Pengertian majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan
cara yang imajinatif atau berupa kiasan. Sifat majas secara umum adalah tidak pada
makna yang sebenarnya atau kiasan atau bermakna konotasi.
Penggunaan majas dalam gaya bahasa ini bertujuan untuk membuat pembaca bisa
merasakan efek emosional tertentu dari gaya bahasa tersebut. Berbagai jenis majas sering
digunakan sesuai dengan arah pembicaraan atau efek gaya bahasa yang diinginkan. Itu
sebabnya, dikenal ada banyak jenis majas dalam bahasa Indonesia.
Macam Macam Majas dan Contoh
Ada berbagai jenis majas yang biasa kita gunakan. Secara garis besar, macam macam
majas ini dapat dibagi ke dalam empat kelompok besar, meliputi : majas perbandingan,
pertentangan, sindiran, dan penegasan. Pembagian ini didasarkan pada cara
mengungkapkan makna kiasan dalam gaya bahasa yang digunakan.
Majas Perbandingan
Jenis majas perbandingan meliputi majas yang menggunakan gaya bahasa ungkapan
dengan cara menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek yang
lainnya, yakni melalui proses penyamaan, pelebihan, atau penggantian. Di dalam majas
perbandingan ini pun masih dapat dibagi ke dalam beberapa sub jenis, seperti :
1. Majas Personifikasi
Majas personifikasi menggunakan gaya bahasa yang ungkapannya seakan menggantikan
fungsi benda mati yang dapat bersikap seperti manusia. Majas ini membandingkan benda
mati dan manusia. Jadi, intinya adalah pada kata ‘person’ yang berarti orang, atau meng-
orang-kan benda mati.
Contoh: Pensil itu menari –nari di atas kertas untuk menghasilkan gambar yang begitu
indah.
Keterangan: pensil adalah benda mati yang sudah pasti tidak bisa menari, tapi
digambarkan benda mati tersebut bisa menari layaknya manusia.
Contoh Majas Personifikasi:
1. Pena itu menari-nari di atas kertas.
2. Lia termenung menatap daun-daun yang berjoget diterpa angin.
3. Leptopku sedang kelelahan karena digunakan semalam suntuk.
4. Pepohonan di hutan itu tampak sedih karena musim kemarau panjang.
5. Lautan biru itu seolah menatapku dalam hening.
6. Aku bisa merasakan dinding-dinding di sekitarku mendengar pembicaraan kita.
7. Baju ini memelukku tubuhku yang kedinginan.
8. Bunga-bunga di taman bercengkerama riang di bawah terik hangat mentari.
9. Aku tidak bisa menemukan jam tanganku, mungkin dia melarikan diri.
10. Jam berjalan dengan sangat lambat.
2. Majas Metafora
Majas metafora adalah suatu majas yang menggunakan sebuah objek yang bersifat sama
dengan pesan yang ingin disampaikan, melalui suatu ungkapan. Jadi, satu objek
dibandingkan dengan objek lain yang serupa sifatnya, tetapi bukan manusia.
Contoh: Lily adalah anak emas di keluarga besar Pak Badar.
Keterangan: anak emas adalah ungkapan bagi orang yang dianggap kesayangan.
Contoh Majas Metafora:
1. Mila adalah bunga desa yang selalu mengagumkan.
2. Lia selalu menjadi buah bibir karena tingkah lakunya yang urakan.
3. Kita harus waspada dengan orang itu karena ia terkenal panjang tangan.
4. Raja hutan itu memiliki suara yang paling menggelegar.
5. Dodi senang sekali dengan buah tangan yang diberikan paman.
6. Ali berusaha keras untuk mengasilkan buah pena ini.
7. Tulisan ini adalah buah pikiran kawan sekelasku.
8. Sang Raja Siang memang selalu membawa kehangatan.
9. Dinda adalah buah hati pasangan yang fenomenal itu.
10. Budi hanya bisa pasrah dianggap sebagai sampah masyarakat.
3. Majas Asosiasi
Majas asosiasi adalah majas yang menggunakan ungkapan dengan membandingkan dua
objek berbeda, namun dianggap sama, yang dilakukan dengan pemberian kata sambung
bagaikan, bak, atau seperti.
Contoh: Meskipun bukan saudara kembar, tapi kakak beradik itu bak pinang dibelah dua.
Keterangan: bak pinang dibelah dua artinya kedua saudara itu memiliki wajah sangat
mirip.
Contoh Majas Asosiasi:
1. Sita dan Siti sangat mirip bak pinang dibelah dua.
2. Harapannya terpenuhi sesuai keinginan bak gayung bersambut.
3. Penderiannya memang mudah berubah seperti air di daun talas.
4. Dia sudah lama tidak muncul bagaikan ditelan bumi.
5. Layaknya tiada gading yang tak retak, begitu juga tiada manusia yang sempurna.
6. Nasib kita pasti berganti seperti roda yang berputar.
7. Memberi Heni hadiah sama saja seperti menabur garam di lautan.
8. Menasehati kakak beradik itu seperti berbicara dengan tembok.
9. Aku sangat kecewa dengan tindakanmu yang bagaikan duri dalam sekam.
10. Dia sungguh tak tahu balas budi, bak pagar makan tanaman.
4. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kesan yang
berlebihan, dan bahkan membandingkan sesuatu dengan cara yang hampir tidak masuk
akal.
Contoh: Kakek itu bekerja banting tulang siang malam untuk menghidupi cucu –cucunya.
Keterangan: bekerja banting tulang siang malam menunjukkan kesan berlebihan dari
tindakan bekerja keras.
Contoh Majas Hiperbola:
1. Dia sudah terbiasa memeras keringat untuk menafkahi keluarga.
2. Luluk girang setengah mati karena mendapat lotre.
3. Dinda menangis sampai air matanya habis karena kehilangan dompet.
4. Lari marathon sungguh melelahkan sampai kakiku terasa mau lepas.
5. Suaranya hampir memecahkan gendang telingaku.
6. Gadis itu berbicara dengan lantang sampai suaranya memenuhi dunia.
7. Dia menguap sampai aku hampir tertelan.
8. Guruku sangat baik seperti malaikat.
9. Soal matematika ini sangat mudah bagiku, sampai bisa kuselesaikan dalam
sekejap mata.
10. Dia bisa berlari sangat cepat secepat kilat.
5. Majas Eufemisme
Majas eufemisme adalah majas dengan gaya bahasa yang menggantikan kata-kata yang
dianggap kurang baik ata kurang etis, dengan padanan kata yang lebih halus dan
bermakna sepadan.
Contoh: Perusahaan XYZ mengeluarkan kebijakan untuk memberikan kuota pekerjaan
khusus bagi kaum difabel.
Keterangan: kata difabel menggantikan frasa yang dianggap kurang baik, yakni “orang
cacat”.
Contoh Majas Eufemisme:
1. Dia adalah seorang tuna daksa.
2. Kita harus menolong orang yang tuna wisma.
3. Kasihan anak itu, ia terlahir tuna rungu.
4. Guru itu adalah seorang difabel, tapi ia sangat pandai mengajar.
5. Dia terpaksa mendekam di hotel prodeo karena kecelakaan itu.
6. Karena terjerat kasus korupsi, ia harus dihadapkan di meja hijau.
7. Orang tua itu sudah tidak memiliki sanak saudara, makanya ia diletakkan di panti
jompo.
8. Meskipun ia adalah kaum marginal, tapi ia memiliki semangat belajar tinggi.
9. Jika kita bertemu kaum fakir, kita tidak boleh menghinanya.
10. Dia mengalami gangguan jiwa karena kehilangan pekerjaan dan keluarga sekaligus.
6. Majas Metonimia
Majas metonimia adalah majas yang menggunakan gaya bahasa dengan menyandingkan
merek atau istilah tertentu yang sudah populer, untuk merujuk benda yang sebenarnya
lebih umum.
Contoh: Agar gigi bersih, kita harus rajin menggosok gigi dengan odol.
Keterangan: yang dimaksud dengan odol di sini adalah pasta gigi, karena odol sebetulnya
adalah merek dagang dari pasta gigi.
Contoh Majas Metonimia:
1. Ayah suka menghisap gudang garam.
2. Paman memintaku membeli djarum super.
3. Agar tidak mabuk perjalanan, minum dulu antimo sebelum berpergian.
4. Jika sedang akhir bulan, aku biasa makan supermi.
5. Tolong ambilkan aqua dingin, aku haus sekali.
6. Rasanya gerah sekali siang ini, aku ingin minum teh gelas saja.
7. Ayo kita pergi naik honda.
8. Aku ingin terbang naik garuda.
9. Tolong ambilkan nokia milik Kakak di dalam kamar.
10. Jika merasa lemas, Kamu bisa meminum sangobion.
7. Majas Simile
Majas Simile ini bisa dikatakan menyerupai majas asosiasi yang menggunakan kata
hubung berupa : bak, bagaikan, atau seperti. Hanya bedanya, pada majas simile ini tidak
membandingkan dua objek yang berbeda, melainkan membandingkan kegiatan dengan
menggunakan ungkapan yang maknanya serupa.
Contoh: Setelah kehilangan kakaknya, Dito bagaikan anak ayam kehilangan induknya,
selalu kebingungan.
Keterangan: bagaikan anak ayam kehilangan induknya menunjukkan adanya kegiatan
yang selalu dalam kebingunan tanpa arah dan tujuan.
Contoh Majas Simile:
1. Sering-seringlah bergaul, agar tidak seperti kura-kura dalam tempurung.
2. Dia selalu saja patuh pada ketua geng itu, seperti kerbau yang ditusuk hidungnya.
3. Lili memang sudah terkenal sebagai pemalas, seperti beruang di musim dingin.
4. Adikmu tampak sangat lapar, jalannya seperti singa kelaparan.
5. Rapat hari ini sangat kacau, seperti hutan terserang angin ribut.
8. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas dengan gaya bahasa yang menyandingkan suatu objek dengan
kata-kata kiasan bermakna konotasi atau ungkapan.
Contoh: Dalam bahtera rumah tangga, suami adalah nakhodanya.
Keterangan: kata suami diungkapkan sebagai nahkoda, yang bermaksud sebagai
pemimpin keluarga.
Contoh Majas Alegori:
1. Jika sudah sampai pada dermaga kehidupan, pada anaklah kita akan berlabuh.
2. Ani sedang mencari pelabuhan cintanya, dan pada Adilah ia berlabuh.
3. Dalam pertarungan mencari jati diri, diri kita sendirilah petarungnya, dan orang
tua adalah pelatihnya.
4. Pertandingan politik ini, membutuhkan kapten yang tepat.
5. Di dalam perlombaan memenangkan hati, jurinya adalah perasaan.
9. Majas Sinekdok
Gaya bahasa sinekdok ini menunjukkan adanya perwakilan dalam mengungkapkan
sesuatu. Agar lebih jelas, kita bisa melihat pada pembagian majas sinekdok ini, di mana
majas ini masih terbagi lagi dalam dua macam, yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok
totem pro parte.
Sinekdok pars pro toto (part/ sebagian mewakili total) adalah gaya bahasa yang
menyebutkan sebagian unsur dengan maksud mewakili keseluruhan benda. Sedangkan
sinekdok totem pro parte (total mewakili part/ sebagian) adalah kebalikannya, yaitu
berupa gaya bahasa yang menunjukkan keseluruhan bagian yang mewakili hanya pada
sebagian benda atau situasi saja.
Contoh:
Pars pro Toto: Selama seminggu ini, Riyan belum juga menampakkan batang hidungnya.
Keterangan: batang hidung adalah hanya sebagian dari Riyan, padahal yang dimaksud
adalah Riyan seluruhnya.
Totem pro Parte: Indonesia telah berhasil mendapatkan 11 medali emas Asian Games
tahun ini.
Keterangan: Indonesia adalah seluruhnya, padahal yang dimaksud mendapat medali
hanya beberapa orang yang mewakili Indonesia saja.
Contoh Majas Sinekdok Pars Pro Toto:
1. Kita hanya perlu mewakilkan satu kepala saja dalam rapat ini.
2. Ibu membeli tiga ekor ayam untuk pesta nanti malam.
3. Dia hanya menampakkan batang hidungnya sebentar saja, lalu pergi.
Contoh Majas Sinekdok Totem Pro Parte :
1. Malaysia berhasil mengalahkan Thailand dalam pertandingan bola itu.
2. Amerika Serikat menyerang negara-negara yang dianggapnya berbahaya.
3. China menyatakan bahwa negaranya telah terbuka dalam hubungan internasional.
4. Jepang berhasil menerbangkan rudal tempur terbaru yang diklaim sangat canggih.
5. Sekolahku memenangkan lomba cerdas cermat di Semarang.
10. Majas Simbolik
Majas simbolik menggunakan gaya bahasa yang membandingkan antara manusia dengan
sikap makhluk hidup lain dalam bentuk ungkapan.
Contoh: Silvi adalah bunga desa yang banyak memiliki kelebihan.
Keterangan: bunga desa menunjukkan sosok yang banyak dikagumi.
Contoh Majas Simbolik:
1. Rian sangat berani seperti raja hutan.
2. Dina disebut-sebut sebagai kembang desa yang dikagumi semua pria.
3. Lisa seperti ratu lebah yang dipuja oleh banyak orang.
4. Dian yang masih menyendiri hingga sekarang memang layak dianggap bunga
teratai, indah tapi susah dijangkau.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan merupakan suatu bentuk gaya bahasa dengan kata-kata kiasan yang
bertentangan dengan yang dimaksudkan sesungguhnya. Jenis majas pertentangan dapat
dibagi ke dalam beberapa subjenis, meliputi :
1. Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang berkebalikan dengan majas hiperbola, tetapi lebih sempit
pada ungkapan yang bertujuan untuk merendahkan diri, dan pada kenyataannya yang
dimaksud tidak seperti yang dikatakan.
Contoh: Jika ada waktu, sudilah kiranya mampir ke gubuk kami.
Keterangan: gubuk yang dimaksud adalah rumah, sekali pun sebetulnya bukan berbentuk
gubuk melainkan rumah yang sudah memiliki bangunan kokoh.
Contoh Majas Litotes:
1. Apalah daya kami hanya bisa menyediakan pondok sederhana ini untuk kalian.
2. Silahkan dinikmati makanan seadanya ini.
3. Ini uang tanda terima kasih sekedar untuk mengganti ongkos pulsa.
4. Ya, baru mobil butut ini yang bisa kami beli.
5. Semoga kalian bisa nyaman dengan alas sederhana ini.
2. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas dengan ungkapan membandingkan situasi asli atau fakta
dengan situasi yang berkebalikan.
Contoh: Aku merasa sepi di tengah – tengah pesta yang ramai ini.
Keterangan: sepi dan ramai adalah sesuatu yang bertentangan.
Contoh Majas Paradoks:
1. Dia merasa lapar, padahal tinggal di pusat kuliner.
2. Dia tersenyum, meski hatinya sedih karena ditinggal sang kekasih.
3. Ani tetap saja menangis, ketika orang-orang di sekitarnya tertawa.
4. Lia merasa malas di tengah kobaran semangat para relawan.
5. Didi merasa bising di ruangan kosong yang sepi ini.
3. Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang memadukan pasangan kata yang memiliki arti
bertentangan.
Contoh: Baik buruk semua ada balasan yang setimpal.
Keterangan: kata baik dan buruk adalah dua makna yang bertentangan dan saling
disandingkan.
Contoh Majas Antitesis:
1. Besar kecil kue ini tetap enak rasanya.
2. Tinggi rendah martabat kita tergantung pada tingkat laku kita.
3. Orang akan menilai baik buruk diri kita dari sikap kita kepada mereka.
4. Sangat penting untuk menilai orang berdasarkan benar salah perbuatan mereka.
5. Suka benci itu adalah hak kita untuk mengatur perasaan kita sendiri.
6. Kita harus selalu menyapa kawan kita, lupa atau ingat mereka pada kita.
7. Sehat sakit itu adalah anugerah yang harus kita syukuri.
8. Cepat lambat kita pasti akan mendapatkan rejeki.
9. Hidup mati manusia berada di tangah Tuhan.
10. Gemuk kurus bagiku semua wanita itu cantik selama ia memiliki sikap santun.
4. Majas Kontradiksi Interminis
Adalah gaya bahasa dengan ungkapan menyangkal ujaran yang telah dipaparkan
sebelumnya, dan biasanya diikuti konjungsi, seperti kata kecuali atau hanya saja.
Contoh Majas Kontradiksi Interminis:
1. Kota – kota besar ini semakin mewah, kecuali kota – kota pinggiran yang semakin
tersisih.
2. Pesta ini sangat meriah, hanya saja di sudut kolam itu terlihat sepi.
3. Burung-burung di sini sangat cantik, kecuali burung kecil yang sedang terluka itu
terlihat buruk.
4. Hewan ternak milik Pak Sugi sehat – sehat, hanya saja ada beberapa ternak yang
sakit – sakitan.
5. Mobil-mobil di dealer ini sangat modern, kecuali satu mobil yang ada di ujung sana
terlihat kuno.
Majas Sindiran
Majas sindiran adalah kelompok macam majas yang menggunakan kata-kata kiasan yang
tujuannya adalah untuk menyindir seseorang atau perilaku dan kondisi tertentu. Jenis
majas sindiran terbagi ke dalam tiga subjenis, meliputi :
1. Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang menggunakan kata-kata bertentangan dengan fakta yang
ada dengan maksud menyindir. Jadi, seperti memuji di awal, tapi menunjukkan maksud
sebenarnya (yakni menyindir) di akhir kalimat.
Contoh Majas Ironi:
1. Bersih sekali tempat ini, sampai –sampai bisa jadi sarang tikus.
2. Wangi sekali bajumu, sampai banyak lalat yang mengerubuti.
3. Besar sekali kadomu, sampai bisa dimasukkan dalam kantong celana.
4. Sepertinya dietmu sukses, berat badanmu naik hingga 10 kg.
5. Kakaknya baik sekali, mengantarkan adik ke sekolah saja enggan.
6. Santun sekali kamu, berbicara saja pakai membentak-bentak.
7. Pandai sekali kamu, matematika bisa mendpatkan nilai nol besar.
8. Rajin sekali adikku ini, matahari sudah di tengah kepala baru bangun.
9. Cepat sekali larimu, dibandingkan dengan kura-kura saja sama.
10. Pengertian sekali kamu, ada tamu tidak pernah dijamu.
2. Majas Sinisme
Majas sinisme ini menggunakan gaya bahasa yang menyampaikan sindiran secara
langsung pada hal yang disindir. Sinisme tidak menggunakan ungkapan untuk
memperhalus sindiran seperti ironi, namun sindiran juga tidak disampaikan secara kasar.
Contoh Majas Sinisme:
1. Kotor sekali kamarmu sampai debu debu bertebaran di mana -mana.
2. Apek sekali bantal ini seperti tidak pernah dicuci.
3. Kurus sekali kamu seperti orang yang sudah tidak makan setahun.
4. Kamu memang sangat malas, tidak pernah mau membersihkan rumah.
5. Dia itu sangat pelit, tidak pernah mau berbagi.
3. Majas Sarkasme
Majas ini menyampaikan sindiran secara langsung dan sifatnya kasar, sehingga cenderung
seperti hujatan.
Contoh Majas Sarkasme:
1. Dia hanyalah sampah masyarakat yang tak berguna!
2. Dia itu sangat dungu dan tidak tahu apa-apa.
3. Anak itu sangat tolol sehingga membuatku muak.
4. Masakan ini rasanya sungguh membuatku ingin muntah.
5. Pestanya sungguh kacau sehingga aku tidak bisa menikmatinya.
6. Burung itu memang buruk rupa sehingga tidak ada yang mau membelinya.
7. Dodo dikenal sebagai orang yang sangat jorok.
8. Bangunan ini sudah reot dan kumuh seperti tempat pembuangan sampah.
9. Suara penyanyi ini sangat jelek membuat telingaku sakit.
10. Buku ini jelek sekali, aku pusing dibuatnya.
Majas Penegasan
Majas penegasan adalah jenis gaya bahasa yang dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan pengaruh kepada para pembaca atau pendengarnya agar menyetujui
ujaran atau kejadian yang diungkapkan. Majas penegasan dapat dibagi ke dalam tujuh
subjenis, yang meliputi :
1. Majas Pleonasme
Majas ini menggunakan kata-kata yang maknanya sama, sehingga terkesan tidak efektif,
namun hal ini sengaja dilakukan untuk menegaskan suatu hal.
Contoh: Kita harus maju ke depan agar bisa menjelaskan pada teman sekelas.
Keterangan: maju pasti ke depan.
Contoh Majas Pleonasme:
1. Silahkan angkat tangan ke atas bagi yang setuju.
2. Bagi yang merasa mampu mengerjakan soal ini boleh maju ke depan.
3. Kita harus selalu mengingat sejarah di masa lalu.
4. Kita tidak boleh mundur ke belakang meninggalkan dia sendiria.
5. Bagi yang merasa sudah lengkap berkasnya, bisa masuk ke dalam.
2. Majas Repetisi
Gaya bahasa repetisi dilakukan dengan mengulang kata-kata yang ada dalam sebuah
kalimat.
Contoh Majas Repetisi:
1. Dia adalah pelakunya, dia si pencuri itu, dialah yang mengambil jam tangan
milikmu.
2. Saya ingin berubah, saya ingin rajin belajar, saya ingin pintar, saya ingin menjadi
orang sukses.
3. Lili adalah gadis cantik, Lili adalah gadis baik, Lili adalah gadis yang sempurna.
4. Siti begitu baik, Siti begitu mulia, Siti-lah yang selalu menolongku setiap kali aku
ada masalah.
5. Buku ini buku yang bagus, buku ini sangat istimewa, buku inilah yang mampu
merubah sudut pandangku.
6. Di tempat ini aku pertama kali bertemu dengannya, di tempat ini aku
berkenalan, di tempat ini aku selalu menunggunya, di tempat ini pula ia
meninggalkanku.
7. Rumah ini adalah tempat paling nyaman, rumah ini adalah tempat paling
istimewa, rumah inilah tempat tinggalku satu-satunya.
8. Gadis itu telah berhasil merayuku, gadis itu berhasil memikat hatiku, gadis itulah
yang selalu mengisi ingatanku.
9. Komputer inilah yang selalu menemaniku, komputer inilah yang mengatarkanku
pada kesuksesan, komputer ini sudah seperti saudaraku.
10. Kota ini adalah tempat kelahiranku, kota ini tempatku dibesarkan, dan di kota ini
pula aku akan mati.
3. Majas Retorika
Majas retorika dilakukan dengan memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya,
yang sesungguhnya tidak perlu dijawab.
Contoh Majas Retorika:
1. Kapan Aku pernah memintamu untuk membohongiku?
2. Apa ada orang yang mau ditipu?
3. Siapa yang rela jika harus kehilangan orang yang dikasihinya?
4. Apa kita pernah meminta mendapatkan semua keberkahan ini?
5. Kapan Aku memintamu untuk iri kepadaku?
6. Siapa yang tidak ingin hidup makmur dan sejahtera?
7. Siapa yang senang bila keluarganya berantakan?
8. Siapa yang tidak berduka bila rumahnya kebakaran?
9. Apa kita pernah meminta seorang pemimpin yang hanya memikirkan diri sendiri?
10. Siapa yang tidak ingin mendapat pemimpin yang amanah?
4. Majas Klimaks
Majas ini mengurutkan sesuatu dari tingkatan yang rendah ke tinggi.
Contoh Majas Klimaks:
1. Bayi, anak kecil, remaja, hingga orang tua seharusnya memiliki kehidupan yang
layak dan sejahtera.
2. PAUD, TK, SD, SMP, SMA, kita harus bisa menyisipkan pendidikan karakter di
setiap tahapannya.
3. Kecil, sedang, besar, semua buah ini akan kubeli.
4. S, L, M, XL, XXL, kita semua memiliki ukuran pakaian itu.
5. Anak-anak, muda, tua, bisa menikmati fasilitas yang kami berikan ini.
6. Masyarakat di pelosok, desa, kota, sudah selayaknya mendapat kesejahteraan
hidup yang baik.
5. Majas Antiklimaks
Gaya bahasa ini berkebalikan dengan klimaks, yakni gaya bahasa yang menegaskan
sesuatu dengan mengurutkan suatu tingkatan dari tinggi ke tingkatan yang rendah.
Contoh Majas Antiklimaks:
1. Masyarakat modern, desa, hingga yang pelosok seharusnya memiliki akses
kesehatan yang layak.
2. Lansia, dewasa, remaja, anak-anak, juga bayi, boleh datang ke pesta yang kita
adakan.
3. Tua, muda, juga anak-anak punya hak yang sama untuk bahagia.
4. Ukuran jumbo, sedang, kecil, tersedia di toko kami.
5. S3, S2. S1. juga D3, boleh mendaftarkan diri di perusahaan ini.
6. Majas Pararelisme
Gaya bahasa paralelisme biasanya terdapat dalam puisi, yang dilakukan dengan
mengulang-ulang sebuah kata di dalam berbagai definisi berbeda. Jika pengulangan
dilakukan di awal, maka disebut sebagai anafora. Namun, jika kata yang diulang ada pada
bagian akhir kalimat, maka disebut epifora.
Contoh Majas Paralelisme:
Cinta itu sabar.
Cinta itu lemah lembut.
Cinta itu memaafkan.
Cinta itu tidak serakah.
Kasih itu penyabar.
Kasih itu tidak pernah marah.
Kasih itu selalu mengerti.
Yang terbaik itu cinta.
Yang terkasih itu cinta.
Yang paling sempurna itu cinta.
Perempuan paling hebat itulah ibuku.
Perempuan yang penuh kasih sayang itulah ibuku.
Perempuan yang penuh pengertian adalah ibuku.
Perempuan paling sempurna adalah ibuku.
7. Majas Tautologi
Majas ini menggunakan kata-kata yang memiliki sinonim untuk menegaskan kondisi atau
ujaran tertentu.
Contoh Majas Tautologi:
1. Hidup akan terasa aman, damai, dan tenteram, apabila kita semua bisa saling
menghormati.
2. Dia adalah gadis yang penuh dengan kasih, sayang, dan cinta.
3. Gadis di pelaminan itu adalah gadis yang cantik, manis, dan anggun.
4. Suasana di pesta ini sangat ramai, meriah, gegap gempita.
5. Kelas ini terasa begitu sepi, sunyi, senyap, tidak ada yang hadir.
6. Aku menyukai anak yang ceria, gembira, riang, dan penuh suka cita itu.
7. Jika memilih baju, ia selalu memilih yang modis, elegan, modern, dan gaya.
8. Lili itu anak yang sangat rajin, disiplin, patuh, tidak pernah terlambat.
9. Cahaya bulan malam ini tampak terang benderang bercahaya.
10. Gerakan tarian itu tampak lemah lembut, gemulai, dan begitu meliuk.
11. Kita tidak bisa mempercayai penjahat, perampok, penjambret, dan pencuri,
seperti dia.
Referensi:
1. Arifin, E.Z dan Junaiyah. 2009. Sintaksis: Untuk Mahasiswa Strata Satu Jurusan
Bahasa dan Linguistik dan Guru Bahasa Indonesia SMA/ SMK. Jakarta: Grasindo.
2. Darmayanti, N dan Hidayati, N. 2008. Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah
Kejuruan Tingkat Unggul Kelas XII. Bandung: Grafindo Media Pratama.
3. Kusmayadi, I. 2008. Think Smart Bahasa Indonesia: Kumpulan Soal untuk Kelas XI
SMA/MA Program Bahasa. Bandung: Grafindo Media Pratama.
4. Sugono, D. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
5. Utami, S., Sugiarti, Suroto, dan Alexander S. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia
untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Daftar Kosakata Attitude Toward Life (Sikap Terhadap Kehidupan) dalam Bahasa Inggris
• Optimistic : optimis
• Pessimistic: pesimis
• Extroverted : terbuka
• Introverted : tertutup
• Calm : tenang
• Relaxed : santai
• Tense : keras
• Practical : praktis
• Sensible : berpikiran sehat
• Sensitive : sensitive
Intellectual Ability (Kemampuan Intelektual)
Daftar Kosakata Bahasa Inggris Attitude Toward Other People (Sikap Terhadap Orang
Lain) :
• Obstinate : bandel, keras kepala
• Stubborn : keras kepala
• Pig-headed : keras kepala
• Thrifty : hemat
• Self-important : mementingkan diri sendiri
• Aggressive : agresif
• Bossy : tukang perintah
• Weird : aneh
• Open : terang-terangan
• Ambitious : ambisius, lantang bicara
• Naïve : naïf
• Innocent : tidak berbuat salah
• Sociable : suka bergaul, ramah
• Argumentative : suka berdebat
• Cruel : kejam
• Sadistic : sadis
• Easy going : tenang
• Impolite : tidak sopan
• Rude : kasar
• Honest : jujur
• Trustworthy : dapat dipercaya
• Reliable : dapat diandalkan
• Sincere : tulus
• Jealous : cemburu
• Envious : iri
• Determined = ulet, tekun
• Obstinate = keras kepala
• Stubborn = keras kepala
• Pig-headed = irit
• Thrifty = hemat
• Economical = ekonomis, sangat irit
• Miserly = pelit, kikir
• Tight-fisted = pelit, kikir
• Self-assured = percaya diri
• Self-important = mementingkan diri sendiri
• Arrogant = arogan, sombong
• Full of oneself = suka puas dan membanggakan diri sendiri
• Assertive = tegas
• Aggressive = agresif
• Bossy = suka asal memerintah
• Original = seadanya, apa adanya
• Peculiar = aneh
• Weird = aneh
• Eccentric = eksentrik,
More Adjectives about People (Lebih Banyak Kata Sifat tentang Orang)
Daftar Kosakata More Adjectives about People (Lebih Banyak Kata Sifat tentang Orang)
• absent-minded = berpikiran kosong
• above average = diatas rata-rata
• adventurous = suka berpetualang
• affectionate = penuh kasih sayang
• agile = cerdas, tangkas, cekatan
• agreeable = dapat disetujui
• alert = siaga
• amazing = luar biasa
• amiable = ramah
• amusing = menghibur, menyenangkan
• analytical = analitis
• angelic = seperti malaikat (kebaikan, atau perawakan)
• apathetic = apatis, tidak acuh akan lingkungan
• apprehensive = penuh pengertian
• ardent = sangat rajin
• artistic = berjiwa seni
• balanced = seimbang
• below average = dibawah rata-rata
• beneficent = dermawan, pemurah
• blue = suka murung
• boisterous = ramai, tidak bisa diam
• brave = pemberani
• brilliant = pintar, cerdas
• callous = jahat
• candid = terus terang
• cantankerous = suka membantah, keras (kelakuan)
• capable = cakap, terampil
• careful = berhati-hati
• careless = ceroboh
• cautious = siaga, waspada
• childish = kekanak-kanakan
• childlike = kekanak-kanakan
• cheerful = periang
• churlish = tidak tahu aturan, kasar
• circumspect = sangat berhati-hati
• clumsy = canggung
• coherent = masuk akal
• cold = dingin, tidak ramah
• competent = cakap, berkompeten
• composed = tenang, penyabar
• conceited = congkak, sombong, angkuh
• condescending<
Pada kedua tabel contoh kata kerja di atas, kamu bisa melihat 4 perubahan kata kerja
bahasa Inggris yaitu V1, V2, V3 dan V-ing. Kapankah kita menggunakan masing-masing
kata kerja tersebut? Kita bahas satu per satu yuk.
3A. Kata Kerja Bahasa Inggris Verb 1 (Infinitive)
Kata kerja bentuk pertama yaitu Verb 1 adalah kata kerja paling sederhana di antara yang
lainnya. Kata kerja ini disebut juga Infinitive atau Base Form yaitu bentuk dasar. Kapan
kata kerja bahasa Inggris Verb1 digunakan?
Kata kerja bahasa Inggris ini digunakan dalam beberapa tenses dan jenis kalimat yaitu:
1. Simple Present
2. Simple Present Future
3. Simple Past Future
4. Imperative Sentences
Jika kamu menemukan penggunaan kata kerja verb1 dalam jenis kalimat lainnya, bisa di-
sharing ilmunya dalam kolom komentar ya.
Bagi kamu yang masih pemula, fokus pada penggunaan kata kerja Verb1 dalam kalimat
Simple Present Tense. Supaya nggak pusing, awali dengan kalimat bahasa Inggris
sederhana dulu. Setelah itu baru deh lanjut ke tenses lainnya.
Berikut ini contoh kalimat bahasa Inggris menggunakan kata kerja bentuk pertama
1. I read a book every day. (Simple Present: kata kerja base form)
2. Janice reads a book every week. (Simple Present: kata kerja berakhiran –s/es)
3. We will do our homework later. (Simple Present Future: menggunakan Will)
4. We are going to do our homework after school. (Simple Present Future:
menggunakan Be Going To)
5. I knew she would call me. (Simple Past Future: menggunakan Would)
6. I thought Sany was going to call me. (Simple Past Future: menggunakan Be Going
To)
7. Clean your room now! (Kalimat Perintah)
Di sini saya nggak akan memberikan penjelasan detail masing-masing tense. Jika ingin
tahu lebih mendalam tentang tenses, kamu bisa cari artikelnya ya. Contoh lain
penggunaan kata kerja bahasa Inggris Verb1 dapat ditemukan dalam subpoin keempat.
3B. Kata Kerja Bahasa Inggris Verb 2 (Past Tense)
Kata kerja Verb 2 disebut juga Past Tense digunakan untuk menyatakan kegiatan masa
lampau. Penggunaan kata kerja bahasa Inggris ini gampang banget diingat. Mengapa?
Kata kerja verb2 digunakan pada kalimat Simple Past Tense saja. Hanya Simple Past saja?
Yap, hanya satu saja. Oleh karena itu, saya katakan tadi mengingat penggunaan verb2 ini
mudah sekali. Perhatikan contoh berikut.
1. She did a beautiful artwork yesterday.
2. We walked home last night.
Jika ingin melihat penjelasan detail mulai dari pengertian, rumus, hingga contoh kalimat,
kamu bisa lanjut mencari artikel tentang Simple Past Tense ya. Untuk contoh kalimat
lainnya ada di subpoin keempat. Sekarang kita lanjut mengenal kata kerja bentuk ketiga
yuk.
3C. Kata Kerja Bahasa Inggris Verb 3 (Past Participle)
Kata kerja bahasa Inggris bentuk ketiga disebut juga Past Participle. Istilah paling gampang
disebut Verb 3. Kata kerja Verb3 digunakan untuk menyatakan kegiatan yang telah
dilakukan pada masa lampau.
Apa ada di antara kalian tahu verb3 digunakan dalam tenses apa? PERFECT! Ada 4 tenses
menggunakan kata kerja bentuk ketiga yaitu Present Perfect, Past Perfect, Present Future
Perfect, Past Future Perfect. Selain itu, kata kerja verb3 juga digunakan dalam Kalimat
Pasif (Passive Voice) semua tenses. Berikut adalah contohnya.
1. She has taken a bath. (Present Perfect)
2. Mother had cooked dinner when we went home. (Past Perfect)
3. The kids will have slept by 11 p.m. (Present Future Perfect)
4. Lucile wouldn’t have finished her task if she had gone to the party. (Past Future
Perfect and Past Perfect)
5. A book is read by Janice everyday. (Kalimat Pasif Simple Present)
6. A beautiful artwork was done by her yesterday. (Kalimat Pasif Simple Past)
7. You are being called by Beni right now. (Passive Voice Present Continuous)
8. A new bike has been bought by my father. (Passive Voice Present Perfect)
9. The parcel will be sent tomorrow. (Passive Voice Simple Present Future)
Udah mulai pusingkah dengan penggunaan kata kerja dalam bahasa Inggris Verb3 ini? Ha
ha! Sante ajah ya. Nggak harus dipelajari semuanya dalam sehari. Nanti malah stress.
Pelan-pelan saja. Yang terpenting kamu dapat pengetahuan tentang verb 3 dan tahu
kapan menggunakannya. Kan nggak harus digunakan sekarang juga, iya toh?
3D. Kata Kerja Bahasa Inggris Verb-ing (Present Participle)
Mengubah verb menjadi jenis kata kerja bahasa Inggris Verb-ing memang terlihat
gampang banget. Hanya menambahkan akhiran –ing saja. Tapi sebenarnya ada sedikit
aturan dalam mengubahnya seperti take berubah menjadi taking, sit menjadi sitting, dan
lie menjadi lying. Penjelasan dan contoh lainnya bisa kamu lihat selengkapnya dalam
artikel Kata Kerja Present Continuous (Verb-ing) ini Paling Sering Dipakai.
Kapan kita menggunakannya? Setelah memilah-milah tenses yang digunakan V-ing, saya
terkejut karena kata kerja bahasa Inggris ini paling banyak digunakan. Yap, ada 8 tenses
menggunakan Verb-ing dalam pola kalimatnya. Selain itu, V-ing juga digunakan dalam
Gerund yang berperan sebagai kata benda. Pembahasan Gerund dibahas dalam artikel
berbeda ya.
Semua tenses yang ada kata CONTINUOUS menggunakan kata kerja verb-ing. Perhatikan
contoh kalimatnya.
1. Beni is calling you right now. (Present Continuous)
2. I was sleeping when they came. (Past Continuous)
3. We have been waiting here all day. (Present Perfect Contiuous)
4. They had been talking for hours before she came. (Past Perfect Continuous)
5. I will be doing my project when she arrives tonight. (Present Future Continuous)
6. She said they would be playing basketball on Sunday. (Past Future Continuous)
7. By 2020 I will have been living in Perth for five years. (Present Future Perfect
Continuous)
8. If she hadn’t gone abroad, she would have been working here for ten years by last
December. (Past Future Perfect Continuous)
9. Sleeping is my hobby. (Gerund)
10. Watching a movie makes me happy. (Gerund)
Akhirnya selesai juga contoh kalimat dengan kata kerja bahasa Inggris Verb-ing. Ingat ya,
jangan dipusingkan jika kamu belum paham semua tenses. Pasti bisa jika konsisten
belajarnya. Yang penting semangat tetap membara. Itu kuncinya.
Berikut ini ada 20 contoh kalimat menggunakan kata kerja bahasa Inggris yaitu V1, V2, V3
dan V-ing beserta terjemahannya. Semoga dengan membaca contoh kamu mulai paham
penggunaan kata kerja dalam bahasa Inggris. Ingat ya, jangan ngebut nanti nabrak.
1. She would visit her grandparents if the rain stopped. (Ia akan mengunjungi kakek
neneknya jika hujan berhenti.)
2. My young brother and I love animals. (Adik laki-laki dan aku sayang hewan.)
3. My father always drinks a glass of water every morning. (Ayahku selalu minum
segelas air setiap pagi.)
4. They will play tennis this Saturday afternoon. (Mereka bermain tenis hari Sabtu
sore.)
5. Did you see a monster in your dream? (Apakah kamu melihat monster dalam
mimpimu?)
6. He took my pen. (Dia mengambil pensilku.)
7. We gave it to you yesterday. (Kami memberikannya kepadamu kemarin.)
8. Budiana and Lusiani got married last month. (Budiana dan Lusiana menikah bulan
lalu.)
9. You have found what you want. (Kamu sudah mendapatkan yang kamu inginkan.)
10. She has put the key back into the drawer. (Dia sudah meletakkan kunci ke dalam
laci.)
11. We had slept when father came. (Kami sudah tidur ketika ayah datang.)
12. Have we had a holiday before? (Apakah kita sudah berlibur sebelumnya?)
13. This house was built by my grandfather. (Rumah ini dibangun oleh kakek saya.)
14. We are learning English now. (Kami sedang belajar Bahasa Inggris sekarang)
15. She is waiting for her mother. (Ia sedang menunggu ibunya.)
16. Joana is tired because she has been working very hard. (Joana lelah karena ia telah
dan sedang bekerja sangat keras.)
17. Laudia has been looking for a job for three months. (Laudia sudah dan sedang
mencari pekerjaan selama 3 bulan.)
18. At 9 o’clock tomorrow, we will be presenting our proposal. (Jam 9 besok kami akan
mempresentasikan proposal kami.)
19. We had been watching TV for half an hour when it started to rain. ()
20. How long have you been working here? (Berapa lama kamu sudah dan sedang
bekerja di sini?
Ingin mengetahui sejauh mana pemahamanmu tentang kata kerja bahasa Inggris? Yuk
praktek soal berikut. Tersedia 10 kata kerja yang bisa kamu gunakan untuk melengkapi
kalimat di bawah ini. Jika sudah selesai, kamu bisa koreksi sendiri dengan melihat kunci
jawaban yang telah tersedia. Good luck!
have traveling
meet left
drew sang
learning going
speak eaten
1. How long have you been … English?
2. I am hungry. I will … something to eat.
3. This time next week we will be … in Europe.
4. Will we … tomorrow?
5. I have … my lunch before you come.
6. Are you … to bed now?
7. They … a picture of Kartini last Wednesday.
8. Do you … English?
9. We … our favourite songs in the ceremony.
10. His parents have … before he arrived.
KUNCI JAWABAN:
1. How long have you been learning English?
2. I am hungry. I will have something to eat.
3. This time next week we will be traveling in Europe.
4. Will we meet tomorrow?
5. I have eaten my lunch before you come.
6. Are you going to bed now?
7. They drew a picture of Kartini last Wednesday.
8. Do you speak English?
9. We sang our favourite songs in the ceremony.
10. His parents have left before he arrived.
***
Kesimpulannya, kata kerja bahasa Inggris itu penting dipelajari. Ada 4 bentuk kata kerja
yaitu Verb 1, 2, 3 dan Verb-ing. Berdasarkan perubahannya, ada dua jenis yaitu Regular
dan Irregular Verb. Sekali lagi saya tekankan supaya nggak terobsesi menghapal semuanya
dalam semalam saja. Bisa gilaaa… So, pelan-pelan saja. Baca dan buat kalimatnya. Kamu
pasti bisa!