Anda di halaman 1dari 18

Rangkuman Materi

Kelompok 5 : Karina yuwana


Dewi Unika Suryandari
Muthoharoh
Reza Andana Warih
‫تعريف التشبيه وبيان أركانه األربعة‬
‫ هذا شبيه هذا ومثيله‬:‫ يقال‬,‫ التمثيل‬: ‫التشبيه لغة‬.
‫ بأداة لغرض يقصده‬,‫ قصد اشثراكها في صفة أو أكثر‬,‫ عقد مماثلة بني أوأكثر‬: ‫التشبيه اصطالحا‬
‫المتكلم‬.
Menurut bahasa tasybih berarti tamtsil yang artinya penyerupaan atau
perumpamaan.
Sedangkan menurut istilah adalah menyerupakan satu perkara dengan perkara
yang lan dalam satu sifat dengan menggunakan alat penyerupaan, karena adanya
suatu tujuan yang dimaksudkan oleh pembicara.
Rukun tasybih ada 4, yaitu:
 Musyabbah : lafadz yang diserupakan dengan perkara lain.
 Musyabbah bih : lafadz yang dgunakan untuk menyerupakan keduanya dsebut dua sisi tasybih atau
dhorof (‫) ظرف‬/inti tasybih.
 Wajah Syabah : sifat tertentu yang digunakan untuk menyamakan antara musyabah dan musyabah bih
 Adat tasybih : lafadz yang menunjukkan arti penyerupaan seperti lafadz‫اف‬-‫( ك‬seperti),‫أن‬-ّ ‫( ك‬seolah-
olah), dan lafadz lain yang seperti keduanya.
Contoh:

ٌ‫قلبه كالحجارة قسوة وصالبة‬


Dari contoh tersebut, kata yang menjadi musyabbah adalah kata ‫ ق لبه‬, musyabbah bih adalah kata
‫ا حلجارة‬,wajah syabbahnya adalah kata ٌ‫ ق سوة‬dan ‫ ص البة‬, adat tasybihnya huruf ‫ ك‬.
Rukun yang pertama dan kedua disebut dengan dhorof (‫ )ظ رف‬dan wajib dimunculkan dalam tasybih.
Sedangkan rukun ketiga dan keempat boleh dimunculkan atau dihilangkan.
Pembagian dua sisi tasybih dari segi hissi dan aqli
1. Keduanya hissi, artinya dapat dirasakan dengan salah satu panca indera,
contoh:

Anda seperti matahari dalam cahayanya ‫أ<ن<تك<ا < <<لشمسف < < <<يا< < <<لضياء‬
Dan juga seperti menyerupakan pipi dengan bunga mawar.
Keduanya aqli, yakni dapat diketahui dengan akal, contoh:

Imu pengetahuan itu laksana kehidupan ‫ا< < <<لعلم ك<ا < <<لحياة‬

Sesat dari kebenaran tu laksana buta ‫<لحق ك<ا < <<لعمى‬


ّ < < <‫ضال<<لع<نا‬
ّ ‫ا< < <<ل‬
‫ا< < <<لجهلك<ا < <<لموت‬
Bodoh itu laksana kematian
2. Musyabbah bersifat hissi dan musyabbah bih bersifat aqli, seperti:

‫<بيب< <<لسو<ء ك<ا < <<لموت‬


Dokter yang jahat itu laksana kematian <‫ط < ا‬
3. Musyabbah bersifat aqli dan musyabbah bih bersifat hissi, seperti:
Ilmu pengetahuan itu laksana cahaya ‫ا< < <<لعلم ك<ا< < <لنو<ر‬
Yang dimaksud dengan akal adalah sesuatu yang dibenarkan dalam hati, seperti
pendapat, penciptaan, nasib baik, harapan, ilmu pengetahuan, kehidupan, cerdas, dan
berani.
Akal adakalanya bersifat wahmi (prasangka), yaitu sesuatu yang tidak ada wujudnya dan
tidak pula ada bagian-bagiannya, baik keseluruhan atau sebagian dalam kenyataannya.
Seandainya ada, maka dapat diketahui oleh salah satu dari panca indera. Seperti contoh:
‫والمشرقي مضاجعي * ومسنونه زرق كأنياب أغوال‬
ّ ‫أيقتلي‬
Apakah dia akan membunuhku, sedangkan pedang masyrifi sebagai teman berbaringku
dan anak panah berwarna biru itu laksana taring-tarng hantu.
Maksudnya adalah, sesungguhnya taring-taring hantu dan materinya itu tidak dapat
dijumpai dan hanyalah diciptakan oleh sangkaan atau angan-angan, dan juga akal
adakalanya berupa wijdaniy, yaitu sesuatu yang dapat diketahui maupun dirasakan di
dalam hati, seperti susah, senang, kenyang, lapar, haus dan puas.
‫أدوات التشبيه‬
• Adawatu tasybih atau alat tasybih adalah lafadz-lafadz yang menunjukkan kesamaan atau perumpamaan.
Beberapa alat-alat tasybih ada yang berupa kalimah isim, kalimah fi’il, maupun kalimah huruf.
• Diantara contoh alat-alat tasybih seperti -‫ه‬-‫ شب‬،‫ل‬-‫ مث‬،‫ّأن‬-‫ ك‬،‫ ك‬dan kalimat lain yang maknanya kembali pada
alat tasybih tersebut, seperti ‫ُه‬- ِ‫ َشاب‬--‫ي ُ ي‬ ْ‫ي َ ح‬
، ‫ ِك‬--‫ي‬ ، ‫ضا ِه‬
َ --‫ ُ ي‬،ُ‫اثِل‬--‫ي‬
‫ي ُ َم‬
، ‫او‬
ِ ‫ َس‬--‫ ُ ي‬.
• Pada asalnya alat tasybih yang berupa -‫ه‬-‫ شب‬،‫ل‬-‫ مث‬،‫ ك‬letaknya berdampingan dengan musyabbah bih dan
keadaannya ada kalanya secara lafadz dan juga secara taqdir (kira-kira).
• Sedangkan alat tasybih -‫ وشباه‬،‫ل‬-‫ وماث‬،‫أن‬-ّ ‫ ك‬letaknya berdampingan dengan musyabbah. Seperti contoh:‫نت‬-‫ن ك‬-‫كأ‬
‫ليل‬--‫ لا‬-‫يظالم‬
---‫جمة ف‬-‫( ن‬seolah-olah engkau adalah bintang di kegelapan malam).
• Lafadz‫أن‬-ّ ‫ ك‬berfaidah tasybih apabila khobarnya jamid, contoh: ‫دا غصن‬--‫لا‬-‫أن خ‬-ّ ‫( ك‬Khalid seperti pohon). Dan
juga berfaidah ‫ك‬--‫( ش‬keraguan) ketika khobarnya berupa musytaq, contoh: ‫اهر‬-‫ك ش‬-‫( كأن‬seakan-akan anda itu
orang yang terkenal).
• Apabila fi’il yang mengandung arti menyerupakan itu mengandung makna keraguan, maka berfaedah
menjauhkan penyerupaan. Contoh: ‫ي َْل َجبَ ًال‬--‫( َح ِسب ُْت لفِا‬saya mengira gajah itu gunung).
• Macam-macam Tasybih ditinjau dari segi alatnya dibagi menjadi 2 macam,
yaitu:
1. Tasybih Mursal yaitu tasybih yang masih menyebutkan alatnya. Contoh: -‫ظالم‬
‫ ِ ي‬-‫جْ ِم‬--‫لنَّا‬-‫ليل ِه َي ك‬--‫( لا‬Dia bagaikan bintang di kegelapan malam)
---‫ف‬
2. Tasybih Muakkad yaitu tasybih yang dibuang alat tasybihnya. Tasybih
Muakkad merupakan tasybih yang musyabbah bih nya di idhofahkan kepada
musyabbah. Contoh: ‫يَ ِة‬-‫ َدا‬---‫ا‬ ‫ ي‬- ِ ‫و ٌر‬-ْ ‫ ُ ن‬--‫ ُ ْلم‬--‫ا‬
‫ ِله‬---‫ف‬ ‫ل ِع‬ (Ilmu bagaikan cahaya dalam
memberi petunjuk).
‫التشبيه باعتبار وجه الشبه‬
Tasybih Tamtsil
Dari sisi tersusun
atau tidaknya

Tasybih Ghairu Tamtsil


Pembagian Tasybih
Mujmal Khofi
dengan melihat
wajah syabah
Tasybih Mujmal

Mujmal Jali Dari sisi


disebutkan
atau tidaknya

Tasybih Munfashal
Tasybih Tamtsil Tasybih Ghairu Tamtsil

Tasybih Tamtsil ialah tasybih Tasybih Ghairu Tamtsil ialah


yang wajah syabahnya berupa tasybih yang wajah syabahnya
gambaran atau sifat yang tidak berupa gambaran yang
diambil dari hal yang berbilang diambil dari hal yang terbilang
(banyak). (banyak).

‫علي بأنواع الهموم‬


ّ ‫وليل كموج البحر أرخى سدوله‬
‫يهز الجيش حولك جانبيه كما نفضت حناحيها‬
‫ليبتلي‬
‫العقاب‬ “Beberapa malam bagaikan ombak
“Pasukan disekelilingmu bergerak lautan, menutupkan kelambunya
seirama dikanan kirimu, sebagaimana yang pekat kepadaku secara beruntun
burung rajawali menggerakkan dengan berbagai macam kesusahan
kedua sayapnya”. untuk mengujiku
Mujmal khofi ialah tasybih yang tidak
disebutkan wajah syabahnya dalam
rangkaiannya dan wajah syabahnya sulit
dipahami.
Tasybih Mujmal Contoh:
Tasybih Mufashal
‫وكأن الشمس المنيرة دينار * جلته جدائد‬
‫الضراب‬
Tasybih Mujmal ialah “Matahari yg bersinar itu sungguh Tasybih mufashal ialah tasybih
tasybih yang tidak bagaikan dinar yang tampak kuning
yang wajah syabahnya
cemerlang berkat besi tempaan
menyebutkan wajah cetakannya” disebutkan dalam rangkaiannya.
syabahnya. Contoh:
Contoh: ‫العالم سراج امته في الهداية وتبديد‬
‫انت كالبدر في ظالم اليل‬ ‫الظالم‬
“Kau seperti bulan “Orang yg berilmu itu pelita bagi
purnama di kegelapan Mujmal Jali ialah tasybih yang wajah umatnya dalam memberi
malam” syabahnya tidak disebutkan dalam petunjuk dan menghilangkan
rangkaiannya dan mudah dipahami. kegelapan”
Contoh:
‫فاطمة كالورداة‬
“Fathimah bagaikan bunga”
Tasybih Baligh
tasybih yang dibuang adat tasybih dan wajah tasybih nya.
Contoh nya:

‫أنت ور ف وقن ور‬


‫أنت در ن‬
‫أنتمش س ب‬
“Artinya : engkau adalah matahari, engkau adalah bulan purnama, engkau
adalah cahaya diatas cahaya”.

Contoh lain :
‫أنا زهرة عليأزرة‬
Artinya: “Aku bunga diatas segala bunga- bunga”
Tasybih Maqlub
Tasybih yang musyababah dibalik menjadi musyabbah bih, atau sebaliknya
musyabbah bih menjadi musyabbah.tasybih ini diserupakan sesuatu dengan
sesuatu, tetapi makna tasybih diselewengkan karena wajh syibih lebih kuat
dibandingkan musyabbah. Karena maqlub
Contohnya:

‫الرقّة أخالقه‬
ّ ‫( كأن النّسيم في‬sesudah jadi tasybih maqlub)
Artinya: “ bagaikan angin sepoi- sepoi akhlaknya pada kehalusannya”

‫الرقّة‬
ّ ‫(أخالقه كألنّسيم في‬sebelum menjadi tasybih maqlub)
Artinya: “Akhlaknya bagaikan angin sepoi- sepoi pada kehalusannya.”
Tasybih Dhimni
Tasybih yang kedua tharafnya tidak dirangkai dalam bentuk tasybih, melainkan keduanya hanya
berdampingan dalam susunan kalimatnya.

Contohnya:

‫س‬
ِ َ‫ري على اليَب‬ ْ َ‫سف ْينَةَ ال‬
ْ ‫تج‬ َ ‫ت َْر ُجوالنّ َجاةَ ول ْم تسلُك م‬
ّ ‫ أنّ ال‬# ‫سالِكها‬

Artinya: “Engkau mengharap kesuksesan tetapi engkau tidak jalani jalan menuju keberhasilan itu.
Sesungguhnya kapal laut tidak mungkin berjalan di atas tanah kering”

jadi tidak ada hubungan makna secara langsung antara kalimat pertama dengan kaimat kedua. Namun
jika dilihat kalimat pertama dianalogikan kepada kalimat kedua. Kalimat yang kedua berupa pernyataan
lebih mudah dipahami maknanya dan dijadikan dalil untuk kalimat yang pertama.
Tasybih Maslub

tasybih yang menghilangkan tasybih itu sendiri dan wujud


tasybih nya tersebut tidak dapat ditemukan selain dalam al
qur’an.

Contohnya:

‫<لحق ب < < < <ع<<دما ت< < < <<بيّنكأن<ّما ي < <<ساقونا < <<لي‬
ّ < < <‫ي<جاد<لون<كف < < <<يا‬
)‫ا < <<لموتو<هم ي < <<نظرون(س< <و<ر<ة ا< < < نأل<فا< <<ل‬
‫جماز مرسل‬
Majaz mursal adalah kata yang digunakan bukan untuk maknanya yang asli karena
adanya Alaqoh (hubungan) yang selain keserupaan serta ada qorinah yang menghalangi
pemahaman dengan makna yang asli.
• Alaqoh yaitu hubungan antara makna asli dan makna majazi.
• Qorinah yaitu kata-kata yang beriringan
Pembagian Majaz Mursal:
1. Sababiyah
Ialah ungkapan sebab, tetapi yang dimaksud ialah akibatnya
Contoh:

"‫ل< < <ه< أ<ياد ع ّ<لىس <<اب<ع<<ة * أ<عد م<<نه<ا و<الأ<عدها‬


(ia mempunyai tangan-tangan yang berlimpah padaku, dan diriku ini merupakan bagian darinya)
Maksudnya ialah bahwa tangan adalah alat untuk meyampaikan beberapa kenikmatan, jad tangan itu merupakan sebab bagi
kenikmatan tersebut.
2. Musababiyah
Ialah mengungkapkan akibat, tetapi apa yang dimaksud adalah sebabnya.
Contoh:

")13:‫ (ا< < <<لمؤم<<نون‬.....‫و<ي<نزلل < <<كم م<<نا< < <<لسماء ر<ز<قًا‬ 
(dan menurunkan untukmu rizki dari langit)
Maksudnya ialah rizki itu tidak diturunkan dari langit, melainkan yang diturunkan dari langit adalah air hujan, dengannya dapat
tumbuh tanaman, tumbuhan, menjadi hidup dan menjadi sumber rizki bagi kta. Maka, rizki adalah musabbab atau akibat turunnya
hujan.
3. Juz’iyah
Ialah mengucapkan sebab, tetapi yang dimaksud ialah akibatnya
Contoh: 

"‫"أ < <<لقىا < <<لخطيبك< <<لمة ك<انل< < <ه<ا ك< <<بير ا< < <الثر‬
(Khatib menyampaikan satu kata yang besar pengaruhnya)
Maksudnya ialah, khatib berbicara bukan hanya satu kata, melainkan beberapa kata bahkab kalimat. Yang
diucapkan hatib adalah satu kata tetapi yang dimaksud disini adalah banyak kata/beberapa kata.
4. Kulliyah
Ialah mengungkapkan keseluruhan, tetapi yang dimaksud sebagian.
Contoh: 

‫"ش< <ر<ب<تم<اء ا< < <لني "ل‬


(Aku minum air sungai nil)
Yang dimaksud ialah meminum sebagian atau hanya sedikit dari sungai nil, tidak semuanya air sungai nil
diminum.

Anda mungkin juga menyukai