebagai orang yang tak dikenal dan sama
derajat”
AMANAT NOVEL BUMI MANUSIA

Novel yang dilatarbelakangi pergerakan


Indonesia diawal abad ke – 20, menceritakan
pergerakan, perjuangan, dan semangat
pemuda Indonesia dimasa itu. Pengarang
menyerukan agar pemuda – pemudi sekarang
ini tetap mempunyai semangat meskipun
sekarang sudah tidak ada penjajahan kolonial.
“Seorang terpelajar harus juga berlaku adil
sudah sejak dalam pikiran dan perbuatan”.
UNSUR INTRINSIK
NOVEL
DEAR NATHAN
TEMA NOVEL DEAR NATHAN

Tema novel dear nathan adalah


tentang kisah percintaan seorang laki
– laki yang berandalan dengan
seorang gadis yang lugu yang belum
pernah pacaran.
ALUR NOVEL DEAR NATHAN

Alur cerita ini menggunakan alur


maju dan alur mundur. Karena, ditengah
cerita Nathan menceritakan tentang
kebahagiaan keluarganya dimasa lalu,
bagaimana Daniel kembarannya
meninggal dunia, kenapa ibunya menjadi
gila, dan ayahnya yang menikah lagi.
PENOKOHAN NOVEL DEAR NATHAN

 Nathan Januar Prasetyo : Nakal, jahil, pemberani,


menghargai perempuan,
perhatian, penyanyang, dan
tempramental
 Salma Alvira : Lugu, rajin, pintar, sopan,
penakut, pendiam, cuek, dan
pemalu
 Riko : Ketua kelas X – 2, sabar, dan
tegas
 Orlin : Teman Salma, perhatian,
cerewet, dan suka menolong
 Jaya : Nakal, jahil, dan tidak bisa diam
 Rahma : Teman Salma, perhatian, suka
menolong, dan cerewet
 Ucup : Rajin dan penakut
 Meysha : Teman Salma, cerewet, perhatian, dan suka
menolong
 Bu Dian : Guru PKN dan galak
 Pak Rudi : Guru Kesiswaan dan tegas
 Afifah : Teman Salma, cerewet, suka menolong, dan
perhatian
 Aldo : Ketua OSIS, pintar, sopan, ramah, ulet, humoris, dan
diam – diam menghayutkan
 Mita : Seorang perempuan yang menyukai Nathan,
penurut, dah mudah menangis
 Arif : Teman Nathan dan baik
 Pak Mahyudi : Guru bahasa Arab dan tegas
 Aditya : Teman Nathan dan jahil
 Robi : Teman Nathan dan perhatian
 Budi : Teman Nathan, suka modus, dan jahil
 Geri : Teman Nathan dan jahil
 Kevin : Pacar Rahma, jahil, dan baik
 Sherin : Ketua cheers, menyukai Nathan, galak, dan baik
 Dinda : Mantan pentolan sekolah dan pembully
 Seli : Sahabat Nathan dan egois
 Deni : Teman Nathan, baik, suka
menolong, dan patuh kepada
orang tuanya
 Bi Ijah : Pembantu Nathan, baik,
sabar, dan penyayang
 Daniel : Kembaran Nathan,
rajin, cerdas, ulet, dan
penyayang
 Ardi Januar Prasetyo : Ayah Nathan, egois,
galak, dan penyayang
 Ibu Nathan : Penyayang
 Ayah Salma : Penyayang
 Ibu Salma : Penyayang
LATAR NOVEL DEAR NATHAN

Tempat : Jakarta
Waktu : Pagi, siang, sore, dan malam
Suasana : Ketakutan & bingung, tegang,
penyesalan, kesedihan &
kehilangan yang sangat mendalam,
berduka, kekecewaan Nathan
kepada Salma, dan bahagia
SUDUT PANDANG NOVEL DEAR NATHAN

Dalam novel Dear Nathan


pengarang menggunakan sudut
pandang orang ketiga. Pengarang
seolah mengetahui segala sesuatu
apa yang ada didalam ceritanya dan
menjadi narator ceritanya.
GAYA BAHASA NOVEL DEAR NATHAN

 Majas Hiperbola
“Nathan membelah jalan raya ibu kota yang mulai memadat”
 Majas Personifikasi
“… menjelang tenggelamnya sang raja langit kembali keperaduan.
Meninggalkan cakrawala dalam kegelapan yang gulita”
 Menggunakan gaya bahasa anak remaja sekarang, santai, dan
mudah dipahami
AMANAT NOVEL DEAR NATHAN

 Untuk orang tua jangan membanding – bandingkan


anaknya dan pilih kasih
 Belajar untuk memaafkan atas apapun kesalahan
yang terjadi pada masa lalu dan belajar menerima
semuanya denga ikhlas
 Menghargai perasaan orang lain sangatlah penting
 Jangan mementingkan kebahagiaan untuk diri
sendiri
 Jangan menilai seseorang dari luarnya saja karena
yang terlihat buruk belum tentu buruk aslinya
 Jangan jadikan kesalahan dimasa lalu menghalangi
kita untuk berubah menjadi lebih baik

Anda mungkin juga menyukai