Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

ILMU AL-MA`ANI Prof. Dr. H. A. Fahmi Arief. MA

‫الغرض من إلقاء الخبر‬


Tujuan Mengungkapkan Kalam Khabar

Di susun oleh
Muhammad Faisal Ali
(170102021041)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW. beserta keluarganya, para sahabatnya, serta
kita semua para penganut ajarannya hingga akhir zaman.
Di samping itu juga, dalam pembuatan makalah ini penyusun tak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. A. Fahmi Arief, MA selaku dosen pengampu mata
kuliah Ilmu Al-Ma`ani. Makalah ini menjelaskan tentang Tujuan Mengungkapkan Kalam Khabar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, baik itu dosen pembimbing,
mahasiswa, maupun bagi masyarakat umum. Dengan keterbatasan waktu, referensi, dan
kemampuan, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, segala
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah kami di masa yang akan datang.

Banjarmasin, 15 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2
A. Tujuan Mengungkapkan Kalam Khabar ...................................... 2
1. Faaidatul Khabar .......................................................................... 2
2. Lazimul Faidah ............................................................................. 3
B. Tujuan-tujuan Lain Yang Dipahami Dari Konteks ...................... 3
1. Istirham ......................................................................................... 3
2. Izhhaarudh Dha`fi ......................................................................... 3
3. Izhaarul Asa Wal Huzn ................................................................ 4
4. Al- Fakhr ...................................................................................... 4
5. Tahrikul Himmal li Ma Yalzamu Tahshiluh ................................ 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 5
Kesimpulan ....................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Balaghah merupakan salah satu dari berbagai keilmuan bahasa Arab. Ia merupakan
ilmu yang mempelajari fashahatul kalam, keindahan kalimat, majaz, dan lain-lain yang
berhubungan dengan sastra bahasa Arab. Ilmu Balaghah banyak di pelajari oleh para
pelajar yang ingin memperdalam pengetahuan kesastraan bahasa Arab.

Mempelajari ilmu balaghah akan melengkapi pengetahuan seseorang dalam


mengkaji keilmuan bahasa Arab dan tentunya menjadikan lebih terampil dalam berbahasa.
Pembahasan dalam ilmu Balaghah sangat luas dan terbagi kedalam tiga bagian : Ilmu Al-
Ma`ani, Ilmu Al-Badi`, dan Ilmu Al-Bayan. Pada semester 5 ini kita membahas tentang
Ilmu Al-Ma`ani yang terbagi kedalam beberapa subbab pembahasan. Adapun pada
makalah ini materi yang dibahas adalah mengenai Tujuan Mengungkapkan Kalam Khabar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Tujuan utama mengungkapkan kalam khabar ?
2. Apa saja Tujuan-tujuan lain yang di pahami dari konteks ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Mengungkapkan Kalam Khabar


Pada dasarnya tujuan mengungkapkan khabar adalah :
1. Faaidatul Khabar, Memberikan faedah kepada orang yang kita ajak bicara tentang
ketetapan atau hukum yang terkandung dalam sebuah kalimat.
Contoh :
‫ولد النبي صلى هللا عليه وسلم عام الفيل وأوحي اليه في سن األربعين وأقام بمكة ثالث عشرة سنة وبالمدينة عشرا‬

Nabi Muhammad SAW. Dilahirkan pada tahun Gajah, diturunkan wahyu


kepadanya ketika beliau berumur empat puluh tahun. Beliau bermukim di Mekkah
selama tiga belas tahun dan di Madinah sepuluh tahun.

‫ وال يجري على نفسه من الفيء درهما‬،‫كان عمر بن العزيز ال يأخذ من بيت المال شيئا‬

Umar bin Abdul Aziz tidak mengambil sedikitpun dari Baitul Mal, dan tidak
menetapkan bagi dirinya satu dirham pun dari harta fai`
Dari kedua contoh di atas, masing-masing menunjukkan bahwa si pembicara
bermaksud menyampaikan hukum yang terkandung dalam berita yang disampaikannya.
Hukum tersebut disebut sebagai Faidatul Khabar. Jadi, pembicara dalam contoh pertama
bermaksud memberi tahu pendengarnya tentang hal yang semula tidak diketahuinya,
yakni tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW., sejarah pewahyuan Alquran kepadanya,
lamanya bermukim di Mekkah dan Madinah. Sedangkan dalam contoh kedua pembicara
memberi tahu pendengarnya tentang hal yang belum diketahuinya mengenai Umar bin
Abdul Aziz, yakni sikap memelihara kehormatan dan zuhud terhadap harta umat Islam.1

1
Ali Al Jarim dan Mustafa Amin, Al Balaghatul Wadhihah terjemahan, (Bandung : Sinar Baru Al
Gesindo, 2017) hlm. 207

2
2. Lazimul Faaidah, Memberitahukan mukhatab bahwa kita mengetahui sebuah ketetapan
atau hukum yang terkandung dalam kalimat.
Contoh :
‫لقد نهضت من نومك اليوم‬
Sungguh benar-benar kamu bangkit dari tidurmu hari ini pagi sekali
‫أنت تعمل في حديقتك كل يوم‬
Anda bekerja di kebun setiap hari
Pada kedua contoh tersebut, kita temukan bahwa pembicaranya tidaklah bermaksud
sekedar memberitahukan sesuatu kepada pendengarnya karena hukum yang terkandung
dalam kalimat yang disampaikan itu telah maklum baginya sebelum si pembicara
menyampaikannya. Maksud pembicara tiada lain ingin menjelaskan bahwa dirinya juga
tahu tentang isi berita yang ia sampaikan itu. Hal yang demikian disebut sebagai lazimul
faidah.2

B. Tujuan-tujuan Lain Yang Dipahami Dari Konteks :


1. Istirham, untuk mencari belas kasihan
Contoh : Ibrahim al Mahdi berkata kepada Al-Ma`mun
‫ وأنت للعفو أهل‬،‫أتيت جرما شنيعا‬
ّ ‫فإن عفوت‬
‫ وإن قتلت فعدل‬،‫فمن‬
Aku melakukan sebuah kesalahan yang besar, dan engkau sangat pengampun
Maka bila kamu memaafkanku itulah yang kuharapkan, dan bila kamu membunuhku
maka engkau adalah adil.3
2. Izhhaarudh Dha`fi, untuk menampakkan kelemahan
Contoh : Perkataan Nabi Zakariya di dalam Alquran
)‫(قال ربّي إنّي وهن العظم منّي واشتعل الرأس شيبا‬

2
Ali Al Jarim dan Mustafa Amin, Al Balaghatul Wadhihah terjemahan, (Bandung : Sinar Baru Al
Gesindo, 2017) hlm. 207
3
Ali Al Jarim dan Mustafa Amin, Al Balaghatul Wadhihah terjemahan, (Bandung : Sinar Baru Al
Gesindo, 2017) hlm. 210

3
Nabi Zakariya as, tidak ingin memberitahu tuhannya akan keadaan dirinya atau ia tahu
tentang dirinya sendiri. Akan tetapi hanya saja Nabi Zakariya as mensifati keadaanya
dan menampakkan kelemahannya serta hilangnya kekuatan dirinya.4
3. Izhhaaru al 4sa awal huzn, untuk menampakkan penderitaan dan kesedihan
Contoh : Abuth -Thayyib berkata 5dalam meratapi saudara perempuan Sai-fud- Daulah
:
‫ بمن أصبت وكم أسكتّ من لجب‬،‫غدرت يا موت كم أفنيت من عدد‬
Wahai kematian, engkau telah khianat, sudah berapa banyak jiwa yang engkau renggut
dengan musibahmu dan sudah berapa banyak engkau diamkan hiruk pikuk mereka.6
Pembicara tidak bermaksud memberitahukan mukhatab (maut) dengan perkataannya
atas perbuatan keji yang dilakukan oleh maut, atau memberitahu bahwa ia tahu akan
hal itu. Hanya saja ia bermaksud menampakkan penderitaan dan kesedihan atas
kematian saudarinya.7
4. Al-Fakhr, untuk menampakkan kebanggaaan
Contoh : sebagaimana perkataan Rasulullah SAW.
ّ
‫إن هللا اصطفاني من قريش‬
Rasulullah SAW. Tidak berkeinginan memberitahukan bahwa beliau dari suku
Quraisy, akan tetapi beliau bangga dengan Quraisy.8
5. Tahrikul Himmal li Ma Yalzamu Tahshiluh atau Menggerakkan semangat terhadap
sesuatu yang harus dicapai
Contoh : ‫ليس سواء عالم وجهول‬
Tidaklah sama orang berilmu dan bodoh9

50 ‫ صفحة‬،)2006 ،‫ دار المنهج‬،‫ (لبنان‬،‫ البالغة‬،‫ عمر الكاف‬4

6
Ali Al Jarim dan Mustafa Amin, Al Balaghatul Wadhihah terjemahan, (Bandung : Sinar Baru Al
Gesindo, 2017) hlm. 209

50 ‫ صفحة‬،)2006 ،‫ دار المنهج‬،‫ (لبنان‬،‫ البالغة‬،‫ عمر الكاف‬7


8
Ahmad Bachmid, Darsul Balaghah AL-Arabiyyah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996) hlm. 40
56 ‫ صفحة‬،)‫ المكتبة العصرية‬: ‫ (بيروت‬،‫ جواهر البالغة‬،‫ السيد أحمد الهاشمي‬9

4
BAB III
KESIMPULAN

Tujuan mengungkapkan kalam khabar pada dasarnya ada dua yaitu memberikan faedah
kepada orang yang kita ajak bicara tentang ketetapan atau hukum yang terkandung dalam sebuah
kalimat atau yang disebut sebagai Faaidatul Khabar dan Memberitahukan mukhatab bahwa kita
mengetahui sebuah ketetapan atau hukum yang terkandung dalam sebuah kalimat. Adapun tujuan
lain pengungkapan kalam khabar diantaranya Istirham, Izhhaarudh Dha`fi, Izhhaarul Asa Wal
Huzn, Al-Farkh, dan Tahrikul Himmah ala Ma Yalzamu Tahshiluh.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ali Al Jarim dan Mustafa Amin. 2017. Al Balaghatul Wadhihah terjemahan, Bandung : Sinar
Baru Al Gesindo

‫ دار المنهج‬: ‫ البالغة لبنان‬.2006 .‫عمر الكاف‬

Ahmad Bachmid. 1996. Darsul Balaghah AL-Arabiyyah Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

‫ المكتبة العصرية‬: ‫ بيروت‬.‫ جواهر البالغة‬.‫السيد أحمد الهاشمي‬

Anda mungkin juga menyukai