Anda di halaman 1dari 3

Sistem hukum yang memengaruhi sistem hukum di Indonesia :

1. Civil Law
Hukum memperoleh kekuatan yang mengikat karena berupa undang-undang yang
secara sistematis dan dikodifikasi
2. Sistem Hukum Adat
Sistem hukum ini bersumber pada kebiasaan masyarakat yang disepakati menjadi
pedoman hidup masyarakat tersebut dalam suatu wilayah
3. Sistem Hukum Islam
Sistem hukum ini bersumber dari Al-Qur’an, Hadits, Qiyas, dan Ijma
Asas-Asas Berlakunya Undang-Undang :
1. Undang-Undang tidak dapat berlaku surut (pengecualian dalam kasus tertentu dengan
asas RETROAKTIF)
2. Lex Posterior darogat Legi Priori (Aturan yang terbaru menggugurkan aturan lama
selama masih mengatur hal yang sama)
3. Lex Superior darogat Legi Imperior (Aturan yang dikeluarkan oleh pejabat dengan
jabatan lebih tinggi mempunyai derajat yang lebih tinggi pula)
4. Lex Spesialis darogat Legi Generalis (Aturan yang bersifat khusus mengesampingkan
aturan yang bersifat umum)
Kekuatan berlakunya Undang-Undang :
1. Kekuatan Yuridis : Apabila Undang-Undang tersebut memenuhi persyaratan formil
2. Kekuatan Sosiologis : Apabila Undang-Undang tersebut berjalan dengan baik dan
diterima oleh masyarakat (Teori Kekuatan & Teori Pengakuan)
3. Kekuatan Filosofis : Apabila Undang-Undang tersebut sesuai dengan cita-cita
Undang-Undang sebagai nilai positif tertinggi
Alasan dilakukannya amandemen UUD 1945 :
1. Alasan Historis : Karena UUD dulu dibuat oleh para pendiri negara Indoneesia yang
mana bersifat Sementara
2. Alasan Filosofis : Karena adanya pencampuradukan gagasan yang saling bertentangan
3. Alasan Teoritis : Alasan ini muncul untuk membatasi kekuasaan dalam suatu negara
agar tidak bersifat sewenang-wenang.
Perbedaan dan Perbandingan susunan lembaga negara sebelum dan sesudah amandemen
UUD 1945 :
1. Sebelum amandemen MPR merupakan lembaga Tertinggi Negara, sedangkan setelah
amandemen MPR bukan lagi lembaga Tertinggi Negara
2. Sebelum amandemen Presiden dipilih oleh MPR dan dapat dipilih ulang tanpa batas,
sedangkan sesudah amandemen Presiden dipilih oleh Rakyat dan dibatasi hanya 2
periode
3. Sebelum amandemen Lembaga Legislatif terdiri dari DPR saja, sedangkan setelah
amandemen Lembaga Legislatif terdiri dari DPR dan DPD
4. Sebelum amandemen Lembaga Yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung saja,
sedangkan setelah amandemen Lembaga Yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung dan
Mmahkamah Konsttitusi
Yang disebut dengan Keputusan Tata Usaha Negara adalah :
Penetapan tertulis yang diproduksi oleh pejabat Tata Usaha Negara yang mendasarkan diri
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
Syarat sahnya Keputusan Tata Usaha Negara :
1. Dibuat oleh organ yang berwenang
2. Pembentukannya tidak boleh terjadi cacat Yuridis
3. Harus diberi bentuk
4. Isi dan tujuan harus sesuai dengan peraturan dasarnya
Asas-Asas Pemerintahan Yang Baik :
1. Asas Kepastian Hukum
Mengutamakan landasan perundang-undangan
2. Asas Kemanfaatan
Manfaat harus diperhatikan secara seimbang antara individu dengan individu,
individu dengan masyarakat, masyarakat dengan masyarakat asing, generasi sekarang
dengan generasi mendatang, kepentingan pria dan wanita.
3. Asas Ketidakberpihakan
Mempertimbangkan keputusan dengan mempertimbangkan kepentingan segala pihak
dan tidak diskriminatif.
4. Asas Kecermatan
Suatu keputusan harus menggunakan informasi dan data yang lengkap untuk
mendukung lehalitasnya.
5. Asas Keterbukaan
Melayani masyarakat dalam memperoleh informasi tanpa ditutup-tutupi namun tetap
memperhitungkan hak pribadi, golongan, & Rahasia Negara.
6. Asas Tidak Menyalahgunakan Kewenangan
Tidak menyalahgunakan kewenangan untuk kepenttingan pribadi & melampaui
wewenang.
7. Asas Kepentingan Umum
Mendahulukan kesejahteraan dan kepentingan umum
8. Asas Pelayanan Yang Baik
Memberikan pelayanan yang sesuai SOP
Yang Dimaksud Freis Emeressen, Diskresi, Atribusi, Delegasi, & Mandat
1. Freis Emeressen
Setiap orang bebas mempertimbangkan, menilai, menduga, dan mengambil keputusan
2. Diskresi
Keputusan dan atau tindakan yang ditetapkan dan atau dilakukan uleh pejabat
pemerintahan untuk mengatasi permasalahan konkret yang dihadapi dalam
penyelenggaraan
3. Atribusi
Pemberian wewenang oleh UUD atau UU
4. Delegasi
Pelimpahan wewenang oleh pejabat dengan pangkat lebih tinggi kepada pejabat
dengan pangkat lebih rendah dengan tanggung jawab & tanggung gugat beralih
kepada penerima delegasi
5. Mandat
Pelimpahan wewenang dari pejabat dengan pangkat lebih tinggi kepada pejabat
dengan pangkat lebih rendah dengan tanggung jawab & tanggung gugat tetap pada
pemberi mandat
Asas Praduga Tidak Bersalah
Setiap orang yang yang disangka, ditangkap, dihadapkan sidang pengadilan wajib
dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan & memperoleh keputusan hukum
yang tepat.
Asas ini digunakan untuk menguatkan orang yang tidak bersalah atau dituduh.

Anda mungkin juga menyukai