Anda di halaman 1dari 12

ETIKA KRISTEN

( EUTHANASIA)

Nama kelompok
Vindri ( 220112025)
Seprianti Reka Buli ( 220112039)
Yusriani Anning Endang ( 220112032)
PENGERTIAN EUTHANASIA
• Euthanasia berasal dari kata yunani eu (baik) dan Thanamos
(kematian). Secara etimologi, euthanasia diartikan sebagai
mati dengan baik, mati bahagia, mati senang, mati tenang,
mati damai, mati tanpa penderitaan]. Euthanasia dipahami
sebagai suatu tindakan yang dilakukan seseorang untuk
membantu orang lain mengakhiri hidupnya dengan sengaja,
semata-mata untuk kepentingan dan keuntungan orang
tersebut. Entah atas permintaan yang bersangkutan maupun
atas permintaan wali / keluarganya.
• Euthanasia diartikan juga sebagai tindakan yang dilakukan
dengan sengaja untuk mengakhiri hidup seseorang atas
permintaannya sendiri.Atau juga diartikan sebagai bantuan
yang diberikan kepada seseorang untuk mati dengan tenang
atas permintaannya sendiri
JENIS EUTHANASIA
1)      Euthanasia aktif
Euthanasia aktif adalah  mengambil kehidupan seseorang
untuk mengurangi penderitaannya. Dalam praktik euthana jenis
ini, biasanya dilakukan dengan cara menyuntikkan zat kimia
tertentu untuk mempercepat proses kematian seseorang. Dalam
hal praktik euthanasia aktif ini terdapat aspek kesengajaan.

2)      Euthanasia pasif
Euthanasia pasif, diartikan sebagai tindakan membiarkan si
sakit (pasien) mati secara alamiah tanpa alat bantu seperti
pemberian obat / suntik. Dengan kata lain, seorang dokter tidak
melakukan apa-apa untuk pasiennya dan membiarkan kematian
melakukan pekerjaannya dengan jalan tidak mencegahnya.
PRO KONTRA EUTHANASIA  

• Dalam praktik euthanasia memang terjadi pro dan kontra


dengan alasan-alasan yang diberikan baik dari pihak yang pro
akan euthanasia, maupun dari pihak yang menentang
euthanasia. Ada yang berpihak sebagai pro ada juga yang
berpihak sebagai kontra.
Alasan yang diberikan oleh
pihak yang pro:
• Adanya hak moral bagi setiap orang untuk mati secara
terhormat. Maka seseorang mempunyai hak untuk memilih
cara kematiannya.
•  Adanya hak “privasi” yang secara legal melekat pada setiap
orang. Ini berkaitan dengan hak-hak yang dinikmati dalam
hidup seseorang.
•  Euthanasia adalah dipandang sebagai tindakan belas kasihan /
kemurahan bagi si sakit (pasien). Sehingga tidak bertentangan
dengan peri kemanusiaan dan justru merupakan tindakan
kebajikan.
•  Euthanasia juga dipandang sebagai tindakan belas kasih
kepada keluarga pasien.  Dalam hal ini berkenaan dengan
ekonomi dan beban biaya yang harus ditanggung.
Alasan-alasan yang diajukan oleh pihak yang kontra

•  Tidak ada alasan moral manapun yang mengizinkan seseorang


melakukan pembunuhan maupun bunuh diri.
• Hak privacy tetap memiliki batas, yakni hak privacy orang lain.
Dengan kata lain bahwa seorang pasien yang memiliki
hak privacy  untuk meminta euthanasia, dibatasi oleh hak
orang lain (dokter/tim medis) yang tidak menginginkan atau
tidak menyetujui hal tersebut.
• Sekalipun secara teori euthanasia dapat meringankan atau
mengakhiri penderitaan, euthanasia tetaplah merupakan
suatu pembunuhan. Hal ini sama artinya dengan
menghalalkan segala cara untuk tujuan tertentu.
PANDANGAN ALKITAB
MENGENAI EUTHANASIA
Alkitab tidak mendukung adanya Euthanasia, sekalipun dalam
Alkitab ada tokoh yang melakukannya, seperti : Saul, raja
pertama bangsa Israel (1 samuel 31:4) dan Abimelekh (hakim-
hakim 9 : 53-54)
Dalam bagian yang lainnya, ada pula ayat yang seolah
mendukung tindakan Euthanasia ,seperti dalam Matius 18:6,
Markus 9:42, lukas 17:2, yang ketiga ayat tersebut memiliki isi
yang dapat dikatakan sama . Namun bukan berarti hal ini juga
mendukung Euthanasia, melainkan ayat ini membarikan
peringatan agar tidak menyesatkan oerang lain sebab akan ada
hukuman bagi yang melakukannya.
• Dengan sangat jelas bahwa Alkitab tidak memberikan
dukungan atau menyetujui praktik Euthanasia .

Ada beberapa ayat yang menunjuk kepada penolakan


Euthanasia :
Perintah Allah “ jangan membunuh” (Keluaran 20:13)
Setiap kematian adalah hak Tuhan (ulangan 32:39; Ayub 1:21;
Ibrani 9:27)
Jika alasan penderitaan, Alkitab menegaskan bahwa
penderitaan berfungsi untuk konstruktif dalam hidup manusia
(yakobus 1:2-4, Roma 5:3-4)
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa parktik Euthanasia
merupakan praktik yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan
oleh Alkitab .
PANDANGAN IMAN KRISTEN
TENTANG EUTHANASIA
• Pandangan iman kristen menempatkan manusia sebagai
makhluk yang memiliki kehendak atau pun kebebasan dalam
memilih dan memiliki tujuan dalam kehidupannya serta
membutuhkan cara-cara untuk mencapainya. Dengan
demikian diperlukan keputusan-keputusan yang tepat secara
etis untuk mencapai tujuan hidup dalam pilihan kehendak dan
kebebasannya.

• Menjadi pertanyaan adalah, bagaimana etika kristen


memandang euthanasia? Setujukah kekristenan dengan
praktik euthanasia? Bagaimana seharusnya seorang kristen
menyikapi euthanasia?
• Etika kristen adalah suatu etika yang berdasarkan kepada Yesus
Kristus mencakup pribadiNya, ajaranNya, dan juga teladanNya. Hal
ini mencakup kepada semua aspek kehidupan manusia, termasuk
didalamnya mengenai hal hidup dan mati manusia. Hidup manusia
adalah pemberian dan milik kepunyaan Allah, sehingga manusia
tidak berhak untuk merenggut nyawa orang lain. Selain dari itu,
dalam Kejadian 1:26-27, dikatakan bahwa manusia diciptakan
segambar dan serupa dengan Allah. Artinya adalah bahwa manusia
diciptakan sebagai citra Allah, maka manusia tidak boleh ataupun
tidak memiliki hak untuk mencampuri proses kematian alamiah.

• Sudah sangat jelas dalam keimanan kristen bahwa kehidupan dan


kematian adalah milik Allah. Secara tegas dikatakan dalam Alkitab
bahwa Kematian adalah hak Tuhan (Ulangan 32:39; Ayub 1:21;
Ibrani 9:27). Juga dalam kesepuluh hukum, sangat jelas dalam
hukumnya mengatakan “jangan membunuh” (Keluaran 20:13). Hal
ini menegaskan bahwa kekristenan tidak menyetujui datau pun
mendukung praktik euthanasia, apa pun alasannya.
KESIMPULAN
• Praktik euthanasia dalam pandangan etika kristen yang
berdasarkan pada Yesus Kristus mencakup pribadiNya,
ajaranNya, dan juga teladanNya, yang juga  mencakup kepada
semua aspek kehidupan manusia, termasuk didalamnya
mengenai hal hidup dan mati manusia, merupakan tindakan
yang tidak dibenarkan. Apa pun yang menjadi alasan dalam
praktik tersebut. Baik euthanasia secara aktif maupun pasif.
• Euthanasia merupakan praktik yang tidak menghargai dan
menghormati kehidupan yang adalah milik dan kepunyaan
Tuhan yang telah IA berikan kepada manusia. Sebagai manusia
yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, mari kita
memaknai kehidupan dengan terus berusaha dan tidak
menyerah terhadap “penderitaan” yang ada dalam dunia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai