Anda di halaman 1dari 16

Al-Kinayah

Dosen Pengampu : H. Masyhuri Putra, Lc., M. Ag

Penyusun:

Afzico Muhammad Chandra 11830214526

Agung Wahyudi 11830211608

Mai Aprianti 11830222894

Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb., Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan


kehadirat Allah Swt. atas rahmat-Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “Al-
Kinayah” ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Balaghah II Bapak Masyhuri Putra, Lc., M. Ag.
yang telah memberikan masukan dan arahan hingga terselesaikannya makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini. Penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis harapkan saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan
selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Wassalamualaikum wr.wb.

Pekanbaru, 29 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan Makalah.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian, Tingkatan, dan Tujuan Jihad................................................6
B. Hadits-Hadits yang Berkaitan dengan Jihad..........................................11
BAB III PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................17
B. Saran......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu balaghah adalah sebuah ilmu yang harus dipelajari dan dikuasai oleh
orang Islam dalam rangka untuk memahami keindahan teks-teks Arab, salah satunya
Al Qur’an. Dalam ilmu balaghah sendiri terdapat 3 macam pembahasan, yakni ilmu
bayan, ilmu ma’ani dan ilmu badi’. Ilmu bayan adalah ilmu yang mempelajari cara-
cara mengemukakan suatu gagasan dengan berbagai macam redaksi, yang dapat
secara detail membahas isi dalam kandungan Al Qur’an. Dalam ilmu bayan terdapat
banyak pembahasan salah satunya kinayah. Keberadaan kinayah menjadi penting
karena banyak sekali teks-teks arab yang menggunakan kinayah untuk memperindah
makna. Hadirnya al Kinayah dalam khazanah Ilmu Balaghah dapat menjelaskan Al-
Qur’an dengan kata yang berbeda.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat kita tentukan rumusan masalah dalam
makalah ini,yaitu

1. Apa pengertian dari al Kinayah?

2. Apa saja pembagian dari al Kinayah?

3. Apa tujuan dari al Kinayah?


1.3. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah adalah,
1. Untuk mengetahui pengertian dari al Kinayah
2. Untuk mengetahui pembagian dari al Kinayah
3. Untuk mengetahui tujuan dari al Kinayah
BAB II
PENJELASAN

2.1. Pengertian Kinayah

Secara bahasa kinayah berasal dari lafadz ‫ كناية‬-‫يكنى‬ -‫ كنى‬D/‫يكنو‬ -D‫كنا‬ yang
berarti menerangkan sesuatu dengan perkataan lain atau mengatakan dengan kiasan
atau sindiran.1 Sedangkan secara istilah kinayah adalah: ‫لبا‬D‫الزم به وأريد أطلق لفظ هي الكناية غا‬
2
.‫األصلى المعنى إرادة جواز مع معناه‬. “Al kinayah adalah lafadz yang disampaikan dan yang
dimaksud adalah kelaziman maknanya, disamping boleh juga yang dimaksud pada
arti yang sebenarnya.” Sedangkan Zamakhsyary mengatakan kinayah adalah
menyebutkan sesuatu bukan dengan menggunakan lafadz yang sebenarnya.”
menyebutkan sesuatu bukan dengan menggunakan lafadz yang sebenarnya.”3

:Contoh ‫ألقى فالن عصا ˚ه‬

Fulan telah melemparkan tongkatnya

Contoh:
‫ مهوى الق˚ ْر‬D˚‫فالنة˚ بعيدة‬
‫ط‬

Si Fulanah adalah wanita yang jauh tempat turun tempat antingnya.

2.2. Pembagian Kinayah

1. Dilihat dari segi maknanya kinayah terbagi menjadi tiga, yaitu:

.a ‫كناية عن صفة‬

1
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidayah Karya Agung, 1990),
hlm.384.
2
Ahmad Qalasy, Taisir Al Balaghah, (Madinah al Munawwarah: at thabi’ah ats
tsaniyah,1995), hlm.122.
3
In’am Fawwal ‘Akkafi, Al Mu’jamul ufasshal fi Ulumil Balaghah, (Beirut: Darul
Kutub Ilmiah, 2006), hlm. 383-384.
Kinayah Sifat adalah kinayah yang berupa sifat. Mukanna ‘anhunya berupa
sifat yang menetap di maushufnya (menentukan sifat untuk maushuf) Kinayah sifat
sendiri terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Kinayah qaribah yaitu kinayah yang perpindahan makna dari lafadz


yang di kinayahkan (mukanna‘anhu) kepada lafadz kinayah (mukanna bih) tanpa
melalui perantara.

:Contoh
‫عظيم‬, ‫مة‬D‫سع لقدميه أي هو طويل القا‬Dّ‫وحذاؤه يت‬, ‫وقلنسوته كبيرة‬, ‫فالن ثوبه طويل‬
‫كبير ا قل دم‬, D‫الرأس‬
Fulan panjang bajunya, besar songkoknya, dan luas sepatu untuk
kakinya yang bermakna perawakannya tinggi, besar kepala, besar telapaknya.

Contoh dalam firman Allah QS.Nuh ayat 7:

‫ُّر واسَت ْك َب‬ ‫ َب‬D‫¸ث َيا‬ ‫˚ه ْم ف¸ي آ َذا واست‬ ْ ‫˚ه ْ غ‬ ‫و ¸إ ¸ّني‬
‫˚روا‬ ‫وا‬ D‫˚ه ْم َو َأ‬ ‫ْغ‬ ‫ ¸ب‬D‫¸ن ¸ه ْم صا‬ ‫ْم ع ¸ف م َعل˚وا‬ D‫ك˚لَّ َما‬
‫ا س ¸ت ْك‬
‫ص‬ ‫ش ْوا‬ ‫َع‬ ‫ ج‬Dَ‫أ‬ ˚ ‫ْوت˚ َر ل َت‬
‫ ًرا‬D‫َبا‬
‫ه‬

“Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar
Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam
telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap
(mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.” (Nuh: 7)

2) Kinayah ba’idah yaitu kinayah yang perpindahan makna dari lafadz


yang di kinayahkan (mukanna ‘anhu) kepada lafadz kinayah (mukanna bih)
melalui perantara.

Contoh : ‫د كثير‬D‫ الرما‬yang bermakna banyak abunya. Namun yang dimaksud


bukanlah makna yang sebenarnya, melainkan makna lain yang menjadi
kelazimannya. Yang dimaksud oleh al Khanza adalah seorang yang banyak
abunya banyak menyalakan api, orang yang banyak menyalakan api berarti
banyak memasak, orang yang banyak memasak berarti banyak tamunya, orang
yang banyak tamunya berarti dermawan.

.b ‫ية عن موصوف‬D‫كنا‬

Kinayah maushuf yaitu kinayah yang mukanna ‘anhunya berupa maushuf.


Pada kinayah ini di syaratkan sifatnya harus khusus untuk maushuf.

:Contoh ‫ر ومن ذوات الصهيل إلى نب ات‬D‫تطورت وسائل االنتقال والسفر من سفينة الصحراء إلى ماخرة البحا‬
‫ال ه و ا ء‬
“Alat transportasi dan perjalanan kini telah berevolusi dari perahu padang
pasir menjadi pembelah lautan dan dari kendaraan meringkik menjadi anak-
anak udara”..

.c ‫ية عن نسبة‬D‫كنا‬

Kinayah nisbah yaitu kinayah yang mukanna ‘anhunya atau lafadz-lafadz


yang dikinayahkan adalah maushuf.

‫في عطفه الخيالء لم أ قت رب‬ ‫ذا مشت‬D‫متقرب من صاحبي فإ‬

“aku (selalu) mendekati sahabatku, namun jika kesombongan


mengalir dalam emosinya maka aku tidak mendekatinya”

Emosi = orangnya.

2. Dilihat dari segi perantara (media) atau kelazimannya, kinayah terbagi menjadi
empat,yaitu:4
a. Ta’ridh ( ‫) تعريض‬

4
Abdurrahman Habanakata Al Maidani, Al Balaghah Al Arabiyyah, ( Damaskus:
Daarul Qalami, 1993), hlm.140-141.
Yaitu perkataan untuk menunjukkan suatu makna yang tidak disebutkan
(tidak terang maksudnya).

:Contoh ‫المسلم من سلم المسلمون من لسانه‬

”Seorang muslim yang sebenarnya adalah yang tidak mengganggu muslim yang
lainnya dengan lisan dan tangannya” . Contoh tersebut mengisyaratkan tiadanya
sifat islam dari orang yang menyakiti.

Talwih (‫) تلويح‬ .b

Yaitu kinayah yang diantara mukanna bih dan mukanna ‘anhu terdapat media
atau perantara yang banyak.

Contoh:
‫ل‬ ‫ ˚ن ْه ا ْلفَ ص‬D‫ج َبا‬# ‫ك ْ ع‬ ‫و َما‬
‫ال َك ْل ˚ز ْو ل ْي‬ ‫¸إن‬ ‫¸في ن ْي‬
‫بم‬ ‫ى‬
‫ب‬ ‫م‬

“padaku tidak terdapat aib # Karena aku adalah pengecut anjingnya dan kurus anak
sapinya.” Pada syi’ir tersebut terdapat ungkapan ‫ ” َبا ال‬dan “ ‫َم ْه ˚ز ْل ص‬
“‫ب‬
‫ل ˚ن َك ْل‬ ‫ فَ ْي‬.” ‫ْول‬
‫ج‬ ‫ا‬
Kedua ungkapan ini pada dasarnya menggunakan gaya bahasa kinayah. Kedua
ungkapan ini bermakna seseorang yang mulia.

c. Ramz ( ‫) رمز‬

Yaitu kinayah yang diantara mukanna bih dan mukanna ‘anhunya terdapat
sedikit media atau perantara.

Conto ‫سا َدْة‬


:h ‫ض‬ ‫ض ¸ر‬ ْ ‫ َال‬, “Si fulan lebar tengkuknya dan lebar bantalnya
‫ال‬ ‫ ْي‬D‫القَفا‬ ‫ن ي‬
‫¸و‬ ‫وع‬ ‫ع‬
¸
‫ر‬
sebagai kinayah untuk mengungkapkan orang idiot atau bodoh”.

.isyaroh atau Imak d ( ‫) اإليماء أو اإلشارة‬

Yaitu kinayah yang diantara mukanna bih dan mukanna ‘anhunya tidak
banyak terdapat media atau perantara,dan tidak samar.

:Contoh ٣٤: ‫ انفق فيها وهي خاوية) الكهف‬D‫(فاصبح يقلب كفيه على ما‬
“maka ia membolak-balikkan kedua telapak tangannya terhadap apa yang ia
infakkan, sedangkan telapak tangannya itu kosong”. Pada ayat di atas terdapat
ungkapan “‫ه يقلب‬D‫ ”كفي‬makna asal ungkapan tersebut adalah ‘membolak-balikkan kedua
telapak tangannya’. Ungkapan tersebut merupakan ungkapan kinayah yang
maksudnya menyesal.

2.3 Tujuan kinayah

Adapun tujuan dari kinayah adalah:

1. Menjelaskan

Kinayah ini digunakan untuk menggambarkan satu peringatan dengan


gambaran yang tampak dan kelihatan, seperti ungkapan dibawah ini:

‫سَّن ˚ه‬
˚َ ‫ َع َر َق‬Dَ‫ مد ْح ا‬Ahmad menghentakkan giginya (marah)

2. Meringkas kalimat

Ungkapan kinayah bisa digunakan untuk meringkas suatu kalimat atau


ungkapan yang panjang.

Contoh:
‫ل‬ ‫“ َال ˚ز ا َْلف ص‬Si Fulan itu kurus anak sapinya”.
‫ن ْو م ل ْي‬
‫ْه‬

Contoh firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 24

)٤ D˚‫أ‬
٢:
‫(البقرة‬ ‫ „ف‬D‫ل ْل َكا‬ ‫ وا ْل‬D˚‫وق˚ ْود‬ ‫َق˚ ْواال َّنا َر ا‬Dّ‫ ْف عَ ˚ل ْوا َفات‬Dَ‫ت‬ ‫ ْفع‬Dَ‫ َف ¸إ ْن َل ْم ت‬:Artinya
‫ ت‬D‫¸ر ْين‬ ‫¸ع َّد‬ ‫ الَّنا ¸ح س‬D‫َها‬ ‫َّل ¸تي ولَ ْن‬ ‫˚ل ْوا‬
˚‫جا َرة‬
”Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat(nya). Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia
dan
batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”. Pada ayat ‫وَل‬ ‫ْن‬ ْ ‫ف‬
‫َعل˚ ْوا َت‬ ‫ْم‬ ‫¸إ ْن‬ ‫َف‬
َ‫ل‬
˚‫ ْفَعل‬Dَ‫ ت‬dari ringkasan merupakan atas di ungkapan ‫ ْف‬Dَ‫ َفإ¸ ْن ْم ت‬.‫توا بسورة من مثله‬D‫اي فإن لم ت أ‬
‫ ْف َعل˚ ْوا‬Dَ‫ْوا َولَ ْن ت‬ ‫َعل˚ ْوا‬

3. Mengganti dengan kata-kata yang sebanding karena dianggap jelek


Penggunaan kinayah dalam mengungkapkan suatu ide bisa juga bertujuan
untuk mengganti suatu kata yang dianggap jelek untuk diucapkan.

Contoh: ‫ السمع هوثقيل‬, Dia berat pendengarannya.

4. Memelihara kesopanan (Menghindari kata-kata yang dianggap malu


untuk diungkapkan).
Jika seseorang ingin mengungkapkan suatu gagasan dan dia menganggap
bahwa kata-kata yang diucapkannya kotor atau kurang sopan untuk diucapkan, atau
karena dia malu mengungkapkannya, maka bias menggunakan bahasa lain sebagai
kinayah atasnya. Contoh: َ ‫ َا ْول ˚ ال ء‬yak ‫َم ال سا َء‬ ْ menurut sebagian tafsir
‫سا‬ ‫ َم م ¸ن‬ni ‫ ¸ن‬D˚‫و ْعت‬
‫ست‬ ‫َا ˚م جا‬
˚
atau ˚‫ اَآلن ˚ر ْوه‬yakni ‫˚ع‬ ‫اآلن‬
‫ن‬ ‫اش‬ ‫˚هن جا‬
‫¸م‬
5. Menutupi nama orang

Seperti: ¸‫ر‬ َ‫ ا‬yang artinya penghuni rumah sebagai bentuk kinayah dari
‫ال َّدا ل‬istrinya. 5
‫ْه‬
5
Dimyati At Tarmisy, Syarah Al Jawahir Al Maknun fi Ilmi Al Bayan, (Pacitan:
Pengurus Islam Pondok Termes,Tth), hlm.48).
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

1. Kinayah secara bahasa yaitu menerangkan sesuatu dengan perkataan lain


atau mengatakan dengan kiasan atau sindiran Sedangkan secara istilah kinayah adalah
lafadz yang disampaikan dan yang dimaksud adalah kelaziman maknanya, disamping
boleh juga yang dimaksud pada arti yang sebenarnya.

2. Pembagian kinayah

Dilihat dari maknanya:

.a ‫كناية بعيدة‬, ‫كناية قريبة‬: ‫كناية عن صفة‬

.b ‫ية عن موصوف‬D‫كنا‬

.c ‫ية عن نسبة‬D‫كنا‬

Dilihat dari segi perantara:

a. Ta’ridh ( ‫) ت عريض‬

Talwih (‫) تلويح‬ .b

c. Ramz ( ‫) رمز‬

.isyaroh atau Imak d ( ‫رة‬D‫ء أو اإلشا‬D‫) اإليما‬

3. Tujuan kinayah:

a. Menjelaskan

b. Meringkas kalimat
c. Mengganti dengan kata-kata yang sebanding karena dianggap jelek

d. Memelihara kesopanan (Menghindari kata-kata yang dianggap malu


untuk diungkapkan).

4.2. Saran

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang terdapat
didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat pemakalah
harapkan demi kebaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

At Tarmisy Dimyati, Syarah Al Jawahir Al Maknun fi Ilmi Al


Bayan, (Pacitan: Pengurus Islam Pondok Termes,Tth.

Fawwal ‘Akkafi In’am, Al Mu’jamul ufasshal fi Ulumil Balaghah, ( Beirut:


Darul Kutub Ilmiah, 2006).

Habanakata Al Maidani Abdurrahman, Al Balaghah Al Arabiyyah, (


Damaskus: Daarul Qalami, 1993).

Qalasy Ahmad , Taisir Al Balaghah, (Madinah al Munawwarah: at thabi’ah


ats tsaniyah,1995).

Yunus MahmuD, Kamus Arab-Indonesia, ( Jakarta: Hidayah Karya Agung,


1990).

Anda mungkin juga menyukai