Disusun Oleh :
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Memahami tulisan dan macam-macam tulisan arab. Makalah ini dibuat berdasarkan
tugas mata kuliah Qowaidul Imla’ yang diampu oleh Dosen Ahmad Jazuli.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerja sama dalam
pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Kami menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan ini yang harus
dibenahi, oleh karna itu kami mengharapkan masukan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna sempurnanya makalah ini di masa mendatang. Akhir kata kami mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Tim Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis bahasa arab memang diperlukan ketelitian, maka dari itu salah satu
metode yang digunakan adalah qowa’idul imla’. Qowa’id adalah tata bahasa untuk
menyusun kalimat di dalam bahasa arab. Imla’ berarti menyampaikan atau
mendiktekan kepada orang lain dengan suara keras agar dia memindahkan secara baik
dari segi bahasa dan mempelajarinya.
Rumusan Masalah
B. Tujuan
1. Untuk memahami tulisan-tulisan arab.
2. Untuk mengetahui macam-macam tulisan arab.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap dari Kelima penulis tersebut butuh kemampuan terhadap ilmu berbicara sehingga
mengetahui tentang I’rab, selamat dari lahn (kesalahan), mengetahui singkatan dan
kepanjangan, pemotongan dan penyambung, mudzakar dan muannats, dan dia mengetahui
tentang huruf-huruf hijaiyah karena kesalahan di dalam huruf hijaiyyah seperti kesalahan
dalam percakapan. Kitabah atau penulisan adalah hasil karya tangan atau produksi yang bisa
diketahui dengan belajar dan praktek. Dia dibutuhkan oleh setiap orang yang sibuk dengan
ilmu disegala aspek dan segala cabang ilmu. Maka benarnya suatu tulisan atau kitabah itu
merupakan syarat untuk benarnya suatu isi atau kandungan dari suatu tulisan. Tidak adaa
perbedaan dalam hal itu baik antara ilmu teori maupun ilmu praktek dan tidakpula ada
perbedaan antara apakah ilmu syariat, ilmu sastra, bahasa, atau sosiologi, dan alin sebagainya.
Para ulama mencakupkan dengan menulis risalah yang singkat tentang kaidah-kaidah
penulisan, baik risalah tersebut terpisah atau digabungkan dengan ilmu nahwu. Maka didalam
kitab sastranya adabul katib yang dikarang ibnu kutaibah kita menemukan dalam kitab
taqwiimu alyad pada bab iqomatul hija bahwa bab tersebut mengandung berbagai macam tema
yang sampai pada penulisan atau tentang kaidah-kaidah imla’.
Menurut syekh syamsudin al-akfafi al-anshori beliau mengatakan tentang ilmu sastra. Sastra
adalah ilmu yang mengetahui tentang berbagai macam pemahaman perkara yang terdapat
dhamir-dhamir dengan petunjuk-petunjuk lafadz dan penulisan. Adapun tema—temanya
adalah lafadz dan penulisan dari arah petunjuk keduanya. Dan maksud dari perkataan ini
terkumpul dari 10 ilmu yaitu: ilmu bahasa, ilmu tasrif, ilmu ma’ani, ilmu bayan, ilmu
badi’,ilmu ‘arud, ilmu qowafy, ilmu nahwu, ilmu qowaninul kitabah, dan ilmu qowaninul
qira’ah. Itu semua karena teori tentang sastra, baik berada dalam lafadz-lafadz atau penulisan.
Kemudian beliau mengatakan dalam penjelasan pentingnya atau peran dari ilmu kitabah
adalah ilmu yang berguna untuk mengetahui berbagai macam bentuk huruf yang tunggal dan
peletakan-peletakannya, serta tatacara untuk menyusunnya dalam lafadz dan apa yang ditulis
dari huruf-huruf itu didalam lembaran-lembaran, dan bagaimana cara atau jalan untuk menulis
dan apa yang tidak ditulis serta mengganti apa yang harus diganti dan dengan apa harus
mengganti dan tentang berbagai macam tema-tema dari penulisan. Adapun manfaat ilmu
tersebut cukup jelas, yaitu ilmu ini adalah ilmu tentang aturan-aturan membaca itu selalu ada
untuk tujuan yang satu, yaitu petunjuk tulisan yang baik secara lafadz.
Kata kitabah ( )كتابةdalam bahasa Arab berasal dari isim mashdar dari kata kataba-yaktubu-
kitabatan (ً ِكتَا َبة- ُ َي ْكتُب-َب
َ ) َكتyang berarti tulisan. Dalam bahasa Arab, terdapat 3 macam tulisan.
Yang pertama disebut dengan tulisan mushaf atau dalam bahasa Arabnya dikenal dengan
sebutan Kitabah Al-Mushaf, yang kedua adalah tulisan ‘Arudl atau dalam bahasa Arab disebut
dengan Al-Kitabah Al-‘Arudliyah, dan yang ketiga adalah tulisan imla’ atau Al-Kitabah Al-
Qiyasiyah/Al-Qiyasiyah. Berikut ini akan dijelaskan satu-persatu dari macam-macam tulisan
Arab tersebut:
1. Tulisan Mushaf (Kitabah Al-Mushaf)
Al-Qur’an ialah wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara malaikat Jibril sebagai mukjizat dan dihitung ibadah jika membacanya. Sedangkan
Mushaf ialah apapun yang ada tulisan al-Qur’annya, walaupun berupa kertas, papan, daun, dll,
yang ditujukan untuk dibaca. Sebenarnya, al-Qur’an dan mushaf itu sama. Hanya saja, al-
Qur’an itu identik dengan bacaan, sedangkan mushaf cenderung dengan tulisan atau kertasnya.
Mushaf Utsmani merupakan mushaf yang dicatat dan disempurnakan pada zaman Khalifah
‘Usman ibn ‘Affan yang digunakan kaedahnya hingga hari ini. Jadi, Mushaf Ustmani
disandarkan pada nama khalifah Ustman bin Affan. Menurut jumhur ulama, mushaf ini
berjumlah 6 buah.
Tulisan Mushaf (Kitabah Al-Mushaf) merupakan jenis tulisan Arab yang terdapat pada
mushaf atau biasa dikenal dengan sebutan Rasm Ustmani. Rasm atau bentuk tulisan dalam
Mushaf Ustmani berlainan pada beberapa tempat daripada tulisan biasa bahasa Arab. Satu
kalimah (Bahasa Arab dari “kata”) yg ditulis, boleh dibaca dengan beberapa wajah (untuk
mencakupi perbedaan Qiraat bacaan).
Contoh: pada surat al-Fatihah ayat ke-4, ketika dibaca = “maaliki” atau “maliki” Ditulis
dengan “mim+ lam + kaf” () َم ِل ِك, bukan (“ ) َما ِل ِكmim + alif + lam + kaf”. Mushaf Ustmani
sekarang kata “maliki” ditulis dengan meletakkan alif kecil di atas huruf mim. Sehingga,
Qiraat yg baca “maaliki” akan menggunakan alif kecil itu, dan Qiraat yg baca “maliki” akan
tidak memperdulikan alif kecil itu.
Para penulis wahyu waktu itu menulis dengan khat Jazm, Begitu juga pada tulisan mushaf
rasm ustmani yg pertama. Seni khat telah berkembang, maka al-Quran yg ada pada kita
sekarang menggunakan khat Naskhi.
PENUTUP
A. Kesimulan
Dari seluruh penjelasan di atas tentang “Cara Memahami Tulisan Arab dan Macam-
Macamnya” dapat disimpulkan bahwa kita memerlukan teori dan praktek agar dapat
memahami tulisan arab dengan baik dan dapat mengetahui macam-macam tulisan arab.