Fungsi Kementrian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintahan Non- Kementrian Kedudukan dan Fungsi Pemerintahan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Apa sebenarnya kekuasaan itu?
Kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya. Pembagian kekuasaan terdiri dari dua kata, yaitu “pembagian” dan “kekuasaan”. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pembagian memiliki pengertian proses menceraikan menjadi beberapa bagian atau memecahkan (sesuatu) lalu memberikannya kepada pihak lain. Sedangkan kekuasaan adalah wewenang atas sesuatu atau untuk menentukan (memerintah, mewakili, mengurus, dsb) sesuatu Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Sebelum memasuki materi, Apa sebenarnya kekuasaan itu? Kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan- tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya. Pembagian kekuasaan terdiri dari dua kata, yaitu “pembagian” dan “kekuasaan”. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pembagian memiliki pengertian proses menceraikan menjadi beberapa bagian atau memecahkan (sesuatu) lalu memberikannya kepada pihak lain. Sedangkan kekuasaan adalah wewenang atas sesuatu atau untuk menentukan (memerintah, mewakili, mengurus, dsb) sesuatu
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
B. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia Dalam sebuah praktik ketatanegaraan tidak jarang terjadi pemusatan kekuasaan pada satu orang saja, sehingga terjadi pengelolaan sistem pemerintahan yang dilakukan secara absolut atau otoriter. Maka untuk menghindari hal tersebut perlu adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan, sehingga terjadi kontrol dan keseimbangan diantara lembaga pemegang kekuasaan. Dengan kata lain, kekuasaan legislatif, eksekutif maupun yudikatif tidak dipegang oleh satu orang saja
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Apa sebenarnya konsep pemisahan dan pembagian kekuasaan itu? Mohammad Kusnardi dan Hermaily Ibrahim dalam bukunya yang berjudul Pengantar Hukum Tata Negara (1983:140) 1. menyatakan bahwa istilah pemisahan kekuasaan (separation of powers) Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara itu terpisah- pisah dalam beberapa bagian, Dengan kata lain, lembaga pemegang kekuasaan negara yang meliputi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif merupakan lembaga yang terpisah satu sama lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan koordinasi dan kerjasama. Setiap lembaga menjalan fungsinya masing-masing. Contoh negara yang menganut mekanisme pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
2. pembagian kekuasaan (divisions of power).
Di dalam mekanisme pembagian kekuasaan, kekuasaan negara
itu memang dibagi-bagi dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan. Hal ini membawa konsekuensi bahwa diantara bagian-bagian itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerjasama. Mekanisme pembagian ini banyak sekali dilakukan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
A. Pembagian kekuasaan secara horizontal Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara horizontal pembagian kekuasaan negara di lakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara lembaga- lembaga negara yang sederajat. B. Pergeseran yang dimaksud adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri atas tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan negara, yaitu
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
1) Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan dijalankan oleh MPR 2) Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggraan pemerintahan Negara. Kekuasaan dipegang Presiden. 3) Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan dipegang Dewan Perwakilan Rakyat.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
4) Kekuasaan yudikatif kekuasaan kehakiman, untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. 5) Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh BPK. 6) Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh BI.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Pembagian kekuasaan secara horizontal pada pemerintahan daerah berlangsung antara lembaga- lembaga daerah yang sederajat, yaitu antara Pemerintah Daerah (Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkat provinsi, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah provinsi (Gubernur/wakil Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkat kabupaten/kota, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah Kabupaten/Kota (Bupati/wakil Bupati atau Walikota/wakil Walikota) dan DPRD kabupaten/kota. Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong B. Pembagian kekuasaan secara vertikal Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan menurut tingkatnya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia berlangsung antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan Pemerintahan kabupaten/kota). Pada pemerintahan daerah berlangsung pula Pembagian kekuasaan secara vertikal yang ditentukan oleh pemerintahan pusat. Hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota terjalin dengan koordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintahan Pusat dalam bidang administrasi dan kewilayahan.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian Tugas Presiden menjalankan pemerintahannya sesuai dgn UUD dan UU. Adalah tugas Presiden juga untuk memastikan apakah jajaran pemerintahannya temasuk kepolisian dan kejaksaan telah patuh kepada UUD dan UU itu
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Wewenang, dan hak Presiden antara lain: • Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD. • Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. • Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). • Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU. • Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam kegentingan yang memaksa).
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Menetapkan Peraturan Pemerintah. Mengangkat dan memberhentikan menteri- menteri.Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR Menyatakan keadaan bahaya. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan disetujui DPR
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah Agung. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia a. Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya dan pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah. b. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian di daerah dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional. Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia c. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab kementerian negara terdiri atas: a. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan luar negeri, dalam negeri, dan pertahanan. b. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, meliputi urusan agama, hukum, keuangan, keamanan, hak asasi manusia, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, industri, perdagangan, pertambangan, energi, pekerjaan umum, transmigrasi, transportasi, informasi, komunikasi, pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab kementerian negara terdiri atas: c. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional, aparatur negara, kesekretariatan negara, badan usaha milik negara, pertanahan, kependudukan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi, investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda, olahraga, perumahan, dan pembangunan kawasan atau daerah tertinggal.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, Kementerian Negara Republik Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan pemerintahan yang ditanganinya, yaitu: a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/ nama kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, terdiri atas: 1) Kementerian Dalam Negeri 2) Kementerian Luar Negeri 3) Kementerian Pertahanan b. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, terdiri atas: 1) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 2) Kementerian Keuangan 3) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Kementerian yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, terdiri atas: 1) Kementerian Sekretariat Negara 2) Kementerian Riset dan Teknologi 3) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian- kementerian yang berada di dalam lingkup tugasnya. Kementerian koordinator, terdiri atas: a. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan b. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian c. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Lembaga Pemerintah Non-Kementerian Lembaga Pemerintah Non- Kementerian dibentuk untuk membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia, yaitu Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Berikut ini Daftar Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ada di Indonesia, yaitu: 1) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di bawah koordinasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 2) Badan Informasi Geospasial (BIG); 3) Badan Intelijen Negara (BIN);di bawah koordinasi Menteri Lingkungan Hidup; 4) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di bawah koordinasi Menteri Riset dan Teknologi
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) • Badan Kepegawaian Negara (BKN) • Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) • Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) • Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) • Badan Narkotika Nasional (BNN) • Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) • Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) • Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) • Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) • Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) • Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) • Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) • Badan Pertanahan Nasional (BPN)Badan Pusat Statistik (BPS) • Badan SAR Nasional (Basarnas) • Badan Standardisasi Nasional (BSN) • Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) • Lembaga Administrasi Negara (LAN) • Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) • Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) • Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) • Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) • Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) • Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Kedudukan dan Fungsi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Konsep Pemerintah Daerah Berdasarkan Pasal 1
angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Kedudukan dan Fungsi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan Urusan
pemerintahan daerah mencakup semua urusan pemerintahan kecuali kewenangan pemerintah pusat 3. Pemerintah daerah dan DPRD Penyelenggara pemerintahan daerah, Pemerintah Daerah berkedudukan sebagai lembaga eksekutif di daerah yang terdiri atas kepala daerah/wakil kepala daerah dan perangkat daerah, sedangkan DPRD berkedudukan sebagai lembaga legislatif di daerah
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Asas otonomi dan tugas perbantuan
Asas otonomi dan tugas perbantuan
Asas otonomi adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Tugas perbantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah bukanlah lembaga yang terpisah atau berdiri sendiri tanpa adanya kontrol dan koordinasi. Pemerintah pusat dan pemerintahan daerah merupakan pelaku pembagian kekuasaan secara vertikal.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Dengan kata lain hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah itu bersifat hierarkis. Begitu pula hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota juga bersifat hierarkis.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Dengan kata lain pemerintah pusat memiliki kedudukan dan kewenangan yang lebih tinggi dibandingkan pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota, pemerintahan provinsi memiliki kedudukan dan kewenangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemerintahan kabupaten/kota.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Kewenangan Pemerintahan Daerah Pemerintahan daerah diberi kewenangan untuk menjalankan seluruh urusan pemerintahan di daerah, kecuali 1. kewenangan dalam politik luar negeri, 2. pertahanan, kemanan, 3. peradilan/yustisi, 4. moneter dan fiskal 5. urusan agama. Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Keenam urusan tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengklasifikasikan urusan pemerintahan daerah kedalam urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib dan urusan pilihan untuk pemerintahan daerah provinsi tentu saja berbeda dengan yang dimiliki oleh oleh pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Kewenangan Pemerintahan Daerah Pemerintahan daerah diberi kewenangan untuk menjalakan seluruh urusan pemerintahan di daerah, kecuali kewenangan dalam politik luar negeri, pertahanan, kemanan, peradilan/yustisi, moneter dan fiskal serta urusan agama. Keenam urusan tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengklasifikasikan urusan pemerintahan daerah kedalam urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib dan urusan pilihan untuk pemerintahan daerah provinsi tentu saja berbeda dengan yang dimiliki oleh oleh pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
PASAL 18A UUD 1945 1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhati- kan kekhususan dan keragaman daerah. 2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang- undang. Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong PASAL 18B UUD 1945 (1) Negara mengakui dan menghormati satuan- satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang- undang. (2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan- kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan oleh pemeritah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian kewenangan pemeritah pusat ke daerah
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemeritah pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintah pusat dari pemerintah daerah provinsi kepada daerah kabupaten untuk melaksanakan sebagian kewenangan daerah provinsi. TUGAS PEMBANGUNAN Tujuannya adalah agar kesejahteraan masyarakat cepat terwujud melalui peningkatan pelayanan pemberdaayaan dan peran serta masyarakat.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip negara kesatuan yaitu kedaulatan hanya ada pada pemerintahan nasional dan tidak ada kedaulatan pada daerah.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
TUJUAN DANA PERIMBANGAN Membantu daerah dalam mendanai kewenangannya Mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah dan antar pemerintahan daerah.
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, pasal 1 angka 30 menyatakan bahwa hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan bertanggung UU No. 23 TAHUN 2014
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
UU No. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan pemerintahan daerah pasal 1 ayat 2 mengatakan perimbangan keuangan antara pemerintah dan pemerintah daerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah, serta bersaran pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong KOMPONEN DANA PERIMBANGAN Dana bagi hasil (DBH) Dana alokasi umum (DAU) Dana alokasi khusus (DAK)
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong
Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong Drs. Gunadi Setiyo SMANSA Tenggarong MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia Kedudukan dan Fungsi Kementrian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintahan Non- Kementrian Kedudukan dan Fungsi Pemerintahan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia