السجع
KELOMPOK IV :
AMELIA : 202190022
2022
KATA PENGANTAR
6 April 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..............................................................................................................6
B. Saran ........................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa arab adalah bahasa yang terjaya dari bahasa-bahasa yang lainnya,
terbanyak pramasastranya, hingga ia dapat melayani kemajuan-kemajuan ilmu
pengetahuan disegala bidang. Untuk mengetahui saluk beluk bahasa arab yang
masyhur itu lebih jauh dan untuk menilai keindahan kalimat baik prosa maupun
puisi, maka sastrawan-sastrawan arab telah menetapkan 13 cabang ilmu yang
bertalian dengan bahasa yang disebut dengan Ulumul Arabiyah.
Ilmu balaghah adalah ilmu yang mengungkapkan metode untuk
mengungkapkan bahasa yang indah, mempunyai nilai estetis (keindahan seni)
memberikan makna sesuai dengan muktadhal hat (sikon), serta memberi kesan
sangat mendalam bagi pendengar dan pembacanya. Ilmu balaghah terdiri dari 3
bagian : ilmu Bayan, ilmu ma‟ani, dan ilmu Badi‟.
Ilmu Badi‟ menurut bahasa adalah suatu ciptaan baru yang tidak ada contoh
sebelumnya. Sdangkan menurut istilah adalah “suatu ilmu yang dengannya
diketahui segi-segi (beberapa metode dan cara-cara yang ditetapkan untuk
menghiasi kalimat dan memperindahnya)dan keistimewaan-keistimewan yang dapat
membuat kalimat semakin indah, bagus dan menghiasinya dengan kebaikan dan
keindahan setelah kalimat tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi dan telah jelas
makna yang dikehendaki.
Diantara macam-macam ilmu badi‟ adalah saja‟. Saja‟ adalah persesuaian
dua akhir kata pada huruf akhir kalimat. Untuk lebih jelasnya berikut kami jelaskan
pada bab 2 dalam pembahasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian saja‟?
2. Berapa pembagian saja‟?
3. Apa saja syarat saja‟ yang baik?
4. Apa perbedaan saja‟ dengan jinas?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui: pengertian saja‟,
pembagian, syarat saja‟ dan perbedaan saja‟ dengan jinas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian saja’
Kata saja‟ merupakan masdar dari ( َ) ﺳَجَع. Saja‟ bermakna bunyi atau indah. Sedangkan
secara terminologis saja‟ adalah:
ا َت َت ِصيا فا ا َت ِص ِصيا ِص يَت ا الَت ِصيا
َت َت ا ُف ُف ا الَت ِص
Artinya :
“Sesuainya dua kata terakhir pada huruf akhirnya dari sebuah natsar”
Sedangkan pengertian saja‟ menurut balaghah waadhihah adalah cocoknya
huruf akhir dua fashilah atau lebih. Sajak yang paling baik adalah yang bagian-
bagian kalimatnya seimbang .
B. Contoh-contoh Saja’
1. Rasulullah SAW. Bersabda:
ْطا ُف ْل ِصلقً ا َت ْلً ا َت أَتع ِص
ًْطا ُف ْ ِصس ًك ا َت َتل َتا ّ ُفه َّماأَتع ِص
Ya allah, berikan pengganti kepada orang yang berinfak, dan berilah
kerusakan kepada orang yang tidak mau berinfak.
2
bebas dari pengulangan yang tidak berfaedah, sebagaimana disebutkan lihat pada
contoh.
Saja‟ adalah persesuaian dua akhir kata pada huruf akhirnya Fashilah adalah
kata terakhir dari suatu kalimat yang dibandingkan dengan kalimat yang lainnya.
Dua kalimat yang dibandingkan ini disebut qorinah, kemudian qorinah yang
dibandingkan disebut faqroh.
C. Pembagian Saja’
1. Saja‟ Mutarraf
yaitu yang antara kedua fasilah itu berbeda wazannya tapi sama huruf
akhirnya.
ل ا اا اها ىا ا زيا لق ا ىا احيفا ا ي ه ا ا
3
Dia mencetak sajak-sajak dengan permata ucapannya dan mengetuk
pendengaran dengan teguran-teguran nasehatnya.
Kata „yathba‟u” sama wazannya dengan “yaqra‟u” begitu pula dalam
qofiahnya yaitu huruf „ain, “asja‟‟ sewazan dengan “asma‟” , qafiah „ain,
“lafzhi” sewazan dengan “wa‟zhi”, qafiahnya zha‟.
3. Saja‟ Mutawaazi
yaitu saja‟ yang sesuai antara kedua fasilahnya didalam wazan dan huruf
akhirnya.
يا ا يا يا قط اك ايا إلا ل ا ا ها ىاك
Hal ini dapat terjadi pada tiga keadaan:
a. Berbeda wazan dan qofiahnya secara bersamaan
b. Beda wazan, tetapi qofiahnya tidak
c. Beda qofiah, tapi wazan tidak
Contoh seperti firman Allah SWT:
4
D. Ciri-ciri Saja’ yang indah
5
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Saja‟ adalah cocoknya huruf akhir dua fashilah atau lebih. Sajak yang paling baik adalah
yang bagian-bagian kalimatnya seimbang .
Saja terbagi menjadi tiga yaitu:
Saja‟ Mutharraf
Saja‟ Murashsha‟
Saja‟ Mutawaazi
b. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terkhusus bagi penulis didalam memahami
salah satu ilmu balgahah al-badi yaitu tentang saja‟ dan dapan menjadi rujukan
kedepannya.
6
DAFTAR PUSTAKA