0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
72 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan wewenang beberapa instansi aparat penegak hukum seperti advokat, KPK, dan Satpol PP. Advokat bertugas memberikan nasihat hukum dan mewakili klien di pengadilan. KPK bertugas melakukan pemberantasan korupsi melalui penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan. Sementara itu, Satpol PP bertugas menjaga ketertiban umum di tingkat daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan wewenang beberapa instansi aparat penegak hukum seperti advokat, KPK, dan Satpol PP. Advokat bertugas memberikan nasihat hukum dan mewakili klien di pengadilan. KPK bertugas melakukan pemberantasan korupsi melalui penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan. Sementara itu, Satpol PP bertugas menjaga ketertiban umum di tingkat daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan wewenang beberapa instansi aparat penegak hukum seperti advokat, KPK, dan Satpol PP. Advokat bertugas memberikan nasihat hukum dan mewakili klien di pengadilan. KPK bertugas melakukan pemberantasan korupsi melalui penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan. Sementara itu, Satpol PP bertugas menjaga ketertiban umum di tingkat daerah.
Hukum Advokat,KPK dan Polisi Pamong Praja Advokat • Pengertian Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan undang-undang ini. • Advokat merupakan sebuah profesi di bidang hukum, sudah dikenal di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda, kemudian pada tahun 1947 di Indonesia diperkenalkan suatu peraturan yang mengatur tentang profesi advokat, dengan nama Reglement of de Rechtterlijke organisatie en het Beleid der Justitie in Indonesia, Peraturan tersebut dengan segala perubahan dan penambahannya, antara lain menyebutkan advokat adalah juga Procureur. Melihat kenyataan bahwa undang-undang tentang advokat telah dibuat pada tahun 1947, dapat diduga bahwa profesi advokat sudah dikenal pada tahun 1950-an. Profesi advokat mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kliennya, berkaitan dengan hal tersebut pekerjaan utama seorang advokat adalah seperti :
• (a) memberikan nasihat hukum • (d) memfasilitasi kepentingan
kepada masyarakat yang masyarakat yang menjadi memerlukannya kliennya dalam suatu proses • (b) pembelaan kepentingan perundingan guna masyarakat menyelesaikan perselisihan • (c) membuat draf kontrak hukum (perjanjian) bagi kepentingan para pihak yang berminat untuk • (e) dan lain-lain bentuk mengadakan hubungan dengan pelayanan hukum yang atau hubungan kerja diperlukan dunia usaha. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat dan Kode Etik Advokat telah mengatur hubungan antara advokat dengan klien dan hubungan advokat dengan teman sejawat. Adapun hubungan antara advokat dengan klien diatur dalam Pasal 4 kode etik advokat, yaitu : • 1. Advokat dalam perkara-perkara perdata harus • 7. Advokat harus menolak mengurus perkara yang menurut mengutamakan penyelesaian dengan jalan damai. keyakinannya tidak ada dasar hukumnya. • 8. Advokat wajib memegang rahasia jabatan tentang hal-hal • 2. Advokat tidak dibenarkan memberikan keterangan yang diberitahukan oleh klien secara kepercayaan dan wajib yang dapat menyesatkan klien mengenai perkara tetap menjaga rahasia itu setelah berakhirnya hubungan yang sedang diurusnya. antara advokat dan klien itu. • 3. Advokat tidak dibenarkan menjamin kepada • 9, Advokat tidak dibenarkan melepaskan tugas yang kliennya bahwa perkara yang ditangani akan dibebankan kepadanya pada saat yang tidak menguntungkan menang. posisi klien atau pada saat tugas itu akan dapat menimbulkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki lagi bagi klien yang • 4. Dalam menentukan besarnya honorarium, advokat bersangkutan, dengan tidak mengurangi ketentuan wajib mempertimbangkan kemampuan klien. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf (a). • 5. Advokat tidak dibenarkan membebani klien • 10, Advokat mengurus kepentingan bersama dari dua pihak dengan biaya-biaya yang tidak perlu. atau lebih harus mengundurkan diri sepenuhnya dari pengurusan kepentingan antara pihak-pihak yang • 6. Advokat dalam mengurus perkara cuma-cuma bersangkutan. harus memberikan perhatian yang sama seperti • 11. Hak retensi advokat terhadap klien diakui sepanjang tidak terhadap perkara untuk mana ia menerima uang. akan menimbulkan kerugian kepentingan klien. Di samping hubungan advokat dengan klien, diatur pula hubungan antara advokat dengan teman sejawat, yang diatur dalam Pasal 5 kode etik profesi advokat, yaitu : • 1. Hubungan antara teman sejawat advokat harus • 4. Advokat tidak diperkenankan menarik atau dilandasi sikap saling menghormati, saling merebut seorang klien dari teman sejawat. menghargai dan saling memercayai. • 5. Apabila klien hendak mengganti advokat, maka • 2. Advokat jika membicarakan teman sejawat atau advokat yang baru hanya dapat menerima perkara jika berpapasan satu sama lain dalam sidang itu setelah menerima bukti pencabutan pemberian pengadilan, hendaknya tidak menggunakan kata- kuasa advokat semula dan berkewajiban kata yang tidak sopan baik secara lisan maupun mengingatkan klien untuk memenuhi tertulis. kewajibannya apabila masih ada, terhadap advokat • 3. Keberatan-keberatan terhadap tindakan teman semula. sejawat yang dianggap bertentangan dengan kode • 6. Apabila suatu perkara kemudian diserahkan etik advokat harus diajukan kepada Dewan oleh klien terhadap advokat baru, maka advokat Kehormatan untuk diperiksa dan tidak dibenarkan semula wajib memberikan kepadanya semua surat untuk disiarkan melalui media massa atau cara lain. dan keterangan yang penting untuk mengurus • 4. Advokat tidak diperkenankan menarik atau perkara itu, dengan memerhatikan hak retensi merebut seorang klien dari teman sejawat. advokat terhadap klien tersebut. Tugas Advokat : • Mewawancarai klien dan menyediakan mereka dengan nasihat hukum ahli • Meneliti dan mempersiapkan kasus dan menghadirkan mereka di pengadilan • Menulis dokumen hukum dan menyiapkan pembelaan tertulis untuk kasus perdata • Penghubung dengan profesional lain seperti pengacara • Mengkhususkan diri dalam bidang hukum tertentu • Mewakili klien di pengadilan, pertanyaan publik, arbitrase dan pengadilan • Mempertanyakan saksi • Negosiasi Wewenang Advokat : • – Pengangkatan advokat. – Penindakan advokat melalui Dewan Kehormatan organisasi advokat. – Pemberhentian Advokat. – Pengawasan advokat. – Menetapkan dan menjalankan kode etik profesi advokat. – Memiliki buku daftar anggota, menyampaikan salinan daftar anggota dan melaporkan pertambahan dan/atau perubahan jumlah anggotanya kepada Ketua Mahkamah Agung dan Menteri. – Menetapkan kantor advokat tempat magang. Komisi Pemberantasan Korupsi • Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (biasa disingkat KPK) adalah lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan mana pun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya • Berdirinya KPK didasari oleh UU No. 30 Tahun 2002 tentang komisi pemberantaan tindak korupsi. Sebelum KPK Indonesia pernah memiliki 6 Lembaga anti korupsi, yaitu: 1. Tim Pemberantasan Korupsi (1967) 2. Komisi 4 (Januari-Mei 1970) 3. Operasi Penertiban (1977-1982) 4. Tim Pemberantasan Korupsi (1982) 5. Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (1999) 6. Tim Gabungan Tindak Pidan Korupsi (2000-2001) Tugas KPK tercantum pasal 6 UU No.30 Tahun 2002 1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi 2. Supervisi terhdap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi 3. Mlakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi 4. Melakukan monitor terhdapa penyelenggaraan pemerintahan negara 5. Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi Wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi 1. Mengkoodinasikan penyelidikan, penyidikan dan penututan tindak pidana korupsi 2. Menetapkan system pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi 3. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait 4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidan korupsi 5. Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Satuan Polisi Pamong Praja adalah prangkat pemerintah daerah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum, serta penegakkan peraturan daerah. Satpol PP berkedudukan didaerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Polisi Pamong Praja didirikan di Yogyakarta pada tahun 1950. Didaerah provinsi, Satpol PP dipimpin oleh kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris. Didaerah kabupaten/kota, Satpol PP dipimpin oleh kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui