Oleh:
Ferdiansyah (17011424)
Kata Pengantar...........................................................................................................................2
Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang...........................................................................................................................3
Rumusan Masalah......................................................................................................................3
Tujuan........................................................................................................................................3
Bab 2 Pembahasan
1. Asbabun Nuzul.............................................................................................................4
2. Nuzulul Qur'an ………................................................................................................5
3. Jam'ul Qur'an................................................................................................................5
4. Tertib ayat dan surat.....................................................................................................6
5. Turunnya Al Qur'an dengan 7 huruf ………………………………………………...6
Bab 3 Penutup..........................................................................................................................7
Kesimpulan..............................................................................................................................7
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga pada kesempatan ini bisa menyelesaikan makalah
mengenai ulumul Qur’an
Makalah ini memberikan informasi kepada pembaca mengenai ulumul Qur’an. Pada
makalah ini kami menjelaskan beberapa materi yang berkaitan dalam ilmu ulumul Qur’an yaitu
asbabun nuzul, nuzulul Qur'an, jam'ul Qur'an, tertib ayat dan surat, dan turunnya Al Qur'an
dengan 7 huruf. Beberapa hal tersebut akan coba kami detailkan dalam makalah ini.
Namun kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk dapat menjadi pribadi muslim yang baik, maka kita harus dapat mengetahui apa
sebenarnya pedoman kehidupan kita. Kita semua tahu bahwa pedoman hidup kita adalah Al-
Qur’an dan Hadits. Namun banyak yang masih tidak paham apa sebenarnya penjelasan detail
tentang pedoman hidup kita ini. Untuk mengetahui secara detail apa yang terdapat dalam
pedoman kehidupan kita, maka ada beberapa ilmu yang harus kita ketahui yaitu ulumul Qur’an.
Ulumul Quran sebagai ilmu yang memiliki korelasi positif dengan al-Quran memiliki
urgensi yang sangat penting untuk mempelajarinya, diantaranya adalah untuk memahami
kandungan kalamullah yaitu al-Quran, untuk mengetahui cara dan gaya serta methode yang
digunakan oleh para musafir dalam menafsirkan al-Quran disertai dengan penjelasan tentang
tokoh-tokoh ahli tafsir kenamaan dan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, untuk mengetahui
persyaratan-persyaratan dalam menafsirkan Al-Quran.1 Oleh karena itu, dengan mempelajari
Ulumul Quran seseorang diharapkan dapat memahami, menafsirkan dan menerjemahkan al-
Quran dan mempertahankan kesucian dan kebenaran al-Quran.
Dalam Ulumul Qur’an ini kita harus mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan ilmu
ulumul Qur’an yaitu asbabun nuzul, nuzulul Qur'an, jam'ul Qur'an, tertib ayat dan surat, dan
turunnya Al Qur'an dengan 7 huruf. Dalam makalah ini penulis akan mengidentifikasi beberapa
hal yang berkaitan dengan ilmu Ulumul Qur’an yaitu asbabun nuzul, nuzulul Qur'an, jam'ul
Qur'an, tertib ayat dan surat, dan turunnya Al Qur'an dengan 7 huruf.
1
Al-Qattan, Manna’ Khalil. Mabahist Fi Ulum al-Qur’an, diterjemahkan oleh Mudzakir AS dengan
judul Studi Ilmu-ilmu Quran, cet II, Jakarta : Pustaka Litera Antar Nusa.1994.
Mahmud Adnan, Laonso Hamid, ulumul quran. Restu ilahi, Jakarta. 2005.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Asbabun Nuzul
Pengertian
Secara etimologis (lughawi), “asbab al-nuzul” terdiri dari dua kata yaitu asbab dan al-
nuzul. Kata asbab berasal dari kata (tunggal: sabab) yang berarti sebab, alasan atau illat 2.
Dan kata al-nuzul berarti as-su’ud3, yakni turun. Adapun pengertian “asbab al-Nuzul”
menurut terminologis (istilah) adalah pengetahuan tentang sebab-sebab diturunkannya
suatu ayat. Menurut al-Zarqani, asbab al-nuzul ialah suatu kejadian yang menyebabkan
turunnya satu atau beberapa ayat, atau suatu peristiwa yang dapat dijadikan petunjuk
hukum berkenaan turunnya suatu ayat 4.
2
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir: Kamus Arab Indonesia, (Cet. 14; Surabaya: Pustaka
Progressif, 1997), h. 602.
3
Muhammad ibn Mukram ibn Manshur al-Afriqi al-Misri, Lisan al-Arab, Juz 11 (Baerut: Dar an-
Nasr, t.th), h. 77.
4
Muhammad Qurais Shihab, dkk., Sejarah dan Ulumul Qur’an, (Cet. 3; Jakarta Pustaka Firdaus,
2001), h. 656.
5
Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Op.Cit, h. 29
4
2. Nuzulul Qur'an
Pengertian
Lafadz ‘Nuzul’ secara etimologi (bahasa) berarti ”menetap di satu tempat” atau “turun dari
tempat yang tinggi”. Kata kerjanya ialah “nazala” yang artinya “dia telah turun” atau “dia
menjadi tetamu”. Pengertian Nuzulul Qur’an secara terminology (istilah) yaitu Peristiwa
diturunkannya wahyu Allah SWT (AL-Qur’an) kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara Malaikat Jibril as secara berangsur-angsur.
3. Jam'ul Qur'an
1. Jam’ul Qur’an dalam arti hifzuhu(menghafalnya dalam hati). Inilah makna yang
dimaksudkan dalam firman Allah kepada Nabi. Nabi senantiasa menggerak;gerakkan
kedua bibir dan lidahnya untuk membaca al-Qur’an ketika diturunkan kepadanya.
2. Jam’ul Qur’an dalam arti kitabuhu kullihi(penulisan al-Qur’an semuanya) baik dengan
memisah-misahkan ayat-ayat dan surah-surahnya, atau menertibkan ayat-ayat semata
6
Ahmad Warsan al-Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, (Cet. XIV; Surabaya: Pustaka
Progres, 1997), h.209
7
Majma’ al-Lugah al-Arabiyah, al-Mu’jam al-Wasit, jld II. [t.t.], [t.p],[t.th], h.750
5
dan setiap surah ditulis dalam suatu lembaran secara terpisah, ataupun menertibkan
ayat-ayat dan surah-surahnya, sebagian ditulis sesudah bagian yang lain. 8
Al-Qur’an diturunkan dalam tujuh dialek bahasa Arab. Akan tetapi yang selain dari lughot
quraisy. Setelah Islam berdiri teguh, bahasa Quraisylah yang mendominasi bangsa Arab
dan menjadi bahasa resmi bangsa arab. Sehingga di waktu khalifah Utsman menyuruh
menyalin shuhuf al-Qur’an ke dalam mushaf, beliaupun menyuruh menyalin dan
menulisnya dengan memakai bahasa Quraisy saja. Beliau bertindak demikian, melainkan
karena bahasa Quraisy itu telah mempengaruhi segala dialek-dialek kabilah-kabilah Arab,
juga karena untuk menghilangkan perselisihan-perselisihan yang akan terjadi lantaran
menyebut dan membaca itu.
8
Manna’ al-Qattan, Mabahis fi Ulum Al-Qur’an,(t.t Mansyuriah al Haditsah,1973), h.118
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam Ulumul Qur’an ini kita harus mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan ilmu
ulumul Qur’an yaitu asbabun nuzul, nuzulul Qur'an, jam'ul Qur'an, tertib ayat dan surat, dan
turunnya Al Qur'an dengan 7 huruf.
Asbab al-nuzul ialah suatu kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat, atau
suatu peristiwa yang dapat dijadikan petunjuk hukum berkenaan turunnya suatu ayat. Nuzulul
Qur’an secara terminology (istilah) yaitu Peristiwa diturunkannya wahyu Allah SWT (AL-
Qur’an) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril as secara berangsur-
angsur.Jam’ul Qur’an berarti upaya mengumpulkan al-Quran yang berserakan untuk diteliti
dan diselidiki
Tertib atau urutan ayat-ayat Qur’an ini adalah tauqifi, ketentuan darirasulullah, sebagian ulama
meriwayatkan bahwa pendapat ini adalah ijma’ diantaranya az-Zarkasyi dalam al-Burhan dan
Abu Ja’far Ibnuz Zubeir dalam munasabahnya.Penyusunan tertib surat, para ulama berbeda
pendapat tentang tertib surah-surah Qur’an, sebagai berikut:
1. Bahwa susunan surat itu tauqifi dan ditangani langsung oleh Nabi sebagaimana
diberitahukan jibril kepadanya atas perintah Tuhan.
2. Dikatakan bahwa tertib surah itu berdasarkan ijtihad para sahabat, mengingat
adanya perbedaan tertib didalam mushaf-mushaf mereka.
3. Dikatakan bahwa sebagian surah itu tertibnya tauqifi dan sebagian lainnya
berdasarkan ijtihad para sahabat, hal ini karena terdapat dalil yang menunjukkan
tertib sebagian surah pada masa Nabi.
Al-Qur’an diturunkan dalam tujuh dialek bahasa Arab. Akan tetapi yang selain dari lughot
quraisy. Setelah Islam berdiri teguh, bahasa Quraisylah yang mendominasi bangsa Arab dan
menjadi bahasa resmi bangsa arab. Sehingga di waktu khalifah Utsman menyuruh menyalin
shuhuf al-Qur’an ke dalam mushaf, beliaupun menyuruh menyalin dan menulisnya dengan
memakai bahasa Quraisy saja. Beliau bertindak demikian, melainkan karena bahasa Quraisy
itu telah mempengaruhi segala dialek-dialek kabilah-kabilah Arab, juga karena untuk
menghilangkan perselisihan-perselisihan yang akan terjadi lantaran menyebut dan membaca
itu.
7
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qattan, Manna’ Khalil. Mabahist Fi Ulum al-Qur’an, diterjemahkan oleh Mudzakir AS
dengan judul Studi Ilmu-ilmu Quran, cet II, Jakarta : Pustaka Litera Antar Nusa.1994.
Mahmud Adnan, Laonso Hamid, ulumul quran. Restu ilahi, Jakarta. 2005.
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir: Kamus Arab Indonesia, (Cet. 14; Surabaya:
Pustaka Progressif, 1997), h. 602.
Muhammad ibn Mukram ibn Manshur al-Afriqi al-Misri, Lisan al-Arab, Juz 11 (Baerut: Dar
an-Nasr, t.th), h. 77.
Muhammad Qurais Shihab, dkk., Sejarah dan Ulumul Qur’an, (Cet. 3; Jakarta Pustaka Firdaus,
2001), h. 656.
Ahmad Warsan al-Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, (Cet. XIV; Surabaya:
Pustaka Progres, 1997), h.209
Majma’ al-Lugah al-Arabiyah, al-Mu’jam al-Wasit, jld II. [t.t.], [t.p],[t.th], h.750