Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BALAGHAH AL-BADI’

‫السجع‬

Dosen Pengampu : Mustar, S. Pd I, M. Pd I

KELOMPOK IV :

AMELIA : 202190022

YESI HERDEVI : 202190003

SYAMSIMAR HAYATI : 202190017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin. Dengan memanjatkan puja dan puji dan syukur atas


kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam marilah kita curahkan kepada junjungan nabi
besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Alhamdulillah kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Balaghah
Al-Badi‟ yang membahas tentang ‫ السجع‬yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
kami.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun mendapatkan kesulitan yang dihadapi,


dikarenakan penyusun memiliki keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, akan tetapi
berkat doa dan usaha yang maksimal, penyusun dapat menyeleaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi untuk
selalu berusaha dalam segala hal. Oleh karena itu penyusun mengharap saran dan kritik
yang sifatnya membangun untuk dijadikan tonggak motivasi bagi penyusunan karya-karya
ilmiah yang lain di masa yang akan datang. Demikian yang bisa penyusun sampaikan dan
penyusun juga mengharapkan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

6 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Saja‟ .......................................................................................................2


B. Contoh-contoh Saja‟ ................................................................................................2
C. Pembagian Saja‟ ......................................................................................................3
D. Ciri-ciri Saja‟ yang Indah ........................................................................................5
E. Perbedaan Saja‟ dan Jinas........................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................................................6
B. Saran ........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa arab adalah bahasa yang terjaya dari bahasa-bahasa yang lainnya,
terbanyak pramasastranya, hingga ia dapat melayani kemajuan-kemajuan ilmu
pengetahuan disegala bidang. Untuk mengetahui saluk beluk bahasa arab yang
masyhur itu lebih jauh dan untuk menilai keindahan kalimat baik prosa maupun
puisi, maka sastrawan-sastrawan arab telah menetapkan 13 cabang ilmu yang
bertalian dengan bahasa yang disebut dengan Ulumul Arabiyah.
Ilmu balaghah adalah ilmu yang mengungkapkan metode untuk
mengungkapkan bahasa yang indah, mempunyai nilai estetis (keindahan seni)
memberikan makna sesuai dengan muktadhal hat (sikon), serta memberi kesan
sangat mendalam bagi pendengar dan pembacanya. Ilmu balaghah terdiri dari 3
bagian : ilmu Bayan, ilmu ma‟ani, dan ilmu Badi‟.
Ilmu Badi‟ menurut bahasa adalah suatu ciptaan baru yang tidak ada contoh
sebelumnya. Sdangkan menurut istilah adalah “suatu ilmu yang dengannya
diketahui segi-segi (beberapa metode dan cara-cara yang ditetapkan untuk
menghiasi kalimat dan memperindahnya)dan keistimewaan-keistimewan yang dapat
membuat kalimat semakin indah, bagus dan menghiasinya dengan kebaikan dan
keindahan setelah kalimat tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi dan telah jelas
makna yang dikehendaki.
Diantara macam-macam ilmu badi‟ adalah saja‟. Saja‟ adalah persesuaian
dua akhir kata pada huruf akhir kalimat. Untuk lebih jelasnya berikut kami jelaskan
pada bab 2 dalam pembahasan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian saja‟?
2. Berapa pembagian saja‟?
3. Apa saja syarat saja‟ yang baik?
4. Apa perbedaan saja‟ dengan jinas?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui: pengertian saja‟,
pembagian, syarat saja‟ dan perbedaan saja‟ dengan jinas.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian saja’
Kata saja‟ merupakan masdar dari ( َ‫) ﺳَجَع‬. Saja‟ bermakna bunyi atau indah. Sedangkan
secara terminologis saja‟ adalah:
‫ا َت َت ِصيا فا ا َت ِص ِصيا ِص يَت ا الَت ِصيا‬
‫َت َت ا ُف ُف ا الَت ِص‬

Artinya :
“Sesuainya dua kata terakhir pada huruf akhirnya dari sebuah natsar”
Sedangkan pengertian saja‟ menurut balaghah waadhihah adalah cocoknya
huruf akhir dua fashilah atau lebih. Sajak yang paling baik adalah yang bagian-
bagian kalimatnya seimbang .

B. Contoh-contoh Saja’
1. Rasulullah SAW. Bersabda:
‫ْطا ُف ْل ِصلقً ا َت ْلً ا َت أَتع ِص‬
ً‫ْطا ُف ْ ِصس ًك ا َت َتل‬ ‫َتا ّ ُفه َّماأَتع ِص‬
Ya allah, berikan pengganti kepada orang yang berinfak, dan berilah
kerusakan kepada orang yang tidak mau berinfak.

2. Seorang arab badui yang anaknya hanyut dibawa banjir berkata:


‫َتا َّ ُفه َّما ِص ْيا ُفك ْل َت ا َْتاااأ َت ْ َت ْ َت ا َت ِص ْل َت ا َت‬
‫ط َتا َت ا َت ْا َت‬
‫ع ِص َت َتا‬
Ya allah, jika engkau membinasakannya, maka sesungguhnya telah sangat
lama engkau menyehatkannya.
‫علَت‬ ‫ا َت َتذ اأ َت َت‬,‫ع َت ا َت َتى‬
‫ا ذ ا َت َت َت ا َت‬,‫ع يَت ا َتكلَتىا‬ ‫ا ُفح ُّيا ِص َتذ ا َت َت‬
Orang yang merdeka itu ketika berjanji memenuhinnya, bila menolong
secukupnya, dan bila menjadi raja banyak memaafkan.

Bila kita perhatikan dua contoh pertama, kita dapatkan masing-masing


terdiri atas dua bagian kalimat yang huruf akhirnya sama. Bila kita perhatikan
contoh ke tiga, kita dapatkan ia terdiri atas lebih dari dua kalimat bagian yang huruf
akhirnya sama. Kalimat yang demikian disebut dengan saja‟ (sajak). Kata yang
terakhir dari setiap bagian kalimat itu disebut fashilah. Dan fashilah itu selamanya
dimatikan huruf akhirnya dalam kalam natsar (prosa) karena waqaf (berhenti
membca).
Sajak yang paling baik adalah yang bagian – bagian kalimatnya seimbang,
dan sajak tidak indah kecuali rangkaian kalimatnya bagus, tidak dibuat-buat, dan

2
bebas dari pengulangan yang tidak berfaedah, sebagaimana disebutkan lihat pada
contoh.
Saja‟ adalah persesuaian dua akhir kata pada huruf akhirnya Fashilah adalah
kata terakhir dari suatu kalimat yang dibandingkan dengan kalimat yang lainnya.
Dua kalimat yang dibandingkan ini disebut qorinah, kemudian qorinah yang
dibandingkan disebut faqroh.

C. Pembagian Saja’
1. Saja‟ Mutarraf
yaitu yang antara kedua fasilah itu berbeda wazannya tapi sama huruf
akhirnya.
‫ل ا اا اها ىا ا زيا لق ا ىا احيفا ا ي‬ ‫ه ا ا‬

Contoh firman Allah SWT.


ْ ‫اي اْا َت ا َت ْا َت َتقَت ُفك ْماأ َت‬
‫ط َت ًي‬ ‫َت ااَت ُفك ْم َت‬
ً ‫اَلا َْتي ُفج يَت اهللا َت َت‬
Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia
Sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.
(Q.S Nuh:13-14)

Kata „waqara” beda wazan dengan kata “athwara” yang


mana “waqara” dengan harakat fathah sedang “athwara” sukun, namun
keduanya sama dalam huruf akhirnya yaitu huruf ra‟ .
Dan seperti firman Allah SWT:
ً ‫ضا ِص َته ً اْا َت ْا ِصج َت َتلاأ َت ْ ا َت ا‬
‫َتاَت ْمال َْتج َتع ْلا ا َت ْي َت‬
Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? dan gunung-
gunung sebagai pasak? (Q.S An-Naba:6-7)
2. Saja‟ Murashsha‟
yaitu saja‟ yang lafadz-lafadznya pada masing-masing fasilah atau
seluruhnya, sama dalam wazan dan huruf-hurufnya.

‫اك يا ها ال ظا ح ىا قي ياك ه ا اأك يا لا ا ق ه ا يا القيةا ا يى‬


‫ا ا زيا لق‬

Contoh syair karya Al-Hariri:


‫ا َت ْق َتيعْا اَتس َت َت‬#‫عاا ِص َتج َت ه ِصِصيااَت ْل ِصظ ِصها‬
‫عا ِصزَت َت ِصح ِصيا َت ع ِص‬
‫ْظ ِصها‬ ‫ه ا َتط َت ُفعا ا َت ْس َتج َت‬

3
Dia mencetak sajak-sajak dengan permata ucapannya dan mengetuk
pendengaran dengan teguran-teguran nasehatnya.
Kata „yathba‟u” sama wazannya dengan “yaqra‟u” begitu pula dalam
qofiahnya yaitu huruf „ain, “asja‟‟ sewazan dengan “asma‟” , qafiah „ain,
“lafzhi” sewazan dengan “wa‟zhi”, qafiahnya zha‟.

3. Saja‟ Mutawaazi

yaitu saja‟ yang sesuai antara kedua fasilahnya didalam wazan dan huruf
akhirnya.
‫يا ا يا يا قط‬ ‫اك ايا إلا ل ا ا ها ىاك‬
Hal ini dapat terjadi pada tiga keadaan:
a. Berbeda wazan dan qofiahnya secara bersamaan
b. Beda wazan, tetapi qofiahnya tidak
c. Beda qofiah, tapi wazan tidak
Contoh seperti firman Allah SWT:

‫عةٌا‬ ‫ع اةٌ * َت أ َت ْك َت ابٌ ا َّ ْ ُف‬


‫ض ْ ا َت‬ ‫س ُفي ٌيا َّ ْيا ُف ْ ا َت‬
‫ِص َته ا ُف‬

Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan. dan gelas-gelas yang


terletak (di dekatnya). (Q.S Al-Ghaasyiyah:13-14 ) .

Qorinahnya ada dua yaitu: ‫ َّتﺮْ ُفﻮعَتةٌاسُفﺮُفيٌ ا‬Dan ‫َّتﻮْضُفﻮعَتةٌا‬


ٌ‫“ ا َتأَتكْﻮَت ب‬sururun‟ adalah setengah dari qorinah pertama yang dibandingkan
dengan kata “akwabun”, qorinah kedua. Keduanya berbeda secara wazan
dan qofiah.
Contoh yang kedua adalah:
‫عُفﺮْ َت اْﻤُفﺮْسَت َت‬
‫عَتﺼْل َت اْعَت اِصلَت‬
‫ اْﻤُفﺮْسَت َت ِص‬dan ‫ اْعَت اِصلَت ِص‬berbeda wazannya , yang pertama menurut
wazan “maf‟alat” dan yang kedua wazan “fa‟alaat”, akan tetapi qofiahnya
sama, yaitu ta‟.
Contoh yang ketiga: “hasola natiq wa shomit, halaka hasad wa syamit”,
pada qarinah yang pertama kata “hasola” dibandingkan dengan „halaka”,
keduanya berbeda qofiahnya. Qofiah yang pertama lam, yang kedua kaf.

4
D. Ciri-ciri Saja’ yang indah

Saja‟ merupakan suatu bentuk pengungkapan yang bertujuan untuk


memperindah lafalnya dengan cara menyesuaikan bunyi-bunyi akhirnya. Namun
demikian tidak setiap sajak baik dan indah untuk disimak. Ada beberapa ciri suatu
sajak dianggap indah.
Saja yang indah hendaklah memenuhi hal-hal sbb:
1) faqrah-nya sama, seperti:
. ‫ا ط حا لض‬. ‫ىاسييا‬
2) faqrah kedua lebih panjang, seperti :
.‫اغ ى‬ ‫ا اضلاا اح كما‬.‫الجما ذ اه ى‬
3) yang terpanjang faqrah ketiganya, seperti :
.‫ا ما اجح ماا ه‬.‫ذ ها غ ه‬
4) bagian-bagin Kalimatnya seimbang
5) rangkaian kalimatnya bagus dan tidak dibuat-buat
6) bebas dari pengulangan yang tidak berfaedah.
E. Perbedaan Saja’ dan Jinas
Dengan memperhatikan pengertian saja‟ , jenis dan karakteristiknya tampak
bahwa saja‟ mirip dengan jinas. Namun demikian antara keduanya ada perbedaan
sbb:
1) Pada jinas kemiripan dua lafazh yang berbeda artinya atau
maknanya. Contoh ,
)55‫ا‬:‫اغ ياس عةا( اي ما‬ ‫ما ق ما اس عةا قسما ا جي يا اا‬
“Dan pada hari terjadinya kiamat, bersum-pahlah orang-orang yang berdosa,
mereka tidak diam (di dalam kubur), melainkan sesaat saja”. (QS: Al-Rum:55)
Makana al-saah yang pertama adalah hari kiamat sedangkan yang kedua adalah
waktu.
Sedangkan saja‟ adalah cocoknya huruf akhir dua fa shilah atau lebih.
Contoh:
‫ا أعطا سك ا ل‬#‫اهماأعطا للق ا ل ا‬
Ya allah berilah pengganti kepada orang yang berinfak, dan berilah kerusakan
kepada orang yang tidak mau berinfak.
2) Kemiripan pada jinas terdapat pada macam huruf, jumlah, dan urutannya.
Sedangkan kemiripan pada saja‟ dilihat dari kecocokan fashilah-nya baik dalam
wazan atau hurufnya.

5
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Saja‟ adalah cocoknya huruf akhir dua fashilah atau lebih. Sajak yang paling baik adalah
yang bagian-bagian kalimatnya seimbang .
Saja terbagi menjadi tiga yaitu:
 Saja‟ Mutharraf
 Saja‟ Murashsha‟
 Saja‟ Mutawaazi
b. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terkhusus bagi penulis didalam memahami
salah satu ilmu balgahah al-badi yaitu tentang saja‟ dan dapan menjadi rujukan
kedepannya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Al-Jarim, Ali. 2007. Al-Balaghah wa Al-Wadhihah. Jakarta; Raudhah Paris.


Al-Tarim,Ali dan Mustofa Amin. 2011. Terjemahan Al-balaghah waadhihah , Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Al-Hasyimiy, Ahmad. 1960. Jawahir al-Balaghah fi al-Ma„aniy wa al-Bayan wa al-
Badi„., Maktabah Daar Ihya al-Kutub al-„Arabiyyah.
Idris, Mardjoko. 2007. Ilmu Balaghah antara Al-bayan dan Al-Badi‟. Yogyakarta: Teras.

Anda mungkin juga menyukai