“FAWATIHUS SUWAR”
OLEH:
2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat yang tiada
terkira kepada kita semua seluruh makhluk-Nya.Setiap hari setiap waktu terus rahmat dan
karunia–Nya kita rasakan.Shalawat dan salam semoga tercurah kepada, junjungan alam
Nabi Muhammad SAW, manusia utama yang menjadi panutan setiap insan di dunia.
Yang menjadi pembawa Al-Quran untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.
Dengan mengucap syukur atas pertolongan dan karunia-Nya lah, makalah ini
dapat terselesaikan guna untuk memenuhi Tugas mata kuliah Studi Al-Qur’an. Makalah
ini kiranya menjadi bahan yang berguna untuk pembelajaran.
Kami memohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam makalah yang kami
sajikan ini. Kami berharap para pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar.........................................................................................................ii
Daftar isi..................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kesimpulan............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ulumul Qur’an sebagai nama suatu ilmu muncul sejak abad ketiga/keempat
hijriah dengan ditulisnya al-Hawi fi ‘ulum al-Qur’an oleh Muhammad bin Khalaf Al-
Marzuban. Saat ini ulumul quran telah banyak ditulis oleh pakarnya dalam berbagai
bahasa. Meskipun telah banyak ditulis bukan berarti ilmu ini telah selesai. Ilmu ini
perlu dikembangkan dengan mengekplorasi perspektif historis, bahasa dan sastra,
pengkodifikasian, kemu’jizatan penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Al-Qur’an adalah lautan ilmu yang tidak habis-habisnya untuk dikaji dari
berbagai sisi. Bahkan orientalisnya pun tidak ketinggalan untuk mengetahui rahasia
dibalik tek-teks al-Qur’an. Al-Qur’an sebagaimana diketahui terdiri dari 114 surat,
dari segi konsistensi pemakaian huruf yang menjadi pembuka surah selalu diawali
dengan beberapa macam pembukaan (Fawatihus Suwar). Diantara macam pembuka
surat yang tetap aktual pembahasannya saat ini adalah huruf muqatta’ah. Beberapa
pendapat mengemukakan huruf-huruf muqatta’ah menyimpan daya tarik tersendiri
bagi beberapa kalangan untuk mengkajinya.
1
Munawir Husni, Studi Keilmuwan al-Qur’an, cet.ke-1, (Yogyakarta: Pustaka Diniyah, 2016),
hlm. 1.
1
Alasan yang mendasar yang diajukan oleh para ilmuwan yang menaruh minat
tinggi untuk mengungkapkan misteri huruf muqatta’ah bahwa mereka meyakini al-
Qur’an diturunkan tidak lain untuk dikaji manuia. Sehingga dari kajian itulah
diperoleh petunjuk, baik petunjuk keimanan, keilmuan, dan petunjuk-petunjuk
lainnya, sebagaimana hal ini merupakan fungsi al-Qur’an.2
Dari segi historis, Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dengan
cara sedikit demi sedikit (tanjim) dan berurutan (tartil) dengan waktu kurang lebih 23
tahun. Nabi Muhammad Saw pernah bertempat tinggal di dua kota ternama, yakni
Makkah dan Madinah, maka mudah dipahami jika para ahli ilmu-ilmu al-Qur’an
membedakan surat-surat dan ayat-ayat al-Qur’an antara yang turun pada fase makkah
dengan surat-surat dan ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan pada periode madinah.
Periode madinah memakan waktu 12 tahun 5 bulan dari 13 hari, yakni sejak tanggal
17 ramadhan tahun ke-41 hingga awal rabiul awal tahun ke-54 dari kelahiran Nabi
Muhammad Saw. Sedangkan periode madinah, menghabiskan waktu 9 tahun, 9 bulan
dan 9 hari, yakni sejak awal rabiul awal tahun ke-54 hingga tanggal 9 dzulhijjah
tahun ke-63 dari kelahiran Nabi Muhammad Saw atau tahun ke-10 Hijrah. Dari sini
lahirlah salah satu cabang ilmu pengetahuan dari ilmu-ilmu al-Qur’an yaitu ilmu al-
makki wa al-madani.
B. Pokok Permasalahan
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka pokok masalah yang akan
dibahas meliputi:
1. Apakah pengertian dari Fawatihus Suwar ?
2. Apakah macam-macam dari Fawatihus Suwar ?
3. Bagaimana pandangan ulama tentang Fawatihus Suwar ?
2
Shofaussamawati, Konsep Fawatih As-Suwar Imam Al-Maragi dalam Tafsir Al-Maragi, Jurnal
Hermeneutik, Vol. 9, No.2, Desember 2015, hlm. 267
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa “fawatih” adalah jamak dari kata “fatihah”, yang berarti
pembukaan atau permulaan atau awalan. Sedangkan kata “as-suwar” adalah jamak
dari kata “as-surah” yaitu sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan
dan akhiran. Ilmu fawatihus suwar adalah ilmu yang membicarakan kalimat-kalimat
pembuka surat. Dalam kalimat-kalimat ini tersimpan rahasia arti dan tafsirnya.3
Ibnu Abi al-Asba’ menulis sebuah kitab yang membahas tentang bab “pembuka
surat-surat” ini secara lebih mendalam, yaitu kitab al-Khaqatir as-Sawanih fi Asrar al-
Fawatih. Ia mencoba menggambarkan tentang beberapa kategori dari pembukaan-
pembukaan surat yang ada dalam al-Qur’an.
3
Kedua, penggunaan huruf-huruf hijaiyah yang terdapat di 29 surat.
Ketiga, penggunaan kata seru atau sapaan (ahrufun nida’) yang terdapat di 10
surat dengan rincian: 5 seruan ditujukan kepada rasul secara khusus, dan 5 seruan
lainnya ditujukan kepada umat. Keempat, berbentuk sampah (al-aqsam) yang terdapat
di 15 surat.5
6
Mohammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an: Praktis dan Mudah, cet-ke 1, (Yogyakarta:
Teras, 2013), hlm 120.
4
a. Kelompok sederhana, terdiri dari 1 huruf, yang ada 3 rangkaian dan
terdapat dalam tiga, yaitu:
1. ( )صdalam (QS. Shad)
2. ( )قdalam (QS. Qaf)
3. ( )نdalam (QS. Nun)
b. Kelompok yang terdiri dari dua huruf, yang ada 4 rangkaian dan
terdapat 9 surat. Yaitu:
1. Rangkaian huruf ( )حم: QS. Al-Mu’min, QS. Al-Sajdah, QS.
Al-Zukruf, QS. Al-Dukhfan, QS. Al-Jatsiyah, dan QS. Al-
Dukhan.
2. Rangkaian huruf ( )طه: QS. Thaha
3. Rangkaian huruf ( )طس: QS. Al-Naml
4. Rangkain huruf ( )يس: QS. Yasin
c. Kelompok yang terdiri dari tiga huruf, yang ada tiga rangkaian dan
terdapat dalam 13 surat, yaitu:
1. Rangkaian huruf ( )الم: QS. Al-baqarah, QS. Ali Imran, QS. Al-
Ankabut, QS. Al-Rum, QS. Luqman, QS. Sajdah.
2. Rangkaian huruf ( )الر: QS>. Yunus, QS. Hud, QS. Ibrahim,
QS. Yusuf, QS. Al-Hijr.
3. Rangkaian huruf ( )طسم: QS. Al-Qashash, QS. Al-Syu’ara’.
d. Kelompok yang terdiri dari 4 huruf, yang ada 2 rangkaian dan terdapat
dalam dua surat, yaitu:
1. Rangkaian ( )المر: QS. Al-Ra’ad.
2. Rangkaian huruf ( )المص: QS. Al-A’raf
e. Kelompok yang terdiri dari 5 huruf yang ada dua rangkaian dan
terdapat dalam dua surat, yaitu:
5
1. Rangkaian huruf ( )كهيعص: QS. Maryam
2. Rangkaian huruf ( )حم عسق: QS. Al-Syura
3. Pembukaan dengan panggilan (al-nida’)
Pembukaan surat dengan nida’ ini terdapat dalam 10 surat, yang menjadi tiga
macam, yaitu:
a. Nida’ untuk Nabi, yang terdapat dalam 5 surat, yaitu: Al-Ahzab, Al-
Tahrim, Al-Thalaq, Al-Muzzammil, dan Al-Muddats-tsir.
b. Nida’ untuk kaum Mukmin, yang terdapat dalam 3 surat, yaitu: Al-
maidah, Al-Hujurat, dan Al-Mumtahanah
c. Nida’ untuk umat manusia, yang terdapat dalam dua surat, yaitu: An-
Nisa’, Al-Hajj.
4. Pembukaan dengan jumlah khabariyah
Sebenarnya jumlah khabariyah banyak sekali terdapat dalam pembukaan
surat. Karena sudah dimasukkan ke kelompok lain, maka tidak dimasukkan
pada kelompok ini. Jumlah khabariyah di dalam pembukaan surat dalam
kelompok ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu
a. Jumlah ismiyah. Jumlah ismiyah yang menjadi pembuka surat terdapat
dalam 11 surat, yaitu:
1. ( )براءة من هللا ورسولهdalam QS. At-Taubah
2. ( )سورة انزلناهاوفرضناهاdalam QS. Al-Nur
3. ( )تنز يل الكتاب من هللا العزيز الحكيمdalam QS. Al-Zumar
4. ( )الذين كفروا وصدوا عن سبيل هللاdalam QS. Muhammad
5. ( )انا فتحنا لك فتحا مبيناdalam QS. AL-Fath
6. ( ) الر حمن علم القرانdalam QS>. Al-Rahman
7. ( )الحا قة ما الحا قةdalam QS. Al-Haqah
8. ( )انا ارسلنا نو حا الي قو مهdalam QS. Nuh
9. ( )انا انز لنه في ليلة القدرdalam QS. Al-Qadr
10. ( )القارعة ما القارعةdalam QS. Al-Qari’ah
6
11. ( )انا اعطيناك الكوثرdalam QS. Al-Kautsar
b. Jumlah fi’liyah. Jumlah fi’liyah yang menjadi pembuka surat terdapat
dalam 12 surat, yaitu:
1. ( )يسئلو نك عن االنفالdalam QS. Al-Anfal
2. ( )اتي امرهللا فال تستعجلوهdalam QS. Al-Nahl
3. ( )اقترب للناس حساكبمdalam QS. Al-Anbiya’
4. ( )قد افلح المؤ منونdalam QS. Al-Mukminun
5. ( )اقتربت الساعةdalam QS. Al-Qamar
6. ( )قد رسمع هللا قول التي تجا دلكdalam QS. Al-Mujidilah
7. ( )سأل سائل بعذاب واقعdalam QS. Al-Ma’arij
8. ( )ال أقسم بيوم القيامةdalam QS. Al-Qiyamah
9. ( )ال اقسم هذا البالدdalam QS. Balad
10. ( )عبس و تو لىdalam QS. ‘Abasa
11. (لم يكن الذين كفروا من اهل الكتاب...) dalam QS. Al-Bayyinah
12. ( )الهاكم التكاثرdalam QS. Al-Takatsur
7
b. Sumpah dengan benda-benda bumi, yang terdapat pada 4 surat:
1. ( )والذاريات ذرواdalam QS. Al-Dzariyat
2. ( )والطورdalam QS. Al-Thur
3. ( )والتينdalam QS. Al-Thin
4. ( )والعاديتdalam QS. Al-‘Adiyat
c. Sumpah dengan waktu, yang terdapat pada 3 surat:
1. ( )واليلdalam QS. Al-Lail
2. ( )والضحىdalam QS. Al-Dhuha
3. ( )والعصرdalam QS. Al-Ashr
6. Pembukaan dengan syarat (al-syarth)
Syarat yang digunalan dalam pembukaan surat al-qur’an ada 2 macam, yang
terdapat dalam 7 surat, yaitu:
a. Syarat yang masuk pada jumlah isimiyah, yang terdapat dalam 3 surat:
1. ( )اذالشمس كورتdalam QS. Al-Takwir
2. ( )اذا السماء انفطرتdalam QS. Al-Infithar
3. ( )اذا السماء انشقتdalam QS. Al-Insyiqaq
b. Syarat yang mauk pada jumlah fi’liyah, yang terdapat dalam 4 surat:
1. ( )اذا وقعت الو اقعةdalam QS. Al-Waqi’ah
2. ( )اذا جاءك المنا فقونdalam QS. Al-Munafiqun
3. ( )اذا زلزلت االرض زلزالهاdalam QS. Al-Zalzalah
4. ( )اذا جاء نصرهللا والفتحdalam QS. Al-Nasr
7. Pembukaan dengan perintah (al-amr)
Fi’il amr yang digunakan dalam pembukaan urat ada 2 macam, yang terdapat
dalam 6 surat:
a. Dengan ( )اقرأbacalah, yang terdapat dalam 1 surat QS. Al-Alaq
b. Dengan ( )قلkatakanlah, yang terdapat dala 5 surat
1. ( )قل أوحي إل ّي أنّه استمع نفر من الجنdalam QS. Al-Jin
2. ( )قل يا أيّها الكافرونdalam QS. Al-Kafirun
8
3. ( )قل هو هللا أحدdalam QS. Al-Ikhlas
4. ( )قل أعوذ برب الفلقdalam QS. Al-Falaq
5. ( )قل أعوذ برب النّاشdalam QS. Al-Nas
8. Pembukaan dengan pertanyaan (al-istifham)
Pertanyaan yang digunakan dalam pembukaan surat ada 2 macam, yang
terdapat dalam 6 surat:
a. Pertanyaan positif, pertanyaan dengan menggunakan kalimat positif,
yangterdapat dalam 4 surat, yaitu:
1. ( )هل اتى علي االنسان حين من الدهرdalam QS. Al-Dahr
2. ( )عم يتساءلونdalam QS. Al-Naba
3. ( )هل اتاك حديت الغاشيةdalam QS. Al-Ghasyiyah
4. ( )ارايت الذي يكذب بالدينdalam QS. Al-Ma’un
b. Pertanyaan negarif, pertanyaan dengan menggunakan kalimat negatif,
yang terdapat dalam 2 surat, yaitu:
1. ( )الم نشر ح للك صدركdalam QS. Al-Insyirah
2. ( )الم تر كيف فعل ربك بأ صا حب الفيلdalam QS. Al-Fil
9. Pembukaan dengan do’a (bi al-du’a)
pembukaan surat dengan do’a (harapan atau permohonan) ada 2 macam, yang
terdapat dalam 3 surat:
a. Pembentukan surat dengan do’a atau harapan yang berbentuk isim
(kata benda), ada 2 surat, yaitu:
1. ( )ويل للمطففينdalam QS. Al-Muthaffifin
2. ( )ويل لكل همزة لمزةdalam QS. Al-Lumazah
b. Pembukaan surat dengan do’a atau harapan yang berbentuk fi’il (kata
kerja), ada 1 surat yaitu:1. ( )تبت يدا ابي لهب وتبdalam QS. Al-Lahab
10. Pembukaan dengan alasan (bi al-ta’lil)
Pembukaan dengan ta’lil (alasan) terdapat dalam 1 surat, yaitu:
1. ( )إليلف قريشdalam QS. Al-Quraisy.
9
Fawatihus suwar dapat dipahami sebagaimana tabel dibawah ini.
سور 5 بالحمدلة
بالمدح
سور 2 بالتبارك بالثناء ()14
سور 7 بالتنزيه
سور 3 حرف
سور 9 حرفان
سورة 13 حروف 3 بالحروف المقطعة ()29
سورتان حروف 4
سورتان
سور 5
حروف 5
إلى النبي ص م
فو
سور 3 إلى المؤمنين بالنداء ()10 ات
سورتان إلى الناس
سورة 11 جملة اسمية ح
بالجمل الخبرية ()23
سورة 12 جملة فعلية ال
سور 8 العلويات
سور 4 السفليات بالقسم ()15 س
سور 3
سور 3
الوقت
جملة اسمية
و
بالشرط ()7
سور 4 جملة فعلية
ْ
ر
سورة إقرأ
باألمر ()6
سور 5 قل
سور 4 المجيب
باإلستفهام ()6
سورتان السلبي
سورتان اإلسمى
بالدعاء ()3
سورة الفعلى
سورة بالتعليل ()1
10
semata.Dalam hal ini Khulafa’ Rasyidin dan Ibnu Mas’ud berkata sesungguhnya
huruf-huruf ini adalah ilmu yang tersembunyi dan rahasia yang terdinding,yang
hanya Allah saja mengetahuinya.Kedua,ada yang berpendapat untuk menunjukkan
bahwa al-Qur’an tersusun dari huruf hija’iyyah yang dikenal bagi bangsa Arab.
Kemudian ternyatalah kelemahan mereka untuk menandinginya.Di samping itu juga
untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan al-Qur’an. Pendapat
ini dari az-Zamakhsyary, al-Baidhawy yang di kuatkan oleh Ibnu Taimiyah.Ketiga,
As-Suhaili berpendapat fawaatihus suwar untuk memberi isyarat kepada umur umat
Islam, dengan cara membuang huruf yang berulang-ulang.7
Menurut al-Hubbi, awal surat yang berupa huruf merupakan bentuk warning
khusus bagi Nabi Muhammad Saw. karena bahwa Allah mengetahui bagian-bagian
waktu yang dimiliki Nabi Saw. Atas dasar itu, malaikat Jibril menyampaikan firman
Allah seperti alif-lam mim, alif-lam ra>, dan ha’ mim dengan suara malaikat jibril
yang khas supaya Nabi Saw. Bisa menerima dan memperhatikannya. Sayyid Rashid
Ridla dalam kitab tafsirnya yang monumental, al-manar, menyatakan bahwa hururf-
huruf tersebut merupakan peringatan yang diutamakan kepada ruh dan watak
kejiwaan Nabi Saw. Yang mulia. Dalam hal ini, ia tidak mengkhususkan kepada
siapa tanbih (peringatan) itu ditujukan. Ulama lain menerangkan bahwa bentuk tanbih
itu ditujukan kepada kaum musyrikin Makkah dan Ahli Kitab Madinah. 8Asy-Syafi’I
berpendapat bahwa huruf-huruf awal surat merupakan rahasia al-Qur’an. Abu Bakar
ash-Shiddiq berkata: “setiap kitab mempunyai rahasia dan rahasia al-Qur’an adalah
awal surahnya”. Ibnu Mas’ud berkata berkata: “setiap huruf awal surat merupakan
ilmu yang disembunyikan dan rahasianya tertutup oleh kekuasaan Allah sehingga
banyak mufasir yang hanya memperkirakan maknanya. Initerjadi karena keterbatasan
pemahaman dan latar belakang pengetahuan mereka sehingga untuk makna yang
7
Muchotob Hamzah, Studi Al-Qur’an Komprehenif, hlm. 109.
8
Ahmad Izzan, ‘Ulu^mul Qura^n: Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas al-Qur’an, hlm. 197.
11
hakiki ayat tersebut dikembalikan kepada Allah.”9Ini berbeda dengan pendekatan
yang dilakukan kaum sufi. Mereka tidak merasa ragu-ragu untuk menafsirkan ayat-
ayat mutasyabihat tersebut dengan caranya sendiri, yakni penafsiran batiniyah
(intepretasi esoteris) seperti yang dikemukakan oleh Muhyidin Ibn Arabi dalam kitab
Futuhat al-Makkiyyah. Ia menyatakan bahwa permulaan surat yang majhul tidak
dapat diletakkan makna yang sesungguhnya kecuali oleh seorang yang mampu
berimajinasi kreatif (menggambarkan) dengan akalnya. Ada juga sebagian ulama
yang tidak terlalu menganggap serius huruf-huruf pembuka itu semisal al-Qurtubi. Ia
mengatakan aku tidak melihat kehadiran huruf al-muqatta’ah itu, kecuali terdapat
pada awal surat. Ibnu qattadah berpendapat bahwa tidak mungkin Allahmenurunkan
seuatu yang ada dalam Al-Qur’an kecuali Dia memberi manfaat dan kemaslahatan
bagi hambaNya dan tentu ada suatu yang bisa menunjukkan kepda maksud yang
dikehendakiNya. Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa huruf-huruf pembuka
surat merupakan nama bagi surat-surat yang dimaksud. Surat-surat yang dibuka
dengan huruf itu akan lebih mudah diketahui karena huruf tersebut bisa menjadi
petunjuk dari macam ragam ayat yang ada. Ada pula ulama tafsir berpendapat bahwa
Allah memakai huruf tersebut sebagai huruf sumpah (al-aqsam). Allah bersumpah
atas nama huruf-huruf tersebut dalam bentuk ringkasan sehingga penyebutannya
hanya sebagian. Imam al-Fakhruzi menyatakan hikmahnya bahwa al-Qur’an yang
agung itu diturunkan secara berat dan setiap surat yang awalnya menerangkan tentang
al-Qur’an, al-kitab dan at-tanzil yang diawali oleh sesuatu
imbuhan, menjadi kewajiban bagi yang diajak bicara untuk mendengarkan ayat
selanjutnya.10
BAB III
PENUTUP
9
Ibid.
10
Ibid.
12
A. Kesimpulan
1. Al Quran adalah kitab yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad yang didalamnya terkandung keistimewaan, baik dari segi
lafadz maupun kemukjizatan. Termasuk keistimewaan tersebut adalah
fawatihus suwar yang berarti permulaan – permulaan surat (fawatih
adalah jamak dari fatihah yang berarti pembuka dan suwar adalah jamak
dari surah yang berarti surat), Fawatih as-suwar berarti pembukaan-
pembukaan surat karena posisinya yang mengawali perjalanan-perjalanan
teks-teks setiap surat.
2. Al Quran dibuka dengan berbagai macam bentuk yang jumlahnya ada 10
dan Al Quran tidak dibuka dengan selain yang 10 macam tersebut.
Kesepuluh jenis pembuka itu adalah :
- Ats Tsana’(pujian) - AsySyarth(syarat)
- AlHurufulMuqotho’ah - Al Amr(perintah)
- An Nida’(panggilan) - Al Istifham(pertanyaan)
- AlJumalul Khobariyyah - Ad Du’au(do’a)
- Al Qosam(sumpah) - At Ta’lil(alasan)
3. Beberapa pendapat para ulama tentang fawatihus suwar adalah
1. Maknanya tersembunyi karena merupakan rahasia yang hanya
diketahui oleh Allah.
2. Bahwa pembukaan surat tersebut ditujukan kepada Nabi
Muhammad Saw
3. Makna fawatihus suwar dapat diketahui oleh Allah dan dapat
dipahami oleh manusia terutama orang – orang yang mendalami
ilmu pengetahuan-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
13
Hamzah, Muchotob, Studi Al-Qur’an Komprehenif, Yogyakarta: Gama Media,
2003.
14