Anda di halaman 1dari 6

MENGURAI KOMPLIKASI CERITA FIKSI DALAM

NOVEL : Pembangunan dan konteks,


membangun teks, memahami struktur dan ciri
kebahasaan, mengevaluasi struktur teks,
menyunting dan mengabtraksi teks cerita fiksi
dalam novel

 Pirdan Ramdani  11 months ago

MENGURAI KOMPLIKASI CERITA FIKSI DALAM NOVEL

Selamat jumpa dan salam hangat sahabat Punya Wawasan, ketemu lagi nih dengan admin
disini. Dari judulnya juga sudah jelas kali ini admin akan membahas mengenai cerita fiksi
yang ada dalam novel. Banyak sekali bahasan yang perlu temen-temen perhatikan. Marilah
langsung saja ke pembahasan utama sebagai pembuka bahasannya.

Berikut merupakan aspek-aspek yang akan admin sajikan untuk artikel kali ini, yaitu sebagai
berikut :
1.    Pembangunan konteks dan pemodelan teks (cerita fiksi dalam novel)
2.    Kerja bersama dan kerja mandiri membangun teks (cerita fiksi dalam novel)
3.    Memahami struktur dan ciri kebahasaan  (cerita fiksi dalam novel)
4.    Mengevaluasi struktur teks (cerita fiksi dalam novel)
5.    Menyunting dan mengabstraksi teks (cerita fiksi dalam novel)
6.    Membandingkan teks (cerita fiksi dalam novel)
7.    Menginterpretasi fungsi sosial teks (cerita fiksi dalam novel)
8.    Memproduksi teks (cerita fiksi dalam novel)
9.    Menganalisis teks (cerita fiksi dalam novel)
10.    Mengonversi teks (cerita fiksi dalam novel)
Diatas merupakan hal-hal atau materi pembelajaran yang akan admin sajikan dan jelaskan
dalam artikel kali ini. Untuk lebih jelasnya marilah sama-sama kita cermati dan pahami
pembahasan berikut ini.

1.    Pendahuluan

Mengurai komplikasi cerita fiksi dalam novel adalah proses pembelajaran yang ada dalam
bahasa Indonesia yang mengacu pada basis teks cerita fiksi. Untuk dapat memahami suatu
penguraian teks cerita fiksi dalam novel yaitu dengan hal-hal atau tahap-tahap yang telah
dicantumkan diatas. Komponen atau hal yang ada dalam cerita fiksi adalah terdapat
komponen abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.

2.    Pembangunan konteks dan pemodelan teks cerita Fiksi dalam Novel

Pada dasarnya dalam materi ini ada yang dinamakan dengan genre fiksi, yang akan
membantu untuk membangun dan pemodelannya. Genre fiksi adalah suatu jenis teks yang
pembuatannya berdasarkan imajinasi (imagination). Kenapa ada genre? Karena pada teks
cerita fiksi atau disebut juga teks cerita rekaan adalah dunia yang menggunakan imajinasi
atau khayalan yang baik.

Seorang penulis pada dasarnya membuat teks cerita fiksi dalam novel adalah dengan
imajinasi dan bisa juga berdasarkan fakta, siapapun bisa membuat dan memproduksi tek
cerita fiksi dalam novel dan membuat novel sekalipun dan kembalilah yaitu dengan
menggunakan imajinasi atau khayalan. Karya sastra tidak jadi begitu saja atau tiba-tiba dating
dari langit, karya sastra tidak seperti itu. Melainkan, dengan diciptakan oleh seoran yang
dinamakan sastrawan (pembuat karya sastra) yang bertujuan untuk :
1.    Dinikmati karya sastranya
2.    Dapat dipahami karya sastranya
3.    Dimanfaatkan karya sastra oleh masyarakat (pembaca)

Untuk memperlancar pembuatan dan pemodelan suatu teks cerita fiksi dalam novel adalah
dengan membaca suatu novel yang bagus. Salah satunya adalah novel yang sudah mempunyai
penghargaan. Contohnya novel  yang berjudul “Nyanyi Sunyi dari Indragiri”. Dalam novel ini
kita juga pada materi ini kita tidak perlu membacanya sampai habis, namun kita hanya harus
membaca dua hal berikut, yaitu Prolog dan Epilog dalam novel itu sendiri. Itulah hal yang
akan membantu dalam pembangunan konteks dan pemodelan teks cerita Fiksi dalam Novel.

3.    Memahami struktur dan ciri kebahasaan cerita Fiksi dalam Novel

Dalam membuat dan memahami struktur novel temen-temen sebagai pelajar menggunakan
model teks cerita fiksi yang ideal. Temen-temen dapat lebih memahami berbagai unsur yang
membangun novel pada novel diatas yang berjudul “Nyanyi Sunyi dari Indragiri”. Seperti
pada tema, tokoh (penokohan), latar, konflik alur, dan sebagainya.

Setelah temen-temen memahami unsur-unsur diatas yang membangun teks novel tersebut,
temen-temen akan mudah mengurai komplikasi yang ada dalam novel itu sendiri. Untuk
dapat lebih memahaminya temen-temen harus membaca beberapa cuplikan teks novel yang
berjudul “Nyanyi Sunyi dari Indragiri”  bacalah dengan teliti dan seksama agar mudah
memahami dalam mengurai dan mengomplikasikannya.

Setelah temen-temen selesai membaca cuplikan teksnya, temen-temen dapat menentukan dan
mengisi unsur-unsur diatas tadi yaitu sebagai berikut.
a.    Tema
Untuk tema dapat ditentukan dengan menemukan hal-hal atau peristiwa yang paling banyak
muncul dan ada bahasan kembali pada akhir cerita.
b.    Tokoh
Dengan tokoh kita bisa tahu siapa saja yang berperan dalam novel itu, untuk tokoh kita tinggal
lihat siapa saja orang yang ada dalam novel itu dan bagaimana sikapnya.
c.    Alur
Alur dapat ditentukan dengan cara pembacaan pada bagian awal bagian tengah (isi atau
konflik) dan bagian akhir (closing).
d.    Konflik dan Alur
Untuk memahami alur tentunya kita harus banyak menemukan konflik pada novel itu
sehingga kita dapat menentukan alur cerita pada novel tersebut.

Pada dasarnya suatu novel mempunyai rangsangan dan berbagai permasalahan, nah cara kita
hanyalah bagaimana cara penyelesaiannya. Untuk penyelesaiannya dapat ditentukan dengan
mencantumkan dan mengisi hal-hal berikut ini setelah kita membacanya.
a.    Komplikasi
b.    Evaluasi
c.    Resolusi
Setiap teks pasti memiliki yang namanya struktur yang dapat membangunnya, dan dapat
memperlihatkan system berpikir pengarangnya. Berikut merupakan struktur pembangunnya
diantaranya adalah :
a.    Abstrak
b.    Orientasi
c.    Komplikasi
d.    Evaluasi
e.    Resolusi
f.    Koda

4.    Membandingkan teks cerita Fiksi dalam Novel

Sebagai sastrawan atau penulis novel, fungsi fiksi dalam cerita novel sangatlah berarti yang
nantinya aka nada sebuah konflik, peristiwa, dan lain-lain. Sebagai memperlengkap penulisan
novel kita dianjurkan untuk membandingkan antara novel satu dan novel lainnya. Contohnya
dari novel yang berjudul “Nyanyi Sunyi dari Indragiri” dengan novel “lascar pelangi” temen
dianjurkan untuk membandingkan kedua novel ini, dan membaca dengan jelas alur cerita
dan peristiwa-peristiwa dalam novelnya dan nantinya bandingkan dengan novel satunya lagi.

Hal yang pertama yang harus temen-temen harus lakukan sangatlah mudah, temen-temen
hanya perlu mencatat informasin yang ada dalam cerita novelnya. Berikut merupakan
rangkaian kegiatan dan atau hal yang harus temen-temen perhatikan :
a.    Memperhatikan kutipan, temen-temen harus bisa megidentifikasi setiap kutipan atau
peristiwa yang ada dalam novel.
b.    Setelah temen-temen dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam novel
tersebut, lalu temen-temen hanya perlu membandingkan dengan peristiwa-peristiwa yang
ada dalam novel “nyanyi sunyi dari Indagiri” dengan catatan beserta identifikasi terhadap
ceritanya. Kemudian, berikanlah pendapat temen-temen sebisa mungkin pendapat yang baik
dan bermanfaat terhadap ceritanya (nyambung).
c.    Membandingkan bisa dengan memulai untuk mencari persamaan kejadian, peristiwa,
atau lainnya dari setiap kejadian yang ada dalam novel satu dan novel lainnya yang sedang
temen-temen bandingkan. Lihatlah dalam strukturnya (struktur pembangun) setelah kalian
dapat menemukan strukturnya temen-temen akan lebih mudah membandingkannya.
d.    Bahasa merupakan hal yang penting juga dalam membandingkannya, dengan
membandingkan bahasa apa saja yang dipakai kita akan mudah membedakan antara cara
penulisan dan penyampaian cerita yang ditulis oleh penulis novelnya (sastrawan).

5.    Menganalisis teks cerita Fiksi dalam Novel

Menganalisis sangatlah mirif dengan membandigkan, karena kita harus membaca dan
meneliti struktur teksnya, bahasanya, penulisannya, alur ceritanya, dan lain-lain. Dalam cerita
fiksinya temen-temen harus mengangkat fakta yang ada dalam peristiwa dan di sajikan
dengan bantuan fiksi karena dapat memperlebar alur ceritanya dan konfliknya.

Dalam cara menganalisis teks cerita fiksi, temen-temen dapat menguraikannya dengan cara
memahami berbagai unsure yang membangun teks tersebut. Beberpa hal yang harus temen-
temen perhatikan dalam menganalisis adalah sebagai berikut :
a.    Membaca novel, dengan membaca novel temen-temen akan mengetahui alur dan
ceritanya seperti apa.
b.    Temukan temanya, untuk menemukan temanya telah dibahas pada bahasan diatas.
Setelah tema ditemukan makan kita bisa menemukan dan menentukan bagaimana latar,
tempat, tokoh (penokohan), dan lain-lain.
c.    Amanat, hal ini aka nada pada setiap novel temen-temen hanya harus bisa mengetahui
yang dinamakan amanat dalam cerita dan kita juga harus bisa membuat amanat tersebut.
d.    Tokoh (penokohan), kita harus bisa membedakan watak dari setiap tokohnya kita hanya
perlu menyebutkan nama tokoh dan wataknya, bersama kutipan pendukungnya yang
menjelaskan tokoh itu benar-benar berwatak seperti itu.
e.    Sudut pandang, kita perlu mencari sudut pandang yang bisa ditemukan dengan mencari
unsure orang pertama (aku, saya), serta orang ketiga (ia, atau dia). Kita hanya perlu
menuliskan yang ada dalam sudut pandang tersebut beserta kutipannya.
f.    Solusi, permasalahan yang ada dalam ceritanya kita hanya perlu menulis suatu konflik
yang ada dalam ceritanya beserta dengan solusinya.
g.    Idiom, dalam cerita sangat banyak idiom kita harus mampu membedakan idiom dengan
teks lainnya dengan cara di catat beserta kutipannya.

6.    Mengevlauasi  struktur teks cerita Fiksi dalam Novel

Mengevalusi pada halnya mengulas kembali apa yang kita dapatkan pada setiap penguraian
teks ceritanya. Dengan cara menemukan gaya bahasa kalian akan mampu mengevaluasi
struktur teksnya, gaya bahasa yang dimaksud adalah terdiri dari metafora, metonimia, dan
simile.
a.    Metafora adalah perumpamaan yang membandingkan antara benda-benda dengan
menggambarkan secara langsung dengan atas dasar sifatnya yang sama.
b.    Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata tertentu sebagai alat
pengganti kata yang sebenarnya dengan catatan mempunyai pertalian (kata) yang dekat.
c.    Simile (persamaan) adalah perbandingan yang bersifat sama (makna) atau eksplisit
dengan mempunyai maksud menyatakan sesuatu dengan hal yang sama

Dengan hal-hal diatas kita dapat mengevalusi ceritanya dengan cara kita hanya harus mencari
dan mencatat tiga gaya bahasa tadi beserta dengan catatan. Contohnya :
a.    Metafora : … (kutipan)
b.    Metonimia : … (kutipan)
c.    Simile : … (kutipan)
Catatlah kutipan beserta gaya bahasanya sebanyak mungkin, dengan hal ini temen-temen bisa
mengevaluasinya dengan mudah.

7.    Menginterpretasi fungsi sosial teks cerita Fiksi dalam Novel

Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam menginterpretasinya, temen-temen pastinya
telah membahas dan menguarikan teks novel yang temen-temen baca. Berikut merupakan
hal-hal yang perlu diperhatikan :
a.    Memperhatikan dan memahami setiap penggalan teks ceritanya.
b.    Perhatikan pula nukilan yang ada dalam cerita novel yang temen-temen baca
(penggalannya).
c.    Menguraikan penggalan cerita dari nukilan yang telah dibaca.
d.    Apakah kalian setuju dengan permasalahan yang terjadinya? Berikan pendapat temen-
temen.

8.    Memproduksi teks cerita Fiksi dalam Novel

Memproduksi telah kalian lakukan dengan tahap-tahap diatas, temen-temen tinggal


memperhatikan tahap-tahap diatas dan kalian dapat memproduksi teks cerita dalam novel
secara bersama. Berikut merupakan hal-hal atau strukur yang dapat kalian catat dan lakukan
diantaranya adalah :
a.    Abstrak (adanya abstrak terlebih dahulu)
b.    Orientasi
c.    Komplikasi
d.    Evaluasi
e.    Resolusi, dan
f.    Koda

9.    Menyunting dan mengabstraksi teks cerita Fiksi dalam Novel

Penyuntingan dilakukan setelah kita dapat memperoleh suatu karya, apakah itu novel atau
hal lainnya. Menyunting dapat dilakukan dengan hal-hal berikut ini :
a.    Mampu menggambarkan sesuatu (kejadian) sehingga dapat meyakinkan pembaca.
b.    Deskripsi (kutipan) yang baik sehingga certia hidup di benak pembaca (terpikirkan).
c.    Adanya dialog atau suatu percakapan (hal yang penting) karena hal ini sangat menarik
bagi pembaca.
Ketiga hal diatas sangat penting untuk jalan cara penyuntingan dan mengabstraksi. Setelah
kalian dapat memahi ketiga hal diatas temen-temen akan lebih mudah untuk menyunting
karena dengan menggambarkan, adanya deskripsi, dan dialog sudah cukup untuk
penyuntingan.

10.    Mengonversi teks cerita Fiksi dalam Novel

Mengonversi dapat dilakukan dengan cara membaca (sering membaca) novel yang paling
disukai oleh temen-temen. Berikut yang hanya perlu dilakukan untuk mengonversikan teks
dalam novel, diantaranya adalah :
a.    Membaca novel yang temen-temen sukai, baca juga sumber atau referensi lain yang
membahas novel yang temen-temen baca.
b.    Konversikanlah novel tersebut kedalam bentuk yang berbeda dengan arti struktur dengan
teks yang berbeda.
c.    Paparkanlah kepada temen-temen, orang lain, sahabat, ataupun dalam blog dan
bandingkan dengan konversi dalam novel temen anda yang berbeda novel atau dalam google
cari saja.
Mungkin dari admin, hanya segitu mengenai pelajaran Bahasa Indonesia materi kelas 3 (kelas
12), mengenai berbagai hala cerita fiksi dalam novel. Bila ada yang kurang jelas berikan saja
komentar temen-temen dalam komentar dibawah ini.

Baca juga :

Struktur dan Kaidah Teks Editorial atau Opini

Anda mungkin juga menyukai