Anda di halaman 1dari 5

Nama : Destariana Sipayung

Npm : 218600097
Kelas : psikolog A1

Sejarah Penyebutan Kata Kristen


Pengikut Yesus disebut sebagai orang Kristen (dari kata sifat bahasa Belanda Christen,
pengikut Kristus) pertama kalinya di dalam Kisah 11:26, karena mereka percaya bahwa
Yesus adalah sang Mesias yang dinubuatkan di dalam Alkitab Ibrani – oleh karena itu
pengikut Yesus menyebut Yesus sebagai Yesus Kristus, yang berarti Yesus, "sang Khristos",
berarti "Yesus, Yang Diurapi". Dalam pemakaian umum – bahkan di kalangan sekuler –
"Kristus" biasanya disinonimkan dengan Yesus orang Nazaret.

Kata Kristus berasal dari bahasa Yunani "Christos" yang berarti "yang diurapi", artinya
dituangi minyak di kepalanya. Pengurapan biasa dilakukan di kalangan bangsa Israel sebagai
tanda bahwa orang yang diurapi itu mendapatkan jabatan atau kedudukan khusus.
Misalnya, Saul dan Daud masing-masing diurapi menjadi raja Israel oleh Samuel (1 Samuel
10:1, 16:13).
Kristus adalah salah satu gelar yang diberikan kepada Yesus, karena orang Kristen perdana
percaya bahwa Yesus adalah sang Juru Selamat (Mesias) yang dijanjikan sejak
masa Perjanjian Lama.
Dalam versi-versi Alkitab bahasa Indonesia, istilah Christos pernah diterjemahkan menjadi:
Almaseh (BABA); Almasih (KL1870, SB); Elmesehh (LDKR); Kristoes (KL1863), dan Kristus (TB,
BIS, TL, FAYH, WBTC, ENDE). Sedangkan kata Messias pernah diterjemahkan menjadi al-
Masih (KL1863); Almasih (KL1870); Djoeroe-Slamat (KL1863); Elmesehh (LDKR); Masehi (SB);
Masiha (BABA); Mesias (TB, BIS, FAYH, WBTC, ENDE); Messias (TL); dan Raja Penyelamat
(BIS).
Sejarah Kekristenan tidak bisa dipisahkan dari Sejarah gereja Kristen yang membawa ajaran
agama Kristen, mengayomi penganutnya dan menjadi saksi perkembangan pekerjaan yang
telah dijalankan sepanjang dua ribu tahun, sejak abad pertama Masehi, mulai dari tanah
Israel hingga ke Eropa, Amerika, dan seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejarah gereja
sangat menarik untuk dicermati, dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terhitung
banyaknya, dan juga menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur sejarah
dunia. Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan kekristenan dapat dilihat pada
sub bagian artikel ini.
Kekristenan muncul dari wilayah Levant (sekarang Palestina dan Israel) mulai pertengahan
abad pertama Masehi. Asalnya Kekristenan dimulai di kota Yerusalem dan mulai menyebar
ke wilayah Timur Dekat, termasuk ke Siria, Asyur, Mesopotamia, Fenisia, Asia
Minor, Yordania dan Mesir. Sekitar 15 tahun setelahnya Kekristenan mulai
memasuki Eropa Selatan dan berkembang di sana. Sementara itu juga terjadi penyebaran
di Afrika Utara serta Asia Selatan dan Eropa Timur. Pada abad ke-4 Kekristenan telah
dijadikan agama negara oleh Dinasti Arsakid di Armenia pada tahun 301, "Caucasian Iberia"
(atau Republik Georgia) pada tahun 319, Kekaisaran Aksum di Etiopia pada tahun 325,
dan Kekaisaran Romawi pada tahun 380 M.
Kekristenan menjadi umum bagi seluruh Eropa pada Abad Pertengahan dan mengembang
ke seluruh dunia selama Masa Eksplorasi negara-negara Eropa dari zaman Renaissance
sampai menjadi agama terbesar di dunia. Sekarang terdapat lebih dari 2,5 miliar orang
Kristen, yaitu sepertiga jumlah manusia di dunia. Kekristenan terbagi menjadi Gereja Katolik
Roma dan Gereja Ortodoks Timur pada Skisma Timur-Barat atau Skisma Besar pada tahun
1054. Reformasi Protestan memecah Gereja Katolik Roma menjadi berbagai denominasi
Kristen.
Sebutan "Kristen" (Ibrani: MESHIKHIYIM, harf: pengikut Mesias/ Kristus; mesianik) dan
"Nasrani" (Ibrani: NOTS'RIM) itu terkadang "sinonim" yaitu sama-sama merujuk kepada
golongan orang-orang yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Kamus Bahasa Ibrani
sendiri menunjukkan bahwa "Christian" adalah NOTS'RIM. Sedangkan kata
Ibrani kekristenan/ christianity, adalah: NATS'RUT.
Namun antara kadang antara "Kristen" (Ibrani: MESHIKHIYIM, harf: pengikut Mesias/
Kristus) dan "Nasrani" (Ibrani: NOTS'RIM), kedua istilah itu "tidak merujuk kepada makna
yang sama." Maka penggunaannya harus melihat konteks. Sebab, ada golongan "Sekte
Nasrani" yang telah ada sebelum kelahiran Yesus Kristus. Disebabkan adanya kemiripan
bunyi juga timpang tindih yang merujuk ke istilah "Nasrani (Kristen)" dan "Sekte Nasrani."
Dengan adanya kaitan nama Yesus Kristus dengan kota asal-Nya Nazaret.
* Matius 2:23

Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya
genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

ASAL KATA
I. ETYMOLOGY
Kristen, Yunani KRISTIANOS. Sebutan ini muncul 3 kali dalam Alkitab, memaksudkan para
pengikut Kristus Yesus, pendukung Kekristenan:
* Kisah Para Rasul 11:26

“Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar
banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen."

* Kisah Para Rasul 26:28


Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!"

* 1 Petrus 4:16

Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan
hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

Ketiga ayat di atas mengandung gagasan bahwa Kristen adalah gelar yang diakui umum
pada zaman Perjanjian Baru, sekalipun jelas ada sebutan-sebutan lain yang dipakai oleh
orang Kristen sendiri, yang barangkali lebih disukai. Di Alkitab, kata "KRISTEN" itu pertama
kali dipakai dan di tujukan kepada murid-murid di Antiokia, yang berarti adalah sebuah kata
yg BUKAN BERASAL dari kalangan murid-murid itu sendiri, dan bukan berasal dari
tulisan rasul Petrus juga karena tentunya jemaat di Anthiokia sudah lama terbentuk lebih
awal dibandingkan dengan Tulisan dan surat yg ditulis oleh Petrus itu.

II. ASAL DARI SEBUTAN ITU


Istilah khristianos , mungkin mulanya menggambarkan "serdadu-serdadu Kristus", atau
"rumah tangga Kristus", atau "pendukung-pendukung Kristus". Lukas, yang mengenal jelas
gereja Antiokia di Siria, menempatkan pemakaian pertama sebutan itu di sana. Herodes
Agripa juga menyinggung nama khristianos.
Namun Kisah Para Rasul 11:26 tak dapat dipandang sebagai memastikan penanggalan asal
mula gelar itu. Tapi ada alasan untuk menghubungkan kejadian itu dengan apa yang
mendahuluinya, sebab Lukas baru saja menunjukkan bahwa Antiokhialah jemaat pertama
dengan suatu unsur murni non-Yahudi, bekas penyembah berhala; artinya: Antiokhia-lah
tempat pertama di mana orang-orang non-Yahudi melihat agama Kristen lain dari mazhab
Yahudi. Nama-nama yang cocok bagi orang-orang yang bertobat pasti tidak lama kemudian
muncul.
Dalam beberapa sumber berpendapat bahwa kata "khristianos" (bentuk diminutive dari
kata: KHRISTOS, itu sebuah julukan yang awalnya sifatnya 'ejekan' yang berarti harfiah
"Kristus-kecil" (bentuk diminutive: khristianos) yang dilontarkan orang-orang kepada
pengikut Kristus mula-mula/ Jemaat mula-mula:
tuh kristus kecil.....
hei kristus kecil!
pergi kamu kristus kecil!

Kemudian nama ini menjadi nama yang legitimate untuk menyebut kelompok orang yang
percaya Kristus.
Bagaimanapun juga sebutan "Kristen" khristianos, telah baku pada tahun 60-an
Masehi. Herodes Agripa yang licik memakainya pasti untuk menyindir Paulus. Petrus,
mungkin dari Roma, sebelum penghambatan oleh Nero, mengingatkan "para orang pilihan"
di bagian-bagian Asia Kecil, supaya seorang pun jangan malu jika dipanggil untuk menderita
sebagai Kristen. Kaisar Nero melancarkan tuduhan-tuduhan palsu terhadap suatu mazhab
yang masyarakat umum 'sedang menyebutnya' ('appellabat' - bentuk masa kata kerjanya
penting) "orang Kristen".

III. SUMBER SEBUTAN ITU


Kata 'khrêmatisai' dalam Kisah Para Rasul 11:26 ditafsirkan bermacam-macam. Ada
terjemahan "menyebut diri mereka", berpendapat bahwa "Kristen" adalah sebutan yang
diciptakan di jemaat Antiokhia. Terjemahannya memang mungkin, tapi tidak harus begitu.
Agaknya lebih sesuai jika masyarakat non-Kristen Antiokhia-lah yang menciptakan sebutan
itu. Di lain tempat, memang masyarakat non-Kristenlah yang menggunakan sebutan itu.
'khrêmatisai' sering diterjemahkan "disebut di depan umum" untuk menunjuk kepada
perbuatan resmi dalam mendaftarkan mazhab baru di bawah nama "orang-orang Kristen".
(Pendaftaran dengan mudah akan menerangkan adanya sebuah sebutan Latin). Tapi kata itu
dapat dipakai lebih bebas, dan barangkali Lukas bermaksud tidak lebih dari menunjukkan,
bahwa sebutan itu dipakai umum di kota pertama, di mana sebuah sebutan yang
menunjukkan perbedaan sangat diperlukan. Dari sini mungkin dengan cepat dan mudah
menjadi resmi dan umum.

IV. PEMAKAIAN BERIKUTNYA


Jika sebutan "Kristen" mulanya nama ejekan, nama itu, seperti halnya sebutan "Metodis"
pada waktu yang lebih kemudian, diterima oleh mereka yang diejek. Lama-kelamaan orang
percaya harus menjawab pertanyaan "Apakah kamu Kristen?" Tidaklah memalukan untuk
menerima maksud sebuah nama kehinaan, jika nama itu berisi Nama Juruselamat. Dan
nama itu mempunyai kelayakan tertentu: ia memusatkan perhatian kepada unsur yang
membedakan di dalam agama baru ini, yakni bahwa agama itu berpusat kepada Pribadi
Kristus. Jika nama KHRISTOS tidak dimengerti oleh kebanyakan non-Kristen, dan mereka
kadang-kadang mengacaukannya dengan nama umum KHRESTOS, yang berarti "baik, baik
hati, kemurahan hati", hal itu adalah 'paronomasia', permainan kata, yang dapat dipakai
untuk menghasilkan yang baik. Demikianlah dalam kepustakaan awal abad 2, nama itu
dipakai tanpa persoalan oleh uskup Kristen Ignatius (di Antiokhia) dan oleh wali negeri Pliny
(di daerah yang disebut dalam 1 Petrus).

Makna dan arti kata Kristen secara teologis menunjuk kepada Yesus Kristus dan setiap orang
yang percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Dikatakan
demikian, karena memang makna dan arti kata Kristen itu tidak ditemukan kepada orang
yang beragama lain.

Anda mungkin juga menyukai