PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Konsumsi energi di Indonesia terus mengalami peningkatan, dari data Outlook
Energi Nasional 2011, bahwa dalam kurun waktu 2000-2009 konsumsi energi Indonesia
meningkat dari 709,1 juta SBM (Setara Barrel Minyak) menjadi 865,7 juta SMB atau
meningkat 2,2% per tahun.
Dari sisi ketenagalistrikan, sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia masih
menggunakan bahan bakar fosil. Namun, karena bahan bakar fosil merupakan sumber
energi tak terbaharukan, ada saatnya ketika sumber energi tersebut habis dan tidak dapat
digunakan lagi. Karenanya, kita perlu mulai menggunakan energi alternatif, contohnya
energi panas bumi atau geothermal.
Indonesia merupakan negara urutan ketiga yang memiliki gunung berapi terbanyak
di dunia setelah Amerika Serikat dan Rusia. Indonesia memiliki sekitar 139 gunung berapi
yang berstatus aktif, sehingga Indonesia menyimpan potensi energi panas bumi yang
sangat besar.
2. Rumusan Masalah
a) Bagaimana potensi energi panas bumi di Indonesia?
b) Bagaimana dasar teori energi panas bumi?
c) Bagaimana cara mendapatkan energi panas bumi?
d) Apa saja kelebihan dan kekurangan energi panas bumi?
1
BAB II
DASAR TEORI
2
Gejala panas bumi pada umumnya tampak dipermukaan bumi berupa mata air panas,
fumarola, geyser dan sulfatora. Dengan jalan pengeboran, uap alam yang bersuhu dan
tekanan tinggi dapat diambil dari dalam bumi dan dialirkan ke generator turbo yang
selanjutnya menghasilkan tenaga listrik.
Energi panas bumi atau energi geothermal yang terdapat dibumi terdapat dalam
berbagai bentuk. Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis yaitu, hidrothermal, Hot dry
rocks, Geopressured dan magma. Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia
dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Energi Panas Bumi Uap Basah
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar
dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk
menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang
ditemukan termasuk di Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap
basah yang mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum
digunakan untuk menggerakkan turbin. Jenis sumber energi panas bumi dalam
bentuk uap basah agar dapat dimanfaatkan maka terlebih dahulu harus dilakukan
pemisahan terhadap kandungan airnya sebelum digunakan untuk menggerakan
turbin. Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas
bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-
kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis
uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang
telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik,
sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan
air dalam tanah.
b. Energi Panas Bumi Air Panas
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas
yang disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya
kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat
menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk
dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah
sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan sistem
sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan
uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap panas” bersifat korosif,
3
sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas
bumi jenis lainnya.
c. Energi Panas Bumi Batuan Panas
Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam perut
bumi terjadi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas
bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas
dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali
sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada umumnya
terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untukmemanfaatkannya perlu teknik
pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.
2. Gunung Api
Gunung berapi atau gunung api adalah suatu sistem saluran fluida panas (batuan
dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari
pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit bermassa planet, seperti Bumi, dimana
patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari dapur
magma yang terdapat di bawah permukaan bumi.
Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17
lempeng tektonik utama yang kaku yang mengambang di atas lapisan mantel yang lebih
panas dan lunak. Oleh karena itu, gunung berapi di Bumi sering ditemukan di batas
divergen dan konvergen dari lempeng tektonik. Contohnya, di pegunungan bawah samudra
seperti punggung tengah atlantik terdapat gunung berapi yang terbentuk dari gerak
divergen lempeng tektonik yang saling menjauh, sementara di Cincin Api Pasifik
terbentuk gunung berapi dari gerakan konvergen lempeng tektonik yang saling mendekat.
Gunung berapi biasanya tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu
sama lain.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung
berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya
menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu
610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan
keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam
keadaan istirahat atau telah mati.
4
3. Pembangkit Listik Tenaga Geothermal
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Energi panas bumi (geothermal),
adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi dan fluida
yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit
listrik di Italy sejak tahun 1913 dan di New Zealand sejak tahun 1958. Meningkatnya
kebutuhan akan energi serta meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan
1979, telah memacu negara‐negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk mengurangi
ketergantungan mereka pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Saat
ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk
Indonesia.
Pembangkit listrik Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur
dengan kedalaman sampai 1.5 KMatau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang
sangat panas. Beberapa pembangkit listrik ini menggunakan panas dari cadangan untuk
secara langsung menggerakan turbin. Yang lainnya memompa air panas bertekanan tinggi
ke dalam tangki bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan "kilatan panas" yang digunakan
untuk menjalankan generator turbin.
Pembangkit listrik paling baru menggunakan air panas dari tanah untuk
memanaskan cairan lain, seperti isobutene, yang dipanaskan pada temperatur rendah yang
lebih rendah dari air. Ketika cairan ini menguap dan mengembang, maka cairan ini akan
menggerakan turbin generator.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
2. Cara Mendapatkan Energi Geothermal
Untuk membangkitkan listrik dengan panas Bumi dilakukan dengan mengebor tanah
dengan potensi panas Bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan
untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang
tersambung ke generator. Untuk panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat
langsung memutar turbin generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu.
Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi secara singkat adalah sbb: Air
panas dari steam sumur uap akan disalurkan ke Steam receiving header, kemudian oleh
separator, air dengan uap dipisahkan, kemudian uap digunakan untuk menggerakkan turbin
sehingga dihasilkan listrik. Teknologi untuk mengkonversi panas menjadi listrik, yaitu:
a. Flash Steam Power Plant
Pada tipe ini, cairan panas merupakan energi utama untuk menggerakan
turbin. Teknologi ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas (>235 derajat
celcius) dan air yang tersedia direservoir amat sedikit jumlahnya. Teknologi ini
merupakan teknologi tertua yang telah digunakan diLardarello, Italia pada tahun 1904.
Pada umumnya cairan ini berupa cairan asin yang disebut brine dan megandung
banyak mineral. Cairan ini tidak bisa langsung disalurkan melalui pipa
karena dapat menyebabkan korosi. Cairan ini harus dipisahkan antara air dan uap. Uap
yang telah dipisahkan disalurkan ke pembangkit melalui pipa. Uap dikumpulkan pada
suatu wadah dan kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin. Uap yang
meninggalkan turbin dikondensasikan untuk memaksimalkan kinerja turbin. Pada
umumnya uap tersebut dikondensasi dengan cara direct contact condenser.
Jenis ini sesuai untuk PLTP
kapasitas kecil dan untuk
kandungan gas yang
tinggi. Contoh jenis ini di
Indonesia adalah PLTP Kamojang
1 x 250 kW dan PLTP Dieng 1 x
200. Jika uap keringyang tersedia
dalam jumlah yang lebih besar,
dapat dipergunakan PLTP jenis Condensing, dan dipergunakan kondensor dengan
kelengkapannya yang seperti menara pendingin dan pompa. Tipe inisesuai untuk
kapasitas yang lebih besar. Seperti contohnya adalah PLTP Kamojang 1 x 30 MW dan 2
x 55 MW, serta PLTP Drajad 1 x 55 MW.
7
b. Dry Steam Power Plant
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu
1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Tipe ini
menggunakan uap basah sebagai sumber energinya. Uap ini perlu dipisahkan antara air
dan uapnya. Pada awalnya uap basah yang keluar berasal dari cairan bertemperatur tinggi
yang ada di perut bumi.
Uap basah biasanya
mengandung 20% uap dan 80% air.
Berdasarkan hal ini diperlukan
separator untuk proses
pemisahannya. Uap yang sudah
dipisahkan diteruskan ke turbin
untuk menggerakkan generator,
sedangkan airnya disuntikkan
kembali ke dalam perut bumi.
Proses penyuntikan air ini selain
untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah, air yang sudah diinjeksi akan
mengalami proses pemanasan lagi yang nantinya dapat dimanfaatkan. Tipe ini
merupakan tipe yang sering digunakan di Indonesia.Contohnya adalah PLTP Salak
dengan 2 x 55 MW.
8
jauh di dalam perut bumi. Untuk pemanfaatannya diperlukan teknik pengeboran khusus
yang memerlukan biaya yang relatif tinggi.
9
Di Indonesia, proses pembaharuan energi panas bumi yang sering dilakukan yaitu
dengan cara “hydrothermal convection”. Proses ini terjadi dengan cara air dingin sisa
pemanfaatan energy geothermal, dimasukkan kembali ke dalam kerak bumi. Di kerak
bumi air tersebut dipanaskan lagi secara alami yang selanjutnya akan menjadi uap. Uap
atau steam ini kemudian naik kembali ke permukaan bumi. Proses yang sangat sederhana
ini merupakan salah satu hal positif kenapa kita harus segera menggunakan energi panas
bumi ini pada pembangkit tenaga listrik.
10
Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan biaya yang besar terutama
pada eksploitasi dan pengeboran. Pembangkit tenaga panas bumi memakan biaya sekitar
dua kali lipat dari pembangkit listrik tenaga batu bara, tetapi sebenarnya jika
diperhitungkan dengan matang, biaya tersebut sebenarnya lebih murah untuk digunakan
jangka panjang. Lagi pula, pembangkit tenaga panas bumi lebih ramah lingkungan jika
dibandingkan dengan energi batu bara.
11
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi, Panas Bumi adalah
sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama
mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan
dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses
penambangan.
Indonesia berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia Australia,
Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik yang menyebabkan Indonesia kaya akan
gunung api dan menyimpan potensi energi panas bumi yang besar untuk dimanfaatkan
sebagai sumber pembangkit tenaga listrik.
Dilihat dari kekurangannya, pembangkit listrik tenaga panas bumi ini sendiri
memerlukan proses pengeboran yang teliti, hanya bisa dibangun ditempat tertentu
saja, biaya modal yang tinggi, dan diduga dapat menurunkan stabilitas tanah.
Sedangkan kelebihannya yaitu tidak menyebabkan pencemaran bila
pengolahannya benar, relatif tidak akan habis, lahan dan air yang diperlukan minim,
pembangkit listriknya dapat beroperasi 24 jam dan hanya memerlukan sedikit
pemeliharaan, juga dapat memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil.
Sehingga, setelah ditinjau dari kelebihan dan kekurangannya, energi geothermal
ini jauh lebih baik dari energi fosil untuk digunakan dalam jangka panjang dan
merupakan energi alternatif yang sangat baik.
2. Saran
Alangkah lebih baik bila kita mulai menggunakan energi panas bumi sebagai
pengganti energi fosil yang sudah semakin sedikit ketersediaannya. Lagipula, energi
geothermal memiliki banyak kelebihan ketimbang energi fosil. Diharapkan agar
penggunaan energi geothermal ini lebih disosialisasikan kepada seluruh masyarakat
akar pengembangan energi ini dapat berjalan maksimal. Diharapkan pula agar
pemerintah lebih memberi dedikasi lebih kepada energi alternatif ini.
12
REFERENSI :
1. http://mariacecil70.blogspot.co.id/2012/11/teori-lempeng-tektonik-dan-persebaran.html
2. http://subarusumeragi.blogspot.co.id/2011/01/studi-tentang-potensi-panas-bumi.html
3. http://www.bangmuvet.com/2016/03/makalah-energi-panas-bumi.html
4. http//www.mengenal-teknologi-pembangkit-listrik-panasbumi.html
5. http://www.greenpeace.org
6. http://www.esdm.go.id
7. http://id.wikipedia.org
8. http://alamendah.org.
9. http://fitrimarwaningsih.wordpress.com
10. http://www.esdm.go.id
11. http://www.novitasari.blogspot.com
12. http://n-pangestu.blogspot.co.id/2014/05/makalah-energi-panas-bumi-geothermal.html
13. Kanginan, Marthen. 2007. IPA FISIKA untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Prasodjo, Budi. 2006. Teori dan Aplikasi Fisika. Bogor: Yudistira.
14. http://www.geodipa.co.id/id/profile04.html
15. http://www.distamben-jabar.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=6
16. http://infoenergi.wordpress.com/2007/03/13/egs-dan-masa-depan-energi-panasbumi-di-indonesia/
17. http://pmii-samarinda.blogspot.com/2008/05/tinjauan-energi-panas-bumi-potensi.html
18. http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1115226658
19. http://elektroindonesia.com/elektro//ener15.html diakses 15 September 2008).
20. http://www.energi.lipi.go.id/
21. http://www.dim.esdm.go.id/index.php?view=article&catid=32%3Amakalah-buletin&id=383%3Apotensi-
panas-bumi-dan-pemikiran-
konservasinya&tmpl=component&print=1&page=&option=com_content&Itemid=395
22. http://www.mohdikinadiwena.com/2014/10/makalah-panas-bumi.html
23. http://subarusumeragi.blogspot.co.id/2011/01/studi-tentang-potensi-panas-bumi.html
24. https://incrediblemasterr.blogspot.co.id/2016/10/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-panas.html
25. http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=841
26. http://ilmupengetahuan.org/energi-panas-bumi-gunung-berapi/
27. http://subarusumeragi.blogspot.co.id/2011/01/studi-tentang-potensi-panas-bumi.html
28. http://www.kompasiana.com/hferdinando/potensi-energi-panas-bumi-di-daerah-cincin-api-
indonesia_5516e553a33311f17aba7e0c
29. https://rudimayardi.wordpress.com/2012/10/05/pemanfaatan-energi-panas-bumi/
30. http://mariacecil70.blogspot.co.id/2012/11/teori-lempeng-tektonik-dan-persebaran.html
31. http://megapolitan.kompas.com/read/2011/10/14/11365859/memanen.listrik.dari.gunung.api
32. http://husnawalahir.blogspot.co.id/2012/01/pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi.html
33. http://godamaiku.blogspot.co.id/2013/04/energi-geothermal-panas-bumi.html
13
34. https://www.academia.edu/8520251/MAKALAH_ILMU_LINGKUNGAN_ENERGI_PANAS_BUMI
35. https://dokumen.tipsdocumentsmakalah-energi-panas-bumi.html
14