Anda di halaman 1dari 2

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menganalisis Penggalan Teks Novel

Nama : AAN INANI L.F

Kelas/No : 01

I.Tujuan : Menganalisis penggalan novel berdasarkan unsur intrinsiknya.


II. Bahan : Penggalan novel.
III. Cara kerja:
1. Bacalah penggalan novel berikut!
2. Uraikan unsur intrinsik yang terkandung di dalamnya disertai dengan alasannya! (silakan
pilih tiga unsur intrinsik saja yang bisa kamu jelaskan!)
3. Bagaimana gaya bahasanya?
IV. Tuliskan pekerjaan Anda ke dalam tabel berikut!
Penggalan novel

Baru kali ini Mahar menjadi penata artistik karnaval, inilah peristiwa besar yang sangat
penting, karnaval 17 Agustus. Sebenarnya guru-guru kami agak pesimis karena alasan klasik,
yaitu biaya. Kami demikian miskin sehingga tak pernah punya cukup dana untuk membuat
karnaval yang representatif. Para guru juga malu karena parade kami kumuh dan itu-itu saja.
Namun, ada sedikit harapan tahun ini. Harapan itu adalah Mahar.
Karnaval 17 Agustus potensial untuk meningkatkan gengsi sekolah, sebab ada penilaian
serius di sana. Ada kategori busana terbaik, kendaraan hias terbaik, parade paling megah,
peserta paling serasi, dan yang paling bergengsi: penampil seni terbaik. Gengsi ini juga tak
terlepas dari integritas juri yang dipimpin seniman senior kondang, Mbah Suro namanya.
Mbah Suro adalah orang Jawa, seniman Yogyakarta yang hijrah ke Belitong karena idealisme
berkeseniannya. Karena sangat idealis maka tentu saja Mbah Suro juga sangat melarat.
Seperti telah diduga siapapun, seluruh kategori—mulai dari juara pertama sampai juara
harapan ketiga—selalu diborong sekolah PN. Kadang-kadang sekolah negeri mendapat satu
dua sisa juara harapan. Sekolah kampung tak pernah mendapat penghargaan apapun karena
memang tampil sangat apa adanya. Tak lebih dari penggembira.
Sekolah-sekolah negeri mampu menyewa pakaian adat lengkap sehingga tampil
memesona. Sekolah-sekolah PN lebih keren lagi. Parade mereka berlapis-lapis, paling
panjang, dan selalu berada di posisi paling strategis. Barisan terdepan adalah puluhan sepeda
keranjang baru yang dihias berwarna-warni. Bukan hanya sepedanya, pengendaranya pun
dihias dengan pakaian lucu. Lonceng sepeda dibunyikan dengan keras bersama-sama,
sungguh semarak.
Tapi kami tak gentar. Situasi moril kami sedang tinggi. Melihat kepemimpinan,
kepiawaian, dan gaya Mahar kepercayaan diri kami meletup-letup. Ia tampil laksana event
organizer atau seniman, atau mereka yang menyangka dirinya seniman. Kami mengerahkan
seluruh sumber daya civitas akademika Muhammadiyah. Latihan kami semakin serius dan
yang sering membuat kesalahan adalah Kucai. Meskipun dia ketua kelas tapi di panggung
sandiwara ini Maharlah yang berkuasa.
Mahar mencoba menjelaskan maksudnya dengan berbagai cara. Kadang-kadang ia
terperinci seperti buku resep masakan, dan lebih sering merasa frustasi. Namun, kami sangat
patuh pada setiap perintahnya walaupun kadang-kadang tidak masuk akal. Tapi ini seni,
Bung, tak ada hubungannya dengan logika.
(Dikutip dari novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Bab 18
Cetakan ke-26, November 2008; Yogyakarta: PT Bentang Pustaka)
Uraian analisis

1. Bacalah penggalan novel berikut!


2. Uraikan unsur intrinsik yang terkandung di dalamnya disertai dengan alasannya!
(silakan pilih tiga unsur intrinsik saja yang bisa kamu jelaskan!)
I. Tema
Dari penggalan novel ini kita tahu bahwa tema yang ditulis adalah tentang pendidikan.
Penulis mencoba menggambarkan keadan yang sangat bertolak belakang antara sekolah
negeri,sekolah PN,dan sekolah kampung. Alur yang sedang diceritakan adalah bagaimana
persaingan antara sekolah – sekolah tersebut dalam mempersiapkan karnaval 17 Agustus dan
bagaimana usaha sekolah kampung Muhamadiyah yang berusaha melakukan yang terbaik
agar mendapatkan juara dalam karnaval tersebut meski dengan keterbatasan dana.
II. Alur
Alur pada penggalan novel tersebut adalah alur maju. Dibuktikan dengan urutan meliputi
pengenalan, penampilan masalah. Pada awal penggalan diceritakan mengenai karnaval 17
Agustus yang akan dilaksanakan,kemudian menampilkan masalah yang dihadapi sekolah
kampung Muhamadiyah yang kesulitan mengenai keterbatasan biaya untuk mengikuti
karnaval. Dan begitupun selanjutnya terdapat penyelesain yang dilakukan tokoh dalam
memecahkan masalah tersebut.
III. Amanat
Dapat dilihat dari awal penggalan novel sampai akhir bagaimana diceritakan mengenai
karnaval 17 Agustus akan menampilkan parade yang akan diikuti sekolah negeri,sekolah
PN,dan sekolah kampung. Serta masalah yang dihadapi sekolah Muhamadiyah mengenai
biaya yang tidak cukup dan bagaimana mereka tidak menyerah dan berusaha tetap semangat
dan percaya diri akan kemampuan yang dimiliki. Pesan yang dapat diambil adalah tentang
segala kesulitan yang dihadapi tidak membuat kita menyerah justru termotivasi agar bisa
menampilkan sesuatu yang terbaik. Membuktikan bahwa ditengah kesulitan yang dihadapi
tidak membuatnya pesimis dan selalu percaya diri akan kemampuan yang dimiiki.

3. Bagaimana gaya bahasanya?


Gaya bahasa yang digambarkan dalam penggalan novel tersebut adalah penulis berusaha
menyusun kata kata yang memprovokasi si tokoh agar bisa menambah rasa semangat.
Terlihat dengan adanya banyak keunggulan yang dimiliki sekolah negeri dan sekolah PN
memang membuat ragu sekolah kampung seperti sekolah Muhamadiyah,akan tetapi si tokoh
diceritakan tidak akan merasa pesimis dan akan melakukan yang terbaik dalam karnaval.
Dengan semua keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki tak akan membuat itu sebagai
alasan untuk kalah dalam karnaval 17 Agustus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai